“AUTOMASI INDUSTRI”
DIBUAT OLEH :
ALDI
32120025
KELOMPOK VII
2A D3 TEKNIK LISTRIK
MAKASSAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini berisi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan praktek
yang telah dilakukan, macam-macam alat dan bahan yang digunakan serta
beberapa penjelesan mengenai praktikum yang telah dilaksanakan.
Penulis juga menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak
kesalahan baik dari isi, penyusunan maupun penulisannya. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun guna perbaikan pembuatan laporan ke depannya.
ALDI
NIM. 32120025
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................1
ABSTRAK........................................................................................................................2
KATA PENGANTAR......................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................7
DAFTAR TABEL............................................................................................................8
BAB I.................................................................................................................................9
PENDAHULUAN.............................................................................................................9
1.2 Tujuan.........................................................................................................................9
BAB II...............................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................3
2.6 Kontaktor..................................................................................................................13
2.7 Relay....................................................................................................................13
2.8 Timer.........................................................................................................................14
2.12 Impuls.....................................................................................................................16
BAB III............................................................................................................................21
BAB IV............................................................................................................................29
LANGKAH KERJA.......................................................................................................29
BAB V.............................................................................................................................33
GAMBAR RANGKAIAN..............................................................................................33
1. Pompa......................................................................................................................33
2. Air Blast..................................................................................................................33
3. Milling.....................................................................................................................33
4. Tanur.......................................................................................................................33
BAB VI............................................................................................................................73
ANALISA.......................................................................................................................73
6.4 Tanur........................................................................................................................76
6.5 Milling......................................................................................................................77
a. TROUBLE SHOOTING..........................................................................................78
BAB VII..........................................................................................................................79
PENUTUP.......................................................................................................................79
7.1 Kesimpulan.........................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................80
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Pada masa sekarang ini listrik merupakan energi yang sangat penting
dalam kehiduan sehari-hari. Tanpa adanya listrik segala segi kehidupan tidak akan
berjalan dengan lancar. Terutama pada dunia industri. Oleh karena itu pelu adanya
pembelajaran mengenai kelistrikan terutama bagi masyarakat yang kesehariannya
terjun langsung dalam hal ini. Salah satunya adalah mahasiswa teknik listrik.
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
c. Fungsi PLC
Fungsi PLC dapat dibedakan menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi
khusus. Fungsi umum PLC adalah sebagai berikut:
1) Sequential Control
PLC mampu memproses instruksi yang memiliki sekuen atau urutan
dan melakukannya langkah demi langkah sesuai dengan urutan tepat.
2) Monitoring Plant
PLC juga mampu melakukan pengawasan terhadap sistem yang ada di
industri seperti tekanan atau temperatur. Jika ada indikator yang
menunjukan keabnormalitasan, maka PLC mampu memunculkan pesan
tersebut ke operator.
Sementara fungsi khusus dari PLC adalah memberikan input kepada CNC
atau Computerized Numerical Control yang biasa digunakan untuk
proses finishing dan moulding pada industri metalurgi. CNC mirip dengan
PLC namun memiliki tingkat ketelitian yang tinggi sehingga harganya pun
juga lebih mahal.
Adapun prinsip kerja instalasi pompa secara umum yaitu bila air berada
dalam level 1 maka kedua pompa tidak bekerja, bila air berada dalam level 2
maka hanya 1 pompa yang bekerja,dimana pompa 1 dan pompa 2 akan bergantian
kerjanya bila level 2 terjadi berulang-ulang,bila air berada dalam level 3 maka
kedua pompa bekerjasama, dan bila air berada pada level 4 maka kedua pompa
bekerjasama dan alarm serta lampu tanda akan bekerja sebagi isyarat bahwa air
berada lebih daripada maksimum
Untuk keseluruhan rangkaian kontrol maupun daya yang dilayani S01.
Motor pompa 1 dan 2 masing-masing dilayani oleh sebuah MCB dan kontaktor
serta TOR sebagai pengamannya. Untuk mengoperasikan rangkaian kemudian
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a Secara impuls tangan
b Secara otomatis
2.2.2Air blast
Sistem Air Blast adalah merupakan suatu unit proses transportasi yang
sering di gunakan di dunia industri. Air Blast juga sering disebut sebagai mesin
pemindah bahanbahan yang bersifat lunak seperti : biji-bijian, bahan makanan
ternak, serbuk semen, tepung dan lain sebagainya yang dipindahkan dari suatu
tempat (silo) ke tempat yang lain (silo) lainnya melalui pipa dengan menggunakan
tiupan angin yang dihasilkan oleh Fan Motor.
2.2.3 Milling
2.5.4 Tanur
Pada proses kerja tanur, ada dua kondisi yakni manual dan otomatis.
Setelah start manual, maka dijalankan kondisi automatis, dengan cara menekan
tombol (manual atau otomatis). Diawali dengan bekerjanya motor conveyor belt,
untuk membawa material masuk ke heater. Setelah heater full, maka sensor
bekerja (Light Barrier 1) yang menyebabkan motor conveyor belt off, dan
mengaktifkan solenoid 1 untuk valve 1. Setelah katup satu menyentuh Limit
Switch LS 1, maka solenoid 2 untuk valve 2 aktif, lalu menyentuh Limit Switch LS
2 yang mengaktifkan heater untuk memanaskan material dengan suhu awal
sebesar 800C (posisi delta) hingga nantinya dipertahankan sampai 820C (posisi
Y), setelah heater selesai memanaskan, secara otomatis valve 1 dan 2 terbuka.
Selanjutnya valve 2 menyentuh Limit Switch LS 3 untuk mengaktifkan (menarik)
valve 3 mengambil material lalu ditumpahkan ke container/silo. Setelah
container/silo full maka Light Barrier 2 mendeteksi dan mengembalikan ke posisi
awal.
2. Tang
Tang merupakan alat utama dalam pekerjaan instalasi listrik. Tang adalah
alat yang digunakan untuk memegang benda kerja. Adapun beberapa
jenis tang yang digunakan dalam praktikum ini yaitu tang lancip, tang
pemotong, tang kombinasi dan tang pengupas.Berikut ini contoh gambar
dari tang.
3. Testpen
Testpen adalah alat yang digunakan untuk mengecek atau mengetahui
ada tidaknya suatu tegangan/arus listrik dimana didalamnya terdapat led
yang mampu menyala sebagai indikatot tegangan/arus listrik.Berikut ini
contoh gambar dari testpen.
4. AVOmeter
AVOmeter adalah sebuah alat ukur multifungsi yang bisa digunakan
untuk mengukur arus listrik, tegangan dan resistansi baik elektronika
maupun lainnya. AVOmeter sendiri biasa disebut multimeter ataupun
juga multiteter, itu dikarenakan fungsinya yang memang terdiri dari
gabungan tiga alat ukur yang berbeda. Berikut ini contoh gambar dari
avometer.
Gambar 2. 5Jenis- jenis Obeng
( a) (b)
Gambar 2. 6(a) Bentuk fisik dan (b) Simbol MCB 1 fasa dan 3 fasa .
2.6 Kontaktor
2.7 Relay
(a) (b)
Gambar 2. 8 (a) Bentuk fisik dan (b) Diagram pengawatan Relay.
2.8 Timer
(a) (b)
(a) (b)
Gambar 2. 11 Terminal (a) Line up dan (b) Strips
Pemasangan Wiring Channel adalah untuk menjadi tempat saluran kawat atau
kabel serabut agar hasil penyambungan rapi dan tidak berantakan. Penggunaan
wiring channel biasanya ditemukan dalam peralatan kontrol di kotak panel
kontrol. Dengan menggunakan wiring channel pada setiap panel kontrol sehingga
rangkaian menjadi kelihatan rapi sehingga mudah dalam pengontrolan
pengecekan jika terjadi gangguan pada rangkaian. Berikut ini gambar dari Wiring
Channel.
Gambar 2. 12 Wiring Channel
2.12 Impuls
Saklar impuls adalah salah satu jenis saklar yang bekerja berdasarkan
prinsip elektromagnetik dengan posisi saklar yang akan berubah setiap impuls
bekerja ketika ada tegangan yang masuk ke coil. Dalam pengoperasiannya,
saklar impuls harus dikombinasikan dengan saklar tekan (push button). Saklar
tekan adalah saklar yang dapat menghubungkan dan memutuskan aliran listrik
tanpa adanya penguncian. Dalam mengontrol sebuah beban (on atau off),
saklar tekan berfungsi sebagai kontrol bantu sehingga apabila ada sinyal dari
saklar tekan maka impuls akan bekerja dan membuat beban akan ON atau
OFF. Berikut ini gambar Saklar impuls dan diagram pengawatan Saklar
impuls.
(a) (b)
Gambar 2. 13 (a) Bentuk fisik dan (b) Diagram pengawatan Saklar impuls.
Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau
penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik. Suatu sistem saklar
tekan push button terdiri dari saklar tekan start, stop reset dan saklar tekan
untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO
(normally open). Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan
normal tidak ditekan maka kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak
NC akan berfungsi sebagai stop (memberhentikan) dan kontak NO akan
berfungsi sebagai start (menjalankan) biasanya digunakan pada sistem
pengontrolan motor – motor induksi untuk menjalankan mematikan motor
pada industri – industri. Berikut ini gambar dari push button dan simbol push
button.
(a) (b)
Gambar 2. 14 (a) Bentuk fisik dan (b) Diagram pengawatan Puss button.
Selector Switch atau biasa disebut dengan Rotary Switch adalah sakelar
yang dioperasikan atau difungsikan dengan cara memutar. Saklar ini
digunakan untuk memilih satu dari dua atau lebih posisi. Ada yang berlaku
seperti toggle switch dimana selektor dapat berhenti pada satu posisi, dan ada
yang berlaku seperti push button, dimana setelah melakukan pemilihan maka
seletor akan kembali ke posisi semula atau posisi netral. Berikut ini gambar
saklar selector dan pengawatan saklar selector.
(a) (b)
Gambar 2. 15(a) Bentuk fisik dan (b) Diagram pengawatan Saklar selector.
(a) (b)
(a) (b)
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau
abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi
dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya
lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang
kering dan basah, namun tidak boleh ditanam. Berikut ini gambar dari kabel
serabut NYM.
8 Tester 1 Buah
NO:4 ; NC:4
Kontak Telemecanique
Dalam
10. Bantu LA1-D22 A65 8 Buah
panel
Kontaktor No: 4, NC: 4
Kontak Telemecanique
Dalam
Bantu La1-D1111A65 1 Buah
11. panel
Kontaktor NO: 4, NC:4
Line Up Abu-abu Dalam
12. 13 Buah
Terminal 8 mm panel
Line Up Abu-abu Dalam
13. 19 Buah
Terminal 4 mm panel
Line Up Biru Dalam
14. 1 Buah
Terminal 4 mm panel
Rangka
15. Profil E Meter
panel
Rangka
16. Profil C Meter
panel
Rangka
17. Profil G Meter
panel
Rangka
18. Mur Geser Buah
panel
Rangka
19. Mur + Baut Buah
panel
Rangka
20. End Plate 8 mm 4 Buah
panel
Rangka
21. End Plate 4 mm 4 Buah
panel
Rangka
22. End Peace 4 mm 2 Buah
panel
23. Wire Duct 40 x 40 mm Meter Rangka
panel
24.
Tombol XB7-NA.1
3 Buah Pintu panel
Tekan
25. Tombol
XB2-EA1.2 2 Buah Pintu panel
Tekan
26.
Saklar 756. BS
3 Buah Luar panel
Tunggal 10A 250V
27. ZB7-EV0-MP
(Merah) 1
Lampu ZB7-EV0-MP 1
Buah Pintu panel
Tanda (Putih) 1
ZB7-EV0-MP
(Hijau)
Kabel Rangkaian
28. 1,5 mm2 Meter
NYAF kontrol
Untuk
29. 1 Buah program
PLC
Program
30. 1 Buah
PLC
LANGKAH KERJA
GAMBAR RANGKAIAN
Berikut adalah kumpulan gambar diagram dari tiap job dalam praktek
Bengkel Otomasi Industri (Konvensional & PLC) berupa Diagram Garis, Diagram
Pengawatan dan Ladder Diagramnya yang bersumber dari aplikasi CX-
Programmer. Adapun daftar gambar adalah sebagai berikut:
1. Pompa
2. Air Blast
3. Milling
4. Tanur
BAB VI
ANALISA
Adapun analisa dari tiap pekerjaan yang telah di lakukan selama proses
bengkel adalah sebagai berikut :
Sistem simulasi pompa merupakan suatu sistem pemindahan air dari bak 1 ke
bak 2 dengan menggunakan 2 buah pompa yang diputar oleh motor induksi satu
fasa. Cara kerja dari pump station adalah sebagai berikut:
- Bila air berada pada level 0 maka kedua pompa tidak akan bekerja.
- Bila air berada pada level 1 maka hanya satu pompa yang akan bekerja.
- Bila air berada pada level 2 maka kedua pompa akan berkerja akan
bergantian. Jika pompa 1 berkerja maka pompa 2 mati, dan jika pompa 2
berkerja maka pompa 1 mati.
- Jika air berada pada level 3 maka kedua pompa akan bekerja bersamaan dan
buzzer akan berbunyi, dalam praktek bengkel ini buzzer diganti dengan
lampu tanda.
Otomatis (PLC)
Untuk pengendalian secara otomatis, S10 dan S16 dijalankan pada posisi
otomatis. Dengan begitu supply tidak langsung menjalankan motor melainkan
menggunakan sensor B11 dan B16 sebagai saklar. Dengan begitu pompa akan
beroperasi sesuai dengan kondisi pada lapangan. Sehingga operasi pompa akan
berganti sesuai level secara otomatis.
Sensor B11 akan menjalankan impuls yang digunakan untuk menukar
kondisi kerja antara pompa 1 dan pompa 2 dengan menggunakan saklar impuls.
Sensor B16 akan menukar kondisi pada pompa ke-dua. Sehingga ketika kedua
sensor dalam keadaan aktif, maka kedua pompa juga dalam keadaan aktif.
Ketika D11 atau D16 aktif, baik dengan pengaturan manual maupun
otomatis, maka supply akan mengalir ke C21 dan C23 dan mengoperasikan motor
pompa.
Ketika timer on delay pada D11 dan D16 belum aktif, maka arus akan
mengalir dan menjalankan motor pompa, namun ketika timer on delay aktif maka
maka arus yang menuju ke C21 dan C23 akan berpindah ke D12 dan D17 yang
keduanya merupakan relay untuk mengaktifkan lampu tanda. Pada kondisi ini
tidak ada pompa yang akan bekerja. Kecuali, kalau terdapat aliran air pada sensor
aliran B10 dan B15.
Arus yang menuju ke C21 dan C23 melawati saklar NC dari TOR C21 dan
C23. Dengan begitu, motor akan berhenti beroperasi ketika terjadi beban lebih.
Cara kerja inilah yang terjadi secara terus menerus dari proses pemindahan
air dari tangki 1 menuju tangki 2 secara otomatis sambil menjaga antara
ketinggian air dan operasi pompa.
Sistem Air Blast adalah merupakan suatu unit proses transportasi yang
sering di gunakan di dunia industri. Air Blast juga sering disebut sebagai
mesin pemindah bahan- bahan yang bersifat lunak seperti : biji-bijian, bahan
makanan ternak, serbuk semen, tepung dan lain sebagainya yang dipindahkan
dari suatu tempat (silo) ke tempat yang lain (silo) lainnya melalui pipa dengan
menggunakan tiupan angin yang dihasilkan oleh Fan Motor.
Didalam proses ini udara akan melewati sebuah kontrol aliran yang akan
membuka kunci motor penggetar sehingga motor tersebut akan beroperasi.
Selama ada aliran, motor penggetar (M2) akan selalu beroperasi hingga light
barrier (S16) menginformasikan material pada silo telah penuh untuk
menampung material yang ditransport. Jika silo telah penuh maka informasi
yang diterima dari light barrier (S16) menginstruksikan agar motor penggetar
(M2) terhenti dan setelah diperkirakan pipa atau jalur transport telah kosong
maka secara otomatis fan motor (M1) juga terhenti dan demikian sistem
airblast berhenti melakukan proses transportasi.
6.4 Tanur
Proses awal dari sistem tanur dimulai dengan menekan saklar S11 yang
kemudian akan menyebabkan K11M bekerja. Bekerjanya K11M ini akan
menggerakkan motor yang menggerakkan konveyor belt. Konveyor belt ini
kemudian membawa bahan yang akan dipanaskan menuju ke ruang pemanasan.
Ketika memasuki ruang pemanasan, bahan tersebut menumpuk dan pada akhirnya
mengaktifkan (menghalangi cahaya) light barrier 1.
Dengan terhalangnya cahaya light barrier 1, maka K13 akan bekerja. Kerja
dari K13 akan memutuskan arus pada motor konveyor belt K11M sehingga
konveyor belt akan berhenti. Selain itu, aktifnya K13 juga akan mengaktifkan
K14M dan Y15. Namun karena K13 di aktifkan dengan sensor, maka hanya aktif
sementara. Dengan bekerjanya Y15 maka solenoid 1 akan aktif dan valve 1
bekerja dan menutup ruang pemanasan.
6.5 Milling
Mode Normal
Prinsip dari posisi normal adalah menjalankan motor secara berurutan,
artinya motor 2 tidak dapat bekerja ketika motor 1 tidak bekerja. Pada posisi
normal arus akan mengalir menuju S17 sebagai tanda bahwa rangkaian berada
pada posisi normal, kemudian kita memulai rangkaian dengan menekan tombol
S19 yang akan menghubungkan arus menuju K19. K19 aktif maka konveyor belt 1
akan berjalan.
Kemudian kita menekan S21 untuk mengaktifkan motor 2, pada motor 2
terdapat 3 step di mana masing masing step menggunakan timer on delay. Ketika
S21 ditekan maka arus akan mengalir menuju K22T, selang waktu tertentu maka
anak kontak NO K22T akan bekerja dan menghubungkan tegangan menuju K23M
(Step 1). Setelah K23M aktif maka anak kontak NO K23M akan bekerja dan
mengaktifkan K24T, selang waktu tertentu maka anak kontak K24T akan bekerja
dan menghubungkan tegangan menuju K25M (Step 2). Setelah K25M aktif maka
anak kontak NO K25M akan aktif dan mengaktifkan K26T, selang waktu tertentu
anak kontak K26T akan aktif dan mengaktifkan K27M (Step 3).
(Kemudian kita menekan S31 untuk mengaktifkan konveyor belt 2.
Sebelumnya K27M wajib aktif agar tegangan K31M (konveyor belt 2) dapat
melalui anak kontak NO pada K27M.
Kemudian kita menekan S33 untuk mengaktifkan K33M (Motor 4).
Sebelumnya K31M wajib aktif agar tegangan K33M (Motor 4) dapat melalui anak
kontak NO pada K31M.
Sebelum mengaktifkan Motor 5, wajib mengaktifkan K35 pneumatic)
terlebih dahulu dengan menekan tombol S34. Lalu kita bisa mengaktifkan K36M
(Motor 5) dengan menekan tombol S36.
Mode Repair
Prinsip posisi repair adalah motor dapat dijalankan tanpa terikat satu sama
lain, artinya kita dapat mengaktifkan motor 2 tanpa perlu mengaktifkan motor 1
terlebih dahulu. Pada posisi repair tegangan akan mengalir menuju K17 sebagai
tanda bahwa rangkaian berada pada posisi repair. Lalu kita bisa menekan S19,
S21, S31, S33, S34, S36 sesuai kehendak kita.
a. TROUBLE SHOOTING
Trouble shooting yang dilakukan yaitu pada rangkaian konvensional air blast.
Trouble shoot yang saya dapatkan pada posisi otomatisnya yaitu, K13M (Flow
Switch) yang tidak beroprasi ketika ditekan saklar S13, itu terjadi karena adanya
kesalahan pada inputan pada K13M.
Pada trouble shoot selanjutnya yang saya dapatkan dalam posisi repair yaitu
K16 (Flow Indicator) yang tidak beroprasi ketika timer telah habis, itu terjadi
karena adanya kesalahn input pada K16.
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Tanur merupakan job yang bekerja di mana material dipanaskan dalam suatu
ruang bakar atau ruang panas, yang mana setelah dipanaskan material tersebut
nantinya akan diproses lebih lanjut lagi, misalnya untuk digiling atau proses
lainnya.
Milling adalah suatu proses perpindahan material yang besar. Biasanya
terdapat dan digunakan pada pabrik semen, pemecah batu, dan lain-lain.
Simulasi pompa merupakan suatu sistem yang memindahkan air dari bak 1
menuju bak 2 dengan menggunakan 2 buah pompa yang diputar oleh motor
induksi satu fasa.
Proses instalasi yang telah dipraktekkan dapat dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari dalam bentuk industri, misalnya industri semen, tepung dan lain-
lain.
Proses pembuatan kontrol pada instalasi industri dapat dibuat dengan lebih
mudah jika menggunakan PLC.
DAFTAR PUSTAKA
Nur Alif. Totok, dan Budi H. Sugeng. 2011. Dasar Kontrol Konvensional
Kontaktor. https://totoktpfl.files.wordpress.com/2011/02/kontrol-
konvensional.pdf.