Anda di halaman 1dari 28

MODUL AJAR

ELEMEN.5
TEKNIK AUDIO VIDEO

FASE.E
KELAS.10
DASAR PROGRAM KEAHLIAN

FALKUDIN, ST

SMKN 2 SINGOSARI
TAHUN AJARAN 2022/2023
Page1
Lembar Kerja Eksplorasi Konsep : Identifikasi CP (Capaian Pembelajaran) dan
Rumusan TP (Tujuan Pembelajaran)

Bidang Studi/Fase yang dianalisis/Kelas : DPK /Fase E/ Kelas X SMK


Identitas Kelompok (Nama/Asal Sekolah) : TAV / SMKN 2 SINGOSARI
1. FALKUDIN, ST
Kalimat CP Konten/topik/materi inti Kompetensi
Pada akhir fase E peserta a. Penerapan K3LH dan 1. Menjelaskan
didik mampu menerapkan budaya kerja industri 2. Mempraktikkan
K3LH dan budaya kerja b. Praktik-praktik kerja yang
industri, antara lain: aman
praktik- praktik kerja c. Bahaya-bahaya di tempat
yang aman, bahaya- kerja
bahaya di tempat kerja, d. Prosedur-prosedur dalam
prosedur-prosedur dalam keadaan darurat
keadaan darurat, dan e. Budaya kerja industri
penerapan budaya kerja (Ringkas, Rapi, Resik,
industri (Ringkas, Rapi, Rawat
Resik, Rawat, Rajin).

Rumusan Kalimat TP dari hasil analisa CP :


1. Peserta didik dapat menjelaskan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri.
2. Peserta didik dapat mempraktikkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri.

1. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun FALKUDIN, ST
Institusi SMKN 2 SINGOSARI
Tahun disusun 2022
Jenjang Sekolah SMK
Kelas Kelas 10 (Fase E)
Alokasi Waktu 8 x Pertemuan (32 JP x 45 Menit)
Page2
B. Kompetensi Awal
Mempraktekkan dan mengevaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri.

C. Profil Pelajar Pancasila


Penguasaan kemampuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri akan membiasakan peserta
didik :
1. Bernalar kritis dalam menghadapi permasalahan.
2. Bekerja mandiri.
3. Kreatif.
5. Inovatif dalam menemukan solusi permasalahan kehidupan.
6. Serta menjadi warga negara yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, dan peduli terhadap lingkungannya.

D. Sarana dan Prasarana


Sarana - LCD Projector
- Laptop/PC
- PPT
- Video Pembelajaran
- Internet
- Printer
- Ketas HVS A4
Prasarana - Buku Ajar Dasar Teknik Elektronika
- Buku Bacaan Dasar Teknik Elektronika
- Google
- Youtobe
- Lembar Kerja Siswa
- Lembar Penilaian

E. Target Peserta Didik


Target Peserta Didik pada Modul Ajar ini adalah peserta didik dapat menjelaskan dan
menguasai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan
budaya kerja industri.
Page3
F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Tatap Muka
Model belajar;
1. Inquiry learning
2. Discovery learning
Metode belajar;
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Observasi
4. Kunjungan
5. Penugasan

2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan penerapan K3LH dan budaya kerja industri
2. Menjelaskan praktik-praktik kerja yang aman
3. Menjelaskan bahaya-bahaya di tempat kerja
4. Menjelaskan prosedur-prosedur dalam keadaan darurat
5. Menjelaskan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat)

B. Pemahaman Bermakna
1. Memahami penerapan K3LH dan budaya kerja industri.
2. Memahami praktik-praktik kerja yang aman.
3. Memahami bahaya-bahaya di tempat kerja.
4. Memahami prosedur-prosedur dalam keadaan darurat.
5. Memahami budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat)

C. Pertanyaan Pemantik
1) Menurut pendapat anda bagaimana penerapan K3LH penting untuk diberikan kepada pekerja sejak
dini bahkan sebelum waktunya memasuki dunia kerja yaitu di sekolah – sekolah menengah kejuruan
(SMK).?
2) Menurut kalian apakah perlu siswa – siswi agar lebih memperhatikan kesiapan diri sebelum masuk
ke dunia kerja serta siswa dapat mengetahui dan menjaga prosedur keselamatan diri dan orang lain
pada waktu bekerja?
3) Perlukah memahami siswa - siswi SMK dituntut untuk siap kerja, sehingga K3LH (Kesehatan
Page4

Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup)?


Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 30-37 ( 4 x 45 menit )
Pendahuluan a. Guru membuka pembelajaran dngan mengucapkan salam
(70 menit ) b. Salah satu dari siswa memimpin doa sebelum memulai pelajaran
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan memberikan motivasi
d. Guru membagi kelompok siswa
e. Guru menyampaikan topic, pertanyaan pemantik dan tujuan pembelajaran
Kegiatn Inti Siswa menerima dan mempelajari modul dan jobsheet yang berisi perintah
(1.190 Menit ) dan indikator tugas Penerapan K3LH dan budaya kerja industri, Praktik-
Stimulation praktik kerja yang aman, Bahaya-bahaya di tempat kerja, Prosedur-prosedur
dalam keadaan darurat, Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat).
Problem Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
Statement hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual yang berkaitan
dengan materi Penerapan K3LH dan budaya kerja industri, Praktik-praktik
kerja yang aman, Bahaya-bahaya di tempat kerja, Prosedur-prosedur dalam
keadaan darurat, Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat).
Data  Siswa duduk sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan
Collection  Guru memberikan arahan tentang yang akan di lakukan setiap kelompok
 Siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
ditentukan guru pada materi yang dipelajari, yaitu: Penerapan K3LH dan
budaya kerja industri, Praktik-praktik kerja yang aman, Bahaya-bahaya di
tempat kerja, Prosedur-prosedur dalam keadaan darurat, Budaya kerja
industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat).
A. Penerapan K3LH
Keselamatan kerja adalah suatu keselamatan diri dan oranglain yang
berhubungan dengan peralatan, tempat kerja dan lingkungan tempat kerja,
serta cara - cara melakukan pekerjaan. Tempat kerja terdiri dari darat, laut,
di dalam tanah dan di dalam air, serta di ketinggian. Keselamatan kerja
merupakan salah satu unsur yang penting untuk semua, mengingat akibat
dari bahaya dalam kegiatan suatu pekerjaan dibidang apapun. Keselamatan
kerja adalah tugas semua orang yang terlibat dalam bekerja, baik pekerja
maupun masyarakat pada umumnya. Seorang pekerja diharuskan untuk
dapat bekerja yang sesuai dengan keahliannya masing – masing agar tidak
Page5

terjadi kesalahan yang fatal. Peserta didik merupakan aset penting bagi
sekolah. Oleh sebab itu peserta didik dituntut dapat melaksanakan pekerjaan
dengan baik sesuai harapan, maka setiap peserta didik harus mengetahui
tentang kewaspadaan dan berusaha untuk menjaga kondisi kesehatan sebaik
mungkin. Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan, Kerja)
pelaksanaanya memiliki dasar hukum dan standar operasional prosedurnya.
Di antaranya adalah Undang – undang No 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja, pada Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja yaitu: UU No 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja: 1. Adanya tenaga kerja yang bekerja disana. 2.
Tempat dimana melakukan pekerjaan. 3. Adanya bahaya di tempat kerja.
Pada UU No Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan kerja : Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja
atau lebih dan atau yang mengandung potensi bahaya yang di timbulkan
oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan
penyakit akibat kerja.
Gambar berikut memperlihatkan logo Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Gambar Logo K3
Sumber: https://cepagram.com/index.php/2018/02/06/undang-undang-
peraturan-tentang-keselamatan-dankesehatan-kerja-k3/

Ciri-Ciri K3LH Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri pelaksanaan K3LH


pada perusahaan atau industri, diantaranya:
1. Menyediakan fasilitas pakaian seragam kerja dan sepatu keselamatan (safety
shoes) dan pekerja diwajibkan mengenakan pakaian dan sepatu keselamatan
tersebut dan berlaku bagi seluruh pekerja yang terlibat dalam kegiatan
produksi, di bengkel maupun lapangan.
2. Memasang peringatan atau petunjuk K3LH seperti kata – kata atau tulisan
Page6

yang mengingatkan pekerja untuk selalu sadar akan keselamatan, kesehatan


dan kebersihan di tempat atau lingkungan perusahaan. tujuan dari petunjuk
K3LH ini adalah untuk menghindari kesalahan dan bahaya yang dapat
berakibat sangat parah. Selain itu untuk selalu memperhatikan masalah
kebersihan di tempat atau lingkungan perusahaan, untuk terciptanya
keadaan yang lebih bersih lagi nyaman.
3. Memilih atau memilah sampah organik dan non organi, organik (contoh :
sampah dari tumbuhan dan kertas) dan bukan organik (contoh : sampah dari
plastik).
4. Melaksanakan K3LH sesuai SOP atau prosedur dan tata kerja yang ada.
Manajemen dari perusahaan selalu memberi arahan kepada karyawannya
dengan memberikan petunjuk – petunjuk K3LH agar semua
pekerja/karyawan mengerti dan mengetahui tujuan K3LH dan di tuntut
untuk menerapkannya.

Gambar. Rambu K3
Sumber: https://www.safetysign.co.id/news/407/6-Elemen-Penting-dalam-
Menentukan-Rambu-K3-yangTepat-di-Area-Kerja

Tujuan K3LH
Tujuan dari K3LH yang diantaranya yaitu:
1. Untuk memberikan jaminan para tenaga kerja atau karyawan atas hak
keselamatan, ketika melaksanakan pekerjaannya demi kesejahteraan
hidup maupun untuk meningkatkan produksi dan produktivitas nasional.
2. Untuk pemeliharaan sumber produksi, yang digunakan secara aman dan
efisien.
3. Untuk menjamin keselamatan seluruh pekerja yang ada di tempat kerja
atau perusahaan.
Page7

B. Praktik - praktik kerja yang aman


Praktik kerja yang aman pada umumnya menggunakan metode
menjabarkan bagaimana melakukan pekerjaan dengan minimum risiko
untuk diri sendiri orang lain, peralatan, bahan, lingkungan, dan proses.
Praktik kerja yang aman dengan cara ikuti prosedur yang ada dan harus
diterapkan oleh semua orang. Tanda - tanda bahaya yang ada di tempat
kerja dan sudah di peringatkan harus di informasikan pada kegiatan yang
paling umum dalam jenis perusahaan atau sektor konstruksi. Semua yang
melaksanakan praktek kerja yang aman harus disimpan di satu lokasi
pusat dengan pekerjaan yang dilakukan dan tersedia bagi tenaga kerja.
Beberapa praktek kerja yang aman akan memerlukan prosedur pekerjaan
tertentu, yang dengan jelas ditetapkan dalam urutan kronologis setiap
langkah dalam proses pekerja melalui tugas dari awal sampai akhir dalam
urutan kronologis. Prosedur kerja Aman buat prosedur – prosedur kerja
yang aman adalah serangkaian langkah-langkah spesifik yang
membimbing seorang untuk mengurangi risiko dengan meminimalkan
bahaya. Sebagai contoh kalian mempunyai kendaraan roda 2 biasa
disebut dengan sepeda motor sebelum menyalakan motor di pagi hari
sebelum untuk beraktifitas apa yang harus di kerjakan dulu sebelum
mengunakan sepeda motor. Sebenarnya di setiap kendaraan itu sudah ada
prosedur bagaimana cara menggunakan motor itu sendiri, dan pembuat
prosedur itu adalah si pembuat atau pemroduksi. Prosedur kerja yang
aman biasanya dikembangkan oleh manajemen dan pekerja sebagai hasil
penyelidikan kecelakaan Penilaian Bahaya, dan atau sebagai suplemen
untuk praktik kerja yang aman. Prosedur kerja aman harus dimasukkan
dalam perusahaan program “Orientasi Pekerja”. Semua pekerja harus
menyadari fakta bahwa prosedur pekerjaan yang aman telah dibentuk,
yang pada dasarnya, adalah ditulis dan harus diikuti. Kebiasaan kita
menggunakan alat hanya dari pengalaman kita sendiri tanpa
menggunakan prosedur atau manual book tersebut. Maka kelalaian atau
kebiasaan kita harus kita tanamkan di diri kita agar menjadikan resiko
lebih di minimalisir.
Page8
Gambar .Appar & SOPnya
Sumber: https://www.pemadamapi.co.id/sop-apar-di-rumah-sakit/sop-
apar-di-rumah-sakit-dan-caramenggunakan-apar/

Prosedur Penggunaan Alat pemadam Api Ringan


1. PULL (Tarik Pin) yang terdapat pada tabung pemadam
2. AIM (Arahkan) nozzle atau selang tabung pemadam ke sumber api
3. SQUEEZE (tekan) tuas tabung pemadam, kemudian
4. SWEEP (Semprot) alat pemadam api ringan tersebut ke sumber api
dengan cara disapu atau disisir dari kiri ke kanan atau sebaliknya
Catatan: Pada saat melakukan penyemprotan menggunakan tabung
pemadam jangan berlawanan dengan arah angin ini akan berbahaya
karena anda akan terkena jilatan api usahakan mengikuti arah angin.
C. Bahaya-bahaya di tempat kerja

Gambar . Ilustrasi kecelakaan kerja


Sumber: https://www.safetyshoe.com/jenis-jenis-kecelakaan-kerja-dan-cara-
Page9

penanggulangannya/
Bahaya di tempat kerja ialah segala sesuatu di tempat kerja dan
sekelilingnya yang bisa melukai anda, baik secara fisik juga mental. Bahaya
terhadap keselamatan ialah yang dapat menyebabkan kecelakaan dan luka
secara langsung. Contoh: benda panas dan lantai yang licin. Bahan kimia
berbahaya diantaranya gas, uap, cairan, atau debu yang bisa membahayakan
tubuh.
Contoh: bahan-bahan pembersih atau pestisida. Ancaman bahaya lainnya
yang belum termasuk kategori diatas yaitu segala sesuatu yang dapat
menyebabkan luka dan mengakibatkan sakit. Bahaya ini tidak
mengakibatkan secara langsung terhadap kesehatan atau tidak dirasaan
dalam jangka waktu yang cepat, tepi akibatnya dapat dirasakan setelah
berlangsung beberapa lama. Contohnya: tingkat kebisingan, penyakit
menular, atau gerakan yang berulang secara terus menerus. Pekerja tidak
bisa dilindungi apabila bahaya yang ada belum teridentifikasi dan
dievaluasi. Macam-macam metoda untuk melindungi pekerja atau
pengendalian bahaya telah lakukan. Ada tiga jenis pengendalian bahaya,
yakni :
1. Pengendalian Teknik
2. Pengendalian Administratif
3. Peralatan Pelindung Pekerja
Seluruh tipe pengendalian ini dapat digunakan secara bersamaan, tapi
prioritas wajib diberikan kepada pengendalian teknik sebelum metoda
pengendalian yang lain dilakukan. Pengendalian adminitratif alat-alat
pelindung pekerja sebaiknya tidak dilaksanakan sebelum mencoba
pengendalian teknik, atau jika pengendalian teknik tak mungkin dilakukan.
Perlu diperhatikan dan menjadi catatan penting bahwa yang terbaik untuk
melindungi pekerja adalah: KENDALIKAN BAHAYA YANG ADA,
BUKAN PEKERJANYA.

D. Prosedur-prosedur dalam keadaan darurat


Prosedur penerapan K3 merupakan peraturan atau langkah kerja yang
berlaku saat melakukan suatu jenis pekerjaan dalam bidang tertentu, yang
memiliki fungsi yang berbeda-beda sehingga prosedur K3 tidak
Page10

semenamena ditetapkan dalam suatu pekerjaan. Prosedur bekerja yang aman


diantaranya:
1. Mematuhi prosedur K3
2. Menentukan tata tertib yang harus dipatuhi
3. Melakukan perawatan dan pemeliharaan alat kerja secara rutin
4. Lakukan sosialiasi peraturan dan perundangundangan K3 kepada seluruh
tenaga kerja
5. Mengawasi pelaksanaan peraturan yang di tetapkan Faktor-faktor yang
dapat menyebabkan kecelakaan kerja diantaranya:
1. Faktor manusia atau tenaga kerja
2. Faktor lingkungan seperti mesin, gedung, ruang, peralatan
3. Faktor diluar kemampuan manusia atau faktor alam
4. Faktor ketidakserasian kombinasi faktor-faktor produksi yang dikelola
dalam perusahaan.
Cara mengantisipasi kecelakaan kerja
1. Menjalankan prosedur kerja sesuai dengan SOP (Standard Operational
Procedur)
2. Semua unsur yang ada wajib memahami sarana, peraturan kesehatan dan
prosedur kemanan organisasi
3. Semua karyawan bekerja sesuai dengan tugas atau kewajibannya
4. Pekerja yang tidak dapat melaksanakan kewajiban wajib memebrikan
laporan kepada pihak yang berwenang agar disiapkan antisipasi jika
timbul masalah.
Di sini ada rambu- rambu k3 yang harus kita pahami terlebih dahulu yaitu :

Gambar . Kode warna dan bentuk peringatan K3 LH


Sumber : http://www.cakrawijaya.com/2009/07/pedoman-standar-rambu-
keselamatan-di_3872.html#.YMhmk_ kzbIU
Page11
Gambar . Kode warna dan bentuk peringatan K3 LH
Sumber: http://www.cakrawijaya.com/2009/07/pedoman-standar-rambu-
keselamatan-di_2663.html#. YMhlQfkzbIV

E. Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)


Pengertian Budaya Kerja
Budaya kerja dapat berupa pernyataan filosofis, dapat bertindak sebagai
persyaratan atau aturan yang mengikat karyawan karena dapat
diformalkan dalam berbagai aturan dan peraturan perusahaan. . Budaya
kerja adalah model perilaku yang melekat pada semua individu dalam
suatu organisasi. Membangun budaya juga berarti memperkuat dan
mempertahankan sisi positif dan berusaha membiasakan pola perilaku
tertentu untuk menciptakan bentuk yang baru dan lebih baik. Budaya
kerja adalah standar yang dipraktikkan berulang kali oleh karyawan
(karyawan) dalam suatu organisasi, yang mencerminkan sikap terhadap
perilaku, keyakinan, cita-cita, pendapat dan tindakan berhasil
menunjukkan pekerjaan atau bertindak sebagai motivator untuk
meningkatkan moral atau kinerja di tempat kerja. Budaya kerja telah
dikenal orang sejak lama, namun orang tidak menyadari bahwa pekerjaan
yang sukses muncul dari nilai-nilai posesif dan perilaku menjadi
kebiasaan. Nilai-nilai tersebut muncul dari adat istiadat, agama, norma
dan aturan yang menjadi keyakinan penulis terhadap karya atau
organisasi tersebut. Nilai-nilai yang menjadi kebiasaan disebut budaya
Page12

dan mengingat hal ini berkaitan dengan kualitas kerja, maka kita
berbicara tentang budaya kerja. Setiap perusahaan menginginkan
lingkungan kerja yang bersih dan teratur dan setiap orang memiliki
konsistensi dan disiplin diri. , untuk mendukung terciptanya efisiensi dan
produktivitas yang tinggi di perusahaan. Namun pada kenyataannya,
kondisi ini tidak mungkin terjadi dalam bisnis apa pun. Banyak
perusahaan sering mengeluh bahwa itu terlalu sulit dan mereka
membuang banyak waktu untuk mencari data dan/atau struktur yang
mereka lupa untuk meletakkannya. Tidak hanya itu, kita juga sering
diganggu dengan profil kerja yang berantakan dan seringkali memicu
keadaan emosi kita. Beberapa permasalahan di atas dapat diatasi dengan
menerapkan program 5R (Pendek, Rapi, Bersih, Hatihati dan Rajin) yang
merupakan modifikasi dari program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan
Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan telah digunakan oleh
banyak negara di dunia. Ini adalah metode sederhana untuk mengatur dan
membersihkan tempat kerja yang telah dikembangkan dan diadopsi di
Jepang. 5R adalah budaya tempat kerja. Jika tempat kerja rapi, bersih dan
rapi, maka akan tercipta kenyamanan kerja setiap individu, sehingga
dengan mudah mencapai tujuan utama industri: efisiensi, produktivitas,
kualitas dan keselamatan tenaga kerja.

Gambar . 5R
Sumber: https://promkes.kemkes.go.id/poster--5r70x100cm

1. RINGKAS
Prinsip RINGKAS adalah memisahkan semua yang diperlukan dan
Page13

membuang yang tidak perlu dari tempat kerja. Mengetahui barang mana
yang tidak digunakan, barang apa yang perlu disimpan dan bagaimana
cara menyimpannya agar mudah diakses sangat membantu sebuah
perusahaan.
Langkah Melakukan RINGKAS:
1. Periksa barang di area masing-masing.
2. Menetapkan daftar barang bekas dan tidak terpakai.
3. Beri label merah pada barang-barang yang tidak terpakai
4. Siapkan area untuk menyimpan/membuang/ membuang barang-barang
yang tidak terpakai.
5. Pindahkan item dengan label merah ke lokasi yang ditentukan.

2. RAPI Prinsip
RAPI adalah menyimpan barang pada tempatnya. Keerapihan adalah
tentang seberapa cepat kita menyimpan barang-barang dan seberapa
mudah barang-barang itu dapat dibawa kembali saat dibutuhkan.
Perusahaan tidak boleh lalai dalam menentukan lokasi penempatan objek
untuk mempercepat waktu pengambilan.
Langkah-langkah untuk melakukan RAPI:
1. Rancang metode untuk menemukan item yang diperlukan sehingga
tersedia saat dibutuhkan
2. Tempatkan barang-barang yang diperlukan di lokasi yang dirancang
dan disediakan
3. Beri label / identifikasi untuk kemudahan penggunaan atau kembalikan
ke lokasi semula.

3. RESIK
Prinsip RESIK adalah membersihkan tempat kerja/ lingkungan,
mesin/peralatan dan barang agar bebas dari debu dan kotoran.
Pembersihan harus dilakukan dan dilakukan oleh semua orang, mulai
dari CEO hingga staf kantor.
Langkah-langkah melakukan RESIK:
1. Pemberian jasa kebersihan,
2. Sanitasi tempat kerja,
3. Penataan tempat kerja, dan
Page14

4. Pemeliharaan RESIK.
4. RAWAT
Prinsip RAWAT adalah mempertahankan hasil yang diperoleh pada 3R
sebelumnya dengan melakukan standarisasi.
Tahapan Melakukan RAWAT:
1. Menetapkan standar kebersihan, ketertiban, dan disposisi.
2. Mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan di tempat kerja.

5. RAJIN
Prinsip RAJIN adalah menciptakan kebiasaan pribadi karyawan untuk
mempertahankan dan meningkatkan apa yang telah dicapai . RAJIN di
tempat kerja berarti pengembangan kebiasaan kerja yang positif. Apa
yang baik harus selalu dalam kondisi sempurna. Prinsip RAJIN di tempat
kerja adalah “LAKUKAN APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN
DAN JANGAN MELAKUKAN APA YANG TIDAK DAPAT ANDA
LAKUKAN”.
Tahapan melakukan RAJIN:
1. Tujuan bersama.
2. Keteladanan atasan.
3. Hubungan / komunikasi dalam tempat kerja.
4. Kesempatan belajar

Gambar .Suasana di dalam pabrik


Sumber: https://safetysignindonesia.id/wp-content/uploads/2019/10/HKSKS.jpg

Data  Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok dalam mendiskusikan


Page15

Penerapan K3LH dan budaya kerja industri, Praktik-praktik kerja yang


Prossesing aman, Bahaya-bahaya di tempat kerja, Prosedur-prosedur dalam keadaan
darurat, Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat) yang
berikan tiap kelompok.
 Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok mengenai Penerapan K3LH
dan budaya kerja industri, Praktik-praktik kerja yang aman, Bahaya-
bahaya di tempat kerja, Prosedur-prosedur dalam keadaan darurat,
Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat) yang sudah di
lakukan kelompok.
Gerneralization a. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari.
b. Peserta Didik diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal yang
belum dipahami terkait materi yang sudah di pelajari.
Penutupan a. Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi dan umpan balik.
b. Guru memberikan penugasan.
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya.
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.

4. Lembar Penilaian
a. Assesmen / Penilaian
(1) Penilaian Sikap/Profil Pelajar Pancasila Selama proses mengajar berlangsung guru
mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa dalam pembelajaran yang meliputi Beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis,
Gotong Royong dan Kreatif ( Instrumen Terlampir )
(2) Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada CP ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis ( instrumen terlampir)
(3) Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan yang dilakukan pada CP ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek (
instrumen terlampir )

b. Pengayaan dan Remedial


Page16

Pengayaan  Untuk siswa atau kelompok siswa yang memperlihatkan kemampuan di


atas kompetensi yang sedang diajarkan dapat diberikan tugas
mendampingi dan membantu siswa lainnya untuk berlatih keterampilan
Penerapan K3LH dan budaya kerja industri, Praktik-praktik kerja yang
aman, Bahaya-bahaya di tempat kerja, Prosedur-prosedur dalam keadaan
darurat, Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat) pada
pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek
kewirausahaan, pada saat pembelajaran siswa atau kelompok siswa ini
dapat juga diberikan kesempatan untuk melakukan latihan Penerapan
K3LH dan budaya kerja industri, Praktik-praktik kerja yang aman,
Bahaya-bahaya di tempat kerja, Prosedur-prosedur dalam keadaan darurat,
Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat) lebih kompleks
sekaligus juga sebagai contoh dan untuk memotivasi siswa lain agar
termotivasi untuk mencapai kompetensi yang sama.
 Guru juga dapat meminta siswa atau kelompok siswa berbagi informasi
kepada teman-teman nya cara untuk melatih kemampuan menggali ilmu
Penerapan K3LH dan budaya kerja industri, Praktik-praktik kerja yang
aman, Bahaya-bahaya di tempat kerja, Prosedur-prosedur dalam keadaan
darurat, Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat) lebih baik.
Remedial Untuk siswa atau kelompok siswa yang memperlihatkan kemampuan yang
belum baik pada penguasaan materi Penerapan K3LH dan budaya kerja
industri, Praktik-praktik kerja yang aman, Bahaya-bahaya di tempat kerja,
Prosedur-prosedur dalam keadaan darurat, Budaya kerja industri (Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat), strategi literasi yang lain dapat diberikan, diidentifikasi
kesulitannya di mana, atau siswa bisa dipasangkan dengan siswa yang
terampil sehingga siswa terampil dapat membantu siswa yang kesulitan untuk
menguasai materi Penerapan K3LH dan budaya kerja industri, Praktik-
praktik kerja yang aman, Bahaya-bahaya di tempat kerja, Prosedur-prosedur
dalam keadaan darurat, Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat)
dengan lebih baik.

c. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Page17
Bagi Guru a. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
b. Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan
pembelajaran?
c. Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan pembelajaran
d. Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika
berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
e. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran ini?
f. Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam
pelaksanaan pembelajaran?
g. Apa strategi agar seluruh peserta didik dapat menuntaskan
kompetensi?
Bagi Peserta Didik a) Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
b) Apakah anda aktif dalam kegiatan pembelajaran?
c) Apa saja kesulitan anda yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan pembelajaran
d) Apakah anda yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat
teratasi dengan baik?
e) Apa level pencapaian rata-rata anda dalam kegiatan
pembelajaran ini?
f) Apakah seluruh anda dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
g) Apa strategi anda agar dapat menuntaskan kompetensi?

Mengetahui, Malang, 18 Juli 2022


Kepala SMKN 2 Singosari Guru Mata Pelajaran

SUMIJAH, S.Pd., M.Si. FALKUDIN, ST


NIP. 19700210 199802 2 009 NIP. 197901022022211010
Page18
5. Lampiran

1. Penilaian Sikap (Penilaian diri sendiri oleh siswa dan diisi dengan jujur)
a. Petunjuk penilaian berupa lembar isian, dengan perintah sebagai berikut.
1) Isikan identitas kalian.
2) Berikan tanda cek (√) pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam. pernyataan
sesuai dengan sikap Kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai.
3) Isilah pernyataan secara jujur.
4) Hitunglah jumlah jawaban “Ya”.
5) Lingkari krteria Sangat Baik, Baik, atau Baik sesuai jumlah“Ya” yang terisi.

b. Tabel Rubrik Penilaian Sikap

No Pernyataan Ya Tidak

1. Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh.

2. Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian.

3. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.

4. Saya berperan aktif dalam kelompok.

5. Saya menghormati dan menghargai orang tuadan guru.

6. Saya menghormati dan menghargai teman.

7. Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami.

8. Saya merasa menguasai dan dapat mengikuti pelajaran.

9. Saya menyerahkan tugas tepat waktu ketika dirugaskan

Saya selalu membuat catatan tentang topik yang dipelajari


10.
dan dikumpulkan dalam bentuk portopolio

Sangat Baik Baik Perlu Perbaikan

Jika lebih dari 8 Jika lebih dari 6 pernyataan Jika lebih dari 4
pernyataan terisi “Ya” terisi “Ya” pernyataan terisi “Ya”
Page19
2. Tabel Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Kriteria Pe nilaian

Tes Uraian Jelaskan apa yang anda ketahui Jawaban benar


Tulis singkat tentang Prinsip RINGKAS secara mendapatkan skor 20,
LOT’S detail… mendekati jawaban
Jawaban : benar skor 10,
Prinsip RINGKAS adalah memisahkan menyimpang dari
semua yang diperlukan dan membuang jawaban benar 5
yang tidak perlu dari tempat kerja.
Mengetahui barang mana yang tidak
digunakan, barang apa yang perlu
disimpan dan bagaimana cara
menyimpannya agar mudah diakses
sangat membantu sebuah perusahaan..
Tes Uraian Sebutkan 5 langkah-langkah Mendapatkan skor;
Tulis tertutup melakukan ringkas: … 20 jika seluruh urutan
Jawaban : dituliskan dengan
Langkah Melakukan RINGKAS: benar dan isi benar,
1. Periksa barang di area masing- dapat skor 10 untuk
masing. masing-masing point
2. Menetapkan daftar barang bekas dan jika ada salah stu
tidak terpakai. jawaban yang benar
3. Beri label merah pada barang-barang sesuai urutan
yang tidak terpakai
4. Siapkan area untuk
menyimpan/membuang/ membuang
barang-barang yang tidak terpakai.
5. Pindahkan item dengan label merah
ke lokasi yang ditentukan.
Tes Uraian Sebutkan 3 Langkah-langkah untuk Mendapatkan skor;
Tulis singkat melakukan RAPI … 20 jika seluruh
LOT’S Jawaban : jawaban dituliskan
1. Rancang metode untuk menemukan dengan benar dan isi
item yang diperlukan sehingga benar, dapat skor 10
Page20

tersedia saat dibutuhkan jika jawaban


2. Tempatkan barang-barang yang mendekati benar
diperlukan di lokasi yang dirancang
dan disediakan
3. Beri label / identifikasi untuk
kemudahan penggunaan atau
kembalikan ke lokasi semula.
Tes Uraian Sebutkan 4 langkah-langkah melakukan Jawaban benar
Tulis tertutup resik … mendapatkan skor
Jawaban : 20, mendekati
1. Pemberian jasa kebersihan, jawaban benar
2. Sanitasi tempat kerja,
skor 10,
3. Penataan tempat kerja, dan
menyimpang dari
4. Pemeliharaan RESIK.
jawaban benar 5
Tes Uraian Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Jawaban benar
Tulis tertutup RAJIN di tempat kerja … mendapatkan skor
HOT’S Jawaban : 20, mendekati
RAJIN di tempat kerja berarti
jawaban benar
pengembangan kebiasaan kerja yang
skor 10,
positif. Apa yang baik harus selalu dalam
menyimpang dari
kondisi sempurna. Prinsip RAJIN di
jawaban benar 5
tempat kerja adalah “LAKUKAN APA
YANG HARUS ANDA LAKUKAN DAN
JANGAN MELAKUKAN APA YANG
TIDAK DAPAT ANDA LAKUKAN”.

3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja Penerapan K3LH dan budaya kerja industri, Praktik-praktik kerja yang aman,
Bahaya-bahaya di tempat kerja, Prosedur-prosedur dalam keadaan darurat, Budaya kerja
industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat).

1) Pengamatan
Ketika siswa terlibat dalam pembelajaran (Penerapan K3LH dan budaya kerja
industri, Praktik-praktik kerja yang aman, Bahaya-bahaya di tempat kerja, Prosedur-
prosedur dalam keadaan darurat, Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat),
Page21

baik berupa ulangan (Penerapan K3LH dan budaya kerja industri, Praktik-praktik kerja
yang aman, Bahaya-bahaya di tempat kerja, Prosedur-prosedur dalam keadaan darurat,
Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat), dilakukan pengamatan pada
kemampuan siswa dalam keaktifan pembelajaran.
Adapun formnya dapat disiapkan oleh guru dan digunakan untuk berbagai
aktivitas yang berbeda.
2) Petunjuk Penilaian
Memberi (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap siswa menunjukkan
atau menampilkan hasil pekerjaan yang diharapkan.
3) Tabel Rubrik Penilaian Keterampilan
Lembar penilaian untuk perorangan (setiap siswa satu lembar penilaian).

Nama: Kelas:

Elemen No Indikator P e n i l a i a n Ya (1) Tidak (0)

Keselamata Penerapan K3LH dan budaya kerja


1.
n dan industri
Kesehatan
2. Praktik-praktik kerja yang aman
Kerja
Lingkungan 3. Bahaya-bahaya di tempat kerja
Hidup Prosedur-prosedur dalam keadaan
4.
(K3LH) dan darurat
budaya
Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi,
kerja 5.
Resik, Rawat)
industri
Perolehan/Skor maksimum x 100% = Skor Akhir

4. Pedoman Penskoran
a) Penskoran
(1) Skor 1 jika: Ya.
(2) Skor 0 jika: Tidak.
(3) Siswa mendapat jumlah skor “ya” dikalikan 100 disebut Skor Perolehan
(SP).
Skor Real Siswa (SRP) didik adalah 80% dari jumlah skor perolehan
(SP).
Page22

(4) Penetapan nilai yang diperoleh merujuk pada tabel konversi skor.
(5) Indikator Penilaian adalah 5 indikator Penerapan K3LH dan budaya kerja
industri, Praktik-praktik kerja yang aman, Bahaya-bahaya di tempat kerja,
Prosedur-prosedur dalam keadaan darurat, Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat).
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 90
Skor Real Siswa: SRP (80 % x 50)
Angka nilai keterampilan yang diperoleh siswa: SRP/5.
c) Tabel Konversi Skor Real Siswa ke dalam Kategori dan Angka
Perolehan Nilai Klasifikasi
Portofolio Proyek Nilai Angka
90 - 100 90 - 100 Sangat Baik 9 - 10
80 - 89 80 - 89 Baik 7-8
60 - 79 60 - 79 Cukup 5-6
0 - 59 0 - 59 Kurang 0-4
d. Pegamatan Perilaku Kemandirian, Perilaku Gotong Royong dan Perilaku
Tanggungjawab dalam belajar Penerapan K3LH dan budaya kerja industri,

Praktik-praktik kerja yang aman, Bahaya-bahaya di tempat kerja, Prosedur-prosedur

dalam keadaan darurat, Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat).
1) Faktor yang diamati:
Pengamatan terhadap perilaku dan interaksi siswa selama mengikuti
pelajaran dari awal sampai akhir pelajaran, mengandung perilaku yang
mencerminkan “kemandirian dan gotong royong,” tanggung jawab
pribadi, tanggung jawab sosial, kepemimpinan.
Penekanan penilaian diarahkan pada ’apakah aspek tersebut ditampilkan
atau tidak ditampilkan’ dari komponen-komponen perilaku mandiri,
gotong royong, dan tanggungjawab.
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap siswa
menunjukkan atau menampilkan komponen perilaku mandiri dan gotong
royong yang diharapkan.
3) Tabel Rubrik Penilaian Perilaku
lembar penilaian perilaku untuk perorangan (setiap siswa satu lembar
Page23

penilaian).
Nama: Kelas:
Indikator Ya
Uraian Pengamatan Tidak (0)
No Pengamatan (1)
1. Perilaku a.
Perilaku mengenali diri
Kemandirian b.
Perilaku inisiatif diri
c.
Perilaku regulasi diri
d.
Perilaku releksi diri
2. Perilaku a.
Perilaku berbagi alat
Gotong b.
Perilaku kerjasama saat
Royong praktikum/melakukan
pekerjaan
c. Perilaku peduli teman
3. Perilaku a. Perilaku mengakui teman
Tanggungjawab b. Perilaku memelihara alat
c. Perilaku membantu teman
kesulitan praktikum
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

4) Pedoman penskoran
a) Penskoran
(1) Skor 1 jika: Ya.
(2) Skor 0 jika: Tidak
(3) Perolehan skor maksimum adalah skor akhir yang diperoleh dari:
Jumlah nilai “ya” yang diperoleh dikali 100%.
b). Perilaku Kemandirian
a) Siswa menunjukkan perilaku mengenali kemampuan diri dalam
melakukan pekerjaan praktikum maupun literasi.
b) Siswa menunjukkan kemampuan memotivasi diri, berpartisipasi
dan melibatkan diri dalam pekerjaan praktikum maupun literasi.
c) Siswa menunjukkan kemampuan meregulasi diri, berkreasi, dan
menata diri dalam menampilkan pekerjaan praktikum maupun
literasi.
d) Siswa senantiasa mereleksi diri sebelum menampilkan
pekerjaan praktikum maupun literasi.
c). Perilaku Gotong Royong
a) Siswa menunjukkan perilaku berbagi alat.
b) Siswa menunjukkan perilaku kerjasama dalam situasi pekerjaan
praktikum maupun literasi.
Page24

c) Siswa menunjukkan kepedulian pada teman yang menampilkan


kesalahan praktikum maupun literasi.
d) Siswa menunjukkan perilaku menghargai dan menghormati
teman saat berdiskusi kasus.
d). Perilaku Bertanggungjawab
a) Siswa menunjukkan perilaku adanya teman praktikum maupun
literasi.
b) Siswa menunjukkan memelihara alat dan mengembalikan alat
yang digunakan atau dipinjmnya.
c) Siswa menunjukkan perilaku menghargai dan menghormati
teman dalam satu kelompok praktikum.
e). Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan siswa: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh siswa: SP/10.
b) Tabel Konversi skor perolehan ke dalam katgegori dan angka
Skor Perolehan Kategori Angka
80 % - 100% Sangat Baik 8 - 10
60% - 70% Baik 6-7
40% - 50% Cukup 4-5
0% - 30% Kurang 0-3

Page25

LEMBAR HASIL KEGIATAN BELAJAR SISWA


Bidang Studi Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Kelas/Semester : 10 (Sepuluh) / 1
Mata Pelajaran : Dasar-Dasar Teknik Elektronika
Fase yang diampu : Fase E
Elemen/domain yang dipilih : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri.
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E peserta didik mampu menerapkan
K3LH dan budaya kerja industri, antara lain:
praktik- praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di
tempat kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan
darurat, dan penerapan budaya kerja industri
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

Petunjuk Mengerjakan :
1) Tuliskan identitas diri, tanggal mengerjakan
2) Hasil pekerjaan dikirim ke guru pengampu melalui email / classroom / langsung
3) Nama file : no-urut-nama siswa ,contoh : 01-Adi
4) Subjek Email :

Nama Siswa/NIS : …………………………………………………………..


Tanggal Pembelajaran : …………………………………..

A. Soal Refleksi Hasil Belajar Peserta didik


1. Setelah mempelajari bab ini, tentu kalian akan semakin paham dan bertambah wawasan tentang
Penerapan K3LH (Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup) dan Budaya Kerja
Industri!
2. Jjika anda menemukan kesulitan dari bab ini silahkan diskusikanlah dengan teman atau guru
pendamping, karena bab ini akan berkaitan dengan bab selanjutnya!

B. Asesmen (penilaian)
Kerjakanlah soal-soal berikut ini!
1. Yang paling tepat untuk mengartikan K3LH dibawah ini adalah
a. Keselamatan dan Keamanan Kerja Lingkungan Hidup
Page26

b. Keamanan dan Keselamatan Kerja Lingkungan Hidup


c. Keselamatan Kerja dan Kesehatan Lungkungan Hidup
d. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup

2. Keselamatan berasal dari kata dasar selamat. Selamat diartikan secara umum terhindar dari ....
a. Sengatan Listrik
b. Bahaya/Gangguan
c. Terjatuh/Terpeleset
d. Penyakit Menular

3. Dibawah ini merupakan hal yang harus terkandung dalam prosedur kerja adalah ……
a. Tujuan dan ruang lingkip aktifitas
b. Pencatatan dan evaluasi terhadap kegiatan
c. Siapa yang melaksanakan dan apa yang harus dikerjakan
d. Material, perlengkapan dan dokumen yang digunakan

4. Pelindung hidung atau masker digunakan untuk melindungi hidung dari bahaya asap atau udara
yang wajib menggunakan peralatan pelindung ini….
a. Menyolder
b. Mengecat
c. Mencharger
d. Mengikir

5. Tulislah makna dari rambu – rambu K3 dibawah ini.

Page27

Penilaian Pengetahuan
Penskoran Jawaban dan PENILAIAN
Skor
Pengolahan Nilai Komponen pengetahuan :
rerata dari nilai IPK
Maksimal Jawaban benar sesuai
dengan kunci jawaban
Jumlah Nilai Siswa
Kurang dari maksimal Jawaban <80 % dari kunci
x 100
jawaban Skor Maksimum
0 (nol) Jawaban tidak sesuai dengan
kunci jawaban

C. Pengayaan
Untuk menambah wawasan kalian tentang tentang pelaksanaan K3LH buatlah literasi dan kirim pada
google class.

NILAI : Mengetahui, Singosari, ....................20.....


Wali Murid Peserta didik,
Guru Bidang Study,

FALKUDIN, ST .......................................... ..........................................


NIP. 197901022022211010

Page28

Anda mungkin juga menyukai