Anggota Kelompok :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud & Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Dasar Hukum
BAB II PELAKSANAAN
A. Gambaran Umum
B. Spesifikasi Teknik Alat Ukur & Riksa Uji Tahanan Kontak
C. Pemeriksaan tahanan kontak kabel ACSR
BAB III ANALISA
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Laporan Praktek Lapangan di Gardu Induk Pulomas Unit Diklat Milik PT PLN (Persero) Dki Jakarta 2
Oleh : Kelompok C Calon Ahli K3 Listrik – Mei 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Laporan Kunjungan Praktek Lapangan ini merupakan salah satu persyaratan untuk
kelulusan calon uji kompetensi AK3 Listrik yang diadakan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi yang bekerja sama dengan PT Fire Safety Indonesia (FSI) dan PT Sucofindo
(Persero) dengan harapan pemeriksaan dan pengukuran instalasi listrik suatu gedung dalam hal
ini adalah demi terselenggaranya dengan baik pengusahaan instalasi listrik, terutama yang
menyangkut keselamatan manusia (terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus)
Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, maka pada tanggal 17 Mei 2019, dilakukan
Kunjungan Praktek Lapangan di Gardu Induk Pulomas Unit Diklat Milik PT PLN (Persero).
C. RUANG LINGKUP
Instalasi listrik berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan,
pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan maupun pengawasan suatu instalasi,
untuk pekerjaan pemasangan instalasi listrik di dalam atau diluar bangunan harus memenuhi
ketentuan yang diatur dalam PUIL, SNI maupun standar yang lain, sehingga instalasi
tersebut aman untuk digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan penggunaanya, mudah
dilayani dan mudah dipelihara.
Laporan Praktek Lapangan di Gardu Induk Pulomas Unit Diklat Milik PT PLN (Persero) Dki Jakarta 3
Oleh : Kelompok C Calon Ahli K3 Listrik – Mei 2019
D. DASAR HUKUM
Laporan Praktek Lapangan di Gardu Induk Pulomas Unit Diklat Milik PT PLN (Persero) Dki Jakarta 4
Oleh : Kelompok C Calon Ahli K3 Listrik – Mei 2019
BAB II
DASAR TEORI
A. LOKASI PEMERIKSAAN
Gardu Induk Pulomas merupakan Gardu Induk ( GI ) Listrik milik Perusahaan Umum Listrik
Negara ( PLN ), dengan kapasitas Trafo terpasang sebanyak 3 (tiga) buah , masing-masing mempunyai
kapasitas 5 MVA ; 70/20 KV.Seiring dengan perkembangan kebutuhan akan energi listrik untuk
daerah Pulomas khususnya Jakarta Timur pada umumnya ,serta sub-sistem kelistrikan wilayah Jakarta
Timur pada umumnya , maka Gardu Induk Pulomas dikembangkkan menjadi Gardu Induk dengan
sistim Tegangan 150 KV. Kondisi saat ini Gardu Induk Pulomas beroperasi pada Tegangan sistim 150
KV dengan Trafo terpasang sebanyak 3 (tiga) set dengan kapasitas 60 MVA- 150/20 KV , sehingga
total daya terpasang sebesar 180 MVA. Gardu Induk Pulomas adalah Gardu Induk dari tipe pasangan
dalam yang biasa disebut Gas Insulated Substation (GIS) , dimana peralatan utamanya terletak pada
kompartmen-kompartmen yang berisolasi gas SF.6. Adapun peralatan yang iduji yaiut Sambungan
kabel ACSR.
Berada dalam kompartmen - kompartmen yang mempunyai isolasi gas SF.6, Sistim jaringan
transmisi yang menghubungkan antara Gardu Induk Pulomas dengan Gardu Induk yang lainnya adalah
terhubung dengan jaringan Transmisi Pulomas - Gambir lama- Cawang - Tanah tinggi dan Pulo
gadung – Pulomas, Karena lokasi Gardu Induk Pulomas sangat strategis serta mempunyai lahan yang
cukup untuk melaksanakan Training bagi para tenaga teknik , maka saat ini dipergunakan juga untuk
kebutuhan pelatihan dengan dilengkapi berbagai sarana penunjang untuk pelatihan antara lain untuk
pengujian peralatan peralatan instalasi baik untuk Transmisi dan Gardu Induk serta didukung oleh
tenaga pengajar yang berpengalaman
Laporan Praktek Lapangan di Gardu Induk Pulomas Unit Diklat Milik PT PLN (Persero) Dki Jakarta 5
Oleh : Kelompok C Calon Ahli K3 Listrik – Mei 2019
disalurkan tanpa hambatan yang berarti.pertemuan dari beberapa konduktor menyebabkan suatu
hambatan / resistan terhadap arus yang melaluinya sehingga akan terjadi panas dan menjadikan
kerugian teknis.
Kondisi ini sangat signifikan jika jumlah sambungan konduktor pada salah satu jalur terdapat
banyak sambungan sehingga kerugian teknis juga menjadi besar, tetapi masalah ini dapat dikendalikan
dengan cara menurunkan tahanan kontak dengan membuat dan memelihara nilai tahanan kontak
sekecil mungkin. Nilai tahanan kontak yang normal sesuai dengan standart yang meng-adopt
ketentuan tahanan kontak dari Negara lain ditetapkan nilai tahanan kontak antara 100 – 200
μΩ. Sementara di kalangan Region P3B belum seragam untuk RJKB disepakati 50 μΩ.
Pemeriksaan dan Pengujian Tahan Kontak yang kami lakukan dalam praktek kerja lapangan ini
sesuai arahan dari instruktur Ahli K3 Listrik yaitu kabel sambungan ACSR.
Laporan Praktek Lapangan di Gardu Induk Pulomas Unit Diklat Milik PT PLN (Persero) Dki Jakarta 6
Oleh : Kelompok C Calon Ahli K3 Listrik – Mei 2019
Gambar 2.2 Spesifikasi Micro Ohm Meter Tipe MM200A
Laporan Praktek Lapangan di Gardu Induk Pulomas Unit Diklat Milik PT PLN (Persero) Dki Jakarta 7
Oleh : Kelompok C Calon Ahli K3 Listrik – Mei 2019
Untuk mendapatakan hasil pengukuran yang baik, ditentukan prosedur pemakain alat dan kalibrasi
alat. Berikut ini tatacara langkah kerja pemakain alat.
Laporan Praktek Lapangan di Gardu Induk Pulomas Unit Diklat Milik PT PLN (Persero) Dki Jakarta 8
Oleh : Kelompok C Calon Ahli K3 Listrik – Mei 2019
BAB III
PENGUKURAN TAHANAN KONTAK
A. PERSIAPAN.
1. Siapkan alat uji dan aksesorisnya ( kabel power, kabel rol/supply 220 Vac, kabel untuk
pengujian,dan formulir pengujian)
2. Persiapkan toolset yang diperlukan
3. Pastikan alat uji kondisi baik dan siap dipakai
B. PELAKSANAAN
1. Pastikan posisi peralatan yang akan diuji off dan bebas dari tegangan
2. Pasang grounding alat uji
3. Rangkaikan kabel uji Kabel kecil/tagangan diantara kabel besar/arus, sesuaikan polaritasnya
4. Tekan tombol skala arus pengujian
5. Hubungkan kabel power 220 Vac
6. Posisikan switch on/off power Supply pada posisi on
7. Putar slide regulator sampai jarum amper meter atau LCD menunjukkan angka 100 A
8. Tekan tombol R , tunggu kira – kira 30 detik hasil pengukuran terbaca oleh LCD ( k )
9. Catat hasil dari pengujian dan ulangi hal yang sama sebanyak 2(dua) kali nilai tahanan kontak
akhir adalah nilai rata-rata
10. Standart nilal R kontak / kontak yang baik sebesar 50 μΩ
Laporan Praktek Lapangan di Gardu Induk Pulomas Unit Diklat Milik PT PLN (Persero) Dki Jakarta 9
Oleh : Kelompok C Calon Ahli K3 Listrik – Mei 2019
Gambar 3.2 Skema Pengukuran Tahanan Sambungan
Berikut kami lampirkan dokumentasi hasil riksa uji terhadap sambungan kabel ACSR :
Laporan Praktek Lapangan di Gardu Induk Pulomas Unit Diklat Milik PT PLN (Persero) Dki Jakarta 10
Oleh : Kelompok C Calon Ahli K3 Listrik – Mei 2019
BAB IV
ANALISA
Dari hasil pelaksanaan pemeriksaan / pengamatan secara visual dan pengujian tahanan kontak pada
kabel sambungan kabel ACSR terhadap Peralatan yang di riksa uji serta area sekitar tempat kerja,
dapat dianalisa hal-hal yang berpotensi menimbulkan bahaya dan cara pencegahannya sebagaimana
yang tercantum dalam tabel dibawah ini.
1. Analisa Hasil Pengukuran Tahanan Kontak
Untuk membuktikan keakuratan nilai Tahanan Kontak pada peralatan Micro Ohm Meter dapat
menggunakan Hukum Ohm dengan menggunakan skema rangkaian berikut
Dari Skema diatas untuk menghitung nilai resistansi pada sambungan kabel ACSR (Tahanan
Kontak) dapat menggunakan rumus berikut
V
R=
I
51.2 x 10−3
=
100
0.0512
=
100
= 512 x 10−6 Ω
= 512 μΩ
Dari data pengujian yang diperoleh untuk tahanan kontak sambungan kabel ACSR diperoleh nilai
resistansi sebesar 537 μΩ sedangkan dengan menggunakan rumus hukum ohm didapatkan nilai 512
μΩ, sehingga antara nilai tahanan kontak pada Display Micro Ohm Meter dan hasil perhitungan
terdapat selisih sekitar 25 μΩ
Sedangkan jika membandingkan dengan standar SPLN maka nilai dari tahanan kontak pada
sambungan kabel ACSR diatas masih berada diatas dari standar SPLN yaitu sebesar 50 μΩ. Sehingga
Laporan Praktek Lapangan di Gardu Induk Pulomas Unit Diklat Milik PT PLN (Persero) Dki Jakarta 11
Oleh : Kelompok C Calon Ahli K3 Listrik – Mei 2019
akibat dari tahanan kontak yang besar, menimbulkan panas yang berlebih ketika arus melewati
sambungan tersebut.
Tidak diketahui
Peralatan Ukur Hasil
dengan benar Segera lakukan
1. yang tidak Pengukuran
kondiri real kalibrasi
terkalibrasi tidak bahaya
yang akan di uji
Siapkan
Salah
Tidak Adanya buku prosedur
2. pengoperasian Kerusakan Alat
pengoperasian alat pengoperasian
alat
alata
Ditemukannya
tumpahan oli pada Kaki terkilir, Segera
3. area kerja Pencemaran tergelincir bersihkan area
Lingkungan kerja
Laporan Praktek Lapangan di Gardu Induk Pulomas Unit Diklat Milik PT PLN (Persero) Dki Jakarta 12
Oleh : Kelompok C Calon Ahli K3 Listrik – Mei 2019
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil Pemeriksaan dan Pengujian dilapangan Kondisi tahanan Kontak pada pada Gardu Induk
Pulomas Masih dalam keadaan baik dan layak pakai, karena nilai sambungan kabel ACSR tahanan
kontak masih kurang dari 50 μΩ sesuai standart international IEEE C37.10 - 1995 dan kesepakatan
RJB Sebesar 50 μΩ.
Beberapa temuan antara lain :
Peralatan uji / Alat Ukur Tidak Terkalibasi; Tidak adanya buku standar pengoperasian alat; Drum /
Penampungan minyak trafo yang tidak beraturan; Ditemukan APAR dalam kondisi kosong
B. Saran
Berdasarankan hasil pengukuran tahanan kontak sambungan penghantar ACSR, perlu dilakukan
pebaikan dengan cara memastikan sambungan telah tersambung sesuai dengan SOP yang berlaku.
Selain itu dalam membuat Kebijakan perusahaan mengenai penerapan K3 dan menempatkan Lembar
UU thn 1970 di tempat yang mudah d lihat dan dibaca.; Menerapkan SMK3 yang di anjurkan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No sesuai PERMEN Per. 05/Men/1996 & PP No 50 thn 2012;
Membersihkan ceceran minyak/oli secara rutin; Menyiapkan tempat khusus untuk limbah B3;
Memasang baricade atau pagar di area pengetesan Transformer; Peralatan uji / Alat Ukur Agar di
Kalibrasi untuk mendapatan pembacaan yang akurat; Memnyediakan buku pengoperasian peralatan
agar memudahkan cara pengoperasian alat yang baik dan benar; Memeriksa kondisi dari APAR seara
berkala
Laporan Praktek Lapangan di Gardu Induk Pulomas Unit Diklat Milik PT PLN (Persero) Dki Jakarta 13
Oleh : Kelompok C Calon Ahli K3 Listrik – Mei 2019