Anda di halaman 1dari 63

BAB IV.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL

PASAL 1

SYARAT-SYARAT UMUM

1.1. Umum
Persyaratan ini rnerupakan bagian dari persyaratan umum. Apabila ada klausal dari persyaratan
ini yang dituliskan kernbali dalarn persyaratan umum ini, berarti menuntut perhatian khusus
pada klausal-klausal tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausal tersebut atau
bukan berarti rnenghilangkan klausalklausal lainnya dari syarat-syarat umurn.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini rnerupakan satu kesatuan dan tidak dapat
dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang
diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalarn salah satu

Peraturan dan Acuan


Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus rnernenuhi atau rnengacu kepada Peraturan
Nasional, Internasional, Standar Nasional dan Peraturan Lokal seternpat. Pelaksana pekerjaan
dianggap sudah rnengenal dengan baik standar dan acuan nasional rnaupun internasional dalam
spesifikasi ini. Adapun standar atau acuan yang dipakai tetapi tidak terbatas antara lain yaitu :
1.1.1. Listrik Arus Kuat (LAK)
1) SNI 04-0227-1994 tentang Tegangan Standar.
2) SNI 04-0255-2000 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik..
3) SNI 03-7015-2004 tentang Sistem Proteksi Petir Pada Bangunan
4) SNI 03-6197-2000 tentang Konversi Energi Sistem Pencahayaan.
5) SNI 03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Pada
Bangunan.
6) SNI-03-6574-2001 tentang Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat, Tanda
Arah dan Sistem Peringatan Bahaya pada Bangunan.
7) SNI 03-7018-2004 tentang Sistem Pasokan Daya Darurat.

1.1.2. Listrik Arus Lemah (LAL)


1) SNI 03-3985-2004 tentang Deteksi dan Alarm Kebakaran
2) KepMen PU 10/KPTS/2000 tg. 1-03-2000 tentang Ketentuan Teknis Pengaman
Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 90
3) UU No. 32/1999 tentang Telekomunikasi dgn PP No. 52/2000 tentang
Telekomunikasi Indonesia.
4) Wolsey, Planning for TV Distribution System.
5) Wisi, CATV System Reference.
6) Sony, CATV Equipment.
7) National, Cable Master Antenna System.
8) AVE, VOE, PI, UIL.

1.1.3. Plambing
1) Peraturan Daerah (PERDA) setempat.
2) Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum.
3) Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan Nurbambang &
Morimura.
4) Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 atau edisi terakhir.
5) SNI 03-5481-2000 atau edisi terakhir tentang Sistem Plambing.

1.1.4. Pemadam Kebakaran


1) SNI 03-1745-2000 tentang Pipa Tegak dan Slang.
2) SNI 03-3989-2000 tentang Sprinkler Otomatik.
3) Peraturan Daerah (PERDA) setempat.
4) Penanggulangan Bahaya Kebakaran dalam Wilayah setempat.
5) Departemen Pekerjaan Umum, Skep Menteri Pekerjaan Umum No.
10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
6) Literature dan/atau reference.
7) National Fire Codes :
a) NFPA-10, Standard for Portable Fire Extinguisher.
b) NFPA-13, Standard for The Installation Sprinkler Systems.
c) NFPA-14, Standard for The Installation Standpipe and Hose Systems.
d) NFPA-20, Standard for The Installation Centrifugal Fire Pumps.
e) Mc. Guiness, Stein & Reynolds.
f) Mechanical & Electrical for Buildings.

1.1.5. Tata Udara Gedung


1) SNI 03-6390-2000 tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara.
2) SNI 03-6572-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan
Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung.
3) SNI 03-6571-2001 tentang Pengendalian Asap pada Bangunan Gedung.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 91
4) SNI-03-7012-2004 tentang Sistem Manajemen Asap di dalam MAL, Atrium dan
Ruangan Bervolume Besar.
5) ASHRAE 62-2001Standard of Ventilation for Acceptable IAQ.
6) CARRIER, Hand Book of Air Conditioning System Design.
7) ASHRAE Handbook Series.

1.1.6. Transportasi dalam Gedung


1) SNI-03-2190-1999 tentang Konstruksi Lift Penumpang dengan Motor Traksi.
2) Peraturan Depnaker tentang Lift Listrik, Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut.
3) Strakosch, Vertical Transportation.
4) Gina Barney, Elevator Traffic.
5) Luonir Janovsky, Elevator Mechanical Design.

1.2. Gambar-Gambar
a. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua perlengkapan
aksesoris secara terperinci. Semua bagian di atas walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh Kontraktor, sehingga sistem
dapat bekerja dengan baik dan benar.
b. Gambar-gambar instalasi Elektrikal menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan
instalasi. Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
proyek. Gambar-gambar arsitektur dan struktur/sipil serta interior harus dipakai sebagai
referensi untuk pelaksanaan dan detail "finishing" dari proyek.
c. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar kerja dan detail
(blue print,shop drawing) sebanyak 4 (empat) set yang harus diajukan kepada Pengawas
(Manajemen Konstruksi) untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang
diajukan Kontraktor untuk disetujui Direksi dianggap bahwa Kontraktor telah mempelajari
situasi dan telah berkoordinasi dengan pekerjaan instalasi lainnya.
d. Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaianpenyesuaian
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam 2
(dua) set lengkap dan 3 (tiga) set lengkap gambar blue print (cetak biru) sebagai gambar-
gambar sesuai pelaksanaan (as built drawings). As built drawings harus diserahkan kepada
Pengawas/MK segera setelah selesai pekerjaan.

1.3. Koordinasi
a. Kontraktor pekerjaan instalasi Elektrikal dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja
sama dengan Kontraktor bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 92
b. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak
menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.

1.4. Daftar Bahan dan Contoh


a. Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah Kontraktor menerima
pemberitahuan meneruskan SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja), kecuali apabila ditunjuk
lain oleh Pemberi Tugas, Kontraktor diharuskan menyerahkan daftar dari material-
material yang akan digunakan.
Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang didalamnya tercantum data-data
teknis, tipe/ jenis yang diusulkan, nama-nama dan alamat manufacture, katalog dan
keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh Pengawas. Persetujuan oleh
Pengawas akan diberikan atas dasar diatas.
b. Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang kepada
Pengawas, untuk persetujuannya. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan
pengembalian contoh-contoh ini adalah menjadi tanggungan Kontraktor.
c. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam spesifikasi teknis ini
dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah dilakukan oleh orang orang yang ahli.
Kontraktor diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran kapasitas peralatan
(equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan, Kontraktor harus segera
menghubungi Pengawas untuk berkonsultasi.
d. Pengarnbilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis harus dikonsultasikan dengan Pemberi Tugas, Pengawas dan Perencana,
apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi beban tanggung jawab Kontraktor.
Untuk itu pemilihan equipment dan material tersebut harus mendapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas.

1.5. Testing Dan Commisioning


a. Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan memeriksa/
mengetahui apakah seluruh instalasi dan peralatan yang dilaksanakan dapat berfungsi
dengan baik dan telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku.
b. Semua sumber daya, bahan dan perlengkapan (listrik dan lain-lain) yang diperlukan dalam
kegiatan testing dan commisioning tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor. Hal
ini terrnasuk pula peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dan commisioning dari
sistem ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik, juga harus disediakan oleh Kontraktor.
1.7. Peralatan yang Disebut Dengan Merk dan Penggantinya

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 93
Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, aksesoris dan lain-lain yang disebut dan dipersyaratkan
dalam persyaratan ini, maka Kontraktor wajib menyediakan sesuai dengan peralatan/merk
tersebut di atas.
Penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari Pemberi Tugas.

1.8. Perlindungan Pemberi Tugas


Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemberi Tugas dijamin
dan dibebaskan dari segala klaim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

1.9. Pengetesan
Kontraktor harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh Pemberi Tugas,
Pengawas dan Perencana. Semua tenaga kerja, bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk
percobaan tersebut, merupakan tanggung jawab Kontraktor.

1.10. Pengujian dan Penerimaan


Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim dan dipasang
dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik, Kontraktor harus
melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan-peralatan yang terpasang bersama-
sama Pengawas. Dan jika sudah dites dan ternyata memenuhi fungsi-fungsinya sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya
dapat diserahkan kepada Pemberi Tugas.

1.11. Masa Garansi dan Serah Terima Pekerjaan


a. Peralatan-peralatan utama dan peralatan penunjang seluruh instalasi Elektronik harus
digaransikan selama 1(satu) tahun terhitung dari penyerahan kedua.
b. Selama masa garansi, Kontraktor diwajibkan untuk mengatasi segala kerusakankerusakan
daripada peralatan utama dan peralatan penunjang yang dipasangnya tanpa ada biaya
tambahan.
c. Selama masa garansi tersebut, Kontraktor pekerjaan instalasi ini masih harus menyediakan
tenaga-tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi setiap saat.
d. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti
hasil pemeriksaan atas instalasi, dengan pemyataan baik yang ditandatangani bersama oleh
instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut dan Pengawas serta dilampirkan sertifikat
pengujian yang sudah disahkan oleh Badan Instansi yang berwenang.
e. Jika pada masa pelaksanaan atau pemeliharaan tersebut, Kontraktor tidak melaksanakan
atau tidak memenuhi teguran-teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan selama
masa garansi, maka Pemberi Tugas berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan/kekurangan

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 94
tersebut pada pihak lain atas biaya dari Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan instalasi
tersebut.
f. Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Kontraktor harus mengadakan semacam
pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada 5 (lima) orang calon operator untuk
setiap item pekerjaan yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas. Training tentang
mengoperasikan dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 5 (lima) set operating
maintenance dan repair manual books, sehingga para petugas/operator dapat
mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan.

1.12. Laporan
a. Laporan Harian
Kontraktor wajib membuat "Laporan Harian" dan "Laporan Mingguan" yang memberikan
gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan secara jelas. Laporan
tersebut dibuat dalam rangka 3 (tiga) rangkap meliputi :
1) Kegiatan Fisik
2) Catatan dan perintah Pemberi Tugas dan Pengawas yang disampaikan baik secara
lisan maupun tertulis.
3) Hal-hal yang menyangkut masalah :
a) Material (diterima/ ditolak)
b) Jumlah tenaga kerja
c) Keadaan cuaca
d) Pekerjaan tambah/kurang.
Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut berisi
ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana pekerjaan minggu
depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager Proyek dan diserahkan pada
Pengawas untuk diketahui/disetujui.
b. Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas dan Pengawas dalam rangkap 5
(lima) mengenai hal-hal sebagai berikut :
1) Hasil pengetesan kabel-kabel instalasi Elektronik (merger tes dan pemberian
tegangan dan grouping).
2) Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
3) Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Pengawas.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 95
1.13. Penanggung Jawab Pelaksana
a. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menempatkan seorang
penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman dan harus selalu berada di
lapangan/site, yang bertindak selaku wakil dari Kontraktor dan mempunyai kemampuan
untuk memberikan keputusan teknis dan bertanggung jawab penuh dalam menerima
segala instruksi-instruksi dari Pemberi Tugas dan Pengawas.
b. Penanggung jawab tersebut harus berada di tempat pekerjaan selama jam kerja dan pada
saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada saat yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas
dan Pengawas.
c. Petunjuk, dan perintah Pemberi Tugas dan Pengawas dalam pelaksanaan akan
disampaikan langsung kepada pihak Kontraktor melalui penanggung jawab Kontraktor.

1.14. Perubahan, Penambahan dan Pengurangan Pekerjaan


a. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar rencana yang disesuaikan
dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Pengawas dan
Perencana.
b. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Kontraktor harus menyerahkan gambar
perubahan yang dimaksud kepada Perencana dan Pengawas dalam rangkap 4 (empat)
untuk disetujui.
c. Penggantian dan perubahan material, dan lain sebagainya, harus diajukan oleh Kontraktor
kepada Pemberi Tugas secara tertulis. Perubahan-perubahan material dan gambar rencana
yang mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh Pemberi
Tugas.

1.15. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran


a. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam rangka
pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan semula adalah
termasuk pekerjaan Kontraktor instalasi ini.
b. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari Pengawas.
c. Pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan hanya dapat
dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari Pengawas. Pada saat
pengelasan Kontraktor harus menyediakan Pemadam Api Ringan (Portable Extinguisher)
di tempat pengelasan, dengan kapasitas yang memadai.

1.16. Pemeriksaan Rutin


a. Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan dan
pemeriksaan rutin.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 96
b. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan rutin tersebut, harus dilaksanakan tidak kurang
dari dua minggu sekali.

1.17. Kantor Kontraktor, Los Kerja dan Gudang


a. Kontraktor diperbolehkan untuk membuat keet, kantor, gudang dan los kerja di halaman
tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas administrasi lapangan,
penyimpanan barang bahan serta peralatan kerja dan sebagai area/tempat kerja (peralatan
pekerjaan kasar), dimana pelaksanaan tugas instalasi berlangsung.
b. Pembuatan keet kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan, bila terlebih dahulu
mendapatkan izin dari Pengawas.

1.18. Penjagaan
a. Kontraktor wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus selama
berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat kerja yang disimpan
di tempat kerja (gudang lapangan).
b. Segala kehilangan dan kerusakan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-
barang tersebut di atas, menjadi tanggung jawab Kontraktor.

1.19. Penerangan dan Sumber Daya


a. Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat-ternpat pelaksanaan pekerjaan yang dianggap
perlu, harus diberi penerangan yang cukup.
b. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga/daya kerja
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

1.20. Kebersihan dan Ketertiban


a. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan tempat
pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam keadaan bersih.
b. Penimbunan/penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik di dalam gudang maupun di
luar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar mernudahkan jalannya pemeriksaan dan
tidak mengganggu pekerjaan dari bagian lain.
c. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh Pengawas pada
waktu pelaksanaan.

1.21. Kecelakaan dan Kotak PPPK


a. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, maka
Kontraktor diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna kepentingan si korban atau
para korban, serta melaporkan kejadian tersebut kepada instansi dan departemen yang

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 97
bersangkutan/berwenang (dalam hal ini kebijakan Kementerian Tenaga Kerja) dan
mempertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Kotak PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, harus selalu ada di tempat pekerjaan,
guna keperluan pertolongan pertama pada kecelakaan.

1.22. Pegawai Penyelenggara dari Kontraktor


a. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor harus diserahkan kepada
Site Manager dengan kualifikasi ahli, berpengalaman dan mempunyai wewenang penuh
untuk mengambil keputusan.
b. Site Manager harus berada di tempat pekerjaan selama jam-jam kerja dan setiap saat yang
diperlukan pemberi tugas.
c. Site Manager mewakili Kontraktor di tempat pekerjaan dapat bertanggung jawab penuh
kepada Pemberi Tugas dan Pengawas.
d. Petunjuk dan perintah Pemberi Tugas dan Pengawas di dalam pelaksanaan, disampaikan
langsung kepada Kontraktor atau melalui Site Manager, sebagai penanggung jawab di
lapangan.
e. Kontraktor diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua pekerja
(buruh) dan pegawainya, kepada mereka yang melanggar terhadap peraturan umum
mengganggu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan yang
merugikan terhadap pelaksanaan pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari tempat
pekerjaan atas perintah Pengawas. Bila Kontraktor lalai, maka akan dikenakan tindakan
sesuai dengan yang dimaksud dalam pasal denda.

1.23. Pengawasan
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh Pengawas.
b. Pada setiap saat Pengawas atau petugas-petugas harus dapat mengawasi, memeriksa dan
menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor harus menyediakan
fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan, tetapi luput dari pengamatan Pengawas
adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Di tempat pekerjaan, Pengawas menempatkan petugas-petugas Pengawas yang bertugas
setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.

1.24. Lisensi
a. Kontraktor harus mempunyai lisensi instalasi Telepon dari Telkom setempat, dan lisensi
lainnya untuk pekerjaan yang disyaratkan oleh instalasi yang tekait.
b. Kontraktor harus berpengalaman dalam pemasangan instalasi ini, dibuktikan dengan
memberikan daftar proyek-proyek yang sudah pernah dikerjakan.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 98
1.25. lzin- lzin
a. Seluruh izin-izin yang diperlukan dalam pekerjaan ini harus diurus oleh Kontraktor.
b. Seluruh berkas izin-izin asli yang diperoleh harus diserahkan kepada Pemberi Tugas.

1.26. Pemakaian Ukuran


a. Kontraktor Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab dalam menepati semua ukuran yang
tercantum dalam spesifikasi teknis.
b. Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan maupun bagian-
bagiannya dan memberitahukan kepada Pengawas tentang setiap perbedaan yang
ditemukan dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar maupun dalam pelaksanaan.
Kontraktor wajib menyesuaikan gambar-gambar dan spesifikasi teknis yang
pelaksanaannya setelah ada persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.
c. Pengambilan ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, di dalam hal apapun menjadi
tanggung jawab Kontraktor. Oleh karena itu sebelumnya kepada Kontraktor diwajibkan
mengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua gambar-gambar, spesifikasi teknis,
dan keadaan lapangan yang ada di bawah koordinasi Pengawas.

PASAL 2

PERSYARATAN TEKNIK KHUSUS SISTEM ELEKTRIKAL

2.1. Umum
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,
pemasangan, pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon operator,
sehingga seluruh sistem elektrikal dapat beroperasi dengan baik.

2.2. Lingkup Pekerjaan


a. Pengadaan Panel Tegangan Menengah, Trafo dan Genset termasuk panel kontrolnya.
Selanjutnya, untuk pemasangan Panel Tegangan Menengah, Trafo dan Genset, serta
Penyambungan Kabel dari PLN ke Panel TM dilanjutkan ke Trafo dan panel TR,
Kontraktor elektrikal bekerja sama dengan user dan PLN.
b. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel utama tegangan rendah 380V/220V
(SDP).
c. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan rendah lengkap dengan
kabel fitting lainnya :
1) Dari Panel TR disambung ke SDP menggunakan kabel jenis NYFGbY.
2) Dari SDP menuju ke Panel Sub Sub Distribusi, menggunakan kabel NYY.
d. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai tipe dan ukuran kabel tegangan
rendah sesuai dengan gambar rencana.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 99
e. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel-panel tegangan rendah.
f. Pekerjaan instalasi penerangan dan stop kontak, meliputi :
1) Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armatur lampu dan jenis lampu sesuai
gambar rencana.
2) Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis stop kontak biasa.
3) Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar, grid switch dan saklar tukar.
4) Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi pelindung kabel serta
berbagai aksesoris lainnya seperti : box untuk saklar dan stop kontak, junction box,
fleksibel conduit, bends/elbows, socket dan lain-lain.
5) Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi penerangan dan stop
kontak.
g. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem pentanahan lengkap dengan box
kontrol, elektroda pentanahan dan aksesoris lainnya.
h. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem penangkal petir lengkap dengan
aksesoris lainnya.
i. Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar dapat
beroperasi dengan baik (seperti pekerjaan bak kontrol, kabel rack, kabel ladder, kabel
tranking, support equipment dan aksesoris lainnya.

2.3. Panel Tegangan Rendah


2.3.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan
perbaikan selama masa pemeliharaan, izin-izin, tenaga teknisi dan tenaga ahli.
Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan
spesifikasi teknis ini maupun tambahan-tambahan lainnya.

2.1.1. Tipe dan Macam Panel


Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada
seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi
pada 220/380 V, 3 phase, 4 kawat, 50 Hz dan Solidly Grounded dan harus dibuat
mengikuti standar IEC, VDE/DIN, BS, NEMA dan sebagainya.
Panel-panel yang disebut di bawah ini adalah tipe tertutup (metal enclosed), free
standing untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua komponen-
komponen yang ada :
a. SDP
b. Panel Power (PP)
c. Panel AC
d. Panel Hydrant

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 100
a. Panel-panel yang disebut di bawah ini adalah tipe tertutup (metal enclosed), wall
mounting untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua komponen-
komponen yang ada :
1) Panel-panel penerangan
2) Individual panel
b. Panel-panel yang disebut di bawah ini adalah tipe tertutup (metal enclosed)
untuk pasangan luar (outdoor use) lengkap dengan semua komponen-komponen
yang ada : LP-OL (semua yang tercantum dalam gambar rencana).
c. Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi
tercantum dalam gambar rencana.
Karakteristik Panel :
1) Tegangan kerja : 400 V
2) Tegangan uji : 3.000 V
3) Tegangan uji impulse : 20.000 V
4) Frekuensi : 50Hz
5) Persyaratan-persyaratan Kerja Starter Motor Y – D :
Kerja starter motor Y-D adalah automatic starter motor Y-D dan harus
dapat dihidupkan secara manual atau remote. Masing-masing starter motor
Y-D terdiri dari :
a) 3 buah kontaktor daya
b) 1 thermal overload relay
c) 1 motor timer
d) 1 tombol start stop
e) 1 selector switch 3 posisi (local, stop, remote)
f) 3 indicator lamp :
- Merah : Fault
- Hijau : Stop
- Orange : Start
6) Khusus untuk hydrant harus dilengkapi dengan alat starting automatic.
Hydrant harus dapat start secara automatic, bila panel hydrant mendapat
signal dari Master Control Fire Alarm. Konstruksi Panel Switchgear
tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas,
misalnya seperti pengoperasian sakelar daya (ACB/MCCB), pemutus
tenaga (CB), pemasangan kembali indikator-indikator, pengecekan
tegangan, pengecekan gangguan dan sebagainya.
d. Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang digunakan untuk
pemasangan peralatan-peralatan atau penyambungan-penyambungan. Setiap

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 101
lemari hanya dapat dibuka bila semua peralatan bertegangan dalam lemari
tersebut telah off/mati.
e. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengamanan/interlock harus dibuat
sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat kesalahan-
kesalahan operasi yang dibuat oleh petugas.
f. Panel/ kubikel dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,00 mm dan diberi
penguat besi siku atau besi kanal dengan ukuran standar, sehingga dapat
dipertukarkan dan diperluas dengan mudah dan masing-masing terpisah satu
sama lain dengan alat pemisah.
g. Tiap kubikel terdiri dari bagian sebagai berikut :
Ruangan busbar di sebelah atas dilengkapi dengan penutup yang dapat
dilepaskan dengan baut setelah switchgear dimatikan.
h. Ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu di sebelah muka, yang dihubungkan
dengan sebuah handel pembuka peralatan sedemikian rupa, sehingga hanya
dapat dibuka bila bagian dalam ruangan tersebut telah off/mati. Letak engsel
maupun handel dan kunci dari pintu harus disesuaikan ketinggiannya.
i. Finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut :
1) Semua mur dan baut harus tahan karat, dilapisi Cadmium.
2) Semua bagian dari baja harus bersih dan sandlasted setelah pengelasan,
kemudian secepatnya harus dilindungi terhadap karat dengan cara
galvanisasi atau Chromium Plating atau dengan Zinc Chromate

Primer.
Pengecatan finish dilakukan dengan empat lapis cat oven warna abu-abu
atau warna lain yang disetujui Direksi.
j. Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan Mini Circuit Breaker
(MCB) dengan kapasitas minirnal 2 - 10 A. Circuit Breaker lainnya harus dari
tipe Moulded Case Circuits Breaker (MCCB), sesuai dengan yang diberikan
pada gambar rencana dengan breaking capacity seperti ditunjukkan dalam
gambar rencana. Circuit Breaker harus dari tipe automatic trip dengan kombinasi
thermal dan instantaneous magnetic unit. Main CB dari setiap panel harus
dilengkapi dengan shunt trip terminals dan kabel control harus tahan api.
k. Panel/Cubicle harus dilengkapi dengan Relay pengaman terhadap kesalahan
hubungan ke tanah (Earth/Ground Fault Relay), dan kelengkapan Relay
pengaman lainnya (Over Current Relay, Over Voltage Relay, dan lain-lain)
seperti terdapat pada gambar. Main busbar dalam panel harus dipasang
horizontal dibagian bawah/ atas dan mempunyai kemampuan hantar arus
kontinu minimal sebesar 1,5 (satu setengah) kali dari rating ampere frame main

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 102
pemutus dayanya. Busbar dari bahan tembaga murni dengan minimum
konduktivitas 99,99%. Busbars harus dicat sesuai kode warna dalam PUlL 2000.
1) Phasa : Merah, kuning, hitam
2) Netral : Biru
3) Ground : Kuning - Hijau
l. Magnetic Contactor harus dapat bekerja tanpa getaran maupun dengan kumparan
kontaktor harus sesuai untuk tegangan 220 V, 50 Hz dan tahan bekerja kontinu
pada 10% tegangan lebih dan harus pula dapat menutup dengan sempurna pada
85% tegangan nominal. Magnetic Contactor harus dari Telemekanik dan yang
setaraf.
1) Trafo Arus
a) Insulation rating : 600 Volt
b) Class : 1,5
c) Therm : 60 x In
d) Rated secondry surrent : 5A
e) Rated burden cap : 10 VA
2) Rotary Switch (On-Off cam switch)
a) Rated tegangan : 500 Volt
b) Rated arus max : 63 Amp
c) Pemasangan pada "base plate"
d) Jumlah pole : 4 pole
3) Ampere meter
a) Class : 1,5
b) Over load cap : 1,2 x In continue
c) Ukuran : 6 x 6 mm
d) Skala : 0-2500 Amp
e) Tipe : Moving iron, untuk pengukuran AC
f) Ketelitian : ±1,5% untuk pengukuran AC
4) Voltmeter
a) Class : 1,5
b) Over load cap : 1,2 x In continue
c) Ukuran : 6 x 6 mm
d) Skala : 0- 500 Amp
e) Tipe : Moving iron, untuk pengukuran AC
f) Ketelitian : ± 1,5% untuk pengukuran AC
5) KWH Meter
a) Rated voltage : 3 x 300 Volt

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 103
b) Rated current output transformer : 30 (120) Amp
c) Acuracy class :2
d) Base plate of moulded plastic
e) The Subcontractor register : 6 (six) cipher rollers single
pengukuran tarif
6) Lampu indicator
a) Tubular lamp, pijar 5 watt, diameter 54 mm
b) Warna : merah, kuning, biru
7) Push button
Panel mounting, double on -1, off - 0 semua push-button dilengkapi dengan
lampu indikator untuk menyatakan sistem dalam on atau off.
8) Relay-relay
Untuk panel LVMDP, circuit breaker untuk feeder PLN, dilengkapi dengan
relay proteksi OL (Over Load), SC (Short Circuit) dan UV (Under Voltage).
Sedangkan untuk generator, dilengkapi dengan relay OL, SC, UV, EF
(Earth Fault) dan RP (Reverse Power).
9) Selector Switch
m. Pemberian Tanda Pengenal
Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukkan hal-hal berikut :
1) Fungsi peralatan dalam panel
2) Posisi terbuka atau tertutup
3) Arah putaran dari handel pengontrol dari switch, dan lain-lain
Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak dapat hilang.
n. Sistem Pembumian
Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan harus
dihubungkan dengan baik secara elektris kepada Rel Pentanahan. Hubungan
antara bagian yang tetap dan yang bergerak dilakukan dengan pita tembaga
fleksibel yang harus dilindungi dari gangguan mekanis.
o. Dokumen-dokumen lain yang harus diserahkan oleh pabrik adalah sebagai
berikut :
Gambar-gambar kubikel, susunan peralatan switchgear, layout peralatan
(equipment), detail-detail pemasangan dan detail-detail pekerjaan sipil yang
berhubungan dengan pemasangan.
p. Garansi
Suatu sertifikat pengujian harus diserahkan oleh pabrik. Bila peralatan
mengalami kegagalan pengujian-pengujian yang disyaratkan di atas, maka
pabrik bertanggung jawab terhadap peralatan yang diserahkan, sampai peralatan

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 104
tersebut memenuhi syarat-syarat setelah mengalami pengujian ulang, dan
sertifikat pengujian telah diterima dan disetujui oleh direksi.
q. Pengujian
Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan sertifikat pengujian
yang diakui oleh SNI :
1) Test kekuatan tegangan impuls
2) Test kenaikan temperature
3) Test kekuatan hubung singkat
4) Test untuk alat-alat pengaman
5) Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan yang dimaksud
6) Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel
7) Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock
8) Pemeriksaan kontinuitas rangkaian
r. Pendidikan dan Latihan
Kepada 5 (lima) orang yang ditunjuk oleh pemberi tugas tentang operasi dan
perawatan lengkap dengan 5 Copy Operating/Mainterance dan repair manual,
segala sesuatunya atas biaya Kontraktor.
s. Pembuatan Panel
Bahwa panel yang disebut di bawah ini harus dibuat oleh Panel Maker yang
bersertifikat.

2.4. Kabel Daya Tegangan Rendah


2.4.1. Umum
Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam ukuran dan tipe
yang sesuai dengan gambar rencana (NYY, NYFGbY, FRC, NYM, NYA, 0,6/1 KV)
kabel daya tegangan rendah ini harus sesuai dengan standard SII atau S.P.L.N.

2.4.2. Instalasi dan Pemasangan Kabel


a. Bahan
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi peraturan
PUlL 2000 dan SNI 04-0255-2000. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas
ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua
kawat dengan penampang 6 mm 2 ke atas haruslah terbuat secara disiplin
(stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil
dari 2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian remote control. Kecuali dipersyaratkan
lain, konduktor yang dipakai ialah dari tipe :
1) Untuk instalasi penerangan adalah NYM dengan conduit PVC High Impact.
2) Untuk kabel distribusi menggunakan kabel NYY, FRC dan NYFGbY.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 105
3) Untuk kabel-kabel dari SDP menuju ke panel hydrant menggunakan kabel
jenis FRC. Semua kabel NYY yang ditanam di dalam perkerasan (tembok,
jalan, beton, dan lain-lain) harus berada di dalam conduit galvanis yang
disesuaikan dengan ukurannya.
b. “Splice”I Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya splice ataupun sambungan-sambungan baik dalam
feeder, dalam tanah (tertanam) maupun cabang-cabang, kecuali pada outlet atau
kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai (accessible).
Sambungan pada kabel circuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus
teguh secara elektrik, dengan cara-cara solderless connector. Jenis kabel tekanan,
jenis compression atau soldered. Dalam membuat splice, konektor harus
dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik, sehingga semua konduktor
tersambung, tidak ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas
oleh getaran.
Semua sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun tiang lampu
harus mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan
porselen atau Bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan
diameter kabel.
c. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC,
asbes, tape sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain harus dari tipe
yang disetujui, untuk penggunaan, lokasi voltage dan lain-lain tertentu itu harus
dipasang memakai cara yang disetujui menurut Peraturan dan Code/Standard
berlaku atau Manufacturer.
d. Ketentuan Penyambungan
1) Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambung
yang khusus untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain).
2) Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada MK/Pengawas.
3) Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna fasa atau nomor
kabel masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum
dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan
disaksikan oleh MK/Pengawas.
4) Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-
penyambungan tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang sesuai.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 106
5) Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa
PVC/protolen yang khusus untuk listrik.
6) Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai
isolasi tertentu.
7) Bila kabel dipasang tegak lurus di permukaan yang terbuka, maka harus
dilindungi dengan pipa galvanis dengan tebal minimal 2,5 mm.
e. Saluran Penghantar dalam Bangunan
1) Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan ceiling gantung,
saluran penghantar (conduit) dipasang menempel pada plat beton.
2) Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung
saluran penghantar (conduit) dipasang di atas kabel trunking dan diletakkan
di atas ceiling dengan tidak membebani ceiling.
3) Untuk instalasi saluran penghantar di luar bangunan, dipergunakan saluran
beton, kecuali untuk penerangan taman, dipergunakan pipa galvanized
dengan diameter sesuai standarisasi. Saluran beton dilengkapi dengan hand
hole untuk belokan-belokan.
4) Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum
5/8" diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus
menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu
harus menggunakan terminal strip di dalam junction box. Junction box yang
terlihat dipakai junction box dengan tutup blank plate galvanized.
5) Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi
dengan "Socket/lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel.
Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian
muka lantai sampai dengan 2 m, harus dimasukkan dalam pipa PVC dan pipa
harus diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm.
f. Pemasangan Kabel dalam Tanah
1) Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 80 cm.
2) Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus dilindungi dengan batas
merah, dan diberi pasir, ditanam minimal sedalam 80 cm.
3) Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 100 cm dan diberi pelindung
pipa galvanis.
4) Kabel-kabel yang menyeberang jalur selokan, dilindungi dengan pipa
galvanis atau pipa beton yang dilapisi dengan pipa PVC tipe AW, kabel harus
berjarak tidak kurang dari 30 cm dari pipa gas, air dan lain-lain.
5) Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus bersih
dari bahan-bahan yang dapat merusak isolasi kabel, seperti : batu, abu,

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 107
kotoran bahan kimia dan lain sebagainya. Alas galian (lubang) dilapisi
dengan pasir kali setebal 10 cm. Kemudian kabel diletakkan, di atasnya diberi
bata dan akhimya ditutup dengan tanah urug.
6) Penanaman kabel harus diberikan marking yang jelas pada jalur-jalur
penanaman kabelnya. Agar memudahkan di dalam pengoperasian,
pengurutan kabel dan menghindari kecelakaan akibat tergali/tercangkul.
g. Pengujian & Testing
1) Factory Test
2) Pengetesan Individual
Pengetesan ini dilakukan pada setiap potong kabel dan terdiri dari pengetesan
sebagai berikut.
a) Pengetesan ukuran tahanan hantaran
b) Pengetesan dielektrik
c) Pengukuran loss factor
3) Pengetesan Khusus
Pengetesan ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan dipakai.
Pengetesan tersebut terdiri dari test sebagai berikut :
a) Test tegangan impuls
b) Mekanikal test
c) Pengukuran loss factor pada bermacam-macam temperature
d) Pengetesan dielektrik
e) Pengetesan perambatan (Creep Test)
4) Site Test
Pengetesan setelah penanaman kabel. Setelah kabel ditanam, penyambungan
penyambungan dan pemasangan kotak akhir, maka dilakukan pengetesan
dielektrik/insulation test. Marking kabel untuk pemasangan kabel di dalam
tanah harus jelas dan tidak dapat dihapus.
h. Garansi
Sertifikat pengetesan dari pabrik pembuat kabel harus disertakan pada penyerahan
kabel. Bila kabel yang bersangkutan mengalami kegagalan dalam pengetesan,
maka pabrik pembuat kabel dan Kontraktor bertanggung jawab atas kabel tersebut,
sampai kabel tersebut dapat berhasil dalam pengetesan ulang dan diterima baik
oleh MK/ Pengawas.

2.5. Penerangan Dan Stop Kontak


2.5.1. Lampu dan Armaturnya

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 108
Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang
digambarkan dalam gambar-gambar elektrikal.
a. Semua armatur lampu harus mempunyai terminal pentanahan (grounding).
b. Semua lampu Fluorescent dan lampu gas discharge lainnya harus dikompensasi
dengan power factor correction dan kapasitor yang cukup kuat terhadap kenaikan
temperatur dan beban mekanis dari diffuser itu sendiri.
c. Reflector terutama untuk ruangan kantor harus memakai bahan tertentu, sehingga
diperoleh derajat pemantulan yang sangat tinggi.
d. Box tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal block harus cukup
besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak
mengganggu kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu itu sendiri.
e. Ventilasi di dalam box harus dibuat dengan sempurna. Kabel-kabel dalam box
harus diberikan saluran atau klem-klem tersendiri, sehingga tidak menempel pada
ballast atau kapasitor.
f. Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,7 mm, dicat dasar tahan karat,
kemudian difinish dengan cat akhir dengan oven warna putih.
g. Box terbuat dari glass-fibre reinforced polyster dengan brass insert harus tahan
terhadap bahan kimia, maupun gas kimia serta cover dari clear polycarbonate
harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia.
h. Pelat sisi dari armatur lampu tipe TKI atau TKO harus mempunyai ketebalan
minimum 0,7 mm.
i. Ballast harus dari jenis "Low Loss Ballast" dan harus pula dipergunakan single
lamp ballast (satu ballast untuk satu lampu fluorescent).
j. Tabung Fluorescent harus dari tipe TL-D, tipe Daylite w/54.
k. Armatur Downlight terdiri dari dudukan dan diffuser, dimana dudukan harus dari
bahan aluminium silicon aloy atau dari moulded plastic. Diffuser harus dari bahan
gelas susu atau satin etached opal plastic. Armatur downlight tersebut harus tahan
terhadap bahan kimia maupun gas kimia. Konstruksi armatur downlight harus
kuat untuk dipasang dengan lampu PLC-18 W disesuaikan dengan gambar
rencana. Lubang-lubang ventilasi harus ada dan ditutup dengan kasa nylon untuk
mencegah masuknya serangga. Diffuser terpasang pada dudukan ulir, tidak boleh
dengan memakai paku sekrup.
l. Skedul Lampu Penerangan, harus mengacu ke gambar rencana dan desain Arsitek.

2.5.2. Stop Kontak Biasa


a. Stop kontak dinding yang dipakai adalah stop kontak satu fasa, rating 250 V,13
Ampere, untuk pemasangan di dinding.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 109
b. Stop kontak 1 (satu) fasa dilengkapi dengan saklar dan pilot lamp untuk
pemasangan rata dengan dinding dengan rating 250 V, 13 Ampere.
c. Bahan dari Polyvinyl Cloride (PVC).
d. Stop kontak yang dipakai adalah stop kontak satu fasa untuk pemasangan rata
dinding dengan ketinggian 30 cm di atas lantai dan harus mempunyai terminal
fasa, netral dan pentanahan. Harus dipasang mengikuti item e.

2.5.3. Saklar Dinding


a. Saklar harus dari tipe untuk pasangan rata dinding, tipe rocker, dengan rating 250
V, 10 Ampere dari tipe single gang, double gangs atau multiple gangs (grid
switches), saklar hotel single gang atau double gangs dipasang dengan ketinggian
1,20 m atau ditentukan lain.
b. Saklar harus dipasang pada box mengikuti item f dan khusus ruang pemeliharaan
harus digunakan tipe Industrial, Class IP-65.

2.5.4. Isolating Switches


a. Isolating switches harus dipasang pada dinding dan dilengkapi dengan indicating
lamp. Rating isolating switch harus lebih tinggi dari rating MCB/MCCB pada
feeder di panelnya. Rating tegangan adalah untuk 1 fasa 250 V dan untuk 3 fasa
415 V.
b. Switches harus dipasang pada box mengikuti item g.

2.5.5. Box untuk Saklar dan Stop Kontak


Box harus dari bahan moulded plastic dengan kedalaman tidak kurang dari 35mm.
Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan saklar atau stop kontak
dinding terpasang pada box harus menggunakan baut, pemasangan dengan cara yang
mengembang tidak diperbolehkan.

2.5.6. Kabel Instalasi


Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus kabel inti
tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM, NYA).
Kabel harus mempunyai penampang minimal 2,5 mm 2 kode warna insulasi kabel harus
mengikuti ketentuan PUlL 2000 dan SNI 04.0255-2000 sebagai berikut.
a. Fasa R : merah
b. Fasa S : kuning
c. Fasa T : hitam
d. Netral : biru
e. Grounding : kuning-hijau

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 110
2.5.7. Pipa Instalasi Pelindung Kabel
a. Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah pipa PVC kelas AW
atau GIP. Pipa, elbow, socket, junction box, clamp dan aksesoris lainnya harus
sesuai yang satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19-25 mm.
b. Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung
junction box yang menempel pada plat beton dan armatur lampu.
c. Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan stop kontak dengan pipa PVC,
khusus untuk power high impact conduit-heavy gauge, minimum diameter 19-25
mm.
d. Seluruh instalasi PVC conduit dilengkapi dengan coupling spacer bar saddle,
adaptor female and male thread, male and female bushe, locknut dan perlengkapan
lainnya.

2.5.8. Testing/ Pengujian


Testing dilakukan dengan disaksikan oleh Pengawas Lapangan yang disahkan oleh
lembaga yang berwenang pengujian meliputi :
a. Test ketahanan isolasi
b. Test kekuatan tegangan impuls
c. Test kenaikan temperature
d. Continuity test

2.6. Rak Kabel dan Cable Trunking


Rak kabel/kabel ladder yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis kabel ladder
yang terbuat dari Plat Hot Rolled Steel Sheet SPHC dengan ketebalan minimum 2,0 mm dan
standar panjang 3,0 meter dengan finishing Hot Dip Galvanis dengan ketebalan coating
minimum 80 micron.
Cable Trunking dengan ukuran lebar dan tinggi sesuai pada gambar dan standar panjang 3,0
meter digunakan untuk kabel penerangan, kabel stop kontak dan kabel daya atau lainnya,
terbuat dari Steel Sheet SPCC dengan tebal minimum 1,2 mm dan difinish secara Hot Dipped
Galvanized, dan diberi penutup. Seluruh Cable Ladder dan Cable Trunking harus dilengkapi
dengan peralatan aksesoris dan penggantung.

2.7. Sistem Pembumian


Sistem pembumian peralatan-peralatan dari bahan metal (panel-panel, housing peralatan, cable
rack, pintu-pintu besi, tangki-tangki dan lain-lain) harus dihubungkan pada elektroda
pembumian baik secara terpadu.
Elektroda pembumian terbuat dari batang tembaga diameter 50 mm 2 dan harus ditanam
minimal sedalam 6 m, sehingga dapat dicapai tahanan pembumian maksimal 2 Ohm. Untuk

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 111
peralatan-peralatan yang terletak di lantai atas, dapat dibuat hubungan pembumian terpadu,
yaitu dengan mengikuti standar-standar yang berlaku dalam PUlL 2000 dan SNI 04-0255-2000.
Ketentuan-ketentuan yang harus diikuti antara lain sebagai berikut :
Penampang Konduktor daya yang Penampang Konduktor
digunakan (mm2) pembumian (mm2)
< = 10mm2 6mm2
16mm2 10mm2
35mm2 16mm2
70mm2 50mm2
120mm2 70mm2
150mm2 95mm2

2.8. Persyaratan Teknis Pemasangan


2.8.1. Panel-panel
a. Sebelum pemesanan/pembuatan panel, harus mengajukan gambar kerja untuk
mendapatkan persetujuan perencana dan Konsultan Pengawas.
b. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik permbuat dan
harus rata (horizontal).
c. Letak panel seperti yang ditunjukkan dalam gambar, dapat disesuaikan dengan
kondisi setempat.
d. Untuk panel yang dipasang tertanam (inbow), kabel-kabel dari/ke terminal panel
harus dilindungi pipa PVC High Impact yang tertanam dalam tembok secara kuat
dan teratur rapi. Sedangkan untuk panel yang dipasang menempel tembok
(outbow), kabel-kabel dari/ke terminal panel harus melalui tangga kabel.
e. Penyambungan kabel ke terminal harus menggunakan sepatu kabel (cablelug)
yang sesuai.
f. Ketinggian panel yang dipasang pada dinding (wall mounted) =1600 mm dari
lantai terhadap as panel.
g. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari
karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
h. Semua panel harus ditanahkan (grounding).
2.8.2. Kabel-kabel
a. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas
dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah beban.
b. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasikan fasanya sesuai dengan ketentuan PUIL.
c. Kabel daya yang dipasang horizontal/vertikal harus dipasang pada tangga kabel,
diklem, dan disusun rapi.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 112
d. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada T-doos
untuk instalasi penerangan.
e. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu
kabel untuk terminasinya.
f. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm 2 atau lebih harus
mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.
g. Kabel yang ditanam dan menyebrangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya
harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis
dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.
h. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan
sleeve dari pipa galvanis dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.
i. Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus diletakkan pada suatu rak
kabel.
j. Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam konduit.
k. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kontak-kontak harus di dalam konrak
terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan
dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi
minimum 4 cm. Penyambungan kabel menggunakan las doop.
l. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m di
setiap ujungnya.
m. Penyusunan konduit di atas rak kabel harus rapi dan tidak saling menyilang.
n. Kabel tegangan rendah yang akan dipasang harus mempunyai sertifikat lulus uji
dari PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel sudah memenuhi
persyaratan.
o. Pengujian dengan megger harus tetap dilaksanakan dengan nilai tahanan isolasi
minimum 500 kilo ohm.
p. Instalasi kabel bawah tanah
1) Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 100 cm minimum, dimana
sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan di
atasnya diamankan dengan batu bata press sebagai pelindungnya. Lebar
galian minimum adalah 40 cm yang disesuaikan dengan jumlah kabel.
2) Kabel yang ditanam dan menyebrangi selokan atau jalan atau instalasi
lainnya harus ditanam lebih dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis
dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel. Pada route kabel
setiap 25 m dan di setiap belokan harus ada tanda arah jalannya kabel.
3) Penanaman kabel harus memenuhi peraturan yang berlaku dan persyaratan
yang ditunjukkan dalam gambar / RKS.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 113
4) Kabel tidak boleh terpuntir dan diberi label yang menunjukkan arah di setiap
jarak 1 meter.
5) Tidak diperkenankan melakukan pengurugan sebelum Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui perletakan kabel tersebut.
6) Setelah pengurugan selesai setiap 15 meter harus dipasang patok beton 20 x
20 x 60 cm dan bertuliskan “KABEL TANAH”. Patok-patok ini dicat kuning
dan bertulisan merah.
7) Kabel-kabel yang menembus dinding atau lantai harus menggunakan pipa
sleeve, pipa ini minimal dari metal (Pipa GIP).
8) Penyambungan kabel feeder tidak diperbolehkan.
9) Kabel harus utuh menerus tanpa sambungan.
10) Kabel tidak boleh dibelokkan dengan radius kurang dari 15 kali diameternya.
Di atas belokan tersebut diletakkan patok bertuliskan “KABEL TANAH” dan
arah belok.
11) Penanaman tidak boleh dilakukan di malam hari.
q. Instalasi kabel tenaga
1) Letak pasti dari peralatan atau mesin-mesin disesuaikan dengan gambar dan
kondisi setempat apabila terjadi kesukaran dalam menentukan letak tersebut
dapat meminta petunjuk Konsultan Pengawas.
2) Pelaksana Pekerjaan wajib memasang kabel sampai dengan peralatan
tersebut, kecuali dinyatakan lain dalam gambar.
3) Tarikan kabel yang melalui trench harus diatur dengan baik/rapi sehingga
tidak saling tindih dan membelit.
4) Tarikan kabel yang menuju peralatan yang tidak melalui trench atau yang
menelusuri dinding (outbow) harus dilindungi dengan pipa pelindung.
5) Agar diusahakan pipa pelindung tidak bergoyang maka harus dilengkapi
dengan klem-klem dan perlengkapan penahan lainnya, sehingga nampak rapi.
6) Pada setiap sambungan ke peralatan harus menggunakan pipa fleksibel.
7) Pada setiap belokan pipa pelinfung yang lebih dari 1 inchi harus
menggunakan pipa fleksibel, belokan harus dengan radius minimal 15 kali
diameter kabel.
8) Kabel yang ada di atas harus diletakkan pada rak kabel dan warna kabel harus
disesuaikan dengan fasanya.
9) Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang
jelas dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah beban.
10) Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasikan fasanya sesuai dengan PUIL.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 114
11) Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel (cable
ladder), diklem, dan disusun rapi.
12) Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan.
13) Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan
sepatu kabel untuk terminasinya.
14) Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm 2 atau lebih harus
mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolder dengan timah
pateri.
15) Untuk kabel feeder yang dipasang di dalam trench harus mempergunakan
kabel support minimum setiap 50 cm.
16) Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m di
setiap ujungnya.

2.8.3. Kontak-kontak dan Sakelar


a. Kontak-kontak dan sakelar yang akan dipakai adalah tipe pemasangan masuk dan
dipasang pada ketinggian 300 mm dari level lantai untuk kontak-kontak dan 1500
mm untuk sakelar atau sesuai dengan gambar.
b. Kontak-kontak dan sakelar yang dipasang pada tempat yang lembab/basah harus
dari tipe water dicht (bila ada).
c. Kontak-kontak yang khusus dipasang pada kolom beton harus terlebih dahulu
dipersiapkan sparing untuk pengkabelannya di samping metal doos tang harus
terpasang pada saat pengecoran kolom tersebut.

2.8.4. Pentanahan (Grounding)


a. Sistem pentanahan harus memenuhi peraturan yang berlaku dan persyaratan yang
ditunjukkan dalam gambar / RKS.
b. Seluruh panel dan peralatan harus ditanahkan. Penghantar pentanahan pada panel-
panel menggunakan SC dengan ukuran minimal 6 mm2 dan maksimal 95 mm2,
penyambungan ke panel harus menggunakan sepatu kabel (cable lug).
c. Dalamnya pentanahan minimal 12 meter dan ujung elektroda pentanahan harus
mencapai permukaan air tanah, agar dicapai harga tanahan tanah (ground
resistance) di bawah 2 (dua) ohm, yang diukur setelah tidak hujan selama 2 (tiga)
hari berturut-turut.
d. Pengukuran pentanahan dilaksanakan oleh Pelaksana Pekerjaan setelah mendapat
persetujuan dari MK/Pengawas. Pengukuran ini harus disaksikan MK/Pengawas.

2.9. Pengujian

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 115
a. Sebelum semua peralatan utama dari sistem dipasangm harus diadakan pengujian secara
individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat
pengujian yang baik dari pabrik pembuat dan LMMK/PLN serta instansi lainnya yang
berwenang untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara
menyeluruh dari sistem untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik.
Semua biaya yang timbul dari pelaksanan pengujian menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan.
b. Test meliputi tes beban kosong (no load test) dan test beban penuh (full load test).

2.9.1. No Load Test


Test ini dilakukan tanpa beban artinya peralatan ditest satu per satu seperti misal
pengujian instalasi 0,6/1 kV (kabel tegangan rendah) :
a. Pengukuran tahanan isolasi dengan megger 1000 V.
b. Pengukuran tahanan instalasi dengan megger 1000 V.
c. Pengukuran tanahan pentanahan.
Dan harus diberikan hasil test berupa Laporan Pengetesan/hasil pengujian pemeriksaan.
Apabila hasil pengujian dinyatakan baik, maka test berikutnya harus dilaksanakan
secara keseluruhan (full load test).

2.9.2. Full Load Test (Test Beban Penuh)


Test beban penuh ini harusdilaksanakan Pelaksana Pekerjaan sebelum penyerahan
pertama pekerjaan. Test ini meliputi :
a. Test nyala lampu-lampu dengan nyala semuanya.
b. Test pompa-pompa seluruhnya, yang dilaksanakan bersama-sama sub pekerjaan
pompa-pompa.
c. Test peralatan (beban) lainnya).
Lama test ini harus dilakukan 3 x 24 jam non stop dengan beban penuh, dan semua
biaya dan tanggung jawab teknik sepenuhnya menjadi beban pelaksana Pelaksana
Pekerjaan, dengan skedul / pengaturan waktu oleh MK/Pengawas.
Hasil test harus mendapat pengesahan dari Perencana dan MK/Pengawas. Selesai test 3
x 24 jam harus dibuatkan Berita Acara test jam untuk lampiran penyerahan pertama
pekerjaan.

2.10. Persyaratan Bahan dan Material


2.10.1. Umum
Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan material
tersebut harus cocok untuk dipasang di daerah tropis. Material-material haruslah dari
produk dengan kualitas baik dan dari produksi yang terbaru. Untuk material-material

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 116
yang disebut di bawah ini, maka Kontraktor harus menjamin bahwa barang tersebut
adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari
dealer/agen/pabrik.
a. Peralatan panel : switch, circuit breaker, meter meter dan kontaktor serta
relay protection.
b. Peralatan lampu : armatur, bola lampu, ballast, dan kapasitor.
c. Peralatan instalasi : stop kontak, saklar, junction box, dan lain-lain.
d. Kabel

2.10.2. Daftar Material


Untuk semua material yang ditawarkan, maka Kontraktor wajib mengisi daftar material
yang menyebutkan merk, tipe, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang dilampirkan
pada waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen
yang berupa barang-barang produksi.

2.10.3. Penyebutan Merk/Produk Pabrik


Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu
atau kelas mutu (quality performance) dari material atau komponen tertentu terutama
untuk material-material listrik utama, maka Kontraktor wajib melakukan di dalam
penawarannya material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu.
Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material yang disebutkan pada
tabel material tidak dapat diadakan oleh Kontraktor, yang diakibatkan oleh sesuatu
alasan yang kuat dan dapat diterima Pemilik, Direksi Lapangan dan Perencana, maka
dapat dipikirkan penggantian merk/ tipe dengan suatu sanksi tertentu kepada
Kontraktor.

2.10.4. Daftar Produk Instalasi Listrik Arus Kuat


No. Uraian Spesifikasi Teknis Merk/Produk
1. Panel TR Gathergates, Indopanel
Perkasa, Total Inpro Multi
Tech
2. Kabel TR Kabelindo, Kabel Metal,
Extrana
3. Panel Tegangan Rendah ACB, MCCB, MCCB Schneider, Merin Gerin,
Siemens, ABB, AEG
Diazed Fuse Schneider, Merin Gerin,
Siemens, ABB, AEG
Trafo Arus Schneider, Merin Gerin,
Siemens, ABB, AEG
Voltmeter Schneider, Merin Gerin,
Siemens, ABB, AEG

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 117
Amperemeter Schneider, Merin Gerin,
Siemens, ABB, AEG
Cos Q Schneider, Merin Gerin,
Siemens, ABB, AEG
Frequency Meter Schneider, Merin Gerin,
Siemens, ABB, AEG
Relay Pengaman Schneider, Omron, Siemens,
Telemecanique
Peralatan Aksesoris Ex. Eropa
Surge Arrester Schneider, OBO Betterman,
Meiden
6. Lampu Elektra Fluorescent TL-D Osram, Philips
Tube Phillips, General Electric (GE),
Osram
Capacitor Phillips, Bosch
Ballast Tipe Low Loss Phillips, ATCO (Low Loss)
Swabe
Fitting Phillips, BJB, Vossloh
(Jerman)
Starter Philips
Condensor Philips
Armatur Artolite, Philips, Scarto
7. Freza Lampu, Ballast, Fitting Osram, Philips
Armatur Artolite, SAKA, Scarto
8. RM Louvre Fluorescent TL-D Osram, Philips
Ballast Tipe Low Loss ATCO, Philips
Fitting Artolite, SAKA, Scarto
Starter Philips
Condensor Philips
Armatur Artolite, Philips, Scarto
11. Stop Kontak, Sakelar Clipsal, Broco, Panasonic,
ABB, Berker
12. Conduit Instalasi EGA, Clipsal
13. Rak Kabel Nobi, Ammetek, Trimulia,
SAKA
14. Grounding System Poly Phase, Term oweld,
Ex-Local, Cald Well dengan
conductivity Cu > 99,9%

PASAL 3

PERSYARATAN TEKNIS SISTEM PENANGKAL PETIR

3.1. Lingkup Pekerjaan

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 118
Bagian ini meliputi penyediaan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan dari
sistem penangkal petir yang lengkap sesuai spesifikasi ini, serta pengurusan izin dari instansi
yang berwenang di Indonesia.

3.2. Referensi
Pekerjaan yang dilakukan mengikuti standar dan peraturan yang berlaku dari Depnaker atau
standar/peraturan yang dikeluarkan dari pabrik.

3.3. Material
Material yang digunakan dalam sistem penangkal petir dalam keadaan baik dan sesuai dengan
yang dimaksudkan serta disetujui oleh direksi. Daftar material, katalog dan shop drawing harus
diserahkan kepada Direksi sebelum dilakukan pemasangan. Material yang tidak sesuai dengan
spesifikasi ini akan ditolak. Sistem Penangkal Petir yang dipakai adalah sistem penangkal petir
konvensional. Komponen-komponen yang dipakai adalah sebagai berikut.
a. Head Elektroda (Splitzen)
Head Elektroda khusus untuk sistem elektrostatis yang dapat menciptakan medan ionisasi
pada sekeliling areal ionizer dissipation system.
b. Penghantar
Terdiri dari dua macam, yaitu penghantar horizontal yang menghubungkan secara listrik
antara kepala penangkal dan penghantar vertikal (down conductor) yang menghubungkan
secara listrik antara kepala penangkal dan elektroda pentanahan. Penangkal ini harus
menjamin dapat mentransfer dengan aman energi kilat dari air terminal ke tanah. Kabel
yang digunakan antara lain : BC.
c. Sistem Pentanahan
Terminal pentanahan terletak di dalam bak kontrol yang dilengkapi dengan elektroda
pembumian dimana untuk pengujian tahanan tanah secara berkala.
Elektroda Pentanahan terbuat dari Copper Road digalvanisir dengan diameter tidak kurang
dari 1 inch dan panjang minimal 6 meter dan harus dimasukkan ke dalam tanah secara
vertikal dan pengukuran tahanan pentanahan maksimum 2 Ohm.

3.4. Pemasangan dan Pelaksanaan


Cara-cara pemasangan penangkal petir sistem ini harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk dan
spesifikasi pabrik.
a. Batang penangkal dipasang pada atap bangunan dengan memakai baut angker atau klem.
Pemasangan harus cukup kuat untuk menahan gaya-gaya mekanis pada saat timbulnya
sambaran petir.
b. Pemegang konduktor dan klem harus terbuat dari bahan yang sama dengan konduktor
untuk mencegah terjadinya elektrolisa jika terkena air.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 119
c. Sambungan-sambungan :
Sambungan yang diperlukan haruslah menjamin kontak yang baik dan tidak mudah
terlepas. Sambungan sedapat mungkin mengurangi kerugian-kerugian tipis akibat adanya
sambungan.
d. Pelindung Mekanis
Down Conductor harus dilindungi terhadap kerusakan mekanis dengan pipa PVC tipe
High Impact.

3.5. PengujianI Pengetesan


Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem penangkal petir yang dipasangkan maka harus
diadakan pengetesan terhadap instalasinya maupun terhadap sistem pentanahannya.
Pengetesan yang harus dilakukan :
a. Grounding Resistant Test
Ukuran tahanan dari pentanahan dengan mempergunakan metode standar.
b. Continuity Test

3.6. Contoh
Kontraktor harus menyerahkan contoh dari bahan-bahan yang akan dipergunakan dan dipasang
sesuai dengan spesifikasi yang disetujui oleh Perencana dan MK/Pengawas.

3.7. Surat Izin


Kontraktor harus sudah berpengalaman di dalam pemasangan penangkal petir ini, dan
mempunyai izin dari Jabatan Elektrik SNI.

3.8. Daftar Material


Kontraktor harus menyerahkan brosur dan merk, tipe penangkal petir yang akan dipakai.

3.9. Daftar Produk Instalasi Penangkal Petir


No. Uraian Spesifikasi Teknis Merk/Produk
1. Air Terminal Stik Penangkal Petir EF, Kurn, Prevectorn
2. Batang Penerima Dilengkapi dengan FRP
Support mast
3. Konduktor Kable BC 70 mm2 4 besar
4. Pipa Galvanized Medium class PPI, Bakrie, Spindo

PASAL 4

PERSYARATAN TEKNIS SISTEM FIRE ALARM

4.1. Umum

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 120
Pengertian sistem fire alarm disini adalah sistem deteksi awal terjadinya kebakaran yang akan
memberikan indikasi secara audio maupun visual, dari mana kebakaran itu berasal, sehingga
dapat diambil tindakan pengamanan sedini mungkin untuk memadamkan kebakaran. Fire alarm
merupakan suatu kesatuan sistem yang dikontrol dari peralatan sistem kontrol.

4.2. Lingkup Pekerjaan


Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan
selama masa pemeliharaan, izin-izin tenaga teknis dan tenaga ahli. Dalam lingkup termasuk
seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan spesifikasi teknis ini maupun tambahan-
tambahan lainnya, sehingga sistem siap dioperasikan dan dapat beroperasi secara baik.
Pekerjaan tersebut terdiri dari pengadaan dan pemasangan :
a. Pengadaan dan pemasangan 1 (satu) sistem master control fire alarm 20 zone lengkap
dengan Battery and Charger, Rectifier, Grounding dan Aksesoris.
b. Pengadaan dan pemasangan termination box fire alarm.
c. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai jenis detektor, manual break glass,
LED indicating lamp, auxiliary contact and relay.
d. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai jenis kabel utama dan kabel
distribusi.
e. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar dapat beroperasi dengan
baik.

4.3. Standard dan Peraturan Instalasi


a. Peraturan Umum Dinas Pemadam Kebakaran.
b. Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Seternpat.
c. Standard NFPA, JLS, atau standar yang berlaku di Negara Indonesia.
d. Instalasi kabel Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000) atau sesuai peraturan
instalasi listrik yang berlaku di Negara Indonesia.
e. Spesifikasi teknis dari peralatan yang dipergunakan.

4.4. Sistem Operasi


a. Sistem operasi fire alarm yang digunakan adalah sistem konvensional.
b. Master control panel dan central announciator panel yang terpasang floor mounted di
ruang master atau ruang kontrol dimana setiap kejadian kebakaran pada setiap
bangunan/lantai dapat diketahui melalui tanda lampu pada lokasi yang bersangkutan dan
bunyi bell pada control panel lampu dapat dipadamkan setelah menekan reset dan set
kembali. Di samping itu, pengecekan zone dapat dilakukan dari control panel secara
manual juga berusaha pada line dapat diketahui langsung dari control panel dengan tanda
lampu dan bell dimana lampu baru dapat dimatikan bilamana kerusakan telah diperbaiki.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 121
c. Tiap area dilengkapi dengan manual break glass push button yang dikerjakan secara
manual bilamana ditekan dan dilaksanakan apabila detektor belum bekerja dengan
menekan tombol glass push button, akan membunyikan bell alarm baik untuk lantai
tersebut maupun bell pada control panel (apabila pada lantai yang bersangkutan terdapat
bell alarm), dan manual push button harus dilengkapi dengan Jack Telephone.

4.5. Karakteristik Peralatan


a. Alarm bell :
1) Vibration type
2) Pemasangan outbow
3) Ukuran diameter 6”
4) Minimum 90 dB pada jarak 1 m
b. Photoelectric smoke detector :
1) Standby voltage : 18 - 40 Vdc
2) Operating temperature : 0°C - 38°C
3) Humadity : 20 - 95%
4) Sensitivity : 5 - 15% / m
5) Coverage area : 150 m2
6) Sensitif terhadap black smoke
c. Rate of Rise Heat Detector
1) Operating Voltage : 30 Vdc
2) Operating Temperature: -10°C s/d + 50oc
3) Tipe Operasi : Normally Open
4) Coverage Area : 70 m2 -90 m2
5) Kenaikan Temperatur yang dideteksi 20°C/ menit
d. Manual Break Glass Push Button
1) Responsive and Reliable
2) Easy to operate
3) Simple to reset
4) Modern, contoured design
5) Flush or surface mounting
6) Complete with Jack Telephone
e. Master Control Fire Alarm / Fire Alarm Control Panel
1) Panel kontrol ini terdiri dari power module, control module, alarm signal module
zone module.
2) Panel kontrol harus dilengkapi dengan fasilitas general alarm yang dioperasikan
secara manual.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 122
3) Panel kontrol dilengkapi dengan low voltage operation dan perlengkapan antara lain :
a) Tombol-tombol/Switch :
- Main sounder berbunyi bila terjadi kebakaran
- Pre-signal
- Zone sounder
- Power failure alarm
- Disconection alarm
- General alarm
- Alarm silencing or alarm disable
- Sistem test
- Sistem reset berfungsi untuk mengembalikan panel kontrol dalam kondisi
normal
- Fire report
- Battery check berfungsi untuk mengetahui kondisi battery back-up
- Disconnection check
- Auto-reset
- Detektor reset
- Accumulation function
- Transfer berfungsi untuk memindahkan sinyal operasi ke peralatan lain
- Fire hydrant control
- Circuit selection rotary switches berfungsi untuk memilih zone yang akan
dioperasikan
b) Lampu-lampu :
Power ON yang menyatakan sistem mendapatkan suplai daya listrik yang sesuai
battery power.
Telepon menyala bila ada panggilan emergency melalui jack telepon di-push
button accumulation function set.
Fire hydrant berkedip-kedip bila pompa fire hydrant aktif ditekan, disconnection
menyala bila terdapat jalur instalasi yang terputus, dan caution.
f. Fire man intercom
1) Main unit
2) Pre-signal buzzer
3) Buzzer
4) Telepon buzzer
5) Telepon jack (dipasang di setiap box hydrant + tangga kebakaran)
6) Movable telephone hand set
7) Instalasi kabel harus fire resistant

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 123
g. Battery dan Automatic Battery Charger untuk MCFA :
1) Baterai dari jenis maintenance free (baterai nicad) untuk beroperasi selama 8 jam
standby 1 jam general alarm.
2) Battery charger bekerja secara automatic maupun manual.
3) Rectifier system.
h. Bahan Instalasi
1) Pipa conduit PVC kelas High Impact
2) Doos penyambungan elbow dan socher
3) Klem
4) Cable rack tahan terhadap bahan kimia maupun gas kimia
i. Emergency Light (Lampu Tanda Darurat)

4.6. Syarat-syarat Fisik


a. Bahan atau peralatan dari klasifikasi atau tipe yang sama diminta merk atau dibuat oleh
pabrik yang sama.
b. Setiap bagian dari peralatan yang jumlahnya jelas, maka jumlah harus merupakan suatu
unit yang lengkap.
c. Semua peralatan utama sistem ini disarankan produksi AS atau Eropa.
d. Semua bahan atau peralatan harus baru, dalam arti bukan barang bekas atau hasil
perbaikan.
e. Bahan atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang cukup.

4.7. Sistem Instalasi


a. Melaksanakan instalasi perkabelan untuk seluruh bangunan secara rapi dan sempurna serta
menyediakan dan memasang perlengkapan deteksi kebakaran berupa :
1) Master control fire alarm panel
2) Smoke detector
3) Glass push button, auxiliary contact dan relay
4) Alarm bell, indicating lamp (LED)
5) Announciator aktif
6) Fireman intercom dengan kabel tahan api
b. Instalasi yang terpasang pada daerah langit-langit tanpa plafon dicor dalam plat.
c. Pada daerah langit-langit dengan plafon instalasi terpasang diklem setiap 60 cm
menggunakan pelindung pipa conduit PVC tipe high impact.
d. Instalasi di bawah plafon terpasang wall mounted ke dinding batu bata memakai pelindung
pipa conduit diameter 5/8".
e. Dalam shaft diklem ke dinding shaft memakai pelindung pipa 5/8".

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 124
f. Control panel terpasang floor mounted ke dinding batu bata lantai dasar menurut rencana
setinggi 150 cm di atas ubin beton.
g. Detektor terpasang outbow menghadap ke arah bawah plafon atau digantung pada pelat
beton.
h. Glass push button terpasang inbow di kolom atau dinding batu bata setinggi 150 cm di atas
ubin lantai.
i. Bell alarm terpasang outbow pada dinding batu bata atau kolom setinggi 200 cm di atas
lantai.
j. Battery dan charger terpasang dalam kotak kabinet control station.
k. Instalasi kabel harus mengikuti persyaratan dalam PUlL 2000 atau standar yang berlaku di
Negara Indonesia.

4.8. Pengetesan Semua Sistem yang Terpasang


a. Pada waktu pemasangan seluruh perlengkapan instalasi Fire Alarm harus dalam kondisi
baik dan bebas cacat. Bagian-bagian yang rusak harus diganti oleh Kontraktor atas biaya
Kontraktor.
b. Mengadakan perbaikan lain terhadap kerusakan-kerusakan yang diakibatkan kecerobohan
para pekerja.
c. Pengetesan dan pemeriksaan instalasi Fire Alarm yang sudah terpasang.
d. Setelah sistem dan perkabelan (wiring) yang sesuai telah terpasang dengan baik, maka
pemeriksaan dan pengetesan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berfungsi
dengan baik.
e. Kontraktor harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan, dan
mendemonstrasikan cara kerja dari seluruh sistem, disaksikan oleh MK/Pengawas.
f. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut, merupakan
tanggung jawab Kontraktor.
g. Peralatan, bahan dan pengerjaan yang tidak baik harus diganti dan diperbaiki oleh
Kontraktor untuk dicoba dan didemonstrasikan kembali.

4.9. Daftar Produk Sistem Fire Alarm


No. Uraian Spesifikasi Teknis Merk/Produk
1. MCFA, dilengkapi : Tipe : konvensional National, Appron, Nohmi,
- Sealed acid battery Nittan, Edward, Siemens,
- Power supply Esser
- Battery charger
2. Alarm Bell Sound press level bell ± 90 National, Appron, Nohmi,
dB Nittan, Edward, Siemens,
Esser
3. Manual Break Glass Standard Mode National, Appron, Nohmi,

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 125
Nittan, Edward, Siemens,
Esser
4. Local Lamp Rating AC/DC 2V, 21 mA National, Appron, Nohmi,
Colour : Red Nittan, Edward, Siemens,
Esser
5. Detektor Smoke, ROR, Fixed/Head National, Appron, Nohmi,
Nittan, Edward, Siemens,
Esser
6. Jack Telephone NYA, NYM, ITC, STP Kabelindo, Supreme,
AWG 18 Kabel Metal, Extrana
7. Konduit PVC High Impact Ega, Clipsal
8. Terminal Box Ex. Local, SAKA.

PASAL 5

PERSYARATAN TEKNIS SISTEM TELEPON

5.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan pemasangan :
a. Pengadaan dan pemasangan 24 unit outlet dan hand set telepon.
b. Pengadaan dan pemasangan instalasi luar bangunan (outdoor) dan instalasi dalam
bangunan (indoor) dari MDF hingga ke outlet telepon.
c. Menyelenggarakan pemeriksaan dan pengujian terhadap instalasi telepon dan sistem
PABX oleh perusahaan telekomunikasi setempat.
d. Pengadaan sertifikat/surat izin persetujuan pemakaian peralatan sistem PABX yang akan
dipasang dari perusahaan telekomunikasi setempat.
e. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang pekerjaan tersebut di atas seperti bak
kontrol, kabel rak, marking cable (outdoor dan indoor) dan pekerjaan penunjang lain agar
sistem telepon dapat bekerja dengan baik yang disetujui MK/Pengawas.
f. Mengadakan training bagi Personel yang akan menggunakan atau mengoperasikan sistem
telepon.

5.2. Kabel Instalasi Telepon


a. Kabel instalasi telepon dari terminal box ke seluruh extension seperti tertera dalam gambar
menggunakan kabel jenis ITC 2 x 2 Pairs x 0,6 mm (indoor telephone cable), dan Jelly
Armored (Outdoor telepon cable) dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana, atau
yang sesuai dengan ketentuan pemerintah setempat.
b. Instalasi kabel pimer dari MDF ke setiap terminal box harus memakai pelindung pipa PVC
kelas D dengan ukuran yang sesuai, sedangkan dari terminal box ke setiap extension

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 126
ditarik melalui rak kabel atau pelindung pipa PVC sesuai dalam gambar rencana, atau
yang sesuai dengan ketentuan pemerintah setempat.
c. Untuk kabel instalasi telepon yang berada di luar gedung harus memakai kabel tanah dari
jenis yang sesuai tercantum dalam gambar, yaitu Outdoor Jelly Armoured telephone cable
dengan cross section diameter 0,8 mm2.
d. Pipa instalasi pelindung kabel tanah tersebut harus memakai pipa PVC kelas AW dengan
ukuran yang sesuai. Pada perlintasan/crossing dengan jalan atau melewati tempat
perkerasan, maka kabel tersebut harus dilidungi memakai pipa baja galvanis dengan
ukuran yang sesuai atau seperti yang tercantum dalam gambar.
e. Dari MDF di ruang PABX ditarik kabel ke setiap terminal box (CTB) yang jumlahnya
sama dengan kapasitas terminal box tersebut.
f. Pekerjaan Sambungan Kabel :
1) Semua sambungan baik yang berada di MDF maupun di terminal box, harus memakai
terminal strips tanpa solder.
2) Tidak diperkenankan adanya sambungan kabel di dalam atau pada sambungan pipa
instalasi, semua sambungan harus berada di terminal box tanpa solder.
g. Pelindung Kabel
1) Kontraktor harus memberikan pelindung kabel berupa pipa-pipa PVC, pipa baja
galvanis pada tempat-tempat tercantum pada gambar.
2) Pada setiap jarak tarikan maksimum 12 meter atau pada setiap belokan atau pada
ujung dan pangkal suatu persimpangan/crossing dengan jalan harus disediakan bak
kontrol dari pasangan batu bata, penutup dari beton bertulang yang mudah dibuka
dengan bentuk serta ukuran yang sesuai seperti tercantum dalam gambar.

5.3. Pengujian Pekerjaan


a. Kontraktor harus melakukan uji coba untuk memastikan seluruh sistem berfungsi dengan
sempurna.
b. Seluruh pekerjaan tersebut baru dapat dianggap selesai dan diterima, bila telah diperiksa
dan diuji oleh perusahaan telekomunikasi setempat dan mendapatkan "sertifikat lulus uji".
c. Kontraktor harus menyerahkan jadwal waktu tentang keperluan pengujian yang akan
diselenggarakannya dan cara-cara pelaksanaan pengujian tersebut selambat lambatnya 14
hari sebelum waktu pengujian, kepada Pemberi Tugas dan MK/Pengawas .
d. Seluruh biaya dan pelaksanaan pengujian yang dilakukan sehubungan dengan pekerjaan
ini, menjadi beban dan tanggung jawab kontraktor.
e. Terhadap kegagalan-kegagalan pengujian kontraktor harus melaksanakan penggantian-
penggantian bahan dan pekerjaan atau memperbaikinya menurut pendapat MK/Pengawas

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 127
dengan tanpa adanya tambahan untuk penggantian atau perbaikan pekerjaan yang gagal
tersebut.
f. Kontraktor harus melaksanakan perbaikan-perbaikan terhadap bidang-bidang dinding atau
bagian-bagian lain yang cacat/rusak akibat pelaksanaan instalasi pekerjaan ini, dengan
biaya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

5.4. Daftar Material/Bahan


No. Uraian Spesifikasi Teknis Merk/Produk
1. Key Telepon Panasonic, Toshiba,
Siemens
2. Kabel Indoor/Outdoor Jenis ITC/UTC – pair Supreme, Kabelindo,
Kabel Metal, Tranka,
Belden
3. Outlet Telepon Tipe : Flush & jack Clipsal, Broco, Berker,
National
4. Conduit PVC High Impact dia. 20 mm EGA, Clipsal
5. Cable Marking 3 M, Legrand
6. Terminal Box Ex. Lokal, SAKA.

PASAL 6

PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN TATA SUARA

6.1. Sistem
Sistem tata suara (sound system) dengan fungsi umum (pagging address) terdiri dari public
address dan back ground music serta car call system.
Peralatan sistem tata suara berupa master di dalam ruang kontrol, dimana terletak Pre-Amplifier
Mixer, Power Amplifier, Alarm (chime module) atau Emergency Panel, Tape Dect, Tunner
Radio, dan program selector serta volume control.
Untuk menjamin bahwa program-program yang diperdengarkan (diumuKonsultan Pengawasan)
sesuai dengan yang dikehendaki, maka diperlukan master monitoring berupa Pagging
Microphone yang terletak di ruang operator, sedangkan dalam keadaan darurat (emergency)
semua program dapat di putuskan dan selanjutnya dapat disiarkan pengumuman atau signal dari
fire alarm melalui emergency microphone (Auxilary Monitoring) dengan satu prioritas channel
di ruang kantor pengelola.
Untuk keperluan pemanggilan kepada pengemudi mobil dapat disiarkan melalui Car Call
microphone yang terletak di areal teras depan atau pada ruang reception. Setiap interupsi
didahului dengan suatu nada tertentu (Chime Signal) yang dibangkitkan dengan chime
generator yang terpasang pada monitor dist (Sistem tata suara), selanjutnya program input
sampai lound speaker sesuai dengan zoningnya.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 128
6.2. Bahan dan Material
a. Pre-Amplifier Mixer
Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain :
 Power : 3000 Watt
 Sumber Tegangan : 220 V AC, 50 Hz, 24 V DC
 Tanggapan Frekuensi : 30 - 18.000 Hz
 Input : 3 Mic, Tape dack, Tunner radio, Aux. Mic
 Output : 50/ 70/ 100 V/ 8 Ohm
 Noise Level : 80 dB
 Mic : 65 dB
 Music : 70 dB di bawah rated power
b. Power Amplifier
Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain :
 Power : 60 dan 120 Watt
 Sumber Tegangan : 220 V AC, 50 Hz, 24 V DC
 Tanggapan Frekuensi : 30 - 20.000 Hz
 Input : 1,23 V/ 15 Kohm bal/sys
 Output : 70, 100 V/ 4, 8, 16 Ohm
 Noise Level : 90 dB
c. Alarm/Chime Module (Emergency Panel)
Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain :
 Output Chime : 1 Volt
 Output Alarm : 1 Volt
 Sumber Tegangan : 24 V DC
 Chime : 4 macam dapat diprogram
 Alarm : Jenis dapat diprogram, sesuai standard DIN 33404
 Priority control, remote control.
d. Pagging Microphone (Operator Mic.)
Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain :
 Output : bal/sym + 6 dB
 Power : 24 V DC
 Type : Unidirectional electret microphone dengan 5 tombol, Led untuk 5 zone, all
call, dan tombol alarm
e. Emergency Microphone (Car Call Mic.)
Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain :

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 129
 Output : bal/ sym + 6 dB.
 Power : 24 V DC.
 Type : Electret condenser, unidirectional dengan tombol bicara
f. Program Selector Dan Volume Control
 Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain :
 Type : Double, program selector, volume control dengan kemampuan
priority overide relay
 Mounting : Flush type
 Power : 24 V DC
g. Ceiling Speaker
Bahan harus tahan terhadap kelembaban udara sekitarnya dan harus disertai kurva
frekuensi. Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain :
 Rated Power :5W
 Max. Power : 10 W
 Sensitivity (1 kHz, 1 m, 1 W) : 90 dB
 Max. SPL : 100 dB
 Line Voltage : 100 V
 Rated Impedance : 2000 Ohm
 Frequency Response : 130 Hz – 20 kHz
 Mounting Styles : Spring clip/bridge bracket/hanging
 Mounting Hole : 152 mm
 Dimension : 190 x 95 mm
 Color : Ivory white
 Weight : 0,75 kg
h. Column Speaker/Wall Mount Speaker
Model : MB-775A
RMS : 20 x 2 @80
Input Sensitivity : 0,5 V
Frequency : 80 Hz – 18 kHz / 1 W, ±0,5 dB
Indication : Power and channel signal
AC Power Supply : 220~240 V/50 Hz
Dimension : 170 x 185 x 250 mm
Weight : 4,7 kg (per pair)
i. Power Supply Unit

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 130
Peralatan utama tata suara harus di supply dari satu power supply unit dengan input
voltage 230 V AC, output voltage 12 - 24 V DC dan diback up dengan battery charger
(Nicad type) untuk maksimum 30 - 60 menit.
j. Pengkabelan Tata Suara
Kabel tata suara adalah jenis NYMHY 3 core 500 Volt untuk 1 phasa yang telah
memenuhi persyaratan SII 0209-78, VDE 0250, PLN dan atau jenis Unshielded Twisted
Pair (UTP CAT 5 4 pairs) yang telah memenuhi standard ISO 11801 yang dapat menerima
frekuensi hingga 200 MHz, temperatur kerja : - 20°C s/d + 70°C, dan impedansi : 100
Ohm.
Pipa dan flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact yang telah memenuhi
standard.
k. Terminal Box
Terminal box tata suara adalah jenis Inbow water proof (PVC High Impact) dengan pintu
transparan memiliki IP 54 yang telah memenuhi standard IEC.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 131
6.3. Daftar Produk Sistem Tata Suara
No. Uraian Spesifikasi Teknis Merk/Produk
1. Cassette Tape Player Bosch, TOA, Panasonic
2. Radio Tuner AM/FM Bosch, TOA, Panasonic
Receiver
3. Pre Amplifier Bosch, TOA, Panasonic
4. Graphic Equalizer Bosch, TOA, Panasonic
5. Power Amplifier Bosch, TOA, Panasonic
6. Microphone Bosch, TOA, Panasonic
7. Ceiling Loud Speaker Bosch, TOA, Panasonic
8. Column Speaker Bosch, TOA, Panasonic
9. Horn Speaker Bosch, TOA, Panasonic
10. Digital Announcer Bosch, TOA, Panasonic
11. Volume Control Bosch, TOA, Panasonic
12. Kabel NYA, NYMHY Kabelindo, Supreme,
Kabel Metal, Tranka,
Voksel, Extrana
13. Conduit PVC High Impact dia. 20 EGA, Clipsal, Double H
mm
14. Kabel Rack SAKA, Tri Abadi,
Interack

PASAL 8

PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN CCTV

8.1. Penjelasan Umum


Sistem Closes Circuit System dipergunakan untuk membantu pengawasan dengan cara
mengamati kegiatan operasi suatu gedung melalui video camera. Hasil gambar dapat diamati
melalui TV monitor.
Sistem CCTV ini terdiri dari kamera, monitor. Sistem CCTV yang direncanakan adalah
berwarna (colour).

8.2. Lingkup Pekerjaan


Yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah pengadaan, pemasangan, penyetelan, dan
pengujian serta menyerahkan dalam keadaan beroperasi dengan baik dan siap pakai, tanpa ada
gangguan atau cacat instalasi.
Termasuk di dalam peralatan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Colour camera
b. Colour monitor
c. Digital video recorder
Pelaksana Pekerjaan harus melengkapi dan merakit peralatan tersebut dan bila perlu harus
melengkapi dengan peralatan tambahan sesuai persyaratan pabrik pembuatnya.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 132
8.3. Ketentuan Bahan dan Peralatan
a. Kamera
Adalah merupakan alat pengamat dari sistem CCTV yang sudah dilengkapi dengan lensa.
Ini hanya berfungsi untuk memberikan gambar dari lokasi yang diamati ke monitor
melalui kabel video. Kamera yang digunakan adalah tipe fixed colour camera.
b. Monitor
Adalah merupakan alat yang mentransfer isyarat elektronik yang dikirim oleh kamera
menjadi gambar pada sebuah layar televisi.
c. Switcher
Alat yang dipakai untuk menghubungkan 2 (dua) atau lebih kamera ke monitor tunggal,
sehingga pengamat dapat memilih hasil gambar mana yang akan ditampilkan pada layar
monitor.
Posisi kamera yang tidak diamati dapat dibypass tanpa mengubah urutan pengamatan
maupun waktu interval.

8.4. Pemasangan
a. Pemasangan colour camera dipasang sesuai petunjuk gambar. Pelaksana Pekerjaan dapat
mengajukan usulan lain untuk penempatan colour camera ini.
b. Cara pemasangan colour camera tersebut digantung pada ceiling atau plafon dengan
rangka penguat/hanger yang diperkuat pada dak beton.
c. Peralatan utama seperti camera drive unit, sequential switcher, colour monitor dan time
lapse VTR, diletakkan pada ruang kontrol lantai satu, seperti ditunjuk dalam gambar
rencana.
d. Kabel instalasi yang digunakan untuk isyarat video dan untuk keperluan kontrol
menggunakan UTP Cat 6e, kabel power menggunakan NYM 3 x 2,5 mm 2 yang semuanya
dalam pelaksanaan harus dimasukkan dalam pipa PVC high impact dia. 20 mm.

8.5. Testing dan Commisioning


Setelah pekerjaan CCTV ini diselesaikan, harus dilakukan testing dan commisioning yang
disaksikan oleh MK/Pengawas. Biaya testing menjadi beban Pelaksana Pekerjaan.

8.6. Daftar Produk Sistem CCTV


Peralatan, bahan, dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi. Pelaksana
Pekerjaan dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dan Pelaksana
Pekerjaan baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari
MK/Pengawas. Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 133
No. Uraian Spesifikasi Teknis Merk/Produk
1. Kabel UTP Cat 6e Belden, Juri, Supreme
NYM Supreme, Kabelindo,
Kabel Metal, Extrana
2. Conduit PVC high impact dia. 20 mm Ega, Clipsal, Double H
3. Kabel Rack SAKA, ONI Metosu,
Three Stars
4. Kamera Indoor Hikvision
Outdoor Panasonic
Samsung

PASAL 9

PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN LAN

9.1. Umum
a. Setiap Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh
Dokumen Kontrak dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang berperngaruh pada
pekerjaan.
b. Pelaksana Pekerjaan harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
c. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Pelaksana Pekerjaan
untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada
pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

9.2. Lingkup Pekerjaan


a. Komunikasi data intern di dalam gedung.
b. Komunikasi antar lantai menggunakan switch/hub.
c. Server.

9.3. Ketentuan Bahan dan Peralatan


9.3.1. Peralatan dan Bahan
a. Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat lulus pengujian dari
pembuat panel yang menjadmin bahwa setiap peralatan dalam panel tersebut
berfungsi baik dan bekerja sempurna dalam keadaan operasional maupun
gangguan berupa undervoltage, overcurrent, overthermis, short circuit, dan lain-
lainnya serta merger antara fasa, fasa netral, fasa nol.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 134
b. Untuk kabel UTP dan fiber optik, sertifikat lulus pengujian harus dari principal
atau distributor yang ditunjuk untuk dapat mengerluarkan sertifikat Kelaikan
Barang.
c. Semua titik data harus diberi nomor agar mudah perawatannya termasuk juga
kabel backbone/fiber optik.
d. Penomoran harus dilakukan serapi mungkin dan penomoran harus berurutan sesuai
dengan kondisi ruang.
e. Semua pentanahan dari sistem harus dilakukan pengukuran tahanan dengan
maksimum 2 ohm pada masing-masing pentanahan dan dilakukan pada keadaan
cuaca tidak turun hujan selama minimal 3 hari berturut-turut.
f. Semua sambungan kabel harus terhindari dan gesekan langsung dengan kabel arus
kuat atau listrik.
9.3.2. Material dan Peralatan Utama
a. Wireless
Standard : IEEE 802.11a, 802.11b, and 802.11g
Type : AIR-LAP1131AG-x-K9 (Cisco IOS Software)
Antennas : 2.4 GHz
Dimensions : 7.5 in x 7.5 in x 1.3 in (19.1 x 19.1 x 3.3cm)
Weight : 1.5 lb (0.67 kg)
System Memory : 32 MB RAM
Input Power : 100-240 VAC; 50-60Hz (power supply)
Wi-Fi Certification : Wi-Fi Certification
b. Hub Switch
Standard : IEEE 802.1s 1000BASE-X (SFP)
Type : 24/48 Ethernet 10/100/1000 ports & 4 SFP-based
Gigabit Ethernet ports
Rack : 1RU fixed-configuration, multilayer switch
IP Base : IP Base Software feature set (IPB)
Support : 24/48 users
Performance : 32 Gbps forwading bandwidth
Connectors & Cablings : 1000BASE-T; RJ-45 connectors, four-pair Cat.5
UTP
Power Connectors : Internal-Power-Supply Connector
Indicators : System-status LEDs: System, RPS, link status, link
duplex, link speed, PoE indicators
Modul Tambahan : GLC-SX-MM, 1000BASE-SX SFP transceiver
module for MMF, 850-nm wavelength

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 135
c. Server
Form factor/height : Rack/2U
Processor : Intel® Dual Core
Hard disk : 500GB 15K 3.5in HS SAS
RAID : Raid-5
Network Interface : Integrated dual Gigabit Ethernet
Warranty : 3 Years
OS : Windows 7 Standard
d. Rack Mount
Type : Close Rack 19” 45U & Wall mount 15U
Dimension : 1100 mm & 470 mm
Accessories : Fan, Power Outlet 12 hole
e. Cabling
Standard : EIA 568
Type : UTP Category 5e
f. Backbone
Standard : 2000nm
Type : Fiber Optic Multimode
Technology : OM3
g. Backbone
Type : 19” Rack 2U
Capacity : 2KVA
Connection : Support Ethernet 10/100

9.4. Persyaratan Teknis Pemasangan


a. Rack Mount 42U dan Wallmount Rack harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik
pembuatnya dan harus rata (horizontal).
b. Kabel yang masuk / keluar dari rack mount harus dilengkapi dengan gland dari karet atau
penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
c. 3. Kabel UTP dan kabel bacbone fiber optik harus di tarik dari rack mount ke semua titik
di setiap ruangan di setiap lantai.
d. Kabel backbone fiber optik harus di tarik dari rack mount ke rack mount di setiap ruangan
ME di setiap lantai.
e. Semua kabel harus terlindungi oleh pipa atau kanal guna menghindari gesekan atau
pertemuan dengan kabel listrik yang mempunyai arus lebih kuat.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 136
f. Terminasi kabel UTP dilakukan di semua titik di dalam rack mount dengan menggunakan
punch tools yang telah disesuaikan dengan standarisasi Installasi Structure Cabling
System.
g. Terminasi kabel fiber optik untuk backbone dilakukan di semua titik di dalam rack mount.
h. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan.
i. Semua kabel yang dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleeve dari
pipa galvanis dengan diameter minimal 2,5 kali penampang kabel.
j. Label pada patch panel harus disusun berurutan demikian pula dengan yang di sisi user
harus pula disesuaikan dengan nomor yang terpadat pada patch panel.
k. Setiap pemasangan kabel-kabel data harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m setiap
ujungnya.
l. Penyusunan pipa conduit kabel diatas kabel tray harus rapih dan tidak boleh saling
menyilang.
m. Penyambungan pipa conduit kabel menggunakan sock yang ukurannya sesuai dengan
besaran pipa conduit.
n. Besaran pipa conduit adalah 20mm.
o. Rack mount harus dilengkapi dengan grounding untuk menghindari adanya gelombang
elektromagnetik yang mempengaruhi arus kabel data.
p. Pemasangan Wall mount rack harus rapi dan tidak boleh miring, juga harus kuat. Untuk
memperkuat wall mount rack digunakan dynabolt ukuran S8.
q. Tahanan pentanahan yang dipasang pada rack mount maksimum 2 ohm.
r. Pemasangan kabel ledder ditempel pada tembok di bawah rack mount yang
menghubungkan antar rack mount dengan titik.
s. Kabel yang dipasang diatas trunking dan kabel ladder harus diklem dengan klem-klem
kabel anti ultra violet.
t. Setelah semua instalasi terpasang maka harus dilakukan mergering pada setiap titik
instalasi, agar kita dapat mengetahui instalasi tersebut dapat berfungsi dengan baik.

9.5. Prosedur Kerja Pekerjaan Kabel Data


a. Tujuan
1) Memastikan kebenaran pekerjaan instalasi kabel data pada sebuah ini gedung.
2) Memudahkan pelaksanaan pekerjaan instalasi kabel data .
b. Alat-alat
1) Tang potong
2) Tang Kombinasi
3) Obeng -/+
4) Pisau kater

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 137
5) Magger test
6) Tester
7) Dan lain-lain
c. Urutan kerja
1) Pelajari gambar
a) Pelajari gambar kerja dan pastikan gambar tidak ada perubahan dan sudah
dikoordinasi dengan pekerjaan lain
b) Hitung jumlah material yang digunakan
c) Pastikan persediaan material cukup sesuai gambar
2) Pemilihan alat dan bahan
a) Periksa alat yang akan digunakan dan pastikan alat tersebut layak digunakan
b) Pilih material yang sesuai dengan spek dan sudah disetujui
c) Hindari pemakaian bahan material yang rusak/bekas
3) Pemipaan
a) Beri tanda dilapangan (marking)
b) Lakukan pembentukan pipa (bending) pada daerah yang diperlukan
c) Lakukan pengeboran tempat untuk klem
d) Pemberian warna sesuai warna instalasi kabel data.
e) Pastikan klem pada instalasi kencang (pipa tidak bergerak)
4) Pengonekan
a) Tarik kabel ke dalam pipa yang sudah dipasang
b) Lakukan penarikan dengan kawat pancing
c) Pilih kawat pancing yang kuat dan lentur
d) Pastikan jumlah kabel untuk pipa pada jumlah yang benar
e) Pemakaian box untuk tempat kabel
f) Kelompokan kabel yang sudah di tarik dan diberi label
g) Kelompokan kabel yang sudah di tarik dan diberi label
h) Pastikan installasi tidak ada yang tertinggal
5) Testing
a) Lakukan magger test dan test instalasi
b) Pastikan instalasi benar
6) Rekaman-Rekaman
a) Berita acara test commisioning
b) Chek list pekerjaan

9.6. Testing dan Commisioning


9.6.1. Tahap-tahap Pengetesan Kabel dan Unit LAN

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 138
Setelah instalasi seleuruh kabel dan komponen LAN telah diselesaikan dan siap untuk
dioperasikan, harus diadakan pengetesan yang dilaksanakan oleh Kontraktor disaksikan
bersama-sama pihak BSG dan perencana. Testing dan commisioning jaringan kabel
dilakukan tahap demi tahap dari tiap outlet ke patch panel pada satu lantai (horizontal
testing) dan dari masing-masing lantai ke main patch panel (vertical testing), sedangkan
testing dan commisioning untuk komponen LAN akan dilakukan di setiap lantai dan di
keseluruhan sistem sampai sistem tersebut berjalan dengan baik dan disetujui oleh
pihak MK atau Owner.
a. Pengetesan Kabel Serat Optik
Alat–alat yang dibutuhkan untuk pengetesan kabel serat Optik :
1) Optical Loss Test Set ( OLTS )
2) Kabel jumper 4 core
Digunakan untuk koneksi equipment dan kabel serat optik
3) Infrared viewing device
Digunakan untuk menentukan adanya sinyal optis
b. Pengetesan Loss Kabel Serat Optik
Pada saat melakukan pengetesan harus dihindari melihat secara langsung pada
keluaran sumber optik, pada ujung kabel serat optik, atau pada ujung kabel yang
terhubung ke alat pengukur loss.
1) Set OLTS sesuai dengan instalasi pada buku panduan pemakaian test set.
2) Atur OLTS ke nilai nol, dengan tujuan untuk menghilangkan tegangan offset
yang bisa menyebabkan error pada saat pengukuran cahaya yang rendah
levelnya. Pengesetan ke nilai nol juga menghilangkan losses pada kabel
jumper. Untuk mengeset OLTS ke nilai nol, pasang sebuah jumper antara
outlet sumber dan outlet detector OLTS pada lokasi A. Lakukan hal yang
sama pada ujung kabel di lokasi B. Pada kedua lokasi OLTS harus diset ke
nilai nol.
3) Tekan tombol zero Set terus menerus selama 1 detik atau lebih, lakukan
kurang lebih dari 20 detik untuk menyelesaikan pengaturan ini.
4) Ukur loss pada satu arah. Pada lokasi A, lepas jumper dari outlet detector
OLTS dan hubungkan ke kabel serat optik. Pada lokasi B, lepas jumper dari
lokasi detektor. Hubungkan test jumper antara ujung kabel serat optic dan
outlet detector pada lokasi B. Los pada arah A ke B diukur pada lokasi B.
5) Ukur loss dari arah yang lain. Lepaskan jumper D2 dari jalur kabel fiber pada
lokasi B. Hubungkan jumper S2 ke jalur kabel fiber . Lepaskan jumper S1
dari jalur fiber pada lokasi A. Jumper D1 dihubungkan dari outlet detector

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 139
pada OLTS di lokasi A ke jalur fiber. Loss dalam arah B ke A diukur pada
lokasi A.
6) Transmission loss adalah rata-rata dari loss pada kedua arah tersebut.
7) Catat semua data.
8) Ulangi procedure diatas. Jika data hasil pengukuran menunjukan nilai yang
lebih tinggi dari pengukuran pertama, maka semua konektor harus
dibersihkan dan pengetesan diulang kembali. Juga dilakukan pengecekan
pada peralatan dan kondisi konektor pada jumper.
9) Hasil pengukuran tidak boleh melewati nilai seperti yang tercantum pada
technical specification.
c. Pengetesan Kabel UTP
Pengukuran NEXT dan atenuasi dilakukan pada satu sistem koneksi dari panel
terminasi kabel sampai ke outlet.
1) Pengukuran panjang kabel dilakukan untuk mengecek apakah ada kabel yang
terputus atau tidak.
2) Pengukuran koneksi harus dilakukan untuk mengecek apakah ada kabel yang
salah koneksinya.
3) Semua hasil pengukuran dicatat dan hasilnya tidak boleh melebihi nilai yang
tercantum pada spesifikasi teknis.

9.6.2. Tahap-tahap Pengetesan Sistem


Dalam sistem networking, pengujian dilakukan per bagian sistem karena cara kerja dari
masing-masing part terkait satu sama lain.
a. Local Network Hub & Fiber Optic Installation
Seluruh PC (Personal Computer) workstation yang ada disetiap lantai
dihubungkan dengan Intelligent hub tersebut dihubungkan dengan Network Center
Hub untuk kemudian dengan Netware File Server.
Pengetesan fungsi Intelligent Local Network Hub & Fiber Optic Installation harus
dilaksanakan dengan melakukan testing hubungan secara system antara PC
workstation di tiap lantai dengan Netware File Server di Network Center.
Tahap–tahap pengetesan :
1) Dengan menggunakan PC workstation yang ada di lantai 1, dilakukan Login
ke Netware File Server yang dihubungkan dengan segmen LAN PC
workstation tersebut.
2) Setelah login selesai, panggil salah satu aplikasi yang ada dilantai tersebut.
3) Bila aplikasi tersebut bisa berjalan dengan baik berarti Intelligent Local
Network Hub & Fiber Optic Installation telah bekerja dengan sempurna.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 140
b. Network Center Hub dan Network Management Softwar
1) Network Management Software harus dapat menampilkan status panel dari
Network Center hub.
2) Network Management Software harus dapat mengubah segmentasi Local
Area Network (LAN).
3) Network Management Software harus dapat menampilkan aktifitas dari tiap
segment.
4) Network Management Sofware dapat meng-disable atau enable port dari
Network hub pada tiap lantai.
c. Router
Router harus berfungsi sebagai pengatur Interworking traffic dan Router tersebut
dapat dikatakan bekerja dengan baik bila PC workstation dilantai 1 dapat
melakukan hubungan dengan Netware File Server yang tiadk berada dalam satu
segment dan berada dilantai lain.
Tahap-tahap pengetesan :
1) Dengan menggunakan PC workstation yang ada dilantai 1 dilakukan login ke
Netware File Server yang tidak ada dalam segment yang sama. Contoh : User
dari Accounting melakukan login ke file Server untuk Aplikasi Kredit.
2) Langkah diatas diulangi untuk PC workstation pada lantai lain dan File Server
yang berbeda.
d. Serah Terima Pekerjaan LAN/Office Automation
Setelah semua jaringan terpasang, testing harus dilakukan 24-hour burn in test,
end-to end. Ini harus dilakukan sebelum penandatanganan uji searah terima. Hal
ini untuk menjamin konektivitas dan performance dari jaringan secara
keseluruhan.
Paling sedikit harus dilakukan 50% random test untuk tiap lantai. Setelah
penandatanganan uji serah terima. BGS net akan masuk dalam periode garansi.

9.7. Training Pemeliharaan dan Garansi


9.7.1. Training
Kontarktor harus menyediakan fasilitas training meliputi :
a. Introduction to Network
b. Ethernet Donnectifity Certification
c. Local/Remote Router Certifation

9.7.2. Maintenance

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 141
Selama masa garansi, Kontraktor harus menyediakan Support and Maintenance Service
“Free of Charge” untuk spare parts dan tenaga kerjanya. Setelah habis masa garansi,
Kontraktor harus menawarkan pilihan kepada Owner untuk masuk kepada Critical Care
Program dan harus menjamin tersedianya sparepart untuk seluruh produk jaringan yang
terpasang.

9.7.3. Garansi
Garansi diberikan selama satu tahun untuk seluruh hardware produk (Hub, Router,
Cabling, dan lain-lain) dan selama 90 hari untuk produk software.

9.8. Dokumentasi
Kontraktor harus menyediakan dokumentasi dari keseluruhan jaringan komputer yang telah
diinstall yang terdiri dari :
a. Instalasi checklist
b. Problem dan event log
c. Daftar inventaris peralatan
d. Daftar lokasi peralatan
e. Hasil kabel testing (dB loss, next reading, dan lain-lain)
f. Gambar jaringan secara lengkap (physical dan logical)
g. Serial numbers
h. Quick reference sheets
i. Manual

9.9. Daftar Produk Sistem LAN


Peralatan, bahan, dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.
Pelaksana Pekerjaan dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dan
Pelaksana Pekerjaan baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan
tertulis dari MK/Pengawas. Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut.
No. Uraian Merk/Produk
1. Structure Cabling AT&T, Northern Telecom, Belden,
Comscope
2. Network Hubs Cisco, HP, Nortel
3. Router Bridge Cisco, HP, Nortel

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 142
PASAL 10

PERSYARATAN TEKNIS DIESEL GENERATING SET

10.1. Umum
a. Lingkup pekerjaan ini akan meliputi pengadaan, pemasangan, pengujian, garansi,
sertifikasi, service, pemeliharaan, penyediaan gambar terinstalasi (as built drawing),
petunjuk operasi dan pemeliharaan serta latihan petugas instalasi ini dari pihak Pemilik
bangunan.
b. Pelaksana Pekerjaan harus bertanggung jawab untuk mengenali dengan baik semua
persyaratan yang diminta di dalam spesifikasi ini, termasuk gambar-gambar, perincian
penawaran (bills of quantity), standard dan peraturan yang terkait, petunjuk dari pabrik
pembuat, peraturan setempat dan perintah dari MK/Pengawas selama masa pelaksanaan
pekerjaan.
c. Klaim yang terjadi atas pengabaian hal-hal di atas tidak akan diterima. Bila ternyata
terdapat perbedaan antara spesifikasi peralatan dan material yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan, merupakan kewajiban Kontraktor untuk penggantinya
tanpa ada penggantian biaya.

10.2. Sistem Kerja Genset


a. Satu unit Disesel Generating set kapasitas 250 KVA Prime Power disediakan sebagai
sumber daya cadangan bila PLN padam.
b. Bila PLN padam, maka Genset akan star otomatis (auto start) dalam waktu 10-15 detik
(adjustable).
c. Ketika PLN sudah hidup kembali, maka Genset masih akan terus melayani bban untuk
waktu tidak kurang dari 15 menit, setelah itu baru terjadi pemindahan beban kembali ke
PLN dan Genset akan mati setelah melalui waktu pendinginan/cooling down time sekitar
300 detik (adjustable), dengan pertimbangan agar rectifier perangkat tidak mengalami
perubahan catu daya dalam waktu pendek.

10.3. Lingkup Pekerjaan


10.3.1. Lingkup Pekerjaan Utama
a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian 1 (satu) unit Diesel Generating Set
kapasitas 250 KVA, single operation, silent type.
b. Pengadaan dan pemasangan kabel feeder dari Genset ke Panel Kontrol Genset
lengkap dengan kabel ladder/tray termasuk terminasi.
c. Pekerjaan sipil (bobokan dan perapian kembali, dan lain-lain).

10.3.2. Lingkup Pekerjaan Instalasi Operasi Sistem Genset

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 143
a. Pengadaan, pemasangan, dan pengujian kabel daya dan kontrol dari unit Genset ke
PKG.
b. Pengadaan, pemasangan, dan pengujian sistem pentanahan unit Genset dan PKG.
c. Melakukan testing dan commisioning instalasi tersebut.
d. Mengadakan pelatihan operator.
e. Membuat as built drawing.
f. Membuat buku petunjuk operasi dan pemeliharaan serta troubleshooting.
g. Menyerahkan tools kit.

10.3.3. Lingkup Pekerjaan Terminasi


a. Menyediakan kontrol terminal untuk sensor PLN ke PKG.
b. Melaksanakan terminasi kabel feeder dari Genset ke PKG.
c. Koordinasi dengan Pelaksana Pekerjaan lain maupun instalasi terkait untuk
menjamin bahwa instalasi tersebut sudah lengkap, benar, dan memenuhi
persyaratan.

10.3.4. Lingkup Pekerjaan yang Terkait


a. Handling genset di atas pondasi.
b. Setting dan alignment kedudukan Genset, termasuk anchor.
c. Setting dan alignment peredam getaran (anti vibration mounting).
d. Pekerjaan sipil dan finishing yang diperlukan dan perapian kembali yang
diakibatkan oleh instalasi ini.
e. Mengurus perizinan ke instansi Depnaker dan Ditjen Pertambangan dan Energi
sehubungan dengan pekerjaan ini (biaya perizinan dan pengurusannya termasuk
lingkup Pelaksana Pekerjaan ini).

10.3.5. Lingkup Pekerjaan Pemilik


Menyediakan surat yang diperlukan untuk perizinan ke instansi terkait (bila
dipersyaratkan).

10.4. Diesel Generator


10.4.1. Umum
a. Mesin Disesel Generatot yang dipergunakan harus mampu menghasilkan suatu
daya listrik dengan kapasitas tidak kurang seperti yang ditunjukkan dalam Gambar
Rencana untuk tipe pemakaian secara terus-menerus pada kondisi kerja setempat,
dimana temperatur keliling tidak melebihi 45° C, sesuai standar DIN 6270 A.
b. Mesin Disesel Generator harus dilengkapi dengan suatu dudukan yang terbuat dari
bahan baja, dimana antara mesin dengan dudukan dan antar dudukan dengan

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 144
pondasi mesin yang akan disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan, harus disediakan
bahan peredam getaran tipe gabungan pegas dan karet pereda getaran.
c. Pelaksana Pekerjaan harus menghitung kembali sistem peredam suara, ventilasi
ruangan, saluran udara buang dan saluran asap sehubungan dengan spesifikasi
mesin Diesel Generator set yang diusulkan.
d. Pelaksana Pekerjaan harus menghitung kembali sistem saluran udara buang dan
saluran asap sehingga tidak akan mengurangi kapasitas mesin untuk
membangkitkan daya sesuai yang diminta.
e. Perhitungan sistem peredam suara, ventilasi ruangan, saluran udara buang dan
saluran asap harus dilampirkan pada surat penawaran, serta harus dilengkapi
dengan brosur/manual asli dari pabrik sebagai dasar perhitungan.
f. Mesin Diesel Genetaror yang dipergunakan harus merupakan peralatan yang selalu
siap dipergunakan pada setiap saat, untuk itu mesin ini harus mempunyai
perlengkapan berupa pompa sirkulasi minyak pelumas otomatis dan manual,
peredam suara pada daluran gas buang (makas 65 dB ± 5 dB), alat pengisi muatan
baterai dengan catu daya yang berasal dari Generator dan yang berasal dari PLN.
g. Mesin Diesel harus dilengkapi dengan peralatan yang dapat mengatur putaran
mesin secara otomatis sehingga mesin akan selalu bekerja pada putaran
nominalnya pada kondisi beban antara beban nol dan beban penuh dengan
toleransi tidak lebih dari 2%.
h. Mesin Diesel harus dilengkapi dengan filter bahan bakar dan filter udara
pembakaran.
i. Mesin Diesel harus dilengkapi dengan alat pengaman guna menghentikan operasi
mesin dan atau memberikan indikasi adanya gangguan untuk setiap gangguan
sebagai berikut.
1) Putaran kerja melebihi 110% putaran nominal.
2) Tekanan kerja minyak pelumas lebih kecil dari nilai nominalnya (tidak
kurang dari 3 kg/cm2).
3) Temperatur kerja air pendingin melebihi nilai nominalnya (tidak kurang dari
75°C).
4) Dan lain-lain pengaman yang dinilai perlu dan sesuai dengan rekomendasi
pabrik.
j. Generator yang dipergunakan harus mampu membangkitkan tegangan tanpa
bantuan sumber daya lain, dimana rangkaian medan magnetnya mendapatkan catu
daya dari terminal generator melalui suatu rangkaian elektronik dengan tidak
mempergunakan sikat komutator.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 145
k. Rangkaian elektronik yang dimaksud dalam butir di atas harus mampu mengatur
tegangan generator secara terus-menerus pada tegangan nominal sebesar 220/380
V dengan toleransi tidak lebih dari 1,5%.
l. Generator yang dipergunakan harus mampu menghasilkan daya listrik sesuai
dengan kondisi terpasang yang ditunjukkan di dalam Gambar Rencana secara
terus-menerus pada putaran nominal mesin Diesel dan pada tegangan nominal.
m. Generator yang dipergunakan harus dibuat untuk pemakaian dalam ruangan
dengan kelas pengamanan tidak kurang dari IP 23 dan dapat menahan kelebihan
beban 10% selama 1 jam dalam selang waktu 12 jam.
n. Hubungan kumparan stator Generator hendaknya hubungan bintang dimana
reaktansi hubung singkatnya tidak lebih 15%.
o. Mesin Diesel Generator secara keseluruhan harus mampu dioperasikan dari Panel
Kontrol Generator.
p. PKG harus mempunyai bagian yang dapat mengoperasikan mesin secara otomatis
pada saat terjadi gangguan pada sumber daya yang berasal dari PLN, dimana
untuk selanjutnya akan disebut Automatic Main failure (AMF) tipe Digital. AMF
Module ini bisa disuplai oleh Pelaksana Pekerjaan Genset yang pemasangannya
dilakukan oleh Panel Maker atau pengadaannya oleh Panel Maker dan
pemasangan oleh Pelaksana Pekerjaan.
q. AMF Digital yang dipergunakan harus dapat memberikan indikasi mengenai
keadaan-keadaan berikut.
1) Alat penghubung beban tersambung/terputus
2) Kegagalan start
3) Gangguan pada rangkaian pengisi baterai
4) Kapasistas baterai lemah
5) Gangguan operasi lainnya
r. AMF Digital harus dilengkapi dengan fasilitas peralatan sebagai berikut.
1) Saklar pemilih operasi manual/otomatis
2) Tombol penghenti bunyi bel
3) Tombol reset
4) Tombol penghenti operasi mesin
5) Tombol penguji lampu indicator dan bel
6) Dan lain-lain
s. AMF Digital harus mampu menjalankan Diesel Genset pada waktu tegangan PLN
mencapai batas 80% dari tegangan nominalnya tanpa kelambatan waktu operasi.
Waktu start Diesel Genset adalah 10-15 detik kemudian.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 146
t. AMF harus dapat menghentikan pelayanan Diesel pada waktu pelayanan dari PLN
telah normal kembali dan kemudian menghentikan Diesel dengan kelambatan
waktu operasi tidak kurang dari 10 menit.
u. Pelaksana Pekerjaan wajib menyediakan titik pentanahan bagi mesin Diesel
Generator, titik netral Generator, PKG, dan semua bagian logam di dalam Ruang
Diesel, termasuk rak dan tangga kabel dan pintu-pintu ruangan yang terbuat dari
logam sesuai dengan ketentuan ini.

10.4.2. Instalasi
a. Diesel Genset harus didudukkan di atas pondasi dengan mempergunakan spring
rubber mounting yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat.
b. Spring anti vibration mounting harus mempunyai efisiensi tidak kurang dari 95%.
c. Posisi Diesel Genset harus lurus baik secara vertikal maupun horizontal.
d. Anchor dari Diesel Genset harus benar-benar tepat pada lubang pondasi yang telah
ditetapkan dan dicek dengan baik dan kuat.
e. Pipa exhaust dan silencer harus diisolasi dengan rockwool 2” density 60 kg/m 3 dan
dibungkus dengan galvanized sheet di sepanjang pipa (jacketing).
f. Sambungan pipa ke mesin harus mempergunakan flexible joint.

10.4.3. Pengujian
a. Test pabrik pembuat harus dilakukan menurut standar pabrik dan minimal meluti
testing :
1) Insulation level
2) Sequence
3) Protection device
4) Operation
5) Full load running (Load bank/building load)
6) Temperature rise
7) Governour control
8) Sound pressure level
b. Test lapangan harus dilakukan minimal meliputi :
1) Squence
2) Protection device
3) Operation
4) Sound pressure level
5) Load running (Load bank/building load) :
a) 0% selama 15 menit tanpa interupsi.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 147
b) 25% selama 1 jam tanpa interupsi.
c) 50% selama 1 jam tanpa interupsi dan rejection & sudden load test.
d) 75% selama 2 jam tanpa interupsi.
e) 100% selama 1 jam tanpa interupsi.
f) 110% selama 1 jam tanpa interupsi.
g) 100% selama 3 jam tanpa interupsi dan rejection & sudden load test.
6) Setelah lulus uji dengan load bank, akan dilakukan uji beban nyata selama 2
hari (2 x 24 jam).

10.5. Ketentuan Teknis Bahan dan Peralatan


a. Diesel Engine (Single Operation)

b. Alternator

10.6. Sistem Bahan Bakar


a. Tangki penyimpanan bahan bakar harian harus mempunyai kapasitas minimum tidak
kurang dari 1500 liter. Tangki ini harus terbuat dari bahan mild steel plate melalui proses
anti karat.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 148
b. Tangki penyimpanan bahan bakar harus mempunyai sarana penyambungan pipa
pengisisan dari tangki bahan bakar mingguan, pipa pemakaian (supply), pipa
pengembalian (return) bahan bakar, pipa pembuangan gas (ventilasi), alat pengukur isi
tangki dan pengatur operasi pompa bahan bakar alasan sebagai indikator low level lengkap
dengan alarm/buzzer.
c. Pelaksana Pekerjaan wajib memberikan lapisan anti karat Zinchromate buatan ICI atau
setara sebanyak 2 lapis dan cat akhir berwarna coklat pada dudukan tangki di atas.
d. Pompa bahan bakar adalah jenis gear pump yang sesuai untuk pemakaian bahan bakar
berkapasitas tidak kurang dari yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana, dan digerakkan
oleh motor listrik sesuai dengan kebutuhan serta dilengkapi dengan panel kontrol operasi
otomatis dan manual.
e. Pelaksana pekerjaan membongkar dan memasang kembali pompa bahan bakar manual
existing dengan pemipaan secara paralel dilengkapi Gate Valve dan Check Valve.
f. Pipa bahan bakar yang dipergunakan adalah pipa baja hitam, medium calss, dengan
penyambungan pipa ulir, kecuali pada tempat penyambungan tangki penyimpanan bahan
bakar, pompa bahan bakar dan peralatan-peralatan lainnya. Untuk hubungan dengan
peralatan tersebut dipergunakan tipe penyambungan flange. Penyambungan flange juga
diharuskan pada pemipaan yang panjangnya lebih dari 12 m.
g. Diameter pipa bahan bakar yang dipergunakan harus sama seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar Rencana dan mempunyai perlengkapan katup operasi seperti tertera dalam
Gambar Rencana.
h. Pipa bahan bakar secara keseluruhan harus dilapis dengan lapisan anti karat Zinchromate
dari ICI sebanyak 2 lapis dan cat finishing. Warna cat akan ditentukan kemudian.
i. Katup operasi yang diameter lebih besar dari 50 mm harus terbuat dari bahan besi cor
dengan sambungan-sambungan jenis flange.
j. Check valve yang dipergunakan harus dapat menahan aliran balik dari bahan bakar.
Diameter alat ini ditunjukkan dalam Gambar Rencana sesuai dengan ukuran pipanya.
k. Setiap hubungan pipa dengan pompa harus dilengkapi dengan pipa fleksibel, yang terbuat
dari bahan karet khusus untuk bahan bakar, dimana penyambungannya dengan sistem
flange. Ukuran alat ini harus sesuai dengan pipa yang terhubung.

10.7. Sistem Gas Buang


a. Pipa pembuangan gas buang adalah jenis pipa baja hitam kelas medium berdiameter yang
cukup untuk tidak mengakibatkan terjadinya back pressure yang akan mempengaruhi
terjadinya pengurangan kapasitas mesin pada pemasangan seperti ditunjukkan dalam
Gambar Rencana.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 149
b. Pipa pembuangan gas buang harus diisolasi untuk menahan radiasi panas yang mungkin
timbul dengan rockwool berbentuk preform (setengah pipa) setebal tidak kurang dari 50
mm dan kepadatan tidak kurang dari 60 kg/m 3 dan dilapis lagi dengan aluminium jacketing
tahan temperatur sampai dengan 1000°C.
c. Isolasi tersebut harus dipasang mulai dari pipa fleksibel penghubung mesin dengan
peredam suara sampai 50 cm dari ujung pipa gas buang.
d. Hubungan pipa gas buang antara mesin dan peredam suara (silincer), harus dilengkapi
dengan penghubung fleksibel seperti yang telah direncanakan oleh pabrik pembuatnya.
Penghubung fleksibel ini tidak perlu diisolasi.
e. Peredam suara (silincer) yang dipergunakan hendaknya tidak menimbulan kebisingan
sehingga mengganggu operasi bangunan dan diisyaratkan tidak melebihi batas 65 dB
diukur pada jarak 3 meter dari ujung pipa gas buang pada kondisi beban mesin nominal.

10.8. Sistem Pendingin


a. Pelaksana Pekerjaan wajib menyediakan cerobong udara beban pendingin mesin dengan
bahan plat baja galvanis kelas BJLS 100, berbentuk sama seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar Rencana lengkap dengan penghubung fleksibel dan pengarah aliran udara serta
diisolasi sesuai dengan ketentuan ini.
b. Ujung cerobong saluran udara ini harus dilengkapi dengan wiremessh sebagaimana tertera
di Gambar Rencana.

10.9. Sistem Peredam Suara


a. Bahan peredam suara yang dipergunakan pada dinding ruangan adalah rockwool dengan
ketebalan tidak kurang dari 50 mm dan kepadatan tidak kurang dari 60 kg/m 3.
b. Pada permukaan bahan peredam suara, Pelaksana Pekerjaan wajib menempatkan lapisan
Glasscloth.
c. Apabila tidak ditentukan lain oleh MK/Pengawas, maka Pelaksana Pekerjaan wahib
menggunakan baja strip berukuran 1 x 3/8” sebagai penahan peredam suara ke dinding
ruangan dimana pemasangan bagian harus mempergunakan Fisher tipe S-10.
d. Khusus untuk pemasangan peredam yang akan ditempatkan pada ruang peredam suara,
Pelaksana Pekerjaan harus mempergunakan baja siku 40 x 40 x 4 mm sebagai rangka
dudukannya.
e. Lubang ventilasi (intake air maupun exhaust air) harus dilengkapi dengan sound attenuator
sehingga kebisingan di sisi-sisi tersebut tidak lebih dari 60 dB, 3 meter dari jarak dinding
perimeter.

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 150
f. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan membuat perhitungan kembali sistem peredaman suara ini
untuk menentukan ukuran sound attenuator bedasarkan noise level yang telah ditentukan
tersebut di atas.
g. Untuk kelengkapan sistem peredaman suara ini maka pintu-pintu ruang genset haruslah
memiliki transmission loss (TL) 40 dB.

10.10.Sistem Ventilasi Ruang


a. Sistem ventilasi ruangan (intake air dan exhaust air) harus sedemikian rupa sehingga
dalam keadaan semua mesin beroperasi maka rata-rata temperatur keliling tidak melebihi
40°C atau batas temperatur yang akan mengganggu operasi mesin.
b. Sistem ventilasi ruangan mengandalkan intake air louver yang akan memasukkan udara ke
dalam ruangan Genset.
c. Sistem exhaust ventilasi Ruang Genset untuk seirkulasi udara di dalam ruangan pada
kondisi Genset standby dan sistem exhaust tidak beroperasi saat generator beroperasi.

10.11.Daftar Produk Instalasi Genset


Peralatan, bahan, dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.
Pelaksana Pekerjaan dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dan
Pelaksana Pekerjaan baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan
tertulis dari MK/Pengawas. Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut.
No. Uraian Spesifikasi Teknis Merk/Produk
1. Diesel Generator Kapasitas 80 KVA Prime Perkins, Cummins,
Power, Silent Type, Speed Mitsubishi
160 RPM, Pendingin
radiator
2. Alternator Tegangan 380-415 V / 50 Hz Stamford, AVK, Marathon
/ PF 0,8
3. Komponen Panel MCCB, MCB Schneider, Merlin Gerlin,
Siemens, ABB
4. AMF Module Digital Deep Sea, DEIF,
EASIGen
5. KWH Meter Standard Fuji, Circutor, AEG
6. Control Relay Standard Schneider, Omron,
Telemecanique, National
7. Control Fuse Schneider, Omron, Hager,
National
8. Current Transformer Schneider, Axle, MG,
Nitech
9. Measuring Device Voltmeter, Amperemeter, Schneider, Omron, SACI,
KWH meter Celsa, AEG
10. Kabel-kabel Supreme, Kabelindo,
Kabel Metal, Extrana

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 151
11. Ladder & Tray SAKA, Tri Abadi,
Interack

Rencana Kerja & Syarat Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)


Pembangunan Stasiun dan Penataan Fasilitas Pendukung Stasiun antara Stasiun Batutulis – Stasiun Cicurug 152

Anda mungkin juga menyukai