A. INFORMASI UMUM
1. IDENTITAS
SATUAN PENDIDIKAN : SMKN NEGERI 1 LOPOK
MATA PELAJARAN : DASAR KETENAGALISTRIKAN
FASE / KELAS :E/X
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
ELEMEN PEMBELAJARAN : Teknik dasar proses kerja dan teknologi pada bidang
ketenagalistrikan
2. KOMPETENSI AWAL
Sebelum memulai pembelajaran, peserta didik mampu melakukan prosedur proses kerja
dasar.
3. PROFIL PELAJAR PANCASILA
a. Berkebhinekaan Global
Peserta didik memiliki kemampuan untuk mengenal dan menghargai budaya positif ,
serta mendalami dan mengetahui identitas budaya positif tersebut, mengeksplorasi dan
membandingkan pengetahuan budaya positif serta praktiknya. Menumbuhkan rasa
menghormati terhadap keanekaragaman budaya positif.
b. Bernalar Kritis
Peserta didik memiliki kemampuan memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
dalam mengidentifikasi, mengklarifikasi dan mengolah informasi dan gagasan serta
dapat menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya.
4. SARANA DAN PRASARANA
SARANA : Papan tulis, Spidol, LCD, Proyektor
PRASARANA : PowerPoint Presentation
5. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular
6. MODEL PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN
Pembelajaran : Tatap muka
Model Pembelajaran : Scientific Learning
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Presentasi
B.KOMPONEN INTI
1. Tujuan pembelajaran
10. Menghubungkan kaitan antara proses kerja instalasi listrik dengan teknik pengukuran.
11. Mendeteksi adanya masalah dalam instalasi listrik saat melakukan pemeliharaan komponen
ketenagalistrikan.
2. Asesmen
- Asesmen diagnostic
no pertanyaan
1. Apa yang kamu ketahui tentang pekerjaan instalasi listrik
2 Jelaskan cara membaca alat ukur dengan mistar penggaris
3 Bagaimana cara memelihara dan merawat peralatan listrik agar pemakaiannya lama
4
- Asesmen Formatif
a. Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tes
Pertama, kamu tentu harus membuat desain jalur instalasi listrik di rumah. Ruangan-ruangan mana saja
yang ingin dialirkan listrik, misal kamar, dapur, ruang tamu, ruang keluarga, kamar mandi, dan ruang-
ruang penting lainnya.
Setelah didesain, kamu bisa mulai membobok tembok-tembok untuk dimasukkan pipa-pipa di dalam,
termasuk tedus dan sakelar. Ukurlah ketinggian bobok sesuai dengan kebutuhannya. Tapi usahakan
minimal 125 cm dari lantai demi menghindari jangkauan anak-anak kecil.
Pemasangan jalur utama ini diukur dari kotak MCB, lalu dihubungkan sampai dengan stop kontak yang
paling terakhir.
Kabel utama ini bisa dipasang di atap-atap atau atas plafon agar tidak terlihat. Kemudian nantinya kabel
akan disambungkan ke dalam pipa listrik di tembok-tembok yang telah dibobok.
Setelah kabel jalur utama tersalurkan, kemudian kabel dari jalur utama tersebut diteruskan ke tembok-
tembok yang telah dibobok untuk sakelar, stopkontak, dan lampu. Sambungkan semua kabel sesuai
dengan peruntukannya.
5. Memasang komponennya
Setelah kabel terjulur di tembok yang dibobok, tinggal dipasangkan komponen-komponen yang
diperlukan, seperti stop kontak, sakelar, dan kop untuk lampu. Tapi pastikan untuk semua sambungan
kabel dan pipa-pipa telah tertutup dengan isolasi agar aman saat listrik dialirkan.
6. Instalasi listrik rumah bisa mulai diuji coba dengan mengaktifkan MCB
Setelah semua terpasang dengan rapi, tinggal mengaktifkan MCB. Setelah sakelar MCB berada di posisi
menyala, silakan nyalakan sakelar dan lampu untuk mengetes apakah listrik berhasil dialirkan atau tidak.
2. Hal-hal penting yang diperhatikan pada pengukuran listrik adalah sebagai berikut:
3. Perusahaan penyedia ketenagalistrikan di Indonesia, memiliki unit workshop yang bergerak di bidang
Reverse Engineering, Manufacture dan Quality Control (REMQC) komponen pembangkit yang
dinamakan PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PUSHARLIS) dan memiliki 6 (enam) Unit
Pelaksana Produksi dan Workshop (UP2W) dengan wilayah kerja hanya untuk melayani PLN Group.
Salah satu tugas pokoknya yaitu membuat stok cadang (spare part) komponen pembangkit, dan dalam
prosesnya workshop tersebut melakukan metode rekayasa peniruan (reverse engineering). Rekayasa
peniruan adalah proses untuk menemukan teknologi dan prinsip kerja suatu produk/objek berupa alat,
perkakas, mesin (keseluruhan atau bagiannya) atau sistem melalui analisis struktur, fungsi, dan cara
kerjanya. Reverse engineering juga didefinisikan sebagai proses mendapatkan model geometrik CAD dari
titik 3-D yang didapatkan dari hasil scanning/digitalisasi pada bagian komponen/produk.
4. Berdasarkan UU Hak Cipta dan Akta Hak Cipta, kegiatan Reverse Engineering tidak diatur secara
khusus. Namun Reverse Engineering dapat dianalogikan dengan rekayasa peniruan pada bidang teknik
dimana pada prosesnya terdapat proses analisa, desain dan simulasi sehingga komponen hasil reverse
engineering menjadi lebih unggul, bermutu dan berbeda dari sebelumnya. Oleh karena itu kegiatan
reverse engineering tidak termasuk pelanggaran terhadap hak cipta, karena telah memenuhi unsur
originalitas. Reverse engineering sangat penting dan harus dilakukan khususnya pada peralatan industri
ketenagalistrikan PLTU dikarenakan beberapa hal sebagai berikut : 1. Potensi pasar komponen
ketenagalistrikan yang dapat diproduksi sendiri di dalam negeri dengan metode reverse engineering di
Indonesia cukup besar. 2. Masih rendahnya Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) terutama untuk
penyediaan spare part ketenagalistrikan sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor produk 3.
Masih rendahkan kehandalan komponen PLTU buatan China pada FTP-I (Fast Track Program) yang
disebabkan beberapa komponen pembangkit belum sesuai dengan standar dan masa pakai yang
diharapkan.
b. Penilaian Sikap
Teknik : Observasi
Instrumen : Lembar Observasi
Keterangan :
BS = Bekerja Sama, JJ = Jujur, TJ = Tanggung Jawab, DS = Disiplin
Cara penilaian:
- Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
- N.Sikap adalah JML/ 4
3.Pemahaman Bermakna
Guru memandu peserta didik memahami dan memiliki keterampilan dalam menentukan
peluang usaha dan profesi yang cocok sesuai karakter yang dimiliki.
4.Pertanyaan pemantik
b. uraikan tentang langkah langkah tugas (job description) dalam instalasi listrik!
5.KEGIATAN PEMBELAJARAN
b. Pendidik
C.LAMPIRAN
a. Pengayaan
Peserta didik dengan niali atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan mendapat
tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada peserta didik yang
nilainya diatas rata-rata kelas, kemudian setelah di perbaiki, mengirim ulang tugas-tugas.
b. Remedial
Peserta didik dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka mendapat tugas untuk
melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada peserta didik dengan nilai diatas
rata-rata kelas , kemudian setelah di perbaiki, mengirim ulang tugas-tugas.
https://lifepal.co.id/media/instalasi-listrik-rumah/
Internet: ….
c. Glosarium
d. Daftar Pustaka