PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Penulisan laporan akhir ini memiliki dua tujuan, secara globalnya bertujuan
untuk melengkapi mata kuliah Praktek Bengkel Sistem Distribusi Tenaga Listrik
dan Trafo Daya sedangkan secara khusus bertujuan untuk menanamkan konsep
jaringan distribusi ke setiap mahasiswa Politeknik Negeri Padang khususnya
Prodi Teknik Listrik yang nantinya akan bergelut dengan sistem distribusi tenaga
listrik maupun trafo daya
1. Tujuan Umum
a. Mampu menjelaskan fungsi dan kegunaan peralatan panel PS,
switchgear, dan trafo daya serta peralatan jaringan distribusi TM dan
TR.
b. Mampu menjelaskan pola pemasangan instalasi peralatan yang
digunakan secara benar sesuai petunjuk yang diberikan.
1
c. Mampu memperbaiki instalasi dan peralatan listrik yang digunakan
secara aman dan benar sesuai fungsinya
d. Mampu menjelaskan penggunaan tiang JTM
e. Mampu menjelaskan pola pemasangan tiang dan peralatan yang
digunakan secara benar sesuai petunjuk yang diberikan.
2. Tujuan Instruksional
a. Mampu membaca gambar Diagram dan instruksi manual yang
diberikan.
b. Mampu memasang komponen yang digunakan untuk panel PS,
Switchgear,dan trafo daya serta komponen Grounding.
c. Mampu memasang komponen yang digunakan pada panel PS,
Switchgear, dan trafo daya serta komponen Grounding sesuai
gambar tata-letak yang diberikan.
d. Mampu menguji dan memastikan bahwa peralatan yang sudah
dipasang tersebut layak dioperasikan.
e. Mampu mempersiapkan kedudukan/lobang tiang yang akan dipasang
sesuai ketentuan dan ukuran tiang
f. Mampu memasang tiang sesuai presedur yang dijelaskan pada job
sheet yang diberikan.
Disiplin kerja merupakan hal yang sangat mendasar yang harus dipatuhi
dalam pelaksanaan praktek di bengkel listrik. Hal yang merupakan factor yang
paling penting dalam melakukan praktek dibengkel karena menyangkut
keselamatan diri serta keselamatan peralatan praktek dibengkel. Disiplin
merupakan salah satu cara untuk mencapai hasil yang sempurna dalam praktek
bengkel. Disiplin yang paling utama dalam melaksanakan praktek bengkel adalah
ketepatan waktu. Mengingat pekerjaan bengkel yang akan dilakukan cukup untuk
melaksanakan praktek saja maka waktu yang ada tersebut harus dipergunakan
sebaik dan seefisien mungkin.
2
Kedisiplinan juga menyangkut waktu dan peratura-peraturan yang berlaku
dibengkel listrik.Jadi kedisiplinan merupakan alat yang ampuh untuk mencapai
hasil yang maksimal dalam melaksanakan praktikum maupun kegiatan lainnya.
3
2. Keselamatan alat dan benda kerja
Sebelum mengambil dan mengembalikan dengan melaporkan kepada
teknisi.
a. Menjaga setiap peralatan yang digunakan dari setiap kerusakan dalam
b. Praktek yang sedang berlangsung
c. Membersihkan tempat kerja setelah melakukan praktek
d. Periksa terlebih dahulu kelengkapan peralatan yang dipinjam sebelum
mengembalikannya ke teknisi. Setelah peralatan dipinjam tadi lengkap,
letakkan kembali ketempat semula setelah dilaporkan keteknisi
4
1.5.LANDASAN TEORI
Jaringan distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang terdekat
dengan pelanggan atau beban dibanding dengan jaringan transmisi. Salah satu
peralatan utama jaringan distribusi yaitu trafo distribusi, trafo distribusi adalah
peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menurunkan tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau sebaliknya, agar tegangan yang dipakai sesuai dengan rating
peralatan listrik pelanggan atau beban pada umumnya. Untuk mencapai performa
yang maksimal, keandalan trafo distribusi harus tetap dijaga dengan maintenance
berkala dan memiliki sistem proteksi yang baik.
5
distribusi, sedangkan sekunder adalah jaringan saluran dari trafo gardu distribusi
hingga konsumen atau beban. Jaringan distribusi primer lebih dikenal dengan
jaringan tegangan menengah (JTM 20kV) sedangkan distribusi sekunder adalah
jaringan tegangan rendah ( JTR 220/380V ).
1. Switchgear
Pengertian Switcgear
Switchgear adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan atau
menghubungkan rangkaian listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak
normal demi keandalan sistem daya listrik. Switcgear ini merupakan komponen-
komponen hubung/pemutus dan pendukung dalam satu kesatuan (unit)
terintegrasi, sehingga dapat difungsikan sebagai penghubung, pemutus, dan
pelindung terhadap dua sisi rangkaian tersebut.
Fungsi Switchgear
Komponen-komponen switchgear
Komponen-komponen dalam switchgear tersebut adalah:
1. Busbar (bus bar compartment)
Busbar adalah salah satu komponen utama dari switchgear yang berfungsi
sebagai tempat atau mediator untuk menghubungkan beberapa rangkaian
atau peralatan. Bahan-bahan dari busbar umumnya terbuat dari aluminium,
tembaga dan alloy.
Jenis-jenis busbar :
a. Rel tunggal (Single Bus)
b. Rel Ganda (Double Bus)
6
c. Rel Gelang (Ring Bus)
7
Adapun beberapa jenis alat pelindung : Arrestes, Sela batang, Sela sekring,
Tabung pelindung.
8
(PDKB) pada jaringan utama. Hal ini dimaksudkan sebagai usaha menjaga
keandalan kontinyuitas pelayanan konsumen. Ukuran dimensi konstruksi selain
untuk pemenuhan syarat pendistribusian daya, juga wajib memperhatikan syarat
ketahanan isolasi penghantar untuk keamanan pada tegangan 20 kV.
9
Termasuk dalam kelompok yang diklasifikasikan SUTM adalah juga bila
penghantar yang digunakan adalah penghantar berisolasi setengah AAAC-S
(half insulated single core). Penggunaan penghantar ini tidak menjamin
keamanan terhadap tegangan sentuh yang dipersyaratkan akan tetapi untuk
mengurangi resiko gangguan temporer khususnya akibat sentuhan tanaman.
Konstruksi SKTM ini adalah konstruksi yang aman dan andal untuk
mendistribusikan tenaga listrik Tegangan Menengah, tetapi relatif lebih mahal
untuk penyaluran daya yang sama. Keadaan ini dimungkinkan dengan
konstruksi isolasi penghantar per Fase dan pelindung mekanis yang
dipersyaratkan.
10
Secara garis besar, termasuk dalam kelompok SKTM adalah :
11
c. Penghantar Berisolasi Penuh (Three single core)
XLPE dan berselubung PVC berpenggantung penghantar baja dengan
tegangan Pengenal 12/20 (24) kV Penghantar jenis ini khusus digunakan
untuk SKUTM dan berisolasi penuh. SPLN 43-5-2:1995-Kabel.
2.2 Isolator
Pada jaringan SUTM, Isolator pengaman penghantar bertegangan dengan
tiang penopang/travers dibedakan untuk jenis konstruksinya adalah :
a. Isolator Tumpu
Pin- Insulator Pin-Post insulator Line-Post insulator
b. Isolator Tarik
Piringan Long-Rod Keterangan
Material dasar isolator
Long-Rod dapat
berupa keramik atau
gelas atau polimer
12
2.3 Peralatan Hubung (Switching)
Pada percabangan atau pengalokasian seksi pada jaringan SUTM untuk
maksud kemudahan operasional harus dipasang Pemutus Beban (Load Break
Switch : LBS), selain LBS dapat juga dipasangkan Fused Cut-Out (FCO).
2.4 Tiang
a. Tiang Kayu
SPLN 115 : 1995 berisikan tentang Tiang Kayu untuk jaringan distribusi,
kekuatan, ketinggian dan pengawetan kayu sehingga pada beberapa wilayah
pengusahaan PT PLN Persero bila suplai kayu memungkinkan, dapat digunakan
sebagai tiang penopang penghantar penghantar SUTM.
b. Tiang Besi
Adalah jenis tiang terbuat dari pipa besi
yang disambungkan hingga diperoleh
kekuatan beban tertentu sesuai kebutuhan.
Walaupun lebih mahal, pilihan tiang besi
untuk area/wilayah tertentu masih
diijinkan karena bobotnya lebih ringan
dibandingkan dengan tiang beton. Pilihan
utama juga dimungkinkan bilamana total
biaya material dan transportasi lebih murah
dibandingkan dengan tiang beton akibat
diwilayah tersebut belum ada pabrik tiang
beton.
13
c. Tiang Beton
Untuk kekuatan sama, pilihan tiang jenis
ini dianjurkan digunakan di seluruh PLN
karena lebih murah dibandingkan dengan
jenis konstruksi tiang lainnya termasuk
terhadap kemungkinan penggunaan
konstruksi rangkaian besi profil
14
A - 7 7 9 8 12
Panjang bagian-bagian tiang C - 2500 2500 2500 2500 2500
[mm] B - 2500 2500 2500 2500 2500
TT A - 6000 6000 6000 6000 6000
Lenturan pada beban kerja [mm] - 196 144 142 108 106
Tebal selongsong [mm] - 7 7 9 8 12
Panjang selongsong [mm] - 600 600 600 600 600
Berat tiang [kg] - 306 446 564 700 973
Sedang untuk tiang beton, tipe tubular sesuai SPLN 93 : 1991 tentang
Tiang Beton Pratekan untuk jaringan distribusi, spesifikasi konstruksi tiang beton
penampang bulat dapat dilihat pada tabel 3.2
c. Jenis Isolator
Isolator tumpu dan isolator tarik yang digunakan dapat dengan material
dasar keramik atau gelas ataupun polimer. Dimensi dan kekuatan jenis-jenis
isolator tumpu dan tarik dapat dilihat pada gambar konstruksi.
d. Jenis Konektor
Konektor adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyambung kawat
penghantar Jenis konektor yang digunakan ada beberapa macam yaitu :
15
Gambar. Jenis-jenis Konektor
g. Konstruksi SUTM
1. Kontruksi TM-1
- Konstruksi TM-1. Konstruksi TM-1 merupakan tiang tumpu yang
digunakan untuk rute jaringan lurus, dengan satu traves (cross-arm) dan
menggunakan tiga buah isolator jenis pin insulator dan tidak memakai treck
skoor (guy wire). Penggunaan kostruksi TM-1 ini hanya dapat dilakukan
pada sudut 15°.
16
- Konstruksi TM-1 ini termasuk tiang penyangga yang merupakan tiang yang
dipasang pada saluran listrik yang lurus dan hanya berfungsi sebagai
penyangga kawat penghantar dimana gaya yang ditanggung oleh tiang
adalah gaya karena beban kawat.
Gambar : JTM/SUTM/001
Pemasangan :
Kondisi lurus
Sudut maksimal 15 derajat
2. Kontruksi TM-2
Konstruksi TM-2 digunakan untuk tiang tikungan dengan sudut
15°, menggunakan double traves dan double isolator. Karena tiang sudut
maka konstruksi TM-2 mempunyai treckskoor.
17
Gambar : JTM/SUTM/002
3. Kontruksi TM-3
Gambar : JTM/SUTM/003
4. Kontruksi TM-4
Konstruksi TM-4. Konstruksi TM-4 digunakan pada konstruksi tiang TM
akhir. Mempunyai double traves, dengan tiga buah isolator jenis
suspension insulator dan memakai treck schoor
18
• Konstruksi TM-4 ini termasuk tiang awal atau tiang akhir yangmerupakan
tiang yang dipasang pada permulaan atau pada akhir penerikan kawat
penghantar, dimana gaya tarikan kawat pekerja terhadap tiang dari satu
arah.
• Konstruksi TM-4D. Konstruksi TM-4D sama dengan konstruksiTM-4,
bedanya TM-4D mempunyai double sirkuit dengan double treckschoor.
Gambar : JTM/SUTM/003
Kontruksi TM-4A
Gambar : JTM/SUTM/04A
19
5. Kontruksi TM-5
Gambar : JTM/SUTM/005
Kontruksi TM-5C
Gambar : JTM/SUTM/05C
20
6. Kontruksi TM-6
Pemasangan :
- Kondisi penegang
- Sudut 30 – 60 derajat
- Maksimal setiap 9 gawang untuk luar kota
- Maksimal setiap 7 gawang untuk dalam kota
- Supporter dengan Guy Wire / Horizontal Guy Wire / Strut Pole
- Diutamakan konduktor maksimal 55 mm
21
7. Konstruksi TM-7
Gambar : JTM/SUTM/0011
Pemasangan :
- Kondisi pertigaan
- Brach line maksimal 4 gawang tanpa perluasan
- Supporter dengan Guy Wire / Horizontal Guy Wire / Strut Pole
8. Konstruksi TM-8A
Gambar : JTM/SUTM/0012
22
Pemasangan :
- Kondisi pertigaan
- Brach line dengan perluasan
- Supporter dengan Guy Wire / Horizontal Guy Wire / Strut Pole
9. Konstruksi TM-9
Gambar : JTM/SUTM/0017
Pemasangan :
- Kondisi perempatan
- Konstruksi tidak ada perluasan
- Tarikan maksimal 4 gawang
- Konduktor maksimal 55 mm
- Supporter dengan Guy Wire / Horizontal Guy Wire / Strut Pole
23
- Jumlah Nut / Mur Pin Insulator, harus 2 buah
- U-Strap
- Ground Wire Clamp harus type C dengan preformed & cousen
- Peruntukan Guy Wire Band
Gambar : JTM/SUTM/0018
Pemasangan :
- Kondisi perempatan
- Konstruksi dapat dengan perluasan
- Supporter dengan Guy Wire / Horizontal Guy Wire / Strut Pole
24
11. Konstruksi TM-11
Gambar : JTM/SUTM/0022
Pemasangan :
- Jumlah Nut / Mur pada Bolt & Nut M16 x 350 mm, harus 4 buah
Gambar : JTM/SUTM/0025
25
Pemasangan :
Gambar : JTM/SUTM/0026
Pemasangan :
26
- Peruntukan Guy Wire Band
Jumper ke Line menggunakan LLC
Gambar : JTM/SUTM/0027
Pemasangan :
3. Transformator
Transformator atau lebih dikenal dengan nama “transformer” atau “trafo”
sejatinya adalah suatu peralatan listrik yang
mengubah daya listrik AC pada satu level
tegangan yang satu ke level tegangan
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik
tanpa merubah frekuensinya. Tranformator
biasa digunakan untuk mentransformasikan
tegangan (menaikkan atau menurunkan
27
tegangan AC). Selain itu, transformator juga dapat digunakan untuk sampling
tegangan, sampling arus, dan juga mentransformasi impedansi.
Jenis-jenis Transformator
1. Step-Up
28
2. Step-Down
Dalam melakukan praktek pada bushing trafo terdapat beberapa komponen, yang
mana komponen tersebut mempunyai fungsi dan kegunaan yang berbeda
diantaranya adalah :
29