Anda di halaman 1dari 76

Laporan Audit Kelistrikkan

PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D


Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

LAPORAN AKHIR

AUDIT KELISTRIKKAN
AREA TBBM JAKARTA GROUP – TG. PRIOK
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

KATA PENGANTAR

Instalasi tenaga listrik yang sudah beroperasi lama pada umumnya akan
mengalami degradasi tingkat kemampuan isolasi dan unjuk kerjanya seiring
dengan waktu dan beban listrik yang ditanggungnya selama beroperasi. Hal
tersebut tidak dapat terhindarkan karena faktor penuaan isolasi, panas
penghantar, dan tekanan mekanis dapat menurunkan efesiensi dan
mengakibatkan tingginya rugi-rugi daya listrik.

PT Pertamina adalah perusahaan yang melayani kebutuhan energi dalam


negeri yang mengelola kegiatan operasi yang terintegrasi di sektor minyak
dan gas. Melalui sistem otomasi, Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar khusus (BBK) bagi
masyarakat konsumen khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Audit kelistrikkan dilakukan sebagai salah satu cara dalam mengidentifikasi


kondisi eksisting kelistrikkan. Data kondisi eksisting diperoleh melalui
pengamatan dan pengukuran. Selanjutnya data-data tersebut dianalisa
berdasarkan kajian standarisasi terkait seperti PUIL 2000, Permen ESDM,
dan SPLN. Kegiatan ini adalah hasil kerjasama antara Pengkajian Energi
Universitas Indonesia (PEUI) dengan PT Pertamina Regional II S&D Terminal
BBM Tanjung Priok,

Kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.

Jakarta, September 2014

Hormat kami,
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 1


1.1 Latar Belakang …………………………………………… 1
1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………. 2
1.3 Lingkup Pekerjaan ………………………………………. 3
1.4 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan …………………… 3
1.5 Luaran ……………………………………………………. 4
BAB II DESKRIPSI OBJEK KAJIAN ……………………………… 6
2.1 Gambaran Umum ……………………………………….. 6
2.2 Konfigurasi Sistem kelistrikan …………………………… 7
BAB III PENGAMATAN, PENGUKURAN DAN ANALISIS DATA.. 9
3.1 Data Pengamatan ………………………………………... 9
3.2 Data Pengukuran …………………………………………. 16
3.2.1 Kualitas Kelistrikan …………………………………….. 16
3.2.2 Penghantar ……………………………………………… 59
3.2.3 Proteksi Arus Lebih……………………………………….. 62
3.2.4 Grounding………………………………………………… 65
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ………………… 69
4.1 Kesimpulan………………………………………………….. 69
4.2 RekomendasI……………………………………………….. 70
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Instalasi tenaga listrik yang sudah beroperasi lama pada umumnya akan
mengalami degradasi tingkat kemampuan isolasi dan unjuk kerjanya
seiring dengan waktu dan beban listrik yang ditanggungnya selama
beroperasi. Hal tersebut tidak dapat terhindarkan karena faktor penuaan
isolasi, panas penghantar, dan tekanan mekanis dapat menurunkan
efesiensi dan mengakibatkan tingginya rugi-rugi daya listrik.

Instalasi tenaga listrik yang baik seharusnya memenuhi beberapa


kriteria diantaranya 1). mempunyai tingkat keandalan tinggi yang
diindikasikan seberapa sering sistem kelistrikan yang terpasang
mengalami trip/masalah, 2) mampu melayani beban listrik secara
effisien, yang diindikasikan kemampuan sistem dalam menyalurkan
energi listrik dengan rugi-rugi yang masih dalam batas toleransi, 3)
terbuka untuk pengembangan area, sistem kelistrikan yang baik
hendaknya telah terencara dengan baik untuk pemenuhan kebutuhan
jangka panjang, dan 4) mempunyai tingkat keamanan yang tinggi, baik
untuk sistemnya sendiri, beban listrik yang tersambung terhadap
instalasi tenaga listrik, maupun terhadap keselamatan manusia, serta
tidak merusak lingkungan. Terpenuhinya syarat tersebut dengan
sendirinya dapat menghindarkan dari berbagai bahaya yang dapat
timbul seperti sengatan listrik, panas yang dapat merusak isolasi serta
bahaya ledakan ataupun kebakaran.

Pada umumnya suatu instalasi tenaga listrik yang baik mempunyai


ketahanan hingga 20 tahun, bahkan lebih. Hal ini akan terpenuhi apabila
pada masa operasi tersebut dilakukan perawatan yang baik, serta selalu
dilakukan penyesuaian desain apabila terjadi perubahan peruntukan,
atau penambahan beban listrikm, karena Instalasi tenaga listrik pada
1
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

umumnya tidak statis, tetapi cenderung dinamis berkembang mengikuti


perkembangan kebutuhan peralatan listrik yang terkait dengan
perkembangan area bangunan ataupun perkembangan peruntukkan.
Pada umumnya perubahan jaringan kelistrikan dilakukan secara reaktif
dan tidak mengindahkan proses dokumentasi secara tertip baik dalam
bentuk data gambar maupun tekstual, bahkan banyak instalasi tenaga
listrik dokumentasinya hanya berdasarkan ingatan seseorang, sehingga
hal tersebut akan sangat menyulitkan dalam melakukan perawatan,
troubleshooting dan pengembangan instalasi tenaga listrik.

Terjadinya beberapa kasus seperti munculnya kepulan asap di panel


listrik, robohnya tiang lampu, maupun kasus penggalian di area TBBM
Jakarta Group – Tg. Priok mengindikasikan telah terjadinya penurunan
kualitas penyaluran daya listrik, dan perlunya perbaikan dalam
manajemen pengecekan dan pemeliharaan jaringan kelistrikan secara
komprehensif dengan merujuk pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik
(PUIL) tahun 2000. Untuk itu guna mengetahui lebih detail penyabab
teknis kejadian tersebut,perlu dilakukan audit kelistrikan di seluruh
jaringan kelistrikan di area TBBM Jakarta Group – Tg. Priok.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kualitas listrik karena
sangat mempengaruhi keandalan operasi, life time dan unjuk kerja suatu
peralatan listrik terutama yang berbasis peralatan kontrol, selain itu
tingkat kualitas listrik juga mempengaruhi effisiensi konsumsi energi
listrik sehingga perlu dilakukan audit instalasi untuk mengetahui tingkat
kualitas listrik.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

 Mengidentifikasi dan melakukan evaluasi instalasi tenaga listrik untuk


mengetahui kondisi eksisting instalasi tenaga listrik dalam menjamin
tingkat keandalan dan keamanan operasi instalasi tenaga listriknya.
2
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

1.3 LINGKUP PEKERJAAN

Audit instalasi tenaga listrik yang akan dilakukan di Area TBBM Jakarta
Group – Tg. Priok merupakan upaya untuk mengetahui kondisi eksisting
suatu sistem instalasi tenaga listrik sehingga dapat diukur kelayakan
operasi dari sistem instalasi tenaga listrik tersebut. Audit instalasi tenaga
listrik dilakukan dengan cara inspeksi dan pengukuran/pengujian pada
sistem instalasi tenaga listrik mulai dari sisi pasokan hingga ke sisi
beban. Audit instalasi ini dilakukan untuk menjamin keandalan,
keamanan dan efisiensi suatu instalasi tenaga listrik dalam melayani
beban listrik.

Inspeksi dilakukan dengan cara melihat secara fisik kondisi sistem


instalasi tenaga listrik diantaranya memeriksa kondisi panel, pengaman,
wiring, jointing sistem proteksi beban, kelengkapan safety panel
sehingga dapat diukur baik buruknya kondisi panel.

Pengukuran/Pengujian dilakukan dengan cara melakukan pengukuran


pada sistem instalasi tenaga listrik diantaranya temperatur pada jointing,
tahanan isolasi, dan mengukur karakteristik listrik yang terkait dengan
beban pada setiap panel. Hasil Inspeksi dan pengukuran/pengujian
dapat memberikan gambaran kondisi sistem instalasi tenaga listrik
eksisting sehingga dapat direkomendasikan perbaikan yang harus
dilakukan untuk memperbaiki kondisi sistem instalasi tenaga listrik agar
dapat beroperasi secara optimal.

1.4 METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Metodologi yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini menggunakan


metode inspeksi dan pengukuran. Adapun secara detail ditabulasikan
pada tabel berikut ini

3
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

ITEM METODA SUB SISTEM ALAT UKUR


Inspeksi Ruang Power House Visual, dan Pendataan
Ruang MVMDP
Kubikel TM
Trafo
Ruang LVMDP
Kubikel TR
MDP dan SDP
Sistem Wiring
Audit Sistem Jointing
Instalasi Sistem Metering
Tenaga
Sistem Proteksi
Listrik
Sistem Pentanahan
Pengukuran Main Distribution Panel Power Quality Analyzer
Sub distribution Panel Power Quality Analyzer
Beban-beban Power Quality Analyzer
Temperatur Penghantar/ Kabel Fotothermal/ infrared
thermometer
Temperatur Jointing dan Fotothermal/ infrared
komponen lain thermometer
Tahanan Sistem Grounding Earth Resistant Tester

1.5 LUARAN

Luaran dari pekerjaan ini adalah suatu laporan hasil pelaksanaan


kegiatan yang memuat:

1. Pengamatan kondisi eksisting dan analisa sistem kelistrikkan di Area


TBBM Jakarta Group – Tg. Priok secara umum

2. Pengukuran terhadap kondisi eksisting dan analisa menyangkut


kualitas daya listrik di Area TBBM Jakarta Group – Tg. Priok

3. Pengukuran kondisi eksisting dan analisa menyangkut besar


pembebanan penghantar terhadap kemampuan hantar arus
penghantar

4. Pengukuran kondisi eksisting dan analisa menyangkut besar


pembebanan proteksi arus terhadap kemampuan proteksi

5. Pengukuran kondisi eksisting dan analisa menyangkut sistem


grounding
4
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

5
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

BAB II
DESKRIPSI OBJEK KAJIAN

2.1 GAMBARAN UMUM

PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Tanjung Priok merupakan salah


satu unit operasi perusahaan migas nasional PT Pertamina (Persero)
Direktorat Pemasaran dan Niaga yang bergerak dalam bidang suplai
dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk melayani kebutuhan
masyarakat, instansi pemerintah, maupun sektor industri.

Terminal BBM Jakarta-Group dibangun dengan tugas pokoknya yaitu


untuk menerima, menimbun dan menyalurkan BBM/BBK kepada
pelanggan di wilayah kerja di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang
dan Bekasi serta beberapa wilayah Jawa Barat lainnya khusus untuk
BBK secara tepat jumlah, mutu dan aman. Jenis produk/merk dagang
BBM dan Bahan Bakar Minyak Khusus (BBK) yang dilayani meliputi
Minyak Solar, Fame, maupun MFO. Setiap harinya jenis produk tersebut
didistribusikan kepada konsumen SPBU/I/A, serta Industri.

Lokasi PT. Pertamina Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok


terletak di Jl. Jampea Raya No. 1 Kelurahan Koja Utara, Koja Jakarta
Utara 14210.

6
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Gambar 1. Peta Lokasi PT Pertamina Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung


Priok

2.2 KONFIGURASI SISTEM KELISTRIKKAN

Suplai energi listrik utama PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung


Priok berasal dari PT. PLN (Persero) 20 kV. Sebelum digunakan ke
beban, terlebih dahulu tegangan listrik yang berasal dari PLN diturunkan
dari tegangan menengah 20 kV ke tegangan rendah 400 Volt
mengggunakan trafo step down berkapasitas 2000 kVA.

Selain pasokan listrik dari PT. PLN (persero), PT. PERTAMINA Terminal
BBM Plumpang juga memiliki genset berbahan bakar solar dengan
kapasitas 2x800 kVA sebagai back up suplai listrik pada saat terjadi
ganggun suplai PLN.

Suplai listrik baik yang berasal dari PLN ataupun genset disebut sebagai
daya incoming, dan sebaliknya daya keluaran menuju beban disebut
sebagai daya outgoing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

7
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

single line diagram sistem kelistrikan Pertamina Terminal BBM Jakarta


Group-Tanjung Priok berikut ini :

INCOMING PLN

TRANSFORMATOR 2000 kVA


20 kV/400 V

Genset 1 Genset 2
800 kVA 800 kVA

BUS 400 V

CAPACITOR BANK

OUTGOING

Gambar 2. Single Line Diagram Kelistrikkan PT. Pertamina Terminal BBM


Jakarta Group – Tanjung Priok

8
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

BAB III
PENGAMATAN, PENGUKURAN DAN ANALISIS DATA

3.1 DATA PENGAMATAN


 Pengamatan Penghantar, pengaman dan grounding

Tabel 1. Data Pengamatan Kabel, Pengaman dan Grounding

9
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

NO Kabel Incoming Lokasi Nama/kode MCB (A) Kabel Out Going Kabel Grounding Jenis beban

1 Kantor Formulating 50 4x10mm2 Ada Lampu, Tenaga


FORMULATING
2 NYFGbY Gudang Formulating 50 4x10mm2 Ada Exhaust fan, Lampu
3 4x95 mm2 UPS Meter Filling Sheed 50 4x10mm
2
Ada UPS
PENYALUR
4 Kantor Penyalur 50 4x10mm2 Ada Lampu, Tenaga
5 Lampu Penerangan 4x10mm2 Ada Lampu, Tenaga
NYFGbY
6 ITP BARU Pos Security 4x50mm2 Ada Lampu, Tenaga
4x120 mm2
7 Get In Server 4x10mm2 Ada Lampu, Tenaga
2
8 POLIKLINIK Poliklinik 100 4x25mm Ada Lampu, Tenaga
2
9 KANTOR S3 Kantor S3 4x10mm - Lampu, Tenaga
10 TANKGROUND S3 TankGround 4x16mm2 Tidak Ada
11 HSD 38 100 4x50mm2 Tidak Ada Motor 20 HP
12 HSD 39 100 4x50mm2 Tidak Ada Motor 20 HP
13 HSD GP 1 250 4x50mm2 Ada Motor 100 HP
2
14 HSD GP 2 250 4x50mm Ada Motor 100 HP
15 HSD A5 250 4x50mm2 Ada Motor 75 kW
2
16 HSD A6 250 4x50mm Ada Motor 75 kW
NYFGbY
17
4x240 mm2 FAME 18 100 4x50mm2 Ada Motor 22 kW
18 FAME NO.3 80 4x50mm2 Tidak Ada Motor 30 kW
POMPA BARAT
19 LAWS 20 100 4x50mm2 Ada Motor 25 kW
20 LAWS 21 80 4x50mm2 Ada Motor 30 kW
2
21 SBP NO 43 100 4x50mm Tidak Ada Motor 30 kW
2
22 MFO A1 150 4x50mm Ada Motor 75 kW
2
23 MFO A2 150 4x50mm Ada Motor 75 kW
24 MFO A3 250 4x50mm2 Ada Motor 75 kW
25 MFO A4 150 4x50mm2 Ada Motor 75 kW
26 KSO B 250 4x50mm2 Ada Motor 100 kW
27 NYFGbY 4x25mm2 FIILING SHED Penerangan Filling Shed 200 4x16mm2 Tidak Ada Lampu
2
28 Penerangan 4x16mm Tidak Ada Lampu
NYFGbY 2
29 PMK Oil Catcher 160 4x50mm Tidak Ada Motor
4x70 mm2
30 Kp PMK Barat 60 4x16mm2 Ada Motor
2
31 NYFGbY Pompa Hot Oil 4x25mm Ada Lampu, Tenaga
BOILER
32 4x240 mm2 Boiler Heater 4x25mm 2
Ada Lampu, Tenaga
33 MDF 35 250 4x16mm2 Ada Motor 75 kW
34 MDF 36 250 4x16mm2 Tidak Ada Motor 75 kW
35 MFO PLTU 01 250 4x16mm2 Tidak Ada Motor 120 kW
36 MFO PLTU 02 250 4x16mm2 Ada Motor 120 kW
37 NYFGbY KERO 01 80 4x16mm2 Ada Motor 20 HP
POMPA TIMUR
38 4x120 mm2 KERO 40 80 4x16mm 2
Ada Motor 30 kW
2
39 KERO BARU 250 4x16mm Ada Motor 100 HP
40 HSD A7 250 4x16mm2 Tidak Ada Motor 75 Kw
41 HSD A8 250 4x16mm2 Ada Motor 75 Kw
2
42 HSD 81 250 4x16mm Ada Motor 125 HP
43 Lampu Penerangan 50 4x16mm2 Tidak Ada Lampu
44 NYFGbY Pos Security 50 4x16mm2 Tidak Ada Lampu, Tenaga
PMB 1
45 4x95 mm2 Kantor Bunker 50 4x10mm2 Tidak Ada Lampu, Tenaga
2
46 MLA 50 4x16mm Tidak Ada Motor
2
47 Lampu Penerangan 50 4x16mm Tidak Ada Lampu
48 NYFGbY TankGround 50 4x25mm2 Tidak Ada Motor 3x15 kW
PMB 2
49 4x95 mm2 MLA 50 4x10mm2 Tidak Ada Motor 3x15 kW
50 Gangway 50 4x16mm2 Tidak Ada Motor 3x5 kW
51 Lampu Penerangan 50 4x16mm2 Tidak Ada Lampu
52 NYFGbY TankGround 50 4x25mm2 Tidak Ada Motor 3x15 kW
PMB 3
53 4x95 mm2 MLA 50 4x10mm 2
Tidak Ada Motor 3x15 kW
54 Gangway 50 4x16mm2 Tidak Ada Motor 3x5 kW
55 Lampu Penerangan 50 4x16mm2 Tidak Ada Lampu
56 TankGround 50 4x10mm2 Tidak Ada Motor 3x15 kW
NYFGbY
57 PMB 4 MLA 50 4x16mm2 Tidak Ada Motor
4x95 mm2
58 Samersible Pump PMK 50 4x10mm2 Tidak Ada Motor
59 Moring Gank 50 4x25mm2 Tidak Ada Motor
2
60 NYFGbY Kantor Marine 125 4x25mm Ada Lampu, Tenaga
Marine
61 4x95 mm2 Pos Security 4x50mm 2
Tidak Ada Lampu, Tenaga

 Pengamatan Fisik
No. Gambar Temuan Deskripsi

10
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

1. Bukan merupakan
kelengkapan PHB, dan
tidak selayaknya
berada di area ataupun
menjadi bagian dari
PHB.

2. ` Kabel distribusi tidak


selayaknya berada
pada kondisi seperti ini.
Ada ruang khusus
kabel distribusi.
Pintu panel pada
kondisi terkunci. Dan
3 hanya petugas yang
2
dapat membuka dan
mengoprasikan.
Pintu panel tidak
1 terpasang.

11
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

3. Panel LVMDP yang


tidak beropasi sehingga
tidak efisien.

4. Kabel grounding putus

5. Pintu Penel sulit


terbuka, sebab
berbenturan dengan
penel yang lain.

12
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

6. Kondisi panel tidak


layak, dudukan
kontaktor lepas, jointing
kabel tidak sesuai.

7. Tidak seharusnya penel


tertutup pelastik,
karena bisa
menyebabkan sirkulasi
udara terganggu.

8. Beban hanya satu fasa,


tetapi menggunakan
pembatas arus 3 fasa.
Seingga tidak efisien.

13
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

9. Kabel panel tidak


sesuai, jalur kabel dan
label jalur jaringan
listrik.

10. Warna Kabel panel


tidak sesuai PUIL
2000,dan label jalur
jaringan listrik tidak
ada.

11. Panel tidak sesuai, Dan


sambungan tidak layak.

12. Panel terlalu kacil, dan


kabel duct tidak ada

14
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

13. Sambungan kabel tidak


sesuai, seharusnya
melalui busbar.

14. Tidak ada grounding,


warna kabel tidak
sesuai.

15. Kabel fasa T


seharusnya warna
hitam. Bukan biru.

16. Seharusnya
menggunakan rel
kabel, dan tidak ada
kabel grounding.

15
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

17. Wiring panel tidak


beraturan, harus ada
perapihan. Kabel
grounding tidak ada.

18. Jarak kabel dengan


permukaan tanah
terlalu dangkal. Tidak
sesuai dengan PUIL
2000.

16
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

3.2 DATA PENGUKURAN


3.2.1 KUALITAS KELISTRIKKAN (POWER QUALITY)
3.2.1.1 Panel Utama (Main Panel)

Pada panel utama dilakukan pengukuran kualitas kelistrikan dengan menggunakan


Power Analyzer selama beberapa hari guna mendapatkan data keandalan dan
kualitas listrik yang aktual. Adapun hasil pengukuran keandalan dan kualitas listrik
secara umum ditunjukkan dalam gambar dan tabel sebagai berikut:

A. Frekuensi

Nilai frekuensi berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada gambar


dibawah ini

52 .5 0

52 .0 0

51 .5 0

51 .0 0

50 .5 0

Hz 50 .0 0

49 .5 0

49 .0 0

48 .5 0

48 .0 0

47 .5 0

8 /2 9/201 4 3 :2 0:05:00 (D :H:M :S) 9 /2 /2 014


1 :5 2:30.00 0 PM 1 8 Hours /Div 9:57:30 .0 00 AM

Gambar 10. Grafik Nilai Frekuensi Pengukuran Aktual Main Panel

Tabel 5. Nilai Aktual Frekuensi Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Frekuensi (Hz) SNI 04-1922-2002 Keterangan
Maksimum 50,32
Minimum 49,68 49,5-50,5 Hz Sesuai
Rata-rata 50,01

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai frekuensi rata-rata


sebesar 50,01 Hz. Nilai ini masih sesuai dalam batas toleransi dimana nilai
batas toleransi untuk frekuensi adalah 49,5-50,5 Hz (SNI 04-1922-2002).

17
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

B. Fluktuasi Tegangan

Nilai fluktuasi tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada


gambar dibawah ini

40 5 .0

40 0 .0

39 5 .0

39 0 .0

38 5 .0

38 0 .0
V 37 5 .0

37 0 .0

36 5 .0

36 0 .0

35 5 .0
35 0 .0

34 5 .0
8 /29 /2 01 4 3:2 0 :0 5 :00 (D:H :M :S) 9/2 /20 1 4
1 :52 :3 0.0 00 PM 18 Ho urs /Di v 9 :57 :3 0.0 00 AM

Gambar 11. Grafik Nilai Fluktuasi Tegangan Pengukuran Aktual Main Panel

Tabel 6. Nilai Aktual Nilai Fluktuasi Tegangan Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Tegangan (Volt)
Item Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
R S T
Maksimu
385,4 387,7 384,5
m
Minimum 362,5 364,7 361,8 – 10% / + 5% (Volt) Sesuai

Rata-rata 375,5 377,8 374,5

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai fluktuasi tegangan


rata-rata fasa R sebesar 375,5 Volt; fasa S sebesar 377,8; dan fasa T sebesar
374,5 Volt. Nilai fluktuasi tegangan rata-rata ini masih sesuai dalam batas
toleransi, dimana nilai batas toleransi untuk fluktuasi tegangan adalah – 10% /
+ 5% (Permen ESDM No.4 Tahun 2009)

C. Harmonisa Tegangan dan Arus

18
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Nilai harmonisa tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan


pada gambar dibawah ini

1 .3 00

1 .2 00

1 .1 00

1.0 0

0.9 0
%

0.8 0

0.7 0

0.6 0

0.5 0

0.4 0
8/2 9 /20 1 4 3 :2 0:0 5 :00 (D:H :M :S) 9 /2 /20 1 4
1:5 2 :30 .0 0 0 PM 18 H o u rs /Di v 9:5 7 :30 .0 0 0 AM

Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Pengukuran Aktual Main Panel

Tabel 7. Nilai Aktual Nilai Harmonisa Tegangan Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
% THD Tegangan
Item Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
R S T
Maksimum 1,3 1,1 1,1
Minimum 0,6 0,4 0,4 Maks. 5% Sesuai
Rata-rata 1,0 0,8 0,8

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai harmonisa


tegangan rata-rata fasar R sebesar 1,0%; fasa S sebesar 0,8%; dan fasa T
sebesar 0,8%. Nilai-nilai ini masih sesuai dalam batas toleransi dimana nilai
batas toleransi untuk harmonisa tegangan adalah 5% (Permen ESDM No.4
tahun 2009).

Nilai harmonisa arus berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada


gambar dibawah ini
19
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

8.5 0 0
8.0 0 0
7.5 0 0
7.0 0 0
6.5 0 0
6.0 0 0
5.5 0 0
% 5.0 0 0
4.5 0 0
4.0 0 0
3.5 0 0
3.0 0 0
2.5 0 0
2.0 0 0
1.5 0 0
1.0 0 0
8/2 9 /2 0 14 3 :20 :0 5:0 0 (D:H :M :S) 9/2 /20 1 4
1:5 2 :3 0 .00 0 PM 1 8 H ou rs /D iv 9 :57 :3 0.0 00 AM

Gambar 15. Grafik Nilai Harmonisa Arus Pengukuran Aktual Main Panel

Tabel 8. Nilai Aktual Nilai Harmonisa Arus Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
% THD Arus
Item Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
R S T
Maksimum 6,6 5,8 8,5
Minimum 1,3 1,0 1,7 Maks. 5% Sesuai
Rata-rata 3,4 3,0 4,6

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai harmonisa arus


rata-rata fasar R sebesar 3,4%; fasa S sebesar 3,0%; dan fasa T sebesar
4,6%. Nilai-nilai ini masih sesuai dalam batas toleransi dimana nilai batas
toleransi untuk harmonisa arus adalah 5% (Permen ESDM No.4 tahun 2009).

D. Ketidakseimbangan Tegangan dan Arus (Unbalance Voltage and Current)


Nilai ketidakseimbangan tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual
ditunjukkan pada gambar dibawah ini

20
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

0 .8 0
0 .7 5
0 .7 0
0 .6 5
0 .6 0
0 .5 5
0 .5 0
%
0 .4 5
0 .4 0
0 .3 5
0 .3 0
0 .2 5
0 .2 0
0 .1 5
0 .1 0
8 /2 9 /20 1 4 3 :2 0 :0 5 :0 0 (D :H :M :S) 9 /2 /2 01 4
1 :5 2 :30 .00 0 PM 1 8 H o u rs /D i v 9 :5 7 :3 0 .0 0 0 AM

Gambar 18. Grafik Nilai Ketidakseimbangan Tegangan Pengukuran Aktual


Main Panel

Tabel 9. Nilai Aktual Nilai Ketidakseimbangan Tegangan Dibandingkan Nilai


Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Unb. Tegangan (%) Permen No.4 tahun 2009 Keterangan
Maksimum 0,8
Minimum 0,1 Maks. 3% Sesuai
Rata-rata 0,4

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai ketidakseimbangan


tegangan rata-rata fasar sebesar 0,4%. Nilai ini masih sesuai dalam batas
toleransi dimana nilai batas toleransi untuk ketidkseimbangan tegangan adalah
3% (Permen ESDM No. 4 tahun 2009).

Nilai ketidakseimbangan arus berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan


pada gambar dibawah ini

21
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

16 .0 0

14 .0 0

12 .0 0

10 .0 0
%
8.00 0

6.00 0

4.00 0

2.00 0

8 /2 9 /2 01 4 3 :2 0:05 :0 0 (D :H :M :S) 9/2/20 14


1 :5 2 :3 0.00 0 PM 1 8 Ho urs /Di v 9 :5 7 :30 .0 0 0 AM

Gambar 19. Grafik Nilai Ketidakseimbangan Arus Pengukuran Aktual Main


Panel

Tabel 10. Nilai Aktual Nilai Ketidakseimbangan Arus Dibandingkan Nilai


Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Unb. Arus (%) Permen No.4 tahun 2009 Keterangan
Maksimum 16,0
Minimum 0,8 Maks. 20% Sesuai
Rata-rata 7,5

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai ketidakseimbangan


arus rata-rata fasar sebesar 7,5%. Nilai ini masih sesuai dalam batas toleransi
dimana nilai batas toleransi untuk ketidakseimbangan arus adalah 20%
(Permen ESDM No.4 tahun 2009).

E. Nilai Faktor Daya (Cos Phi)


Nilai faktor daya berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada
gambar dibawah ini

22
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

1.00 0

0.9 5

0.9 0

0.8 5

0.8 0

8/29 /2 014 3:20 :0 5:00 (D:H :M :S) 9/2 /20 1 4


1:52 :3 0.000 PM 18 H ou rs /D iv 9 :57 :30.0 00 AM

Gambar 20. Grafik Nilai Faktor Daya Pengukuran Aktual Main Panel

Tabel 11. Nilai Aktual Nilai Faktor Daya Dibandingkan Nilai Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Faktor Daya Keppres 104 2003 TDL 2004 Keterangan
Item
R S T
Maksimum 0,98 0,99 0,99
Minimum 0,82 0,82 0,82 Min. 0,85 Sesuai
Rata-rata 0,93 0,95 0,95

Nilai faktor daya rata-rata fasa R sebesar 0,93; fasa S sebesar 0,95; dan fasa
T sebesar 0,95. Nilai ini masih berada dalam batas toleransi dimana nilai batas
toleransi untuk faktor daya minimal yang dianjurkan oleh PLN adalah 0,85
(Keppres 104 2003 TDL 2004).

23
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

3.2.1.2 Poliklinik
Pada poliklinik dilakukan pengukuran kualitas kelistrikan dengan menggunakan
Power Analyzer guna mendapatkan data keandalan dan kualitas listrik yang aktual.
Adapun hasil pengukuran keandalan dan kualitas listrik secara umum ditunjukkan
dalam gambar dan tabel sebagai berikut:

A. Frekuensi
Nilai frekuensi berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada gambar
dibawah ini

5 2 .50

5 2 .00

5 1 .50

5 1 .00

5 0 .50
Hz 5 0 .00

4 9 .50

4 9 .00

4 8 .50

4 8 .00

4 7 .50

9 /3/2 0 14 20 :00:0 0 (H :M :S) 9/4 /20 1 4


3 :57 :3 0.0 00 PM 4 H ou rs /D iv 11 :57:3 0.0 00 AM

Gambar 10. Grafik Nilai Frekuensi Pengukuran Aktual Poliklinik

Tabel 5. Nilai Aktual Frekuensi Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Frekuensi (Hz) SNI 04-1922-2002 Keterangan
Maksimum 50,28
Minimum 49,81 49,5-50,5 Hz Sesuai
Rata-rata 49,99

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai frekuensi rata-rata


sebesar 49,99 Hz. Nilai ini masih sesuai dalam batas toleransi dimana nilai
batas toleransi untuk frekuensi adalah 49,5-50,5 Hz (SNI 04-1922-2002).

B. Fluktuasi Tegangan
Nilai fluktuasi tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada
gambar dibawah ini
24
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

40 5 .0
40 0 .0
39 5 .0
39 0 .0
38 5 .0
38 0 .0
37 5 .0
V 37 0 .0
36 5 .0
36 0 .0
35 5 .0
35 0 .0
34 5 .0
34 0 .0
33 5 .0

9 /3/2 0 14 20 :0 0:0 0 (H :M :S) 9/4 /20 1 4


3 :57 :3 0.0 00 PM 4 H o u rs /D iv 11 :5 7:3 0.0 0 0 AM

Gambar 11. Grafik Nilai Fluktuasi Tegangan Pengukuran Aktual Poliklinik

Tabel 6. Nilai Aktual Nilai Fluktuasi Tegangan Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Tegangan (Volt)
Item Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
R S T
Maksimu
384,2 384,6 387,3
m
Minimum 349,8 349,7 352,8 – 10% / + 5% (Volt) Sesuai

Rata-rata 372,6 372,3 375,0

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai fluktuasi tegangan


rata-rata fasa R sebesar 372,6 Volt; fasa S sebesar 372,3; dan fasa T sebesar
375,0 Volt. Nilai fluktuasi tegangan rata-rata ini masih sesuai dalam batas
toleransi, dimana nilai batas toleransi untuk fluktuasi tegangan adalah – 10% /
+ 5% (Permen ESDM No.4 Tahun 2009)

C. Harmonisa Tegangan dan Arus


Nilai harmonisa tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan
pada gambar dibawah ini

25
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

1.2 5 0
1.2 0 0
1.1 5 0
1.1 0 0
1.0 5 0
1.0 0 0
0 .95
%
0 .90
0 .85
0 .80
0 .75
0 .70
0 .65
0 .60

9/3 /20 1 4 2 0 :0 0 :00 (H :M :S) 9/4 /20 1 4


3:5 7 :3 0 .00 0 PM 4 H o urs /D iv 11 :5 7:3 0.0 0 0 AM

Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Pengukuran Aktual Poliklinik

Tabel 7. Nilai Aktual Nilai Harmonisa Tegangan Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
% THD Tegangan
Item Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
R S T
Maksimum 1,0 1,2 1,0
Minimum 0,7 0,9 0,6 Maks. 5% Sesuai
Rata-rata 0,9 1,0 0,7

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai harmonisa


tegangan rata-rata fasar R sebesar 0,9%; fasa S sebesar 1,0%; dan fasa T
sebesar 0,7%. Nilai-nilai ini masih sesuai dalam batas toleransi dimana nilai
batas toleransi untuk harmonisa tegangan adalah 5% (Permen ESDM No.4
tahun 2009).

Nilai harmonisa arus berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada


gambar dibawah ini

26
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

1 8 .00

1 6 .00

1 4 .00

1 2 .00

% 1 0 .00

8 .0 00

6 .0 00

4 .0 00

2 .0 00

0 .0 00
9/3 /2 01 4 2 0 :00 :0 0 (H :M :S) 9 /4 /20 1 4
3:5 7 :30 .0 0 0 PM 4 H o u rs /D iv 11 :5 7 :3 0 .0 0 0 AM

Gambar 15. Grafik Nilai Harmonisa Arus Pengukuran Aktual Poliklinik

Tabel 8. Nilai Aktual Nilai Harmonisa Arus Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
% THD Arus
Item Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
R S T
Maksimum 6,3 18,4 8,7 Fasa S-T
Minimum 0,0 0,0 5,6 Maks. 5% sudah tidak
Rata-rata 1,5 5,0 7,0 Sesuai

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai harmonisa arus


rata-rata fasar R sebesar 1,5 %; fasa S sebesar 5,0 %; dan fasa T sebesar 7,0
%. Nilai-nilai khususnya pada fasar S, dan T sudah tidak sesuai dalam batas
toleransi dimana nilai batas toleransi untuk harmonisa arus adalah 5%
(Permen ESDM No.4 tahun 2009).

E. Ketidakseimbangan Tegangan dan Arus (Unbalance Voltage and Current)


Nilai ketidakseimbangan tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual
ditunjukkan pada gambar dibawah ini

27
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

0.6 0

0.5 5

0.5 0

0.4 5

0.4 0
%
0.3 5

0.3 0

0.2 5

0.2 0

0.1 5

0.1 0
9/3 /2 01 4 2 0:00 :0 0 (H :M :S) 9 /4 /2 0 14
3:5 7:30 .0 0 0 PM 4 H ou rs /D iv 11 :5 7:3 0.00 0 AM

Gambar 18. Grafik Nilai Ketidakseimbangan Tegangan Pengukuran Aktual


Poliklinik

Tabel 9. Nilai Aktual Nilai Ketidakseimbangan Tegangan Dibandingkan Nilai


Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Unb. Tegangan (%) Permen No.4 tahun 2009 Keterangan
Maksimum 0,6
Minimum 0,1 Maks. 3% Sesuai
Rata-rata 0,4

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai ketidakseimbangan


tegangan rata-rata fasar sebesar 0,4 %. Nilai ini masih sesuai dalam batas
toleransi dimana nilai batas toleransi untuk ketidakseimbangan tegangan
adalah 3% (Permen ESDM No.4 tahun 2009).

Nilai ketidakseimbangan arus berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan


pada gambar dibawah ini

28
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

3 0 .00

2 5 .00

2 0 .00

%
1 5 .00

1 0 .00

5 .0 00

0 .0 00
9/3 /2 01 4 2 0 :00 :0 0 (H :M :S) 9 /4 /20 1 4
3:5 7 :30 .0 0 0 PM 4 H o u rs /D iv 11 :5 7 :3 0 .0 0 0 AM

Gambar 19. Grafik Nilai Ketidakseimbangan Arus Pengukuran Aktual Poliklinik

Tabel 10. Nilai Aktual Nilai Ketidakseimbangan Arus Dibandingkan Nilai


Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Unb. Arus (%) Permen No.4 tahun 2009 Keterangan
Maksimum 32,4
Minimum 0,0 Maks. 20% Sesuai
Rata-rata 9,0

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai ketidakseimbangan


arus rata-rata fasar sebesar 9,0%. Nilai ini masih sesuai dalam batas toleransi
dimana nilai batas toleransi untuk ketidakseimbangan arus adalah 20%
(Permen ESDM No.4 tahun 2009).

E. Nilai Faktor Daya (Cos Phi)


Nilai faktor daya berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada
gambar dibawah ini

29
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

1.00 0

0.8 0

0.6 0

0.4 0

0.2 0

0.00 0
9/3/20 14 20 :0 0:0 0 (H :M :S) 9/4 /20 1 4
3:57 :3 0.000 PM 4 H o urs /D iv 11 :57:3 0.0 00 AM

Gambar 20. Grafik Nilai Faktor Daya Pengukuran Aktual Poliklinik

Tabel 11. Nilai Aktual Nilai Faktor Daya Dibandingkan Nilai Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Faktor Daya Keppres 104 2003 TDL 2004 Keterangan
Item
R S T
Maksimum 0,88 0,99 0,80
Minimum 0,00 0,00 0,53 Min 0,85 Sesuai
Rata-rata 0,27 0,40 0,61

Nilai faktor daya rata-rata fasa R sebesar 0,27; fasa S sebesar 0,40; dan fasa
T sebesar 0,61. Nilai ini masih berada dalam batas toleransi dimana nilai batas
toleransi untuk faktor daya minimal yang dianjurkan oleh PLN adalah 0,85
(Keppres 104 2003 TDL 2004).

30
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

3.2.1.3 ITP Baru


Pada gedung ITP Baru dilakukan pengukuran kualitas kelistrikan dengan
menggunakan Power Analyzer guna mendapatkan data keandalan dan kualitas listrik
yang aktual. Adapun hasil pengukuran keandalan dan kualitas listrik secara umum
ditunjukkan dalam gambar dan tabel sebagai berikut:

A. Frekuensi
Nilai frekuensi berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada gambar
dibawah ini

Gambar 10. Grafik Nilai Frekuensi Pengukuran Aktual ITP Baru

Tabel 5. Nilai Aktual Frekuensi Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Frekuensi (Hz) SNI 04-1922-2002 Keterangan
Maksimum 50,33
Minimum 49,70 49,5-50,5 Hz Sesuai
Rata-rata 50,15

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai frekuensi rata-rata


sebesar 50,15 Hz. Nilai ini masih sesuai dalam batas toleransi dimana nilai
batas toleransi untuk frekuensi adalah 49,5-50,5 Hz (SNI 04-1922-2002).

B. Fluktuasi Tegangan
Nilai fluktuasi tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada
gambar dibawah ini
31
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Gambar 11. Grafik Nilai Fluktuasi Tegangan Pengukuran Aktual ITP Baru

Tabel 6. Nilai Aktual Nilai Fluktuasi Tegangan Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Tegangan (Volt)
Item Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
R S T
Maksimu
363,3 363,6 359,3
m
Minimum 350,2 350,6 345,5 – 10% / + 5% (Volt) Sesuai

Rata-rata 358,6 358,7 354,5

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai fluktuasi tegangan


rata-rata fasa R sebesar 358,6 Volt; fasa S sebesar 358,7; dan fasa T sebesar
354,5 Volt. Nilai fluktuasi tegangan rata-rata ini masih sesuai dalam batas
toleransi, dimana nilai batas toleransi untuk fluktuasi tegangan adalah – 10% /
+ 5% (Permen ESDM No.4 Tahun 2009)

C. Harmonisa Tegangan dan Arus


Nilai harmonisa tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan
pada gambar dibawah ini

32
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Fasa ‘R’ Pengukuran Aktual ITP
Baru

Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Fasa ‘S’ Pengukuran Aktual ITP
Baru

33
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Fasa ‘T’ Pengukuran Aktual ITP
Baru

Tabel 7. Nilai Aktual Nilai Harmonisa Tegangan Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
% THD Tegangan Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
Item
R S T
1,1 1,0
Maksimum 0,92
7 5
1,0 0,9
Minimum 0,79 Maks. 5% Sesuai
4 2
1,1 0,9
Rata-rata 0,87
1 7

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai harmonisa


tegangan rata-rata fasar R sebesar 1,11 %; fasa S sebesar 0,87 %; dan fasa T
sebesar 0,97 %. Nilai-nilai ini masih sesuai dalam batas toleransi dimana nilai
batas toleransi untuk harmonisa tegangan adalah 5% (Permen ESDM No.4
tahun 2009).

Nilai harmonisa arus berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada


gambar dibawah ini

34
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Gambar 15. Grafik Nilai Harmonisa Arus ‘ Fasa R’ Pengukuran Aktual ITP Baru

Gambar 15. Grafik Nilai Harmonisa Arus ‘ Fasa S’ Pengukuran Aktual ITP Baru

35
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Gambar 15. Grafik Nilai Harmonisa Arus ‘ Fasa T’ Pengukuran Aktual ITP Baru

Tabel 8. Nilai Aktual Nilai Harmonisa Arus Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
% THD Arus Permen ESDM No.4 Tahun
Item Keterangan
R S T 2009
8,6
Maksimum 5,63 6,81
0
5,6 Tidak
Minimum 4,56 5,04 Maks. 5%
7 Sesuai
7,6
Rata-rata 5,06 5,99
8

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai harmonisa arus


rata-rata fasar R sebesar 5,06 %; fasa S sebesar 5,99 %; dan fasa T sebesar
7,68 %. Nilai-nilai ini sudah tidak sesuai dalam batas toleransi dimana nilai
batas toleransi untuk harmonisa arus adalah 5% (Permen ESDM No.4 tahun
2009).

F. Ketidakseimbangan Tegangan dan Arus (Unbalance Voltage and Current)


Nilai ketidakseimbangan tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual
ditunjukkan pada gambar dibawah ini

Gambar 18. Grafik Nilai Ketidakseimbangan Tegangan Pengukuran Aktual ITP


Baru

36
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Tabel 9. Nilai Aktual Nilai Ketidakseimbangan Tegangan Dibandingkan Nilai


Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Unb. Tegangan (%) Permen No.4 tahun 2009 Keterangan
Maksimum 1,21
Minimum 0,61 Maks. 3% Sesuai
Rata-rata 0,78

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai ketidakseimbangan


tegangan rata-rata fasar sebesar 0,78 %. Nilai ini masih sesuai dalam batas
toleransi dimana nilai batas toleransi untuk ketidakseimbangan tegangan
adalah 3% (Permen ESDM No.4 tahun 2009).

Nilai ketidakseimbangan arus berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan


pada gambar dibawah ini

Gambar 19. Grafik Nilai Ketidakseimbangan Arus Pengukuran Aktual ITP Baru

Tabel 10. Nilai Aktual Nilai Ketidakseimbangan Arus Dibandingkan Nilai


Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Unb. Arus (%) Permen No.4 tahun 2009 Keterangan
Maksimum 31,74
Minimum 14,60 Maks. 20% Sesuai
Rata-rata 16,63

37
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai ketidakseimbangan


arus rata-rata fasar sebesar 16,63%. Nilai ini masih sesuai dalam batas
toleransi dimana nilai batas toleransi untuk ketidakseimbangan arus adalah
20% (Permen ESDM No.4 tahun 2009). Namun demikian perlu sedapat
mungkin untuk segera membalance beban sebelum melebihi standar.

E. Nilai Faktor Daya (Cos Phi)


Nilai faktor daya berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada
gambar dibawah ini

Gambar 20. Grafik Nilai Faktor Daya Pengukuran Aktual ITP Baru

Tabel 11. Nilai Aktual Nilai Faktor Daya Dibandingkan Nilai Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Faktor Daya (Pf) Keppres 104 2003 TDL 2004 Keterangan
Maksimu
0,99
m
Minimum 0,96 Min 0,85 Sesuai

Rata-rata 0,98

Nilai faktor daya rata-rata sebesar 0,98. Nilai ini masih berada dalam batas
toleransi dimana nilai batas toleransi untuk faktor daya minimal yang
dianjurkan oleh PLN adalah 0,85 (Keppres 104 2003 TDL 2004).

38
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

3.2.1.4 Formulating
Pada Formulating dilakukan pengukuran kualitas kelistrikan dengan menggunakan
Power Analyzer guna mendapatkan data keandalan dan kualitas listrik yang aktual.
Adapun hasil pengukuran keandalan dan kualitas listrik secara umum ditunjukkan
dalam gambar dan tabel sebagai berikut:

A. Frekuensi
Nilai frekuensi berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada gambar
dibawah ini

Gambar 10. Grafik Nilai Frekuensi Pengukuran Aktual Formulating

Tabel 5. Nilai Aktual Frekuensi Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Frekuensi (Hz) SNI 04-1922-2002 Keterangan
Maksimum 50,08
Minimum 49,96 49,5-50,5 Hz Sesuai
Rata-rata 50,01

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai frekuensi rata-rata


sebesar 50,01 Hz. Nilai ini masih sesuai dalam batas toleransi dimana nilai
batas toleransi untuk frekuensi adalah 49,5-50,5 Hz (SNI 04-1922-2002).

B. Fluktuasi Tegangan
Nilai fluktuasi tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada
gambar dibawah ini
39
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Gambar 11. Grafik Nilai Fluktuasi Tegangan Pengukuran Aktual Formulating

Tabel 6. Nilai Aktual Nilai Fluktuasi Tegangan Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Tegangan (Volt) Keteranga
Item Permen ESDM No.4 Tahun 2009
R S T n

Maksimu 364,9 364,4 363,9


m 5 2 4
362,4 362,2 361,4
Minimum – 10% / + 5% (Volt) Sesuai
3 3 0
363,5 363,0 362,5
Rata-rata
3 7 7

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai fluktuasi tegangan


rata-rata fasa R sebesar 363,53 Volt; fasa S sebesar 363,07; dan fasa T
sebesar 362,57 Volt. Nilai fluktuasi tegangan rata-rata ini masih sesuai dalam
batas toleransi, dimana nilai batas toleransi untuk fluktuasi tegangan adalah –
10% / + 5% (Permen ESDM No.4 Tahun 2009)

C. Harmonisa Tegangan dan Arus


Nilai harmonisa tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan
pada gambar dibawah ini

40
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Fasa ‘R’ Pengukuran Aktual
Formulating

Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Fasa ‘S’ Pengukuran Aktual
Formulating

41
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Fasa ‘T’ Pengukuran Aktual
Formulating

Tabel 7. Nilai Aktual Nilai Harmonisa Tegangan Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
% THD Tegangan Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
Item
R S T
1,3 1,0
Maksimum 1,34
0 7
1,2 1,0
Minimum 1,25 Maks. 5% Sesuai
1 0
1,2 1,0
Rata-rata 1,28
5 4

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai harmonisa


tegangan rata-rata fasar R sebesar 1,25 %; fasa S sebesar 1,28 %; dan fasa T
sebesar 1,04 %. Nilai-nilai ini masih sesuai dalam batas toleransi dimana nilai
batas toleransi untuk harmonisa tegangan adalah 5% (Permen ESDM No.4
tahun 2009).

Nilai harmonisa arus berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada


gambar dibawah ini

42
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Gambar 15. Grafik Nilai Harmonisa Arus ‘ Fasa R’ Pengukuran Aktual


Formulating

Gambar 15. Grafik Nilai Harmonisa Arus ‘ Fasa S’ Pengukuran Aktual


Formulating

43
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Gambar 15. Grafik Nilai Harmonisa Arus ‘ Fasa T’ Pengukuran Aktual


Formulating

Tabel 8. Nilai Aktual Nilai Harmonisa Arus Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Permen ESDM No.4 Tahun
% THD Arus Keterangan
Item 2009
R S T
37,8
Maksimum 6,21 12,03
1
35,1 Tidak
Minimum 4,85 5,06 Maks. 5%
8 Sesuai
35,9
Rata-rata 5,70 9,12
6

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai harmonisa arus


rata-rata fasar R sebesar 5,70 %; fasa S sebesar 9,12 %; dan fasa T sebesar
35,96 %. Nilai-nilai ini tidak sesuai dalam batas toleransi dimana nilai batas
toleransi untuk harmonisa arus adalah 5% (Permen ESDM No.4 tahun 2009).

G. Ketidakseimbangan Tegangan dan Arus (Unbalance Voltage and Current)


Nilai ketidakseimbangan tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual
ditunjukkan pada gambar dibawah ini

44
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Gambar 18. Grafik Nilai Ketidakseimbangan Tegangan Pengukuran Aktual


Formulating

Tabel 9. Nilai Aktual Nilai Ketidakseimbangan Tegangan Dibandingkan Nilai


Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Unb. Tegangan (%) Permen No.4 tahun 2009 Keterangan
Maksimum 0,28
Minimum 0,05 Maks. 3% Sesuai
Rata-rata 0,17

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai ketidakseimbangan


tegangan rata-rata fasar sebesar 0,17 %. Nilai ini masih sesuai dalam batas
toleransi dimana nilai batas toleransi untuk ketidakseimbangan tegangan
adalah 3% (Permen ESDM No.4 tahun 2009).

Nilai ketidakseimbangan arus berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan


pada gambar dibawah ini

45
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Gambar 19. Grafik Nilai Ketidakseimbangan Arus Pengukuran Aktual


Formulating

Tabel 10. Nilai Aktual Nilai Ketidakseimbangan Arus Dibandingkan Nilai


Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Unb. Arus (%) Permen No.4 tahun 2009 Keterangan
Maksimum 34,85
Minimum 29,94 Maks. 20% Sesuai
Rata-rata 31,72

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai ketidakseimbangan


arus rata-rata fasar sebesar 29,94%. Nilai ini masih sesuai dalam batas
toleransi dimana nilai batas toleransi untuk ketidakseimbangan arus adalah
20% (IEEE Std.446-1980).

E. Nilai Faktor Daya (Cos Phi)


Nilai faktor daya berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada
gambar dibawah ini

46
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Gambar 20. Grafik Nilai Faktor Daya Pengukuran Aktual Formulating

Tabel 11. Nilai Aktual Nilai Faktor Daya Dibandingkan Nilai Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Faktor Daya (Pf) Keppres 104 2003 TDL 2004 Keterangan
Maksimu
-0,77
m
Minimum -0,80 Min 0,85 Sesuai

Rata-rata -0,78

Nilai faktor daya rata-rata sebesar -0,78. Nilai ini sesuai dalam batas toleransi
dimana nilai batas toleransi untuk faktor daya minimal yang dianjurkan oleh
PLN adalah 0,85 (Keppres 104 2003 TDL 2004). Namun demikian kondisi
leading ini perlu diperbaiki dengan mengurangi beban kapasitif ataupun
sebaliknya dengan menambah beban induktif, karena nilainya yang semakin
jauh akan mengurangi arus yang digunakan.

47
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

3.2.1.5 Kantor S3
Pada panel kantor S3 dilakukan pengukuran kualitas kelistrikan dengan
menggunakan Power Analyzer selama beberapa hari guna mendapatkan data
keandalan dan kualitas listrik yang aktual. Adapun hasil pengukuran keandalan dan
kualitas listrik secara umum ditunjukkan dalam gambar dan tabel sebagai berikut:

A. Frekuensi
Nilai frekuensi berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada gambar
dibawah ini

5 2.50

5 2.00

5 1.50

5 1.00

5 0.50
Hz 5 0.00

4 9.50

4 9.00

4 8.50

4 8.00

4 7.50

9/4/2014 1 5:48:00 (H :M :S) 9/5/201 4


4:11:00.00 0 PM 3 Hou rs /D i v 7:59 :0 0.000 AM

Gambar 10. Grafik Nilai Frekuensi Pengukuran Aktual Kantor S3

Tabel 5. Nilai Aktual Frekuensi Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Frekuensi (Hz) SNI 04-1922-2002 Keterangan
Maksimum 50,02
Minimum 49,75 49,5-50,5 Hz Sesuai
Rata-rata 50,36

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai frekuensi rata-rata


sebesar 50,36 Hz. Nilai ini masih sesuai dalam batas toleransi dimana nilai
batas toleransi untuk frekuensi adalah 49,5-50,5 Hz (SNI 04-1922-2002).

B. Fluktuasi Tegangan
Nilai fluktuasi tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada
gambar dibawah ini
48
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

4 0 5 .0

4 0 0 .0

3 9 5 .0

3 9 0 .0

3 8 5 .0

3 8 0 .0
V 3 7 5 .0

3 7 0 .0

3 6 5 .0

3 6 0 .0

3 5 5 .0

3 5 0 .0

3 4 5 .0
9 /4 /2 01 4 1 5 :4 8 :0 0 (H:M :S) 9 /5 /2 01 4
4 :1 1 :00 .0 0 0 PM 3 Ho u rs /Di v 7 :5 9 :00 .0 0 0 AM

Gambar 11. Grafik Nilai Fluktuasi Tegangan Pengukuran Aktual Kantor S3

Tabel 6. Nilai Aktual Nilai Fluktuasi Tegangan Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Tegangan (Volt)
Item Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
R S T
Maksimu
384,8 383,7 386,5
m
Minimum 362,9 362,8 364,1 – 10% / + 5% (Volt) Sesuai

Rata-rata 378,4 376,9 380,3

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai fluktuasi tegangan


rata-rata fasa R sebesar 378,4 Volt; fasa S sebesar 376,9; dan fasa T sebesar
380,3 Volt. Nilai fluktuasi tegangan rata-rata ini masih sesuai dalam batas
toleransi, dimana nilai batas toleransi untuk fluktuasi tegangan adalah – 10% /
+ 5% (Permen ESDM No.4 Tahun 2009)

C. Harmonisa Tegangan dan Arus


Nilai harmonisa tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan
pada gambar dibawah ini

49
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

1.2 5 0
1.2 0 0
1.1 5 0
1.1 0 0
1.0 5 0
1.0 0 0
0 .95
0 .90
%
0 .85
0 .80
0 .75
0 .70
0 .65
0 .60
0 .55
0 .50

9/4 /20 1 4 1 5 :4 8 :00 (H :M :S) 9/5 /20 1 4


4:1 1 :0 0 .00 0 PM 3 H o urs /D iv 7 :59 :0 0.0 00 AM

Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Pengukuran Aktual Kantor S3

Tabel 7. Nilai Aktual Nilai Harmonisa Tegangan Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
% THD Tegangan
Item Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
R S T
Maksimum 1,2 1,0 0,9
Minimum 0,7 0,5 0,5 Maks. 5% Sesuai
Rata-rata 1,0 0,8 0,7

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai harmonisa


tegangan rata-rata fasar R sebesar 1,0%; fasa S sebesar 0,8%; dan fasa T
sebesar 0,7%. Nilai-nilai ini masih sesuai dalam batas toleransi dimana nilai
batas toleransi untuk harmonisa tegangan adalah 5% (Permen ESDM No.4
tahun 2009).

Nilai harmonisa arus berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada


gambar dibawah ini

50
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

3.50 0

3.00 0

2.50 0

2.00 0
%

1.50 0

1.00 0

0 .5 0

0.00 0
9 /4 /2 0 14 1 5 :4 8:00 (H :M :S) 9 /5 /2 01 4
4 :1 1 :0 0.00 0 PM 3 H o urs /D i v 7:59 :0 0 .0 00 AM

Gambar 15. Grafik Nilai Harmonisa Arus Pengukuran Aktual Kantor S3

Tabel 8. Nilai Aktual Nilai Harmonisa Arus Dibandingkan Nilai Standart


PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
% THD Arus
Item Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
R S T
Maksimum 3,4 3,5 3,2
Minimum 0,0 0,0 0,0 Maks. 5% Sesuai
Rata-rata 0,2 0,2 0,1

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai harmonisa arus


rata-rata fasar R sebesar 0,2%; fasa S sebesar 0,2%; dan fasa T sebesar
0,1%. Nilai-nilai ini masih sesuai dalam batas toleransi dimana nilai batas
toleransi untuk harmonisa arus adalah 5% (Permen ESDM No.4 tahun 2009).

H. Ketidakseimbangan Tegangan dan Arus (Unbalance Voltage and Current)


Nilai ketidakseimbangan tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual
ditunjukkan pada gambar dibawah ini

51
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

10 4 .0

10 2 .0

% 10 0 .0

98 .0 0

96 .0 0

9 /4 /2 0 14 1 5 :4 8:00 (H :M :S) 9 /5 /2 01 4
4 :1 1 :0 0.00 0 PM 3 H o urs /D i v 7:59 :0 0 .0 00 AM

Gambar 18. Grafik Nilai Ketidakseimbangan Tegangan Pengukuran Aktual


Kantor S3

Tabel 9. Nilai Aktual Nilai Ketidakseimbangan Tegangan Dibandingkan Nilai


Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Unb. Tegangan (%) Permen No.4 tahun 2009 Keterangan
Maksimum 100
Tidak
Minimum 100 Maks. 3%
Sesuai
Rata-rata 100

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai ketidakseimbangan


tegangan rata-rata sebesar 100%. Nilai ini tidak sesuai dalam batas toleransi
dimana nilai batas toleransi untuk ketidkseimbangan tegangan adalah 3%
(Permen ESDM No. 4 tahun 2009).

Nilai ketidakseimbangan arus berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan


pada gambar dibawah ini

52
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

1 0 0 .0

8 0 .00

6 0 .00
%

4 0 .00

2 0 .00

0 .0 00
9/4 /2 01 4 1 5 :48 :0 0 (H :M :S) 9 /5 /20 1 4
4:1 1 :00 .0 0 0 PM 3 H o u rs /D iv 7:5 9 :00 .0 0 0 AM

Gambar 19. Grafik Nilai Ketidakseimbangan Arus Pengukuran Aktual Kantor


S3

Tabel 10. Nilai Aktual Nilai Ketidakseimbangan Arus Dibandingkan Nilai


Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Unb. Arus (%) Permen No.4 tahun 2009 Keterangan
Maksimum 100,0
Minimum 0,0 Maks. 20% Sesuai
Rata-rata 5,6

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai ketidakseimbangan


arus rata-rata sebesar 5,6%. Nilai ini masih sesuai dalam batas toleransi
dimana nilai batas toleransi untuk ketidakseimbangan arus adalah 20%
(Permen ESDM No.4 tahun 2009).

E. Nilai Faktor Daya (Cos Phi)


Nilai faktor daya berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada
gambar dibawah ini

53
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

0 .9 0
0 .8 5
0 .8 0
0 .7 5
0 .7 0
0 .6 5
0 .6 0
0 .5 5
0 .5 0
0 .4 5
0 .4 0
0 .3 5
0 .3 0
0 .2 5
0 .2 0
0 .1 5
0 .1 0
5 0.00E-3
0.000
9/4/20 14 15 :4 8:00 (H :M :S) 9/5/201 4
4:11 :0 0.000 PM 3 H ours /Di v 7:59 :0 0.000 AM

Gambar 20. Grafik Nilai Faktor Daya Pengukuran Aktual Kantor S3

Tabel 11. Nilai Aktual Nilai Faktor Daya Dibandingkan Nilai Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Faktor Daya Keppres 104 2003 TDL 2004 Keterangan
Item
R S T
Maksimum 0,86 0,87 0,84
Minimum 0,00 0,00 0,00 Min. 0,85 Sesuai
0,00 0,00 0,00
Rata-rata
4 5 4

Nilai faktor daya rata-rata fasa R sebesar 0,04; fasa S sebesar 0,005; dan fasa
T sebesar 0,004. Nilai ini sudah tidak sesuai batas toleransi dimana nilai batas
toleransi untuk faktor daya minimal yang dianjurkan oleh PLN adalah 0,85
(Keppres 104 2003 TDL 2004).

54
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

3.2.1.6 Motor Pompa


Pada motor poma dilakukan pengukuran kualitas kelistrikan dengan menggunakan
Power Analyzer selama beberapa hari guna mendapatkan data keandalan dan
kualitas listrik yang aktual. Adapun hasil pengukuran keandalan dan kualitas listrik
secara umum ditunjukkan dalam gambar dan tabel sebagai berikut:

A. Frekuensi
Nilai frekuensi berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada tabel
dibawah ini
Tabel 5. Nilai Aktual Frekuensi Dibandingkan Nilai Standart
Motor Minimum Maksimum Rata-Rata SNI 04-1922-2002 Keterangan
Pompa Barat 20 HP 50,03 50,09 50,07 49,5-50,5 Hz Sesuai
Pompa Barat 75 kW 50,06 50,11 50,09 49,5-50,5 Hz Sesuai
Pompa Timur 75 kW 50,04 50,05 50,05 49,5-50,5 Hz Sesuai
Pompa Timur 30 kW 50,01 50,07 50,03 49,5-50,5 Hz Sesuai
Pompa Tankground 50,05 50,09 50,08 49,5-50,5 Hz Sesuai

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai frekuensi rata-rata


masih sesuai dalam batas toleransi dimana nilai batas toleransi untuk frekuensi
adalah 49,5-50,5 Hz (SNI 04-1922-2002).

B. Fluktuasi Tegangan
Nilai fluktuasi tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada
tabel dibawah ini

Tabel 6. Nilai Aktual Nilai Fluktuasi Tegangan Dibandingkan Nilai Standart

Motor R/1 S/2 T/3 Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan

Minimum 359,9 357,6 357,6


Pompa Maksimu
Sesuai
Barat 20 HP m 360,4 358,0 358,2
Rata rata 360,2 357,9 358,1
Minimum 347,7 342,3 341,8
Pompa Maksimu
– 10% / + 5% (Volt) Sesuai
Barat 75 kW m 347,7 342,7 342,1
Rata rata 347,6 342,5 341,9
Minimum 347,4 342,3 341,8
Pompa
Maksimu
Timur 75 Sesuai
m 347,7 342,7 342,1
kW
Rata rata 347,6 342,5 341,9

55
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Minimum 361,1 363,3 360,0


Pompa
Maksimu
Timur 30 Sesuai
m 361,9 364,0 364,0
kW
Rata rata 361,5 363,6 360,0
Minimum 363,4 364,8 364,6
Pompa Maksimu
Sesuai
Tankground m 366,6 367,9 367,0
Rata rata 364,4 365,7 365,3

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai fluktuasi tegangan


rata-rata masih sesuai dalam batas toleransi, dimana nilai batas toleransi untuk
fluktuasi tegangan adalah – 10% / + 5% (Permen ESDM No.4 Tahun 2009)

C. Harmonisa Tegangan dan Arus


Nilai harmonisa tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan
pada tabel dibawah ini

Tabel 7. Nilai Aktual Nilai Harmonisa Tegangan Dibandingkan Nilai Standart


S/
R/1 T/3
Motor 2 Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
Minimum 0,8 1,0 0,9
Pompa Barat Maksimu
0,8 1,0 0,9 Sesuai
20 HP m
Rata rata 0,8 1,0 0,9

Minimum 0,7 0,9 0,8


Pompa Barat Maksimu
0,7 0,9 0,8 Sesuai
75 kW m
Rata rata 0,7 0,9 0,7

Minimum 0,7 0,9 0,8


Pompa Timur Maksimu
0,7 0,9 0,8 Maks 5% Sesuai
75 kW m
Rata rata 0,7 0,9 0,7

Minimum 1,1 0,8 0,9


Pompa Timur Maksimu
1,1 0,9 1,0 Sesuai
30 kW m
Rata rata 1,1 0,8 0,9

Minimum 0,9 0,7 1,0


Pompa Maksimu
1,0 0,8 1,1 Sesuai
Tankground m
Rata rata 0,9 0,8 1,0

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai harmonisa


tegangan rata-rata masih sesuai dalam batas toleransi dimana nilai batas
toleransi untuk harmonisa tegangan adalah 5% (Permen ESDM No.4 tahun
2009).

56
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Nilai harmonisa arus berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada


tabel dibawah ini

Tabel 8. Nilai Aktual Nilai Harmonisa Arus Dibandingkan Nilai Standart


T/
R/1 S/2
Motor 3 Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
Minimum 3,4 4,6 5,4
Pompa Barat Maksimu
3,7 4,9 5,6 Sesuai
20 HP m
Rata rata 3,6 4,8 5,5

Minimum 2,2 2,1 2,1


Pompa Barat Maksimu
2,3 2,2 2,1 Sesuai
75 kW m
Rata rata 2,2 2,2 2,1

Minimum 1,0 1,1 1,2


Pompa Maksimu
1,0 1,2 1,3 Maks 5% Sesuai
Timur 75 kW m
Rata rata 1,0 1,1 1,2

Minimum 2,8 2,4 2,4


Pompa Maksimu
2,9 2,5 2,5 Sesuai
Timur 30 kW m
Rata rata 2,8 2,5 2,4

Minimum 0,0 0,0 0,0


Pompa Maksimu
0,0 0,0 0,0 Sesuai
Tankground m
Rata rata 0,0 0,0 0,0

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai harmonisa arus


rata-rata masih sesuai dalam batas toleransi dimana nilai batas toleransi untuk
harmonisa arus adalah 5% (Permen ESDM No.4 tahun 2009).

I. Ketidakseimbangan Tegangan dan Arus (Unbalance Voltage and Current)


Nilai ketidakseimbangan tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual
ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 9. Nilai Aktual Nilai Ketidakseimbangan Tegangan Dibandingkan Nilai


Standart

Motor Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan


100, Maks 3%
Minimum 0
Pompa Barat 100, Tidak
20 HP Maksimum 0 Sesuai
100,
Rata rata 0
Pompa Barat Minimum 100, Tidak
75 kW 0 Sesuai
57
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

100,
Maksimum 0
100,
Rata rata 0
100,
Minimum 0
Pompa Timur 100, Tidak
75 kW Maksimum 0 Sesuai
100,
Rata rata 0
0,40
Minimum 0
Pompa Timur 0,50
Sesuai
30 kW Maksimum 0
0,41
Rata rata 7
100,
Minimum 0
Pompa 100, Tidak
Tankground Maksimum 0 Sesuai
100,
Rata rata 0

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai ketidakseimbangan


tegangan rata-rata ada yang sesuai maupun tidak sesuai dalam batas toleransi
dimana nilai batas toleransi untuk ketidkseimbangan tegangan adalah 3%
(Permen ESDM No. 4 tahun 2009).

Nilai ketidakseimbangan arus berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan


pada gambar dibawah ini

Tabel 10. Nilai Aktual Nilai Ketidakseimbangan Arus Dibandingkan Nilai


Standart
Motor Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
100,
Minimum 0
Pompa Barat 100, Tidak
20 HP Maksimum 0 Sesuai
100,
Rata rata 0
100,
Minimum 0
Pompa Barat 100, Tidak
75 kW Maksimum 0 Sesuai
100, Maks. 20%
Rata rata 0
100,
Minimum 0
Pompa Timur 100, Tidak
75 kW Maksimum 0 Sesuai
100,
Rata rata 0
Pompa Timur Minimum 3
Sesuai
30 kW 3
Maksimum

58
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Rata rata 3
0,00
Minimum 0
Pompa 0,00
Sesuai
Tankground Maksimum 0
0,00
Rata rata 0

Berdasarkan hasil pengukuran aktual diperoleh bahwa nilai ketidakseimbangan


arus rata-rata ada yang sesuai maupun tidak sesuai dalam batas toleransi
dimana nilai batas toleransi untuk ketidkseimbangan arus adalah 20% (Permen
ESDM No.4 tahun 2009).

E. Nilai Faktor Daya (Cos Phi)


Nilai faktor daya berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada tabel
dibawah ini

Tabel 11. Nilai Aktual Nilai Faktor Daya Dibandingkan Nilai Standart

Motor R/1 S/2 T/3 Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
Minimum 0,879 0,936 0,804
Pompa Barat Maksimu
0,888 0,936 0,805 Sesuai
20 HP m
Rata rata 0,888 0,936 0,805

Minimum 0,875 0,879 0,852


Pompa Barat Maksimu
0,875 0,880 0,853 Sesuai
75 kW m
Rata rata 0,875 0,880 0,852
Maks 5%
Minimum 0,892 0,919 0,937
Pompa Maksimu
0,894 0,921 0,939 Sesuai
Timur 75 kW m
Rata rata 0,893 0,920 0,938

Minimum 0,888 0,879 0,860


Pompa Maksimu
0,888 0,880 0,861 Sesuai
Timur 30 kW m
Rata rata 0,88 0,879 0,860

Nilai faktor daya rata-rata masih sesuai batas toleransi dimana nilai batas
toleransi untuk faktor daya minimal yang dianjurkan oleh PLN adalah 0,85
(Keppres 104 2003 TDL 2004).

59
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

3.2.2.PENGHANTAR (KABEL)

Penghantar terdiri dari dua jenis yaitu kabel dan kawat. Kabel adalah
penghantar yang dilapisi dengan bahan isolasi (penghantar berisolasi). Sebuah
kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan
pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet atau plastik, sedangkan
konduktor terbuat dari serabut tembaga atau tembaga pejal. Kawat adalah
penghantar tanpa dilapisi bahan isolasi (penghantar telanjang).

Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA yang dimilikinya
dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas
penampang konduktor kabel listrik. Apabila dalam sistem penghantar listrik
terdapat ketidak sesuaian KHA maka akan terjadi overload yang berdampak
terjadinya panas berlebih pada penghantar. Sehingga pada sistem penghantar
harus terdapat kesesuaian antara beban dan penghantarnya, sehingga system
distribusi listrik berfungsi secara optimal.

Berdasarkan data dilapangan, banyak ditemukan titik peralatan yang tidak


sesuai antara kapasitas beban dengan KHA penghantar kabel. Berikut ini hasil
pengamatan dan pengukuran sistem penghantar di PT. Pertamina Tanjung
Priok.

60
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

PENGUKURAN ARUS
NO Kabel Incoming Lokasi Kabel Out Going Arus Kapasitas Kabel Menurut PUIL % MaX.
R S T
NYFGbY
1 FORMULATING 4x10mm2 11,24 16,47 3,34 75 22%
4x95 mm2
NYFGbY
2 ITP BARU 4x50mm2 47,78 75,21 118,13 185 64%
4x120 mm2
2 27 25,1 24,4
3 4x50mm 185 15%
4 4x50mm2 135,7 127,7 131,6 185 73%
5 4x50mm2 135,7 127,7 131,6 185 73%
NYFGbY
6
4x240 mm2
POMPA BARAT 4x50mm2 135,7 127,7 131,6 185 73%
7 4x50mm2 135,7 127,7 131,6 185 73%
8 4x50mm2 135,7 127,7 131,6 185 73%
9 4x50mm2 135,7 127,7 131,6 185 73%
NYFGbY 2
10 FIILING SHED 4x16mm 0,7 1,6 2,8 98 3%
4x25mm2
2
11 NYFGbY 4x16mm
PMK 0,8 0,8 1 185 0%
12 4x70 mm2 4x50mm2
2 115,8 127,8 113,7
13 4x16mm 98 130%
14 NYFGbY 4x16mm2 115,8 127,8 113,7 98 130%
POMPA TIMUR
15 4x120 mm2 4x16mm2 115,8 127,8 113,7 98 130%
16 4x16mm2 115,8 127,8 113,7 98 130%
NYFGbY 2 0,3 1 8
17 PMB 3 4x16mm 98 8%
4x95 mm2
NYFGbY
18 PMB 4 4x16mm2 0,5 1 1 98 1%
4x95 mm2
NYFGbY
19 Marine 4x25mm2 36,7 37,4 31 128 29%
4x95 mm2

61
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Berdasarkan PUIL 2000 bahwa standar KHA untuk penghantar kabel minimal
125% dari arus beban penuh (atau 80% beban terhadap KHA kabel). Maka
dapat dianalisa kesesuaian antara besarnya beban terhadap KHA kabel
sebagaimana table berikut ini :

PENGUKURAN ARUS ANALISA PUIL 2000


NO Kabel Incoming Lokasi Kabel Out Going Arus Kapasitas Kabel Menurut PUIL % MaX.
R S T (Maks. 80)
NYFGbY 2 sesuai
1 FORMULATING 4x10mm 11,24 16,47 3,34 75 22%
4x95 mm2
NYFGbY
2 ITP BARU 4x50mm2 47,78 75,21 118,13 185 64% sesuai
4x120 mm2
2 27 25,1 24,4 sesuai
3 4x50mm 185 15%
2 135,7 127,7 131,6 sesuai
4 4x50mm 185 73%
5 4x50mm2 135,7 127,7 131,6 185 73% sesuai
NYFGbY 2 135,7 127,7 131,6 sesuai
6 POMPA BARAT 4x50mm 185 73%
4x240 mm2
2 135,7 127,7 131,6 sesuai
7 4x50mm 185 73%
8 4x50mm2 135,7 127,7 131,6 185 73% sesuai
2 135,7 127,7 131,6 sesuai
9 4x50mm 185 73%
NYFGbY 2 sesuai
10 FIILING SHED 4x16mm 0,7 1,6 2,8 98 3%
4x25mm2
2
11 NYFGbY 4x16mm
PMK 0,8 0,8 1 185 0% sesuai
12 4x70 mm2 4x50mm
2

13 4x16mm2 115,8 127,8 113,7 98 130% Tidak sesuai


14 NYFGbY 4x16mm2 115,8 127,8 113,7 98 130% Tidak sesuai
POMPA TIMUR
15 4x120 mm2 4x16mm
2 115,8 127,8 113,7 98 130% Tidak sesuai
16 4x16mm2 115,8 127,8 113,7 98 130% Tidak sesuai
NYFGbY 2 0,3 1 8 sesuai
17 PMB 3 4x16mm 98 8%
4x95 mm2
NYFGbY
18 PMB 4 4x16mm2 0,5 1 1 98 1% sesuai
4x95 mm2
NYFGbY 2 36,7 37,4 31 sesuai
19 Marine 4x25mm 128 29%
4x95 mm2

Pada tabel hasil analisa di atas diperoleh data bahwa ada beberapa
penghantar yang sudah tidak sesuai dengan standar PUIL 2000. Oleh karena
itu rekomendasi terkait dengan KHA penghantar yang tidak sesuai adalah
dengan mengganti sesuai dengan beban peralatan. Dengan
mempertimbangkan standar PUIL 2000, bahwa KHA penghantar harus lebih
besar 1,25 dari arus beban maksimum, maka dapat direkomendasi
penggantian kabel yang sudah tidak sesuai sebagaimana ditabulasikan pada
tabel berikut :

62
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Eksisting Eksisting ANALISA PUIL 2000


Lokasi
Dimensi % Beban Dimensi % Beban (Maks. 80)
2 130% 2 69% Sesuai
4x16mm 4x50mm
4x16mm2 130% 4x50mm 2 69% Sesuai
POMPA TIMUR
4x16mm2 130% 4x50mm2 69% Sesuai
4x16mm2 130% 4x50mm2 69% Sesuai

63
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

3.2.3 PROTEKSI ARUS LEBIH

Proteksi arus lebih adalah perlindungan sistem dan peralatan dari arus yang
melebihi arus nominalnya. Sedangkan tujuan proteksi itu sendiri adalah untuk
mendiskriminasi bagian sistem atau peralatan akibat gangguan yang terjadi
sehingga sistem dan peralatan tidak mengalami kerusakan. Salah satu proteksi
arus lebih yang sering digunakan adalah MCB (Miniatur Circuit Breaker).

Alat ini memiliki prinsip kerja yaitu apabila arus yang mengalir memalui bimetal
melebihi kemampuan dari bimetal itu sendiri, maka bimetal akan membengkok
dan akan memutus circuit yang terdapat didalam MCB, yang berdampak aliran
listrik tidak dapat mengalir ke suatu system rangkaian listrik. Untuk rating
pengaman yang lebih besar maka dapat digunakan MCCB atau Moulded Case
Circuit Breaker. Prinsip kerjanya hampir sama dengan MCB, hanya saja
kemampuan arus nominal yang mampu dilaluinya lebih besar. MCCB biasa
digunakan pada tegangan menengah dan mempunyai batas kemampuan arus
listrik dari 100 Ampere hingga 1600 Ampere.

Berikut ini adalah tabulasi hasil pengamatan dan pengukuran beban terhadap
rating proteksi yang digunakan di PT. Pertamina Tanjung Priok.

64
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

1 NYFGbY Kantor Formulating


FORMULATING 75 11.2 16.5 3.34
2 4x95 mm2 Gudang Formulating
5 Lampu Penerangan
NYFGbY
6 ITP BARU Pos Security 250 47.8 75.2 118.1
4x120 mm2
7 Get In Server
8 POLIKLINIK Poliklinik 100 20.3 28.4 29.7
11 HSD 38 100 27 25.1 24.4
15 HSD A5 250 136 128 131.6
16 NYFGbY HSD A6 250 136 128 131.6
22 4x240 mm2 POMPA BARAT MFO A1 150 136 128 131.6
23 MFO A2 150 136 128 131.6
24 MFO A3 250 136 128 131.6
25 MFO A4 150 136 128 131.6
NYFGbY
27 FIILING SHED 200 0.7 1.6 2.8
4x25mm2 Penerangan Filling Shed
28 NYFGbY Penerangan 0.8 0.8 1
PMK 160
29 4x70 mm2 Oil Catcher
33 MDF 35 250 116 128 113.7
34 MDF 36 250 116 128 113.7
NYFGbY
38 POMPA TIMUR KERO 40 80 57.5 60.5 59.08
4x120 mm2
40 HSD A7 250 116 128 113.7
41 HSD A8 250 116 128 113.7
43 NYFGbY PMB 1 Lampu Penerangan 50 5.4 0.4 5
51 4x95 mm2
NYFGbY PMB 3 Lampu Penerangan 50 0.3 1 8
55 4x95 mm2
NYFGbY PMB 4 Lampu Penerangan 50 0.5 1 1
60 4x95 mm2
NYFGbY Marine Kantor Marine 125 36.7 37.4 31
4x95 mm2

Berdasarkan table pengukuran arus beban terhadap rating proteksi, maka


dapat dianalisa besaran persentase pembebanan pada proteksi (MCB)
sebagaimana table berikut ini:

65
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

PENGUKURAN ARUS (A)


NO Kabel Incoming Lokasi Nama/kode MCB (A) % Max ANALISA
R S T
1 NYFGbY Kantor Formulating
FORMULATING 75 11.2 16.5 3.34 22% Sesuai
2 4x95 mm2 Gudang Formulating
8 POLIKLINIK Poliklinik 100 20.3 28.4 29.7 30% Sesuai
11 HSD 38 100 27 25.1 24.4 27% Sesuai
15 HSD A5 250 136 128 131.6 54% Sesuai
16 NYFGbY HSD A6 250 136 128 131.6 54% Sesuai
22 4x240 mm2 POMPA BARAT MFO A1 150 136 128 131.6 90% Tidak Sesuai
23 MFO A2 150 136 128 131.6 90% Tidak Sesuai
24 MFO A3 250 136 128 131.6 54% Sesuai
25 MFO A4 150 136 128 131.6 90% Tidak Sesuai
NYFGbY 1%
27 FIILING SHED 200 0.7 1.6 2.8 Sesuai
4x25mm2 Penerangan Filling Shed
28 NYFGbY Penerangan 0.8 0.8 1 1% Sesuai
PMK 160
29 4x70 mm2 Oil Catcher
33 MDF 35 250 116 128 113.7 51% Sesuai
34 MDF 36 250 116 128 113.7 51% Sesuai
NYFGbY 57.5 60.5 59.08 76%
38 POMPA TIMUR KERO 40 80 Sesuai
4x120 mm2
40 HSD A7 250 116 128 113.7 51% Sesuai
41 HSD A8 250 116 128 113.7 51% Sesuai
43 NYFGbY PMB 1 Lampu Penerangan 50 5.4 0.4 5 11% Sesuai
51 4x95 mm2
NYFGbY PMB 3 Lampu Penerangan 50 0.3 1 8 16% Sesuai
55 4x95 mm2
NYFGbY PMB 4 Lampu Penerangan 50 0.5 1 1 2% sesuai
60 4x95 mm2
NYFGbY Marine Kantor Marine 125 36.7 37.4 31 30% Sesuai
4x95 mm2

Pada table diatas terdapat beberapa rating proteksi yang sudah tidak sesuai
dengan standart PUIL 2000, dimana besaran rating proteksi harus lebih besar
1,15 dari arus beban maksimal (rating beban dikondisikan 87% terhadap
rating proteksi). Adapun dibeberapa titik beban yang rating proteksinya tidak
sesuai dengan standart proteksi perlu dilakukan upgrade rating menjadi
sebagai berikut :

EKSISTING RENCANA
Nama/kode ANALISA
(A) % BEBAN (A) % BEBAN
MFO A1 150 90% 160 85% Sesuai
MFO A2 150 90% 160 85% Sesuai
MFO A4 150 90% 160 85% Sesuai

66
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

3.2.4 GROUNDING

Sistem ground berarti sebuah titik referensi umum atau tegangan


potensial sama dengan “tegangan nol”. Ground bersifat relatif, karena
dapat memilih titik dimana saja dalam sirkuit untuk dijadikan ground
guna mereferensi semua tegangan dalam rangkaian.

Sehingga sistem ground juga bisa dikatakan sebagai sistem proteksi


peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah
kerusakan akibat adanya bocor tegangan. Ground juga berfungsi untuk
menetralisir cacat (noise) yang disebabkan baik oleh daya yang kurang
baik, ataupun kualitas komponen yang tidak standar

Untuk tujuan keselamatan, grounding berfungsi sebagai penghantar


arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi tegangan listrik yang
timbul akibat kegagalan isolasi dari system kelistrikan atau peralatan
listrik.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan bahwa banyak


ditemukannya titik peralatan yang tidak memiliki grounding. Berikut ini
hasil pengamatan dan pengukuran sistem grounding di PT. Pertamina
Tanjung Priok

67
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

PENGUKURAN GROUNDING
Lokasi Nama/kode Kabel Grounding
OHM
TANKGROUND S3 TankGround Tidak Ada
HSD 38 Ada 0,2
HSD 39 Ada 0,2
HSD GP 1 Ada Perbaikan
HSD GP 2 Ada Perbaikan
HSD A5 Ada 1
HSD A6 Ada 0,2
FAME 18 Ada 0,3
FAME NO.3 Tidak Ada 0,3
POMPA BARAT
LAWS 20 Ada 0,2
LAWS 21 Ada 0,2
SBP NO 43 Ada 0,2
MFO A1 Ada 0,1
MFO A2 Ada 0,1
MFO A3 Ada 0,1
MFO A4 Ada 0,1
KSO B Ada 0,2
PMK Pompa Catcher Tidak Ada
MDF 35 Ada 0,2
MDF 36 Ada 0,2
MFO PLTU 01 Ada 0,1
MFO PLTU 02 Ada 0,1
KERO 01 Ada 0,1
POMPA TIMUR
KERO 40 Ada 0,2
KERO BARU Ada Tidak Operasi
HSD A7 Tidak Ada
HSD A8 Ada 0,1
HSD 81 Ada 0,2
PMB 1 MLA Tidak Ada
TankGround Tidak Ada
PMB 2 MLA Tidak Ada
Gangway Tidak Ada
TankGround Tidak Ada
PMB 3 MLA Tidak Ada
Gangway Tidak Ada
TankGround Tidak Ada
PMB 4 MLA Tidak Ada
Samersible Pump PMK Tidak Ada

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran dengan merujuk standar yang


digunakan PUIL 2000 bahwa tahanan grounding maksimal sebesar 5 Ohm,
dapat dianalisa sebagai berikut :

68
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

PENGUKURAN GROUNDING
Lokasi Nama/kode Kabel Grounding STANDART PUIL 2000 ANALISA
OHM
TANKGROUND S3 TankGround Tidak Ada -
HSD 38 Ada 0,2 Sesuai
HSD 39 Ada 0,2 Sesuai
HSD GP 1 Ada Perbaikan -
HSD GP 2 Ada Perbaikan -
HSD A5 Ada 1 Sesuai
HSD A6 Ada 0,2 Sesuai
FAME 18 Ada 0,3 Sesuai
FAME NO.3 Tidak Ada 0,3 Sesuai
POMPA BARAT
LAWS 20 Ada 0,2 Sesuai
LAWS 21 Ada 0,2 Sesuai
SBP NO 43 Ada 0,2 Sesuai
MFO A1 Ada 0,1 Sesuai
MFO A2 Ada 0,1 Sesuai
MFO A3 Ada 0,1 Sesuai
MFO A4 Ada 0,1 Sesuai
KSO B Ada 0,2 Sesuai
PMK Pompa Catcher Tidak Ada -
MDF 35 Ada 0,2 Sesuai
Maks. 5
MDF 36 Ada 0,2 Sesuai
MFO PLTU 01 Ada 0,1 Sesuai
MFO PLTU 02 Ada 0,1 Sesuai
KERO 01 Ada 0,1 Sesuai
POMPA TIMUR
KERO 40 Ada 0,2 Sesuai
KERO BARU Ada Tidak Operasi -
HSD A7 Tidak Ada -
HSD A8 Ada 0,1 Sesuai
HSD 81 Ada 0,2 Sesuai
PMB 1 MLA Tidak Ada -
TankGround Tidak Ada -
PMB 2 MLA Tidak Ada -
Gangway Tidak Ada -
TankGround Tidak Ada -
PMB 3 MLA Tidak Ada -
Gangway Tidak Ada -
TankGround Tidak Ada -
PMB 4 MLA Tidak Ada -
Samersible Pump PMK Tidak Ada -

Pada tabel analisa di atas, bahwa nilai grounding masih sesuai dengan standar
PUIL 2000. Namun di beberapa lokasi beban masih belum dipasangnya
grounding.

1. Terkait dengan sistem grounding adalah dengan melakukan


pemasangan grounding baru ataupun perbaikan grounding yang
terlepas. Adapun rekomendasi yang perlu diperbaiki ditabulasikan
sebagai berikut :

69
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

Lokasi Nama/kode REKOMENDASI


TANKGROUND S3 TankGround Pemasangan Grounding
PMK Pompa Catcher Pemasangan Grounding
HSD A7 Pemasangan Grounding
PMB 1 MLA Pemasangan Grounding
TankGround Pemasangan Grounding
PMB 2 MLA Pemasangan Grounding
Gangway Pemasangan Grounding
TankGround Pemasangan Grounding
PMB 3 MLA Pemasangan Grounding
Gangway Pemasangan Grounding
TankGround Pemasangan Grounding
PMB 4 MLA Pemasangan Grounding
Samersible Pump PMK Pemasangan Grounding

70
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran terhadap system


kelistrikan di area TBBM Jakarta Group – Tg. Priok, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas daya terhadap frekuensi,


fluktuasi tegangan dan arus, harmonisa tegangan dan arus,
unbalance tegangan dan arus serta factor daya secara umum
menunjukkan hasil yang sesuai dengan Permen ESDM No.4 tahun 2009,
terkecuali pada bagian Poliklinik, IPB Baru dan Formulating yang
memiliki harmonisa di atas ambang yang disyaratkan serta bagian S3
dan sebagian motor pompa yang mengalami unbalance tegangan
yang melebihi ambang batas termasuk juga sebagian motor pompa
yang mengalami unbalance arus.

2. Berdasarkan pengamatan fisik ditemukan banyak sekali pemasangan


peralatan listrik yang tidak sesuai dengan standar PUIL dan
membahayakan baik terdapa system kelistrikan maupun manusia dan
lingkungan seperti penempatan kabel tanah yang tidak mengindahkan
standar, penempatan panel listrik yang sulit untuk diakses dan saling
menghalangi, kondisi pintu panel yang dibiarkan terbuka, panel yang
terlalu kecil ataupun sebaliknya terlalu besar, maupun pemasangan
kabel yang belum mengindahkan keamanan dan estetika serta
banyak lagi sebagai mana tertera dalam laporan ini.

3. Dari sisi grounding, masih ditemukan panel maupun beban yang tidak
dilengkapi dengan system grounding standar.

71
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

4.2 Rekomendasi

Berdasarkan analisa data pengamatan dan pengukuran, terdapat


beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Perlunya menyiapkan saluran khusus penempatan kabel bawah


tanah sesuai standar PUIL, agar tidak terjadi kembali kabel yang
putus karena pekerjaan lain

2. Perlunya rewairing ulang terhadap pemasangan kabel dalam unit


panel yang masih belum mengindahkan standar PUIL dan estetika

3. Perlunya penataan ulang tata letak panel listrik agar tidak saling
menghalangi

4. Perlunya melakukan pemasangan grounding baru ataupun perbaikan


grounding yang terlepas

72
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok

73

Anda mungkin juga menyukai