Anda di halaman 1dari 6

STUDI KASUS

Dibuat Oleh :
Galih Aji Nugroho
PT. Dhinar Karya Mandiri

F.43.132.01.KUALIFIKASI.5.DISTEM
Asisten Manajer Pembangunan dan Pemasangan
Distribusi Tenaga Listrik TM

Pemasangan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik 20kV Di


Universitas Sam Ratulangi
PENDAHULUAN
Energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, perkantoran,
industri, dan segala aktifitas sehari-hari tidak lepas dari kebutuhan energi listrik,
termasuk juga penunjang operasional di kampus Universitas Sam Ratulangi.
Seiring dengan terus bertambahnya perkembangan peralatan dan fasilitas kampus,
maka permintaan kebutuhan akan energi listrik juga meningkat. Oleh karena itu
perlu dilakukan pengembangan sistem tenaga listrik yaitu jaringan distribusi untuk
mendapatkan biaya penyaluran yang ekonomis, yang mana untuk pembayaran listrik
dan pemakaian tiap bulan mudah untuk dipantau.
Tujuan utama pemasangan sistem distribusi ini adalah untuk suatu
fleksibilitas pelayanan yang optimal yang mampu dengan cepat mengantisipasi
pertumbuhan kebutuhan energi listrik dan kerapatan beban yang harus dilayani
serta pemantauan pemakaian energi listrik yang terpusat di satu gardu untuk tiap-
tiap fakultas.

Rumusan Masalah
1. Kebutuhan akan penggunaan energi listrik meningkat seiring bertambahnya
peralatan dan fasilitas kampus
2. Pemakaian listrik di tiap-tiap gedung sulit untuk dipantau, karena letak kWh meter
yang tidak menentu
3. Pembangunan jaringan distribusi dibutuhkan untuk pelayanan yang optimal agar
mampu dengan cepat mengantisipasi peningkatan kebutuhan energi listrik dan juga
dapat dengan mudah melakukan pemantauan pemakaian energi listrik yang terpusat
pada satu gardu di setiap fakultas.

Batasan Masalah
1. Jaringan distribusi yang dipasang adalah jaringan tegangan menengah 20kV
2. Menentukan letak dan jarak penempatan trafo
METODOLOGI
Gambaran Umum
Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listri. Sistem distribusi
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke
konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah sebagai pembagian atau
penyaluran tenaga listrik ke beberapa pelanggan (tempat).
Komponen-komponen yang digunakan dalam jaringan distribusi tenaga listrik 20kV :
a. Transformator distribusi, merupakan komponen utama dari sistem distribusi,
karena berfungsi untuk menurunkan tegangan dari sisi Saluran Tegangan
Menengah 20kV menjadi tegangan yang siap dipakai oleh konsumen.
b. Lightning Arrester, merupakan peralatan proteksi yang berfungsi sebagai
penangkal petir untuk melindungi peralatan listrik dari tegangan lebih akibat
surya petir.
c. Pentanahan (Grounding), berfungsi untuk mengalirkan arus gangguan ke tanah
baik gangguan dari sistem maupun dari luar.
d. Fused Cut Out (FCO) merupakan alat pengaman pada trafo distribusi dari arus
hubung singkat. Proteksi pada FCO dipasang dalam bentuk Fuse Link (kawat
bentuk sikring) yang dapat disesuaikan dengan arus nominal pada trafo yang
terpasang.
e. Tiang listrik, merupakan salah satu komponen utama dari konstruksi jaringan
distribusi dengan saluran udara.
f. Isolator, adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk mengisolasi
konduktor atau penghantar. Dapat menahan berat dari konduktor, mengatur
jarak dan sudut antar konduktor serta menahan adanya perubahan pada kawat
penghantar akibat temperatur dan angin.
g. Penghantar, berfungsi untuk menghantarkan arus listrik
h. Panel hubung bagi tegangan menengah atau MVMDP (Main Voltage Main
Distribution Panel), merupakan panel yang bekerja pada tegangan menegah.
Panel berfungsi untuk menerima supplay power dari gardu untuk di
distribusikan ke Transformator tegangan menengah.
Lingkup Pekerjaan
Pada Perencanaan Gardu Distribusi Mall Dinoyo City Malang ini ruang lingkup
pekerjaan dapat di kelompokan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan di
laksanakan.
a. Tahap Persiapan
Dokumen Proyek di serahkan ke Manager Proyek oleh Account Manager untuk
segera melakukan persiapan persiapan, seperti :
➢ Pembentukan Team Support
Pembentukan team support di lakukan oleh Manager Proyek dan berupa struktur
organisasi proyek mulai dari Site Manager, Assisten, Logistik, Mandor sampai
Tukang dan Pekerja Pemahaman volume dan gambar kerja terhadap team
Penyusunan metode kerja (SOP) untuk setiap jenis pekerjaan
➢ Penyusunan Mutu Kontrak
Sistem Managemen mutu ( Quality Managemen System ) adalah bagian sistem
manajemen organisasi yang memfokuskan perhatian pada pencapaian hasil
berkaitan dengan sasaran mutu dalam rangka memenuhi persyaratan.
➢ Penyusunan RK3 ( Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja )
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah hak setiap pekerja, oleh karena itu
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu prioritas di dalam
peleksanaan pekerjaan proyek
➢ Survey dan Stake Out
Setelah di adakan kick off meeting maka segera di laksanakan pekerjaan survey
dan stake out ( pematokan ) ke lokasi pekerjaan. Kegiatan ini di lakukan oleh
perusahaan dan di dampingi oleh fihak atau wakil dari pemberi pekerjaan.
Dari kegiatan ini di harapkan dapat di peroleh data lebih rinci mengenai :
• Letak / Posisi yang tepat
• Pematokan titik titik untuk penempatan komponen bangunan dan batas lokasi
pekerjaan
• Bahan material yang tersedia
• Jenis transportasi dan mobilisasi barang dan orang
b. Tahap Pelaksanaan
➢ Proses Kegiatan Administrasi

➢ Pemilihan dan Penetapan SDM

➢ Proses Kegiatan Pelaksanaan K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja )


Proses kegiatan pelaksanaan K3 di mulai dari awal pelaksanaan proyek hingga
akhir pelaksanaan dengan prosedur yang berlaku umum. Jika ada beberapa hal
khusus yang berkaitan dengan keselamatan kerja misalnya terkait material
tertentu maka prosedur keselamatan kerja akan di konsultasikan dengan owner.
➢ Program Kerja

Implementasi Penyelesaian Masalah


1. Melakukan observasi langsung di tiap-tiap fakultas dan gedung fasilitas kampus di
Universitas Sam Ratulangi pada Senin, 21 Juni 2021.
2. Melakukan pembagian gardu yang dilakukan berdasarkan beban yang ada dengan
jarak dan kedekatan antar fakultas beserta gedung fasilitas kampus.

3. Menentukan jenis kabel yang digunakan untuk pemasangan


4. Menentukan besar kapasitas trafo yang akan dipasang beserta lokasi gardu yang
telah ditentukan.
5. Melakukan pemasangan kapasitor sesuai dengan yang sudah direncanakan
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari Pemasangan Jaringan Distribusi 20kV di Universitas Sam Ratulangi, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Pemantauan pemakaian energi listrik di UNSRAT tidak bisa dipantau dengan
efisien sehingga diperlukan pemasangan jaringan distribusi 20kV
2. Letak kWh meter ditempatkan hanya di gardu agar mempermudah pemantauan
pemakaina energi listrik
3. Terdapat 5 gardu yang terdiri dari 1 gardu utama sebagai pembatas dari jaringan
PLN dengan jaringan internal UNSRAT dan 4 sub gardu

Saran
1. Apabila terjadi kelebihan beban yang diakibatkan banyaknya penggunaan daya
maka perlu dikaji ulang untuk penambahan daya.
2. Melakukan rutinitas pengecekan pada jaringan distribusi yang meliputi kualitas
daya yang disalurkan guna mencapai penyaluran listrik yang efisien.

Anda mungkin juga menyukai