Anda di halaman 1dari 12

MODUL PEMBELAJARAN

A. INFORMASI UMUM
1. IDENTITAS
SATUAN PENDIDIKAN : SMKN NEGERI 1 LOPOK
MATA PELAJARAN : DASAR KETENAGALISTRIKAN
FASE / KELAS :E/X
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
ELEMEN PEMBELAJARAN : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup
(K3LH) dan budaya kerja industri

CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase E peserta didik mampu menerapkan


K3LH dan budaya kerja industri, antara lain: praktik-
praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat
kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan darurat, dan
penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin)..

KOMPONEN CP : 3.Menerapkan K3LH dan budaya kerja industri

ALOKASI WAKTU : 48 x 45 menit

2. KOMPETENSI AWAL
Sebelum memulai pembelajaran, peserta didik mampu melihat potensi dan peluang
pekerjaan untuk menyiapkan diri terjun di dalam suatu pekerjaan.
3. PROFIL PELAJAR PANCASILA
a. Berkebhinekaan Global
Peserta didik memiliki kemampuan untuk mengenal dan menghargai budaya positif ,
serta mendalami dan mengetahui identitas budaya positif tersebut, mengeksplorasi dan
membandingkan pengetahuan budaya positif serta praktiknya. Menumbuhkan rasa
menghormati terhadap keanekaragaman budaya positif.
b. Bernalar Kritis
Peserta didik memiliki kemampuan memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
dalam mengidentifikasi, mengklarifikasi dan mengolah informasi dan gagasan serta
dapat menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya.
4. SARANA DAN PRASARANA
SARANA : Papan tulis, Spidol, LCD, Proyektor
PRASARANA : PowerPoint Presentation
5. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular
6. MODEL PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN
Pembelajaran : Tatap muka
Model Pembelajaran : Scientific Learning
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Presentasi

B.KOMPONEN INTI

1. Tujuan pembelajaran

1. Menjelaskan pengertian praktik kerja yang aman

2. Menjelaskan pengertian bahaya-bahaya di tempat kerja

3. Menjelaskan prosedur-prosedur dalam keadaan darurat

4. Menjelaskan pengertian penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat , dan
Rajin).

5. Menguraikan tentang praktik kerja yang aman

6. Menguraikan tentang bahaya-bahaya di tempat kerja

7. Menguraikan tentang prosedur-prosedur dalam keadaan darurat

8. Menguraikan tentang penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat , dan Rajin).

9. Memberi contoh praktik kerja yang aman

10. Memberi contoh bahaya-bahaya di tempat kerja

11. Memberi contoh prosedur-prosedur dalam keadaan darurat

12. Memberi contoh penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat , dan Rajin).

13. memperkirakan kondisi praktek kerja yang aman

14. mendeteksi bahaya bahaya di tempat kerja

2. Asesmen

- Asesmen diagnostic

no pertanyaan
1. Apa yang kamu ketahui tentang K3LH
2 Apa yang kamu ketahui tentang budaya kerja
3 Apa yang kamu ketahui tentang praktek kerja yang aman
4 Apa saja bahaya bahaya yang ditemui di tempat kerja

- Asesmen Formatif
a. Penilaian Pengetahuan

Teknik : Tes

Instrumen : Tes Tertulis

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Jelaskan yang dimaksud keselamatan kerja dan kesehatan kerja!


2. Apa pengertian K2(keselamatan ketenagalistrikan) !
3. Jelaskan apa saja ketentuan keselamatan ketenagalistrikan !
4. Jelaskan keamanan dan keselamatan saat menggunakan listrik!
5. Jelaskan beberapa penyebab yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan
gangguan kesehatan!
6. Jelaskan yang dimaksud Emergency Preparedness and Response (EPR)
atau prosedur dalam keadaan darurat !
7. Uraikan tentang penerapan budaya kerja industry yang kamu ketahui !

Kata Kunci Jawaban


1. Berdasarkan pendapat Leon C. Megginson tersebut dapat diambil pengertian bahwa istilah
keselamatan mencakup kedua istilah resiko keselamatan dan resiko kesehatan. Dalam bidang
kepegawaian, kedua istilah tersebut dibedakan. Keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman
atau 15 selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Resiko keselamatan
merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran
listrik, terpotong , luka memar, kesleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan, dan
pendengaran. Semua itu sering dihubungkan dengan perlengkapan perusahaan atau lingkungan fisik dan
mencakup tugas-tugas kerja yang membutuhkan pemeliharaan dan latihan. Sedangkan kesehatan kerja
menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi, atau rasa sakit yang
disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko keselamatan merupakan faktorfaktor dalam lingkungan kerja
yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres emosi
atau gangguan fisik.

2. Hidayat (2013:3) Keselamatan Ketenagalistikan (K2) adalah segala upaya atau langkah-langkah
pengamanan instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan
kondisi andal bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia, serta kondisi akrab lingkungan,
dalam arti tidak merusak lingkungan hidup di sekitar instalasi 13 tenaga listrik. Dimana bertujuan untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.

3. Hidayat (2013:7) menyatakan menurut PP No.14/2011 tentang Keselamatan Ketenagalistrikan Setiap


usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan. Keselamatan
ketenagalistrikan meliputi : 1. Standarisasi, menurut Sugiarto (2010:2) standarisasi mencakup : yang
pertama, standarisasi proses (pemasangan, dsb); kedua, standarisasi uji (Performance Test,
Komisioning,dsb); dan ketiga, Standarisasi Produk (Spesifikasi dsb). 2. Pengamanan instalasi dan
pemanfaat TL (Tenaga Listrik) untuk mewujudkan kondisi yaitu : yang pertama, andal dan aman bagi
instalasi ( Keselamatan Instalasi ); yang kedua, aman dari bahaya bagi manusia yaitu Tenaga Kerja
( Keselamatan Kerja ) dan Masyarakat Umum ( Keselamatan Umum ); yang ketiga, akrab lingkungan
( Keselamatan Lingkungan ). 3. Sertifikasi yaitu: yang pertama, Sertifikasi laik operasi bagi instalasi
penyediaan TL; yang kedua, Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL untuk instalasi pemanfaatan TL
(instalasi pelanggan); yang ketiga, Tanda keselamatan bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah tangga);
yang keempat, Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan.

4. Suryatmo (2005:46) menyatakan sewaktu menggunakan listrik ini, baik di laboratorium ataupun
dirumah, kita harus mengetahui beberapa peraturan keselamatan kerja yang sangat sederhana. Dimana
peraturan ini dapat membantu untuk mencegah terjadinya kecelakaan bagi mereka yang sedang
bekerja. a. Jika kita melihat/menemukan adanya kebocoran pada kabel listrik itu terlepas dan terletak
diatas tanah maupun dimana saja, usahakan jangan disentuh kawat tersebut. Mintalah 17 pertolongan
kepada seseorang yang mengerti dalam menangani listrik. b. Jangan bekerja dengan kawat/alat atau
mesin listrik tanpa dilengkapi dengan alat pengaman/pemutus arus dari sumber/pusat listrik. c. Jangan
membebani terlampau banyak pada kotak-kotak dinding (stop contact) dengan menggunakan beberapa
alat bantu dalam waktu yang bersamaan d. Jangan menggunakan perlengkapan (kabel listrik) yang
sudah rusak atau usang atau kadaluwarsa. Jika kabel listrik sudah usang atau sakelar kotak kontak
dinding dan sebagai berikut yang sudah rusak disarankan sebaiknya diganti secepatnya untuk mencegah
terjadinya bahaya kebakaran. e. Jangan sampai terjadi air bercampur/mengalir kedalam alatalat listrik.
Usahakan tangan kita kering sewaktu menyentuh alat-alat perlengkapan listrik yang sedang dialiri listrik.

5. Menurut Mangkunegara (2005:162) beberapa penyebab yang memungkinkan terjadinya kecelakaan


dan gangguan kesehatan pegawai. 1. Keadaan tempat lingkungan kerja. a. Penyusunan dan
penyimpangan barang-barang yang berbahaya kurang diperhitungkan keamanannya. b. Ruang kerja
yang terlalu padat dan sesak. c. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya. 2.
Pengaturan udara a. Pergantian udara diruang kerja yang tidak baik (ruang kerja yang kotor, berdebu,
dan berbau tidak enak). b. Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya. 3. Pengaturan
penerangan a. Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat. b. Ruang kerja yang kurang
cahaya, remang-remang. 4. Pemakaian peralatan kerja a. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang
atau rusak. 21 b. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik. 5. Kondisi fisik dan
mental pegawai a. Kerusakan alat indera, stamina pegawai yang tidak stabil. b. Emosi pegawai yang
tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara berfikir dan kemampuan persepsi yang lemah,
motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh, kurang cermat, dan kurang pengetahuan dalam
penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa resiko bahaya.
6. Emergency Preparedness and Response (EPR)serangksian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada kejadian bencana yang menangani dampak buruk yang ditimbulkan
yaitu berupa Identifikasi keadaan darurat dilakukan pada keadaan kebakaran atau
ledakan, tumpahan bahan berbahaya,

7.penerapan budaya kerja di industry adalah sebagai berikut:


b. Penilaian Sikap
Teknik : Observasi
Instrumen : Lembar Observasi

No Nama Siswa Aspek Prilaku yang di nilai JML N.SIkap Deskripsi


BS JJ TJ DS

Keterangan :
BS = Bekerja Sama, JJ = Jujur, TJ = Tanggung Jawab, DS = Disiplin

Cara penilaian:
- Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
- N.Sikap adalah JML/ 4

3.Pemahaman Bermakna

Guru memandu peserta didik memahami dan memiliki keterampilan dalam menentukan
peluang usaha dan profesi yang cocok sesuai karakter yang dimiliki.

4.Pertanyaan pemantik

a. ceritakan tentang uraian tugas di kelasmu!

b. uraikan tentang langkah langkah tugas (job description) dalam instalasi listrik!

5.KEGIATAN PEMBELAJARAN

Materi Praktek kerja yang aman (325’)

DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI


WAKTU
Pembukaan:
1. Guru memberikan salam dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru dan peserta didik membuat komitmen belajar sebagai kesepakatan untuk 30’
membangun kultur belajar yang kondusif dan kolaboratif
4. Guru memberikan apersepsi dengan mereview topic-topik yang dipelajari
sebelumnya
5. Guru mengaitkan topic pembelajaran dengan nilai-nilai kebhinekaan global dan
bernalar kritis
6. Guru memberikan pertanyaan pemantik pada pembelajaran kali ini
7. Guru memberitahukan topic pembelajaran dan tujuan pembelajaran pada
pertemuan kali ini.
Kegiatan inti (Scientific Learning)
1. Observing /mengamati 100’
Siswa mengamati materi tentang praktek kerja yang aman dan contoh praktek
kerja yang aman yang ditampilkan oleh guru
2. Questioning/menanya 100’
Siswa mengungkapkan pendapatnya baik berupa pertanyaan atau pernyataan
terkait materi yang diberikan oleh guru 100’
3. Mengeksplorasi/mengumpulkan informasi/mencoba
Siswa merangkum/mencatat informasi penting tentang praktek kerja yang aman 100’
dan contoh praktek kerja yang aman.
4. Associating / menalar
Siswa secara individu atau kelompok melakukan presentasi terhadap jawaban dari 100’
pertanyaan yang diberikan
5. Communicating / mempresentasikan
Siswa memberikan argument terkait materi yang dipresentasikan bersama sama
menyimpulkan materi tentang praktek kerja yang aman dan contoh praktek kerja
yang aman
Kegiatan Akhir
- Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan 45’
- Guru menyampaikan materi atau tugas untuk pembelajaran selanjutnya
- Guru dan siswa bersama-sama berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

Materi bahaya-bahaya di tempat kerja beserta contohnya (325’)

DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI


WAKTU
Pembukaan:
8. Guru memberikan salam dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
9. Guru mengecek kehadiran siswa
10. Guru dan peserta didik membuat komitmen belajar sebagai kesepakatan untuk 30’
membangun kultur belajar yang kondusif dan kolaboratif
11. Guru memberikan apersepsi dengan mereview topic-topik yang dipelajari
sebelumnya
12. Guru mengaitkan topic pembelajaran dengan nilai-nilai kebhinekaan global dan
bernalar kritis
13. Guru memberikan pertanyaan pemantik pada pembelajaran kali ini
14. Guru memberitahukan topic pembelajaran dan tujuan pembelajaran pada
pertemuan kali ini.
Kegiatan inti (Scientific Learning)
6. Observing /mengamati 100’
Siswa mengamati materi tentang bahaya-bahaya di tempat kerja beserta
contohnya yang ditampilkan oleh guru
7. Questioning/menanya 100’
Siswa mengungkapkan pendapatnya baik berupa pertanyaan atau pernyataan
terkait materi yang diberikan oleh guru 100’
8. Mengeksplorasi/mengumpulkan informasi/mencoba
Siswa merangkum/mencatat informasi penting bahaya-bahaya di tempat kerja 100’
beserta contohnya.
9. Associating / menalar
Siswa secara individu atau kelompok melakukan presentasi terhadap jawaban dari 100’
pertanyaan yang diberikan
10. Communicating / mempresentasikan
Siswa memberikan argument terkait materi yang dipresentasikan bersama sama
menyimpulkan materi tentang bahaya-bahaya di tempat kerja beserta contohnya
Kegiatan Akhir
- Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan 45’
- Guru menyampaikan materi atau tugas untuk pembelajaran selanjutnya
- Guru dan siswa bersama-sama berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

Materi prosedur-prosedur dalam keadaan darurat beserta contohnya (325’)

DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI


WAKTU
Pembukaan:
15. Guru memberikan salam dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
16. Guru mengecek kehadiran siswa
17. Guru dan peserta didik membuat komitmen belajar sebagai kesepakatan untuk 30’
membangun kultur belajar yang kondusif dan kolaboratif
18. Guru memberikan apersepsi dengan mereview topic-topik yang dipelajari
sebelumnya
19. Guru mengaitkan topic pembelajaran dengan nilai-nilai kebhinekaan global dan
bernalar kritis
20. Guru memberikan pertanyaan pemantik pada pembelajaran kali ini
21. Guru memberitahukan topic pembelajaran dan tujuan pembelajaran pada
pertemuan kali ini.
Kegiatan inti (Scientific Learning)
11. Observing /mengamati 100’
Siswa mengamati materi tentang prosedur-prosedur dalam keadaan darurat
beserta contohnya yang ditampilkan oleh guru
12. Questioning/menanya 100’
Siswa mengungkapkan pendapatnya baik berupa pertanyaan atau pernyataan
terkait materi yang diberikan oleh guru 100’
13. Mengeksplorasi/mengumpulkan informasi/mencoba
14. Siswa merangkum/mencatat informasi penting tentang prosedur-prosedur dalam 100’
keadaan darurat beserta contohnya Associating / menalar
Siswa secara individu atau kelompok melakukan presentasi terhadap jawaban dari
pertanyaan yang diberikan 100’
15. Communicating / mempresentasikan
Siswa memberikan argument terkait materi yang dipresentasikan bersama sama
menyimpulkan materi tentang prosedur-prosedur dalam keadaan darurat beserta
contohnya
Kegiatan Akhir
- Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan 45’
- Guru menyampaikan materi atau tugas untuk pembelajaran selanjutnya
- Guru dan siswa bersama-sama berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

Materi tentang penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat , dan Rajin).(435’)

DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI


WAKTU
Pembukaan:
22. Guru memberikan salam dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
23. Guru mengecek kehadiran siswa
24. Guru dan peserta didik membuat komitmen belajar sebagai kesepakatan untuk 30’
membangun kultur belajar yang kondusif dan kolaboratif
25. Guru memberikan apersepsi dengan mereview topic-topik yang dipelajari
sebelumnya
26. Guru mengaitkan topic pembelajaran dengan nilai-nilai kebhinekaan global dan
bernalar kritis
27. Guru memberikan pertanyaan pemantik pada pembelajaran kali ini
28. Guru memberitahukan topic pembelajaran dan tujuan pembelajaran pada
pertemuan kali ini.
Kegiatan inti (Scientific Learning)
16. Observing /mengamati 80’
Siswa mengamati materi tentang prosedur-prosedur dalam keadaan darurat
beserta contohnya yang ditampilkan oleh guru
17. Questioning/menanya 80’
Siswa mengungkapkan pendapatnya baik berupa pertanyaan atau pernyataan
terkait materi yang diberikan oleh guru 100’
18. Mengeksplorasi/mengumpulkan informasi/mencoba
19. Siswa merangkum/mencatat informasi penting tentang prosedur-prosedur dalam 50’
keadaan darurat beserta contohnya Associating / menalar
Siswa secara individu atau kelompok melakukan presentasi terhadap jawaban dari
pertanyaan yang diberikan 50’
20. Communicating / mempresentasikan
Siswa memberikan argument terkait materi yang dipresentasikan bersama sama
menyimpulkan materi tentang prosedur-prosedur dalam keadaan darurat beserta
contohnya
Kegiatan Akhir
- Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan 45’
- Guru menyampaikan materi atau tugas untuk pembelajaran selanjutnya
- Guru dan siswa bersama-sama berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

21. Refleksi peserta didik dan pendidik


a. Peserta didik

Informasi yang ingin di gali Pertanyaan


Pemahaman materi Tuliskan pemahaman kamu tentang tentang
K3Lh dan K2 Dan berikan contoh orang yang
menjadi inspirasi kamu… kemukakan
alasannya
Kesulitan belajar Tuliskan kendala/kesulitan yang kamu
rasakan pada pembelajaran kali ini

b. Pendidik

Informasi yang ingin pertanyaan


digali
Pemahaman materi Bagaimana capaian pembelajaran pada pertemuan kali ini?
Kesulitan belajar Bagaimana situasi dan kondisi siswa pada pembelajaran kali ini?
Rencana tindak Bagaimana hasil tindak lanjut dari hasil refleksi pada pertemuan kali
lanjut ini?

C.LAMPIRAN

1. Lembar kerja peserta didik

2. Pengayaan dan Remedial

a. Pengayaan
Peserta didik dengan niali atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan mendapat
tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada peserta didik yang
nilainya diatas rata-rata kelas, kemudian setelah di perbaiki, mengirim ulang tugas-tugas.

b. Remedial

Peserta didik dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka mendapat tugas untuk
melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada peserta didik dengan nilai diatas
rata-rata kelas , kemudian setelah di perbaiki, mengirim ulang tugas-tugas.

3. Bahan bacaan dari peserta didik

http://etheses.uin-malang.ac.id/1645/

https://ejournal.itn.ac.id/index.php/seniati/article/view/5071/3209

http://repository.upi.edu/51287/

Internet: ….

c. Glosarium

No Kosa Kata Pengertian


1 K3Lh
2 K2
3 EPR
4 Budaya kerja 5R

d. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai