Anda di halaman 1dari 10

Penelitian terkait kenyamanan jalur pedestrian berdasarkan standar dan iklim

mikro di koridor Jalan Asia Afrika Kota Bandung menunjukan kesesuaian aspek
elemen utama dan elemen pendukung pada jalur pedestrian serta iklim mikro yang
masing-masing dibagi ke dalam 3 segmen sehingga dapat dikelompokan dan
menjadikan setiap segmen memiliki perbedaan di dalamnya. Hasil observasi
terhadap jalur pedestrian serta pengukuran di koridor Jalan Asia Afrika serta
analisis menujukan tipologi yang berbeda pada setiap segmennya. Berikut
merupakan tipologi pada setiap segmen serta elemen dan iklim mikro didalamnya.
Segmen 1
1. Elemen utama pada jalur pedestrian di segmen 1 koridor Jalan Asia Afrika
yaitu:
a. Dimensi Jalur Pedestrian.
 Lebar jalur pedestrian yang terdapat pada segmen 1 memiliki lebar jalur
pedestrian terlebar sebesar 5,5 meter dimana terdapat pada titik nomor 2
serta lebar yang paling kecil sebesar 3 meter. Tinggi jalur pedestrian
terhadap permukaan jalan memiliki tinggi 0,2 meter dimana lebar dan
tinggi jalur pedestrian telah sesuai berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2014 sehingga pejalan kaki nyaman
karena memiliki ruang yang cukup ketika berjalan di jalur pedestrian.
 Jenis material yang digunakan pada sepanjang jalur pedestrian berupa
batuan granit yang kasar dan tidak licin, berwarna dominasi abu gelap
dan diselingi pola berwarna merah, biru dan hitam. Batuan granit
merupakan isolator dimana pejalan kaki akan merasakan nyaman ketika
berjalan di jalur pedestrian.
b. Tanda.
Terdapat 2 tanda yang berhubungan dengan pejalan kaki di segmen 1 yaitu
peringatan banyak lalu lintas pejalan kaki menggunakan fasilitas
penyeberangan serta penanda informasi berupa rute trayek bus.
Terdapatnya tanda yang berhubungan dengan pejalan kaki cukup
memberikan rasa nyaman pada segmen 1 koridor Jalan Asia Afrika.
c. Penyeberangan.
Terdapat 2 jenis penyeberangan yang terdapat di segmen 1 koridor Jalan
Asia Afrika, yaitu:
 Zebra Cross, dimana terdapat 3 titik penyeberangan zebra; serta
 Pelican Crossing, dimana terdapat 2 titik penyeberangan pelican.
2. Elemen pendukung pada jalur pedestrian di segmen 1 koridor Jalan Asia
Afrika yaitu:
a. Street Furniture.
Jalur pedestrian pada segmen 1 memiliki elemen pendukung didalamnya
berupa:
 Lampu penerangan dengan dua buah lampu yang menghadap ke
jalan dan jalur pedestrian dengan tinggi 4 meter serta memiliki jarak
yang konstan ±20 meter antara setiap lampu penerangan. Jumlah
lampu penerangan yang terdapat di koridor Jalan Asia Afrika pada
segmen 1 sebanyak 21 unit lampu penerangan.
 Tempat duduk yang terdapat pada segmen 1 memiliki material
berupa kayu dan besi dengan jarak antar tempat duduk ±10 meter.
Jumlah lampu yang terdapat di koridor Jalan Asia Afrika pada
segmen 1 sebanyak 41 unit tempat duduk.
 Tempat sampah yang terdapat pada segmen 1 memiliki jarak antar
tempat sampah ±20 meter. Jumlah tempat sampah yang terdapat di
koridor Jalan Asia Afrika pada segmen 1 sebanyak 8 unit tempat
sampah.
 Bollard yang terdapat pada segmen 1 berbentuk bola batu dengan
ornamen bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika serta
terdapat bollard berbentuk pot tanaman berbentuk wajan dengan
ornamen kura-kura. Jarak antara bolard baik berbentuk bola atau pot
±5-10 meter. Jumlah bollard pada segmen 1 untuk bentuk bola
sebanyak 57 unit serta pot sebanyak 48 unit.
b. Vegetasi.
Terdapat 14 pohon diantaranya berupa pohon tanjung sebanyak 14 pohon
dan sebuah pohon angsana yang hanya terdapat di jalur pedestrian sebelah
selatan pada segmen 1.
3. Iklim Mikro.
Iklim mikro yang terdapat di segmen 1 koridor Jalan Asia Afrika memiliki
temperatur udara di jam 11.00 WIB memiliki temperatur tertinggi pada hari
sabtu sebesar 35oC (sangat panas) serta temperatur udara terendah di hari hari
kamis sebesar 32 oC (sangat panas). Temperatur udara di jam 13.00 WIB
memiliki temperatur tertinggi di hari sabtu yaitu 38oC (sangat panas) dan
temperatur terendah di hari selasa sebesar 32 oC (sangat panas). Pengukuran
temperatur udara pada segmen 1 pada setiap harinya di jam 11.00 WIB dan
jam 13.00 WIB menunjukan temperatur udara yang sangat panas berada di
atas 31,1 oC.

Kelembaban udara yang terdapat di segmen 1 memiliki kelembaban udara


tertinggi di jam 11.00 WIB pada hari minggu sebesar 54% (ideal) serta
kelembaban udara terendah terjadi pada hari rabu sebesar 33% (terlalu
kering). Kelembaban udara di jam 13.00 WIB memiliki kelembaban tertinggi
pada hari senin, rabu dan kamis sebesar 56% (ideal) serta kelembaban
terendah terjadi pada hari sabtu dan minggu sebesar 46% (ideal).

Indeks kenyamanan yang terdapat pada segmen 1 berdasarkan temperatur


udara dan kelembaban diketahui bahwa nilai indeks kenyamanan tertinggi di
hari sabtu sebesar 31,1 dan terendah di hari kamis dengan besar nilai indeks
kenyamanan 28,3. Indeks kenyamanan yang terdapat di segmen 1 pada jam
11.00 WIB menunjukan tidak nyaman di 7 hari pengukuran karena nilai
indeks kenyamanan menunjukan lebih dari 27. Nilai indeks kenyamanan
tertinggi di hari sabtu sebesar 33,9 dan terendah di hari selasa dengan besar
nilai indeks kenyamanan 29,1. Indeks kenyamanan yang terdapat di segmen 1
pada jam 13.00 WIB menunjukan tidak nyaman di 7 hari pengukuran karena
nilai indeks kenyamanan menunjukan lebih dari 27.
Segmen 2
1. Elemen utama pada jalur pedestrian di segmen 2 koridor Jalan Asia Afrika
yaitu:
a. Dimensi Jalur Pedestrian.
 Lebar jalur pedestrian yang terdapat pada segmen 2 memiliki lebar jalur
pedestrian terlebar sebesar 8 meter dimana terdapat pada titik nomor 9
serta lebar yang paling kecil sebesar 2 meter di titik nomor 7. Tinggi
jalur pedestrian terhadap permukaan jalan memiliki tinggi 0,2 meter
dimana lebar dan tinggi jalur pedestrian telah sesuai berdasarkan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2014 sehingga
pejalan kaki nyaman karena memiliki ruang yang cukup ketika berjalan
di jalur pedestrian.
 Jenis material yang digunakan pada sepanjang jalur pedestrian berupa
batuan granit yang kasar dan tidak licin, berwarna dominasi abu gelap
dan diselingi pola berwarna merah, biru dan hitam. Batuan granit
merupakan isolator dimana pejalan kaki akan merasakan nyaman ketika
berjalan di jalur pedestrian.
b. Tanda.
Terdapat 2 tanda yang berhubungan dengan pejalan kaki di segmen 2 yaitu
penanda tentang keberadaan orang sedang berada di suatu tempat serta
penanda informasi nama sungai.
c. Penyeberangan.
Terdapat 3 jenis penyeberangan yang terdapat di segmen 2 koridor Jalan
Asia Afrika, yaitu:
 Zebra Cross, dimana terdapat 4 titik penyeberangan zebra; serta
 Pelican Crossing, dimana terdapat 3 titik penyeberangan pelican.
 Jembatan Penyeberangan Orang, dimana terdapat sebuah JPO di
segmen 2.
2. Elemen pendukung pada jalur pedestrian di segmen 2 koridor Jalan Asia
Afrika yaitu:
a. Street Furniture.
Jalur pedestrian pada segmen 2 memiliki elemen pendukung didalamnya
berupa:
 Lampu penerangan dengan dua buah lampu yang menghadap ke
jalan dan jalur pedestrian dengan tinggi 4 meter serta memiliki jarak
yang konstan ±20 meter antara setiap lampu penerangan. Jumlah
lampu penerangan yang terdapat di koridor Jalan Asia Afrika pada
segmen 2 sebanyak 27 unit lampu penerangan.
 Tempat duduk yang terdapat pada segmen 2 memiliki material
berupa kayu dan besi dengan jarak antar tempat duduk ±10 meter.
Jumlah tempat duduk yang terdapat di koridor Jalan Asia Afrika
pada segmen 2 sebanyak 55 unit tempat duduk.
 Tempat sampah yang terdapat pada segmen 2 memiliki jarak antar
tempat sampah ±20 meter. Jumlah tempat sampah yang terdapat di
koridor Jalan Asia Afrika pada segmen 2 sebanyak 13 unit tempat
sampah.
 Terdapat jalur pemandu sehingga dapat mendukung pejalan kaki
dengan kebutuhan khusus sehingga memberikan rasa nyaman serta
aman ketika berjalan di jalur pedestrian.
 Bollard yang terdapat pada segmen 2 berbentuk bola batu dengan
ornamen bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika serta
terdapat bollard berbentuk pot tanaman berbentuk wajan dengan
ornamen kura-kura. Jarak antara bolard baik berbentuk bola atau pot
±5-10 meter. Jumlah bollard pada segmen 2 untuk bentuk bola
sebanyak 52 unit serta pot sebanyak 49 unit.
b. Vegetasi.
Terdapat 7 pohon diantaranya berupa pohon tanjung sebanyak 5 pohon,
sebuah pohon palem dan sebuah pohon angsana yang hanya terdapat di
jalur pedestrian pada segmen 2.

3. Iklim Mikro.
Iklim mikro yang terdapat di segmen 2 koridor Jalan Asia Afrika memiliki
temperatur udara di jam 11.05 WIB memiliki temperatur tertinggi pada hari
sabtu dan minggu sebesar 37oC (sangat panas) serta temperatur udara
terendah di hari hari selasa sebesar 31oC (panas). Temperatur udara di jam
13.05 WIB memiliki temperatur tertinggi di hari minggu yaitu 39oC (sangat
panas) dan temperatur terendah di hari rabu dan jumat sebesar 32 oC (sangat
panas). Pengukuran temperatur udara pada segmen 2 pada setiap harinya di
jam 11.05 WIB dan jam 13.05 WIB menunjukan temperatur udara yang
sangat panas berada di atas 31,1 oC.

Kelembaban udara yang terdapat di segmen 2 memiliki kelembaban udara


tertinggi di jam 11.05 WIB pada hari sabtu dan minggu sebesar 58% (ideal)
serta kelembaban udara terendah terjadi pada hari rabu sebesar 23% (terlalu
kering). Kelembaban udara di jam 13.05 WIB memiliki kelembaban tertinggi
pada hari sabtu sebesar 56% (ideal) serta kelembaban terendah terjadi pada
hari selasa sebesar 33% (terlalu kering).

Indeks kenyamanan yang terdapat pada segmen 2 berdasarkan temperatur


udara dan kelembaban diketahui bahwa nilai indeks kenyamanan tertinggi di
hari sabtu dan minggu sebesar 33,9 dan terendah di hari selasa dengan besar
nilai indeks kenyamanan 27,2. Indeks kenyamanan yang terdapat di segmen 2
pada jam 11.05 WIB menunjukan tidak nyaman di 7 hari pengukuran karena
nilai indeks kenyamanan menunjukan lebih dari 27. nilai indeks kenyamanan
tertinggi di hari minggu sebesar 33,9 dan terendah di hari rabu dan jumat
dengan besar nilai indeks kenyamanan 28,3. Indeks kenyamanan yang
terdapat di segmen 2 pada jam 13.05 WIB menunjukan tidak nyaman di 7
hari pengukuran karena nilai indeks kenyamanan menunjukan lebih dari 27.

Segmen 3
1. Elemen utama pada jalur pedestrian di segmen 3 koridor Jalan Asia Afrika
yaitu:
a. Dimensi Jalur Pedestrian.
 Lebar jalur pedestrian yang terdapat pada segmen 3 memiliki lebar jalur
pedestrian terlebar sebesar 30 meter dimana terdapat pada titik nomor
20 serta lebar yang paling kecil sebesar 2,5 meter di titik nomor 18.
Tinggi jalur pedestrian terhadap permukaan jalan memiliki tinggi 0,2
meter dimana lebar dan tinggi jalur pedestrian telah sesuai berdasarkan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2014 sehingga
pejalan kaki nyaman karena memiliki ruang yang cukup ketika berjalan
di jalur pedestrian.
 Jenis material yang digunakan pada sepanjang jalur pedestrian berupa
batuan granit yang kasar dan tidak licin, berwarna dominasi abu gelap
dan diselingi pola berwarna merah, biru dan hitam. Batuan granit
merupakan isolator dimana pejalan kaki akan merasakan nyaman ketika
berjalan di jalur pedestrian.
b. Tanda.
Terdapat 2 tanda yang berhubungan dengan pejalan kaki di segmen 3 yaitu
penanda tentang informasi rute trayek bus serta peringatan hati-hati
banyak penyeberang jalan.
c. Penyeberangan.
Terdapat 3 jenis penyeberangan yang terdapat di segmen 3 koridor Jalan
Asia Afrika, yaitu:
 Zebra Cross, dimana terdapat 4 titik penyeberangan zebra;
 Pelican Crossing, dimana terdapat 1 titik penyeberangan pelican; serta
 Jembatan Penyeberangan Orang, dimana terdapat sebuah JPO di
segmen 3.
2. Elemen pendukung pada jalur pedestrian di segmen 3 koridor Jalan Asia
Afrika yaitu:
c. Street Furniture.
Jalur pedestrian pada segmen 3 memiliki elemen pendukung didalamnya
berupa:
 Lampu penerangan dengan dua buah lampu yang menghadap ke
jalan dan jalur pedestrian dengan tinggi 4 meter serta memiliki jarak
yang konstan ±20 meter antara setiap lampu penerangan. Jumlah
lampu penerangan yang terdapat di koridor Jalan Asia Afrika pada
segmen 3 sebanyak 53 unit lampu penerangan.
 Tempat duduk yang terdapat pada segmen 3 memiliki material
berupa kayu dan besi serta batu dengan jarak antar tempat duduk ±10
meter. Tempat duduk yang terdapat di koridor Jalan Asia Afrika
pada segmen 3 sebanyak 26 unit tempat duduk bermaterial kayu dan
besi serta 31 unit tempat duduk berbentuk batu.
 Tempat sampah yang terdapat pada segmen 3 memiliki jarak antar
tempat sampah ±20 meter. Jumlah tempat sampah yang terdapat di
koridor Jalan Asia Afrika pada segmen 3 sebanyak 2 unit tempat
sampah.
 Terdapat jalur pemandu sehingga dapat mendukung pejalan kaki
dengan kebutuhan khusus sehingga memberikan rasa nyaman serta
aman ketika berjalan di jalur pedestrian.
 Terdapat halte di segmen 3 koridor Jalan Asia Afrika dimana halte
tersebut berada di titik potensial kawasan Asia Afrika.
 Bollard yang terdapat pada segmen 3 berbentuk bola batu dengan
ornamen bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika serta
terdapat bollard berbentuk pot tanaman berbentuk wajan dengan
ornamen kura-kura. Jarak antara bolard baik berbentuk bola atau pot
±5-10 meter. Jumlah bollard pada segmen 3 tidak terdapat bollard
bentuk bola melainkan pot sebanyak 20 unit.
d. Vegetasi.
Terdapat 41 pohon diantaranya berupa pohon ketapang sebanyak 39
pohon dan dua pohon angsana yang hanya terdapat di jalur pedestrian
pada segmen 3.
3. Iklim Mikro.
Iklim mikro yang terdapat di segmen 3 koridor Jalan Asia Afrika memiliki
temperatur udara di jam 11.10 WIB memiliki temperatur tertinggi pada hari
selasa, rabu dan jumat sebesar 35oC (sangat panas) serta temperatur udara
terendah di hari hari senin sebesar 33oC (sangat panas). Temperatur udara di
jam 13.10 WIB memiliki temperatur tertinggi di hari sabtu yaitu 38oC
(sangat panas) dan temperatur terendah di hari senin sebesar 31oC (sangat
panas). Pengukuran temperatur udara pada segmen 3 pada setiap harinya di
jam 11.10 WIB dan jam 13.10 WIB menunjukan temperatur udara yang
sangat panas berada di atas 31,1 oC.

Kelembaban udara yang terdapat di segmen 3 memiliki kelembaban udara


tertinggi di jam 11.10 WIB pada hari minggu sebesar 69% (terlalu lembab)
serta kelembaban udara terendah terjadi pada hari kamis sebesar 33% (terlalu
kering). Kelembaban udara di jam 13.05 WIB memiliki kelembaban tertinggi
pada hari selasa sebesar 70% (terlalu lembab) serta kelembaban terendah
terjadi pada hari kamis sebesar 46% (terlalu kering).

Indeks kenyamanan yang terdapat pada segmen 3 berdasarkan temperatur


udara dan kelembaban diketahui bahwa nilai indeks kenyamanan tertinggi di
hari selasa dan minggu sebesar 31,9 dan terendah di hari senin dengan besar
nilai indeks kenyamanan 29,2. Indeks kenyamanan yang terdapat di segmen 3
pada jam 11.10 WIB menunjukan tidak nyaman di 7 hari pengukuran karena
nilai indeks kenyamanan menunjukan lebih dari 27. Nilai indeks kenyamanan
tertinggi di hari selasa dan sabtu sebesar 34,8 dan terendah di hari senin dengan
besar nilai indeks kenyamanan 28. Indeks kenyamanan yang terdapat di
segmen 3 pada jam 13.10 WIB menunjukan tidak nyaman di 7 hari pengukuran
karena nilai indeks kenyamanan menunjukan lebih dari 27.

Anda mungkin juga menyukai