KEMENTERIAN PEKERJAANUMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DI REKTORAT J ENDERAL SUMBER DAYA AIR

SNVT PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR SUMATERA IV
JL.R.E.MARTADINATA NO 1 SEKUPANG BATAM (TELP/FAX) 0778 – 321 523 / 321531

MEMO LAPANGAN
No. MEMO/DSE/PJSAS-IV/PKT.1/VII/2019/02

Dari : PPK Danau,Situ dan Embung

Kepada : 1. Tim Lapangan PT. Kartika Teguh Karya (Kontraktor Pelaksana)
: 2. Tim Lapangan CV. Bina Citra Konsultan (Konsultan Supervisi)
3. Tim Direksi
Tembusan : Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Sumatera IV
Pekerjaan : Pembangunan Embung Serbaguna Bukit Tumang di Kab. Lingga
Perihal : Percepatan Lapangan 02
Sifat : INTERNAL
Tanggal : 11 Juli 2019
Lampiran : 1 (satu) berkas

Berdasarkan inspeksi lapangan yang kami lakukan pada tanggal 10 Juli – 11 Juli 2019 dengan
memperhatikan kondisi lapangan, sangat banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh
kontraktor mengingat waktu pelaksanaan hanya tersisa 174 hari kalender dan progres masih
dibawah 2%. Untuk itu kami minta tim di lapangan khususnya kontraktor untuk
MEMPERHATIKAN/MELAKSANAKAN/MELAKUKAN beberapa hal sebagai berikut :
1. Dari memo dan surat kami sebelumnya, sudah disampaikan bahwa target progress
lapangan pada bulan agustus 2019 adalah 30% karena target tersebut sudah masuk
sebagai rencana penarikan dana (RPD) di Kementerian Keuangan. Progress 30% tersebut
dapat dicapai didapat dari perhitungan teknis yang jelas dengan melakukan pekerjaan
turap, jembatan, rigid beton atau pekerjaan lainnya yang memiliki bobot pekerjaan yang
besar. Saya tidak ada mau mendengar target 70% dibulan Agustus tapi tanpa perhitungan
yang mendasar (ini bukan proyek tanpa perhitungan). Sebagai orang teknis, setiap angka
progress yang terhitung dapat dibuktikan dengan rencana aksi, kesiapan lapangan,
perhitungan produktivitas yang jelas serta kesiapan personil.
2. Untuk mewujudkan progres 30% di bulan Agustus tersebut, saya minta di Akhir bulan juli
(sisa waktu 20 hari) progress di lapangan sudah mencapai minimal 20%. Untuk mencapai
progress tersebut terdapat beberapa hal yang HARUS DI LAKUKAN :
a. Jumlah alat dilapangan HARUS TERDAPAT 7 excavator standar, 1 excavator long
arm, 12 unit dump truck, 2 Bulldozer , 1 unit vibro roller, 2 unit pedestrian roler.
KEKURANGAN ALAT sampai saat ini adalah 2 unit excavator standar, 1 excavator
long arm, 2 pedesterian roller, dan 1 vibro roller. Jika alat tersebut tidak didatangkan
sampai Jumat, 12 Juli 2019 maka progress 20% di akhir Juli tidak akan tercapai.
b. Volume pasangan batu harus terpasang minimal ± 200 m, namun sampai hari ini belum
ada kejelasan info datangnya material batu dari karimun. Masih sebatas proses tanpa
ada bukti.
c. Galian tanah mekanik harus terlaksana minimal 70% dari volume yang tercantum di
dalam kontrak.
d. Pekerjaan rigid beton sudah dilaksanakan minimal 100 meter. Kondisi saat ini, besi
untuk rigid beton belum tersedia di lapangan, jadi kontraktor harus segera
mendatangkannya dalam minggu ini.

“TULIS APA YANG DILAKUKAN, LAKUKAN APA YANG DITULIS”

 e. Material seperti semen, pasir, split, multiplek 12, besi dan material pendukung lainnya
belum ada di lapangan. Jikapun ada di lapangan, jumlahnya sangat terbatas. Untuk itu
kami minta agar semua material yang diperlukan di lapangan sesuai volume kontrak
dan menjadi rincian pengunaan uang muka agar segara didatangkan ke lapangan.
f. Pekerja yang didatangkan ke lapangan untuk pekerjaan pemasangan turap, jembatan,
rigid beton, tugu dan bangunan lainnya harus pekerja yang terampil dan bisa membaca
gambar. Saat ini pekerja yang di lapangan tidak bisa membaca gambar dan tidak
paham pekerjaan di lapangan.
g. Jumlah pekerjaan yang didatangkan ke lapangan harus sesuai kebutuhan mengingat
waktu pelaksanaan yang terbatas sehingga semua pekerjaan dapat dilakukan secara
paralel. Seperti pekerjaan turap dapat dilakukan bersamaan dengan pekerjaan
jembatan, tugu dan rigid beton. Estimasi kami untuk pekerja turap minimal harus 8
grup yang terdiri 1 grup minimal 8 orang. Pekerja jembatan 1 grup, pekerja jalan 5
grup, pekerja tugu 1 grup, pekerja paving 5 grup. Jika ini dilakukan, kami sangat
optimis pekerjaan akan selesau tepat waktu. Namun jika tidak dilakukan, maka
peningkatan progres yang signifikan akan sangat susah dilakukan.
3. Jika poin nomor 2 tidak dilakukan, kami SANGAT YAKIN progress 20% di akhir juli tidak
akan tercapai dan 30% di bulan agutus juga tidak akan tercapai dan akan menjadi beban
di bulan-berikutnya yang akan berimbas kepada selesainya pekerjaan pada tanggal 31
Desember 2019.
4. Berdasarkan rapat yang dilakukan pada tanggal 10 Juli 2019 di mess direksi, tim kontraktor
yang ada di lapangan masih belum sepenuhnya memahami gambar dan metode
pelaksanaan. Jika hal ini terus dibiarkan, maka akan menghambat proses pelaksanaan
karena tim kontraktor tidak paham pekerjaan di lapangan. Untuk kedepannya, jika ada
yang tidak paham, maka segera lakukan koordinasi dengan tim direksi dan supervsi.
5. Kontraktor agar segera menyelesaikan perhitungan MC 0% sehingga dapat diperhitungkan
volume real lapangan sesuai realisasi pekerjaan. Administrasi lapangan yang sudah
disampaikan di awal kontrak agar dilaksanakan.
6. Kontraktor bertanggung jawab untuk hal TEKNIS DAN NON TEKNIS di lapangan. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, lakukan koordinasi secara rutin dengan apartur pemerintah
setempat seperti lurah, camat, RT/RW dan polsek terdekat untuk menghindari masalah
non teknis lainnya.
7. Seluruh material yang ada di lapangan agar disimpan sesuai standar yang ditetapkan
dalam spesifkasi. Kami masih melihat besi yang ada di lapangan tidak disusun dengan rapi
dan tidak terlindungi dengan baik. Kami minta SEGERA disusun rapi dan tidak tergeletak
di atas tanah.
8. Melihat kondisi lapangan yang sangat berdebu, kami minta SETIAP PERSONIL DI
LAPANGAN DI LENGKAPI DENGAN MASKER. Agar menjadi perhatian petugas K3
kontraktor.
9. Gudang semen yang disediakan dilapangan hanya mampu menampung ±200 sak semen,
sedangkan total kebutuhan semen sampai akhir proyek adalah ± 18.000 sak semen. Jadi
gudang yang ada di lapangan masih sangat kecil mengingat waktu yang singkat jadi stok
semen harus selalu siap di lapangan. Apalagi lokasi pekerjaan tidak selalu ada semen yang
stanby di toko material dimana dikhawatirkan akan kehabisan stok semen ketika pekerjaan
di lapangan.
10. Kontraktor AGAR SEGERA MENDATANGKAN mesin molen ke lapangan untuk
pengecoran beserta alat untuk pengecoran seperti alat slump test, kubus untuk sampel

“TULIS APA YANG DILAKUKAN, LAKUKAN APA YANG DITULIS”

 beton dan vibrator. Jika semua alat tersebut tidak ada, kami TIDAK AKAN
MENGIZINKAN untuk melakukan pengecoran.
11. Pada hari ini, pekerjaan cun dan fill di lapangan hanya bisa dilaksanakan sampai jam 12
siang dikarenakan solar untuk alat berat yang tidak tersedia. Untuk kedepannya, kami tidak
mengharapkan kondisi ini terulangi kembali. Harus ada personil yang stanby untuk
mengecek stok solar di tanki dimana jika volume yang tersisa hanya 25%, maka harus
segera dilakukan pemesanan kembali dan kontraktor harus SEGERA TRANSFER ke
supplier solar. Perlu diketahui, suplay solar untuk di daerah kepulauan sangat terbatas jadi
harus diperhatikan kebutuhan yang ada.
12. Penggunaan uang proyek di lapangan HARUS JELAS DAN DILAKUKAN PEMBUKUAN
YANG BAIK. Hindari pengeluaran yang tidak penting. Utamakan untuk pekerjaan
lapangan, pembelian material, upah pekerja dan sewa alat.
13. Rencana perlu dilakukan tapi harus diikuti dengan usaha yang jelas. Jangan buang-buang
waktu untuk urusan yang tidak menunjang pekerjaan dimana waktu yang tersisa sangat
terbatas. Setiap personil di lapangan harus focus terhadap pekerjaan. jangan teralu banyak
mebuat janji tapi tidak bisa dilaksanakan. Ingat, waktu pelaksanan sangat singkat. Jadi
setiap hal harus diputuskan secara cepat.
14. Tim kontraktor yang ada di lapangan agar dapat memutuskan hal-hal terkait lapangan.
Jika memang harus melakukan koordinasi dengan pimpinan di perusahaan, agar segera
dilakukan tidak lebih dari 1 x 24 jam sudah ada keputusan. Jangan lakukan hal yang
bertele-tele.
15. Untuk pekerjaan paving block, perkiraan waktu untuk mencetak dengan jumlah lebih dari
76 ribu pcs. Estimasi kan kemampuan cetak per hari. Jika memungkinkan, dapat ilakukan
order dari luar lingga untuk menggemat waktu. Mesin paving yang dimobiliasi ke lapangan
sampai saat ini TIDAK BISA DIGUNAKAN KARENA MASIH RUSAK.
16. CERMATI ITEM PEKERJAAN RUMPUT dimana jumlah yang dibutuhkan sangat banyak
dan tidak terdapat di lokasi pekerjaan sehingga harus didatangkan dari luar pula.
Perkirakan waktu untuk mobilasi rumput ke lapangan.
17. Perhatikan kondisi cuaca di lapangan yang sudah masuk musim hujan untuk melakukan
percepatan di lapangan.
18. Agar tidak terjadi miskomunikasi di lapangan, DIREKTUR UTAMA ATAU DIREKTUR PT.
KARTIKA TEGUH KARYA yang bertanggung jawab akan pekerjaan ini HARUS ke
lapangan dan melihat langsung kinerja tim dan kondisi di lapangan.
19. Apabila deviasi progres realisasi lapangan > 5%, maka sesuai peraturan, PPK atau direksi
berhak menegur kontraktor untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan. Sesuai Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
07/PRT/M/2019 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia serta yang tercantum dalam syarat-syarat umum kontrak (SSUK) poin 44.
Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan dan Kontrak Kritis disebutkan bahwa Apabila
Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus memberikan
peringatan secara tertulis atau memberlakukan ketentuan kontrak kritis. Kontrak
dinyatakan kritis apabila Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari
Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih
besar 10%. Detail terkait kontrak kritis ini kami juga lampirkan untuk menjadi bagian dari
memo lapangan ini.
20. Kontraktor agar membuat action plan/rencana kerja mingguan dan HARUS
DISERAHKAN kepada direksi/supervisi pada saat rapat mingguan dilaksanakan. Rencana

“TULIS APA YANG DILAKUKAN, LAKUKAN APA YANG DITULIS”

 kerja yang dibuat harus terukur dan dibuat secara detail sehingga memudahkan
direksi/supervisi melakukan kontrol terhadap kegiatan lapangan.
21. Setiap personil kontraktor HARUS PAHAM terkait metode pelaksanaan di lapangan dan
resiko yang akan terjadi. Apabila terjadi perbedaan pendapat dan pemahaman, segera
lakukan koordinasi dengan direksi/supervisi.
22. Mengingatkan kembali bahwa pendanaan pekerjaan Pembangunan Embung Serbaguna
Bukit Tumang berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dimana jadwal penarikan
sudah diatur untuk dimasukkan kedalam rekening khusus (reksus) oleh Kementerian
Keuangan. Kami sudah menjadwalkan bahwa untuk pekerjaan Pembangunan Embung
Serbaguna Bukit Tumang akan ada rencana penarikan dana (RPD) pada bulan Agustus
sebesar 30% dari nilai kontrak. Kontraktor harus melakukan upaya di lapangan agar
progress tercapai seperti yang sudah direncanakan. Kegagalan penarikan dana seperti
yang sudah masuk kedalam rencana penarikan dana (RPD) agan menimbulkan GAP yang
besar dan akan berimbas kepada raport kementerian pekerjaan umum dan perumahan
rakyat pada umumnya dan PPK Danau, Situ dan Embung pada khususnya. Jadi kami minta
kerja sama yang baik dari tim lapangan agar progress naik secara siginifikan.
23. Untuk tim direksi dan supervisi agar selalu mengontrol dan mengawasi setiap pekerjaan
yang dilakukan oleh tim kontraktor.
Demikan disampaikan untuk dilaksanakan,apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas dan
belum disampaikan dalam memo ini, maka akan dibahas secepatnya. Atas perhatiannya
diucapkan terima kasih.

PPK Danau, Situ dan Embung

SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Sumatera IV

Falci Isrami, ST, MPSDA

NIP. 19890330 201012 1 005

“TULIS APA YANG DILAKUKAN, LAKUKAN APA YANG DITULIS”

 DOKUMENTASI LAPANGAN

Gambar 1. Alat yang berhenti bekerja jam 12.00 WIB karena kehabisan solar

Gambar 2. Material besi yang tidak terlindungi. Agar segera dilindungi

“TULIS APA YANG DILAKUKAN, LAKUKAN APA YANG DITULIS”

 Gambar 3. Gudang semen yang hanya mampu menampung 200 sak semen dari
kebutuhan 18.000 sak

Gambar 4. Papan perkembangan proyek yang tidak rutin diupdate setiap hari. Agar selalu
di update

“TULIS APA YANG DILAKUKAN, LAKUKAN APA YANG DITULIS”