Anda di halaman 1dari 4

1.

Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


(selanjutnya disebut UU Ketenagalistrikan) menyatakan bahwa ketenagalistrikan adalah
segala sesuatu yang menyangkut penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik serta usaha
penunjang tenaga listrik.
Terkait dengan ketentuan yang berhubungan dengan keselamatan ketenagalistrikan dalam
UU No 30 Tahun 2009 terdapat pada BAB XI LINGKUNGAN HIDUP DAN
KETEKNIKAN Pasal 43 :
Keteknikan ketenagalistrikan terdiri atas :
a. Keselamatan ketenagalistrikan; dan
b. Pemanfaatan jaringan tenaga listrik untuk kepentingan telekomunikasi, multimedia,
dan informatika.
Kemudian dilanjutkan pada Pasal 44 :
(1) Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan
ketenagalistrikan.
(2) Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk mewujudkan kondisi :
a. Andal dan aman bagi instalasi;
b. Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya; dan
c. Ramah lingkungan
(3) Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. Pemenuhan standarisasi peralatan dan pemanfaat tenaga listrik;
b. Pengamanan instalasi tenaga listrik; dan
c. Pengamanan pemanfaat tenaga listrik.
Serta dilanjutkan pada ayat 7 :
Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan, sertifikat laik operasi, standar
nasional Indonesia, dan sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sampai dengan ayat (6) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

2. Jelaskanlah cara anda menetapkan hasil pembangunan dan pemasangan suatu Gardu
Induk/ Switch Yards?
Gardu induk sebagai salah satu komponen pada sistem distribusi tenaga listrik memegang
peranan yang sangat penting, karena merupakan terminal terhadap pelayanan tenaga
listrik ke konsumen. Peranan dari gardu induk itu sendiri adalah menerima dan
menyalurkan tenaga listrik (KVA, MVA) sesuai dengan kebutuhan pada tegangan
tertentu (TET, TT dan TM).
Gardu Induk merupakan bagian vital sistem tenaga listrik, selain membangkitkan Gardu
Induk juga harus mampu menyalurkan tenaga listrik dengan handal dan aman. Dalam
perancangan ini, dilakukan analisa dan perhitungan dalam memilih komponen-komponen
Gardu Induk yang akan digunakan agar komponen yang dipilih benar-benar mampu
menyalurkan listrik dengan baik dan aman berdasarkan Standar-standar SPLN, IEC, dan
IEEE. Pemilihan komponen-komponen Gardu Induk harus disesuaikan dengan
perhitungan dan Standar-stanrdar yang telah ditetapkan.
Fungsi Gardu Induk adalah : 1. Menerima dan menyalurkan tenaga listrik sesuai dengan
kebutuhan pada tegangan tertentu dengan aman dan dapat diandalkan 2. Penyaluran daya
ke gardu induk lainnya dan gardu – gardu distribusi melalui penyulang tegangan
menengah.
Gardu Induk menurut pemasangan peralatan terbagi atas 2 jenis yaitu : 1. Gardu Induk
Konvensional 2. Gas Insulated Substation (GIS)
Sebagai contoh kasus pada Perancangan gardu induk sistem outdoor 150 kV di Tallasa
Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Gardu Induk Tallasa menggunakan sistem double busbar yang berfungsi sebagai back up,
sehingga tidak menganggu sistem jika dilakukan pemeliharaan pada Gardu Induk. Gardu
Induk Tallasa terdiri dari 5 penyulang dengan rinician sebagai berikut :
a) Penyulang 1 berkapasitas 40 MVA
b) Penyulang 2 berkapasitas 40 MVA
c) Penyulang 3 berkapasitas 50 MVA
d) Penyulang 4 berkapasitas 40 MVA
e) Penyulang 5 berkapasitas 40 MVA
Setiap Penyulang dilengkapi dengan : 1. Transformator Daya 2. Current Transformer 3.
Potensial Transformer 4. Disconnecting Switch 5. Circuit Breaker 6. Lightning Arrester
7. Relay Proteksi 8. KWH- Meter 9. Grounding
Dari hasi analisa dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa pemilihan rating circuit
breaker, disconnecting switch, current transformer, potensial transformer, lightning
arrester dan jarak aman tiap – tiap komponen di Gardu Induk Tallasa telah sesuai dengan
standard SPLN, IEC dan IEEE. Sedangkan kapasitas trafo terlalu kecil bila dibandingkan
dengan hasil perhitungan.

3. Jelaskanlah Karakteristik gas SF 6;mengapa dipakai menjadi media isolasi GIS. Gardu
Induk/ Switch Yards?
Penggunaan media isolasi gas SF6 pada sebuah gardu listrik dinilai memiliki kehandalan
lebih tinggi dibanding gardu listrik dengan media udara. Gas SF6 pada GIS memiliki
massa 5 kali lebih berat dibanding udara, begitu juga dengan energi ikat. SF6 mempunyai
kekuatan dielektrik 2 hingga 3 kali dibanding udara karena memiliki energi ikat yang
tinggi. Sampai temperatur 5000°C, gas SF6 memiliki susunan molekul yang sangat stabil
dan mendekati sifat gas mulia, yaitu tidak terjadi reaksi kimia dengan bahan lain serta
tidak akan terurai.
Maka dari itu gas SF6 sangat cocok digunakan sebagai isolasi antar kompartemen pada
GIS yang jaraknya hanya terpisah oleh gas barrier.

4. Uraikan hal-hal yang pokok pada Standing Operation Procedure untuk pembangunan dan
pemasangan Gardu Induk/ Switch Yards secara umum?
Standing Operation Procedure (SOP) adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi
prosedur/langkah-langkah kerja yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan.
SOP Membangun Gardu Induk (GI)1.1
Personil Terkait
Untuk pelaksanaan pekerjaan membangun gardu induk, dibutuhkan personil
dengankemampuan sebagai berikut :
a. Superintendent Electrical 1 orang
b. Supervisor Electrical 2 orang
c. Supervisor Rigging 1 orang
d. Supervisor Civil 1 orang
e. Surveyor 1 orang
f. Engineer Electrical 2 orang
g. Engineer Civil 1 orang
h. Drafter / Designer 2 orang
i. Worker 30 orang
j. HSE 2 orang
Alat K3/ APD
Untuk pelaksanaan pekerjaan membangun gardu induk, alat alat keselamatan /
alat pelindungdiri adalah sebagai berikut :
a. Helm Proyek
b. Sepatu safety /sapatu boat
c. Rompi proyek
d. Sarung tangan
e. Kaca mata safety
f. Body hardness (bekerja diketinggian)
Alat Kerja
Untuk pelaksanaan pekerjaan membangun gardu induk, alat kerja yang
diperlukan adalahsebagai berikut :
a. Mobile Crane 25 Ton (tergantung beban material)
b. Hyap Crane Ton
c. Kunci torsi
d. Kunci Sock
e. Taspen
f. Multitester
g. Megger meter
h. Peralatan tukang sipil

5. Pada laporan pekerjaan pembangunan dan pemasangan Gardu Induk/ Switch Yards yang
pertama yaitu melaporkan persiapan, Uraikan dan jelaskan hal persiapan tersebut?
Semua pihak yang terlibat (terkait) dengan pelaksanaan pekerjaan gardu induk (khususn
ya pelaksana pekerjaan/ kontraktor), harus melakukan persiapandengan baik.
Tujuan persiapan pekerjaan :
a. Agar dalam pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan lancar dan tidak banyak
mengalami hambatan.
b. Agar pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu.
Ketentuan lain yang harus dipenuhi :
a. Kontraktor harus memiliki tenaga kerja (personil) yang berpengalamandalam
melaksanakan pekerjaan gardu induk.
b. Kontraktor harus memiliki peralatan kerja yang memadai.
c. Dalam melaksanakan pekerjaan harus berpedoman pada ketentuanteknis dan
administrasi yang telah ditentukan.
Informasi detail tentang pelaksanaan pembangunan gardu induk inipenekanannya
lebih difokuskan pada pekerjaan kelistrikan. Pekerjaan sipil hanya akan
disampaikan secara garis besar.
Persiapan administrasi :
a. Menyiapkan ijin-ijin yang terkait dengan pekerjaan di lapangan (dilokasi pekerjaan).
b. Menyiapkan schedule pelaksanaan pekerjaan dan kurva S,
untuk dipasang di lokasi pekerjaan.
c. Mempelajari petunjuk pelaksanaan pekerjaan dengan benar dan teliti, sesuaiyang
ditentukan dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
d. Menyiapkan form-form laporan harian, laporan mingguan, dan lain-lain.
e. Membuat Direksi Keet.
Persiapan teknis :
a. Membuat gudang di lokasi pekerjaan, untuk tempat penyimpanan p e r a l a t a n d a n
material.
b. Membuat gambar-gambar kerja (gambar pelaksanaan) dengan benar danteliti.
c. Menyiapkan rencana kerja sesuai dengan jenis pekerjaan rencana p e r s o n i l
yang dilibatkan,dan lain sebagainya.
d. Mobilisasi peralatan kerja yang dibutuhkan dan material yang akan dipasang.
e. Menyiapkan buku-buku petunjuk pemasangan dan informasi lainnya y a n g
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan

6. GITET merupakan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi, Jelaskan pelaksanaan


pembangunan dan pemasangannya?

7.

Anda mungkin juga menyukai