Anda di halaman 1dari 40

Politeknik Negeri Sriwijaya

KABEL DAN TEKNIK PEMASANGAN

LAPORAN PRAKTEK

OLEH :
NAMA : ELTEN TACI
NIM

: 0611 3031 0892

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG


2011/2012

Politeknik Negeri Sriwijaya

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan baik dan tepat waktu.
Sholawat teriring salam semoga selalu tercurah kepada suri tauladan kita Rasulullah SAW,
beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang tetap istiqomah sampai akhir zaman.
Tugas penyusunan laporan praktek ini dilakukan sebagai salah satu syarat
menyelesaikan mata kuliah praktek kabel dan penyambungan pada kurikulum semester II di
Jurusan Teknik Elektro Progaram Studi Teknik listrik Politeknik Negeri Sriwijaya. Dalam
praktek ini mahasiswa diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman praktis di
lapangan yang merupakan bahan pembanding dengan teori yang telah diperoleh di bangku
kuliah.
Dalam laporan ini penulis mengambil judul kabel dan teknik pemasangan dan
disusun berdasarkan hasil praktek latihan bengkel listrik semester II yang dimulai dari tanggal
26 April 2012 sampai dengan 11 Mei 2012.
Dalam laporan praktek ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari dosen
pembimbing dan mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada :
1. Bapak Muhammad Noer, S.S.T
2. Bapak Sultan Marsus, S.S.T
3. Bapak Anton Firmansyah, ST. MT
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktek ini masih banyak sekali
kekurangan dalam laporan ini. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak. Penulis berharap semoga laporan kerja praktek
ini dapat memberikan manfaat unutk menambah ilmu pengetahuan bagi semua pihak yang
membacanya di masa yang akan datang.
Akhirnya atas segala bantuan yang telah di berikan, penulis mengucapkan terima
kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Ridho-Nya kepada
kita semua. Dan akhir kata penulis berharap kiranya laporan kerja praktek ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, Amin
Palembang, 11 Mei 2012
ELTEN TACI
NIM: 0611 3031 0892
2

Politeknik Negeri Sriwijaya

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................................
Bab I

: Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1


1.2 Tujuan dan Manfaat.............................................................................................2
1.3 Perumusan Masalah.............................................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan .........................................................................................3
Bab II

: Tinjauan Pustaka

2.1 Umum..................................................................................................................4
2.2 Penghantar............................................................................................................4
2.3 Pengaman.............................................................................................................7
2.4 Macam Macam Peralatan Listrik......................................................................7
2.5 Instalasi Penerangan.............................................................................................14
Bab III : Teknik Pemasangan Kabel
3.1 Denah Lokasi Penulis..16
3.2 Latihan 1 3, Pembuatan Mata Itik.....................................................................17
3.3 Latihan 4..............................................................................................................18
3.4 Latihan 5..............................................................................................................19
3.5 Latihan 6..............................................................................................................21
3.6 Peralatan...............................................................................................................22
3.7 Material / Bahan...................................................................................................23
3.8 Jurnal Per- Hari....................................................................................................26

Politeknik Negeri Sriwijaya


Bab IV : Hasil Dan Pembahasan
4.1 Hasil.....................................................................................................................30
4.1.1 Latihan 1 3..................................................................................................30-31
4.1.2 Latihan 4........................................................................................................31
4.1.3 Latihan 5........................................................................................................31-32
4.1.4 Latihan 6........................................................................................................32
4.2.1 pembahasan latihan 1-3..................................................................................33
4.2.2 Pembahasan latihan 4.....................................................................................33
4.2.3 Pembahasan latihan 5.....................................................................................34
4.2.4 pembahasan latihan 6.....................................................................................34
Bab V
Kesimpulan

: Penutup
35

Saran 36

Politeknik Negeri Sriwijaya

Bab I
Pendahuluan
1.1

Latar Belakang.
Dewasa ini teknologi semakin maju dengan pesatnya terutama di bidang listrik. Hal ini

dibuktikan dengan semakin banyak ditemukan alat-alat listrik yang semakin canggih.
Kebutuhan akan energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok. Selain itu, energi listrik juga
sangat berguna untuk menggerakan berbagai jenis mesin yang dapat memudahkan pekerjaan
manusia dalam melaksanakan aktivitasnya.
Bidang listrik harus berkembang untuk tercapainya teknologui yang mutakhir. Hanya
dengan teknologi yang maju energi listrik dapat membantu aktifitas manusia yaitu dengan
mengubah energi listrik menjadi energi yang kita butuhkan.
Beberapa faktor yang menunjang, tetapi yang paling utama adalah faktor sumber daya
manusia, karena hanya dengan tenaga menusia yang terampil maka kelistrikan dapat
dimanfaatkan, guna tercapainya pembangunan nasional. Oleh karena itu, diberikan praktek
kerja bengkel sebagai pengetahuan dasar agar lebih terbiasa bila dipraktekan di lapangan,
sehingga terciptanya tenaga manusia yang terampil, baik pemasangan. Pengoperasian,
pemanfaatan, dan pemikiran serta perawatan.
Pada semester II ini dititikberatkan pada perancangan instalasi sederhana dalam bentuk
mini, khususnya instalasi papan yang merupakan dasar untuk memasang instalasi rumah
tinggal yang terbuat dari papan kayu, sangat tepat dan sejalan dengan pembangunan dan
perkembangan tehnologi. Dengan adanya praktek bengkel ini, diharapkan mampu untuk
menciptakan tenaga yang terampil. Maka dari itu, dengan diadakannya mata kuliah kabel dan
penyambungan ini pelaksanaan, pengoperasian serta perbaikan sesuatu instalasi listrik
diharapkan dapat mampu dikuasai dengan baik oleh setiap mahasiswa untuk menciptakan
tenaga-tenaga kerja yang berkualitas.

Politeknik Negeri Sriwijaya


1.2

Tujuan dan Manfaat.


Dari pelaksanaan praktek Praktek Kabel dan Penyambungan ini, adapun tujuan utama

yang dapat di ambil mahasiswa, yaitu:.


Mengetahui dan mengenal cara penggunaan peralatan kerja dan material listrik yang
digunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Membandingkan antara teori dengan praktek secara langsung di bengkel listrik.
Mengetahui dan memahami dasar-dasar instalasi listrik.
Mengerjakan praktek bengkel dengan cara yang baik dan benar.
Membaca dengan diagram lokasi dan pengawatan yang diterapkan di dalam
Mengaplikasikan dan mempraktekan apa yang telah dibahas secara teorinya.
Menjelaskan prinsip-prinsip kerja dari praktek.
Rangkaian pada instalasi listrik.
Adapun manfaat yang dapat di ambil dari praktek bengkel listrik semester II ini yaitu :
Dapat mengetahui dan mengenal macam-macam bahan dan komponen listrik yang
digunakan dalam praktek.
Dapat menentukan banyaknya material dari suatu pemasangan instalasi listrik.
Dapat menganalisa rangkaian serta membuat kesimpulan kerja dari suatu pelaksanaan
instalasi.
Dapat mengetahui dan dapat menentukan letak kesalahan suatu pemasangan instalasi
dan dapat memperbaikinya.
1.3

Perumusan Masalah.
Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada saat melakukan praktek

bengkel listrik semester II ini yaitu;


1. Bagaimana cara pembuatan mata itik yang baik pada latihan 1 - 3 ?
2. Bagaiamana teknik penyambungan kabel pada latihan 4 6 ?
3. Apa saja peralatan yang digunakan ?
4. Apa material / bahan yang digunakan ?
5. Bagaimana Trouble Shooting yang dihadapi ?

Politeknik Negeri Sriwijaya

1.4

Sistematika Penulisan
Masalah yang disajikan dalam praktek kabel dan teknik penyambungan ini disusun

dengan menggunakan cara terarah dan terpadu yang dirangkum dalam sistematika
pembahasan. Adapun sistematika pembahasan dalam laporan bengkel listrik adalah sebagai
berikut :

Bab I Pendahuluan
Di dalam bagian pendahuluan diuraikan beberapa masalah yang berhubungan dengan
dengan laporan bengkel listrik semester II yang terdiri dari latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Menguraikan dan menjelaskan mengenai : teknik penyambungan, penghantar,
pengaman, macam macam peralatan listrik, dan instalasi penerangan.
Bab III Teknik Pemasangan Kabel.
Menguraikan mengenai denah lokasi penulis, latihan 1 3 dan pembuatan mata itik,
latihan 4, latihan 5, latihan 6, peralatan, material/bahan, trouble shooting, dan jurnal
perhari.
Bab IV Hasil dan Pembahasan.
Menguraikan tentang hasil kerja yang dilakukan yaitu latihan 1 3, latihan 4, latihan
5, dan latihan 6.
Bab V Penutup
Menguraikan tentang kesimpulan yang merupakan uraian-uraian terdahulu serta
saran yang dianggap perlu .

Politeknik Negeri Sriwijaya

Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1 Teknik Penyambungan
melakukan penyambungan harus menentukan jenis kabel yang akan dipasang pada
instalasi penyambungan yang dilakukan mahasiswa, pada praktek bengkel listrik sering
dilakukan pada instalasi tenaga maupun instalasi penerangan, adapun cara penyambungan
yang dilakukan yaitu antara lain melalui terminal, kotak hubung sepatu kabel dan secara
langsung yaitu sambungan ekor babi.
Penyambungan dengan cara apapun harus aman baik dari tegangan sentuh maupun dari
bahaya lainnya. Penyambungan yang baik haruslah kuat dan rapi yaitu kuat terhadap tarikan,
akibat dari pengaruh mekanis lingkungan sehingga instalasi terhindar dari kebakarankebakaran.
Penyambungan pada kabel pejal biasanya dengan menggunakan mata itik tetapi ada
yang menggunakan line up terminal, penyambungan pada strip terminal blok dan konektor
untuk kabel serabut biasanya menggunakan sepatu kabel.
2.2 Penghantar.
Penghantar adalah bahan yang dapat mengalirkan arus listrik, sebagai penghantar
digunakan tembaga atau aluminium. Suatu kabel dari isolasi sesuai dengan ukuran dan
kegunaan dari kabel tersebut, yang terepenting suatu kabel dalam suatu isolasi adalah
penandaan yang nanti akan mempermudah dalam pemakaian kabel untuk instalasi. Untuk
penyaluran penghantar listrik dari pusat pembangkit ketempat yang memerlukannya ada 2
kemungkinan yang dapat digunakan yaitu
a. Penghantar dengan menggunakan kawat udara
b. Penghantar dengan menggunakan kabel tanah.
Syarat kabel menurut PUIL dan standar IEC serta jenis kabelnya adalah
a. NYM

Politeknik Negeri Sriwijaya


Gambar 2.1 kabel NYM
1. Kode pengenal
Huruf kode Komponen
N

= Kabel standar, tembaga sebagai penghantar

= Isolasi PVC

= Selubung PVC

RM

= Penghantar padat bulat berkawat banyak

-1

= Warna urat kuning hijau

-0

= warna urat tanpa kuning hijau

2. Tanda Kabel
Isolasi kabel berurat tunggal diberi warna hijau-kuning atau biru muda atau hitam dan
kuning, tanda-tanda pengenal harus terangkat dengan jarak tidak melebihi 20 cm bila tanda itu
diletakkan pada urat berwarna biru muda, dan tidak melebihi 50cm bila tanda tersebut
diletakkan pada saluran luar. Warna selubung luar ini harus putih keabu-abuan atau putih
kekuning- kuningan.
b. NYA

Gambar 2.2 kabel NYA


1. Kode pengenal
Huruf kode

Komponen

= Kabel standar, tembaga sebagai penghantar

= Isolasi PVC

= Kawat berisolasi

Re

= Penghantsar padat bulat

Rm

= Penghantar bulat berkawat banyak

Politeknik Negeri Sriwijaya

2. Tanda kabel
Isolasi harus diberi warna hijau kuning atau biru muda atau hitam atau kuning dan
merah. Tanda memenuhi standar SI dibuat dengan jarak antara tidak melebihi 20 cm.

c. NYY dan NYMHY

Gambar 2.3 Kabel NYM

Gambar 2.4 Kabel NYMHY

1. Kode Pengenal
Huruf Kode

Komponen

= Kabel standar, tembaga sebagai penghantar

NA

= Kabel standar, dengan aluminium sebagai penghantar

= Isolasi PVC

= Selubung PVC

Re

= Penghantar padat bulat

Rm

= Penghantar padat Bulat

Sm

= Penghantar dengan dipilih bentuk sektor

2. Tanda Kabel
Isolasi kabel serabut tunggal jika diberi warna hijau-kuning atau biru muda atau merah
atau hitam atau kuning tanda-tanda pengenal diberi jarak tidak melebihi 50 cm yang
diletakkan pada selubung luarnya dan warna selubung luar dari kabel-kabel spesifikasi harus
hitam.

10

Politeknik Negeri Sriwijaya

2.3 Pengaman
Di dalam bidang kelistrikan, pengaman dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1.

MCB

Gambar 2.5 MCB


Alat ini merupakan instalasi dari gangguan arus lebih yang disebabkan oleh adanya
hubungan singkat pada instalasi. Selain itu, pengaman lebur dapat berfungsi sebagai
pengaman terhadap gangguan tegangan.

2.4 Macam Macam Peralatan Listrik.


1.Saklar.
Saklar adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk memutuskan atau
menghubungkan arus pada alat / rangkaian listrik. Macam-macam saklar adalah :
a.saklar tunggal.
Saklar tunggal atau satu arah digunakan sebagai pengatur suatu rangkian hanya dari satu
tempat atau hanya dari posisi ON dan OFF. Rangkaian penerangan satu arah ini digunakan
untuk ruangan yang kecil dengan satu pintu.

Gambar 2.6 Saklar Tunggal

11

Politeknik Negeri Sriwijaya

b. Saklar seri.
Saklar ini adalah suatu hubungan paralel dari dua buah saklar tunggal, dimana dua
saklar tunggal tersebut ini pemakaiannya secara kelompok, maka dapat diatur secara terpisah,
secara bersamaan pada suatu tempat tertentu.

Gambar 2.7 Saklar seri.


c.Saklar tukar.
Saklar tukar mempunyai dua posisi pengoperasian yaitu hanya bisa menyalakan salah
satu lampu E1 dan E2 secara bergantian. Saklar tukar ini juga digunakan untuk
mengoperasikan dua pemakaian dengan sumber tegangan yang sama atau dua tegangan yang
berbeda atau dipasang pada suatu tangga rumah atau gedung bertingkat.

Gambar 2.8 Saklar tukar


d. Saklar impuls.
Saklar impuls adalah saklar yang berbeda berdasarkan magnet dimana posisi saklarnya
akan berubah pada setiap impuls, lamanya pengoperasian dari kotak tekan tidak
mempengaruhi sistem kerjanya, saklar impuls mempunyai dua posisi kontak yaitu : ON pada
pengoperasian lampu pertama dan kontak OFF untuk pengoperasian pada lampu impuls
kedua.

Gambar 2.9 Saklar impuls

12

Politeknik Negeri Sriwijaya

e.Saklar Staircase
Timer staircase dapat memutuskan rangkaian secara otomatis dengan batas waktu yang
telah ditentukan. Pengoperasian timer bisa dilakukan kembali walaupun batasan waktu belum
habis. Penyambungan pada timer staircase dapat dilakukan dengan sistem 3 kawat dan 4
kawat tergantung kondisi penggunaan.
f. Line up Terminal.
Line up terminal adalah suatu alat listrik yang berfungsi sebagai penghubung kabel
penghantar dan untuk menghindari sentuhan apapun yang dapat mengakibatkan terjadinya
hubungan singkat.

Gambar 2.10 Line up Terminal


g. Wiring Chanel.
Wiring chanel adalah tempat jalanya atau alur penyambugan kabel yang terbuat dari
bahan campuran PVC yang berbentuk kotak persegi panjang sehingga suatu rangkayan dapat
terlihat rapi dan teratur.

Gambar 2.11 Wiring Chanel


h. Terminal Board.
Terminal board adalah tempat penyambungan kabel pada pengawatan dalam suatu
instalasi listrik. Adapun cara penyambungannya yaitu dari ujung-ujung kabel / penghantar
yang dihubungkan board yang dibuat mata itik.

Gambar 2.12 Terminal Board

13

Politeknik Negeri Sriwijaya

i. kotak-kontak.
Adalah suatu alat listrik yang dipasang untuk melayani peralatan rumah tangga yang
menggunakan tenaga listrik.

Gambar 2.13 kotak-kontak


j. Terminal Block.
Digunakan sebagai alat penghubung terhadap kabel. Untuk jenis kabel berserabut atau
pejal yang akan disambungkan harus menggunakan sepatu kabel.

Gambar 2.14 Terminal Block


k. Pertinax 300 x 100 x 5.
Kegunaannya adalah sebagai penghubung antar kabel, merupakan bahan semikonduktor
yang dapat menghantarkan arus listrik.

Gambar 2.15. Pertinax


l. Pentanahan
Kegunaannya adalah untuk menghindari dari gangguan tegangan sentuh dan
memperbaiki sistem.
m. Pipa
Pipa adalah bahan listrik yang digunakan sebagai selubung dari kabel atau penghantar
suatu impedansi instalasi. Fungsinya adalah untuk instalasi on plaster dimana tahanan
14

Politeknik Negeri Sriwijaya


mekanik sangat tinggi untuk konduktor diperlukan dan untuk instalasi in plaster supaya
menjamin pada waktu pengawatan.

Gambar 2.16 Pipa


n. Klem.
Klem adalah suatu alat listrik yang terbuat dari aluminium yang digunakan
untuk mengklem pipa atau kabel agar tidak lepas dan kelihatan rapi.

Gambar 2.17 Klem

Selain alat-alat diatas, adapun alat-alat yang digunakan untuk mengerjakan suatu
instalasi liatrik, antara lain :
1. Tang Pengupas.
Berfungsi untuk mengupas kabel atau kawat penghantar yang akan digunakan untuk
penyambunga.

Gambar 2.18 Tang Pengupas


2. Tang Buaya.
Berfungsi untuk menjepit dan memotong kabel saja.

15

Politeknik Negeri Sriwijaya

gambar 2.19 Tang Buaya


3. Tang Pemotong.
Berfungsi untuk memotong kabel atau kawat penghantar dengan ukuran sesuai dengan
bena kerja.

gambar 2.20 Tang Pemotong


4. Tang Kombinasi.
Berfungsi untuk menjepit, memotong dan memuntir benda yang akan dikerjakan
seperti kabel atau kawat yang digunakan pada instalasi penerangan

gambar 2.21. Tang Kombinasi


5. Tang Pembulat.
Berfungsi untuk membilatkan kabel atau kawat penghantar misalkan pembuatan mata
itik.

gambar 2.22 Tang Pembulat


6. Obeng minus dan Obeng Plus.
Berfungsi untuk memutar atau mengencangkan dan mengendurkan skrup atau baut yang
digunakan untuk menempelkan benda pada papan kerja.

gambar 2.23. Obeng minus dan Obeng Plus


16

Politeknik Negeri Sriwijaya

7. Water Pas.
Digunakan untuk memeriksa dan menandai garis horizontal (permukaan yang datar)
tetapi dapat digunakan didalam bingkai yang berbentuk kurva yang disebut vial.

gambar 2.24. Water Pas


8. Palu Karet
Berfungsi untuk memukul atau meratakan kabel pada bagian yang bengkok.

gambar 2.25. Palu Karet


9. Ragum.
Digunakan untuk menjepit benda kerja agar lebih mudah dalam melaksanakan kerja
terhadap benda kerja, kalau pada instalasi digunakan untuk meluruskan kabel.

gambar 2.27 Ragum

17

Politeknik Negeri Sriwijaya

2.5

Instalasi Penerangan
Perancangan suatu instalasi yang baik haruslah memenuhi ketentuan ketentuan serta

peraturan yang berlaku, adapun peraturan yang harus dilaksanakan dalam perancangan
instalasi listrik di Indonesia adalah peraturan umum instalasi listrik (PUIL) tahun 1987. Selain
standar material yang digunakannya itu standar internasional elektrika commosion (IEC)
tahun1987. Selain standar itu juga terdapat peraturan yang lain. Untuk dapat menerapkan dan
melaksanakan peraturan tersebut dalam pemasangan suatu insatalasi, maka harus dilakukan
teknik latihan pemasangan instalasi listrik sehingga dengan latihan dasar ini akan diperoleh
keterampilan dibidang ini yang dalam pelaksanaan selalu mengutamakan PUIL, serta
peraturan lainnya yang berhubungan dengan instalasi listrik.
Diantara peraturan yang harus ditaati dan diperoleh yaitu :
a.

Pemasangan Instalasi tenaga dilaksanakan dengan penanaman kabel dalam


tanah dengan menggunakan karet pelindung

b.

Warna kabel / isolasi dari penghantar haruslah :


fasa 1 (L1) dengan isolasi merah.
Fasa 2 (L2) dengan isolasi kuning.
Fasa 3 (L3) dengan isolasi hitam.
Penghantar netral dengan isolasi biru
Penghantar pentanahan dengan isolasi kuning-hijau

c.

Luas penampang dari penghantar yang digunakan di tentukan dengan


pertimbangan.

d.

Semua pemutusan tenaga harus mempunyai daya-daya pemutus sekurangkurangnya sama dengan arus hubung singkat yang dapat terjadi pada tempat
pemutusan tenaga.

e.

Pipa instalasi harus tahan terhadap tekanan mekanis, tahan lembab dan
menjalarkan api.

Prinsip-prinsip dasar instalasi dapat digunakan pada kegiatan yang berhubungan dengan
merancang, memasang dan mengoperasikan instalasi listrik secara umum, prinsip dasar
instalasi listrik ada 6 macam :

18

Politeknik Negeri Sriwijaya

1. Keamanan.
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemungkinan timbul
kecelakaan sangat kecil. Agar Instalasi tidak membahayakan manusia maka peralatan tersebut
harus memiliki peraturan yang berlaku, seperti PUIL 1987. Untuk mengamankan listrik dari
kerusakan akibat gangguan seperti: Hubung singkat, bebanlebih, dan tegangan lebih, maka
hendaknya dipasang pengaman yang sesuai seperti : skring, MCB, dll.
2. kehandalan.
Kehandalan yang tinggi digunakan untuk mengatasi kerusakan dalam batas normal
termasuk kesederhanaan dari sistem yang digunakan.
3. Kemudahan Tercapai.
Untuk pemasangan peralatan listrik disusun sedemikian rupa sehingga dalam
pengoperasian pengawatan dan pemeriksaan mudah dilakukan.
4. Ketersediaan.
Adalah ketersediaan instalasi melayani kebutuhan daya, gawai maupun instalasi.
Pemberian daya yang kontinyu pada pelanggan adalah sangat penting sumber daya
diperlakukan untuk pemberian daya seluruh atau sebagian dari beban.
5. Keindahan.
Adalah kerapian dari pemasangan suatu peralatan listrik sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
6. Ekonomis.
Harus dilakukan suatu instalasi listrik yang ekonomis dengan memiliki hasil yang
handal.

19

Politeknik Negeri Sriwijaya

Bab III
Teknik Pemasangan Kabel
3.1 Denah Lokasi Penulis

Denah lokasi di atas adalah denah tempat kami melakukan kerja praktek instalasi listrik.
Pada denah tersebut terdapat beberapa ruangan. Pada gambar yang terdapat angka 17 adalah
lokasi meja dimana saya melakukan kerja dan 23 meja lainnya adalah tempat teman-teman
saya melakukan praktek kerja lainnya. Tempat kami mengambil peralatan terdapat pada ruang
peralatan yang dibantu oleh teknisi.

20

Politeknik Negeri Sriwijaya

3.2 Latihan 1 3, Pembuatan Mata Itik


Latihan 1,2, dan 3 adalah gambar pembuatan mata itik. Pada pembuatan mata itik ini
terdapat 3 latihan yaitu:
Latihan 1, dimana pada latihan ini melakukan pembuatan mata itik dengan
menggunakan kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm2.
Latihan 2, dimana pada latihan ini melakukan pembuatan mata itik dan pembentukan
kabel dengan ukuran 2,5 mm2 seperti yang tertera di job.
Latihan 3, dimana pada latihan ini melakukan pembuatan mata itik dan pembentukan
kabel NYA dengan ukuran 6 mm2 seperti tertera dijob.
Pembuatan mata itik ini dimaksudkan agar dapat melatih ketelitian mahasiswa dalam
membaca job, serta agar mahasiswa dapat menempatkan penggunaan bahan dengan baik, dan
juga agar menjadikan mahasiswa membentuk mata itik dengan benar agar tidak terjadi
kesalahan pada pemasangan instalasi listrik.
Tabel bahan dan peralatan yang diperlukan :
No.
1
2
3
4
5
6

Bahan
Kabel NYA 1,5 mm2
Kabel NYA 2,5 mm2
kabel NYA 6 mm2

Peralatan
Papan pertinax 300x1000x5
Tang pembulat
Tang kupas
Tang potong
Tang buaya
Water pas
Tabel 3. 1

Dalam pembuatan mata itik ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan,
adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;
2. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan;
3. Mengukur panjang kabel yang ada dijob, untuk mengaplikasikannya dipraktek;
4. Memotong kabel yang telah diukur dijob dengan menggunakan tang potong;
5. Mengukur diameter dari baut serta mengupas ujung-ujung kabel sesuai dengan diameter
baut;

21

Politeknik Negeri Sriwijaya


6. Melakukan pembulatan dengan cara kabel dijepit pada ujung isolasi berdekatan dengan
kabel yang terkupas dengan tang buaya kemudian belokkan kesebelah kiri sebesar 90 o dan
letakkan tang pembulat diujung kabel sesuai dengan ukuran yang diperlukan lalu putar ke
kanan hingga menyerupai lingkaran;
7. Potong kabel yang lebih pada ujung pembulatan ( jika lebih );
8. Untuk latihan 2 dan 3 menggunakan tang pembulat dan tang buaya sesuai dengan
petunjuk pada lembar kerja;
9. Masukkan kabel yang telah selesai ke dalam mur pada papan pertinax.
3.3 Latihan 4
Gambar latihan 4 ini adalah gambar penyambungan kabel dari line up terminal yang
satu ke line up terminal lainnya dimana kabel melalui wiring channel.
Tabel bahan dan peralatan yang diperlukan :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Bahan
Kabel NYAF 2,5 mm2
Sekrup
Wiring channel
Profil G
line up terminal

Peralatan
Obeng plus
Obeng minus
Obeng tusuk
Water pas
Tang buaya
Tang pengupas
Tang Pemotong
Gergaji besi
Water pas

Tabel 3. 2

Dalam pembuatan ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan,
adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;
2. Mempersiapkan seluruh peralatan yang diperlukan;
3. Mengukur Wiring channel lalu memotongnya;
4. Ukur posisi tempat untuk melakukan praktek pada papan kerja sesuai petunjuk;

22

Politeknik Negeri Sriwijaya


5. Letakkan profil G dan Wiring channel pada papan kerja dengn menggunakan sekrup dan
mengencangkannya dengan obeng, cara membuat lubang untuk sekrup adalah cari titik
posisi yang pas lalu ditekan dengan menggunakan obeng tusuk;
6. Letakkan terminal line up pada Profil G yang telah terpasang papan kerja yang jumlahnya
sesuai dengan lembar kerja;
7. Kabel diukur sesuai petunjuk pada lembar kerja lalu dipotong dan pada ujung-ujungnya
dikupas dengan tang pengupas sesuai dengan ukuran panjang dari lubang terminal line up;
8. Pasang kabel yang telah dipotong tadi pada lubang terminal line up dengan menggunakan
obeng untuk membuka dan menutup lubang, dikerjakan sesuai urutan dan nomor pada
lembar kerja;
9. Lakukan pengecekan ulang apakah kabel yang kita pasang sudah kuat dengan cara ditarik;
10. Melakukan pengecekan apakah semua kabel kita tersambung dengan menggunakan
Multimeter.
3.4 Latihan 5.
Gambar latihan 5 ini adalah gambar latihan pemasangan instalasi sederhana dengan
ukuran, bentuk, dan posisi yang sangat teratur, sehingga kita mengerjakannya dengan
ketelitian agar bahan yang kita gunakan cukup.
Pada pembuatan ini kita dilatih untuk membuat instalasi sederhana disertai cara dasar
menggunakan bahan dan peralatan listrik seperti menyolder dengan ketelitian pada ukuran
dan kesabaran membentuk kabel yang telah ditentukan pada lembar kerja.
Tabel bahan dan peralatan yang diperlukan:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Bahan
Kabel NYA red, yellow, black, blue, green
Kabel NYM 4 x 1,5 mm2
Kabel NYM HY 5 x 1,5 mm2
Terminal Block
Profil G
Acryt Glass
Wiring Channel
Mur dan Baut
Klem
Connecting Eyelet Brass for M5
Connecting Choe Comperission

Peralatan
Tang pemotong
Tang buaya
Tang pengupas
Tang pembulat
Obeng minus
Obeng plus
Water pas

Tabel 3. 3

Dalam pembuatan ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan,
adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
23

Politeknik Negeri Sriwijaya


1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;
2. Mempersiapkan seluruh peralatan yang diperlukan;
3. Ukur posisi tempat untuk melakukan praktek pada papan kerja sesuai petunjuk;
4. Wiring channel diukur sesuai petunjuk dari lembar kerja kemudian di potong dengan
gergaji;
5. Letakkan terminal line up pada Profil G yang telah terpasang papan kerja yang jumlahnya
sesuai dengan lembar kerja;
6. Kabel diukur sesuai petunjuk pada lembar kerja lalu dipotong dan pada ujung-ujungnya
dikupas dengan tang pengupas sesuai dengan ukuran panjang dari lubang terminal line up;
7. Letakkan terminal block, Connecting choe comperession, Acryt Glass dan wiring channel
yang sudah dipotong pada papan kerja sesuai dengan posisi yang tertera pada lembar
kerja;
8. Potong kabel NYM 4 x 1,5 mm2 sesuai ukuran pada lembar kerja dan pada ujungnya
dikupas dan dibentuk mata itik kemudian dihubungkan dari terminal block ke Connecting
Eyelet Brass for M5;
9.

Potong kabel NYM HY 4 x 1,5 sesuai ukuran pada ujungnya dikupas dengan pisau
kemudian hubungkan dari terminal block ke Connecting Eyelet Brass for M5 dengan
ujung kabelnya disolder dan dipasang Chonnecting choe comperission;

10. Kabel NYA 1,5 mm2 red, yellow, black, blue, green/yellow dipotong sesuai ukuran pada
lembar kerja lalu kupas ujungnya kemudian hubungkan dari terminal block ke line up
terminal dengan urutan red sebagai phasa 1, yellow phasa 2, black phasa 3, blue sebagai
netral dan green/yellow sebagai pentanahan ke line up terminal. Bentuk dari kabel harus
sesuai dengan lembar kerja;
11. Kabel-kabel tadi dihubungkan dari line up terminal ke terminal block yang sudah
terhubung pada Acryt Glass dengan menggunakan kabel NYA 1,5 mm2 blue;
12. Lakukan pengecekan ulang apakah kabel yang kita pasang sudah kuat dan posisinya sudah
benar.

3.5 Latihan 6

24

Politeknik Negeri Sriwijaya


Gambar latihan 6 adalah gambar latihan instalasi penerangan yang sederhana dan pada
latihan ini praktek sudah menggunakan arus listrik untuk menghidupkan lampu. Dalam
praktek ini terdapat tiga saklar yang digunakan, dan yang dikerjakan juga harus sesuai dengan
diagram pengawatan yang telah diberikan.
Pada pembuatan ini kita dilatih untuk pemasangan instalasi rumah sederhana dengan
rapi dan benar yang semuanya gabungan dari latihan satu sampai lima ditambah cara kita
membaca diagram pengawatan.
Tabel bahan dan peralatan yang diperlukan :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Bahan
Kabel NYA 1,5 mm red, black, blue, and green
Kabel NYA 2,5 mm2 red, black, blue, and green
MCB
Impuls
Fititng lampu
Saklar tukar
Saklar tekan
2

Saklar Tunggal
Stop Kontak
Kabel Suplai
Lampu
Papan Pertinax
Pipa PVC
Kotak Hubung
Terminal Strip

Peralatan

Tang Pengupas
Tang Pemotong
Tang Buaya
Gergaji
Obeng Minus
Obeng Plus
Obeng Tusuk
Water Pas

Tabel 3. 4 Bahan dan peralatan

Dalam pembuatan ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan, adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;
2. Mempersiapkan seluruh peralatan yang diperlukan;
3. Ukur posisi tempat untuk melakukan praktek pada papan kerja sesuai petunjuk;

4. Setelah diukur pasangkan seluruh saklar, kotak hubung, stop kontak, terminal strip, dan
fiting lampu pada posisi yang telah diukur tadi dan dikencangkan dengan sekrup;
5. Pasangkan implus dan fuse pada papan pertinax yang dikencangkan dengan mur dan baut;
6. Potong pipa PVC sesuai ukuran dan yang berbentuk selain lurus harus dibentuk dengan
cara dipanaskan dengan mesin pemanas;

25

Politeknik Negeri Sriwijaya


7. Lakukan pengawatan pada masing-masing peralatan sesuai dengan warna dan fungsi
penghantar dengan menggunakan kabel NYA 1,5 mm2 tapi supply dari panel
menggunakan kabel NYA 2,5 mm2.
8. Pasangkan kabel suplai ke terminal strip yang telah dihubungkan sesuai pengawatan tadi;
9. Lakukan pengujian dengan dialiri arus pada kabel suplai.

3.6 Peralatan
Tabel peralatan yang diperlukan :
No

Nama Alat

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Tang Pemotong
Tang pengupas
Tang pembulat
Tang buaya
Tang kombinasi
Water pas
Gergaji
Palu karet
Palu besi
Pisau
Obeng minus besar

12
13
14
15

Obeng minus kecil


Obeng plus besar
Obeng plus kecil
Obeng Tusuk

Jumlah

Satuan

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah

1
1
1
1
Tabel 3. 5 Alat yang diperlukan

Buah
Buah
Buah
Buah

3.7 Material
Berikut ini adalah tabel material yang diperlukan
No
1

Material

Satuan

Pertinax 300 x 100 x 5 DRA

Pcs

Jumlah Per Latihan


3-Jan
4
5
6
1

Jumlah Total
1

0029
2

Pertinax 130 x 25 x 5 0030

Pcs

26

Politeknik Negeri Sriwijaya


3

Pertinax 130 x 25 x 1,5 (2)

Pcs

0030
Pertinax 180 x 150 x 5 0037

Pcs

Acrylit glass 180 x 100 x 5

pcs

Wiring Channel 40 x 40

1,05

0,45

1,5

7
8

Din- G Profile
NYA 1,5 mm2 red

M
M

0,75

0,25
1,5

1
15,5

NYA 1,5 mm2 yellow

2,5

4,5

10

NYA 1,5 mm2 black

1,5

10,5

11

NYA 1,5 mm2 blue

1,5

4,5

12

NYA 2,5 mm2 black

1,0

3,0

13

NYA 2,5 mm2 blue

14

NYA 2,5 mm2

15

green/yellow
NYA 6 mm2 (4mm2)

16

black
NYM 4 x 1,5 mm2

17

(puil colours)
Line Up Terminal 2,5 mm2

Pcs

18

grey
End plate PVC for above

19

1
1

3,5

2,5

1
1

2,0

2
2

37

11

48

pcs

End piece for above

Pcs

12

16

20

Terminal block 6 x 2,5 mm2

Pcs

21

with cover
Terminal block 12 x 2,5 mm2

pcs

22

with cover
Union pipe steel 5/8

23
24
25

PVC conduit PG 11
Plastic conduit PG 9
Junction box plastic 65 x 65

M
M
Pcs

1
0,3
2

1
0,3
2

27

Politeknik Negeri Sriwijaya


26

Junction box iron 65 3-entry

Pcs

27

Lightbulb holder wall

Pcs

28

mounted
Lightbulb holder ceiling

Pcs

29

mounted
Lightbulb 220V 40W E27

pcs

30

Switch 1-way 60x60 push

Pcs

31

type o.p.
Switch 2-ways 60 toggle

Pcs

32

type o.p.
Momentary contact 60x60 1

Pcs

33

PNE 1GA o.p


Socket outlet 60x60 1 PNE

Pcs

34

1GA o.p
Metal screw countersink M4

Pcs

12

35

x 20
Metal screw countersink M5

Pcs

12

36

x 20
Metal screw countersink

Pcs

12

12
10

22
12

M6x 20
37

Nut M3

Pcs

38

Nut M4

pcs

24

39

Nut M5

Pcs

24

40

Nut M6

41

Wood screw countersink 3,5

2
6

20

30
44

24

24

Pcs

14

Pcs

x 10(150)
42

Wood screw countersink 3,5


x 20

43

Wood screw countersink 4 x

pcs

25

28

Politeknik Negeri Sriwijaya


44

Wood screw roundhead 3,5 x

Pcs

14

30

48

12

16

10
45

Wood screw roundhead 3,5 x

Pcs

20
46

Wood screw roundhead 3,5

Pcs

x3

Tabel 3. 6 Material yang diperlukan


3.8 Trouble Shooting
Troble shooting adalah jika dalam suatu instalasi listrik terjadi suatu kesalahan atau
masalah dalam pengoperasian instalasi tersebut. Pada praktek kabel dan teknik
penyambungan kali ini tidak terjadi trouble shooting, karena tidak ada kesempatan untuk
melakukan pengujian trouble shooting. Tetapi hanya dilakukan pengetesan dan pengecekan
pada semua job latihan 1 6 yang kami kerjakan selama 3 minggu, dan pengetesan dan
pengecekan tersebut dilakukan oleh dosen pembimbing.
3.9 Jurnal Perhari
Tanggal
26 April 2012

Waktu
12.40 14.00

Kegiatan
Baris, absensi, pengarahan

Paraf

dan doa pembuka


14.00 15.10

Pembagian fotocopy job, mengisi bon alat &


pemeriksaan alat

27 April 2012

15.10 15.40

Break

15.40 17.30

Mengerjakan latihan 1

17.30 17.45

Break, membersihkan tempat kerja

17.45

Baris, doa sebelum pulang.

13.40 13.50

Absensi, baris dan doa pembuka

13.50 14.00

Melanjutkan job 1

14.00 16.10

Selesai job 1, melanjutkan job 2

16.10 16.40

Break

16.40 17.30

Melanjutkan pengerjaan job 2 dan job 3


29

Politeknik Negeri Sriwijaya

28 April 2012

17.30 17.45

Break, pembersihan tempat kerja

17.45

Baris, doa sebelum pulang.

12.40 12.50

Absensi dan doa pembuka

12.50 15.10

Mengerjakan latihan 3

15.10 15.40

Break

15.40 17.30

Melanjutkan pengerjaan latihan 3 dan


pengumpulan latihan 1 3

17.30 17.45
30 April 2012

Pembersihan, baris dan doa penutup

12.40 12.50
12.50 13.30

Absensi, doa sebelum masuk

13.30 15.10

Pengecekan alat, pemotongan kabel

15.10 15.40

Mengerjakan job 4

15.40 17.30

Break

17.30 17.45

Melanjutkan job 4, break sebelum pulang


Membersihkan bengkel, baris sebelum pulang

Tanggal
1 Mei 2012

2 Mei 2012

3 Mei 2012

Waktu
12.40 12.50

Kegiatan
Baris dan doa pembuka

12.50 13.30

Pengecekan alat

13.30 15.10

Melanjutkan job 4

15.10 15.40

Break

15.40 17.30

Melanjutkan pengerjaan latihan 4,selesai job 4

17.30 17.45

Break, pembersihan tempat kerja

17.45

baris dan doa penutup

12.40 12.50

Absensi dan doa pembuka

12.50 14.00

Pemotongan dan pembagian kabel

14.00 15.10

Mengerjakan job 5

15.10 15.40

Break

15.40 17.30

Melanjutkan job 5

17.30 17.45

Pembersihan, baris , dan doa penutup

12.40 12.50

Absensi , dan doa pembuka

Paraf

30

Politeknik Negeri Sriwijaya

4 Mei 2012

Tanggal

12.50 13.00

Memeriksa alat

13.00 15.10

Melanjutkan job 5

15.10 15.40

Break

15.40 17.30

Melanjutkan job 5

17.30 17.45

Pembersihan dan doa penutup

13.40 13.50

Absensi dan doa pembuka

13.50 16.10

Melanjutkan job 5

16.10 16.40

Break

15.40 17.30

Melanjutkan job 5, selesai job 5

17.30 17.45

Pembersihan dan doa penutup

Waktu

Kegiatan

Paraf

31

Politeknik Negeri Sriwijaya


5 Mei 2012

7 Mei 2012

8 Mei 2012

9 Mei 2012

Tanggal

12.40 12.50

Baris, absensi, dan doa pembuka

12.50 15.10

Melanjutkan pengerjaan job 6

15.10 15.40

Break

15.40 17.30

Melanjutkan job 6

17.30 17.45

Baris, pengarahan dan doa penutup

12.40 12.50

Absensi, dan doa pembuka

12.50 15.10

Melanjutkan job 6

15.10 15.40

Break

15.40 17.30

Melanjutkan job 6

17.30 17.45

Pembersihan,Baris, dan doa penutup

13.40 13.50

Absensi, dan doa pembuka

13.50 16.10

Melanjutkan job 6

16.10 16.40

Break

16.40 17.30

Melanjutkan job 6

17.30 17.45

Pembersihan, baris dan doa penutup

12.40 12.50

Absensi dan doa pembuka

12.50 15.10

Melanjutkan job 6

15.10 15.40

Break

15.40 17.30

Melanjutkan job 6, selesai job 6

17.30 17.45

Pembersihan, baris dan doa penutup

Waktu

Kegiatan

Paraf

32

Politeknik Negeri Sriwijaya


10 Mei 2012

12.40 12.50

Absensi dan doa pembuka

12.50 14.00

Memeriksa kembali semua pekerjaan untuk di


ambil nilai

14.00 15.10

Pengecekan oleh dosen pembimbing dan


pengambilan nilai

15.10 15.40

Break

15.40 17.30

Pengecekan kembali oleh dosen pembimbing


dan pengambilan nilai

11 Mei 2012

17.30 17.45

Pembersihan, baris dan doa sebelum pulang

13.40 13.50

Absensi dan doa pembuka

13.50 16.10

Pembongkaran material (hasil kerja) 4-6 yang


telah di pasang dan diperiksa pada papan
percobaan.

16.10 16.40

Break

15.40 17.30

Mengisi bon kabel dan pengembalian alat ke


tempat peminjaman

17.30 17.45

Pembersihan, baris dan doa penutup

Bab IV
Hasil dan Pembahasan
33

Politeknik Negeri Sriwijaya

4.1 Hasil
Pada bab ini merupakan penjelasan tentang hasil kerja yang telah dilakukan selama
praktek kerja teknik penyanbungan kabel dan instalasi listrik mulai dari pembuatan mata itik
(latihan 1, 2, dan 3) sampai latihan 6.
4.1.1 Hasil Pembuatan Mata Itik ( latihan 1,2, dan 3)
Hasil penbuatan mata itik yang meliputi latihan 1, 2, dan 3 ini cukup bagus, walaupun
masih terdapat kekurangan yang mengakibatkan hasil kurang memuaskan. Pada pembuatan
mata itik ini terdapat tiga bagian pembuatan yaitu:

Latihan satu, pada latihan ini proses pembentukan lingkaran pada kabel masih kurang

sempurna, dan juga pada latihan ini terdapat kabel yang belum lurus dan kadaannya kurang
rapi.

Gambar Latihan 1

Latihan dua, pada latihan ini hasil yang didapat bahwa pembentukan lingkaran pada mata

itik sudah terlihat bulat, pemotongan juga sudah benar sehingga kabel sudah terlihat lurus
tetapi pada saat pembentukan bagian siku sudah terlihat secara sempurna dan masih sedikit
kesalahan, dan kita harus berhati hati dalam mengelupas isolasi di bagian tengah kabel.

Gambar Latihan 2

Latihan tiga, pada latihan tiga ini hasil yang didapat adalah pada pembuatan bengkokan

siku pada kabel hapir terlihat sempurna .


34

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar Latihan 3
4.1.2 Hasil Pembuatan Latihan 4
Pembuatan latihan empat yaitu menghubungkan kabel antara terminal line up yang
satu dan yang lain dengan melalui wiring channel dengan aturan aturan dan ukuran yang
telah ditenetukan. Hasilnya hampir mendekati sempurna kabel yang dihubungkan antara line
up terminal yang melalui wiring channel terhubung dengan kuat dan sesuai dengan job.

Gambar latihan 4
4.1.3 Hasil Pembuatan Latihan 5
Pembuatan latihan lima yaitu pembuatan instalasi sederhana yang belum dialiri arus,
hasilnya: Pada kabel NYY yang dibuat mata itik hasilnya cukup bagus tetapi tidak terdapat
kekurangan pada saat pengisolasian kabel menggunakan tali nilon sehingga terlihat rapi,
selain itu pada saat membuat siku atau pada saat pembengkokan kabel tidak ada sedikit
kesalahan sehingga hasilnya hampir maksimal dan pada saat memasang fiber glass kabel
yang dipasang sudah siku , Dan saat pemasangan jarak jarak antara line up terminal,
terminal blok, terminal pin, konektor yang dipasang pada papan kerja sudah terlihat sedikit
kurang rapi.

35

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar latihan 5
4.1.4 Hasil Pembuatan Latihan 6
Pembuatan latihan enam yaitu pembuatan instalasi rumah sederhana yang langsung
terhubung ke aliran sumber listrik(PLN), hasilnya: pipa terlihat bengkok secara sempurna,
cara pemasangan kabel sudah cukup baik tetapi pemasangan pada papan pertinax yang
menghubungkan sumber, MCB dan saklar implus dan hasil yang dihasilkan cukup
memuaskan.

Gambar latihan 6

4.2 Pembahasan
4.2.1

Pembahasan Pembuatan Mata Itik ( latihan 1,2, dan 3 )


36

Politeknik Negeri Sriwijaya


Pembahasan pada mata itik ini terbagi menjadi tiga karena terdapat tiga buah latihan,
yaitu:

Latihan satu : pada saat pembuatan mata itik diperlukan ketelitian dalam pembulatan
kabel, karena diameter mata itik harus sesuai dengan diameter mur pada papan
pertinax. Diameter yang dibuat tidak terlalu sempit dan tidak terlalu longgar.
pembentukan lingkaran pada mata itik belum begitu sempurna karena pada bagian ini
merupakan latihan pertama. Selain itu pada latihan ini setiap mahasiswa belum
memahami teknik cara pembuatan mata itik.

Latihan dua : pembuatan mata itik sudah terlihat sempurna karena mahasiswa sudah
mulai terbiasa dengan alat dan telah memahami teknik yang telah diajarkan serta kabel
yang digunakan memang tidak terlalu susah dibentuk. Pada saat pembuatan
bengkokan siku yang belum terlihat siku atau sempurna, itu karena ketakutan untuk
membengkokan dengan alat yang dapat menyebabkan isolasi pada kabel terkelupas

Latihan tiga : pada latihan tiga ini hasil yang didapat adalah pada pembuatan
bengkokan siku pada kabel hapir terlihat sempurna, dan hanya terdapat sedikit
kekurangan kabel NYA 4 mm2. Hal ini disebabkan kelalaian mahasiswa pada saat
pemotongan, pada saat mengerjakan latihan 3 terburu buru sehingga banyak kabel
yang salah potong.

4.2.2

Pembahasan Pembuatan Latihan 4


Pembahasan ini mengenai menghubungkan kabel ke terminal line up yang satu ke line

up terminal lainnya. Pada latihan 4 ini, hal yang harus diperhatikan adalah pemasangan kabel
pada line up terminal yaitu pada saat pemutaran baut pada pengikatan kabel haruslah kuat,
karena apabila tidak kuat maka hubungan antara line up terminal satu dengan yang lain tidak
tersambung akibat kabel yang terlepas. Selain itu setiap pemasangan kabel pada line up
terminal satu dengan yang lain, kabel yang kita potong harus diberi spare, karena apabila
kabel yang kita pasang putus dalam pemutaran baut di line up terminal kita tidak perlu
mengganti kabel baru karena sudah ada sparenya.

4.2.3 Pembahasan Pembuatan Latihan 5


37

Politeknik Negeri Sriwijaya


Pembahasan ini mengenai pembuatan instalasi yang belum dialiari arus, Pada kabel
yang mau dbengkokkan berbentuk siku sudah terlihat sempurna, karena sudah dilakukan pada
latihan sebelumnya. Selain itu pembuatan mata itik yang menggunakan kabel NYY yang di
isolasi dengan benang nilon sudah telihat rapi. Dan saat pemasangan jarak jarak antara line
up terminal, terminal blok, terminal pin, konektor yang dipasang pada papan kerja sudah
terlihat rapi.
4.2.4 Pembahasan Pembuatan Latihan 6
Pembuatan latihan enam yaitu pembuatan instalasi rumah sederhana yang langsung
terhubung ke aliran sumber listrik (PLN). Pipa tidak terlihat bengkok secara sempurna itu
dikarenakan saya baru pertama kalinya mengenal alat pembengkok tapi lama kelamaan dalam
pembengkokan pipa sudah cukup membaik. Dan cara pemasangan kabel pada papan pertinax
terlihat tidak begitu rapi disebabkan dalam mengerjakan praktek sedikit terburu buru. Pada
pemsangan fitting lampu jarak ukurannya sudah sesuai dengan lembar kerja yang telah
diberikan da pengerjaannya pun sudah terlihat baik. kabel yang terpasang ada yang terdapat
tidak sesuai dengan aturan pemasangan yaitu pada bagian warna kabel disebabkan karena
ketersedian kabel yang kurang. Tetapi hal ini tidak mempengaruhi dan menghambat jalannya
kerja dalam praktek kabel dan teknik penyambungan.

Bab V
38

Politeknik Negeri Sriwijaya

Penutup
Kesimpulan
Latihan satu yaitu pembuatan mata itik dengan kabel 1,5mm, latihan pembuatan mata
itik ini sebaiknya dilakukan dengan baik dan benar, karena pada latihan berikutnya aka
nada juga pembuatan mata itik yang lebih sulit.Apabila dalam pembuatan mata itik ini
terjadi kesalahan maka akan terjadi kebocoran arus atau mungkin kebakaran pada
kabel;
Latihan dua yaitu pembuatan mata itik dengan bentuk kerumitan yang tinggi ini
bertujuan agar mahasiswa dapat membentuk mata itik dengan kesabaran dan ketelitian
membentuk kabel tersebut sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Pada latihan ini
hasil yang didapat sudah cukup baik meski ukuran yang diinginkan belum sepenuhnya
presisi;
Latihan tiga yaitu pembuatan mata itik dengan bentuk seperti terowongan itu juga
bertujuan agar mahasiswa lebih terampil dalam membuat mata itik dan lebih sabar
dalam membentuk kabel. Pada latihan ini hasil yang didapat kurang begitu baik,
karena kabel mengalami kekurangan akibat kesalahan pada pengukuran;
Latihan empat yaitu penyambungan kabel ke terminal line up yang satu ke line up
terminal yang lain, latihan ini kita dilatih bagaimana teknik melakukan sambungan
dari kabel ke terminal line up yang dibutuhkan ketelitian pengukuran dn kekuatan
kabel yang menempel pada terminal.
Latihan lima yaitu pemasangan instalasi sederhana dengan ukuran, bentuk, dan posisi
yang sangat teratur, sehingga kita mengerjakannya dengan ketelitian agar bahan yang
kita gunakan cukup.
Latihan enam yaitu latihan instalasi rumah yang sederhana dan pada latihan ini
praktek sudah terhubung ke sumber arus listrik untuk menghidupkan lampu. Dalam
praktek ini terdapat tiga saklar yang digunakan, dan yang dikerjakan juga harus sesuai
dengan diagram pengawatan yang telah diberikan, maka dari itu kita juga harus pandai
dalam membaca diagram pengawatan. Hasil yang didapat sudah cukup baik, segala hal
yang diinginkan sudah terpenuhi sehingga hasil kerja yang didapat sudah baik dan
rapi.
Saran
39

Politeknik Negeri Sriwijaya


Saran saya terhadap latihan pengerjaan ini, kita harus memahami dulu kegunaan atau
pun fungsi dari alat dan bahan yang kita pakai dan dengan mempelajari teknik yang benar
sehingga kita tidak mengalami hambatan dalam teknik pengerjaannya.dan kita harus lebih
teliti dalam pembacaan job sheet, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam praktek. Selain itu
dalam pengerjaan latihan 1 6 jangan terlalu terburu buru saat mengerjakannya, agar tidak
terjadi kesalahan.

40

Anda mungkin juga menyukai