LAPORAN AKHIR
AUDIT KELISTRIKKAN
AREA TBBM JAKARTA GROUP – TG. PRIOK
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
KATA PENGANTAR
Instalasi tenaga listrik yang sudah beroperasi lama pada umumnya akan
mengalami degradasi tingkat kemampuan isolasi dan unjuk kerjanya seiring
dengan waktu dan beban listrik yang ditanggungnya selama beroperasi. Hal
tersebut tidak dapat terhindarkan karena faktor penuaan isolasi, panas
penghantar, dan tekanan mekanis dapat menurunkan efesiensi dan
mengakibatkan tingginya rugi-rugi daya listrik.
Kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.
Hormat kami,
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Instalasi tenaga listrik yang sudah beroperasi lama pada umumnya akan
mengalami degradasi tingkat kemampuan isolasi dan unjuk kerjanya
seiring dengan waktu dan beban listrik yang ditanggungnya selama
beroperasi. Hal tersebut tidak dapat terhindarkan karena faktor penuaan
isolasi, panas penghantar, dan tekanan mekanis dapat menurunkan
efesiensi dan mengakibatkan tingginya rugi-rugi daya listrik.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kualitas listrik karena
sangat mempengaruhi keandalan operasi, life time dan unjuk kerja suatu
peralatan listrik terutama yang berbasis peralatan kontrol, selain itu
tingkat kualitas listrik juga mempengaruhi effisiensi konsumsi energi
listrik sehingga perlu dilakukan audit instalasi untuk mengetahui tingkat
kualitas listrik.
Audit instalasi tenaga listrik yang akan dilakukan di Area TBBM Jakarta
Group – Tg. Priok merupakan upaya untuk mengetahui kondisi eksisting
suatu sistem instalasi tenaga listrik sehingga dapat diukur kelayakan
operasi dari sistem instalasi tenaga listrik tersebut. Audit instalasi tenaga
listrik dilakukan dengan cara inspeksi dan pengukuran/pengujian pada
sistem instalasi tenaga listrik mulai dari sisi pasokan hingga ke sisi
beban. Audit instalasi ini dilakukan untuk menjamin keandalan,
keamanan dan efisiensi suatu instalasi tenaga listrik dalam melayani
beban listrik.
3
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
1.5 LUARAN
5
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
BAB II
DESKRIPSI OBJEK KAJIAN
6
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
Selain pasokan listrik dari PT. PLN (persero), PT. PERTAMINA Terminal
BBM Plumpang juga memiliki genset berbahan bakar solar dengan
kapasitas 2x800 kVA sebagai back up suplai listrik pada saat terjadi
ganggun suplai PLN.
Suplai listrik baik yang berasal dari PLN ataupun genset disebut sebagai
daya incoming, dan sebaliknya daya keluaran menuju beban disebut
sebagai daya outgoing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
7
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
INCOMING PLN
Genset 1 Genset 2
800 kVA 800 kVA
BUS 400 V
CAPACITOR BANK
OUTGOING
8
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
BAB III
PENGAMATAN, PENGUKURAN DAN ANALISIS DATA
9
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
NO Kabel Incoming Lokasi Nama/kode MCB (A) Kabel Out Going Kabel Grounding Jenis beban
Pengamatan Fisik
No. Gambar Temuan Deskripsi
10
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
1. Bukan merupakan
kelengkapan PHB, dan
tidak selayaknya
berada di area ataupun
menjadi bagian dari
PHB.
11
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
12
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
13
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
14
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
16. Seharusnya
menggunakan rel
kabel, dan tidak ada
kabel grounding.
15
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
16
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
A. Frekuensi
52 .5 0
52 .0 0
51 .5 0
51 .0 0
50 .5 0
Hz 50 .0 0
49 .5 0
49 .0 0
48 .5 0
48 .0 0
47 .5 0
17
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
B. Fluktuasi Tegangan
40 5 .0
40 0 .0
39 5 .0
39 0 .0
38 5 .0
38 0 .0
V 37 5 .0
37 0 .0
36 5 .0
36 0 .0
35 5 .0
35 0 .0
34 5 .0
8 /29 /2 01 4 3:2 0 :0 5 :00 (D:H :M :S) 9/2 /20 1 4
1 :52 :3 0.0 00 PM 18 Ho urs /Di v 9 :57 :3 0.0 00 AM
Gambar 11. Grafik Nilai Fluktuasi Tegangan Pengukuran Aktual Main Panel
18
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
1 .3 00
1 .2 00
1 .1 00
1.0 0
0.9 0
%
0.8 0
0.7 0
0.6 0
0.5 0
0.4 0
8/2 9 /20 1 4 3 :2 0:0 5 :00 (D:H :M :S) 9 /2 /20 1 4
1:5 2 :30 .0 0 0 PM 18 H o u rs /Di v 9:5 7 :30 .0 0 0 AM
Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Pengukuran Aktual Main Panel
8.5 0 0
8.0 0 0
7.5 0 0
7.0 0 0
6.5 0 0
6.0 0 0
5.5 0 0
% 5.0 0 0
4.5 0 0
4.0 0 0
3.5 0 0
3.0 0 0
2.5 0 0
2.0 0 0
1.5 0 0
1.0 0 0
8/2 9 /2 0 14 3 :20 :0 5:0 0 (D:H :M :S) 9/2 /20 1 4
1:5 2 :3 0 .00 0 PM 1 8 H ou rs /D iv 9 :57 :3 0.0 00 AM
Gambar 15. Grafik Nilai Harmonisa Arus Pengukuran Aktual Main Panel
20
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
0 .8 0
0 .7 5
0 .7 0
0 .6 5
0 .6 0
0 .5 5
0 .5 0
%
0 .4 5
0 .4 0
0 .3 5
0 .3 0
0 .2 5
0 .2 0
0 .1 5
0 .1 0
8 /2 9 /20 1 4 3 :2 0 :0 5 :0 0 (D :H :M :S) 9 /2 /2 01 4
1 :5 2 :30 .00 0 PM 1 8 H o u rs /D i v 9 :5 7 :3 0 .0 0 0 AM
21
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
16 .0 0
14 .0 0
12 .0 0
10 .0 0
%
8.00 0
6.00 0
4.00 0
2.00 0
22
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
1.00 0
0.9 5
0.9 0
0.8 5
0.8 0
Gambar 20. Grafik Nilai Faktor Daya Pengukuran Aktual Main Panel
Tabel 11. Nilai Aktual Nilai Faktor Daya Dibandingkan Nilai Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Faktor Daya Keppres 104 2003 TDL 2004 Keterangan
Item
R S T
Maksimum 0,98 0,99 0,99
Minimum 0,82 0,82 0,82 Min. 0,85 Sesuai
Rata-rata 0,93 0,95 0,95
Nilai faktor daya rata-rata fasa R sebesar 0,93; fasa S sebesar 0,95; dan fasa
T sebesar 0,95. Nilai ini masih berada dalam batas toleransi dimana nilai batas
toleransi untuk faktor daya minimal yang dianjurkan oleh PLN adalah 0,85
(Keppres 104 2003 TDL 2004).
23
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
3.2.1.2 Poliklinik
Pada poliklinik dilakukan pengukuran kualitas kelistrikan dengan menggunakan
Power Analyzer guna mendapatkan data keandalan dan kualitas listrik yang aktual.
Adapun hasil pengukuran keandalan dan kualitas listrik secara umum ditunjukkan
dalam gambar dan tabel sebagai berikut:
A. Frekuensi
Nilai frekuensi berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada gambar
dibawah ini
5 2 .50
5 2 .00
5 1 .50
5 1 .00
5 0 .50
Hz 5 0 .00
4 9 .50
4 9 .00
4 8 .50
4 8 .00
4 7 .50
B. Fluktuasi Tegangan
Nilai fluktuasi tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada
gambar dibawah ini
24
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
40 5 .0
40 0 .0
39 5 .0
39 0 .0
38 5 .0
38 0 .0
37 5 .0
V 37 0 .0
36 5 .0
36 0 .0
35 5 .0
35 0 .0
34 5 .0
34 0 .0
33 5 .0
25
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
1.2 5 0
1.2 0 0
1.1 5 0
1.1 0 0
1.0 5 0
1.0 0 0
0 .95
%
0 .90
0 .85
0 .80
0 .75
0 .70
0 .65
0 .60
26
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
1 8 .00
1 6 .00
1 4 .00
1 2 .00
% 1 0 .00
8 .0 00
6 .0 00
4 .0 00
2 .0 00
0 .0 00
9/3 /2 01 4 2 0 :00 :0 0 (H :M :S) 9 /4 /20 1 4
3:5 7 :30 .0 0 0 PM 4 H o u rs /D iv 11 :5 7 :3 0 .0 0 0 AM
27
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
0.6 0
0.5 5
0.5 0
0.4 5
0.4 0
%
0.3 5
0.3 0
0.2 5
0.2 0
0.1 5
0.1 0
9/3 /2 01 4 2 0:00 :0 0 (H :M :S) 9 /4 /2 0 14
3:5 7:30 .0 0 0 PM 4 H ou rs /D iv 11 :5 7:3 0.00 0 AM
28
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
3 0 .00
2 5 .00
2 0 .00
%
1 5 .00
1 0 .00
5 .0 00
0 .0 00
9/3 /2 01 4 2 0 :00 :0 0 (H :M :S) 9 /4 /20 1 4
3:5 7 :30 .0 0 0 PM 4 H o u rs /D iv 11 :5 7 :3 0 .0 0 0 AM
29
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
1.00 0
0.8 0
0.6 0
0.4 0
0.2 0
0.00 0
9/3/20 14 20 :0 0:0 0 (H :M :S) 9/4 /20 1 4
3:57 :3 0.000 PM 4 H o urs /D iv 11 :57:3 0.0 00 AM
Tabel 11. Nilai Aktual Nilai Faktor Daya Dibandingkan Nilai Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Faktor Daya Keppres 104 2003 TDL 2004 Keterangan
Item
R S T
Maksimum 0,88 0,99 0,80
Minimum 0,00 0,00 0,53 Min 0,85 Sesuai
Rata-rata 0,27 0,40 0,61
Nilai faktor daya rata-rata fasa R sebesar 0,27; fasa S sebesar 0,40; dan fasa
T sebesar 0,61. Nilai ini masih berada dalam batas toleransi dimana nilai batas
toleransi untuk faktor daya minimal yang dianjurkan oleh PLN adalah 0,85
(Keppres 104 2003 TDL 2004).
30
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
A. Frekuensi
Nilai frekuensi berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada gambar
dibawah ini
B. Fluktuasi Tegangan
Nilai fluktuasi tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada
gambar dibawah ini
31
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
Gambar 11. Grafik Nilai Fluktuasi Tegangan Pengukuran Aktual ITP Baru
32
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Fasa ‘R’ Pengukuran Aktual ITP
Baru
Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Fasa ‘S’ Pengukuran Aktual ITP
Baru
33
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Fasa ‘T’ Pengukuran Aktual ITP
Baru
34
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
Gambar 15. Grafik Nilai Harmonisa Arus ‘ Fasa R’ Pengukuran Aktual ITP Baru
Gambar 15. Grafik Nilai Harmonisa Arus ‘ Fasa S’ Pengukuran Aktual ITP Baru
35
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
Gambar 15. Grafik Nilai Harmonisa Arus ‘ Fasa T’ Pengukuran Aktual ITP Baru
36
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
Gambar 19. Grafik Nilai Ketidakseimbangan Arus Pengukuran Aktual ITP Baru
37
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
Gambar 20. Grafik Nilai Faktor Daya Pengukuran Aktual ITP Baru
Tabel 11. Nilai Aktual Nilai Faktor Daya Dibandingkan Nilai Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Faktor Daya (Pf) Keppres 104 2003 TDL 2004 Keterangan
Maksimu
0,99
m
Minimum 0,96 Min 0,85 Sesuai
Rata-rata 0,98
Nilai faktor daya rata-rata sebesar 0,98. Nilai ini masih berada dalam batas
toleransi dimana nilai batas toleransi untuk faktor daya minimal yang
dianjurkan oleh PLN adalah 0,85 (Keppres 104 2003 TDL 2004).
38
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
3.2.1.4 Formulating
Pada Formulating dilakukan pengukuran kualitas kelistrikan dengan menggunakan
Power Analyzer guna mendapatkan data keandalan dan kualitas listrik yang aktual.
Adapun hasil pengukuran keandalan dan kualitas listrik secara umum ditunjukkan
dalam gambar dan tabel sebagai berikut:
A. Frekuensi
Nilai frekuensi berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada gambar
dibawah ini
B. Fluktuasi Tegangan
Nilai fluktuasi tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada
gambar dibawah ini
39
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
40
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Fasa ‘R’ Pengukuran Aktual
Formulating
Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Fasa ‘S’ Pengukuran Aktual
Formulating
41
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
Gambar 12. Grafik Nilai Harmonisa Tegangan Fasa ‘T’ Pengukuran Aktual
Formulating
42
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
43
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
44
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
45
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
46
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
Tabel 11. Nilai Aktual Nilai Faktor Daya Dibandingkan Nilai Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Item Faktor Daya (Pf) Keppres 104 2003 TDL 2004 Keterangan
Maksimu
-0,77
m
Minimum -0,80 Min 0,85 Sesuai
Rata-rata -0,78
Nilai faktor daya rata-rata sebesar -0,78. Nilai ini sesuai dalam batas toleransi
dimana nilai batas toleransi untuk faktor daya minimal yang dianjurkan oleh
PLN adalah 0,85 (Keppres 104 2003 TDL 2004). Namun demikian kondisi
leading ini perlu diperbaiki dengan mengurangi beban kapasitif ataupun
sebaliknya dengan menambah beban induktif, karena nilainya yang semakin
jauh akan mengurangi arus yang digunakan.
47
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
3.2.1.5 Kantor S3
Pada panel kantor S3 dilakukan pengukuran kualitas kelistrikan dengan
menggunakan Power Analyzer selama beberapa hari guna mendapatkan data
keandalan dan kualitas listrik yang aktual. Adapun hasil pengukuran keandalan dan
kualitas listrik secara umum ditunjukkan dalam gambar dan tabel sebagai berikut:
A. Frekuensi
Nilai frekuensi berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada gambar
dibawah ini
5 2.50
5 2.00
5 1.50
5 1.00
5 0.50
Hz 5 0.00
4 9.50
4 9.00
4 8.50
4 8.00
4 7.50
B. Fluktuasi Tegangan
Nilai fluktuasi tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada
gambar dibawah ini
48
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
4 0 5 .0
4 0 0 .0
3 9 5 .0
3 9 0 .0
3 8 5 .0
3 8 0 .0
V 3 7 5 .0
3 7 0 .0
3 6 5 .0
3 6 0 .0
3 5 5 .0
3 5 0 .0
3 4 5 .0
9 /4 /2 01 4 1 5 :4 8 :0 0 (H:M :S) 9 /5 /2 01 4
4 :1 1 :00 .0 0 0 PM 3 Ho u rs /Di v 7 :5 9 :00 .0 0 0 AM
49
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
1.2 5 0
1.2 0 0
1.1 5 0
1.1 0 0
1.0 5 0
1.0 0 0
0 .95
0 .90
%
0 .85
0 .80
0 .75
0 .70
0 .65
0 .60
0 .55
0 .50
50
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
3.50 0
3.00 0
2.50 0
2.00 0
%
1.50 0
1.00 0
0 .5 0
0.00 0
9 /4 /2 0 14 1 5 :4 8:00 (H :M :S) 9 /5 /2 01 4
4 :1 1 :0 0.00 0 PM 3 H o urs /D i v 7:59 :0 0 .0 00 AM
51
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
10 4 .0
10 2 .0
% 10 0 .0
98 .0 0
96 .0 0
9 /4 /2 0 14 1 5 :4 8:00 (H :M :S) 9 /5 /2 01 4
4 :1 1 :0 0.00 0 PM 3 H o urs /D i v 7:59 :0 0 .0 00 AM
52
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
1 0 0 .0
8 0 .00
6 0 .00
%
4 0 .00
2 0 .00
0 .0 00
9/4 /2 01 4 1 5 :48 :0 0 (H :M :S) 9 /5 /20 1 4
4:1 1 :00 .0 0 0 PM 3 H o u rs /D iv 7:5 9 :00 .0 0 0 AM
53
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
0 .9 0
0 .8 5
0 .8 0
0 .7 5
0 .7 0
0 .6 5
0 .6 0
0 .5 5
0 .5 0
0 .4 5
0 .4 0
0 .3 5
0 .3 0
0 .2 5
0 .2 0
0 .1 5
0 .1 0
5 0.00E-3
0.000
9/4/20 14 15 :4 8:00 (H :M :S) 9/5/201 4
4:11 :0 0.000 PM 3 H ours /Di v 7:59 :0 0.000 AM
Tabel 11. Nilai Aktual Nilai Faktor Daya Dibandingkan Nilai Standart
PT. PERTAMINA Terminal BBM Tanjung Priok
Faktor Daya Keppres 104 2003 TDL 2004 Keterangan
Item
R S T
Maksimum 0,86 0,87 0,84
Minimum 0,00 0,00 0,00 Min. 0,85 Sesuai
0,00 0,00 0,00
Rata-rata
4 5 4
Nilai faktor daya rata-rata fasa R sebesar 0,04; fasa S sebesar 0,005; dan fasa
T sebesar 0,004. Nilai ini sudah tidak sesuai batas toleransi dimana nilai batas
toleransi untuk faktor daya minimal yang dianjurkan oleh PLN adalah 0,85
(Keppres 104 2003 TDL 2004).
54
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
A. Frekuensi
Nilai frekuensi berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada tabel
dibawah ini
Tabel 5. Nilai Aktual Frekuensi Dibandingkan Nilai Standart
Motor Minimum Maksimum Rata-Rata SNI 04-1922-2002 Keterangan
Pompa Barat 20 HP 50,03 50,09 50,07 49,5-50,5 Hz Sesuai
Pompa Barat 75 kW 50,06 50,11 50,09 49,5-50,5 Hz Sesuai
Pompa Timur 75 kW 50,04 50,05 50,05 49,5-50,5 Hz Sesuai
Pompa Timur 30 kW 50,01 50,07 50,03 49,5-50,5 Hz Sesuai
Pompa Tankground 50,05 50,09 50,08 49,5-50,5 Hz Sesuai
B. Fluktuasi Tegangan
Nilai fluktuasi tegangan berdasarkan hasil pengukuran aktual ditunjukkan pada
tabel dibawah ini
Motor R/1 S/2 T/3 Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
55
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
56
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
100,
Maksimum 0
100,
Rata rata 0
100,
Minimum 0
Pompa Timur 100, Tidak
75 kW Maksimum 0 Sesuai
100,
Rata rata 0
0,40
Minimum 0
Pompa Timur 0,50
Sesuai
30 kW Maksimum 0
0,41
Rata rata 7
100,
Minimum 0
Pompa 100, Tidak
Tankground Maksimum 0 Sesuai
100,
Rata rata 0
58
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
Rata rata 3
0,00
Minimum 0
Pompa 0,00
Sesuai
Tankground Maksimum 0
0,00
Rata rata 0
Tabel 11. Nilai Aktual Nilai Faktor Daya Dibandingkan Nilai Standart
Motor R/1 S/2 T/3 Permen ESDM No.4 Tahun 2009 Keterangan
Minimum 0,879 0,936 0,804
Pompa Barat Maksimu
0,888 0,936 0,805 Sesuai
20 HP m
Rata rata 0,888 0,936 0,805
Nilai faktor daya rata-rata masih sesuai batas toleransi dimana nilai batas
toleransi untuk faktor daya minimal yang dianjurkan oleh PLN adalah 0,85
(Keppres 104 2003 TDL 2004).
59
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
3.2.2.PENGHANTAR (KABEL)
Penghantar terdiri dari dua jenis yaitu kabel dan kawat. Kabel adalah
penghantar yang dilapisi dengan bahan isolasi (penghantar berisolasi). Sebuah
kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan
pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet atau plastik, sedangkan
konduktor terbuat dari serabut tembaga atau tembaga pejal. Kawat adalah
penghantar tanpa dilapisi bahan isolasi (penghantar telanjang).
Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA yang dimilikinya
dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas
penampang konduktor kabel listrik. Apabila dalam sistem penghantar listrik
terdapat ketidak sesuaian KHA maka akan terjadi overload yang berdampak
terjadinya panas berlebih pada penghantar. Sehingga pada sistem penghantar
harus terdapat kesesuaian antara beban dan penghantarnya, sehingga system
distribusi listrik berfungsi secara optimal.
60
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
PENGUKURAN ARUS
NO Kabel Incoming Lokasi Kabel Out Going Arus Kapasitas Kabel Menurut PUIL % MaX.
R S T
NYFGbY
1 FORMULATING 4x10mm2 11,24 16,47 3,34 75 22%
4x95 mm2
NYFGbY
2 ITP BARU 4x50mm2 47,78 75,21 118,13 185 64%
4x120 mm2
2 27 25,1 24,4
3 4x50mm 185 15%
4 4x50mm2 135,7 127,7 131,6 185 73%
5 4x50mm2 135,7 127,7 131,6 185 73%
NYFGbY
6
4x240 mm2
POMPA BARAT 4x50mm2 135,7 127,7 131,6 185 73%
7 4x50mm2 135,7 127,7 131,6 185 73%
8 4x50mm2 135,7 127,7 131,6 185 73%
9 4x50mm2 135,7 127,7 131,6 185 73%
NYFGbY 2
10 FIILING SHED 4x16mm 0,7 1,6 2,8 98 3%
4x25mm2
2
11 NYFGbY 4x16mm
PMK 0,8 0,8 1 185 0%
12 4x70 mm2 4x50mm2
2 115,8 127,8 113,7
13 4x16mm 98 130%
14 NYFGbY 4x16mm2 115,8 127,8 113,7 98 130%
POMPA TIMUR
15 4x120 mm2 4x16mm2 115,8 127,8 113,7 98 130%
16 4x16mm2 115,8 127,8 113,7 98 130%
NYFGbY 2 0,3 1 8
17 PMB 3 4x16mm 98 8%
4x95 mm2
NYFGbY
18 PMB 4 4x16mm2 0,5 1 1 98 1%
4x95 mm2
NYFGbY
19 Marine 4x25mm2 36,7 37,4 31 128 29%
4x95 mm2
61
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
Berdasarkan PUIL 2000 bahwa standar KHA untuk penghantar kabel minimal
125% dari arus beban penuh (atau 80% beban terhadap KHA kabel). Maka
dapat dianalisa kesesuaian antara besarnya beban terhadap KHA kabel
sebagaimana table berikut ini :
Pada tabel hasil analisa di atas diperoleh data bahwa ada beberapa
penghantar yang sudah tidak sesuai dengan standar PUIL 2000. Oleh karena
itu rekomendasi terkait dengan KHA penghantar yang tidak sesuai adalah
dengan mengganti sesuai dengan beban peralatan. Dengan
mempertimbangkan standar PUIL 2000, bahwa KHA penghantar harus lebih
besar 1,25 dari arus beban maksimum, maka dapat direkomendasi
penggantian kabel yang sudah tidak sesuai sebagaimana ditabulasikan pada
tabel berikut :
62
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
63
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
Proteksi arus lebih adalah perlindungan sistem dan peralatan dari arus yang
melebihi arus nominalnya. Sedangkan tujuan proteksi itu sendiri adalah untuk
mendiskriminasi bagian sistem atau peralatan akibat gangguan yang terjadi
sehingga sistem dan peralatan tidak mengalami kerusakan. Salah satu proteksi
arus lebih yang sering digunakan adalah MCB (Miniatur Circuit Breaker).
Alat ini memiliki prinsip kerja yaitu apabila arus yang mengalir memalui bimetal
melebihi kemampuan dari bimetal itu sendiri, maka bimetal akan membengkok
dan akan memutus circuit yang terdapat didalam MCB, yang berdampak aliran
listrik tidak dapat mengalir ke suatu system rangkaian listrik. Untuk rating
pengaman yang lebih besar maka dapat digunakan MCCB atau Moulded Case
Circuit Breaker. Prinsip kerjanya hampir sama dengan MCB, hanya saja
kemampuan arus nominal yang mampu dilaluinya lebih besar. MCCB biasa
digunakan pada tegangan menengah dan mempunyai batas kemampuan arus
listrik dari 100 Ampere hingga 1600 Ampere.
Berikut ini adalah tabulasi hasil pengamatan dan pengukuran beban terhadap
rating proteksi yang digunakan di PT. Pertamina Tanjung Priok.
64
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
65
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
Pada table diatas terdapat beberapa rating proteksi yang sudah tidak sesuai
dengan standart PUIL 2000, dimana besaran rating proteksi harus lebih besar
1,15 dari arus beban maksimal (rating beban dikondisikan 87% terhadap
rating proteksi). Adapun dibeberapa titik beban yang rating proteksinya tidak
sesuai dengan standart proteksi perlu dilakukan upgrade rating menjadi
sebagai berikut :
EKSISTING RENCANA
Nama/kode ANALISA
(A) % BEBAN (A) % BEBAN
MFO A1 150 90% 160 85% Sesuai
MFO A2 150 90% 160 85% Sesuai
MFO A4 150 90% 160 85% Sesuai
66
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
3.2.4 GROUNDING
67
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
PENGUKURAN GROUNDING
Lokasi Nama/kode Kabel Grounding
OHM
TANKGROUND S3 TankGround Tidak Ada
HSD 38 Ada 0,2
HSD 39 Ada 0,2
HSD GP 1 Ada Perbaikan
HSD GP 2 Ada Perbaikan
HSD A5 Ada 1
HSD A6 Ada 0,2
FAME 18 Ada 0,3
FAME NO.3 Tidak Ada 0,3
POMPA BARAT
LAWS 20 Ada 0,2
LAWS 21 Ada 0,2
SBP NO 43 Ada 0,2
MFO A1 Ada 0,1
MFO A2 Ada 0,1
MFO A3 Ada 0,1
MFO A4 Ada 0,1
KSO B Ada 0,2
PMK Pompa Catcher Tidak Ada
MDF 35 Ada 0,2
MDF 36 Ada 0,2
MFO PLTU 01 Ada 0,1
MFO PLTU 02 Ada 0,1
KERO 01 Ada 0,1
POMPA TIMUR
KERO 40 Ada 0,2
KERO BARU Ada Tidak Operasi
HSD A7 Tidak Ada
HSD A8 Ada 0,1
HSD 81 Ada 0,2
PMB 1 MLA Tidak Ada
TankGround Tidak Ada
PMB 2 MLA Tidak Ada
Gangway Tidak Ada
TankGround Tidak Ada
PMB 3 MLA Tidak Ada
Gangway Tidak Ada
TankGround Tidak Ada
PMB 4 MLA Tidak Ada
Samersible Pump PMK Tidak Ada
68
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
PENGUKURAN GROUNDING
Lokasi Nama/kode Kabel Grounding STANDART PUIL 2000 ANALISA
OHM
TANKGROUND S3 TankGround Tidak Ada -
HSD 38 Ada 0,2 Sesuai
HSD 39 Ada 0,2 Sesuai
HSD GP 1 Ada Perbaikan -
HSD GP 2 Ada Perbaikan -
HSD A5 Ada 1 Sesuai
HSD A6 Ada 0,2 Sesuai
FAME 18 Ada 0,3 Sesuai
FAME NO.3 Tidak Ada 0,3 Sesuai
POMPA BARAT
LAWS 20 Ada 0,2 Sesuai
LAWS 21 Ada 0,2 Sesuai
SBP NO 43 Ada 0,2 Sesuai
MFO A1 Ada 0,1 Sesuai
MFO A2 Ada 0,1 Sesuai
MFO A3 Ada 0,1 Sesuai
MFO A4 Ada 0,1 Sesuai
KSO B Ada 0,2 Sesuai
PMK Pompa Catcher Tidak Ada -
MDF 35 Ada 0,2 Sesuai
Maks. 5
MDF 36 Ada 0,2 Sesuai
MFO PLTU 01 Ada 0,1 Sesuai
MFO PLTU 02 Ada 0,1 Sesuai
KERO 01 Ada 0,1 Sesuai
POMPA TIMUR
KERO 40 Ada 0,2 Sesuai
KERO BARU Ada Tidak Operasi -
HSD A7 Tidak Ada -
HSD A8 Ada 0,1 Sesuai
HSD 81 Ada 0,2 Sesuai
PMB 1 MLA Tidak Ada -
TankGround Tidak Ada -
PMB 2 MLA Tidak Ada -
Gangway Tidak Ada -
TankGround Tidak Ada -
PMB 3 MLA Tidak Ada -
Gangway Tidak Ada -
TankGround Tidak Ada -
PMB 4 MLA Tidak Ada -
Samersible Pump PMK Tidak Ada -
Pada tabel analisa di atas, bahwa nilai grounding masih sesuai dengan standar
PUIL 2000. Namun di beberapa lokasi beban masih belum dipasangnya
grounding.
69
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
70
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1 Kesimpulan
3. Dari sisi grounding, masih ditemukan panel maupun beban yang tidak
dilengkapi dengan system grounding standar.
71
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
4.2 Rekomendasi
3. Perlunya penataan ulang tata letak panel listrik agar tidak saling
menghalangi
72
Laporan Audit Kelistrikkan
PT. PERTAMINA (Persero) Region III S&D
Terminal BBM Jakarta Group-Tanjung Priok
73