Anda di halaman 1dari 9

Mata Pelajaran : Instalasi Penerangan Listrik (IPL)

Tema 1 : PHB Penerangan Bangunan Industri Kecil

MERAKIT DAN MEMASANG PHB PENERANGAN BANGUNAN INDUSTRI KECIL

Kebutuhan akan energi listrik dewasa ini semakin meningkat, karena listrik telah
digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga sampai ke dunia industri. Untuk itu,
kontinuitasnya perlu mendapat perhatian. Sistem kelistrikan tidak luput dari gangguan, mulai dari
proses pembangkitan sampai pada proses pemakaiannya. Untuk menghindarkan gangguan
tersebut, agar tidak bebahaya bagi peralatan dan bagi manusia, maka gangguan harus dipisahkan
dari beban. Aktivitas pengontrolan penyaluran listrik membutuhkan komponen-komponen kontrol
beserta rangkaiannya/wiring yang harus ditempatkan pada lemari/box khusus (panel), sehingga
pelayanannya bisa dilakukan dengan mudah dan aman. Panel Hubung Bagi (PHB) merupakan
sarana vital dalam menjaga kelancaran penyaluran listrik dari jaringan sumber tenaga listrik ke
konsumen atau beban.
Box (lemari) Panel Hubung Bagi (PHB) disyaratakan terbuat dari bahan yang tahan lembab,
kokoh dan tidak dapat terbakar, dan pemasangnya harus pada tempat yang sesuai, kering dan
berventilasi cukup dengan ketinggian yang dipersyaratkan oleh PUIL. Panel hubung Bagi / PHB
harus dapat di operasikan tanpa alat bantu, misalnya; tangga atau meja, serta tidak dibolehkan
melakukan pemasangan box (lemari) Panel Hubung Bagi (PHB) di kamar mandi, kamar kecil,
tempat cuci, tangga atau di ruangan lembab lainnya. Disekitar Panel hubung Bagi (PHB) harus
terdapat ruang yang cukup luas, agar pemeliharaan, pemeriksaan, perbaikan, pengoperasian dan
lalu lintas dapat dilakukan dengan mudah dan aman.

1. Mempersiapkan Pekerjaan
Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Mempersiapkan Pekerjaan, meliputi:
a. Prosedur Perakitan Dan Pemasangan PHB Penerangan
Sebelum mengerjakan perakitan dan pemasangan PHB perlu dipersiapkan terlebih dahulu
prosedur dalam perakitan dan pemasangan PHB yang meliputi :
 Menyiapkan peralatan pendukung sesuai kebutuhan
 Siapkan panel dengan komponen dan material bantu sesuai kebutuhan
 Siapkan gambar diagram kerja yang akan dirakit
 Pasangkan komponen sesuai diagram dan pengawatan diantara komponen sesuai
dengan kemampuan daya hantarnya
 Pastikan titik-titik koneksi cukup kuat antara ujung kabel yang menggunakan
lug(sepatu kabel) dengan terminal komponen proteksi/MCB, NFB atau terminal
blok
 Metode pemasangan titik sambung khususnya besaran penampang kabel diupayakan
homogen (PUIL 2000 bab VI) komponen/peralatan listrik harus azas taat PUIL bab
VI
 Tata letak komponen/peralatan listrik harus azas taat PUIL 2000 bab VI
 Terminal titik netral diupayakan sesuai dengan jumlah kabel masuk dan keluar
(tidak boleh bertumpuk)
 Perlu fungsi sebelum dioperasikan untuk menghindari kerusakan komponen
b. Macam Alat Kerja, Material Dan Peralatan K3
Sebelum mengerjakan perakitan dan pemasangan PHB perlu dipersiapkan peralatan kerja
yang meliputi peralatan kerja K3 atau APD (Alat K3 dan Pelindung Diri), peralatan kerja
mekanik dan peralatan kerja listrik.

1) Peralatan APD (K3)


Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan
orang di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui
Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Semua jenis APD harus digunakan
sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang benar-benar sesuai dengan standar
keselamatan kerja (K3) dan 'Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan'). :
(a). Helm pelindung.
(b). Pakaian kerja.
(c). Kaca mata pengaman.
(d). Sarung tangan.
(e). Sepatu pelindung.

2) Peralatan Kerja Mekanik


Peralatan kerja mekanik adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai kebutuhan kerja yang menuntut pekerjaan mekanik seperti pengerjaan
melubangi bagian PHB, dinding tembok, mengencangkan komponen pada PHB dan
saat memasang PHB ke dinding tembok. Semua jenis peralatan mekanik harus
digunakan sebagaimana mestinya, gunakan dengan tepat dan benar sesuai dengan
jenis pekerjaanya. Peralatn tersebut adalah:
a) Hand bor impact 1mm sd 13 mm Tegangan 220 V/50 Hz.
b) Mata bor 5mm sd 13 mm.
c) Ramset 10 mm.
d) Kunci shock rachet kit 4 sd 21 mm.
e) Key hole saw 1 Inchi.
f) (f) Kunci pas/ring 8,9,10,11,12,13,14,15mm.
g) Gergaji besi.
h) Palu besi 1 kg.
i) Senter punch.
j) Mistar baja
k) Tangga Allumunium lipat 2 kaki, tinggi 1,5 m
3) Peralatan Listrik
Peralatan kerja listrik adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
kebutuhan kerja yang menuntut pekerjaan pemasangan instalasi seperti pengerjaan
memotong kabel, mengupas isolasi , harness kabel, pemasangan sepatu kabel,
pemasangan end sleeve kabel, terminasi, pemeriksaan rangkaian listrik dan pengujian.
Semua jenis peralatan listrik harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan dengan
tepat dan benar sesuai dengan jenis pekerjaanya dan keselamatan kerjanya. Peralatan
tersebut adalah :
a) Obeng plat 1,2x 6,5x150 mm.
b) Obeng plus 6 x 100 mm.
c) Obeng plat 1x4x82 mm.
d) Tes pen.
e) Tang kombinasi 8 x 56 mm.
f) Tang pemotong 64 mm.
g) Tang pengupas kabel 0,5 sd 10 mm.
h) Tang pemotong kabel sd 10 mm².
i) Tang press kabel end sleeve Sd 2,5 mm².
j) Tang press sepatu kabel 1,5 , 2,5 , 6 , 10, 16 mm.
k) Multi meter Analog.
l) Insulation Tester, 500 V.
m) Tang Amper.
n) Eart tester Tiga pole, E, P, C.

4) Material
Material merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
kebutuhan gambar kerja yang akan dirakit. Semua jenis material spesifikasinya harus
sesuai dengan kemampuan daya hantarnya, gunakan dengan tepat dan benar sesuai
dengan jenis fungsi dari materialnya. Kesalahan dalam menentukan spesikasi material
berarti sudah melalaikan keselamatan kerjanya.
Tabel Daftar Material
Nama Material Fisik
1. Kabel NYY 4 x 6 mm²

2. Kabel NYA 6 mm², 2,5


mm² 1,5 mm²

3. Kabel NYAF 0,75 (1) mm²


4. Kawat BCC 6, 10 mm²
(Bare Copper Conductor)

5. No Fuse Breaker (NFB) 30


A NF 30 SP

6. Miniatur Circuit Breaker


(MCB) 3 pole, NC45N –
C10
7. Miniatur Circuit Breaker
(MCB) 1 pole, NC45N – C6
8. Fuse tube set 3 pole, 2 A-
220V

9. Fuse tube set 3 pole, 2 A-


220V

10. Volt meter 0 – 500 V


Amper meter 0 – 50 A

11. Voltage Selector Switch


(VSS)
12. Rangakaian listrik VSS
dengan volt meter yang
terhubung ke sumber
tegangan 3 fasa
13. Trafo Arus (CT) 50/5 A
14. Rangkaian listrik amper
meter dengan trafo arus yang
terhubung ke sumber
tegangan dan beban.

15. Rel plat tembaga (Busbar)


Fasa1, fasa2, fasa3, netral dan
pembumian (PE) 12 x 2 mm =
24 mm²
16. Terminal deret R S T N PE 4
mm
17. Sepatu kabel 0,75, 1,5, 2, 5, 6
mm²
18. Kabel end sleeve 0, 75, 1,5
mm²
19. Sepatu kabel sleeve 6 mm

20. Cable tie support 10 cm

21. Cable ties 10 cm

22. Rel omega allumunium

23. Terminal blok 4 pin - 4mm

24. Flexible cable sleeve stan dar

c. Cara Memeriksa Peralatan Kerja, Material


Pemeriksaan peralatan kerja dan material sebelum melakukan perakitan PHB bertujuan
agar :
 Jumlah, macam dan spesifikasi peralatan kerja yang dipersiapkan sesuai dengan
volume kerja dari a sampai dengan z.
 Pada saat proses pengerjaan peralatan kerja dapat berfungsi dengan dengan baik dan
benar atau dalam kondisi laik operasi.
 Jumlah, macam, mutu dan spesifikasi material yang dipersiapkan sesuai dengan
volume kerja, serta dari a sampai dengan z.
 Material yang dipersiapkan aman dan dapat mengamankan terhadap efek dari
adanya beban lebih dan arus hubung pendek.
 Material yang dipersiapkan mampu melalukan arus tanpa pemanasan lebih.
 Material yang dipersiapkan dapat membuka dan menutup sebuah sirkuit dibawah
arus pengenal.
 Material yang dipersiapkan aman dan dapat mengamankan terhadap efek dari
adanya kegagalan isolator.
1) Pemeriksaan peralatan kerja
Pemeriksaan peralatan kerja meliputi spesifikasi peralatan kerja dan fungsi peralatan
kerja agar saat digunakan semua peralatan kerja dalam kondisi laik pakai. Dibawah
ini melalui sebuah tabel pemeriksaan peralatan kerja diuraikan nama macam peralatan
kerja dan cara pemeriksaannya.
 Periksa apakah spesifikasinya benar.
 Periksa apakah bagian mekaniknya dan fungsinya dalam keadaan baik.
2) Pemeriksaan material
Pemeriksaan material meliputi spesifikasi material dan fisik material agar saat
digunakan semua peralatan kerja dalam kondisi laik pakai. Dibawah ini melalui
sebuah tabel pemeriksaan material diuraikan nama macam peralatan kerja dan cara
pemeriksaannya.
 Periksa apakah spesifikasinya benar.
 Periksa apakah fisiknya baik.
 Periksa apakah spesifikasinya benar.
 Periksa apakah fisiknya baik.
 Periksa kontinuitas dalam keadaan posisi 0-RS-ST-TR dan 0-RN-SN-TN dengan
Ohm meter, posisikan Ohm meter pada kaki V1-V2.

d. Prosedur Penyiapan Gambar Pengawatan PHB Penerangan


Prosedur penyiapan gambar adalah menghubungi pemberi order untuk memperoleh
gambar kerja yang meliputi :
 Gambar Fisik PHB
 Gambar Lokasi PHB
 Gambar Simbol Komponen
 Gambar Rekapitulasi PHB
 Gambar Diagram Satu Garis PHB

1) Gambar fisik PHB penerangan


Gambar dibawah merupakan tampilan bagian depan PHB yang akan dirakit yang
memperlihatkan tata letak komponen utama ( pengaman utama (saklar pemisah),
pengaman kelompok dan pengaman cabang. Selain itu untuk memenuhi syarat aman
terhadap mahluk hidup, bagian dalam PHB dilindungi dengan sebuah penutup yang
terbuat dari bahan PVC.
2) Gambar lokasi PHB penerangan
Gambar memperlihatkan situasi tata letak PHB dan beban yang terdiri dari lampu
penerangan dan kotak kontak mulai komponen,Material dan jalur pengawatan
instalasi listrik.
3) Gambar Simbol Komponen
Simbol adalah sesuatu spt tanda (lukisan, lencana, dsb) yg menyatakan suatu hal atau
mengandung maksud tertentu. Pada table diperlihatkan symbol dari komponen.
4) Gambar diagram satu garis PHB penerangan
Gambar ini menginformasikan rangkaian pengawatan dari kabel incoming (kabel
power input) sampai dengan kabel outgoing(kabel output) yang akan terhubung ke
beban. Selain itu gambar ini digunakan juga sebagai pedoman dalam menganalisa
cara kerja PHB, menganalisa gangguan PHB dan perakitan PHB.

Gambar diagram satu garis PHB penerangan


Gambar Simbol Keterangan
Kabel tipe NYY berisi empat kawat penghantar
berisolasi tidak fleksibel dengan luas penampang
masing-masing 6 mm2
Jalur kabel berisi empat kawat penghantar berisolasi

F = Simbol huruf dari gawai proteksi F1


= Gawai proteksi Nomor urut ke 1
Gambar symbol = MCB atau NFB(MCCB) tiga
kutub type
NF 30 SP = NFB(MCCB) dengan type dari merk
tertentu, dengan kapasitas kemampuan hantar arus
nominal sebesar 30 Amper per
kutub.
Rangkaian Lampu indicator fasa 1, fasa 2, dan fasa
3 yang masing-masing rangkaian cabang lampu
dilindungi oleh gawai proteksi pengaman lebur.(G
fuse link)
Rangkaian amper meter untuk mengukur arus len
1, len 2 dan len 3 yang sistemnya menggunakan
trafo arus (CT) yang masing- masing rangkaian
cabang amper meter dilindungi oleh gawai proteksi
pengaman lebur (G fuse) serta pembumian
pengaman.
Volt meter yang dikontrol dengan saklar pemilih
tegangan( VSS ), untuk pengukuran
kondisi tegangan Len dan tegangan Fasa
Bodi panel disambung dengan penghantar
pembumian pengaman

5) Gambar rekapitulasi PHB penerangan


Gambar ini menginformasikan management pendistribusian energi listrik tiga fasa
agar pembebanan pada fasa R, fasa S dan fasa T menjadi seimbang. Pendistribusian
energi listrik ke beban melalui pengaman utama NFB 3 fasa, kemudian ke pengaman
kelompok MCB 3 fasa dan ke pengaman cabang MCB 1 fasa.
Keterampilan yang diperlukan dalam mempersiapkan pekerjaan yaitu :
1. Menerapkan prosedur perakitan dan pemasangan PHB penerangan fasa tunggal dan atau
fasa tiga sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
2. Mengidentifikasi macam alat kerja, material, K3 dan alat bantu yang dibutuhkan sesuai
dengan persyaratan spesifikasi peralatan yang berlaku.
3. Memeriksa macam alat kerja, material, peralatan K3 dan alat bantu yang dibutuhkan
untuk memastikan dalam kondisi berfungsi baik dan aman.
4. Menyiapkan gambar pengawatan PHB fasa tunggal dan/atau fasa tiga sesuai prosedur.

Sikap Kerja yang harus dilakukan waktu mempersiapkan pekerjaan, yaitu :


1. Cermat dalam melakukan aktivitas Mempersiapkan Pekerjaan.
2. Teliti dalam melakukan aktivitas Mempersiapkan Pekerjaan.
3. Taat asas dalam dalam melakukan aktivitas Mempersiapkan Pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai