NO
3.1
URAIAN
SYARAT-SYARAT UMUM
HAL
3- 8
PEKERJAAN PLAMBING
3-15
3.3
PEKERJAAN PERPIPAAN
3-16
3.4
3.5
3-32
3.6
3-36
3.7
3-53
3-25
3-61
4.2
3-37
4.3
3-74
4.4
3-82
4.5
4.6
PEKERJAAN TELEPON
4.7
4.8
PEKERJAAN CCTV
3-87
3-89
3-92
3-93
3-96
PERATURAN UMUM
3-104
5.1
PEKERJAAN ELEVATOR/LIFT
3-108
SNI-03-6574-2001
tentang
Tata
Cara
Perancangan
PencahayaanDarurat, Tanda Arah dan Sistem Peringatan Bahaya
pada Bangunan.
SNI-03-6575-2001
tentang
Tata
Cara
Perancangan
Sistem
Pencahayaan Buatan pada Bangunan.
1.2.2.
1.2.3.
Plambing
1.2.4.
Pemadam Kebakaran
1.2.5.
1.2.6.
1.3. GAMBAR-GAMBAR
a. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu
kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
b. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan,
sedangkan
pemasangannya
harus
dikerjakan
dengan
memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada, petunjuk instalasi dari
pabrik pembuat dan mempertimbangkan juga kemudahan pengoperasian
serta pemeliharaannya jika peralatan-peralatan sudah dioperasikan.
c. Gambar-gambar Arsitek, Struktur dan Interior serta Specialis lainnya (bila
ada) harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail finishing
instalasi.
d. Sebelum pekerjaan dimulai, Pelaksana Pekerjaan harus mengajukan gambar
kerja dan detail, Shop Drawing kepada Konsultan Pengawas untuk dapat
diperiksa dan disetujui terlebih dahulu sebanyak 3 (tiga) set. Dengan
mengajukan gambar-gambar tersebut, Pelaksana Pekerjaan dianggap telah
mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini.
Persetujuan tersebut tidak berarti membebaskan Pelaksana Pekerjaan dari
kesalahan yang mungkin terjadi dan dari tanggung jawab atas pemenuhan
kontrak.
e. Pelaksana Pekerjaan instalasi ini harus membuat gambar-gambar terinstalasi,
As-built Drawings disertai dengan Operating Instruction, Technical and
Maintenance Manual, harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas pada
saat penyerahan pertama pekerjaan dalam rangkap 5 (lima) terdiri dari atas
1 (satu) asli kalkir berikut diskettenya dan 4 (empat) cetak biru dan dijilid
serta dilengkapi dengan daftar isi, notasi dan penjelasan lainnya, dalam
ukuran A0 atau A1 atau disebutkan lain dalam proyek ini. As-built Drawing ini
harus benar-benar menunjukkan secara detail seluruh instalasi M & E yang
ada termasuk dimensi perletakan dan lokasi peralatan, gambar kerja
bengkel, nomor seri, tipe peralatan dan informasi lainnya sehingga jelas.
3-9
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
f.
1.4. KOORDINASI
Pelaksana Pekerjaan instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan
Pelaksana Pekerjaan lainnya, agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
a. Koordinasi yang baik perlu ada agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi lain.
b. Apabila dalam pelaksanaan instalasi ini tidak mengindahkan koordinasi dari
Konsultan Pengawas, sehingga menghalangi instalasi yang lain, maka semua
akibat menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan ini.
1.5. RAPAT KOORDINASI LAPANGAN
Wakil Pelaksana Pekerjaan harus selalu hadir dalam setiap rapat koordinasi
proyek yang diatur oleh Konsultan Pengawas.
Peserta rapat koordinasi harus mengetahui situasi dan kondisi lapangan serta
bisa memberi keputusan terhadap sebagian masalah.
1.6. PERALATAN DAN MATERiAL
Semua peralatan dan bahan harus baru dan sesuai dengan brosur yang
dipublikasikan, sesuai dengan spesifikasi yang diuraikan, maupun pada gambargambar rencana dan merupakan produk yang masih beredar dan diproduksi
secara teratur.
1.6.1.
1.6.2.
3 - 10
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
1.6.4.
1.6.5.
1.6.6.
Perlindungan Pemilik
Atas penggunaan bahan / material, sistem dan lain-lain oleh Pelaksana
Pekerjaan, Pemilik dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun
tuntutan yuridis lainnya.
1.7. IJIN-IJIN
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta
seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan.
1.7.1. Pelaksanaan pemasangan
a. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pelaksana Pekerjaan
harus menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Konsultan Pengawas
dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui. Yang dimaksud gambar kerja disini
adalah gambar yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan, lengkap dengan
dimensi peralatan, jarak peralatan satu dengan lainnya, jarak terhadap
dinding, jarak pipa terhadap lantai, dinding dan peralatan, dimensi aksesoris
yang dipakai. Konsultan Pengawas berhak menolak gambar kerja yang tidak
mengikuti ketentuan tersebut diatas.
b. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala
ukuran / kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang. Apabila
terdapat
keraguan-keraguan,
Pelaksana
Pekerjaan
harus
segera
menghubungi Konsultan Pengawas untuk berkonsultasi.
c. Pengambilan
ukuran
atau
pemilihan
kapasitas
peralatan
yang
sebelumnya tidak
dikonsultasikan dengan Konsultan Pengawas, apabila terjadi kekeliruan maka hal
3 - 11
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
1.7.3.
1.7.4.
1.7.5.
Pengecatan
Semua peralatan dan bahan yang dicat, kemudian lecet karena
pengangkutan atau pemasangan harus segera ditutup dengan dempul
dan dicat dengan warna yang sama, sehingga nampak seperti baru
kembali.
3 - 12
c.
Kegiatan fisik
Keadaan cuaca
1.9.2.
Laporan Pengetesan
1. Pelaksana Pekerjaan instalasi ini harus menyerahkan kepada
Konsultan Pengawas dalam rangkap 3 ( tiga ) mengenai hal-hal
sebagai berikut :
yang
akan
dilaksanakan
harus
1.10.
PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS
a. Pemeriksaan rutin dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh
Pelaksana Pekerjaan instalasi ini secara periodik dan tidak kurang dari tiap 2
(dua) minggu, atau ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
b. Pemeriksaan khusus dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh
Pelaksana Pekerjaan instalasi ini, apabila ada permintaan dari pihak
Konsultan Pengawas dan atau bila ada gangguan dalam instalasi ini.
1.11.
KANTOR PELAKSANA PEKERJAAN, LOS KERJA DAN GUDANG
a. Pelaksana Pekerjaan diharuskan untuk membuat kantor, gudang dan los
kerja di halaman tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas
administrasi lapangan, penyimpanan barang / bahan serta peralatan kerja
dan sebagai area / tempat kerja (peralatan pekerjaan kasar), dimana
pelaksanaan tugas instalasi berlangsung.
b. Pembuatan kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan bila terlebih
dahulu mendapatkan ijin dari pemberi tugas / Konsultan Pengawas.
3 - 13
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
1.11.1. Penjagaan
a. Pelaksana Pekerjaan wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus
menerus selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin
dan alat-alat kerja yang disimpan di tempat kerja ( gudang lapangan )
b. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang
tersebut diatas, menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
1.11.2. Air kerja
a. Semua kebutuhan air yang diperlukan dalam setiap bagian pekerjaan dan
sebagainya harus disediakan oleh pihak Pelaksana Pekerjaan.
b. Apabila menggunakan sumber air yang sudah ada (eksisting) harus
dilengkapi dengan meter air, dan berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas
terlebih dahulu.
1.11.3. Penerangan dan Sumber Daya / listrik kerja
a. Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan
yang dianggap perlu, harus diberi penerangan yang cukup.
b. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber
tenaga /daya kerja harus diusahakan oleh Pelaksana Pekerjaan. Bila
menggunakan daya listrik dari bangunan existing, harus dilengkapi dengan
KWh meter dan berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas terlebih dahulu.
1.11.4. Kebersihan dan Ketertiban
a. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan
tempat pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam
keadaan bersih.
b. Penimbunan / penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik dalam gudang
maupun diluar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan
jalannya pemeriksaan dan tidak mengganggu pekerjaan dari bagian lain.
c. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh
Konsultan Pengawas pada waktu pelaksanaan.
1.12.
KECELAKAAN DAN PETI PPPK
a. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini,
maka Pelaksana Pekerjaan diwajibkan segera mengambil segala tindakan
guna kepentingan si korban atau para korban, serta melaporkan kejadian
tersebut kepada instansi dan departement yang bersangkutan / berwenang
(dalam hal ini Polisi dan Department Tenaga Kerja) dan mempertanggung
jawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan
pertama pada kecelakaan harus selalu ada di tempat pekerjaan.
1.13.
TESTING DAN COMMISSIONING
a. Pelaksana Pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan
commissioning yang dianggap perlu untuk mengetahui apakah keseluruhan
instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua
persyaratan yang diminta, sesuai dengan prosedur testing dan
commissioning dari pabrik pembuat dan instansi yang berwenang
b. Semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk mengadakan testing
tersebut merupakan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan termasuk daya
listrik untuk testing.
1.14.
MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN
a. Peralatan dan sistem instalasi ini harus digaransi selama 1 (satu) tahun
terhitung sejak saat penyerahan pertama.
b. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama 90 (sembilan puluh)
hari kalender sejak saat penyerahan pertama, bila Konsultan Pengawas /
Pemberi Tugas menentukan lain, maka yang terakhir ini yang akan berlaku.
3 - 14
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
c.
Selama masa pemeliharaan, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan masih
merupakan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan sepenuhnya.
d. Selama masa pemeliharaan ini, untuk seluruh instalasi ini Pelaksana
Pekerjaan diwajibkan mengatasi segala kerusakan yang akan terjadi tanpa
adanya tambahan biaya.
e.
f.
Berita acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini
dalam keadaan baik, ditandatangani bersama oleh Pelaksana Pekerjaan
dan Konsultan Pengawas.
2.1. Umum
Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal plambing secara
keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan, peralatan peralatan bahan- bahan utama dan pembantu serta pengujian, sehingga diperoleh
instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan spesifikasi, gambar dan bill of
quantity.
2.2. Uraian Pekerjaan
Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut :
1. Instalasi Sistem Air Bersih
2. Instalasi Sistem Air Limbah
3. Instalasi Sistem Pengolahan Air Limbah
2.3. Gambar Kerja
Sebelum kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan lapangan, akan
menyerahkan gambar kerja antara lain sebagai berikut:
Denah tata ruang dan detail pemasangan dari peralatan utama,
perlengkapan
dan fixtures.
7.1.
Detail denah perpipaan
7.2.
Detail denah perkabelan
Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap, tembok
dll.
- Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.
2.4. Gambar Instalasi Terpasang
penyelesaian
kontraktor
Setiap tahapan pekerjaan,
akan
memberi tanda
terpasang
Re-Kalkir gambar
maupun
kerja,
pada
tender
gambar
sehingga
penyelesaian pemasangan sudah tersedia gambar terpasang
yang
sebenarnya.
sesua
i
jalur
pada akhir
mendekati
keadaan
3. SISTEM PERPIPAAN
3.1. SPESIFIKASI PERPIPAAN
3.1.1.
Umum
Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi :
1. Pipa
2. Sambungan
3. Katup
4. Strainer
5. Sambungan fleksibel
6. Penggantung dan penumpu
7. Sleeve
8. Lubang pembersihan
9. Galian
10. Pengecatan
11. Pengakhiran
12. Pengujian
13. Peralatan Bantu
3.1.2.
Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan
letak serta arah dari
masing- masing sistem pipa.
3.1.3. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang terintegrasi
dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan bagian lainnya.
3 - 16
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
3.1.4.
Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air karat
dan stress
sebelum, selama dan sesudah pemasangan. Untuk pipa baja
tanah diberi
dibawah
lapisan
anti karat densotape dengan ketebalan 2-3 mm.
3.1.5. Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain
disebut
diatas harus juga
terlindung dari cahaya matahari.
3.1.6.
Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik
pembuat.
3.2. SPESIFIKASI BAHAN PERPIPAAN
3.2.1.
Tek.
Kerja
Tek. Std.
Bahan
Tek.
Uji
Air dingin
Dalam gedung
AB
10
12.50
15
PN.10
IA
Air dingin
Diluar gedung
AB
10
12.50
15
PN.10
IA
Hidran di luar
gedung
IH/OH
10
15
20
B.40
IA
Air limbah
pengaliran
gravitasi
ABK
10
15
PV-10
IA
Air hujan
AH
10
15
PV-10
IA
Air limbah
gravitasi toilet
AK
10
15
PV-10
IA
Vent
VT
Rendam
PV-5
IA
SISTEM
Spesifikasi Spesifikasi
Pipa
Isolasi
Pipa Header
HD/
Pompa dan pipa
ABK
10
10
15
GIP
IA
Air Limbah Luar
/AK
Catatan
IA = tidak
diisolasi
IB = diisolasi
GRV = GRAVITASI
Tekanan uji tidak terbatas pada table ini namun juga harus mengacu pada
tekanan actual pompa
3.2.2.
Spesifikasi PN 10
Penggunaan : Air dingin didalam
gedung Tekanan standard 12,5 bar.
Uraian
Keterangan
Pipa
: Polypropelene Random Copolymer.
Type : 3 DIN 16928, ONORM B.5174
Temp : 95 - 100 L-PN.10
Sambungan/fitting : Electric Welding.
Polypropelene Random Copolymer.
Type : 3 DIN 16928, ONORM B.5174
PN
: PN.10
Flange
: Dia 40 mm kebawah black malleable cast iron
RF class 150 lb, screwed
Dia
50
3.2.3.
Spesifikasi PN 10
Penggunaan : Air dingin diluar
gedung Tekanan standard 12,5
bar.
Uraian
Keterangan
Pipa
: Polypropelene Random Copolymer.
Type : 3 DIN 16928, ONORM B.5174
Temp : 95 - 100 L-PN.10
Sambungan/fitting : Electric Welding.
Polypropelene Random Copolymer.
Type : 3 DIN 16928, ONORM B.5174
PN
: PN.10
Flange
: Dia 40 mm kebawah black malleable cast iron
RF class 150 lb, screwed
Dia
50
mm keatas Forged steel RF class 150 lb, welding joint.
Valve & Strainer
: Dia 40 mm kebawah, bronze atau strainer A- metal body
class 150 lb dengan sambungan ulir,BS 21/ ANSI B 2.1.
Dia 50 mm keatas,cast iron body class 150 lb dengan
sambungan
flanges.
3.2.4. Spesifikasi B 40
Penggunaan : Hydrant
Tekanan Standard 15
bar
Uraian
Pipa
Sambungan/fitting
Flange
Keterangan
: Black steel pipe ERW, sch 40,
ASTM
A 53.
Dia 40 mm kebawah screwed
end
Dia 50 mm keatas plain end.
: Dia 40 mm kebawah malleable iron ANSI B 16.3 class 300
lb,screwed end.
Dia 50 mm keatas, wrought steel Butt weld
fitting
ANSI B 16.9, sch 40
: Dia 40 mm kebawah black malleable cast
iron RF
class 300
lb,screwed
Dia 50 mm keatas Forged steel
RF
class 300 lb, welding joint.
: Dia 40 mm kebawah,malleable Strainer
cast
iron
body class 300
lb dengan sambungan ulir,BS 21/ ANSI B
2.1.
Dia 50 mm keatas,cast iron body class 300 lb
dengan
sambungan
flanges.
3.2.5.
Spesifikasi PV 10.
Penggunaan : Air Limbah pengaliran
3 - 18
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
3.2.6.
Spesifikasi PV
10. Penggunaan : Air
hujan Tekanan
Standard 10 bar.
Uraian
Pipa
Elbow & Junction
Reducer
Solvent Cement
Keterangan
: Polyvinyl chloride (PVC) klas 10 bar
: PVC Injection Moulded Sanitary fitting large radius atau
Factory
Made Fabricated fitting, Solvent Cement Joint atau Rubber
Ring type.
: Seperti diatas, model concentric.
: Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.
3.2.7.
Specifikasi PV 10
Penggunaan: - Air Limbah Grafitasi
Toilet Tekanan Standard 10 bar.
Uraian
Keterangan
Pipa
: Polyvinyl chloride (PVC) klas 10 bar
: PVC Injection Moulded Sanitary fitting large radius atau
Elbow & Junction
Factory
Made Fabricated fitting, Solvent Cement Joint atau Rubber
Ring type.
Reducer
: Seperti diatas, model concentric.
Solvent Cement
: Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.
3.2.8.
Spesifikasi PV
Penggunaan : Pipa
Venting
Katup
Isolasi
< 40 mm 50 mm
dia
ke atas
Katup
Pengatur Katup
Searah
< 40 mm 50 mm
< 40 mm 50 mm
dia
ke atas
dia
ke atas
3 - 19
Air bersih di
dalam
Gate
Butterfly Globe
Butterfly Swing
Gate
Butterfly Globe
Butterfly Swing
Gate
Butterfly Globe
Butterfly Swing
Hydrant
Gate
Gate
Gate
Drain
Gate
Butterfly Globe
gedung
Air bersih di
luar gedung
Air panas di
dalam gedung
3.2.11.
Globe
Swing
Butterfly Swing
Guided
membrane
Guided
membran
e
Guided
membran
e
Guided
membran
e
Double
disc
W.O & G
Steam
Katup penutup
(stop valve)
s/d 40 mm
screwed
Ball
Butterfly
Gate
Diaphargm
Globe
50 mm ke atas
flanged
Butterfly
Gate
Globe
s/d 40 mm
screwed
Globe
Butterfly
Diaphargm
Globe
50 mm ke atas
flanged
Butterfly
Globe
Globe
Katup pengatur
(Regulating valve)
s/d 40 mm
screwed
Swing check
Globe check
50 mm ke atas
flanged
Strainer
Y type
Bucket type
Pressure Reducer
Dial type
Umum
1. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin
kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar minimum 250 mm dari lantai,
serta memperkecil banyaknya penyilangan.
3 - 20
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
pipa
n
balok,
kolom atau langit-langit. Di mana pipa-pipa melalui dinding tahan api, celah
kosong di
antara selubung
pipa-pipa harus dipakai dengan bahan rockbaha taha
dan
wool
atau n
n
lain, kemudian harus ditambahkan sealant agar
api yang kedap air.
Selama
bila
ujung-ujung pipa yang
pemasangan,
terdapat
terbuka
dalam pekerjaan
perpipaan
tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup
menggunak
yang
dengan
an
caps
plugs
mencegah masuknya benda-benda
atau
untuk
lain.
14. Untuk setiap pipa yang menembus dinding harus menggunakan pipa flexible
untuk melindungi dari vibrasi akibat terjadinya penurunan struktur gedung.
15. Semua galian, harus juga termasuk pengurugan serta pemadatan kembali
sehingga kembali seperti kondisi semula.
Kedalaman pipa air minum minimum 60 cm di bawah permukaan tanah.
Semua pipa diberi lapisan pasir yang telah dipadatkan setebal 15-30 cm
untuk bagian atas dan bagian bawah pipa dan baru diurug dengan tanah
tanpa batu-batuan atau benda keras yang lain.
Untuk pipa di dalam tanah pada tanah yang labil, harus dibuat dudukan
beton pada jarak 2 - 2,5 m dan pada belokan-belokan atau fitting-fitting.
1 Instalasi pekerjaan pipa jaringan luar diletakkan pada struktur bangunan.
17. Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik .
3 - 21
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
3.3.2.
Penggantung dan Penumpu Pipa
1. Pemipaan harus ditumpu atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel
dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian
atau perenggangan pada jarak yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan
dalam tabel berikut ini :
--------------------------------------------------------------------------------------------Batas Maximum
Jenis Pipa
Ukuran Pipa
Ruang
(mm)
Interv
al
Interval----------------------------Mendatar
Tegak
(m)
(m)
--------------------------------------------------------------------------------------------Sampai 20
1.8
2
---------------------------------------------------------25 s/d 40
2.0
3
---------------------------------------------------------Pipa GIP
50 s/d 80
3.0
4
---------------------------------------------------------100 s/d 150
4.0
4
---------------------------------------------------------200 atau lebih
5.0
4
--------------------------------------------------------------------------------------------50
0.6
0.9
80
0.9
1.2
Pipa PVC
100
1.2
1.5
150
1.8
2.1
--------------------------------------------------------------------------------------------Catatan :
dalam suatu kelompok
Bila
pipa yang
jara
interval yang
k
dipergunakan harus
yang ada.
----------------------------------------------------------------------------------------------3 - 22
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
b. Bentuk gantungan.
Untuk air dingin : Split ring type atau Clevis type.
4. Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
5. Semua pipa dan gantungan, penumpu sebelum dicat, harus memakai dasar
zinchromat dan pengecatan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
NO.
JENIS CAIRAN
WARNA PIPA
1.
2.
3.
4.
5.
Air Bersih
Air Kotor
Air Bekas
Air Pemadam Kebakaran
Pipa Gas
Biru
Hitam
Coklat
Merah
Kuning
3.3.3.
Cara pemasangan pipa dalam tanah.
1. Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup.
2. Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda- benda keras/ tajam.
3. Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar galian
dengan adukan semen.
4. Urugan pasir sekeliling dasar pipa dan dipadatkan.
5. Pipa yang telah tersambung diletakkan di atas dasar pipa.
6. Dibuat blok beton setiap interval 2 meter.
7. Pipa yang melintasi jalan kendaraan, pada urugan pipa bagian atas harus
dilindungi plat
beton bertulang setebal cm yang dipasang sedemikian rupa
10
sehingga plat
beton tidak
bertumpu
tidak mengganggu konstruksi jalan, kemudian baru
pada
pipa dan
ditimbun
dengan baik sampai
padat.
3.3.4. Pemasangan Katup-katup.
Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar,
spesifikasi dan
bagia berikut
n
ini :
a. Sambungan masuk dan keluar peralatan.
Sambungan
b. ke
saluran pembuangan pada titik- titik rendah.
Di ruang Mesin
UKURAN PIPA
untuk
bagian-
UKURAN KATUP
Sampai 75 mm
20 mm
100 mm s/d 200 mm
40 mm
250 mm atau lebih besar 50 mm
Lain-lain, ukuran katup 20
mm
Katup byc. pass.
3.3.5. Pemasangan Katup-katup
Pengaman.
Pengama
harus disediakan di tempat-tempat yang dekat
Katup - katup n
dengan
sumber tekanan.
3.3.6.
bangunan.
3.3.7.
Pemasangan Pengukur Tekanan.
Pengukur tekanan harus disediakan dan di tempatkan pada lokasi dimana tekanan
yang ada perlu diketahui :
a. Katup-katup pengurang tekanan.
3 - 23
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
b. Katup-katup pengontrol.
c. Setiap pompa
d. Setiap bejana tekan
Diameter pengukur tekanan minimum Dia. 75 dengan pembagian skala ukur
maksimum 2 kali tekanan kerja.
3.3.8.
Sambungan ulir
1. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku
untuk ukuran sampai dengan 40 mm.
2. Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada
pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.
3. Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan zink white
dengan campuran minyak.
4. Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.
5. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan
reamer.
6. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.
3.3.9.
Sambungan Las
1. Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.
Sambungan las
berlaku antara pipa baja dan fittinglas. Kawat atau
2. ini
las
elektrode
yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang dilas.
Sebelum
las di mulai Pemborong harus mengajukan
Direksi
3. pekerjaan
kepada
contoh
hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.
4. Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudah
mempunyai surat ijin tertulis dari Direksi.
5. Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk itu.
6. Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik
menurut penilaian Direksi.
3.3.10.
Sambungan lem
1. Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, mempergunakan lem yang sesuai
dengan jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.
2. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus dipergunakan
alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat
pemotong khusus agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang
pipa.
3. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari
pabrik pipa.
3.3.11.
Sambungan yang mudah dibuka
Sambungan ini dipergunakan pada alat- alat saniter sebagai berikut :
Antara Lavatory Faucet dan Supply
Valve Pada waste fitting dan
Siphon.
Pada sambungan ini kerapatan diperoleh dengan adanya paking dan bukan seal
threat.
3.3.12.
Pemasangan katup-katup Pelepasan Tekanan.
Katup-katup Pelepasan Tekanan harus disediakan di tempat-tempat yang mungkin
timbul kelebihan tekanan.
3.3.13.
Pemasangan Ven Udara Otomatis.
Ven udara otomatis harus disediakan di tempat- tempat tertinggi dan kantong udara,
serta ditempatkan yang bebas untuk melepaskan udara dari dalam.
3.3.14.
bangunan.
3 - 24
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
3.3.15.
Pemasangan Ven Udara Otomatis.
Ven udara otomatis harus disediakan ditempat- tempat tertinggi dan kantong udara.
3.3.16.
Selubung Pipa.
1. Selubung untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa
tersebut menembus konstruksi beton.
2. Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan
kelonggaran di luar pipa ataupun isolasi.
3. Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk
yang mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
4. Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang
mempunyai lapisan kedap air ( water proofing ) harus dari jenis "Flushing
Sleeves".
5. Rongga antara pipa dan selubung harus dibuat kedap air dengan rubber sealed
atau "Caulk"
3.3.17.
3.3.18.
Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan
di setiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara- cara/
metoda-metoda yang disetujui sampai semua benda- benda asing disingkirkan.
Desinfeksi :
Dari 50 mg/l chlor selama 24 jam setelah itu dibilas atau dari 200 mg/l chlor selama
1 jam setelah itu dibilas.
Untuk bak air dipoles dengan cairan 200 mg/l chlor selama 1 jam dan setelah itu
dibilas.
3.4.P E N G U J I A N
1. Sebelum dilakukan testing dilakukan dahulu :
a. Pemeriksaan sebagian- sebagian.
b. Pemeriksaan setelah pemasangan.
konstruksi dan fungsinya
sistem
2. Tujuannya untuk mengetahuiapa serta
sudah
memenu da sesuai dengan
hi
n
rencana.
Pemboron harus
terhadap setiap jenis
a. g
melakukan
pengujian alat.
Pipa yang akan ditanam atau dipasang di luar harus
b. dites
terlebih dahulu sebelum
diurug dengan bagian
dengan tekanan 1
selama
,
perbagian,
1/2
x tekanan kerja
1
ada penurunan tekanan
10 kg/cm2) dan
pengujian
jam tanpa (antara
dilanjutkan
per
siste
m.
c.
Setelah alat plambing dipasang, dites selama 2 menit tanpa penurunan tekanan,
berlaku untuk umum kecuali untuk monoblock dan faucet dan ditentukan oleh pengawas.
d. Tangki air setelah dibersihkan harus diuji selama 24 jam tanpa ada penurunan tinggi
air.
Setelah pipa dan tangki diuji,
e. dibersihkan
i. Semua
pengetesan disaksikan oleh
sertifikat oleh Pemberi Tugas.
3.5.
PENGECATAN
3.5.1.
Umum
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai
berikut: Pipa servis
Support
pipa
dan
peralatan
Konstruksi besi Flens
Peralatan yang belum dicat dari
pabrik Peralatan yang catnya harus
diperbarui
Pengecatan pada pipa air bersih dan air panas hanya di beri tanda arah panah
jalur pipa tersebut.
Untuk pipa pemadam pengecatan harus berwarna merah dan harus dapat
memberi indikasi adanya Instalasi Peadam Kebakaran.
3.6. TESTING DAN COMMISSIONING
1. Pemborong pekerjaan instalasi akan melakukan semua testing pengukuran
secara partial dan secara system, untuk mengetahui apakah seluruh instalasi
yang sudah dilaksanakaan berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan
yang ditentukan.
2. Semua tenaga, bahan, perlengkapan yang perlu untuk testing merupakan
tanggung jawab pemborong, sehingga semua persyaratan test yang dianjurkan
oleh pabrik hingga dapat dilakukan dan diketahui hasil test sesuai persyaratan
yang ditentukan.
3 - 26
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
PERALATAN UTAMA
4.3.1
Tangki Persediaan Air Bersih
a. Tangki persediaan air bersih terletak di area service Basement (Ground Water
Tank). Tangki air bawah berfungsi untuk menyediakan air untuk kebutuhan
cadangan selama 2 (dua) hari, dengan kualitas sesuai standart Depkes RI tahun
1990.
b. Tangki air harus dibuat dari konstruksi higenis dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Membuat kemiringan pada lantai, sehingga terjadi aliran air minimum
selama 20 menit.
b. Tanpa sudut tajam
c. Mempunyai bak pengurasan pada dasar tangki
d. Mencegah air tanah dan air hujan masuk ke dalam tangki
e. Permukaan dinding licin dan bersih
c. Sumur Hisap. Untuk memperkecil volume air mati pada pipa isap pompa, maka
harus dibuat sumur hisap pada tangki air.
d. Tangki air bawah dapat dibuat dari beton berlapis fiberglass reinforced plastic,
atau dengan konstruksi beton yang kedap air.
e. Tangki air harus mempunyai perlengkapan sebagai berikut :
q Manhole
q Tangga
q Pipa Vent penghubung maupun vent ke udara luar
q Pipa peluap dan pipa penguras
q Indicator muka air
q Selubung untuk laluan pipa masuk, pipa isap, pipa penguras,
kabel dsb. f. Sistem Pengendalian
q Muka air dalam tangki air atas mengendalikan pompa pemindah.
q Pompa akan hidup pada saat air turun mencapai muka air tertentu
q Pompa akan mati bila muka air sudah mendekati tepi pipa peluap
4.3.2.
Pompa Transfer
a. Pompa pemindah berfungsi untuk memindahkan air dari tangki air bawah ke
tangki air atas.
b. Sistem pompa pemindah sekurang-kurangnya terdiri dari 2 ( dua ) pompa.
c. Pompa pemindah akan bekerja otomatis oleh level switch yang dipasang di
tangki bawah maupun tangki atas.
d. Setiap pompa pemindah antara lain terdiri dari :
q Pompa Centrifugal End Suction lengkap dengan motor
q Inlet dan Outlet headers.
q Katup katup inlet dan outlet
q Check valve anti pukulan air
q Inlet Strainers.
q Panel daya dan Pengendalian
3 - 27
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
2. Peralatan uji.
Peralatan uji yang digunakan harus dapat diandalkan, sudah ditera dan
mudah dibaca secara terus menerus, peralatan uji tersebut antara lain :
Pengukur debit, dengan meter air putar atau meter air Venturi.
Penduga permukaan air, dengan membran tekan atau sistem
electroda lampu listrik arus lemah.
3
Rekayasa
Serah terima pekerjaan harus disertai rekayasa sebagai berikut :
Gambar sumur terpasang secara detail.
Seluruh laporan hasil pengujian.
4.3.6
SAND FILTER
1. Sand filter berfungsi meningkatkan mutu air.
2. Backwash ( Pencucian filter ) harus dilakukan setiap hari selama 5 menit sampai
10 menit, pada saat beban pemakaian air surut.
3. Filter yang dipergunakan adalah dari jenis pressure type, multi media
automatic / manual backwash.
4. Laju aliran maksimum adalah 10 m2 / m2 / jam.
5. Bahan tangki terbuat dari Wound polyester sedangkan screen terbuat dari
bronze atau stainless stell.
6. Filter terdiri dari :
q Tangki termasuk screen
q Filter Media
q Valves
q Interconnecting piping
q Instruments
q Life Indicator
7. Kapasitas Sand Filter 0,3 m3 / menit
8. Perpipaan
4.3.7
CARBON FILTER
1. Carbon filter berfungsi menghilangkan bau yang terdapat didalam air.
2. Backwash ( Pencucian filter ) harus dilakukan setiap hari selama 5 menit sampai
10 menit, pada saat beban pemakaian air surut.
3. Filter yang dipergunakan adalah dari jenis pressure type, multi media
automatic / manual backwash.
4. Laju aliran maksimum adalah 10 m2 / m2 / jam.
3 - 30
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
5. Bahan tangki terbuat dari Wound polyester sedangkan screen terbuat dari
bronze atau stainless stell.
6. Filter terdiri dari :
q Tangki termasuk screen
q Filter Media
q Valves
q Interconnecting piping
q Instruments
q Life Indicator
7. Kapasitas Sand Filter 0,3 m3 / menit
8. Perpipaan
4.3.8
2. Pompa Transfer
q
q
q
q
q
q
q
q
q
q
3. Pompa Distribusi
q
q
q
q
q
q
q
q
q
4. Sand Filter ( SF )
q
Type
: Vertical Cylinder Tank
: 0,4 m3/menit
Kapasitas
q
Tekanan
: 37 m
q
Material
: FRP
3 - 31
5. Carbon Filter ( CF
)
Type
Kapasitas
Tekanan
Material
q
q
q
q
6. Roof
q
q
q
q
: Vertical Cylinder
Tank
: 0,4 m3/menit
: 37 m
: FRP
Macam
air limbah adalah, Air Hujan, Air Limbah Saniter, Limbah
perpipaan
Dapur.
Jenis pipa lihat "SPESIFIKASI PERPIPAAN".
2. Limbah Saniter
Perpipaan Limbah Saniter mulai dari Alat Saniter antara lain Kloset, Urinal,
Lavatory, dan Floor Drain, sampai saluran halaman melalui septik tank.
3. Limbah Air Hujan
Perpipaan air hujan mulai dari roof drain dan kanopy drain diatap dialirkan
kedalam sumur resapan sebelum dialirkan kesaluran kota. Khusus fitting air
hujan mempergunakan cast iron.
Tangga monyet
Manhole untuk laluan pompa (2 buah)
5.3. POMPA SUMP PIT
1. Setiap bak Sump Pit minimum harus dipasang dua buah pompa Submersible.
3 - 32
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
3 - 33
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
mengumpulkan serta
1. Grease Interceptor
harus berfungsi untuk mengeluarkan
kandungan padat
lemak maupun ringan yang terbawa dalam
dan
kandungan limbah
dapur.
2. Endapan padat harus dapat berkumpul dalam basket, selanjutnya secara berkala
akan diangkat oleh petugas pembersihan.
3. Lemak harus dapat berkumpul dalam bak lemak dan selanjutnya secara berkala
akan dikeluarkan oleh petugas pembersihan.
4. Grease Interceptor dapat dibuat dari stainless steel atau fiber glass dengan
kapasitas 15 liter.
5. Grease Interceptor harus dibuat dengan konstruksi higenis sesuai dengan
standard DIN 4040 jenis kombinasi.
5.8. FLOOR DRAIN
1. Floor drain yang dipergunakan disini harus jenis Bucket Trap, Water Prooved
type dengan 50mm Water Seal dan dilengkapi dengan U trap.
2. Floor Drain terdiri dari:
Chromium plated bronze cover
and ring. PVC neck
Bitumen coated cast iron body screw outlet connection and with flange for
water prooving.
3. Floor Drain harus mempunyai ukuran utama sbb.:
Outlet
diameter
Cover diameter
2"
4"
3"
6"
4"
8"
5.9. FLOOR CLEAN OUT
1. Floor Clean Out yang dipergunakan disini adalah Surface Opening Waterprooved
Type
2. Floor Clean Out terdiri dari:
Chromium plated bronze cover and ring heavy duty type
PVC neck
Bitumen coated cast iron body, screw outlet connection with flange for
waterprooving.
3. Cover and ring harus dengan sambungan ulir dilengkapi perapat karet sehingga
mudah dibuka dan ditutup.
5.10.
ROOF DRAIN
1. Roof Drain yang dipergunakan harus dibuat dari Cast Iron dengan konstruksi
waterproove.
2. Luas laluan air pada tutup roof drain ialah sebesar dua kali luas penampang
pipa
bangunan.
3. Roof Drain harus terdiri atas 3 bagian sebagai berikut :
Bitumen Coated Cast Iron Body dengan water prooved flange.
Bitumen Coated Neck for adjustable
fixing. Bitumen Coated cover dome
type
5.11.
CANOPY DRAIN
Canopy Drain yang dipergunakan adalah Floor Drain Bucket Trap Type (lihat
skematik Floor Drain).
5.12.
P" TRAP
P" TRAP yang digunakan disini harus jenis single
inlet. Tinggi Air minimum pada Trap 8 cm.
P" TRAP yang digunakan disini harus dibuat dari PVC class 5 kg/cm2.
Pemasangan P TRAP pada setiap FD kamar mandi dan pada jalur utama pipa
buangan air limbah yang menuju bak sewage.
3 - 34
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
5.13.
URAIAN
MERK
1.
2.
Pompa Submersible
3.
4.
5.
6.
Fitting Class 10 K
3 - 35
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Pipa PVC
Class AW 12,5 Kg/ Cm
8.
Rucika
,
Pralon
9.
Safety Valve
10.
Flow Switch
PENN, Potter
13.
14.
Proco, Tosen
15.
Level Switch
Fanal
16.
Pressure Gauge
Nagan
o
17.
Roof Drain
Antasa
n
18.
P Trap
Rucika
,
Austindo
19.
Water meter
20.
Roof tank
Enduro
,
Whale Tank
11.
12.
6.
Rucika,
Pralon
7.
Wavin,
NFPA - 90A
ARI
AMCA
CTI
Dan lain- lain standard yang berlaku untuk bagian-bagian peralatan yang
belum tercantum diatas.
6.1.3.
Kondisi
Perancangan 1.
Kondisi udara luar
Temperatur
Relative Humidity
Kondisi dalam ruangan
2. yang
Temperatur
Relative Humidity
3
5 C
65 %
di
kondisikan
2
0 C2C
55 % 5 %
RH
3. Noise Criteria
Ruang Rapat
Ruang Kerja
3
0 - 40 NC
3
5 - 45 NC
7.1.4.
Perlindungan Kebakaran.
Semua peralatan maupun instalasi yang mengharuskan diperlukan tahan terhadap
api dalam jangka waktu tertentu, maupun terhadap penyebaran api disebabkan
adanya celah-celah antara pipa atau duct dengan dinding atau lantai harus
menggunakan material yang sesuai untuk tujuan tersebut.
7.1.5.
In
stalasi 1.
Umum.
Semu
peralata
harus dipasang sesuai
caraa
n
dan alat-alat bantu dengan
cara
pemasangan
praktis, baik dan dapat dipertanggung jawabkan
yang
secara teknis
serta
sesua
dengan petunjuk dan instruksi pada brosur atau publikasi yang
i
dikeluarkan pabrik
dari peralatan ataupun alat- alat bantu
tersebut.
2. Landasan
Peralatan.
Semu landasan
peralata dan motor, ukurannya sedemikian
sehingg
a
untuk
n
rupa
a
ada bagian- bagian peralatan
motor yang berada diluar landasan.
tidak
maupun
Berat
peralatan diartikan berat dalam operasinya.
3. Platforms.
Untuk peralatan seperti fan dan sejenis yang menggantung dan duduk pada
suatu platform, maka platform harus diperkuat dengan suatu frame besi kanal
(siku) yang dilas atau dibautkan, atau dikeling ke frame sehingga cukup kuat,
kaku dan tidak bergetar dalam operasinya.
7.1.6.
Penetrasi Atap
semua bagian instalasi yang menembus atap seperti duct, pipa, venting harus
dilengkapi dengan pinggiran beton ( curb ) sekeliling bagian bagian instalasi
tersebut sehingga konstruksinya betul betul kedap air.
7.1.7.
Pencapaian Peralatan Untuk Service.
Semu peralata ataupun peralatan bantu
prinsi pemasangann
harus
a
n
dalam
p
ya
mudah
bisa diamati, di
dalam perbaikan,
untuk service
dan mudah dicapai termasuk
juga
accessories
seperti
filter dll. Untuk
kontraktor dalam pemasangannya
duct
damper,
itu
wajib
memperhatikan posisi yang terbaik dari peralatan dan accessories tsb,
yan
sehingga
tujuan
g
dimaksud tercapai.
3 - 37
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Disampin
kontraktor harus
kepada Direksi (bila
ditunjukka
g
itu mengusulkan
belum
n
pada
pintu-pintu
(acces
untuk
peralatan dan
gambar) service
panel),
setiap
accessories
yang
berada
shaft atau ceiling yang memerlukannya, beserta
lokasi yang
dalam
ukuran dan
tepat.
Bila dalam gambar rencana sudah
ada acces panel
diperlukan,
ditunjukkan
yang
maka
penggeseran untuk posisi tepat dari acces
tsb sehubungan dengan letak
yang
panel
peralatan
dan
dengan
dibicarakan dengan
untu
/ accessories kaitannya
arsitek/interior
perlu Direksi
k
disetujui.
7.1.8.
Perlindungan Peralatan, Bahan.
Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi kontraktor untuk
melindungi
peralatan-peralatan,
bahan-bahan baik
terpasan bila
bisa
yang
sudah, maupun belum g
diperkirakan
rusak,
cacat
mengganggu situasi
ataupun oleh
(hujan, debu, pasir,
ataupun
sekitarnya
alam
lembab)
ataupu ole
n
h
bahan-bahan kimia sekitarnya.
Sebelu
penyerahan, instalasi dibersihkan atau ditest dan diajust kembali untuk
m
membuktikan
bahwa peralatan dan bahan beroperasi dengn baik. Peralatan dan bahan
atau
yang rusak
cacat
dilakuka perlindungan
adalah merupakan bagian instalasi
karena tidak n
yang
benar
yang
tidak bisa diterima (serah terima belum 100%).
7.1.9.
Anti Karat
Semua peralatan bantu instalasi, yang berasal dari besi dan sebelumnya tidak
diperlakukan untuk anti karat ( semacam penggantung, dudukan, landasan, flens
dan lain sebagainya) harus dicat dengan cat anti karat, yaitu zinchromate dan
selanjutnya cat finish dengan warna yang ditentukan.
da
harusla
zinc
Semua baut, mur
n
washer
h
electroplated.
penyangg peralata
bases), seluruhnya harus bersih dari
Landasan
a
n
(steel
bebas
las-lasan, dicat dasar dengan
dan cat akhir (finish) 2
zinchromate
lapis.
7.1.10. Sleeve, peralatan yang tertanam
didinding.
Peralata
yang diperlukan tertanam atau
n
bantu, sleeve dan lain-lain
menembus
concret ata tembo
dipasang dan dilengkapi sesuai petunjuk dagang. Untuk
e
u
k
harus
itu
posis yan disiapka
untuk keperluan tsb harus dikonsultasikan dengan
ukuran, i
g
n
Direksi dan
disertai gambar
detail.
Semua
atau
tembu
dinding harus menggunakan sleeve dengan
ducting
pipa
s
clereance 20
berisolasi,
tetap dibutuhkan 20 mm antara isolasi
mm jika duct atau pipa clereance
dan
sleeve menembus atap harus diperpanjang 200 mm diatas atap lantai.
7.1.11.
Penomoran, Nama Peralatan/Accessories
Semua peralatan terpasang dan accessoriesnya harus diberi code nama peralatan
dan nomor, sesuai seperti yang dicantumkan pada daftar peralatan atau data sheet
atau sabagai
tercantum pada gambar rencana.
ada peralatan atau accessories yang
Bila
belum
mempunyai kode nama dan
kontraktor wajib mengusulkan kepada Direksi
nomor,
dan
semua ini sudah harus tercantum dalam as built drawing.
7.2. PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN DAN INSTALASI.
7.2.1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi ini meliputi seluruh pekerjaan pengadaan dan pemasangan
Instalasi Tata
Udara (Air
Ventila
(Mechanical
lengka
Conditioning),
si
Mekanis Ventilation)
secara
p
termasu semua
penunjangnya,
diperoleh
k
perlengkapan
dan sarana sehingga
suatu
sert
da
instalasi yang lengkap dan baik a
diuji dengan seksama n
siap untuk
dipergunakan. Lingkup
instalasi ini secara garis besarnya adalah sebagai
pekerjaan
berikut :
7.2.2.
Pengadaan dan Pemasangan
1. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian semua peralatan tata
udara (air conditioning).
3 - 38
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Pengadaan,
pengaturan dan pengujian peralatan ventilasi
2. pemasangan,
mekanikal (
Mechanical ventilation ) seperti : Centrifugal fan, Axial fan, Propeller fan, Filter,
Attenuator
dll.
Pengadaan,
pengaturan dan pengujian seluruh instalasi ducting
3. pemasangan,
lengkap
dengan fire damper, volume control damper, spliter damper, back drap damper
( non return
damper ) supply air diffuser/register/grille/slot/integrated, return air grille,
access panel,
filter, gauge, Isolasi panas/suara dll.
Pengadaan,
pengaturan dan pengujian seluruh instalasi
4. pemasangan,
pemipaan air
pengembunan ( drainage ) sampai kesaluran air terdekat lengkap dengan
fitting, isolasi
panas dll.
5. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian seluruh instalasi kontrol
sistem Indoor Unit dan Outdoor Unit dan kontrol komponen seperti katup,
damper, sensor, thermostat ruangan, humidistat dll.
6. Pengadaan , pemasangan, pengaturan dan pengujian interlock sistim instalasi
tata udara dan ventilasi dengan sistim fire alarm yang ada.
7. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian sumber daya listrik bagi
instalasi ini seperti kabel dan panel tata udara.
8. Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang terjadi akibat instalasi
ini seperti tercantum dalam dokumen ini.
9. Perbaikan kembali semua kerusakan dan finishing yang diakibatkan oleh
pekerjaan instalasi ini.
10. Mendidik petugas dari pemilik gedung, yang ditunjuk mengenai cara cara
menjalankan dan memelihara instalasi ini.
11. Menyerahkan gembar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan
memelihara serta data teknis lengkap peralatan instalasi yang terpasang.
12. Mengadakan pemeliharaan instalasi ini secara berkala selama masa
pemeliharaan.
13. Memberikan garansi terhadap mesin / peralatan yang terpasang.
14. Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum dalam dokumen ini
beserta addendumnya.
7.3. VAC SYSTEM VRV
Jenis AC adalah VRV system, air cooled type, memakai inverter, terdiri dari satu
outdoor unit dengan sejumlah indoor unit , dimana setiap indoor unit mempunya
kemampuan untuk mendinginkan ruangan secara independent.
Outdoor dan indoor harus mempunyai fleksibilitas design dan sampai ke 64 unit
indoor bisa tersambung kepada 1 refrigeration sirkuit dan dikontrol secara
independent
Condensing unit harus dilengkapi dengan inverter, dan system bisa beroperasi pada
minimum koneksi beban pendinginan 2.2 Kw dan mempunyai kemampuan untuk
merubah putaran motor compressor sesuai dengan beban pendinginan.
Outdoor unit harus bisa terkoneksi dengan berbagai model indoor sebagai berikut :
Nilai COP system pada beban 50% harus = 4.0* atau lebih tinggi
3 - 39
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Outdoor unit harus memiliki 2 atau 3 compressor SCROLL dan tetap bisa
beroperasi jika 1 compressor rusak
Outdoor dengan ukuran 5 HP dan 8 HP memiliki 1 kompressor SCROLL
Indoor yang terkoneksi ke outdoor mempunyai kapasitas dari 0.8 HP sampai 10
HP.
Noise level outdoor tidak boleh melebihi 68 DB(A) pada saat operasi normal,
terukur 1 meter secara horizontal dan 1.5 meter diatas pondasi, Outdoor
harusnya model modular dan bisa dipasang secara berderet di setiap sisinya
Compressor
Compressor haruslah type hermetic dengan effisiensi tinggi dan dilengkapi dengan
inverter control yang berfungsi untuk merubah kecepatan putaran yang
menyesuaikan dengan cooling load yang dibutuhkan.
Magnet Neodymium harus dipakai di rotor compressor untuk menambah torsi
compressor
Pada konfigurasi system dengan outdoor lebih dari 1 unit, secara otomatis
compressor inverter dengan jam operasi terendah yang akan start lebih dulu pada
setiap kali operasi, System ini haruslah dipasang dipabrik.
Heat Exchanger
Heat exchanger harus terbuat dari tube tembaga yang terpasang secara mekanis ke
Fin alumunium yang dilapisi resin film anti korosi dengan ketebalan antara 2 sampai
3 micron
Refrigerant Circuit
Terdiri atas Liquid dan Gas shut off valve dan solenoid Valve dan komponen lain
untuk keperluan safety
Fan Motor
Motor Outdoor unit harus memiliki multispeed operation dengan inverter DC, dengan
kemampuan maximum static pressure = 78 Ps
Condensing unit harus mempunyai kemampuan untuk beroperasi dengan noise lebih
rendah pada saat malam hari baik secara otomatis maupun dengan manual setting
Safety Devices
Outdoor unit haruslah mempunyai peralatan safety sebagai berikut : high pressure
switch, control circuit fuses, crank case heaters, fusible plug, thermal protectors for
compressor dan fan motors, over current protection for the inverter and antirecycling timers.
Untuk memastikan liquid refrigerant tidak menguap saat menuju indoor unit, unit
harus dilengkapi dengan Sub cooling.
Oil recovery cycle akan secara otomatis beroperasi setelah 1 jam sejak startup dan
seterusnya setiap 6 jam operasi.
7.3.2.
PRESSURE TESTING
3 - 40
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
3 minutes or longer
Pressurize to 38 Bar
(551 Psi)
Approx 24 HOURS
minimum
Allows discovery of
major
leaks
5 minutes or longer
Allows discovery of
minor
leaks
System pemipaan kemudian harus divacuumed sampai 0.2 torr (-755mmHg) Dan
ditahan pada kondisi ini selama 1 jam minimal sampai pada 4 jam tergantung dari
panjang pipa dengan memakai 2 stage Vacuum Pump. Pengerjaan ini harus
dilakukan sebelum indoor unit disambungkan pada koneksi listrik.
Jumlah tambahan refrigerant (HFC R410A) harus dihitung berdasarkan standard dari
pabrik dan ditimbang dengan mempertimbangkan panjang pipa actual yang
terpasang dengan merefer ke installation manual dari pabrik.
Pengisian refrigerant ini harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dan dibawah
pengawasan
dari perwakilan
pabrik.
Jumlah
tambahan
refrigera
nt
ini
kontrakto
r
oleh
perwakilan
Flare
dari
Pressure test
kontraktor
pemasang
perwakilan
pabrik
144~176
1420~1720
3/8
333~407
3270~3990
dan
504~616
4950~6030
Proses vacuum
5/8
630~770
6180~7540
dilakukan oleh
3/4
990~1210
9270~11860
dan
diawasi
Nut
Size
Kgf.cm
N.cm
diawasi
oleh
system pemipaan
harus
kontrakto
r
pemasang
oleh perwakilan
pabrik.
7.3.3.
PIPE MATERIAL
Pipa refrigerant haruslah de-oxidized phosphorous seamless copper pipe
sesuai dengan standard JIS H300 - C1220T. Baik bagian suction maupun gas
haruslah diinsulasi dengan insulasi yang sesuai dengan rekomendasi pabrik
sehingga tidak terjadi kondensasi
Seluruh koneksi shut off valve di dalam outdoor unit haruslah di brazed untuk
mencegah kebocoran refrigerant
Peralatan kerja untuk instalasi refrigerasi system haruslah dipakai. Dry Nitrogen
(OFN) harus dialirkan kedalam system pemipaan selama dilakukan brazing sehingga
tidak terbentuk karbon didalam pipa yang nantinya bisa merusak compressor.
Insulasi pipa refrigerant yang dipakai adalah type close cell XLPE dengan fire rated
Class O dengan ketebalan minimal 10 mm untuk Suction lines dan 10 mm untuk
Liquid lines dan mesti
3 - 41
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
dilindungi dengan penutup pada bagian yang terexpose dengan sinar matahari,
lebih disukai insulation yang 1 merk dengan pipa refrigerant yang disupply
Pekerjaan brazing harus dilakukan oleh kontraktor pemasang dengan diawasi oleh
perwakilan dari pabrik.
7.3.4.
FAN COIL UNITS
Indoor unit haruslah dari jenis dan kapasitas yang sesuai dengan yang ada didalam
BQ sesuai dengan design condition
Terdiri dari komponen dasar : Fan, Evaporator koil dan electronic proportional
expansion valve. Electronic proportional expansion valve harus bisa mengontrol
aliran refrigerant kedalam unit indoor sesuai dengan beban pendinginan yang
dibutuhkan oleh ruangan. Control response harus memakai tipe Proportional Integral
Derivative (PID)
Fan haruslah direct drive centrifugal. Dengan tegangan operasi 220 240 volt AC , 1
phase dan 50 Hz.
Indoor type ducted haruslah mempunyai static pressure external yang sesuai
dengan spesifikasi di gambar dan di BQ
Filter udara untuk type Ducted haruslah disupply oleh kontraktor pemasang. Filter
udara untuk model ductless harus disupply dari pabrik
Koil evaporator haruslah type DX yang terbuat dari icopper tubes yang dipasangkan
ke alumunium fin secara mekanis.
Fasilitas Auto swing untuk tipe wall, cassette dan under ceiling haruslah standard
dari pabrik Pipa 25 mm yang terinsulasi haruslah dipasangkan sebagai pipa drain
dari setiap indoor unit menuju ke daerah pembuangan air drain.
7.3.5.
CONTROL
Sistem control harus memakai 2 kabel dengan diameter inti 0.75mm 2 - 1.25mm2
tipe PVC non screened CY flexible control cabling dari indoor unit ke outdoor unit.
Sistem control juga harus dilengkapi dengan automatic address setting function
yang merupakan standard
Remote control untuk indoor unit haruslah bisa melakukan fungsi : on/off switching,
fan speed selector, thermostat setting dan merupakan tipe liquid crystal display
yang menampilkan temperature setting, operational mode, malfunction code and
filter cleaning timing. Juga bisa menampilkan malfunction code untuk keperluan
maintenance
Kontraktor pemasang haruslah sudah pernah mengikuti training pemasangan yang
dilakukan oleh perwakilan pabrik dan mendapatkan sertifikat tanda keberhasilan
dalam training yang diikutinya
7.3.6.
EQUIPMENT COMPLIANT WITH RoHS DIRECTIVE
Material yand dipakai untuk membuat unit outdoor dan indoor haruslah memenuhi
the RoHS Directive (Restriction of Harzardous Substances) pada komponen electrical
dan electronicnya.
7.3.7.
EQUIPMENT MAINTENANCE & WARRANTY
Supplier harus memberikan garansi 12 months warranty unit ( tidak termasuk
consumable materials seperti : Refrigerant, Oil, air filter, fuses ) and labour dari
tanggal startup atau 18 months setelah unit dikapalkan dari pabrik terhitung yang
mana yang lebih dahulu
3 kali warranty visit harus dilakukan selama masa warranty untuk memeriksa kondisi
unit ( tidak termasuk pekerjaan pembersihan ), Laporan tertulis harus diberikan
kepada pemilik paling lambat 1 minggu setelah setiap visit dilakukan
Kontraktor pemasang harus memberikan garansi pemasangan selama 12 bulan
terhitung dari tanggal hand over
7.3.8.
BUILDING CENTRALIZED CONTROL SYSTEM (Optional)
Sebuah Screen Touch operated system centralized controller dengan merk yang
sama dengan unit AC haruslah mempunyai fungsi sebagai berikut :
7.3.9.
CALL CENTER
Supplier AC haruslah memiliki sebuah call center yang beroperasi selama 24 hours
sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari setahun untuk mensupport pelayanan purna
jual dan memberikan jaminan sepenuhnya kepada kontraktor pemasang
7.3.10 MERK
a.
b.
c.
d.
YANG DISETUJUI
AC VRV = Daikin
Pipa refrigerant : INABA DENKO
Insulation : Armaflex, INABA DENKO
Refrigerant : Dupont, Honeywell
7.3.11.
KONTRAKTOR PEMASANG
Haruslah sudah berpengalaman dalam melakukan pemasangan AC VRV minimal
selama 5 tahun dengan melakukan minimal 10 proyek dengan hasil yang
memuaskan.
Kontraktor dapat memperlihatkan proyek proyek yang sudah menggunakan VRV
atau siap melakukan survey ke proyek proyek tersebut bisa dilakukan jika
diperlukan
7.4. F A N
7.4.1.
Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan peralatan ventilasi (fan) untuk proyek ini seperti yang
ditunjukkan dalam gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.
7.4.2.
Umum
Spesifikasi teknis yang diuraikan dibawah ini, adalah sebagai kebutuhan dasar yang
harus diikuti. Sedangkan ketentuan ketentuan spesifik terhadap type, kemampuan
(performance) peralatan, kelengkapan dan lainnya dapat dilihat pada lembar
gambar rencana "Daftar Peralatan" ataupun data sheet bila dilampirkan.
Bagian fan yang berhubungan dengan udara luar, didaerah outletnya harus
diberi kawat nyamuk Stainless Steel yang bisa dibuka untuk dibersihkan.
7.4.3.
Spesifikasi Teknis
Axial Fan
Impeller fan dari type airfoil blade, adjustable pitch dan harus digerakan
langsung. Material fan :
- casing
- mild steel hot dipped galvanized
- impeller
- shaft
- pelumasan
Blade fan harus dirancang aerodinamis, bacward curve dari plate allumunium
dan digerakan langsung.
Casing terbuat dari heavy gauge (1,4 mm minimum) mild steel lengkap dengan
flange di kedua sisinya untuk menyambung ke ducting dan dicat akhir dengan
epoxy powder.
Spesifikasi Teknis
a) Pre filter untuk Indoor Unit, fresh air fan harus dari bahan tipe metallic, harus
fire resistance dan washable tebal 50 mm dengan effisiensi 30-35 % dan
arrestance 94-96 % dalam keadaan low velocity (ASHARAE teest std. 52-76).
b) Filter harus dipasang rapat satu sama lainnya dan begitu juga terhadap
frame. Tidak dibolehkan adanya celah yang ditutup dengan plat disebabkan
kurangnya ukuran filter.
c) Filter yang akan dipasang harus dapat dibuktikan dari brosur merk filter
tersebut terhadap type dan effisiensinya.
d) Tahanan aliran udara mula-mula pada kecepatan 1,52 m/s (300 fpm) tidak
boleh lebih dari 20 Pa (0,08 WG) dan tahanan udara pada akhirnya
maksimum 125 Pa (0,5 WG). Filter harus dapat dioperasikan pada kecepatan
aliran udara sampai 500 fpm tanpa mengalami kerusakan. Semua filter harus
underwriter laboratory class 1 atau setara. Instalasi filter harus sesuai
dengan rekomendasi pabrik pembuat. Acces harus disediakan untuk tujuan
Lingkup Pekerjaan
3 - 44
7.7.3.
a.
b.
c.
d.
7.7.4.
Konstruksi Duct.
Bahan isolasi
Ketebalan panel
Ketebalan alumunium
Density dari
polyurethane
=
=
Tahanan tekanan
Konduktivitas panas
Ketahanan api
Koefisien gesek
Berat
Suhu optimal
penggunaan
Kelembaban
Tekanan max. dalam
duct
Air flow max.
7.7.5.
=
=
=
=
=
200 N/mm2
0,021 W/m.C
B1 (terbakar tapi tidak merambatkan api)
0,0135
1,4 Kg/m2
=
=
-50 +80 C
0 100 %
=
=
2000 Pa
12 m/s
Instalasi Ducting
1. Ducting panel tebal 20 mm, density: 52 Kg/ M3
3 - 45
2. Instalasi :
Bentangan
< 0,6 m
0,6 m-1m
Jarak maksimum
4m
2m
f.
Lubang pengetesan. Pada main supply dan return duct harus dibuat lobang
pengetesan untuk mengukur temperatur, kelembaban serta static dan velocity
pressure. Setelah selesai ditutup kembali dengan plastik probe yang diisolasi.
g. Penguatan duct, semua duct yang berukuran lebih besar 500 mm
permukaannya harus dibuat cross broken ( patah silang ).
h. Penggantung duct, cara penggantungan duct harus sedemikian rupa sehingga
praktis tidak terjadi lendutan-lendutan getaran-getaran dan deformasi.
i.
Elbow, dibuat sesuai gambar spesifikasi atau gambar detail, semua elboww harus
dari type full radius elbouw, jarijari (R t) sama dengan lebar duct. Untuk keadaan
dimana harus
3 - 46
menggunakan short radius elbouw ( R t lebih kecil dari lebar duct ) harus
memakai turning vanes.
i. Turning vanes jumlah dan posisinya ditentukan dengan chart logaritma atas
dasar (RT)/(RH). Untuk elbow tegak lurus harus memakai guide vanes double
thickness, sesuai gambar detail. Untuk mengikat konstruksi penggantung ke
beton dipergunakan ramset / dynabolt.
j. Sambungan flexible, pemborong harus memasang sambungan flexible
connection dari bahan double sheet glass cloth tebal 0,65 mm atau lebih, fire
resistant ke duct yang masuk keluar dari fan atau AHU/FCU.
k. Panjang flexible connection tak lebih dari 2 m, dan tidak menimbulkan
kebocoran pada sambungan, cara pemasangan harus dalam satu garis lurus
sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan pengecilan luas penampang.
l. Alumunium Flexible Round Duct, alumunium flexible round duct dari type 2
lapis alumunium laminate incapsulating dengan steel spring helix dan wire
spacing 2 mm jenis fire resistance. Tekanan kerja max. 5 inch H20. Flexible
duct ke peralatan memakai klem khusus ( quick klem ) dari bahan plastic.
7.8. GRILLE, REGISTER & DIFFUSER
a) Pada setiap main duct harus disiapkan volume damper untuk pengaturan
udara
b) Diffuser, grille dan register harus terbuat dari bahan alumunium anodized
profile. Pemasangan diffuser/ grille ke plafond harus memakai rubber sponge
tebal 6 mm.
c) Untuk diffuser yang supply udaranya berasal dari VAV, maka type diffuser
harus khusus untuk pemakain dengan VAV.
d) Warna untuk diffuser, grille dan register di anodized dengan warna akan
ditentukan kemudian oleh Arsitek / Direksi.
e) Supply register harus mempunyai vertical dan horizontal blade yang dapat
diatur defleksinya dan memakai volume damper.
f) Grille sama seperti supply register dalam konsstruksinya, tanpa
memakai volume damper.
g) Damper dari diffuser adalah galvanized iron sheet BJLS 80 type : Opposed
blade damper.
Finishing
: di cat hitam
h) Konstruksi hendaknya cukup kaku dan tidak bergetar karena aliran udara, serta
dapat dikunci pada kedudukan yang dikehendaki.
i) Tidak dibenarkan memakai baut pada permukaan dari diffuser / grille /
register.
j) Slot diffuser dari tipe 1,2, atau 3 slot, material adalah alumunium anodized
dengan
warna yang akan ditentukan oleh arsitek.
Slot harus mempunyai pengarah aliran ( deflector ) yang baik dalam
konstruksinya sehingga fungsi deflector betul-betul membentuk pola aliran
yang memenuhi standartnya dan tidak berubah posisi karena aliran udara.
Bila slot diffuser adalah menerus (continous) maka sambungan antara harus
memakai alignment strip.
7.9. PLENUM
a) Pleneum sesuai dengan dimensinya harus menggunakan material sesuai
dengan ketentuan yang tersebut terdahulu.
b) Seluruh sisi plenum harus diperkuat dengan besi siku 40 x 40 x 3 dan kalau
perlu memakai bracing pada sisi yang paling panjang.
7.10.
PEKERJAAN PEMIPAAN
7.10.1.
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada butir ini adalah pengadaan dan pemasangan instalasi
pemipaan lengkap dengan fitting-fitting, alat-alat bantu, acessories dengan isolasi
atau tanpa isolasi sesuai seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana yang
melengkapi dokumen ini.
3 - 47
7.10.2.
Umum
Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang
tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan route dan ukuran pipa.
Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan
dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut detail atau potongan-potongan yang
diperlukan dan mendapat persetujuan dari Pihak Pemberi Tugas dan MK sebelum
dilaksanakan.
7.10.3.
Material
1. Pipa Condensate
2. Pipa Refrigerant
7.10.4.
Konstruksi Pemipaan Refrigerant & Drain untuk Split System.
1. Menyediakan dan memasang instalasi pemipaan untuk seluruh system AC,
(refrigerant dan drain/kondensasi) termasuk fitting-fitting dan alat-alat bantu).
2. Hendaknya semua pipa refrigerant harus dikerjakan secara hati-hati dan
sebaik mungkin, sebelum dipasang semua bagian harus sudah bersih, kering
dan bebas dari debu dan kotoran dan hendaknya dipasang sependek mungkin.
3. Kontraktor sudah harus memperhitungkan adanya perbedaan tinggi antara
Kondensing
dan Evaporator terhadap adanya panjang pipa yang melebihi dari
standard.
Sambunga pipa jenis "hard drawn tubing harus disambung
perantaraa
4. n
dengan
n
wrought copper fitting atau
porbus brass fittings, dan dianjurkan dipakai
non
solder
perak dengan meniupkan gas
seperti nitrogrn kering ke dalam pipa sedan
mulia
yang
g
disambung untuk menghindarkan terbentuknya kerak oksida di
dalam pipa.
Solder lunak
50-50"
5. "tintead
tidak
boleh dipergunakan, solder tintead 95-5" dapat
dipergunak kecual
an
i
pada pipa discharge gas panas.
6. Pipa jenis "soft drawn tubing" dapat disambung dengan solder, nyala api atau
lainnya yang sesuai untuk pipa refrigerant. Pada pipa "precharged refrigerant
lines" yang disediakan oleh pabriknya maka harus dipasang sesuai dengan
persyaratan pabrik.
7. Pipa refrigerant harus disangga dan digantung dengan baik untuk mencegah
melentur dan meneruskan getaran mesin kepada bangunan.
8. Pipa refrigerant harus dipasang sesuai dengan persyaratan "Ashrae Guide
Book" dan
atau persyaratan
pabrik.
Fitting untuk flare points hendaknya jenis
SAE
brass flare
9. standard
forged
menurut
ARI standard 720 dengan unit short shank flare.
dipasang dalam
sebelum masuk
10. Strainer hendaknya jaringan
refrigerant
ke
thermostatic expansion valve.
7.11.
7.12.
7.12.1.
Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan untuk elektrikal/ kontrol ini adalah pengadaan dan pemasangan
seluruh instalasi listrik (termasuk motor listrik) pengkabelan, panel-panel dan
instrumentasi kontrol seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar rencana/
diagram yang melengkapi dokumen ini.
3 - 48
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
7.12.2. Umum
Seperti
ditunjukka dalam
rencana, jalur- jalur kabel dan
pane
yang
n
gambar
perletakan
l
motor seperti
tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan lokas
dan yang
route,
i
pane dan perletakan instrument
l
kontrol.
Pemborong AC harus menyiapkan kabel control dari thermostat menuju Outdoor Unit
dan Indoor
Unit dan melakukan penyambungan kabel power dari panel ke Outdoor/Indoor
Unit.
Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan
dengan
jalurinstala lainnya berikut detailyang diperlukan untuk mendapatkan
jalur si
detail
persetujuan
Direksi. Pemborong wajib mengikuti peraturan- peraturan yang berlaku yang
dikeluarkan oleh :
Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Lembaga Masalah Ketenagaan
(LMK)
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Lembaga
Pengujian
Bahan
Dinas
Keselamatan Kerja
Spesifikasi Teknis
1. Peralatan Listrik
Motor Listrik
Motor untuk FCU (IU) : - Jenis induction motor, (motor satu
permanent split capacitor packaged dengan
dengan thermal overload FCU) protector.
1 ph/220 V/50 Hz
3 tingkat kecepatan
Insulation class E
jumlah phasa
: - Motor yang menjadi satu dengan fan,
tergantung
kapasitas
fan.
Semua motor listrik yang digunakan untuk
mempuny
fakto minimu
proyek ini
ai
power r
m
0,8. Putaran motor maximum 1450 rpm
(untuk
motor-motor tsb. diatas).
Motor-motor
digunakan
harus sudah memenuhi
(Amerika
yang
disini
standard
NEMA
),
B.S (Inggris), DIN (Jerman), dan JIS
(Jepang).
Motor Fan
Panel Starter
-
voltmeter
serta
phase,plat
nama
disconneting
switch
: PI
:C
range C to
pada
32
: 16 V DC/10 mA
: max. 50 C 90 %
RH
: 2 - 10 V
: 0-16 V DC/max. 0,1
mA
3 - 50
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
AC harus
dan memasang (sesuai dengan gambar
Pemborong
menyediakan
rencana,
gambar
atau kerja
yang disetujui) semua dudukan (support) atau penggantung
(hanger) untuk mesin- mesin, alat- alat, pipa yang diperlukan.
kondisi- kondisi setempat, dudukanUntuk
menyesuaikan dengan
dudukan
atau
penggantung- penggantung tersebut harus dibuat dari
profil,
konstruksi pipa,
batang
(rod)
sesuai dengan
rencana atau kerja yang disetujui. Semua
atau strip
gambar
dudukan
haru mempunya
s
i
pelat-pelat (flanges) yang cukup dan dibuat pada lantai.
Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada rangka baja dan
harus berkonsultasi dengan Direksi dan Pemborong Sipil.
pada balok pelat struktur yang
Pembebanan
atau ditimbulkan
oleh
dudukandudukan atau penggantung-penggantung
hendaknya dijaga
dapat
tersebut
agar
terbagi
cukup merata
tidak menimbulkan tegangan- tegangan yang tidak
sehingga
wajar.
harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangnya tidak akan
Pemborong AC
menyebabkan
penerusa
(vibratio
nois
transmission) kedalam
n
suara dan getaran n
& e
ruanganruangan yang dihuni.
Dalam hal ini dilakukan oleh ahli atau tenaga ahli yang ditunjuk.
harus jawab
modifikasi modifikas
Pemborong
bertanggung atas
i
yang perlu untuk
memenu
syarat
hi
tersebut.
7.15.
7.15.1.
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini adalah pelaksanaan testing, adjusting dan balancing untuk
seluruh sistem tata udara dan ventilasi mekanis sehingga didapatkan besaranbesaran pengukuran yang sesuai seperti yang terlihat dalam gambar-gambar
rencana sehingga sistem betul- betul dapat berfungsi dengan baik dan sesuai
dengan rencana.
7.15.2.
Umum
Pelaksanaan TAB
adjusting dan
mendasar maksimal
(testing
balancing)
secara
harus
mengiku standard/
petunjuk yang
umum seperti tandard
ti
atau
berlaku
secara
NEBB,
dan SMACNA dengan menggunakan peralatan- peralatan ukur yang
ASHRAE
memenuhi untuk
pelaksanaan TAB tsb.
7.15.3. Peralatan Ukur.
Minimal peralatan ukur sperti dibawah ini harus dimiliki oleh kontraktor ybs. antara
lain :
1. Pengukuran laju aliran udara
- Pitot tube dengan inclined manometer Anemometer dan sejenisnya.
- Hood untuk mengukur udara didiffuser.
2. Pengukuran temperatur udara
- Sling psychrometric
- Thermometer
3. Pengukuran putaran (rpm)
- Tachometer atau sejenisnya
4. Pengukuran listrik
- Voltmeter
- Ampermeter / ampertang
5. Pengukuran tekanan - Barometer / pressure gauge
dar
6. Tool (alat-alat kerja) yang diperlukan dalam merubah setting/ kedudukan i
peralatan balancing.
7.15.4.
Pelaksanaan TAB
Sacara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh sistim dan bagianbagiannya,
sehingga didapatkan besaran- besaran pengukuran yang sesuai atau mendekati
besaran besaran yang ditentukan dalam rencana.
3 - 51
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
da
putara blowe
1. Test n
sesuaikan n
r
sesuai kebutuhan design.
Test dan catat motor full load
2. amper.
pengukura denga
tube (tube traverse) untuk mendapatkan
3. Lakukan
n n
pitot cfm
fan sesuai
dan design.
dan catat static
4. Test pressure
pada inlet dan outlet dari fan.
5. Test dan sesuaikan cfm atau l/s untuk sirkulasi udara.
dan sesuaikan
6. Test kebutuhan
udara luar untuk masing- masing FCU/ FAN.
7. Test dan catat temp. d b dan w b dari udara masuk dan keluar dari coil.
8. Sesuaikan cfm yang dibutuhkan pada semua cabang-cabang utama
9. Sesuaikan kebutuhan cfm untuk masing-masing zone
10. Test dan sesuaikan masing-masing diffuser/grille terhadap kapasitas dalam
batas % yang dibolehkan.
11. Indentifikasi ukuran, type, masing-masing diffuser dan lakukan recheck
terhadap performance dari jenis diffuser.
PRODUK INSTALASI TATA UDARA
NO.
1.
AC Sistem VRV
Daikin, Mitsubitshi
2.
Motor
3.
Fan
3 - 52
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
4.
Isolasi Ducting
5.
Ducting
6.
MG, ABB
7.
Isolasi Pipa
8.
Pipa Tembaga
Kembla, Crane
9.
Pipa PVC
10.
Kabel Listrik
11.
Grille
12.
Diffuser
13.
Aluminium Foil
14.
Flexible Duct
15.
Filter
16.
Isolasi Ducting
17.
Peredam Getaran
Sigma
Cool,
Confordaire
Sigma
Cool,
Confordaire
Prima
Wangi,
Prima
Wangi,
Hydraulic connections
Electric connections
Control board
Instrumentations
8.4. SPRINGKLER CONTROL VALVE SET
1. Springkler control valve set terdiri dari dua keperluan yaitu main control
valve set dan branch control valve set.
2. Main Control Valve Set
q Main Control Valve Set harus dipasang setiap maksimum 500
kepala springkler untuk bahaya kebakaran ringan dan 1000
kepala springkler untuk bahaya kebakaran sedang.
q Main Control Valve set harus mampu memberikan signal
listrik kepada control alarm system maupun dengan
mechanical alarm gong apabila terjadi suatu aliran air
sebesar satu kepala springkler
q Main Control Valve set antara lain harus terdiri dar peralatan
sbb :
Flow switch
Pressure indicators
3 - 55
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
4. Sprinkler Flushing
q Sprinkler flushing harus dipasang diibagian ujung dari branch
main pipe atau branch sub main pipe.
q Springkler flushing dimaksud untuk membuang air mati dalam
jaringan pipa springkler.
q Springkler flushing terdiri dari pipa drain diameter 25 mm yang
ditap dari ujung branch main atau submain ke springkler drain
riser melalui valve.
8.5. SPRINKLER HEAD
Sprinkler head yang dipergunakan disini dari jenis glass bulb dengan temperatur
pecah 68 0C, dibuat dari Chromium plated brass yang dilengkapi dengan flushing
flange, kecuali daerah gudang dan parkir boleh mempergunakan bronze finish.
Sprinkler Test Valve & Drain ( STV & D )
q STV & D harus dipasang seperti tertera dalam gambar perencanaan
q Test valve harus diset pada laju aliran sebesar satu kepala sprinkler
terkaiit q Drain Valve harus dapat mengalairkan alir mati dalam
jaringan pipa sprinkler q STV & D terdiri dari lockable Test Valve dan
Lockable Drain Valve.
8.6. BOX HIDRAN
1. Indoor Hydrant Box (class III NFPA) harus terdiri dari peralatan sbb :
Steel box recessed type, ukuran 750 mm, 1500 mm T & 250 mm D
dicat duco warna merah dengan tulisan warna putih HIDRAN pada
tutup yang dapat dibuka 180 dan dilengkapi stopper.
Box harus dilengkapi Alarm Push Button, Alarm Lamp dan Alarm
Horn.
Merek untuk referensi adalah ITACHIBORI No.B- 8 dengan modifikasi.
Hose rack untuk slang 40 mm, chronium plated bronze dengan
jumlah gigi disesuaikan dengan lebar box.
3 - 56
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
2. Siamese connection dibuat dari bronze lengkap dengan built-in check valve
dan outlet coupling yang sesuai dengan standard yang dipergunakan oleh
Dinas Pemadam Kota.
8.9. PEMADAM API RINGAN (PAR/PFE)
1. PAR disediakan sebagai sarana pemadaman awal yang dapat dilakukan oleh
setiap penghuni bangunan.
2. Untuk daerah umum dalam bangunan disediakan 1 bh PAR jenis bubuk kering
kapasitas minimal 3 kg setiap luas 100 m2.
3. Untuk ruangan mesin disediakan 1 bh PAR jenis CO2 kapasitas 5 kg untuk
setiap luas 100 m2.
8.11.
2. POMPA PACU ( UP
Kapasitas
Head
Type
Housing
Impeller
Packing / Seal
Shaft
Bearing
Couple
Sincronous speed
Feed voltage
Rotor
01 )
: 25 GPM
: 10 bar
: Vertical Multi Stage Centrifugal pump
: Cast iron
: Cast Bronze
: 2900 rpm
: 220 / 380 V / 3 phase / 50 Hz
: NEMA Standard
: Squiirel cage
:
:
:
:
IP 44
F
72 kw
Automatic start dengan pressure switch. Manual stop
Oleh operator
Jumlah
: 1 unit
Standard pompa
: NFPA Standard
Perlengkapan pompa :
q Pipa isap dan pipa tekan dengan sambungan kaku dan lentur dengan
Victaulic coupling sesuai standard UL / Fm
q Manometer tekan dan isap
q Pressure switch
q Panel control pompa ( UL / FM standar )
q Automatic aiir relief valve
: Mechanical Seal
: SS 304
: Sealled ball bearing
: Direct Couple
: 2900 rpm
: 220 / 380 V / 3 phase / 50 Hz
: Squiirel cage
3 - 57
Protection class
: IP 44
Insulation class
:F
Daya pompa
: 3 kw
Sistem operasi
: Automatic start stop dengan pressure switch.
Jumlah
: 1 unit
Standard pompa
: NFPA Standard
Perlengkapan Pompa :
q Unit panel daya, kabel dan kontrol
q Pemipaan isap dan tekan dengan sambungan kaku dan lentur dari
Victaulic.
q Manometer isap dan tekan.
3. POMPA KEBAKARAN
Kapasitas
Head
Type
Housing
Impeller
Packing
Shaft
Bearing
Couple
Sincronous speed
Ukuran
Bahan
Perlengkapan
SPRINKLER
Type
12.
13.
14.
: CO2
: Up right &
Pendent
HYDRANT VALVE
Size
: 1 & 2
MAIN CONTROL
VALVE
Size
: 4, 6 & 8
SPRAY NOZZLE
Size
: 1 1 / 2 & 2 1 / 2
15. HOSE
16. PRESSURE SWITCH
17. PRESSURE GAUGE
3 - 59
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
URAIAN
MERK
1.
Fire pump
2.
Jockey
Pump
3.
4.
Springkler Head
5.
6.
7.
Flowswicth
8.
Buttefly
9.
10.
Globe
Valve
11.
12.
Fire Extinguisher
13.
Pillar Hydrant
14.
Siammesse Connection
15.
16.
17.
Joint Coupling
Release Valve
Class 16 K
Class 20
3 - 60
Ozeki, Appron
Danfos,Belimo
l.
Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan
kewajiban Pelaksana Pekerjaan untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut, sehingga sesuai dengan ketentuan pada RKS ini tanpa adanya
ketentuan tambahan biaya.
Bus bar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai
berikut
:
Phasa
Netral
Ground
Circuit breaker
Penggunaan MCB :
Outgoing pada
3 - 62
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Alat Ukur
Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting
dalam kotak tahan getaran. Untuk Ampermeter dan Voltmeter
dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1%
dan bebas pengaruh induksi serta bersertifikat tera dari LMK / PLN
( minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur). Komponenkomponen pengukuran yang dipakai :
KW meter
Ampermeter
Voltmeter
Frequency
Meter Cos Phi
Meter
1.3.2.
3 - 63
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
2.
3.
1
1
4.
5.
Frequency meter
KWH meter
KW meter
Hours meter
DC Volt meter
DC Ampere meter
Signal Lamps :
Main CB ON
Main Failure
Genset Running
Genset on Load
Alarm Enable
Battery On
Over Temperatur
Start Failure
Under Voltage
3 - 64
Charge Failure
Reverse Power
Emergency Stop
CB Tripped
Push Button :
1
Signal Lamp Test
2
Signal Reset
3
Emergency Stop
4
CB Closed
5
CB Open
ck. Kabel Tegangan Rendah
1 Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas.
2 Pada prinsipnya kabel-kabel yang dipergunakan adalah jenis NYY,
NYM, NYA, NYFGbY, FRC, NYMHY, BCC. Untuk kabel feeder / power
dari jenis NYY, kabel penerangan dipergunakan kabel NYM sedangkan
untuk kabel grounding dari jenis BCC
3 Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan
min. 0,6 KV dan 0,5 KV untuk kabel NYM
4 Kabel FRC (kabel tahan api) harus mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- Fire Resistance
- Fire Retardant
- Low Smoke
- Halogen Free
- Low toxicity
- Low corrosivity
- Ambient Temperature : 20 60C
5 Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm
cl. Lighting Fixtures
6. Reccessed Mounted (RM)
Tabung lampu yang dapat dipakai adalah Seri 84 (Natural White) TLD atau sesuai dengan persetujuan Pemberi Tugas.
7. Lampu TL Balk
Tabung lampu yang dapat dipakai adalah Seri 84 (Natural White) TLD atau sesuai dengan persetujuan Pemberi Tugas dan Konsultan
Pengawas.
8. Lampu Baret
10.
11.
12.
13.
1.3.5.
1.3.6. Konduit
Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC
High Impact. Factor pengisian konduit harus mengikuti ketentuan
pada PUIL.
1.3.7.
3 - 66
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Panel-panel
21. Sebelum pemesanan/pembuatan panel, harus mengajukan gambar
kerja untuk mendapatkan persetujuan perencana dan Konsultan
Pengawas.
22. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik
pembuat dan harus rata ( horizontal ).
23. Letak panel seperti yang ditunjukan dalam gambar, dapat
disesuaikan dengan kondisi setempat.
24. Untuk panel yang dipasang tertanam ( inbow ) kabel - kabel dari / ke
terminal
panel harus dilindungi pipa PVC High Impact yang tertanam dalam
tembok secara kuat dan teratur rapi. Sedangkan untuk panel yang
dipasang menempel tembok ( outbow ), kabel-kabel dari / ke terminal
panel harus melalui tangga kabel.
25. Penyambungan kabel ke terminal harus menggunakan sepatu kabel (
cable lug ) yang sesuai.
26. Ketinggian panel yang dipasang pada dinding (wall-mounted) =
1,600 mm dari lantai terhadap as panel.
27. Setiap kabel yang masuk / keluar dari panel harus dilengkapi dengan
gland dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan
yang tajam.
28. Semua panel harus ditanahkan.
1.5.2.
Kabel Kabel
29. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel
mark yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan
arah beban.
30. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasikan phasenya sesuai dengan ketentuan PUIL.
31. Kabel daya yang dipasang horizontal / vertical harus dipasang pada
tangga kabel, diklem dan disusun rapi.
32. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali
pada T-doos untuk instalasi penerangan.
33. Untuk kabel dengan diameter 16 mm atau lebih harus dilengkapi
dengan sepatu kabel untuk terminasinya.
34. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm atau lebih harus
mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolder dengan
timah pateri.
35. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau
instalasi lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan
pelindung pipa galvanis dengan penampang minimum 2 kali
penampang kabel.
36. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton
harus dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan penampang
minimum 2 kali penampang kabel.
3 - 67
1.5.4.
Pentanahan (Grounding)
47. Sistem pentanahan harus memenuhi peraturan yang berlaku dan
persyaratan yang ditunjukan dalam gambar / RKS.
48. Seluruh panel dan peralatan harus ditanahkan. Penghantar
pentanahan pada panel-panel menggunakan BCC dengan ukuran
min. 6 mm dan max. 95 mm, penyambungan ke panel harus
menggunakan sepatu kabel (cable lug).
49. Dalamnya pentanahan minimal 12 meter dan ujung elektroda
pentanahan harus mencapai permukaan air tanah, agar dicapai
harga tahanan tanah (ground resistance) dibawah 2 (dua) ohm, yang
diukur setelah tidak hujan selama 3 (tiga) hari berturut-turut.
50. Pengukuran Pentanahan tanah dilaksanakan oleh Pelaksana
Pekerjaan setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Pengukuran ini harus disaksikan Konsultan Pengawas.
1.6. PENGUJIAN
u.
v.
1.7.
NO LOAD TEST
Test ini dilakukan tanpa beban artinya peralatan di test satu per satu
seperti misal pengujian Instalasi 0,6/1 KV (Kabel Tegangan Rendah):
1.8.
Uraian
Komponen Panel
TR
Spesifikasi Teknis
MCB
MCCB Fixed
MCCB Adjustable Rating
ACB Adjustable Rating
Capasitor 525 V
Merk / Produk
MG, GE , ABB
Panel Maker
Nokian, Alpivar, MG
Rickstar, Hasna Prima, Ega
Tekelindo, GEM
3 - 70
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
No
Uraian
Spesifikasi Teknis
Voltmeter
Frequency Meter
Cos phi meter
Merk / Produk
SACI, CIC, GAE
SACI, CIC, GAE
SACI, CIC, GAE
Telemecanique / Omron /
Axle
Omron/National/
Telemecanique
Control Relay
Contactor, Star
Delta
starter, DOL
Telemecanique / AEG /
Siemens
Control Fuse
4A
Kabel kabel
10
Konduit
11
Cable Mark
3M, Legrand
12
Philips
Philips
Philips
Philips, Vossloh
Philips, Vossloh, Schwabe
Creation, Philips, Interlite
13
Philips
Creation, Philips, Interlite
14
Recced Mounted
RM 300 M4
Fluorescent TL-D
Starter
Condensor
Fitting
Ballast
Armature
Philips
Philips
Philips
Philips, Vossloh
Philips, Vossloh, Schwabe
Creation, Philips, Interlite
15
Lampu Baret
Fluorescent TL-D
Starter
Condensor
Fitting
Ballast
Armature
Philips
Philips
Philips
Philips, Vossloh
Philips, Vossloh, Schwabe
Creation, Philips, Interlite
16
Lampu GMS
Fluorescent TL-D
Starter
Condensor
Fitting
Philips
Philips
Philips
Philips, Vossloh
Risesun/ Omron / MG
Supreme, Kabelindo, Kabel
Metal, Voksel
Fuji, Nexans, Radox
Ega, Clipsal
3 - 71
No
Uraian
Spesifikasi Teknis
Merk / Produk
Ballast
Armature
17
Lampu Exit
Fluorescent TL-D
Starter
Condensor
Fitting
Ballast
Armature
Philips
Philips
Philips
Philips, Vossloh
Philips, Vossloh, Schwabe
Creation, Philips, Interlite
18
Nicad Battery
Minimal 2 jam
19
Stop kontak,
Saklar
20
z.
Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan
kewajiban Pelaksana Pekerjaan untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut, sehingga sesuai dengan ketentuan pada RKS ini tanpa adanya
ketentuan tambahan biaya.
3 - 72
2.12.
PENGUJIAN / PENGETESAN
Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem penangkal petir yang dipasang,
maka harus diadakan pengetesan terhadap instalasinya maupun terhadap
sistem pentanahannya. Pengetesan yang harus dilakukan :
Continuity test :
Pelaksana Pekerjaan harus memberikan laporan hasil testing tersebut.
Uraian
Air Terminal
Spesifikasi Teknis
Jenis Non Radio aktif
Radius Perlindungan minmal 70 meter
Produk
LPI Guardian, System
3000, Prevectron
Conductor
Pipa Galvanized
HV Shielded Cable 50 mm
- Medium Class
4 besar
PPI, Bakrie, Spindo
PLN dan Genset akan mati setelah melalui waktu pendinginan/cooling down
time sekitar 300 detik (adjustable), dengan pertimbangan agar rectifier
perangkat tidak mengalami perubahan catu daya dalam waktu pendek.
3.3. LINGKUP PEKERJAAN
3.3.1.
3.3.2.
3.3.3.
3.3.4.
3.3.5.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
3 - 76
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Kegagalan start
Tombol reset
Dan lain-lain
87. AMF Digital harus mampu menjalankan Diesel Genset pada waktu
tegangan
PLN mencapai batas 80 % dari tegangan nominalnya tanpa
kelambatan waktu operasi. Waktu start Diesel Genset adalah sekitar
10 15 detik kemudian.
88. AMF harus dapat menghentikan pelayanan Diesel pada waktu
pelayanan dari PLN telah normal kembali dan kemudian
menghentikan Diesel dengan kelambatan waktu operasi tidak kurang
dari 10 menit.
89. Pelaksana Pekerjaan wajib menyediakan titik pentanahan bagi mesin
Diesel Generator, titik netral Generator, PKG dan semua bagian
logam didalam Ruang Diesel, termasuk rak dan tangga kabel dan
pintu-pintu ruangan yang terbuat dari logam sesuai dengan
ketentuan ini.
3.4.2. Instalasi
90. Diesel Genset harus didudukan di atas pondasi dengan
mempergunakan
spring
atau
rubber
mounting
yang
direkomendasikan oleh pabik pembuat.
91. Spring anti vibration mounting harus mempunyai effisiensi tidak
kurang dari 95%.
92. Posisi Diesel Genset harus lurus baik secara vertical maupun
horizontal.
93. Anchor dari Diesel Genset harus benar-benar tepat pada lubang pondasi yang telah
ditetapkan dan dicek dengan baik dan kuat.
94. Pipa exhaust dan Silencer harus diisolasi dengan Rockwool 2 density
60 kg/m dan dibungkus dengan galvanized sheet di sepanjang pipa (
jacketing ).
95. Sambungan pipa ke mesin harus mempergunakan flexible joint.
3.4.3. Pengujian
14. Test pabrik pembuat harus dilakukan menurut standard
pabrik dan minimal meliputi testing :
Insulation level
Squence
Protection device
Operation
Temperature rise
Governour control
Squence
Protection device
Operation
3 - 77
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
3.5.KETENTUAN
TEKNIS
PERALATAN ss. Diesel
Operation)
BAHAN
DAN
Engine (Single
Type
Kapasitas Prime
Putaran
Pendinginan
Aspiration
Starting
Jumlah Silinder
Type of engine
Governor
Fuel System
Konsumsi Bahan
bakar
Country of Origin
tt. Measuring Device
vv.
Perlengkapan
: 1 ( satu )
xx. Alternator
Output kontinyu
Tegangan
Frekwensi
Power Factor
Connection
Protection
Insulation
Overload capacity
3 - 78
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Voltage regulation
silicon
3.6.1. Umum
96. Tangki penyimpanan bahan bakar harian harus mempunyai kapasitas
minimum tidak kurang dari 500 liter. Tangki ini harus terbuat dari
bahan Mild Steel Plate melalui proses anti karat.
97. Tangki penyimpanan bahan bakar harus mempunyai sarana
penyambungan pipa pengisian dari tangki bahan bakar mingguan,
pipa pemakaian (supply), pipa pengembalian (return) bahan bakar,
pipa pembuangan gas ( ventilasi ), alat pengukur isi tangki dan
pengatur operasi pompa bahan bakar alasan sebagai indicator low
level lengkap dengan alarm / buzzer.
98. Pelaksana Pekerjaan wajib memberikan lapisan anti karat
Zinchromate buatan ICI atau setara sebanyak 2 lapis dan cat akhir
berwarna coklat pada dudukan tanki di atas.
99. Pompa bahan bakar adalah jenis Gear Pump yang sesuai untuk
pemakaian bahan bakar berkapasitas tidak kurang dari yang
ditunjukkan dalam Gambar Rencana ( 50 liter / menit ), dan
digerakkan oleh motor listrik sesuai dengan kebutuhan serta
dilengkapi dengan panel kontrol operasi otomatis dan manual.
100.
Pelaksana Pekerjaan membongkar dan memasang kembali
pompa bahan bakar manual existing dengan pemipaan secara parallel dilengkapi
Gate Valve dan Check Valve.
101.
Pipa bahan bakar yang dipergunakan adalah pipa baja hitam,
medium class, dengan penyambungan pipa ulir, kecuali pada tempat
penyambungan tangki penyimpanan bahan bakar, pompa bahan
bakar dan peralatan-peralatan lainnya. Untuk hubungan dengan
peralatan tersebut dipergunakan tipe penyambungan Flange.
Penyambungan Flange juga diharuskaan pada pemipaan yang
panjangnya lebih dari 12 m.
102.
Diameter pipa bahan bakar yang dipergunakan harus sama
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana dan mempunyai
perlengkapan katub operasi seperti tertera dalam Gambar Rencana.
103.
Pipa bahan bakar secara keseluruhan harus dilapis dengan
lapisan anti karat Zinchromate dari ICI sebanyak 2 lapis dan cat
finishing. Warna cat akan ditentukan kemudian.
104.
Katup operasi yang diameter lebih bedar dari 50 mm harus
terbuat dari bahan besi cor dengan sambungan-sambungan jenis
Flange
105.
Check Valve yang dipergunakan harus dapat menahan aliran
balik dari bahan bakar. Diameter alat ini ditunjukkan dalam Gambar
Rencana sesuai dengan ukuran pipanya.
106.
Setiap hubungan pipa dengan pompa harus dilengkapi dengan
pipa flexible, yang terbuat dari bahan karet khusus untuk bahan
bakar, dimana penyambungannya dengan system flange. Ukuran alat
ini harus sesuai dengan pipa yang terhubung.
3.6.2. Spesifikasi Pompa Bahan Bakar
Type
: Gear
Laju Aliran
: 50 liter / jam
Tekanan
: 1,5 bar
Motor
: 0,50 / 0,75 HP, 220 V / 380 V, 3 ph, 50 Hz
Pompa dapat bekerja secara manual &
On / Off
: automatic
3 - 79
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
bi. Khusus untuk pemasangan peredam yang akan ditempatkan pada ruang
peredam suara, Pelaksana Pekerjaan harus mempergunakan baja siku 40 x
40 x 4 mm sebagai rangka dudukannya.
bj. Lubang ventilasi ( Intake air maupun Exhaust air ) harus dilengkapi dengan
sound attenuator sehingga kebisingan di sisi-sisi tersebut tidak lebih dari 60
dB, 3 meter dari jarak dinding perimeter.
bk. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan membuat perhitungan kembali system
peredaman suara ini untuk menentukan ukuran sound attenuator
berdasarkan noise level yang telah ditentukan tersebut di atas.
bl. Untuk kelengkapan system peredaman suara ini maka pintu-pintu ruang
Genset haruslah memiliki Transmission loss ( TL ) 40 dB.
3.10.
3 - 80
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
bo. Sistem exhaust ventilasi Ruang Genset untuk sirkulasi udara didalam ruangan pada
kondisi Genset stand by dan system exhaust ventilasi tidak beroperasi saat
generator operasi.
PRODUKSI INSTALASI GENSET
Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi
spesifikasi. Pelaksana Pekerjaan dimungkinkan untuk mengajukan alternative
lain yang setaraf dan Pelaksana Pekerjaan baru dapat menggantinya bila
sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas.
Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :
No.
1
Uraian
Diesel Generator
Spesifikasi Terknis
Merk / Produk
Type
: Open
Daewoo, K2 Power,
Mitsubishi
Alternator
Teganga
n
Frekuen
si
: 50 Hz
Power
Factor
: 0,8
: 380 ~ 415 V
MCB
Merlin Gerlin ( MG ),
Siemens,
Atau setara
AMF Module
Digital
KWH Meter
Standar
d
Komponen Panel
Standar
d
6
Control Relay
Omron, Telemecanique,
National
Control Fuse
Current Transformer
Measuring Device
Voltage meter
Ampere meter
KWH
meter
3 - 81
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
No.
Uraian
10
Kabel-kabel
11
Spesifikasi Terknis
Merk / Produk
Kabelindo,
Supreme
Kabel Metal,
Tranka
Tri Abadi, Interack
br. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan
kewajiban Pelaksana Pekerjaan untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya
ketentuan tambahan biaya.
4.2. PENJELASAN SISTEM
bs. Fungsi sistem deteksi dan alarm kebakaran adalah sistem deteksi awal
apabila terjadi kebakaran, dimana pada waktu terjadi kebakaran akan
memberikan indikasi secara audio (bell) maupun visual (lampu warna
merah) dari mana asal kebakaran tersebut dimulai, sehingga dapat diambil
tindakan pencegahan sedini mungkin.
bt. Fire alarm system ini menerima signal kebakaran yang diberikan baik secara
otomatis dari detector maupun secara manual dari push button box.
4.3. LINGKUP PEKERJAAN
Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan instalasi ini harus melaksanakan
pengadaan, pemasangan & pengujian serta menyerahkan dalam keadaan
beroperasi dengan baik dan siap untuk dipakai. Bahan-bahan dan peralatanperalatan pembantu instalasi fire alarm system harus sesuai dengan
persyaratan-persyaratan pekerjaan dan gambar instalasi fire alarm system.
4.4. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN
Peralatan utama yang terdapat dalam sistem Fire Alarm ini adalah :
Alarm Bell
Zone Indicator
Indicator Lamp
Module
3 - 82
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
3 - 83
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
3 - 84
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Power
Consumption
Desibel Rating
: 1,2 Watt
: 85 dB. at 3
m
Zone Indicator
Zone Indicator ini menunjukan zone mana yang bekerja. Zone
Indicator ini ditutup dengan plastik dan pada tutup ini terdapat tulisan
Zone Number (Nomor Zone) yang disesuaikan dengan letak zone
indicator tersebut.
Indicator Lamp
Indicator Lamp merupakan lampu indikator yang dipasang paralel
dengan group detector. Lampu indicator ini akan menyala hanya jika
group detector yang bersangkutan bekerja.
Main Control Fire Alarm (MCFA)
MCFA yang digunakan memakai Sistem Addressable 2 loops dengan
Detector Convensional kapasitas 40 zones. Kelengkapan MCFA antara lain
Fireman intercom, Synthetic Sound, Sealed Acid Battery, Power supply
charger yang mempunyai voltmeter DC. MCFA harus mempunyai pintu
dengan jendela penglihat (LCD).
3 - 85
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Kabel untuk instalasi Main Bell dan Red Lamp menggunakan kabel
NYM 3 x 2,5 mm.
4.5.PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN
bu. Denah setiap lantai menunjukan lokasi perkiraan letak detector dan
peralatan-peralatan lain dari sistem ini, dimana letak yang pasti dijelaskan
pada gambar.
bv. Untuk manual push button, dipasang pada ketinggian 1,5 m dari lantai.
Alarm Bell dipasang kira-kira 0,5 m di bawah plafond.
bw. Disekitar detector harus ada ruangan bebas sekurang kurangnya pada jarak
0,6 m dari detector tanpa ada timbunan barang atau alat-alat lainnya.
bx. Semua kabel harus dipasang didalam conduit, baik yang diatas plafond
(horizontal) maupun yang di dinding / tembok / beton (vertical). Ukuran
conduit dan kabel harus sesuai gambar rencana.
4.6.TESTING / COMMISSIONING
by. Setelah pekerjaan Fire Alarm ini diselesaikan, harus dilakukan testing /
pengetesan, yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas.
bz. Satu persatu detector ditest, dengan menggunakan alat pemanas dan untuk
smoke detector menggunakan asap.
ca. Tiap-tiap zone, ditest satu persatu dan diberi nomor urutan zonenya.
4.7.LAIN-LAIN
Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan, walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan sehingga
instalasi dapat bekerja dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Ditempat
pekerjaan, pengawas menempatkan petugas pengawas yang bertugas setiap saat
untuk mengawasi pekerjaan Pelaksana Pekerjaan agar pekerjaan dapat dilaksanakan
atau dilakukan sesuai dengan isi Surat Perjanjian serta dengan cara-cara yang benar
dan tepat serta cermat.
No
Uraian
Spesifikasi Teknis
MCFA , dilengkapi :
- Sealed Acid Battery
- Power supply
- Battery charger
Tipe : Konvensional
Kap. : 2 loops
Alarm Bell
Standard model
Local lamp
Detector Coventional
Jack Telephone
Kabel-kabel
NYA, NYM,ITC
STP AWG 18
Produk
Esser, Edward,
Siemens
Esser, Edward,
Siemens
Esser, Edward,
Siemens
Esser, Edward,
Siemens
Esser, Edward,
Siemens
Esser, Edward,
Siemens
Kabelindo, Supreme,
Kabel Metal, Voksel
3 - 86
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
No
Uraian
8 Konduit
Spesifikasi Teknis
PVC high impact
Produk
Ega, Clipsal
Contact relay
Power
Cassette Player/CD
Player.
Frequency
Response
Distortion
S/N Ratio
Capacity player
: 30 10.000 Hz
: 1%
: 50 dB
: CD, MP3/MP4, Cassete Recorder
T u n e r.
Output level
: - 20 dB
Output
impedance
: 10 K ohm
Distortion
: 1%
S/N Ratio
: 65 dB
Receiver Frequency : AM, FM
5.4. GAMBAR KERJA.
Gambar kerja harus mendapat persetujuan perencana / Konsultan
Pengawas sebelum dilaksanakan.
5.5. PEMASANGAN INSTALASI.
cb. Instalasi ke Semua kabel yang terpasang dibawah plat beton adalah out bow
menggunakan pipa High Impact dia.20 mm ; dengan kabel NYMHY 2 x 1,5
mm2. Instalasi ini klem setiap jarak 60 cm. Klem yang dipakai ke plat beton,
menggunakan ramset, dynabolt. Jalur seluruh kabel diatur sejajar dan dekat
jalur kabel listrik.
cc. Semua kabel yang melalui shaft adalah outbow, menggunakan pipa High
Impact dia. 20 mm dengan kabel NYMHY 2 x 1,5 mm 2. Instalasi ini diklem ke
rak besi siku atau tangga kabel, dan klem setiap 100 cm.
cd. Penyambungan-penyambungan
harus
dilakukan
dalam
kotak
penyambungan dengan menggunakan Electrical Spring Connector, Durados
atau Cable Connection.
ce. Semua kabel yang terpasang dalam tembok adalah inbow, menggunakan
pipa2 high Impact dia. 20 mm dengan menggunakan kabel NYMHY 2 x 1,5
mm .
cf. Semua ceiling loud speaker di dalam bangunan dihindari dari cacat/ dalam
box dan dilindungi dari cacat dalam box dipasang sedemikian rupa dengan
memperhatikan estetika ruang. Begitu juga pemasangan column speaker
harus disesuaikan dengan sudut pancaran speakernya.
cg. Rack Cabinet terpasang free standing diruang monitor, sesuai gambar
rencana.
ch. Semua equipment harus diketanahkan yang dihubungkan dengan kawat BCC
dari sistem pentanahan.
5.6. PENGUJIAN / TESTING COMISSIONING.
ci. Semua instalasi sound system yang dipasang harus ditest secara sempurna
sehingga impedansinya sesuai dengan yang diinginkan.
cj. Semua equipment yang dipasang harus ditest sehingga bekerja dengan
sempurna.
cb. Pengetesan dilakukan bersama-sama Konsultan Pengawas.
cc. Semua perlengkapan untuk mengadakan pengetesan harus disediakan oleh
Pelaksana Pekerjaan yang bersangkutan.
5.7. LAIN-LAIN.
Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan, walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan sehingga
instalasi dapat bekerja dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Ditempat
pekerjaan, pengawas menempatkan petugas pengawas yang bertugas setiap saat
untuk mengawasi pekerjaan Pelaksana Pekerjaan agar pekerjaan dapat dilaksanakan
atau dilakukan sesuai dengan isi
3 - 88
Surat Perjanjian Pelaksana Pekerjaan serta dengan cara-cara yang benar dan
tepat, serta cermat.
PRODUK SISTEM TATA SUARA
Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi
spesifikasi. Pelaksana Pekerjaan dimungkinkan untuk mengajukan alternative
lain yang setaraf dan Pelaksana Pekerjaan baru dapat menggantinya bila
sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari Konsultan Pengawas.
Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :
No
Uraian
Pre Amplifier
Graphic Equalizer
Power Amplifier
Microphone.
Column Speaker
Horn Speaker
Spesifikasi Teknis
Produk
Bosch, Panasonic,
TOA
10 Digital Announcer
11 Volume Control
12 Kabel
NYA, NYMHY,
13 Conduit
14 Kabel Rack
Bosch, Panasonic,
TOA
Bosch, Panasonic,
TOA
Bosch, Panasonic,
TOA
Bosch, Panasonic,
TOA
Bosch, Panasonic,
TOA
Bosch, Panasonic,
TOA
Bosch, Panasonic,
TOA
Bosch, Panasonic,
TOA
Bosch, Panasonic,
TOA
Bosch, Panasonic,
TOA
Kabelindo, Supreme,
Kabel Metal, Voksel
Ega, Double H, Clipsal
Interack, Tri Abadi
3 - 89
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
PERSYARATAN TEKNIS
Key Telpon
131.
Key Telpon mempunyai 16 analog trunk card, 16 digital
extention card, digital dan 64 extention analog.
132. Key telpon dilengkapi dengan key phone digital display
133.
Aksesories lainnya antara lain : Surge Aresster, Power Supply
dan MDF dll, sehingga sistem berfungsi dengan baik.
Pesawat Telepon
134.
Pesawat-pesawat telepon yang disediakan adalah tipe standard
dan tipe executive. Tipe executive harus mempunyai display digital,
hands free dan kelebihan lainnya. Sistem pemasangan terdiri atas 2
jenis yaitu pemasangan meja dan pemasangan dinding.
135.
Pesawat yang ditawarkan harus dinyatakan baik oleh PT.
Telkom, serta mampu bekerja secara normal pada jaringan lokal PT.
Telkom. Hal ini saat mengajukan approval material harus dilengkapi
dengan fotocopy surat lulus dari PT. Telkom. Baik pesawat standard
maupun executive harus bekerja secara full digital.
Terminal
136.
Untuk setiap penyambungan kabel telepon harus dengan
metoda jumpering dan memakai terminal-terminal berisolasi sesuai
standard TELKOM.
137.
Untuk terminal yang ditempatkan pada lokasi berkelembaban
tinggi, maka box terminal harus diberi pelindung dari bahan anti
karat dengan pintu-pintu yang kedap udara.
Kabel Telepon.
138.
Semua kabel harus mempunyai kabel cadangan untuk
pengganti, seandainya terjadi kerusakan saluran dan atau untuk
menampung perkembangan dikemudian hari.
139.
Untuk penggunaan didalam bangunan digunakan jenis ITC
(indoor-telepone cable) dengan diameter minimal 0,6 mm. Jumlah
inti kabel disesuaikan dengan petunjuk dalam gambar.
3 - 90
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
140.
Untuk penggunaan diluar bangunan dan tertanam digunakan
UTC (Underground telepon cable) dengan diameter minimal 0,6 mm. Jumlah inti
kabel disesuaikan dengan petunjuk dalam gambar.
141.
Tidak diperkenankan mengganti jenis, ukuran dan jumlah inti
kabel, tanpa ada persetujuan Konsultan Pengawas.
Conduit Telepon.
142.
Kabel telepon dimasukkan kedalam pipa pelindung / konduit
dari pipa PVC High Impact berdiameter minimum 20 mm.
143. Pemasangan konduit harus rapi, kuat dan teratur.
144.
Setiap sambungan harus dilakukan pada kotak sambung (doos)
yang dilengkapi tutup.
145.
Untuk mempermudah pengenalan, maka konduit kabel telepon
harus dicat warna biru selebar 3 cm disetiap jarak lebih kurang 1 meter.
146.
Pemasangan konduit harus dilengkapi klem, elbouw dan
peralatan bantu lain yang sesuai serta dipasang dengan cara yang benar.
Outlet
147.
Terbuat dari bahan plastik warna putih yang tahan panas, flush
mounting dan bukan jenis claw fix.
148. Dilengkapi box baja galvanized tebal minimum 3,5 mm.
6.4.PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN
xxxx. Letak outlet telepon seperti yang ditunjukkan dengan gambar dan
disesuaikan dengan keadaan setempat.
cp. Apabila terjadi kesukaran dalam menentukan letak tersebut, dapat dimintakan
petunjuk Konsultan Pengawas.
cq. Penarikan saluran (dalam konduit) harus dikelompokkan secara rapi dengan kode
nomor yang berurutan sesuai lokasi (nomor) pesawat telepon.
da. Pemasangan konduit yang berada didalam kolom dilaksanakan sebelum
pengecoran sedangkan yang berada didinding dilaksanakan sebelum dinding
diplester. Konduit tersebut dilengkapi kawat pancingan dan dijaga agar tidak
pecah.
6.5.TESTING / COMMISSIONING
db. Setelah pekerjaan Telephone ini diselesaikan, harus dilakukan Testing dan
Commissioning yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas.
tttt. Biaya Testing menjadi beban Pelaksana Pekerjaan.
PRODUK SISTEM TELEPON
Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi
spesifikasi. Pelaksana Pekerjaan dimungkinkan untuk mengajukan alternative
lain yang setaraf dan Pelaksana Pekerjaan baru dapat menggantinya bila
sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari Konsultan Pengawas.
Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :
No
Uraian
1 Key Telpon
2 Kabel indoor/outdoor
Spesfikasi Teknis
Merk / Produk
Kapasitas 16 /64
No
Uraian
Spesfikasi
Teknis
Outlet telepon
Conduit PVC
Cable marking
Merk / Produk
:4
: 4 - 862
Mhz
: 75 ohm
: 20 dB
3 - 92
TV Reciever set
Video Input : 1V (p p)
Input Antena
: VHF / UHF 75 ohm
Receive Syestem : CCIR standard, PAL, SECAM, NTSC
Dimension Screen : 21
Facility
: Audio/Video with infra red remote control
TV Oultlet
Model
Side Loss
: Single
: 0.4 dB 1.2 dB
No
Bahan / Peralatan
Spesifikasi Teknis
Merk / Pabrik
Pembuat
Nexus
,
Fagor, Ikusi
Nexus
,
Fagor, Ikusi
Peralatan
Oultet
Kabel
Coaxial 5 C dan 7 C
Pipa conduit
Conduit metal
National, Maruichi
3 - 93
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Colour Camera
Colour Monitor
3 - 94
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Gain Control
ALC Lens Select Switch
Lens Mount
Ambient Operating
Video Input
Video Output
Spot Output
Multi screen output
Synch Output
Audio Input/Output
External Storage
Copy
8.5.PEMASANGAN
Pemasangan colour camera dipasang sesuai petunjuk gambar, Pelaksana
Pekerjaan dapat mengajukan usulan lain untuk penempatan colour camera
ini.
Cara pemasangan colour camera tersebut digantung pada ceiling atau plafond
dengan rangka penguat/ hanger yang diperkuat pada dak beton.
Peralatan utama seperti ; camera drive unit, Sequential switcher, Colour
monitor dan Time lapse VTR, diletakan pada ruang kontrol (ruang
administrasi) lantai satu, seperti ditunjuk dalam gambar rencana.
Kabel instalasi yang digunakan untuk isyarat video dan untuk keperluan control
menggunakan coaxial cable RG 59/U, kabel power menggunakan NYMHY 2 x 1,5
mm yang semuanya dalam pelaksanaan harus dimasukkan dalam pipa PVC
high impact dia. 20 mm
8.6.TESTING / COMMISSIONING
Pekerjaan baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan
tertulis dari Konsultan Pengawas.
Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :
No
1
Uraian
Spesifikasi Teknis
Produk
Kabel-kabel
Coaxial RG59U
NYMHY - multi core untuk
motorized
Conduit
Kabel Rack
Belden,Juri
Kabelindo, Supreme,
Kabel
Metal, Tranka
Ega, Double H, Clipsal
Three stars, ONI
Metosu
dj. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan
kewajiban Pelaksana Pekerjaan untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya
ketentuan tambahan biaya.
9.2. LINGKUP PEKERJAAN
1. Komunikasi data intern di dalam gedung.
2. Komunikasi antar lantai menggunakan switch/hub.
3. Server
9.3. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN
3 - 96
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
9.3.1.
Peralatan dan Bahan
1. Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat lulus pengujian dari
pembuat panel yang menjamin bahwa setiap peralatan dalam panel tersebut
berfungsi baik dan bekerja sempurna dalam keadaan operasional maupun
gangguan berupa undervoltage, overcurrent, overthermis, short circuit dan
lain-lainnya serta merger antara fasa, fasa netral, fasa nol.
2. Untuk kabel UTP dan Fiber Optik, sertifikat lulus pengujian harus dari Principal
atau Distributor yang ditunjuk untuk dapat mengeluarkan sertifikat Kelaikan
barang.
3. Semua titik data harus diberi nomor agar mudah dalam perawatannya
termasuk juga kabel backbone / fiber optik.
4. Penomoran harus dilakukan serapi mungkin dan penomoran harus berurutan
sesuai dengan kondisi ruangan.
5. Semua pentanahan dari system harus dilakukan pengukuran tahanan dengan
maksimum 2 ohm pada masing-masing pentanahan dan dilakukan pada
keadaan cuaca tidak turun hujan selama minimal 3 hari berturut-turut.
6. Semua sambungan kabel harus terhindari dan gesekan langsung dengan
kabel arus kuat atau listrik.
9.3.2.
Material dan Peralatan Utama
1. Wireless
Standard
: IEEE 802.11a, 802.11b, and 802.11g
: AIR-LAP1131AG-x-K9 (Cisco IOS
Type
Software)
Antennas
: 2.4 GHz
: 7.5 in x 7.5 in x 1.3 in (19.1 x 19.1 x
Dimensions
3.3cm)
Weight
: 1.5 lb (0.67 kg)
System Memory
: 32 MB RAM
Input Power
: 100-240 VAC; 50-60Hz (power supply)
Wi-Fi Certification
: Wi-Fi Certification
2. Hub Switch
Standard
Type
Rack
IP Base
Support
Performance
Power Connectors
Indicators
Modul Tambahan
3. Server
Form factor/height
Processor
Hard disk
RAID
Network Interface
Warranty
OS
4. Rack Mount
Type
Dimension
Accessories
5. Cabling
Standard
Type
6. Backbone
Standard
Type
Technology
7. Backbone
Type
Capacity
Connection
Terminasi kabel fiber optik untuk backbone dilakukan di semua titik di dalam rack
mount.
1. Tujuan:
Memastikan kebenaran pekerjaan instalasi kabel data pada sebuah ini
gedung.
Memudahkan pelaksanaan pekerjaan instalasi kabel data .
2. Alat-alat:
Tang potong
Tang Kombinasi
Obeng -/+
Pisau kater
Magger test
Tester
Dll
3. Urutan kerja
a. Pelajari gambar
Pelajari gambar kerja dan pastikan gambar tidak ada perubahan dan
sudah dikoordinasi dengan pekerjaan lain
Periksa alat yang akan digunakan dan pastikan alat tersebut layak
digunakan
Pemipaan
Beri tanda dilapangan ( marking )
Lakukan pembentukan pipa ( bending ) pada daerah yang diperlukan
Lakukan pengeboran tempat untuk klem
Pemberian warna sesuai warna instalasi kabel data.
Pastikan klem pada instalasi kencang ( pipa tidak bergerak )
d. Pengonekan
e. Testing
Rekaman-Rekaman
Berita acara test commisioning
Chek list pekerjaan
Pengukuran NEXT dan atenuasi dilakukan pada satu system koneksi dari
panel terminasi kabel sampai ke outlet.
1. Pengukuran panjang kabel dilakukan untuk mangecek apakah ada
kabel yang terputus atau tidak.
2. Pengukuran koneksi harus dilakukan untuk mengecek apakah ada kabel
yang salah koneksinya.
3. Semua hasil pengukuran dicatat dan hasilnya tidak boleh melebihi nilai
yang tercantum pada spesifikasi teknis.
9.5.2.
3 - 101
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Maintenance
9.6.3.
Garansi
Garansi diberikan selama satu tahun untuk seluruh hardware produk (Hub,
Router, Cabling, etc.) dan selama 90 hari untuk produk software.
9.7. DOKUMENTASI
Pemborong harus menyediakan dokumentasi dari keseluruhan jaringan computer
yang telah di install yang terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Instalasi Checklist
Problem dan Event Log
Daftar Inventary Peralatan
Daftar Lokasi Peralatan
Hasil kabel testing (dB Loss, Next Readings, etc)
Gambar jaringan secara lengkap (physical & logical)
Serial numbers
Quick Reference Sheets
Manual
Uraian
Spesifikasi Teknis
Structure Cabling
Network Hubs
3
4.
Router Bridge
UPS
No
Uraian
Spesifikasi Teknis
Exide, Iwatec.
3 - 103
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Pemilik tidak bertanggung jawab atas contoh bahan yang akan dipakai dan
semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan
contoh/dokumen ini.
2. Shop Drawings
Pemborong harus mengajukan gambar kerja berikut detail dan potongan
yang diperlukan untuk diperiksa dan disetujui. Dengan mengajukan gambargambar kerja ini berarti pemborong sudah mempelajari dengan seksama
gambar-gambar Struktur, Arsitek maupun gambar-gambar instalasi lainnya
serta sudah menghasilkan kondisi yang sebenarnya di proyek.
3. Daftar Peralatan dan Bahan
Suatu daftar yang lengkap untuk peralatan dan bahan yang akan digunakan
pada proyek ini harus diserahkan untuk mendapat persetujuan MK/Direksi
Pengawas dengan dilampiri brosur-brosur yang lengkap dengan data-data
teknis, performance dari peralatan.
Daftar peralatan dan bahan yang diajukan harus memenuhi spesifikasi.
4. Seleksi Data
Untuk persetujuan bahan dan peralatan, Pemborong harus melengkapi
dengan seleksi data dan menyerahkan dalam rangkap 3 (tiga).
Pemborong harus menunjukkan dalam brosur unit yang dipilih dengan
memberikan tanda.
Data-data
pemilihan
meliputi : Manufacturer
Data
3 - 106
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
1.9. GARANSI
Semua peralatan, bahan dan mutu hasil pekerjaan harus digaransi selama
minimum 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal penyerahan pertama.
Sejak penyerahan pertama tersebut sampai masa garansi berakahir, bila terjadi
kerusakan atau kegagalan pekerjaan instalasi, Pemborong wajib mengganti atau
memperbaiki kerusakan atas biaya sendiri.
Bila terdapat kerusakan pada peralatan sehingga perlu diperbaiki atau diganti
maka garansi tetap berlaku semenjak penggantian atau perbaikan tersebut. Bila
terjadi kerusakan pada peralatan utama (mis : motor terbakar ), maka motor
tersebut harus diganti dengan yang baru dan tidak boleh wiringnya digulung
baru.
1.10.
1.12.
1.13.
1.14.
PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI
1. Pelaksanaan Instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan, harus dikonsultasikan dengan MK/Direksi
Pengawas.
2. Pemborong instalasi ini harus menyerahakan setiap gambar perubahan yang
ada kepada pihak MK/Direksi Pengawas dalam rangkap 3 (tiga).
3. Perubahan material, dan lain-lainnya harus mendapat instruksi dari pemilik
secara
tertulis
sebelum
dilaksanakan.
Dan
pekerjaan
tambah/kurang/perubahan yang ada harus disetujui oleh MK/Direksi
Pengawas secara tertulis.
IJIN IJIN
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta
seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab pemborong.
PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN
1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam
pelaksanaan instalasi ini, harus dikembalikan ke kondisi semula dan menjadi
lingkup pekerjaan instalasi ini.
2. Pembobokan/pengelasan/pengeboran
tersebut
diatas
baru
dapat
dilaksanakan apabila sudah ada persetujuan dari pihak pemilik secara
tertulis.
PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS
3 - 107
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Operation manual
Maintenance manual
Daftar suku cadang yang perlu
disediakan Gambar as built drawing
Semua electronic dan electric wiring dll.
6. Semua pengurusan izin-izin dari pihak yang berwenang sehubungan dengan
pemasangan instalasi ini dan yang menyangkut biaya pengurusannya
sudah harus termasuk dalam penawaran pekerjaan ini .
3.1. DATA KERETA LIFT/ELEVATOR
1. Rangka kereta Elevator
Terbuat atas profil baja yang dicat anti karat.
Pada rangka ini terdapat paling sedikit empat buah sliding type guide
shoes, dimana dua buah terletak pada bagian atas kereta dan yang lain
pada bagian bawah kereta tepat di Guide Rail.
Gide Shoes yang dipakai adalah tipe Roller
Setiap guide shoes harus dilengkapi dengan sistem pelumas sendiri
( self lubrication ) untuk mencegah cepatnya ke-ausan.
Pada rangka bagian bawah yang merupakan tempat tumpuan lantai
kereta, harus terdapat bantalan karet.
2. Lantai Kereta
Terbuat dari plat baja yang dicat anti karat dan dilapisi dengan heavy
duty tile, warna ditentukan kemudian.
Bagian bawahnya dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
Ukuran dan kekuatan dari lantai ini harus sesuai dengan kapasitas angkut
elevator
3. Dinding Kereta Elevator
Dinding dalam konstruksinya harus sedemikan rupa sehingga mudah
dipasang atau dilepas, sehingga memudahkan dalam perakitan di
lapangan.
Pada bagian luarnya harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
4. Langit-langit Kereta Lift/Elevator
Ketinggian langit-langit kereta ini tidak berkurang dari 2300 mm dimana
terdapat pintu darurat yang hanya bisa dibuka dari atas kereta dan
dilengkapi safety switch sehingga lift tidak beroperasi selama pintu
tersebut terbuka.
Terdapat lampu untuk penerangan normal dan untuk penerangan
darurat dengan sumber daya dari batere tipe NI-CAD dry cell lengkap
dengan automatic chargernya.
Jenis lampu disesuaikan dengan interior yang dipilih oleh Architect,
kecuali belum ditentukan, maka dapat digunakan sebagai acuan adalah
type Flourescent ligthting circular milky white acrylic cover ( khusus
untuk lift penumpang ), atau 2 buah flourescent (TL) 2x20 watt dengan
milky white acrylic cover.
Terdapat exhaust Grille dengan Exhaust Fan yang diletakkan diatas
kereta. Pada bagian atas harus dilapisi dengan suatu bahan peredam
suara.
3 - 109
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak dapat dicapai oleh orangorang yang tidak berkepentingan.
Untuk lift tertentu pintu lift dilengkapi dengan kaca.
Pintu lift harus dilengkapi dengan safety edge yang terpasang dari
ujung atas sampai ujung bawah panel pintu.
Apabila peralatan ini menyentuh orang atau benda pada saat pintu
sedang menutup, maka pintu kereta dan pintu shaft secara otomatis
harus kembali pada posisi membuka penuh.
Pintu baru akan menutup kembali secara otomatis, setelah melampaui
waktu yang ditentukan.
3.2. DATA PERALATAN DI SHAFT
1. Magnetitic Landing Device
Untuk memberhentikan kereta elevator pada setiap lantai yang dituju
dengan toleransi maksimum sebesar 5 mm dari level lantai yang
bersangkutan.
2. Landing Door
Mempunyai type dan dimensi yang sama dengan pintu
keretanya Dilengkapi dengan narrow jamb
Terbuat dari stainless steel
Harus dilengkapi dengan kunci pembuka secara manual dan interlock
secara electric dan mekanis serta dilengkapi dengan alat penutup
otomatis dengan weight closer.
3. Door Sills dan Toe Guards
Terletak dibawah pintu, terbuat dari Extruded aluminium natural control,
yang didudukkan pada beton yang telah disediakan.
4. Hall Button
Hanya ada satu buah disetiap lantai
Untuk lantai yang paling bawah hanya terdapat satu push button
untuk operasi ke arah atas.
Untuk lantai yang paling atas hanya terdapat satu push button untuk
operasi ke arah bawah.
Untuk lantai yang lainnya terdapat dua buah push button untuk
operasi ke arah atas bawah.
Push button merupakan soft touch button yang menyala bila ditekan.
5. Car Position Indicator
Terdapat diatas pintu setiap lantai dengan tipe Digital.
Harus dilengkapi dengan Hall Lantern dan gong yang hanya menyala
dan berbunyi pada saat kedatangan kereta.
6. Buffer
Buffer yang dipakai harus dari jenis oil buffer dimana pada bagian
atasnya diberikan karet setebal 5 mm.
Untuk setiap elevator minimum dipergunakan empat buah buffer
dimana dua buah untuk car buffer dan yang lain untuk counter weight
buffer.
Buffer ini ditempatkan di atas suatu dudukan beton yang disediakan
sendiri oleh pemborong pekerjaan lift (tidak boleh di angkur langsung ke
lantai beton struktur yang ada).
7. Guide Rail
Pemborong pekerjaan Lift agar memberikan data-data untuk Rail, bracket
dan peralatannya sebagai contohnya adalah sebagai berikut :
3 - 111
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Rail harus diklem pada bracket dengan memakai sliding slip dan mur
baut 5/8.
Rail harus dilapis dengan suatu bahan anti karat dan pemegang rail
harus dicat anti karat.
Selain ketentuan tersebut diatas, konstruksi dari rail harus memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan dari pabrik.
8. Counter Weight
Rangka counter weight terbuat dari profil baja.
Isi counter weight adalah sebesar Kereta Elevator ditambah dengan 50
% dari kapasitas beban (balancing 50%), yang terbuat dari besi cor.
Rangka counter weight harus dicat anti karat dan isinya dilapis dengan
suatu bahan anti karat.
9. Campensating
Terdiri dari rope yang terbuat dari kawat baja dengan inti kawat baja
yang dilengkapi dengan rope tensioning.
Rope tensioning berupa pulley yang diberikan beban, diletakkan di pit
dan dilengkapi dengan safety switch.
10. Rem
Rem harus menggunakan sistem arus listrik.
Semua rem harus dirancangkan untuk dapat bekerja pada kapasitas normal
dan sanggup memegang dan memberhentikan lift pada kondisi yang paling
berat/sukar.
3 - 112
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
1. Mesin penggerak kereta elevator terdiri dari motor arus bolak balik 3 phase
380 V dengan toleransi 10 % Volt 50 Hz.
2. Mesin penggerak ini dilengkapi dengan suatu base frame yang duduk diatas
penyangga beton dan ditempatkan di ruang mesin elevator diatas shaft.
3. Antara base frame dan penyangga, harus ditempatkan bantalan karet
sebagai peredam getaran, dimana pada waktu mesin bekerja defleksi dari
karet tersebut tidak boleh lebih besar dari 3 mm.
3.4. KONTROL SISTEM
Setiap elevator harus mempunyai sebuah panel kontrol untuk mengoperasikan
kereta Elevator, yang sekaligus sebagai kontrol induk yang akan mengendalikan
elevator di dalam sistem kontrolnya. Jenis alat kontrol yang harus dipakai adalah
CV GEAR LESS.
Panel kontrol lift ini harus bisa dihubungkan dengan card reader dari system
Access Control.
3.5. ROPE
1. Rope yang dipakai adalah kawat baja dengan inti kawat baja.
2. Diameter minimum dari rope yang dipakai disesuaikan dengan kapasitas lift
secara standart.
3. Sistem pemasangan rope adalah 2 : 1 dimana ujung dari pada rope
dipasangkan pada rope end (detch and Hitch) yang terletak pada suatu
profil baja dengan dilapisi karet setebal 25 mm dan dilengkapi safetay
switch dan per.
4. Sertifikat kawat penggantung harus diserahkan kepada pemilik sebelum
pelaksanaan.
Ketinggian langit-langit kereta ini tidak kurang dari 2300 mm dimana
terdapat pintu darurat yang hanya bisa dibuka dari atas kereta dan
dilengkapi safety switch sehingga lift tidak beroperasi selama pintu
tersebut terbuka.
3.6. SAFETY DEVICE
1. Pengamanan terhadap kelebihan penumpang, dimana secara otomatis akan
membunyikan buzzer yang diletakkan di car board.
2. Pengaman terhadap kelebihan perjalanan, apabila pengaman ini bekerja
maka panel kontrol akan mematikan mesin penggerak dan baru dapat
dijalankan kembali bila secara manual posisi kereta dikembalikan ke
kedudukkan normal.
Pembatasan yang ada yaitu :
Level 6 cm di bawah level lantai
terbawah, dan Level 10 cm di atas level
lantai teratas.
3. Pengaman terhadap ketegangan rope, apabila pengamanan ini bekerja,
maka panel kontrol akan mematikan mesin penggerak.
4. Pengaman terhadap kelebihan kecepatan, apabila terjadi kelebihan
kecepatan maka:
Centrifugal switch yang ada di speed governor akan menyebabkan panel
kontrol mematikan mesin penggerak.
Safety gear sebanyak empat buah yang terletak dibagian bawah dari
pengimbang. Berat dan kereta akan mengadakan pengereman di rail
dan micro switch yang ada disana akan menyebabkan panel kontrol
mematikan mesin penggerak.
5. Pengaman pada pintu kereta elevator, berupa :
Door safety edges sebanyak 2 buah, akan bekerja bila tersentuh.
6. Pengaman lift pada saat Sumber Daya listrik PLN terputus :
Pada saat sumber daya listrik utama dari PLN terputus, kereta lift secara
tiba-tiba akan berhenti. Pada saat demikian, lampu darurat didalam
kereta harus menyala secara otomatis, sistem intercom dan bel alarm
harus tetap berfungsi, dengan mendapat sumber daya dari batere.
Secepatnya setelah menerima daya listrik dari Diesel Generating Set
Emergency, semua lift harus dapat bekerja kembali secara normal.
Pemindahan rangkaian dari jaringan listrik PLN ke Diesel Emergency Set
Bila sumber listrik utama dari PLN telah terhubung kembali maka
rangkaian akan dipindahkan ke keadaan semula pada panel utama listrik
di lantai Basement.
Pada saat pemindahan tersebut, lift akan berhenti sesaat dan
secepatnya setelah mendapatkan aliran listrik, maka lift akan bekerja
secara normal kembali.
Lengkapi dengan peralatan ALD ( Automatic Landing Device ).
7. Pengaman Bila Terjadi Kebakaran
Di lantai Dasar harus disediakan dan dipasang Sakelar khusus untuk
petuga-petugas pemadam kebakaran dengan tulisan dalam Bahasa
Indonesia SAKELAR KEBAKARAN. Untuk mengoperasikan sakelar tersebut
tidak boleh menggunakan kunci dan harus diletakkan didalam kotak besi
yang mempunyai panel depan terbuat dari stainless steel hairline finish dan
tutup kaca yang mudah dipecahkan.
Sakelar ini harus diberi tulisan yang jelas untuk kedudukan ON atau
OFF.
Perlu dilengkapi Supervisory panel dengan 3 buah intercom yang diletakkan
di Ruang Mesin. Ruang Maintenance dan Ruang Security.
Dengan mendudukkan sakelar pada posisi Sakelar pada posisi ON, maka
lift akan bekerja sebagai berikut :
Semua panggilan lift dan permintaan lantai akan dibatalkan, dan tidak
ada panggilan atau permintaan baru terdaftar.
Sistem kerja lift akan berubah dari kontrol secara kolektif menjadi tidak
kolektif.
Tanpa melihat arah geraknya, lift secara otomatis akan bergerak turun
ke lantai dasar, tanpa berhenti di lantai-lantai lain.
Setelah membuka pintu di lantai dasar dan melepas penumpangpenumpangnya, lift akan berhenti bekerja.
Untuk selanjutnya pengoperasian lift tersebut hanya dapat dilakukan
dari dalam kereta dan lift tidak akan melayani panggilan dari luar
kereta/lantai.
3.7. PANEL KONTROL LIFT
1. Panel kontrol ini adalah dari jenis free standing close type dengan lubang
ventilasi secukupnya.
2. Semua komponen kontrol harus dapat bekerja dengan baik pada temperatur
maksimum 40 oC dan RH maksimum 95 %.
3. Panel kontrol akan diletakkan di atas suatu dudukan beton ringan yang akan
disediakan oleh pemborong lift dan harus dilapisi karet setebal 5 mm dan
hanya dapat dilayani dari depan.
4. Box panel harus terbuat dari plat baja tebal 2 mm dengan rangka penguat
dan dicat anti karat.
5. Semua kabel yang masuk atau keluar panel ini harus dilengkapi dengan
cable gland.
6. Alat kontrol harus dilengkapi dengan suatu alat pencegah interferensi
dengan gelombang pemancar yang ada.
7. Earth Quick Protection.
3.8. INSTALASI LISTRIK
Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk lingkup kerja dari pemborong instalasi
ini adalah:
1. Panel daya (tebal 2 mm ) untuk masing-masing lift beserta kabel feeder dari
panel daya ke panel kontrol elevator.
2. Kabel kontrol dari panel kontrol elevator ke setiap bagian yang
memerlukannya.
3. Lampu dan switch di pit elevator, diatas dan dibawah kereta lift.
4. Intercom dengan master station, di masing-masing ruang mesin elevator
dan di ruang Control Engineering, dengan cabang pada masing-masing
kereta. Didalam operasinya setiap cabang dapat memanggil master station
dan setiap master station dapat memanggil master station dan setiap
master station dapat memanggil setiap cabang.
: Painted
: Extruded hard alumunium
operating
Panel
Car position and direction : Standard type heavy duty
Indicator
Dot type/stainless steel hairline finish Faceplate
Car operating Panel
: Soft touch button
Pengaman ujung pintu
: Door safety edge
Entrance Hall
Car Positioan Indicator : Push Button
Hall Lantern
: Vertical circular type setiap lantai
Arrival gong
: setiap lantai
Face plate of signal
: Stainless steel
Face plate of signal
: Stainless steel
4.2. KELENGKAPAN LIFT
3 - 115
PT. Ciptanusa Buana Sentosa
Manhole
(car)
Switch Pit switch
Maintenance switch (di dalam & di
luar car) Nuisance Call Cancellation
(untuk menghapus panggilan semu, berdasarkan proteksi
dari beban) Non reverse phase sequence protection
Lampu di atas dan di bawah car lift berikut kawat pengaman &
stop kontak Emergency alarm
Rope ditandai untuk tanda di lantai mana car berada
PRODUK INSTALASI TRANSPORTASI DALAM GEDUNG
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong dimungkinkan untuk
mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan.
Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis.
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah.
NO.
1.
PERALATAN
Elevator / Lift
MERK / PEMBUAT
Sigma, Mitsubitshi
3 - 116
PT. Ciptanusa Buana Sentosa