PASAL 1
SYARAT-SYARAT UMUM
1.1. Umum
Persyaratan ini rnerupakan bagian dari persyaratan umum. Apabila ada klausal dari persyaratan
ini yang dituliskan kernbali dalarn persyaratan umum ini, berarti menuntut perhatian khusus
pada klausal-klausal tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausal tersebut atau
bukan berarti rnenghilangkan klausalklausal lainnya dari syarat-syarat umurn.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini rnerupakan satu kesatuan dan tidak dapat
dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang
diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalarn salah satu
1.1.3. Plambing
1) Peraturan Daerah (PERDA) setempat.
2) Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum.
3) Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan Nurbambang &
Morimura.
4) Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 atau edisi terakhir.
5) SNI 03-5481-2000 atau edisi terakhir tentang Sistem Plambing.
1.2. Gambar-Gambar
a. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua perlengkapan
aksesoris secara terperinci. Semua bagian di atas walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh Kontraktor, sehingga sistem
dapat bekerja dengan baik dan benar.
b. Gambar-gambar instalasi Elektrikal menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan
instalasi. Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
proyek. Gambar-gambar arsitektur dan struktur/sipil serta interior harus dipakai sebagai
referensi untuk pelaksanaan dan detail "finishing" dari proyek.
c. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar kerja dan detail
(blue print,shop drawing) sebanyak 4 (empat) set yang harus diajukan kepada Pengawas
(Manajemen Konstruksi) untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang
diajukan Kontraktor untuk disetujui Direksi dianggap bahwa Kontraktor telah mempelajari
situasi dan telah berkoordinasi dengan pekerjaan instalasi lainnya.
d. Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaianpenyesuaian
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam 2
(dua) set lengkap dan 3 (tiga) set lengkap gambar blue print (cetak biru) sebagai gambar-
gambar sesuai pelaksanaan (as built drawings). As built drawings harus diserahkan kepada
Pengawas/MK segera setelah selesai pekerjaan.
1.3. Koordinasi
a. Kontraktor pekerjaan instalasi Elektrikal dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja
sama dengan Kontraktor bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
1.9. Pengetesan
Kontraktor harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh Pemberi Tugas,
Pengawas dan Perencana. Semua tenaga kerja, bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk
percobaan tersebut, merupakan tanggung jawab Kontraktor.
1.12. Laporan
a. Laporan Harian
Kontraktor wajib membuat "Laporan Harian" dan "Laporan Mingguan" yang memberikan
gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan secara jelas. Laporan
tersebut dibuat dalam rangka 3 (tiga) rangkap meliputi :
1) Kegiatan Fisik
2) Catatan dan perintah Pemberi Tugas dan Pengawas yang disampaikan baik secara
lisan maupun tertulis.
3) Hal-hal yang menyangkut masalah :
a) Material (diterima/ ditolak)
b) Jumlah tenaga kerja
c) Keadaan cuaca
d) Pekerjaan tambah/kurang.
Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut berisi
ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana pekerjaan minggu
depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager Proyek dan diserahkan pada
Pengawas untuk diketahui/disetujui.
b. Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas dan Pengawas dalam rangkap 5
(lima) mengenai hal-hal sebagai berikut :
1) Hasil pengetesan kabel-kabel instalasi Elektronik (merger tes dan pemberian
tegangan dan grouping).
2) Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
3) Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Pengawas.
1.18. Penjagaan
a. Kontraktor wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus selama
berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat kerja yang disimpan
di tempat kerja (gudang lapangan).
b. Segala kehilangan dan kerusakan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-
barang tersebut di atas, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
1.23. Pengawasan
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh Pengawas.
b. Pada setiap saat Pengawas atau petugas-petugas harus dapat mengawasi, memeriksa dan
menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor harus menyediakan
fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan, tetapi luput dari pengamatan Pengawas
adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Di tempat pekerjaan, Pengawas menempatkan petugas-petugas Pengawas yang bertugas
setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.
1.24. Lisensi
a. Kontraktor harus mempunyai lisensi instalasi Telepon dari Telkom setempat, dan lisensi
lainnya untuk pekerjaan yang disyaratkan oleh instalasi yang tekait.
b. Kontraktor harus berpengalaman dalam pemasangan instalasi ini, dibuktikan dengan
memberikan daftar proyek-proyek yang sudah pernah dikerjakan.
PASAL 2
2.1. Umum
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,
pemasangan, pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon operator,
sehingga seluruh sistem elektrikal dapat beroperasi dengan baik.
2.9. Pengujian
PASAL 3
3.2. Referensi
Pekerjaan yang dilakukan mengikuti standar dan peraturan yang berlaku dari Depnaker atau
standar/peraturan yang dikeluarkan dari pabrik.
3.3. Material
Material yang digunakan dalam sistem penangkal petir dalam keadaan baik dan sesuai dengan
yang dimaksudkan serta disetujui oleh direksi. Daftar material, katalog dan shop drawing harus
diserahkan kepada Direksi sebelum dilakukan pemasangan. Material yang tidak sesuai dengan
spesifikasi ini akan ditolak. Sistem Penangkal Petir yang dipakai adalah sistem penangkal petir
konvensional. Komponen-komponen yang dipakai adalah sebagai berikut.
a. Head Elektroda (Splitzen)
Head Elektroda khusus untuk sistem elektrostatis yang dapat menciptakan medan ionisasi
pada sekeliling areal ionizer dissipation system.
b. Penghantar
Terdiri dari dua macam, yaitu penghantar horizontal yang menghubungkan secara listrik
antara kepala penangkal dan penghantar vertikal (down conductor) yang menghubungkan
secara listrik antara kepala penangkal dan elektroda pentanahan. Penangkal ini harus
menjamin dapat mentransfer dengan aman energi kilat dari air terminal ke tanah. Kabel
yang digunakan antara lain : BC.
c. Sistem Pentanahan
Terminal pentanahan terletak di dalam bak kontrol yang dilengkapi dengan elektroda
pembumian dimana untuk pengujian tahanan tanah secara berkala.
Elektroda Pentanahan terbuat dari Copper Road digalvanisir dengan diameter tidak kurang
dari 1 inch dan panjang minimal 6 meter dan harus dimasukkan ke dalam tanah secara
vertikal dan pengukuran tahanan pentanahan maksimum 2 Ohm.
3.6. Contoh
Kontraktor harus menyerahkan contoh dari bahan-bahan yang akan dipergunakan dan dipasang
sesuai dengan spesifikasi yang disetujui oleh Perencana dan MK/Pengawas.
PASAL 4
4.1. Umum
PASAL 5
PASAL 6
6.1. Sistem
Sistem tata suara (sound system) dengan fungsi umum (pagging address) terdiri dari public
address dan back ground music serta car call system.
Peralatan sistem tata suara berupa master di dalam ruang kontrol, dimana terletak Pre-Amplifier
Mixer, Power Amplifier, Alarm (chime module) atau Emergency Panel, Tape Dect, Tunner
Radio, dan program selector serta volume control.
Untuk menjamin bahwa program-program yang diperdengarkan (diumuKonsultan Pengawasan)
sesuai dengan yang dikehendaki, maka diperlukan master monitoring berupa Pagging
Microphone yang terletak di ruang operator, sedangkan dalam keadaan darurat (emergency)
semua program dapat di putuskan dan selanjutnya dapat disiarkan pengumuman atau signal dari
fire alarm melalui emergency microphone (Auxilary Monitoring) dengan satu prioritas channel
di ruang kantor pengelola.
Untuk keperluan pemanggilan kepada pengemudi mobil dapat disiarkan melalui Car Call
microphone yang terletak di areal teras depan atau pada ruang reception. Setiap interupsi
didahului dengan suatu nada tertentu (Chime Signal) yang dibangkitkan dengan chime
generator yang terpasang pada monitor dist (Sistem tata suara), selanjutnya program input
sampai lound speaker sesuai dengan zoningnya.
PASAL 8
8.4. Pemasangan
a. Pemasangan colour camera dipasang sesuai petunjuk gambar. Pelaksana Pekerjaan dapat
mengajukan usulan lain untuk penempatan colour camera ini.
b. Cara pemasangan colour camera tersebut digantung pada ceiling atau plafon dengan
rangka penguat/hanger yang diperkuat pada dak beton.
c. Peralatan utama seperti camera drive unit, sequential switcher, colour monitor dan time
lapse VTR, diletakkan pada ruang kontrol lantai satu, seperti ditunjuk dalam gambar
rencana.
d. Kabel instalasi yang digunakan untuk isyarat video dan untuk keperluan kontrol
menggunakan UTP Cat 6e, kabel power menggunakan NYM 3 x 2,5 mm 2 yang semuanya
dalam pelaksanaan harus dimasukkan dalam pipa PVC high impact dia. 20 mm.
PASAL 9
9.1. Umum
a. Setiap Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh
Dokumen Kontrak dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang berperngaruh pada
pekerjaan.
b. Pelaksana Pekerjaan harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
c. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Pelaksana Pekerjaan
untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada
pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
9.7.2. Maintenance
9.7.3. Garansi
Garansi diberikan selama satu tahun untuk seluruh hardware produk (Hub, Router,
Cabling, dan lain-lain) dan selama 90 hari untuk produk software.
9.8. Dokumentasi
Kontraktor harus menyediakan dokumentasi dari keseluruhan jaringan komputer yang telah
diinstall yang terdiri dari :
a. Instalasi checklist
b. Problem dan event log
c. Daftar inventaris peralatan
d. Daftar lokasi peralatan
e. Hasil kabel testing (dB loss, next reading, dan lain-lain)
f. Gambar jaringan secara lengkap (physical dan logical)
g. Serial numbers
h. Quick reference sheets
i. Manual
10.1. Umum
a. Lingkup pekerjaan ini akan meliputi pengadaan, pemasangan, pengujian, garansi,
sertifikasi, service, pemeliharaan, penyediaan gambar terinstalasi (as built drawing),
petunjuk operasi dan pemeliharaan serta latihan petugas instalasi ini dari pihak Pemilik
bangunan.
b. Pelaksana Pekerjaan harus bertanggung jawab untuk mengenali dengan baik semua
persyaratan yang diminta di dalam spesifikasi ini, termasuk gambar-gambar, perincian
penawaran (bills of quantity), standard dan peraturan yang terkait, petunjuk dari pabrik
pembuat, peraturan setempat dan perintah dari MK/Pengawas selama masa pelaksanaan
pekerjaan.
c. Klaim yang terjadi atas pengabaian hal-hal di atas tidak akan diterima. Bila ternyata
terdapat perbedaan antara spesifikasi peralatan dan material yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan, merupakan kewajiban Kontraktor untuk penggantinya
tanpa ada penggantian biaya.
10.4.2. Instalasi
a. Diesel Genset harus didudukkan di atas pondasi dengan mempergunakan spring
rubber mounting yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat.
b. Spring anti vibration mounting harus mempunyai efisiensi tidak kurang dari 95%.
c. Posisi Diesel Genset harus lurus baik secara vertikal maupun horizontal.
d. Anchor dari Diesel Genset harus benar-benar tepat pada lubang pondasi yang telah
ditetapkan dan dicek dengan baik dan kuat.
e. Pipa exhaust dan silencer harus diisolasi dengan rockwool 2” density 60 kg/m 3 dan
dibungkus dengan galvanized sheet di sepanjang pipa (jacketing).
f. Sambungan pipa ke mesin harus mempergunakan flexible joint.
10.4.3. Pengujian
a. Test pabrik pembuat harus dilakukan menurut standar pabrik dan minimal meluti
testing :
1) Insulation level
2) Sequence
3) Protection device
4) Operation
5) Full load running (Load bank/building load)
6) Temperature rise
7) Governour control
8) Sound pressure level
b. Test lapangan harus dilakukan minimal meliputi :
1) Squence
2) Protection device
3) Operation
4) Sound pressure level
5) Load running (Load bank/building load) :
a) 0% selama 15 menit tanpa interupsi.
b. Alternator