Anda di halaman 1dari 14

1.

PENDAHULUAN
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 K3
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan
keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan
kerja.K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang
juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja cukp penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua
organisasi yang memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain
yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktek K3 meliputi
pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan
untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan
ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan,
psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja.
K3 pada bengkel listrik,
kondisi yang diharapkan dalam ruang bengkel praktikum yaitu :
a.Suasana nyaman, bersih, tertib dan indah
b.Kondisi peralatan yang baik dan siap pakai
c.Cukup penerangan dan ventilasi
d.Bangunan ruang bengkel terpelihara baik, tidak ada kebocoran, semua pintu dan jendela
aman
e.Halaman dan tanaman terpilihara baik
f.Instalasi listrik yang memadai dan aman
g.Sistem sirkulasi peralatan aman dan lancer
h.Instalasi air terjamin, lancar dan bersih
i.Tersedia alat pemadam kebakaran

Kesehatan dan keselamatan kerja yang perlu diperhatikan adalah :
1.Berdoa sebelum bekerja
2.Jauhkan peralatan yang tidak diperlukan dari meja kerja
3.Gunakan sumber tegangan yang sesuai dengan tegangan kerja alat
4.Melakukan perbaikan sesuai dengan standart alat
5.Memakai pakaian dengan pelindung badan yang lengkap seperti jas bengkel(wearpack),
kacamata, pelindung tangan, sepatu, helm.
6.Bersikap mawas diri terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan.
7.Bekerja dengan serius, cepat dan teliti, dan tekun.
8.Tidak melamun dan peduli ketika bekerja.
9.Jangan berbuat bodoh ketika bekerja.
10.Beristirahat ketika mulai capek atau bosan.
11.Hindarkan becanda selama bekerja.
12.Jangan beranggapan bahwa mesin yang biasa digunakan itu aman untuk kita.

2.1. Keselamatan Umum
Pekerja harus waspada pada waktu bekerja karena tidak seorang pun yang akan celaka
atau mesin-mesin dan alat-alat kerja yang rusak tanpa sebab. Oleh karenanya pekerja
harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
- Mentaati peraturan dan instruksi dari pembimbing untuk bekerja dengan persis
dan aman,
- bertindak dengan baik dan benar dan segera melaporkan kepada instruktur jika
terjadi suatu kecelakaan,
- menerangkan sebab terjadinya kecelakaan,
- melakukan pertolongan pertama pada pekerja yang mengalami kecelakaan,
- menempatkan benda-benda kerja pada tempat yang aman, dan
- melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup.
2.2. Kesadaran dan keselamatan
Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan keselamatan pada waktu kita
mengendarai sebuah kendaraan dijalan.
Segala perlengkapan peralatan dan alat-alat potong yang terdapat di bengkel sudah
direncanakan untuk memotong, membentuk, mengukur, mengikir, dan lain sebagainya
sesuai dengan bidang pekerjaan yang dikehendaki.
Penyebab kecelakaan yang terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan:
- Ujung sisi yang tajam memotong bagian tubuh yang tidak terlindungi,
- benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian, dan
- kecelakaan dan suatu yang tidak disangka, jatuh dan terluka.
Perlengkapan diri sendiri
- Pakaian kerja yang sesuai,rapi, dan terkancing,
- jangan menyimpan benda tajam yang bukan pada tempatnya,
- rambut yang panjang harus diikat,
- lepas semua perhiasan yang ada ditangan,
- gunakan sepatu yang sesuai standar yang di tentukan, dan
- menggunakan sarung tangan bila perlu.
Kebersihan
- Bersihkan tangan sebelum dan sesudah bekerja,
- gunakan pakaian kerja sebersih mungkin, dan
- meja tempat kerja dalam keadaan bersih.
2.3. Keselamatan kerja di bangku kerja
Kecelakaan ini disebabkan oleh ujung-ujung alat potong atau benda kerja yang tajam.
Pencegahannya:
1. Bekerja dengan hati-hati,
2. pergunakan alat-alat yang sesuai dengan fungsinya, kondisi yang baik dan benar,
3. menggunakan alat pengaman yang telah ditentukan oleh peraturan keselamatan kerja,
4. jangan menyimpan alat-alat tajam di saku baju kerja,
5. lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan lainnya,
6. membuat tanda peringatan yang jelas dan nampak dibaca ditempat-tempat yang
berbahaya dalam bengkel,
7. ambillah alat-alat dengan hati-hati,
8. tidak boleh bercanda,bermain dan melamun pada waktu sedang bekerja dan
9. bersihkan alat-alat sebelum dan sesudah dipakai.





2.2 Perkakas Kerja
Test Pen
Test Pen adalah obeng yg dilengkapi dengan lampu sinyal. Test Pen hanya sekedar
untuk mengetahui adanya tegangan pada suatu penghantar listrik, tidak untuk
mengetahui besar teganganlistrik.
Alat ini dipergunakan untuk melihat adanya sumber tegangan. Tes pen akan menyala
bila ada sunber arus dan tidak menyala bila tidak ada sumber arus.
Cara kerja tes pen:
A. Bagian atas tes pen listrik yang berlubang untuk tempat menempelkan ibu jari atau
telunjuk.
B. Ujungpen tes (logam)sebagai konduktor.
C. Lampu neon sebagai inductor, menyala bila ujung B ditempelkan pada daerah
muatan listrik.
D. Pelastik atua ebonite sebagaiisolator untk menjaga tegangan konsleting.





MultiTester
Multimeter/ AVO Meter/ Multi Tester
AVO Meter merupakan suatu alat ukur yang serba guna, sesuai dengan namanya yaitu
AVO Meter karena merupakan gabungan dari tiga alat ukur dijadikan satu yaitu :
A = Singkatan dari Ampere Meter, untuk mengukur kuat arus listrik
V = Singkatan dari Volt Meter, untuk mengukur tegangan listrik
O = Singkatan dari Ohm Meter, untuk mengukur hambatan listrik
Selain untuk mengukur tiga besaran diatas, AVO Meter/ Multi Meter/ Multi Tester
dapat juga dipergunakan untuk mengetahui baik dan buruknya komponen-komponen elektronika.
Dalam keadaan terbuka (belum dipasang pada rangkaian) maupun sudah dipasang pada
rangkaian elektronika.
Macam-macam AVO Meter
AVO Meter yang di jual di pasaran elektronika ada beberapa merk tertentu mulai dari
merk biasa, standar, hingga kualitas terbaik. Untuk AVO Meter standar adalah merk Sanwa,
dengan type :
SP -10-D
SP -15-D
AX -303 TR
YX -360 TRE
YX -360 TRS
CX -505 II
CX -506


2.3 Prinsip Dasar Instalasi
1) Safety Keamanan
Instalasi listrik harus dipasang dengan benar berdasarkan standar dan peraturan yang
ditetapkan oleh SPLN, PUIL2000 serta IEC (International Electrotechnical
Commission) dengan tujuan untuk keamanan dan keselamatan bagi mahluk hidup,
harta benda dan instalasi listrik itu sendiri.
Sistem instalasi listrik dinyatakan aman bagi mahluk hidup, harta benda maupun
pada sistem instalasi listrik itu sendiri, bila dilengkapi dengan sistem proteksi yang
sesuai dan mempunyai keandalan yang tinggi dalam merespon gangguan yang
terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh : Suatu sistem instalasi listrik harus dilengkapi dengan sistem pentanahan/
pembumian agar manusia terhindar dari sentuhan tidak langsung akibat kejutan
listrik yang tidak terduga, karena adanya kebocoran arus listrik pada body peralatan
listrik.
2) Reliability ( Keandalan)
Kondisi yang diperlukan adalah keandalan terhadap :
Unjuk kerja sistem
Pengoperasian system
Peralatan yang digunakan Suatu sistem instalasi listrik dinyatakan andal bila
operasi sistem kelistrikan dapat bekerja selama mungkin dan dapat diatasi dengan
cepat bila terjadi ganngguan.
3) Accessibility (Kemudahan)
Kondisi yang harus dicapai adalah kemudahan terhadap :
Pengoperasian, Perawatan & Perbaikan system
Pemasangan dan penggantian peralatan system
Pengembangan dan perluasan system
Kemudahan pada sistem instalasi listrik dinyatakan tercapai apabila pengoperasian
suatu sistem tidak memerlukan skill tinggi, cepat dan tepat dalam pemasangan
peralatan sistem serta mudah dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan sistem.
Contoh : Agar memudahkan dalam mencari trouble pada suatu sistem kontrol ,
maka sistem instalasi panel kontrol harus dilengkapi label pada peralatan listrik
yang terpasang, adanya penomoran pada terminal, kabel dan pengawatan peralatan
yang disesuaikan dengan gambar/diagram kontrol dan instalasi .
4) Availibility (Ketersediaan)
Merupakan hal yang penting dalam suatu sistem instalasi listrik, karena berkaitan
dengan kemungkinan pengembangan ataupun perluasan proses kontrol/mesin yang
meliputi ketersediaan terhadap :
Alat
Tempat/Ruang
Daya
Suatu sistem instalasi listrik dinyatakan mempunyai ketersediaan apabila :
Adanya cadangan peralatan listrik sebagai alat pengganti bila terjadi kerusakan pada
peralatan yang dalam kondisi operasi, baik yang telah tersedia dilapangan umum
maupun yang dengan mudah didapat dipasaran. Adanya cadangan tempat atau ruang
yang diperlukan untuk menempatkan peralatan tambahan, karena adanya
pengembangan ataupun perluasan sistem. Adanya cadangan daya pada sistem
instalasi yang dapat langsung digunakan tanpa harus mengganti ataupun menambah
kabel pada sistem instalasi .
5) Impact of Environment (Pengaruh lingkungan)
Perencanaan sistem instalasi listrik harus mempertimbangkan dampak yang terjadi
pada lingkungan sekitar dimana sistem instalasi dipasang, yang meliputi :
Pengaruh Lingkungan terhadap peralatan
Pengaruh Peralatan terhadap lingkungan
Bila peralatan listrik dipasang pada lingkungan tertentu, harus dipertimbangkan
apakah peralatan itu mempunyai pengaruh negatip terhadap lingkungan sekitarnya,
Bila ada kemungkinan mengganggu atau merusak lingkungan maka harus dirancang
agar pengaruh negatip yang ditimbulkan oleh peralatan listrik dapat dihilangkan atau
diperkecil.
Contoh : Gardu listrik dipasang pada suatu taman yang indah, maka harus
dipertimbangkan konstruksi bangunan gardu listrik agar tidak merusak keindahan
taman.
Lingkungan dimana peralatan listrik atau sistem instalasi listrik dipasang harus
dipertimbangkan apakah lingkungan dapat merusak peralatan/instalasi listrik yang
ada disekitarnya. Bila ada kemungkinan dapat merusak peralatan/instalasi, maka
harus dipilih peralatan /bahan instalasi yang tidak dapat terpengaruh terhadap
kondisi lingkungan tersebut.
Contoh : 1- Kabel instalasi dipasang pada lingkungan yang dipengaruhi oleh
bahan kimia tertentu, maka harus dipilih bahan isolasi kabel yang tahan terhadap
pengaruh bahan kimia tersebut 2 -Peralatan listrik dipasang pada lingkungan yang
lembab, maka harus digunakan peralatan listrik yang mempunyai IP (Index
Protection) tertentu.
6) Economic (Ekonomi)
Perencanaan sistem instalasi listrik perlu mempertimbangkan kondisi operasional
jangka panjang agar dapat dihemat biaya-biaya yang dikeluarkan terhadap :
Pemeliharaan dan perluasan sistem
Pemakaian/penggantian peralatan
Pengoperasian sistem
Kondisi ekonomis pada suatu sistem instalasi dikatakan berhasil bila efesien dan
efektip terhadap penggunaan daya listrik, peralatan yang digunakan cukup andal dan
kecilnya delay time pada pengoperasian proses produksi.
Contoh : Bila proses produksi banyak menggunakan beban induktif, agar
penggunaan daya listrik efektip maka sistem instalasi listriknya harus dilengkapi
dengan kompensasi daya listrik, yaitu dengan memasang Capasitor Bank.
7) Esthetic (Keindahan)
Suatu hal yang penting pada sistem instalasi listrik adalah keindahan dan kerapian,
yang meliputi :
Kerapian dalam pemasangan dan pengawatan
Keserasian dalam penggunaan/pemilihan peralatan
Keserasian dan keindahan tata letak dan kenyamanan ruang operasi
Kerapian dalam pemasangan dan pengawatan akan menimbulkan kemudahan dan
kejernihan pikiran dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan pada sistem
instalasi .
Keserasian dalam pemilihan dan penggunaan/pemilihan peralatan yang disesuaikan
dengan ukuran, bentuk dan warna yang sedemikian rupa, sehingga menimbulkan
pemandangan yang indah dan nyaman.
Keserasian dan keindahan tata letak akan menimbulkan mosaik yang memberikan
kenyamanan serta menghindari kebosanan bagi pelaksana operasi pada ruang
dimana suatu kendali sistem kontrol dipasang.
Kondisi tersebut diatas akan menimbulkan gairah dan ketenangan kerja serta disiplin
kerja akan selalu terjaga.

2.4 Jenis-Jenis Kabel
2.5 Pipa Instalasi
2.6 Terminal

1) Terminal Listrik 12 p

2) Terminal Listrik 10 p

3) Terminal Listrik 6 p



2.7 MCB (Miniature Circuit Breaker)















Singkatan MCB adalah Mini Circuit Breaker yang memiliki fungsi sebagai alat
pengaman arus lebih. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya
beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip
dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan
relai arus lebih seketika digunakan electromagnet.

Bila bimetal ataupun electromagnet bekerja, maka ini akan memutus hubungan kontak
yang terletak pada pemadam busur dan membuka saklar. MCB untuk rumah seperti
pada pengaman lebur diutamakan untuk proteksi hubungan pendek, sehingga
pemakaiannya lebih diutamakan untuk mengamankan instalasi atau konduktornya.
Sedang MCB pada APP diutamakan sebagai pembawa arus dengan karakteristik CL
(current limiter) disamping itu juga sebagai gawai pengaman arus hubung pendek yang
bekerja seketika.

Arus nominal yang digunakan pada APP dengan mengenal tegangan 230/400V ialah:
1.2.4.6.10.16.20.25.35 dan 50 A disesuaikan dengan tingkat VA konsumen. Adapun
kemampuan membuka (breaking capacity) bila terjadi hubung singkat 3 KA dan 6 KA
(SPLN 108-1993). MCB yang khusus digunakan oleh PLN mempunyai tombol biru.
MCB pada saat sekarang paling banyak digunakan untuk instalasi rumah ataupun
instalasi industri maupun instalasi gedung bertingkat.










2.8 Aturan Warna Kabel







Kabel listrik yang mempunyai banyak inti akan mempunyai warna isolasi inti yang berbeda-
beda. Hal ini sebetulnya berhubungan dengan faktor keselamatan karena bisa menghindarkan
tertukarnya sambungan kabel pada sistem instalasi. Karena itu, sebagai keseragaman,
penggunaan warna isolasi inti kabel mempunyai aturan tertentu.

instalasi listrik yang baik akan selalu mengikuti aturan ini. Karena bila suatu saat diperlukan
pemeriksaan atau perbaikan sistem instalasi tersebut, maka seorang instalatir akan lebih mudah
menemukan pola sambungan kabel listriknya.

Kabel listrik yang digunakan pada sistem instalasi listrik rumah biasanya terdiri atas penghantar
phase, netral dan ground. PUIL mengatur penggunaan warna untuk penghantar netral adalah
biru, penghantar ground dengan warna hijau atau campuran kuning-hijau, dan penghantar phase
dikhususkan dengan warna hitam. Pengaturan selengkapnya dapat dilihat pada tabel PUIL
berikut,






















2.9 Lampu
2.10 Prinsip Pemasangan Kabel
Kode warna kabel listrik sangat penting dalam mengerjakan sebuah instalasi listrik.
Biasanya untuk instalasi listrik yang baik, kabel yang berwarna merah akan selalu
terhubung dengan kabel yang berwarna sama. Begitupun untuk kabel-kabel lainnya.
Jika terpaksa menggunakan sambungan kabel yang berbeda warna seharusnya ada
upaya untuk memberi kode yang bisa diketahui jika suatu saat dikerjakan oleh orang
lain.

Berikutnya anda diharuskan untuk mempelajari diagram pengkabelan. Ini akan
membantu Anda memahami prinsip-prinsip dasar pemasangan kabel dengan baik.
Karena idealnya dalam instalasi listrik harusnya disertakan diagram instalasi
kelistrikannya. Sehingga dengan demikian akan memudahkan kita mengerjakan sebuah
instalasi listrik.

Ingat dalam memasang, memperbaiki dan menambah instalasi listrik, kita diharuskan
selalu berpedoman pada standar-standar kelayakan dan keamanan. PUIL bisa menjadi
acuan dalam pemasangan, perbaikan dan penambahan jaringan instalasi listrik

2.11 Jenis Saklar










2.12 Kotak Sambung


























2.13 Stop Kontak






Stop kontak merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagai muara hubungan antara sumber
listrik dan alat listrik.Untuk menghubungkan keduanya diperlukan sebuah kabel dan steker atau
colokan yang nantinya dihubungkan atau ditancapkan pada stop kontak.

Berdasarkan fungsinya stop kontak dibedakan menjadi dua yaitu:
-stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang kecil yang berfungsi menyalurkan
daya listrik bertenaga rendah.
-stop kontak besar, merupakan stop kontak dengan dua lubang yang dilengkapi lempeng logam
yang berfungsi sebagai ground,saklar jenis ini berfungsi menyalurkan listrik untuk dayayang
lebih besar.

Berdasarkan pemasanganya stop kontak dibedakan menjadi dua yaitu:
-stop kontak in bow:stop kontak ini dipasang dalam tembok yang bersifat permanen sehingga
tidak bisa dipindah.
-stop kontak out bow:stop kontak ini dipasang atau diletakan diluar tembok.

2.14 Penyambungan Kabel
1. Pig Tail ialah cara menyambung
kabel yang paling sederhana berbentuk ekor babi. Sambungan ini digunakan untuk menyambung
atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik.
2. Lasdop ialah penutup untuk melindungi sebuah sambungan kabel.
3. Isolasi ialah pembungkus kabel agar kabel terhindar dari hubungan dengan penghantar arus listrik yang
lain.
4. Sambungan Puntir adalah cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis lurus. Ada dua
macam cara sambungan puntir yaitu; sambungaan puntir Bell hangers dan sambungan puntir Western
union.
5. Turn Back ialah cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis lurus, dimana kabel
ditekuk balik, dimaksudkan untuk mendapatkan sambungan yang lebih kuat terhadap rentangan
maupun tarikan, sehingga sering disebut sebagai sambungan bolak-balik.
6. Single Wrapped Cable Spice ialah suatu cara menyambung kabel yang bernadi banyak, yaitu dengan
menganyam sesuai dengan arah alurnya.
7. Plain joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang datar.
8. Knotted tap joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang datar dengan
memberi suatu simpul agar sambungan lebih kuat.

2.15 Saluran Kabel
Saluran Transmisi

Energi listrik yang dibangkitkan dari pembangkit listrik disalurkan melalui kawat-kawat atau
saluran transmisi menuju ke pusat-pusat beban. Saluran transmisi menurut cara penyalurannya
ada dua macam, yaitu :

a. Saluran Udara (Overhead Lines)

Adalah saluran transmisi yang menggunakan kawat-kawat telanjang yang digantungkan pada
tiang transmisi dengan perantaraan isolator-isolator.

b. Saluran Bawah Tanah (Underground)

Adalah saluran transmisi yang menggunakan konduktor-konduktor berisolasi yang ditanam
dengan kedalaman tertentu di bawah tanah.

Anda mungkin juga menyukai