Pendahuluan
Pokok Bahasan
Latar Belakang
Ruang Lingkup
Tujuan Praktikum
daya yang kompeten dalam bidangnya. Sumber daya yang kompeten tidak
lepas dari peran lembaga formal yang didalamnya dapat membentuk seseorang
Khususnya dalam ilmu kelistrikan yang saat ini Indonesia sedang menjalani
pembangunan.
teknologi tepat guna sesuai dengan kebutuhan era globalosasi. Oleh karena itu
Politeknik Negeri Malang terutama pada program studi Teknik Listrik jurusan
Teknik Elektro ini memberikan informasi dan wawasan mulai dari yang
Maka dari itu, kerja praktik ini merupakan salah satu upaya dari Politeknk
1
Negeri Malang dalam rangka mengembangkan kualitas sumber daya manusia
Pada semester 3 (tiga) ini, mahasiswa program studi Teknik Listrik Politeknik
Negri Malang dituntut untuk menyelesaikan job yang telah ditentukan oleh
2
2
LANDASAN TEORI
Pokok Bahasan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik
Alat Pelindung Diri (APD)
Bahan Kerja
Alat Pengukur dan Pembatas (APP)
- Ketentuan Mengenai APP
- KWh Meter
3
4.1.2.2 Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah
dibaca dan dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus
diikuti ketentuan dan standar yang berlaku.
4.1.2.3 Rancanganinstalasi listrik terdiri dari :
a) Gambar situasi, yang menunjukkan dengan jelas letak gedung
atau bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan
rancangan penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.
b) Gambar instalasi yang meliputi:
1) Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak
perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya (pelayanannya),
seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB
dan lain-lain.
2) Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai
pengendalinya sepertihubungan lampu dengan sakelarnya,
motor dengan pengasutnya, dan dengan gawai pengatur
kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau
cabang sirkit akhir.
3) Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam
butir b) dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda
dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut.
4) Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap
perlengkapan listrik.
c) Diagram garis tunggal, yang meliputi :
1) Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran
dan besaran pengenal komponennya;
2) Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang
dan pembagiannya;
3) Sistem pembumian dengan mengacu kepada 3.18;
4) Ukuran dan jenis penghantar yang dipakai.
d) Gambar rinciyang meliputi :
1) Perkiraan ukuran fisik PHB;
2) Cara pemasangan perlengkapan listrik;
4
3) Cara pemasangan kabel;
4) Cara kerja instalasi kendali.
CATATAN Gambar rinci dapat juga diganti dan atau dilengkapi
dengan keterangan atau uraian.
e) Perhitungan teknis bila dianggap perlu, yang meliputi antara lain :
1) Susut tegangan;
2) Perbaikan faktor daya;
3) Beban terpasang dan kebutuhan maksimum;
4) Arus hubung pendek dan daya hubung pendek;
5) Tingkat penerangan.
f) Tabel bahan instalasi, yang meliputi :
1) Jumlah dan jenis kabel, penghantar dan perlengkapan;
2) Jumlah dan jenis perlengkapan bantu;
3) Jumlah dan jenis PHB;
4) Jumlah dan jenis luminer lampu.
g) Uraian teknis, yang meliputi :
1) Ketentuan tentang sistem proteksidengan mengacu kepada
3.17;
2) Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara
pemasangannya;
3) Cara pengujian;
4) Jadwal waktu pelaksanaan.
h) Perkiraan biaya
5
i. Bagian dari luarnya harus kuat dan tahan terhadap benturan atau tusukan
benda-benda runcing. Cara mengujinya dengan menjatuhkan benda seberat
3 kg dari ketinggian 1 meter-topi tidak boleh pecah atau benda tak boleh
menyentuh kepala.
ii. Jarak antara lapisan luar dan lapisan dalam di bagian puncak 4-5 cm.
iii. Tidak menyerap air. Cara pengujian: diuji dengan merendam topi di dalam
air selama 24 jam.
iv. Tahan terhadap api. Cara pengujian: topi dibakar selama 10 detik dengan
bunsen atau propan , api harus padam selama 5 detik.
6
Contoh Protective Goggles dan Penggunaan Masker Pelindung
dalam Pekerjaan Konstruksi
7
Ada berbagai sarung tangan yang dikenal antara lain :
a. Sarung Tangan Kulit, digunakan untuk pekerjaan pengelasan, pekerjaan
pemindahan pipa dll. Berfungsi untuk melindungi tangan dari permukaan
kasar.
b. Sarung Tangan Katun, digunakan pada pekerjaan besi beton, pekerjaan
bobokan dan batu, pelindung pada waktu harus menaiki tangga untuk
pekerjaan ketinggian.
c. Sarung Tangan Karet, digunakan untuk pekerjaan listrik yang dijaga agar
tidak ada yang robek supaya tidak terjadi bahaya kena arus listrik.
d. Sarung Tangan Asbes/Katun/Wool, digunakan untuk melindungi tangan
dari panas dan api.
e. Sarung Tangan poly vinil chloride dan neoprene, digunakan untuk
melindungi tangan dari zat kimia berbahaya dan beracun seperti asam kuat
dan oksidan.
f. Sarung Tangan Paddle Cloth, melindungi tangan dari ujung yang tajam,
pecahan gelas, kotoran dan vibrasi.
g. Sarung Tangan latex disposable, melindungi tangan dari germ dan bakteri
dan hanya untuk sekali pakai.
8
b. untuk mencegah tusukan dari benda-benda runcing,sol dilapisi logam.
c. terhadap bahaya listrik, sepatu seluruhnya harus dijahit atau direkat,tak
boleh menggunakan paku.
d. sepatu atau sandal yang beralaskan kayu, baik dipakai pada tempat kerja
yang lembab,lantai yang panas. dan sepatu boot dari karet sintetis,untuk
pencegahan bahan-bahan kimia.
9
a. Sumbat Telinga (ear plug)
Sumbat telinga yang baik adalah menahan frekuensi tertentu saja,sedangkan
frekuensi untuk bicara(komunikasi) biasanya tak terganggu.
- Sumbat telinga biasanya terbuat dari karetplastic keras, plastic
lunak,lilin,dan kapas.
- Daya lindung (kemampuan attenuasi):25-30 dB
b. Tutup Telinga (ear muff)
Attenuasi (daya lindung) pada frekuensi 2800-4000Hz (35-45 dB), namun
pada frekuensi biasa ( 25 s/d 30 Hz )
10
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Penggunaan APD
APD akan berfungsi dengan sempurna apabila telah sesuai dengan standar yang
ditentukan dan dipakai secara baik dan benar. Hal-hal yang perlua diperhatikan :
1. Sediakanlah APD yang sudah teruji dan telah memiliki SNI atau standar
Internasional lainnya yang diakui.
2. Pakailah APD yang seuai dengan jenis pekerjaan walaupun pekerjaan
tersebut hanya memerlukan waktu yang singkat.
3. APD harus dipakai dengan tepat dan benar.
4. Jadikanlah kebiasaan memakai APD menjadi budaya. Ketidaknyamanan
dalam memakai APD jangan dijadikan alasan untuk menolak
memakainya.
5. APD tidak boleh diubah-ubah pemakainya, kalau memang terasa tidak
nyaman dipakai harus dilaporkan kepada atasan atau pemberi kewajiban
pemakaian alat tersebut.
6. APD dijaga agar tetap berfungsi dengan baik.
7. Semua pekerja, pengunjung dan mitra kerja yang ada di lokasi proyek
konstruksi harus memakai APD yang diwajibkan, seperti Topi
Keselamatan.
11
Di bawah ini beberapa contoh standar APD dengan SNI dan standar
internasional lainnya.
a. Topi Pengaman (Helmet) ANZI Z 89,1997 standar
b. Sepatu Pengaman (Safety Boots) SII-0645-82, DIN 4843, Australian
Standard AS/NZS 2210.3.2000. ANZI Z 41PT 99, SS 105, 1997
c. Sabuk Pengaman (Safey Belt) EN 795 Class C ANZI OSHA
Banyak lagi standar-standar yang diberlakukan di negara maju, tetapi yang lebih
penting kalau kita memakai produk dalam negeri ujilah ketahanannya terhadap
suatu beban yang akan diberikan kepadanya dengan toleransi keamanan minimal
50%.
1. Fitting lampu sejenis Edison dan jenis bayonet harus dipasang dengan
bagian tengah hantaran fasa, sedangkan kontak luar (ulir) dari fitting
dihubungkan pada hantaran netral. (Pasal 206 B2 PUIL 771).
2. Fiting lampu jenis Edison harus dipasang dengan cara menghubungkan
kontak dasarnya pada penghantar fase, dan kontak luarnya pada
penghantar netral. (PUIL 2000 2.5.2.4)
3. Lampu pijar untuk penggunaan umum pada rangkaian penerangan cabang
tidak boleh dilengkapi dengan kaki Edison (E 27), bila dayanya lebih dari
300 watt, juga tidak boleh dengan kaki Goliath (E 40). Bilamana daya
lebih dari 1500 watt hanya kaki atau alat lain tertentu yang dapat
digunakan. (pasal 510 J1 PUIL 77).
4. Dalam ruang lembab, tidak boleh mempergunakan fitting lampu pijar yang
bersaklar (pasal 510 H1 sub.c PUIL 77).
12
5. Seluruh bagian luar fiting lampu yang dipasang dalam ruang berdebu,
lembab, sangat panas,berisi bahan mudah terbakar, atau mengandung
bahan korosi, harus terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang
sederajat. Terlepas dari keadaan ruang seperti disebutkan di atas, bagian
luar fiting lampu yang bertegangan lebih dari 300 V ke bumi, harus selalu
terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat. (PUIL
2000 5.3.3.2.1 hal 168)
6. Bagian luar dari fitting lampu harus dibuat dari bahan porselin, atau bahan
isolasi lain yang sederajat. (pasal 856 A4 PUIL 77).
2. Sakelar
Sakelar ialah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik,
atau untuk menghubungkannya.
13
berfungsi sedemikian hingga tidak membahayakan operator. (PUIL 2000
4.12.1.1 hal 151)
4. Setiap sakelar atau pemutus sirkit kutub tunggal harus beroperasi pada
penghantar aktif dari sirkit yang dihubungkan padanya. (PUIL 2000 4.12.1.2
hal 151)
a. Gambar Saklar Seri
A
B
Simbol Diagram Lokasi Simbol Diagram Pengawatan
14
Gambar Single Line Diagram Saklar Seri dan Tunggal (Lampiran6)
Menurut PUIL 2000 halaman 10 dan 11, kotak kontak ialah susunan gawai
pemberi dan penerima arus yang dapat dipindah-pindahkan, untuk
menghubungkan dan memutuskan saluran ke dan dari bagian instalasi. Kontak
tusuk meliputi :
a) kotak kontak –bagian kontak tusuk yang merupakan gawai pemberi arus;
b) tusuk kontak –bagian kontak tusuk yang merupakan gawai penerima arus.
15
1. Tusuk kontak harus dirancang sedemikian rupa sehingga ketika
dihubungkan tidak mungkin terjadi sentuhan tak sengaja dengan bagian
aktif. (PUIL 2000 5.4.1.1 hal 175)
2. Tusuk kontak harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, tahan
lembab dan secara mekanik cukup kuat. (PUIL 2000 5.4.1.2.1 hal 175)
3. Tusuk kontak yang tidak terlindung tidak boleh dibuat dari bahan yang
mudah pecah. (PUIL 2000 5.4.1.2.2 hal 175)
4. Sebagai pengecualian dari 5.4.1.2.1 di atas, tusuk kontak untuk kuat arus
16A ke bawah pada tegangan rumah, boleh terbuat dari bahan isolasi yang
tahan terhadap arus rambat. (PUIL 2000 5.4.1.2.3 hal 175)
5. Sambungan antara tusuk kontak dan kabel fleksibel harus baik untuk
menghindari kerusakan mekanis. (PUIL 2000 5.4.1.3 hal 175)
6. Dalam suatu instalasi, lubang kotak kontak dengan tegangan pengenal
tertentu tidak boleh dapat dimasuki tusuk kontak dengan tegangan pengenal
yang lebih rendah ((PUIL 2000 5.4.1.4.1 hal 176)
7. Lubang kotak kontak dengan arus pengenal tertentu tidak boleh dapat
dimasuki tusuk kontak dengan arus pengenal yang lebih besar, kecuali bagi
kotak kontak atau tusuk kontak dengan arus pengenal setinggi-tingginya
16A. (PUIL 2000 5.4.1.4.2 hal 176)
4. Fuse
Menurut PUIL 2000 halaman 6, Fuse/Pengaman Lebur ialah bagian dari
pengaman lebur yang dirancang agar lebur bila pengaman lebur bekerja.
Menurut PUIL 2000 halaman 12, pengaman lebur (sekering) ialah gawai
penyakelaran dengan peleburan satu komponen atau lebih yang dirancang
16
khusus dan sebanding, yang membuka sirkit tempat pengaman lebur disisipkan
dan memutus arus bila arus tersebut melebihi nilai yang ditentukan dalam waktu
yang sesuai. Pengaman lebur meliputi semua bagian yang membentuk gawai
penyakelaran yang utuh (fuse ).
Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen
yang berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun
perangkat listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus
pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang
berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam
sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan putusnya Fuse (sekering) tersebut,
Arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian
Elektronika sehingga tidak merusak komponen-komponen yang terdapat dalam
rangkaian Elektronika yang bersangkutan.
Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri
dengan Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan dilindunginya sehingga
apabila Fuse (Sekering) tersebut terputus maka akan terjadi “Open Circuit” yang
memutuskan hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk
ke dalam Rangkaian yang dilindunginya.
Tabel 12. Simbol Sekering dalam Penerangan
17
5. Kabel NYA
Kabel NYA adalah kabel yang mempunyai isolasi berupa PVC, dengan inti
tembaga tunggal yang pejal. Kabel NYA banyak digunakan dalam instalasi
listrik perumahan, yang merupakan kabel udara dengan karakteristik tidak tahan
terhadap panas. Untuk itu, pemasangan kabel NYA harus dilindungi oleh pipa
PVC atau pipa aluminium untuk mencegah terjadinya kerusakan fisik seperti
keratin tikus, terbakar, dll.
Kabel rumah tanpa selubung berisolasi PVC (yaitu NYA, NYAF) dan berisolasi
karet (NGA), tidak boleh dipasang di dalam atau pada kayu, dan tidak boleh
pula langsung pada, di dalam, atau di bawah plasteran. (PUIL 2000 7.12.1.1)
Kabel rumah berisolasi karet (NGA) dan berisolasi PVC (NYA) harus dipasang
didalam pipa instalasi; jika tidak, maka harus ditempuh cara-cara tersebut dalam
7.12.1 (PUIL 2000 7.13.3)
18
6. Kabel NYYHY
Nama kabel : Kabel termoplastik sedang berselubung termoplastik
Tegangan nominal (antara penghantar) : 600-1000 V
Jumlah inti :2 sampai dengan 7
Menurut PUIL halaman 281, kabel ini hanya cocok dalam ruang kering
untuk peralatan listrik domestic, juga dalam ruang lembab sementara.
Dengan tekanan mekanik sedang, misalnya: untuk mesin cuci, lemari es,
dsb.
19
NYYHY biasanya berwarna hitam. Kabel-kabel ini berinti lebih dari 1 kabel.
Biasanya digunakan untuk instalasi didalam rumah yang tidak permanen, karena
sifatnya fleksible dan tidak mudah patah.
7. Lampu Pijar
Lampu pijar yang digunakan dalam praktikum bengkel listrik yaitu lampu Philip
40W/220V.
Menurut PUIL 2000 halaman 171, Lampu untuk penggunaan umum pada sirkit
penerangan tidak boleh dilengkapi dengan pangkal Edison E27 jika dayanya
lebih dari 300 W, juga tidak boleh dilengkapi dengan pangkal Goliath E40 jika
dayanya melebihi 1500 W. Di atas 1500 W hanya boleh digunakan pangkal
lampu atau gawai lampu yang khusus.
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran
arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.
Simbol Diagram Lokasi Simbol Diagram Pengawatan
20
Meter energi yang dipasang pada APP harus sudah ditera oleh instansi
yang berwenang. Kotak APP harus dalam keadaan tersegel selama
dioperasikan.
Pada APP harus tersedia juga terminal untuk pembumian BKT karena
umumnya kotak APP terbuat dari logam
APP harus dipasang dengan baik ditempat yang mudah dilihat dan dicapai
untuk kepentingan pencatatan rutin energi terpakai dan pemeriksaan
(umumnya dengan tinggi 1,80 meter).
2.4.2 kWhmeter
21
a. Bagian atas
b. Bagian bawah
2. Kumparan arus terdiri dari :
a. Pada kwh metter 1 fasa kumparan arus 1 set
b. Pada kwh metter 3 pasa 3 kawat kumparan arus 2 set.
c. Pada kwh metter 3 pasa 4 kawat kumparan arus 3 set.
Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan
besi yang berfungsi sebagai pengatur cosines phi (faktor kerja)
Kumparan tegangan terdiri dari : Pada kwh 1 phasa
3. Piringan
Piringan kwh meter ditempatkan dengan 2 buah bantalan (atas dan bawah)
yang digunakan agar piringan kwh meter dapat berputar dengan mendapat
gesekan sekecil mungkin.
4. Circuit breaker (MCB)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, MCB inilah komponen yang bertugas
memutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan oleh
konsumen atau bila terjadi gangguan hubungan singkat dari suatuperalatan
listrik rumah. Saat melakukan perbaikan instalasi listrik rumah, komponen
ini sebaiknya dimatikan
5. Meter listrik
sebagai penunjuk besarnya daya listrik yang telah digunakan pelanggan.
Satuannya dalam kwh (kilowatt hour). Indikatornya terlihat dari angka-
angka yang tercatat. Petugas PLN yang rutin berkunjung tiap bulan selalu
mencatat angka-angka ini.
6. Spin control
merupakan sebuah komponen yang bekerja dengan berputar bila terjadi
pemakaian daya listrik. Semakin besar daya yang digunakan maka
perputaran akan semakin cepat. Besarnya daya pemakaian akan dicatat
oleh “meter listrik” dan bila kelebihan akan dibatasi oleh MCB
7. Pengaman listrik (sekring atau panel hubung bagi)
fungsi utamanya adalah mengamankan instalasi bila masalah seperti
hubung pendek diperalatan listrik dengan cara memutuskan arus listriknya.
22
Spesikasi kwh meter
merek : nama perusahaan yang membuat kwh meter
type, jenis, model : identitas meter oleh pabrik
tahun : tahun pembuatan kwh meter
nomor : nomor seri dari pabrik
tegangan nominal kumparan : missal 3 x 230/400V
arus nominal kumparan magnet (arus) : misal 5(20)A
arus nominal = 5A dengan batas kesalahan terkecil
kumparan sanggup dialuri arus 20A dengan kesalahan masih batas
yang diijinkan
class : angka/kategori yang menentukan ketelitian keh meter (limit error)
frekuensi : frekuensi nominal dari kumparan tegangan (Hz)
tanda panah : arah putaran piringan kwh meter yang benar
constata meter : besaran pada kwh meter yang menyatakan hubungan
antara hasil putaran dengan energy yang terpakai disimbol (C) dalam
satuan revulsi/kw
Material Segel Putar Plastik dibuat dari bahan khusus dengan proses Moulding
yang menggunakan 100% bahan lokal. Segel dibuat dari bahan ABS-PK
(thermoplastic) yang tahan terhadap panas matahari. Kawat segel terbuat dari
Stainless Stel sehingga tahan karat. Segel Putar Plastik ini diproses dan diproduksi
di dalam negeri oleh PT. Sinarindo Wiranusa Elektrik.
23
Penandaan pada segel Plastik, misalnya untuk Logo PLN dan Tulisan Milik PLN
di Emboss dan tulisan Kode menggunakan Grafir Computerized, sehingga tidak
dapat terhapus.
Segel Putar Plastik dibuat sesuai pesanan baik warna, panjang kawat, maupun
pengkodean ( nomor seri , dll). Kode nomor seri dibuat berdasarkan pesanan dan
tersimpan pada data base kami sehingga tidak ada kesamaan (double) dengan
yang lainnya.
Kerahasiaan dan keamanan Nomor seri serta produk jadi kami jaga dengan ketat
mulai dari design hingga delivery, sehingga meminimalisir pemalsuan dan cacat
produk.
Secara teknis Segel Putar Plastik ini mempunyai dua bagian, yaitu bagian yang
tetap (badan segel) dan bagian yang dapat diputar kearah kanan (searah jarum
jam, hanya satu arah) sebagai pengunci. Untuk menyegel sangat mudah, kawat
segel tinggal dimasukan, penguncinya di putar searah jarum jam, maka kawat
akan terjepit. dengan demikian tidak akan merusak penandaan. (Penandaan dapat
dilihat dengan jelas).
24
3
MetodE PRAKTIKUM
Pokok Bahasan
Waktu dan Tempat
Pertemuan Semester
Daftar Material
Daftar Alat Kerja
Daftar Alat Ukur
25
3. Grup ketiga digunakan untuk penghantar fasa T (kabel hitam) yang
terdiri dari 2 buah kotak kontak.
4. Grup keempat digunakan untuk penghantar R (kabel merah)
sebagai grup cadangan
Minggu ke 1
3. Memasang komponen
1. Pembagian job
Minggu 2
1. Wirring panel
1. Wiring Panel
3. Pemasangan kWh
Minggu 3
26
2. Pengukuran kWh
1. Uji Kompetensi.
DAFTAR
JUMLAH KONDISI KETERANGAN
No. KOMPONEN
Fitting Lampu
1 3 buah Baik
E27 4A
Saklar Tunggal
(Broco) 10A 250 V Baik
2 1 buah
SNI <>LMK<>
D3 6621U-50
27
Kotak Kontak (Broco) Baik
4 2 buah
16A 250 V SNI.
Fuse Baik
5 3 buah
10A 500 V
MCB 3Ф (Merlin
Gerlin) Thailand
C45 10A Type 2 Baik
7 1 buah
415V~
M3 BS3871
5kA IEC
MCB 1Ф (Siemens)
Baik
8 220/380V 10A 1 buah
Type G
28
Blok Terminal
Woertz 3404 Baik
9 5 buah
800V 10mm2
45A
29
Kabel NYYHY
Baik
15 SNI 5 x 1,5 mm² 7 meter
<>LMK<>
Sekrup roundhead
18 Secukupnya Baik
3mm² x 15mm2
Keterangan:
Menurut ayat 202 A2 semua peralatan listrik yang akan dipergunakan instalasi
harus memenuhi ketentuan PUIL. Di Indonesia peralatan listrik diuji oleh suatu
lembaga dari Perusahaan Umum Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah
Kelistrikan (LMK).
30
3.4 Daftar Alat Kerja
DAFTAR
JUMLAH KONDISI GAMBAR KETERANGAN
No. KOMPONEN
Tang ini digunakan
secara umum,bisa
digunakan untuk
pembengkokan yang
membutuhkan kekuatan
Tang
1. 1 buah Baik yang lebih.Selain itu,
Kombinasi
tang ini juga dilengkapi
dengan pemotong untuk
memotong kabel yang
ukurannya lebih besar.
untuk mempermudah
31
untuk pembengkokkan
kabel solid,
pembengkokkan dalam
Tang Lancip/ Baik pembuatan mata itik,
4. 1 buah selain itu juga dapat
Tang Cucut
menyikukan kabel
supaya tampak terlihat
rapi.
digunakan saat
pemasangan kabel pada
Obeng no.1 Baik panel dan beberapa
5. 1 buah
(-) komponen yang
diameternya sangatlah
kecil.
digunakan saat
pemasangan kabel pada
panel dan beberapa
Baik
6. Obeng no.2(-) 1 buah komponen yang
diameternya lebih besar
daripada penggunaan pada
obeng n0.1
32
3.5 Daftar Alat Ukur
DAFTAR
JUMLAH KETERANGAN
No. KOMPONEN
Multimeter Baik
- Mengukur tegangan
AC/DC
- Mengukur arus AC/
1. DC 1 buah
- Mengukur tahanan
- Mengetahui
kontinuitas (buzzer)
Insulation Tester
Kegunaan: Baik
2. 1 buah
Mengukur resistansi
isolasi instalasi
Phasa Detector
Kegunaan: Baik
3. 1 buah
Memeriksa urutan fasa
Clamp Meter
Kegunaan: Baik
4. 1 buah
Mengukur arus AC
pada tanah
Cable Tester
Kegunaan:
5.
Untuk memeriksa
kontinuitas kabel
33
44
PEMBAHASAN
Pokok Bahasan
Pemasangan Instalasi In Plaster
-Penanaman Pipa Besi dalam Tembok
-Proses dalam Pemahatan
-Pelapisan dengan Semen
-Cara Menentukan Jumlah Batu Bata
-Alat Untuk Membangun Tembok
Langkah Kerja
Standart Operasional Procedur
Perhitungan kWh Meter
-Speseifikasi kWh-Meter
-Menghitung Daya
-Menghitung Faktor Kesalahan kWh-Meter
-Pelaksanaan Komissioning
34
sedangkan ujung pipa bagian atas berada sejajar dengan ujung dinding
atau lebih sedikit.
5. Agar pipa tidak berubah posisi maka pasanglah paku di sebelah kiri dan
kanan pipa dengan jarak antar paku 50cm, selain dengan paku dapat juga
digunakan klem khusus untuk pipa agar pipa terpasang kuat di dinding.
6. Untuk mencegah adukan/plesteran masuk ke dalam T-dos tutuplah T-dos
menggunakan isolasi/lakban besar atau bisa juga disumpal dengan kertas
atau plastik.
7. Setelah T-dos dan pipa terpasang di dinding maka untuk pemasangan
kabel dan saklar harus menunggu dinding diplester dan dicat.
8. Pasang jaring-jaring ditempat yang kita pahat tadi yang letaknya diatas
pipa agar memudahkan dalam proses pemplasteran itu .
9. Pastikan pemasangan semua tadi dengan baik dan kuat agar setelan-setelah
di plester tidak terjadi kesalahan.
35
Setelah proses pemahatan selesai, tanam T-DOS dan pipa pada pahatan-
pahatan yang telah di tentukan, kemudian pasang kawat jaring-jaring agar
adonan semen dapat melekat dengan baik pada tembok. Kemudian pasang
klembesi agar pipa yang telah di tanam dalam tembok tidak goyah.
36
6. pekerjaan acian dinding baru bisa dimulai setelah plesteran dinding benar-
benar kering, kuat, karena jika terlalu terburu-buru melakukan pekerjaan
acian maka terjadi pemanasan pada dinding yang menyebabkan finishing
dinding menjadi retak-retak rambut.
Ukuran batu bata merah (panjang, lebar, tinggi) untuk masing-masing kota
berbeda. Hal ini dikarenakan kebiasaan dalam memproduksi batu bata di masing-
masing daerah berbeda.
37
- Menambahkan ketebalan spasi mortar terhadap sisi atas dari panjang
batubata dan sisi samping dari tinggi batubata.
- Didapat nilai efisiensi dari 1 buah batubata yang telah diberi spasi
mortar.
- Setelah itu lakukan perhitungan sebagai berikut: nilai efisiensi 1buah
batubata * luas bangunan.
2. Pahat
38
Pahat merupakan alat yang berfungsi untuk mengetrik atau mencongkel
kayu atau tembok. Pahat biasanya digunakan untuk membuat takikan pada
kayu. Selain itu pahat juga digunakan untuk membobol tembok/beton.
Oleh karena itu dikenal dua jenis pahat, yaitu pahat kayu dan pahat beton.
Pahat kayu biasanya berbentuk besi pipih dengan berbagai ukuran sesuai
dengan penggunaannya. Sementara pahat beton berbentuk besi bulat yang
ukurannya lebih besar daripada pahat kayu.
Cara menggunakan pahat adalah dipukul dengan palu dibagian pangkalnya
sehingga ujungnya yang tajam dapat mencongkel kayu maupun
tembok/beton yang diinginkan.
3. Tangga
39
Tangga untuk peralatan bertukang biasanya dibuat movable sehingga
mudah dipindahkan ke setiap lokasi yang diinginkan. Tangga ini ada yang
terbuat dari kayu, bambu, besi ataupun alumunium.
Panjang tangga inipun bervariasi dan dapat dipilih sesuai dengan
kebutuhan. Bahkan tersedia pula model tangga lipat yang panjangnya bisa
disetel sesuai dengan panjang yang diinginkan.
4. Ember
40
(Lampiran 1)
b. Diagram Lokasi
41
(Lampiran 2)
(Lampiran 3)
(Lampiran 4)
42
e. Diagram Pengawatan APP 3 Fasa
(Lampiran 5)
43
Sambungan:
a. Kupas dahulu lapisan isolasi kabel-kabel yang akan disambung.
b. Gabungkan ujung-ujung kabel kemudian dipilin dengan menggunakan
tang kombinasi. Dalam memilin harus rapat agar tidak terjadi rugi
tegangan yang besar.
c. Melilit benang ke lilitan tembaga tadi.
d. Tutup dengan wiring connector.
6. Memasang komponen yang telah didapat pada bidang kerja.
a. Memasang fitting tender
b. Memasang saklar seri, saklar tukar , dan kotak kontak
7. Merencanakan dan membuat panel.
a. Lakukan pemasangan komponen pada panel. Usahakan tata letak
komponen serapi mungkin sesuai dengan “Layout Panel”, hal ini
bertujuan agar ketika terjadi kerusakan dapat diperbaiki dengan mudah
(pengecekan/maintenance).
b. Lakukan penyambungan pada komponen sesuai dengan Wiring
Diagram Panel. Hal yang perlu diperhatikan adalah, pada tiap
pemasangan sumber harus melalui line up terminal. Hal ini bertujuan
agar tidak terjadi kerusakan pada komponen lain.
c. Setelah pengawatan pada panel selesai, maka panel siap untuk
dipasang dan dihubungkan dengan beban. Ujung-ujung kabel yang
terhubung pada beban, langsung disambungkan pada masing-masing
pengaman yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah semua
tersambung dengan rapi, maka instalasi siap untuk diuji..
8. Melaksanakan commissioning dalam keadaan tidak bertegangan meliputi
Pemeriksaan Kontinuitas dan Pemeriksaan Tahanan Isolasi.
44
a. Pemeriksaan Kontinuitas b. Pemeriksaan Tahanan Isolasi
9. Pemasangan APP 3 fasa.
10. Melaksanakan commissioning dalam keadaan bertegangan tanpa beban
meliputi Pemeriksaan Urutan Fasa dan Pemeriksaan Nominal Tegangan.
11. Penyambungan kWh-meter dengan sumber tegangan menggunakan kabel
NYYHY.
12. Memasang Lampu dan Heater sebagai beban untuk membuktikan
pemasangan instalasi benar-benar berhasil.
13. Melaksanakan commissioning dalam keadaan bertegangan dan berbeban
yang meliputi Uji Nominal Tegangan, Uji Arus, dan Uji Beban.
45
3. Kemudian memeriksa rangkaian dengan menghubungkan setiap probe
pada setiap sambungan.
4. Jika ohmmeter menunjukkan nilai resistansi yang sangat kecil, maka
rangkaian yang Anda buat sudah tersambung dengan baik.
Jika ohmmeter menunjukkan nilai resistansi yang sangat besar, maka
rangkaian belum tersambung dengan baik dan perlu diperbaiki.
46
Jenis kabel diuji : STP / UTP kabel twisted kembar, kabel koaksial,
saluran telepon.
Jenis kabel terdeteksi : 5E, 6E, kabel telepon, kabel koaksial dan kabel
logam lainnya.
Ambient temperatur dalam pekerjaan : -10 º C ~ +60 º C
Tester Pelabuhan : Tester RJ45 gardu induk ( M ), pelabuhan tester
loopback RJ45 ( L ), berburu RJ45 port ( SCAN ) ; Identifier jauh
RJ45 port ( R ), ekstra BNC dan konverter RJ11 digunakan untuk
mengukur dan memeriksa kontinuitas kabel dan telepon coaxial line.
Panjang Pengukuran Twin twisted kabel : Cakupan: 1 ~ 350 M ( 3 ~
200 kaki ) ; Akurasi kalibrasi : 3 % ( + / – 0,5 M atau + / – 1,5 ft )
( kalibrasi kabel > 5M ) ; Pengiriman akurasi : 5 % ( + / – 0,5 M atau +
/ – 1,5 ft ) . ( AMP , AT & T Kelas 5 kabel ) Tampilan : M atau ft.
Panjang Kalibrasi : Pengguna dapat mengatur faktor kalibrasi sendiri
dengan kabel panjang yang diberikan. Panjang kabel kalibrasi lebih
dari 5M.
Urutan kawat dan kesalahan menemukan kabel : Periksa kesalahan
seperti sirkuit terbuka, hubung singkat, reverse koneksi, cross-over
atau gangguan cross-talk.
Mencari Kabel : 8 remote jack uji identifier ( ID 1 ≥ ID 8 ).
Otomatis Time- delay Shut Off Time: tester tidak beroperasi selama 30
menit.
47
2. Melepaskan semua hubungan ke beban, ke jaringan dan ke bumi (kecuali
penghantar pengaman) dan hubungan antar terminal/rel netral dan rel
pengaman.
3. Kemudian mengecek baterai insulation tester. Kondisi alat yang siap
digunakan yaitu apabila jarum menunjukkan keterangan Good, bukan
Bad. Jika jarum menunjukkan Bad maka baterai perlu diganti terlebih
dahulu sebelum digunakan.
4. Mengatur range pada tegangan 500V, kemudian uji tahanan isolasi
5. Melakukan pemeriksaan tahanan isolasi antara penghantar fasa dengan
fasa, fasa dengan netral, dan fasa dengan grounding.
6. Standart nilai minimum tahanan isolasi adalah 5MΩ. Jika nilai tahanan
isolasi lebih dari 5MΩ maka tahanan isolasi memenuhi syarat dan
rangkaian dapat dihubungkan dengan tegangan.
Jika tahanan isolasi bernilai dibawah 5MΩ maka periksa dan perbaiki
kembali rangkaian. Jangan menghubungkan rangkaian dengan sumber
tegangan sebelum rangkaian selesai diperbaiki dan memenuhi standart
nilai minimum.
48
2. Melepaskan semua beban dari sumber tegangan.
3. Mengaktifkan MCB utama untuk memberikan sumber tegangan.
4. Mengatur range voltmeter pada tegangan 750V.
5. Mengukur tegangan pada terminal utama, yaitu antara fasa dengan fasa,
fasa dengan netral, dan fasa dengan grounding.
6. Standart nilai hasil pengujian yaitu tegangan antar fasa bernilai 380V,
tegangan antara fasa dengan netral 220V, dan tegangan antara fasa
dengan grounding 220V.
7. Jika nilai tegangan dibawah nilai standart, maka sebaiknya ganti tempat
lain untuk mendapatkan nilai tegangan yang sesuai dengan standart.
49
Urutan fasa-CW Urutan fasa-CCW
50
3. Menguji masing-masing beban, apakah hasil yang ditunjukkan sudah
sesuai dengan rancangan atau belum sesuai.
4. Jika hasil belum sesuai dengan rancangan, maka rangkaian perlu
diperbaiki.
a. Perhitungan kWh-meter
51
P1 = 1625 watt
P2 = 1408watt
E = 15.41 %
52
Untuk mengetahui sambungan antar penghantar apakah sudah
tersambung dengan baik atau belum tersambung dengan baik.
b. Pemeriksaan Tahanan Isolasi
Pemeriksaan tahanan isolasi dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui sambungan apakah tersambung dengan baik dan
mengantisipasi arus bocor akibat sambungan. Apabila tidak dilakukan
bisa terjadi arus bocor dan dapat mengancam pekerja maupun
peralatan.
Dalam puil 3.3.1.4.3 .b : isolasi yang mampu menahan tegangan uji
a.b. efektif selama 1 menit.
Pengukuran bagian instalasi tersebut ayat 322.A.5 yaitu sekurang-
kurangnya 1000 ohm per volt tegangan nominal, dengan pengertian
bahwa arus bocor dari tiap bagian instalasi pada tegangan nominalnya
tidak diperkenankan melebihi 1 mA per 100 meter panjang instalasi.
Pengukuran dilakukan dengan insulation tester.
Berdasarkan peraturan lEE (Institution of Electricl Engineers =
Himpunan lnsinyur Listrik), nilai minimum yang diperbolehkan yaitu
1 M.Ohm
53
Pemeriksaan Nominal tegangan ini dilakukan untuk mengetahui
tegangan yang dihasilkan oleh sumber tegangan. Selain itu, jika kita
mengetahui nilai nominal tegangan kita menghindari kesalahan dalam
pemberian sumber tegangan pada beban.
b. Pemeriksaan Arus
Pemeriksaan arus dilakukan untuk mengetahui besarnya arus yang
melewati penghantar pada rangkaian. Uji arus dilakukan menggunakan
alat yang disebut Tang Amper atau Clamp Amper.
c. Pemeriksaan Beban
Pemeriksaan beban dilakukan untuk mengetahui apakah beban sudah
berfungsi dengan baik dan sesuai rencana atau belum.
54
LEMBAR
COMMISIONING
Instalasi Penerangan 3 Fasa
In Plaster
55
Tabel Commisioning dalam Kondisi Tidak Bertegangan
Lokasi : Bengkel Listrik Polinema Gedung AK 1.06 Kabin 5
Kelas/Kelompok : D3 – 2A PLN/3
Program Studi : Teknik Listrik
Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 17 September 2014
Jenis Job : Instalasi Penerangan 3 Fasa In Plaster
a. Pemeriksaan Kontinuitas
Daftar Simak (Check List)
Nama Perusahaan
Pekerjaan Pemasangan Instalasi
Kontraktor
Penerangan 3 Phasa
Lokasi Nomor
Jenis Pekerjaan Tanggal
No. Gambar Kerja Lampiran Denah Lokasi (Key
Plan)
Subkon / Mandor Halaman
HASIL
No. URAIAN PENGUKURAN Keterangan
Baik Kurang Baik
1 Grounding – Grounding Stopkontak 1 √ Tersambung Baik
2 Grounding – Grounding Stopkontak 2 √ Tersambung Baik
3 Netral – Netral Lampu A √ Tersambung Baik
4 Netral – Netral Lampu B √ Tersambung Baik
5 Netral – Netral Lampu C √ Tersambung Baik
6 Netral – Netral Stopkontak 1 √ Tersambung Baik
7 Netral – Netral Stopkontak 2 √ Tersambung Baik
8 Fasa R – Input Saklar Seri √ Tersambung Baik
9 Fasa S – Input Saklar S √ Tersambung Baik
10 Fasa T – Line Stopkontak √ Tersambung Baik
11 Fasa Output Saklar A – Line Lampu A √ Tersambung Baik
12 Fasa Output Saklar B – Line Lampu B √ Tersambung Baik
13 Fasa Output Saklar C – Line Lampu C √ Tersambung Baik
56
Dibuat Oleh: Tanggal:
Mengetahui/Menyetujui:
( ) ( ) ( )
Pelaksana Site Engineer Site Engineer/Atasan
Langsung
No. NILAI (M
Uraian Nilai Minimum Keterangan
Ω)
1 R-S ~ 5 MΩ Sudah Baik
2 S-T ~ 5 MΩ Sudah Baik
3 T-N ~ 5 MΩ Sudah Baik
4 R-T ~ 5 MΩ Sudah Baik
5 R-N ~ 5 MΩ Sudah Baik
6 S-N ~ 5 MΩ Sudah Baik
7 PE - R ~ 5 MΩ Sudah Baik
8 PE - S ~ 5 MΩ Sudah Baik
9 PE - T ~ 5 MΩ Sudah Baik
( ) ( ) ( )
Pelaksana Site Engineer Site Engineer/Atasan
Langsung
57
Tabel Commisioning dalam Kondisi Bertegangan Tanpa Beban
NO KONDISI
URAIAN KETERANGAN
BAIK KURANG BAIK
1 Fasa R √ - Sudah Urut
2 FasaS √ - Sudah Urut
3 Fasa T √ - Sudah Urut
( ) ( ) ( )
Pelaksana Site Engineer Site Engineer/Atasan
58
Langsung
( ) ( ) ( )
Pelaksana Site Engineer Site Engineer/Atasan
Langsung
59
Tabel Commisioning dalam Kondisi Bertegangan dengan Beban
( ) ( ) ( )
Pelaksana Site Engineer Site Engineer/Atasan
60
Langsung
b. Pemeriksaan Arus
( ) ( ) ( )
Pelaksana Site Engineer Site Engineer/Atasan
Langsung
61
c. Pemeriksaan Beban
Daftar Simak (Check List)
Nama Perusahaan
Pekerjaan Pemasangan Instalasi
Kontraktor
Penerangan 3 Phasa
Lokasi Nomor
Jenis Pekerjaan Tanggal
No. Gambar Kerja Lampiran Denah Lokasi (Key
Plan)
Subkon / Mandor Halaman
KONDISI
NO URAIAN KETERANGAN
Nyala Padam
1 Lampu A ketika saklar A ditekan √ - Sudah Sesuai
2 Lampu A ketika saklar B ditekan - √ Sudah Sesuai
3 Lampu A ketika saklar tunggal ditekan - √ Sudah Sesuai
4 Lampu B ketika saklar A ditekan - √ Sudah Sesuai
5 Lampu B ketika saklar B ditekan √ - Sudah Sesuai
6 Lampu B ketika saklar tunggal ditekan - √ Sudah Sesuai
7 Lampu C ketika saklar A ditekan - √ Sudah Sesuai
8 Lampu C ketika saklar B ditekan - √ Sudah Sesuai
9 Lampu C ketika saklar tunggal ditekan √ - Sudah Sesuai
10 Stopkontak 1 - - Bisa digunakan
11 Stopkontak 2 - - Bisa digunakan
( ) ( ) ( )
Pelaksana Site Engineer Site Engineer/Atasan
Langsung
62
5
PENUTUP
Pokok Bahasan
Kesimpulan
5.1 Kesimpulan
63
Lampiran 1
64
Lampiran 2
65
Lampiran 3
66
Lampiran 4
67
Lampiran 5
68
Lampiran 6
69
Lampiran 7
70
Lampiran 8
Seberapa penting pengujian tahanan isolasi? Dari 80% pemeliharaan listrik dan
pengujian yang melibatkan evaluasi integritas isolasi, jawabannya adalah “sangat
penting”. Isolasi listrik dibuat sejak dulu. Dan semakin lama kinerjanya semakin
memburuk. Lingkungan instalasi yang keras, terutama mereka yang memiliki
suhu ekstrim dan atau kontaminasi kimia, menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Akibatnya, keselamatan personel dan kehandalan listrik bisa menderita. Jelas ini
penting untuk mengidentifikasi kerusakan secepat mungkin sehingga Anda dapat
mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Pada dasarnya, Anda menerapkan tegangan (khusus regulasi yang tinggi, tegangan
Dc stabil) dielektrik, mengukur jumlah arus yang mengalir melalui dielektrik itu
dan kemudian menghitung (menggunakan hokum Ohm) pengukuran resistansi.
Mari kita jelaskan, kita gunakan istilah “arus”. Kita bicara tentang kebocoran arus.
Pengukuran tahanan pada megaohm, Anda menggunakan pengukuran resistansi
ini untuk mengevaluasi integritas isolasi. Aliran arus melalui dielektrik mungkin
tampak agak kontradiktif, tapi ingat, tidak ada isolasi listrik yang sempurna. Jadi
beberapa arus akan mengalir.
71
Umumnya, Anda menghubugka dua penghantar (positif dan negative) melewati
peghalang isolasi. Sebuah penghantar ketiga yang menghubungkan ke terminal
penjaga mungkin atau tidak mungkin tersedia dengan penguji Anda. Jika iya,
Anda mungkin atau mungkin tidak harus menggunakannya. Terminal penjaga ini
bertindak sebagai shunt untuk menghapus elemen terhubung dari pengukuran.
Dengan kata lain, ini memungkinkan Anda untuk selektif dalam mengevaluasi
komponen tertentu dalam peralatan listrik yang besar.
Jelas itu ide yang baik untuk member pemahaman dasar tentang item yang diuji.
Pada dasarnya, Anda harus tau apa yang seharusnya terisolasi. Peralatan yang
diuji akan menentukan bagaimana Anda menghubungkan megaohmmeter Anda.
Setelah Anda membuat koneksi, Anda lakukan tegangan uji selama 1menit. (Ini
adalah parameter standart industry yang memungkinkan Anda untuk membuat
perbandingan yang relative akurat dari bacaan teks sebelumnya yang dilakukan
oleh teknisi lain.
Selama interval ini, pembacaan resistansi menjatuhkan atau relative stabil. Sistem
isolasi yang lebih besar akan menunjukkan penurunan terus-menerus; sistem yang
lebih kecil akan tetap stabil karena kapasitif dan penyerapan arus turun ke nol
lebih cepat daripada sistem yang lebih besar. Setelah 1menit, Anda harus
memebaca dan mencatat nilai resistansi.
Pembacaan pengukuran resistansi Anda juga akan berubah seiring dengan waktu.
Hal ini karena bahan instalasi listrik memperlihatkan kapasitansi dan akan
dikenakan biaya selama pengujian. Hal ini dapat membingungkan untuk pemula,
namun itu menjadi alat yang berguna untuk teknisi yang berpengalaman.
72
Ketika Anda mendapatkan lebih banyak keahlian, Anda akan menjadi paham
dengan perilaku ini dan dapat memaksimalkan penggunaan dalam mengevaluasi
hasil tes Anda. Ini adalah salah satu factor yang menghasilkan popularitas lanjutan
penguji analog.
Tahanan isolasi adalah suhu sensitive. Ketika suhu meningkat, tahanan isolasi
menurun, dan sebaliknya. Sebuah aturan umum praktis menunjukkan bahwa
tahanan isolasi dipengaruhi factor masing-masing perubahan 10 derajat Celcius.
Jadi untuk membandingkan bacaan baru dengan yang sebelumnya, Anda harus
memperbaiki bacaan Anda ke beberapa suhu dasar. Misalnya, Anda mengukur
100megaohm dengan suhu isolasi 30 derajat celcius. Sebuah pengukuran
dikoreksi pada 20 derajat celcius akan menjadi 200megaohm (100 megaohm kali
dua).
Juga dapat diterima nilai-nilai tahanan isolasi tergantung pada peralatan Anda
yang akan diuji. Secara historis, banyak pengguna listrik yang menggunakan
standart agak sewenan-wenang dari 1 megaohm kV. The International Electrical
Assosiation (NETA) spesifikasi pemeliharaan pengujian spesifikasi untuk Power
Electrical Equipment dan Sistem Distribusi memberikan nilai yang jauh lebih
realistis dari nilai sebelumnya.
Ingat, bandingkan pembacaan tes Anda dengan orang lain yang diambil pada
peralatan serupa. Kemudian selidiki setiap nilai dibawah standar minimum NETS
atau dari nilai sebelumnya.
73
Lampiran 9
a. Lampu SON
Lampu SON merupakan lampu merkuri tegangan tinggi.
b. Lampu TL
74
Spesifikasi Philips Lifemax Tubelight
Lux : 72 lm/W
Made in Indonesia
Daya : 36 watt
Temperature : 6200K
75