Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

“REHABILITASI DAN PERBAIKAN JARINGAN LISTRIK DAN PANEL LANTAI 6 DAN LANTAI 8”

1. Latar Belakang

Dalam DIPA Tahun Anggaran 2015, Satuan Kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kegiatan Pengelolaan
Prasarana dan Sarana Kantor dan Gedung Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat akan melaksanakan pekerjaan Rehabilitasi dan Perbaikan Jaringan Listrik dan Panel Lantai 6 dan
Lantai 8, karena pada saat ini jaringan listrik dan panel pada lantai tersebut belum terpasang dengan tepat, benar dan
aman sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk menjaga agar instalasi listrik tetap layak dipergunakan dan mencegah
kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan

Instalasi listrik adalah suatu bagian penting yang terdapat dalam sebuah bangunan gedung , yang berfungsi sebagai
penunjang kenyamanan karyawan dalam bekerja .Rehabiitasi dan perbaikan jaringan listrik dan panel bertujuan untuk
mengganti instalasi listrik dan panel dengan menggunakan material listrik yang terjamin kualitasnya dan sesuai
kapasitasnya sehingga instalasi listrik tersebut dapat terpasang dengan tepat, benar dan aman.

Dengan adanya rehabilitasi dan perbaikan jaringan listrik dan panel lantai 6 dan lantai 8 diharapkan dapat menunjang
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dan menghasilkan produk-produk Kecipta Karyaan.

2. Maksud dan Tujuan


2.1 Maksud
- Tersedianya jaringan instalasi listrik dan panel yang terpasang dengan tepat, benar dan aman

2.2. Tujuan
- Memenuhi factor keamanan dan kenyamanan

2.3. Sasaran
Meningkatnya kinerja karyawan khususnya Direktorat Jenderal Cipta Karya.

3. Lokasi Kegiatan
Gedung B.1.C Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan

4. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : DIPA Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun Anggaran 2016 dengan No.
DIPA-033.05.1.622213/2016

5. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Pejabat Pembuat Komitmen: PPK Pengelolaan Prasarana dan Sarana Kantor dan Gedung Proyek/Satuan Kerja : Satuan
Kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya

6. Data Dasar
a. Kondisi Eksisting Instalasi Jaringan Listrik
b. Diagram Instalasi Jaringan Listrik

7. Standar Teknis
a. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 tahun 2011 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
b. Peraturan Menteri PU No.45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Negara
c. Persyaratan Umum Instalasi Listrik ( PUIL – 2000 )
d. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 01/SE/M/2014 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
e. Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku dan yang berkaitan dengan instalasi
listrik.
f. SLI (Standard Listrik Indonesia) yang berlaku
g. Standard penerangan buatan dalam gedung.
h. Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara Perencanaan Teknis Konversi
Energi pada Bangunan Gedung.
i. SNI-03-7018-2004 tentang Sistem Pasokan Daya Darurat

8. Referensi Hukum
a. Undang – Undang No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
b. Undang – Undang Bangunan Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksil;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 28 tahun 2002
tentang Bangunan Gedung;
e. Peraturan Presiden RI No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
h. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 01/SE/M/2014
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2008 tanggal 27 Desember 2008 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2008 tanggal 27 Desember 2008 tentang Standard dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi.

9. Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan konsultan pengawas
Pengawasan preventive dimana hasil kerja yang akan dicapai adalah meminimalkan kesalahan yang tidak perlu karena
kesalahan gambar ataupun kualitas pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi teknis sehingga Tegangan yang dihasilkan
sumber/Trafo sesuai dengan tegangan yang digunakan pemakai,.
1. Survey terhadap kondisi Ruangan Listrik/Trafo di Jl. Pattimura No. 20;
2. Kebutuhan pengguna memerlukan tegangan yang bervariasi.selain kapasitas daya, dalam pemilihan trafo distribusi kita
juga harus mengetahui daya incoming dan daya outcoming :
3. Mengevaluasi perencanaan sarana Trafo dan fasilitas pendukung lainnya.;
4. Mengevaluasi material Trafo dan perlengkapan pendukungna sesuai dengan kebutuhan.
5. Membuat Gambar Layout jaringan instalsi kabel trafo, Panel dan Detail lainnya yang dibutuhkan sebagai hasil dari
perecanaan ( Shop Drawing ) serta kegiatan lainnya terkait perencanaan trafo.
6. Pelaporan meliputi seluruh kegiatan penyedia barang/jasa dalam melaksanakan pekerjaannya.

10. Keluaran
1. Gambar Lay Out ruangan;
2. Gambar Desain Interior Ruangan;
3. Spesifikasi teknis pekerjaan
4. Spesifikasi teknis material yang dibutuhkan;
5. Rencana Anggaran Biaya Pemeliharaan ( Engineers Estimate) lengkap dengan harga dasar , harga satuan bahan dan
upah dan analisa harga satuan;
6. Rencana Kerja dan Syarat yang dibutuhkan dalam hal pelaksanaan hasil perencanaan;
7. CD hasil perencanaan.

11. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi


Komputer (PC/Notebook), printer, Peralatan dan perlengkapan kerja lainnya yang menunjang kegiatan ini.
12. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
Melakukan pekerjaan Rehabilitasi dan Perbaikan Jaringan Listrik dan Panel yang meliputi :
- Kabel Listrik NYM
- Kabel Listrik NYY
- Box Panel Listrik
- NCB 3 Phase
- NCB 1 Phase
- Stop kontak untuk instalasi listrik
- Pipa PVC dan sock untuk instalasi listrik
- GFI (ground fault interrupter) atau RCD (residual-current device)

13. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah selama 1 bulan atau 30 hari kalender.
14. Personil
Kualifikasi
Jumlah Orang
Posisi Pengalaman
Pendidikan Keahlian *) Bulan
(Tahun)
Tenaga Ahli
1. Ketua Tim S2 Teknik Elektro Ketua Tim 6 4
2. Ahli Elektrikal S1 Teknik Elektro 5 4
*) Sebutkan sertifikat keahlian (bila diperlukan, untuk tenaga ahli teknik)
Tenaga Pendukung :
D3 Teknik
1. Operator Komputer/CAD 4
Sipil/Arsitektur
D3 Administrasi
2. Administrasi/Keuangan 4
Keuangan
Ketua Tim :

Magister dengan latar belakang pendidikan S-2 Teknik Elektro pengalaman profesional pada bidang perencanaan teknis
banguna gedung dan interior minimum 8 tahun.

Tenaga AhliElektrikal :

Sarjana dengan latar belakang pendidikan S-1 Teknik Mesin/Listrik dengan pengalaman profesional pada bidang pekerjaan
perencanaan teknis teknis elevator/lift/escalator minimum 3 tahun.

Tenaga Pendukung

Disamping itu, Konsultan dapat menyediakan tenaga operator computer/cad.

15. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Lama pelaksanaan pekerjaan 120 (Seratus dua puluh puluh) Hari Kalender

16. Laporan Pendahuluan


Laporan Pendahuluan memuat :
a. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;
b. Metodologi yang akan diterapkan, termasuk didalamnya metode pengumpulan data; dan
c. Jadwal kegiatan penyedia jasa;
d. Data yang telah dikumpulkan;
e. Hasil–hasil analisis awal terhadap data yang telah dikumpulkan;
f. Hasil pembahasan atau diskusi dengan narasumber; dan
g. Arahan yang diberikan oleh pemberi tugas.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh ) hari kerja / bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)
buku laporan.

17. Laporan Akhir


Laporan Akhir memuat : Laporan Akhir yang disempurnakan setelah mendapat masukan/koreksi dari Pemberi Tugas.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan dan 5 (lima) keping cakram padat (compact disc)

18. Produksi Dalam Negeri


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

19. Persyaratan Kerjasama


Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
persyaratan berikut harus dipatuhi : Kerjasama dilakukan berdasarkan perjanjian yang jelas dan mendapatkan izin dari PPK.

20. Pedoman Pengumpulan Data lapangan


Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut : Pengumpulan data dilakukan setelah sebelumnya
mendapatkan izin dari PPK melalui staf yang berwenang.

21. Alih Pengetahuan


Jika diperlukan, Penyedia jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam
rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.
22. Penutup

1. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima
dari nara sumber dan mencari sumber data tambahan lain yang dibutuhkan.
2. Konsultan harus melakukan konsultasi dan mempresentasikan program kerja dan seluruh tahapan draft laporan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen dan Tim Teknis sesuai jadwal yang telah diajukan.
3. Konsultan dalam pembahasan diskusi harus mengundang para nara sumber aktif dari lingkungan Direktorat Jenderal Cipta
Karya bersama Pejabat Pembuat Komitmen dan Tim Teknis sesuai jadwal yang telah diajukan.
4. Untuk lebih melengkapi kesempurnaan laporan Konsultan dalam menghimpun data primer agar melakukan kunjungan ke
daerah yang pernah mengalami bencana dan kunjungan ke salah satu Depo Gudang regional Direktorat Jenderal Cipta
Karya.
5. Dalam rangka penyempurnaan Laporan , buku Konsultan dalam pembahasan diskusi harus mengundang para nara sumber
aktif dari lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya bersama Pejabat Pembuat Komitmen dan Tim Teknis sesuai jadwal
yang telah diajukan.
6. Konsultan harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
Pejabat Pembuat Komitmen maupun yang dicari sendiri.
7. Kesalahan/kelalaian dalam melaksanakan pekerjaan ini akibat dari kesalahan data informasi menjadi tanggung jawab
Konsultan.
8. Dalam melaksanakan kegiatan, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah
mengikat.
25. Penanggung Jawab

Penanggung jawab Kegiatan Pekerjaan Perencanaan Rehabilitasi Bagian Gedung Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah
Kepala Satuan Kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Jakarta, Oktober 2015


PPK Kegiatan Pengelolaan Prasarana dan Sarana
Kantor Gedung dan Peralatannya

Risnandi, ST
NIP : 195806181981111001
23.

Anda mungkin juga menyukai