Anda di halaman 1dari 42

9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi

Serambi Mekkah Padang Pa…

Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB)


Pada Gedung Convention Central Graha Serambi
Mekkah Padang Panjang”.
em-ridho.blogspot.com/2011/12/tugas-akhir-perencanaan-panel-hubung.html

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan akan energi listrik meningkat seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi,
dewasa ini listrik telah digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga sampai ke
dunia industri. Untuk itu, kontinuitasnya perlu mendapat perhatian. Untuk menjaga
kontinuitas pernyalurannya, suatu sistem kelistrikan yang handal mutlak di perlukan.
Sistem kelistrikan tidak luput dari gangguan, mulai dari proses pembangkitan sampai
pada proses pemakaiannya. Dan berbagai cara dilakukan untuk mengatasi gangguan
tersebut. Gangguan-gangguan yang terjadi akan berdampak langsung pada beban
(konsumen). Jika terjadi gangguan, maka penyaluran listrik kebeban juga akan terputus.
Kebakaran yang terjadi sering kali disebabkan oleh listrik dikarenakan pemakaian listrik
yang melebihi kapasitas instalasi yang telah ditentukan, dan juga disebabkan karena
penambahan pemasangan instalasi yang tidak mengikuti prosedur dan dilakukan sendiri
tanpa sepengetahuan instalatur resmi. Selain itu alat pengaman yang tidak berfungsi
ketika terjadi gangguan beban lebih dan gangguan hubung pendek. Selanjutnya
gangguan listrik yang disebabkan umur instalasi yang sudah lama atau kadarluasa.
Maka untuk menghindari agar gangguan tersebut tidak membahayakan peralatan dan
manusia gangguan tersebut harus dipisahkan dari beban. Untuk memisahkan gangguan
tersebut dari beban dan untuk menghindari segala resiko pemutusan listrik secara tiba-
tiba serta untuk mempertahankan kontinuitas pelayanan maka perlu dirancang sebuah
sistem penyalur yang handal. Dalam hal ini penulis tertarik untuk membuat perencanaan
Panel Hubung Bagi (PHB) yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
PUIL 2000.
Aktivitas pengontrolan penyaluran listrik tentunya membutuhkan komponen-komponen
kontrol yang mampu melakukan kegiatan tersebut, dan komponen-komponen tersebut
tentunya juga perlu ditempatkan pada tempat yang layak (panel) sehingga pelayanannya
bisa dilakukan dengan mudah dan aman. Panel Hubung Bagi (PHB) merupakan sarana
vital dalam menjaga kelancaran penyaluran listrik dari jaringan PLN ke konsumen atau
beban. Dan untuk itu dalam merancang sebuah panel harus mengikuti aturan-aturan
yang telah dibakukan dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).
Ukuran dari Panel Hubung Bagi (PHB) di rancang sedemikian rupa, yang artinya
panjang, lebar dan tingginya di buat sedemikian rupa agar semua komponen yang
diperlukan dalam sebuah panel terpasang sempurna sesuai fungsi dan kegunaannya

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 1/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

serta memudahkan dalam penggunaan serta perawatan komponen Panel Hubung Bagi
(PHB) itu sendiri. Sebagian besar box (lemari) Panel Hubung Bagi (PHB) terbuat dari
bahan yang tahan lembab, kokoh dan tidak dapat terbakar seperti besi dan logam
dengan ketebalan yang sudah di rancang sesuai kebutuhan sehingga ketahanannya
terhadap gaya mekanis memenuhi persyaratan serta memperhatikan kondisi iklim di
Indonesia.
Panel Hubung Bagi (PHB) harus dipasang pada tempat yang sesuai, kering dan
berventilasi cukup dengan ketinggian sekurang-kurangnya 1,2 m dari lantai sampai alas
box (lemari) hubung bagi dan dapat di operasikan tanpa alat bantu misalnya tangga atau
meja. Tidak di perbolehkan pemasangan box (lemari) Panel Hubung Bagi (PHB) di ;
kamar mandi, kamar kecil, tempat cuci, tangga atau di ruangan lembab lainnya. Disekitar
Panel hubung Bagi (PHB) harus terdapat ruang yang cukup sehingga pemeliharaan,
pemeriksaan, perbaikan, pengoperasian dan lalu lintas dapat dilakukan dengan mudah
dan aman.
Pada gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Panjang, terdapat
paralatan listrik yang digunakan langsung oleh penggunanya dimana penggunaanya
akan berhubungan langsung dengan peralatan tersebut. Maka seharusnya gedung ini
dilengkapi dengan pentanahan yang standar dengan resistansi minimal sehingga saat
pengoperasian peralatan tidak membahayakan jika terjadi arus bocor pada peralatan dan
instalasi yang ada di gedung Serambi Mekkah tersebut. Untuk pangaman arus bocor
(pembumian) digunakan elektroda pentanahan dengan besar tahanannya ditentukan
sesuai dengan standar ranting pengaman yang diperbolehkan dan di lihat juga dari
resistansi jenis tanah yang ada di gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah
Padang Panjang,
Bertitik tolak dari permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan perencanaan
Panel Hubung Bagi (PHB) pada gegung tersebut yang sesuai dengan standar nasional
Indonesia yang berpedoman pada Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.
Kemudian akan penulis tuangkan dalam bentuk penulisan proyek akhir dengan judul :
”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha
Serambi Mekkah Padang Panjang”.

B. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam perencanaan Panel Hubung Bagi hanya dibatasi pada beberapa
aspek yaitu:
1. Menentukan berapa besarnya arus berdasarkan rancangan gambar rekapitulasi
daya yang telah ada.
2. Menentukan jenis komponen-komponen panel yang akan digunakan.
3. Menentukan kemampuan hantar arus komponen-komponen panel yang akan
digunakan.
4. Membuat layout dan tata letak komponen pada panel.
5. Membuat desain kotak PHB sesuai dengan rancangan yang diinginkan.

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 2/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

C. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari batasan masalah di atas, penulis tertarik untuk melanjutkan
perencanaan instalasi listrik dengan merumuskan pada masalah : bagaimanan
merencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) utama dan panel cabang yang sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI) pada gedung Convention Central Graha Serambi
Mekkah Padang Panjang.

D. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Merancang PHB dan sistem proteksi instalasi listrik dengan pengamanan sesuai
dengan daya terpasang pada gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah
Padang Panjang.
2. Menghitung serta menentukan pembagian daya listrik untuk instalasi penerangan
maupun tenaga.
3. Menghitung Kuat Hantar Arus (KHA) untuk pengaman dan penghantar yang
digunakan Panel Hubung Bagi (PHB) di tiap lantainya.
4. Menentukan jenis komponen-komponen dan pengaman yang digunakan pada
Panel Hubung Bagi (PHB) utama maupun Panel Hubung Bagi (PHB) cabang.

E. Manfaat
1. Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) yang diharapkan dapat meningkatkan
kontinuitas penyaluran tenaga listrik ke konsumen (beban). Khususnya pada gedung
Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Panjang,
2. Acuan bagi pihak CV. BAHAR YUSUF dalam perancangan instalasi serta panel
listrik.
3. Penggunaan peralatan yang tepat dan penempatan komponen yang sesuai, akan
memudahkan menanggulangi gangguan pada gedung Convention Central Graha
Serambi Mekkah Padang Panjang.
4. Agar sekiranya dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi terutama di bidang teknik Elektro.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN PANEL HUBUNG BAGI

Panel adalah suatu lemari hubung atau suatu kesatuan dari alat penghubung,
pengaman, dan pengontrolan untuk suatu instalasi kelistrikan yang ditempatkan dalam
suatu kotak tertentu sesuai dengan banyaknya komponen yang digunakan.

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 3/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

Panel hubung bagi adalah peralatan yang berfungsi menerima energi listrik dari PLN dan
selanjutnya mendistribusikan dan sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut
melalui sirkit panel utama dan cabang ke PHB cabang atau langsung melalui sirkit akhir
ke beban yang berupa beberapa titik lampu dan melalui kotak-kontak ke peralatan
pemanfaatan listrik yang berada di dalam bangunan.
Sesuai dengan kegunaan dari panel listrik, maka dalam perancangannya harus sesuai
dengan syarat dan ketentuan serta standar panel listrik yang ada. Untuk penempatan
panel listrik hendaknya disesuaikan dengan situasi bangunan dan terletak ditempat yang
mudah dijangkau dalam memudahkan pelayanan. Panel harus mendapatkan ruang yang
cukup luas sehingga pemeliharaan, perbaikan, pelayanan dan lalu lintas dapat dilakukan
dengan mudah dan aman.
Dalam penempatan panel ini sangat mempengaruhi proses kelangsungan penyaluran
energi listrik, karena apabila penempatan dari panel tersebut tidak diperhatikan
maka kontinitas pelayanan panel tersebut tidak akan bertahan lama dan dapat
mengurangi keandalan dalam penyaluran energi listrik.

B. FUNGSI PANEL

Fungsi panel dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam yaitu (Drs.Aslimeri,M.T:


1991: 92) :
1. Penghubung
Panel berfungsi untuk menghubungkan antara satu rangkaian listrik dengan rangkaian
listrik lainnya pada suatu operasi kerja. Panel menghubungkan suplay tenaga listrik dari
panel utama sampai ke beban-beban baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga.
2. Pengaman
Suatu panel akan bekerja secara otomatis melepas sumber atau suplay tenaga listrik
apabila terjadi gangguan pada rangkaian. Komponen yang berfungsi sebagai pengaman
pada panel listrik ini adalah MCCB dan MCB.
3. Pembagi
Panel membagi kelompok beban baik pada instalasi penerangan maupun pada instalasi
tenaga. Panel dapat memisahkan atau membagi suplay tenaga listrik berdasarkan jumlah
beban dan banyak ruangan yang merupakan pusat beban. Pembagian tersebut dibagi
menjadi beberapa

group beban dan juga untuk membagi fasa R, fasa S, fasa T agar mempunyai beban
yang seimbang antar fasa.
4. Penyuplai
Panel menyuplai tenaga listrik dari sumber ke beban. Panel sebagai penyuplai, dan
mendistribusikan tenaga listrik dari panel utama, panel cabang sampai ke pusat beban
baik untuk instalasi penerangan maupun instalasi tenaga.
5. Pengontrol
Fungsi panel sebagai pengontrol merupakan fungsi paling utama, karena dari panel
tersebut masing-masing rangkaian beban dapat dikontrol. Seluruh beban pada bangunan
baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga dapat dikontrol dari satu tempat.

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 4/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

C. JENIS DAN TIPE PANEL

Menurut PUIL 2000 ; 6.3.2 – 6.4.3 jenis panal hubung bagi terdiri-dari:
1. Panel Hubung Bagi tertutup pasang dalam
Panel Hubung Bagi tertutup pasang dalam adalah panel yang sudah komponen-
komponennya ditempatkan didalam kotak panel yang tertutup dan terpasang didalam
ruangan.
2. Panel Hubung Bagi tertutup pasang luar
Panel Hubung Bagi tertutup pasang luar adalah panel yang seluruh komponen-
komponen ditempatkan didalam kotak panel yang tertutup dan dipasang diluar ruangan.
Bahan yang digunakan harus tahan cuaca.

3. Panel Hubung Bagi terbuka pasang dalam


Panel Hubung Bagi terbuka pasang dalam tidak boleh ditempatkan dekat saluran gas,
saluran uap, saluran air atau saluran lainnya yang tidak ada kaitannya dengan Panel
Hubung Bagi (PHB) tersebut.
4. Panel Hubung Bagi terbuka pasang luar
Tampat pemasangan Panel Hubung Bagi (PHB) terbuka pasang luar harus merupakan
perlengkapang yang tahan cuaca. Perlengkapan atau harus mempunyai saluran air
sehingga dapat dicegah terjadinya genangan air.

Pada gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Panjang, jenis dan
tipe panel yang digunakan adalah panel hubung bagi tertutup pasang dalam, yaitu panel
yang seluruh komponen-komponennya ditempatkan di dalam kotak panel yang tertutup
dan dipasang di dalam ruangan.
Panel Hubung Bagi (PHB) tertutup pasang dalam banyak dijumpai pada konsumen atau
pemakai yang digunakan sebagai tempat untuk menampung energi listrik dari jaringan
PLN dan sebagai penyalur energi listrik ke pusat beban serta untuk menempatkan
pengaman-pengaman instalasi listrik.
Penempatan panel harus memenuhi syarat-syarat berikut ini sesuai dengan PUIL 2000
(6.3-6.4) yaitu :
1. Tinggi maksimal dari lantai 1,2 – 2m.
2. Di depan panel harus memiliki ruang bebas yang cukup luas.
3. Saat membuka panel ini tidak terganggu oleh benda apapun.

4. Pintu harus bisa terbuka penuh.


5. Panel dipasang pada tempat yang sesuai, kering dan berventilasi cukup.

D. KOMPONEN-KOMPONEN PANEL HUBUNG BAGI

Dalam suatu panel listrik terdapat komponen-komponen listrik yang diantaranya adalah
MCB, MCCB, saklar/pemutus, sarana pengontrol ( push button, kontaktor), transformator

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 5/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

arus, alat ukur dan lampu indikator, penghantar (kawat, kabel busbar dan terminal blok )
serta komponen pendukung lainnya.
1. MCB (Miniature Circuit Breaker)
Miniature Circuit Breaker atau yang dikenal dengan MCB pada dasarnya adalah suatu
alat yang bekerja dengan cara semi otomatis yang dapat digunakan untuk pengaman
terhadap beban lebih atau hubung singkat. MCB dapat memutuskan rangkaian arus
listrik dengan cara mekanis ataupun secara otomatis.

Gambar 1. Pandangan Luar MCB


( http: // images. Google.co.id)
Prinsip kerja dari MCB adalah azas kerja termis (panas) dengan menggunakan bi-metal.
Bila kawat resistansi yang terdapat pada bi-metal dialiri arus yang melebihi harga
nominalnya, maka bi­metal akan bergerak atau melengkung akibat panas. Gerakan atau
lengkungan ini akan menolak bagian mekanis dari MCB yang akan menyebabkan tuas
MCB terlepas sehingga MCB dalam posisi OFF.
MCB terdiri dari MCB 1 pole dan 4 pole yang masing-masingnya mempunyai ukuran arus
nominal yang berbeda-beda.
2. MCCB (Mould Case Circuit Breaker)
Mould Case Circuit Breaker adalah salah satu pemutus rangkaian udara dalam bentuk
kontak cetakan. Pemutus ini dirakit dalam unit terpadu dalam kotak bahan isolator.

Gambar 2. Pandangan Luar MCCB Tiga Pole


( http: // images. Google.co.id)
Pada dasarnya MCCB fungsi dan kegunaannya sama dengan MCB tiga pole, yakni
menghubungkan dan memutuskan arus listrik pada rangkaian tiga fasa. Perbedaannya
adalah pemutusan arus pada MCCB dapat diatur dengan persentase 100 % sampai
dengan 250 % dari arus nominal beban penuh sedangkan pada MCB rating arusnya
tidak dapat diatur. Besarnya rating nominal sebagai pengaman motor untuk MCCB
adalah 2,5 x In beban dan untuk MCB adalah sebesar 1,25 x In beban.
Pada gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Panjang berdasarkan
daya yang terpakai menggunakan MCCB 150 Amper. MCCB ini sangat dibutuhkan
karena pada perancangan ini menggunakan panel utama.
3. Saklar dan Pemutus
Menurut PUIL 2000 : 6.2.4 – 6.2.5 saklar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Pada sisi penghantar masuk dari PHB yang berdiri sendiri harus dipasang satu
saklar, sedangkan pada setiap penghantar keluar setidak-tidaknya dipasang satu proteksi
arus.
b. Saklar masuk untuk memutuskan aliran suplay PHB tegangan rendah harus
mempunyai batas kemampuan minimum 10 amper, dan arus minimum sama besar

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 6/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

dengan arus nominal penghantar masuk tersebut.


c. Saklar keluar harus dipasang jika sirkit tersebut menyuplai tiga atau lebih PHB lain.
d. Saklar keluar dihubungkan ke tiga buah motor/ perlengkapan listrik yang lain. Hal
ini tidak berlaku jika motor atau perlengkapan listrik tersebut masing-masing kecil atau
sama dengan 1,5 Kw dan letaknya dalam ruang yang sama.

e. Saklar keluar dihubungkan ke tiga buah kotak-kontak yang masing-masing


mempunyai arus nominal lebih dari 16 Amper.
f. Saklar keluar mempunyai arus nominal 100 A atau lebih.
Persyaratan untuk pemutus, harus memenuhi aturan yang ada pada (PUIL 2000: 5.5.8.3
- 5.5.8.4):

1. Sarana pemutus harus dapat memutuskan hubungan antara motor serta kendali
dan semua penghantar suplai yang telah dibumikan, dan dirancang sedemikian rupa
sehingga tidak ada kutub yang dapat dioperasikan tersendiri.
2. Sarana pemutus harus dapat menunjukkan dengan jelas apakah sarana pemutus
tersebut pada kedudukan terbuka atau tertutup.
3. Sarana pemutus harus mempunyai kemampuan arus sekurang-kurangnya 115 %
dari arus beban penuh.
4. Sarana pemutus yang melayani beberapa motor atau melayani motor dan beban
lainnya, harus mempunyai kemampuan arus sekurang-kurangnya 115 % dari jumlah arus
beban pada keadaan beban penuh.
5. Sarana pemutus harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tampak dari tempat
kendali.
6. Jika sarana pemutus yang letaknya jauh dari motor, maka harus dipasang sarana
pemutus lain berdekatan dengan motor, atau sebagai

gantinya. Sarana pemutus yang letaknya jauh harus dapat dikunci pada kedudukan
terbuka.
7. Jika motor menerima daya listrik lebih dari satu sumber, maka harus dipasang
sarana pemutus tersendiri untuk setiap sumber daya.

Setiap saklar / pemutus sirkit harus mampu menyambung dan memutuskan arus
yang dapat mengalir dalam keadaan penggunaan alat tersebut dan harus berfungsi
sedemikian hingga tidak membahayakan operator.
Syarat dari pemakaian saklar dan pemutus (PUIL 2000: 4.12.1.2 - 4.12.1.3):
1. Kutub Tunggal.
Setiap saklar atau pemutus sirkit kutub tunggal harus beroperasi pada penghantar aktif
dari sirkit yang dihubungkan padanya.
2. Sirkit Fase Banyak
Setiap saklar atau pemutus sirkit harus beroperasi pada semua penghantar aktif sirkit
yang dihubungkan padanya. Kutub tunggal atau pemutus sirkit kutub tunggal harus
beroperasi pada penghantar aktif dari sirkit.
4. Sarana pengontrol

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 7/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

Sarana pengontrol atau pengendali adalah sarana yang mengatur tenaga listrik, yang
dialirkan ke motor dengan cara yang sudah ditentukan. Di dalamnya termasuk juga
sarana yang biasa digunakan untuk mengasut

dan menghentikan motor maupun beban listrik lainnya. Hal ini digunakan untuk
memperlancar kelangsungan penyaluran sumber energi listrik.
a. Saklar tombol tekan (Push button)
Saklar tombol tekan merupakan alat pembuka atau penutup rangkaian yang
pengoperasiannya dilakukan dengan menekan tombol tersebut. Saklar ini berfungsi
sebagai saklar bantu untuk pengoperasian kontaktor ataupun MCCB.
Push button ini terdiri dari 2 tipe, yaitu normally open (NO) dimana dalam keadaan
normal berada pada posisi terbuka, dan normally close (NC) dimana dalam keadaan
normal berada pada posisi tertutup. Pengoperasian antara NO dengan NC saling
bertolak belakang.

Normal switch Push to make Push to Break

Gambar 3. Konstruksi Push Button

b. Kontaktor
Kontaktor merupakan sejenis saklar/kontak yang bekerja dengan bantuan daya magnet
listrik dan mampu melayani arus beban listrik yang besar dan mampu menyambung
ataupun membuka rangkaian listrik secara berulang-ulang.

Gambar 4. Pandangan Luar kontaktor .


( http: // images. Google.co.id)
Gaya magnet yang bekerja pada kontaktor dibangkitkan oleh kumparan. Kumparan
kontaktor mempunyai sejumlah lilitan kawat berisolasi untuk memberikan belitan amper
yang diperlukan untuk beroperasi pada arus kecil. Kumparan dibuat untuk operasi di atas
kisaran 80 - 110 % ukuran kerja tegangan arus bolak-balik atau arus searah.
5. Transformator Arus .
Pada panel listrik trafo arus berfungsi untuk mengontrol besar arus yang mengalir pada
rangkaian. Transformator arus dibuat dengan perbandingan tertutup, karana tidak
tersedianya ampermeter yang dapat mengukur arus yang sangat besar. Dengan adanya
perbandingan antara arus primer dan arus sekunder pada transformator arus, pada

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 8/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

diukur berapapun besar arus yang mengalir dengan membuat perbandingan lilitan trafo
yang sesuai dengan besar arus yang akan diukur.

6. Alat Ukur dan Lampu Indikator


Alat ukur dan lampu indikator yang dipasang pada panel harus terlihat jelas dan harus
ada petunjuk tentang besaran yang diukur dan gejala apa yang ditunjukkan. Untuk piranti
ukur digunakan beberapa alat ukur yaitu:
a. Alat Ukur Ampermeter
Ampermeter digunakan untuk mengukur arus yang disuplai beban. Alat ukur ini
pemasangannya seri.

Gambar 5. Alat ukur Ampermeter


( htt: // images. Google.co.id)

Gambar 6. Rangkaian Amperemeter Pada


Panel Listrik
( htt: // images. Google.co.id)
Sebelum dihubungkan langsung ke
ampermeter piranti ukur ini biasanya
menggunakan trafo CT (Current Transformer). Tratb arus ini digunakan untuk
menyesuaikan arus yang diukur dengan alat ukur yang kita gunakan. Misalnya arus yang
mengalir pada rangkaian instalasi sebesar 100 A maka akan terbaca pada ampermeter
mungkin 1 atau 10 tergantung trafo yang dipasang.
b. Alat Ukur Voltmeter
Voltmeter adalah alat ukur yang mengukur besaran tegangan yang mengalir pada suatu
rangkaian instalasi listrik. Maksud pengukuran ini adalah untuk mengetahui besaran
tegangan yang mengalir pada rangkaian tersebut, apakah mengalami penurunan (drop
voltega) ataupun naik (over voltege).

Gambar 7. Alat ukur Voltmeter


( htt: // images. Google.co.id)

Besaran tegangan yang diukur adalah besaran tegangan fase dengan fase dan fase
dengan netral. Karena pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali maka diperlukan
suatu media perantara untuk mengalihkan satu pengukuran ke pengukuran yang lain
yaitu menggunakan saklar rotasi switch. Pemasangan alat ukur ini paralel dengan
sumber tegangan seperti gambar di bawah ini :

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 9/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

Gambar 8. Pemasangan Voltmeter


( htt: // images. Google.co.id)
c. Lampu Indikator
Lampu indikator atau lampu tanda merupakan
sebuah tanda yang menggambarkan bahwasanya
aliran arus listrik pada panel dalam keadaan bekerja atau mengalir. Biasanya terdiri dari
tiga warna lampu yaitu warna merah (fase R), kuning (fase S), dan hijau (fase T) yang
dipasang pada pintu panel.

Gambar 9. Lampu Indikator.


( htt: // images. Google.co.id)
7. Penghantar.
Penghantar yang akan digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik harus dibuat dari
bahan yang memenuhi syarat serta sesuai dengan tujuan penggunaannya, dan telah
dikeluarkan atau telah diakui oleh instansi yang berwenang, dalam hal ini adalah LMK
(Lembaga Meterologi Kelistrikan).
Berdasarkan dari bahan pembuatnya penghantar dapat dibagi atas dua bagian yaitu
yang dibuat dari tembaga dan aluminium, dimana masing-masing mempunyai
keuntungan dan kerugian.
Berikut identifikasi penghantar dengan warna berdasarkan (PUIL 2000):
a. Pengunaan Warna Loreng Hijau-Kuning
Warna loreng-hijau hanya boleh digunakan untuk menandai penghantar pembumian, dan
penghantar pengaman.
b. Penggunaan Warna Biru
Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau kawat tengah pada
instalasi listrik. Untuk menghindari kesalahan, warna tersebut tidak boleh digunakan
untuk menandai warna penghantar lainnya. Warna biru hanya dapat digunakan untuk
maksud lain, jika pada instalasi tersebut tidak terdapat penghantar netral atau kawat
tengah. Warna biru tidak boleh digunakan untuk menandai penghantar pembumian.

c. Penggunaan Warna Untuk Pengawatan Dengan Kabel Berinti Tunggal.


Untuk pengawatan di dalam perlengkapan listrik disarankan agar hanya menggunakan
satu warna, khususnya warna hitam, selama tidak bertentangan dengan dua poin di atas.
d. Pengenal Untuk Inti Atau Rel
Sebagai pengenal untuk inti atau rel digunakan warna, lambang, atau huruf seperti pada
tabel berikut :
Tabel 1.Warna dan lambang pengenal penghantar
(PUIL 2000:300)

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 10/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

Pengenal
Inti atau Rel
Dengan Dengan Dengan Warna
Huruf Lambang

1 2 3 4

A. Instalasi arus bolak-balik:


fasa satu Ll/R Merah Kuning
fasa dua L2/S Hitam
fasa tiga L3/T Biru
netral Nasional

B. Instalasi perlengkapan
listrik: U/X Merah Kuning
fasa satu V/Y Hitam
fasa dua W/Z
fasa tiga

C. Instalasi arus searah: Biru


positif
negatif
kawat tengah

D. Penghantar netral N Biru

E. Penghantar pembumian PE Loreng hijau-


kuning

Selain berdasarkan bahannya, penghantar dapat dibedakan juga atas:


a. Kawat
Kawat adalah penghantar listrik yang berpenampang lingkaran tanpa isolasi penyekat,
besar kecilnya penampang kawat menentukan kepada kemampuan hantar arus
maksimum yang diperbolehkan mengalir. Kawat ini terdiri dari kawat berinti tunggal dan
kawat berinti banyak.
b. Kabel
Kabel adalah semua jenis hantaran berisolasi atau berselubung baik berbentuk solid atau
berserabut. Penyatuan atau penyambungan satu atau lebih inti umumnya dilengkapi
dengan selebung.
Dalam kotak panel hubung bagi kabel digunakan untuk menghubungkan satu komponen
dengan komponen lain. Biasanya dipakai kabel jenis NYA dan NYM. Dan untuk
menentukan besar penampang kabel disesuaikan besar arus yang melewati kabel serta
jenis penghantar.
c. Busbar

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 11/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

Busbar merupakan penghantar listrik yang berbentuk empat persegi panjang tanpa
isolasi. Busbar biasanya ditempatkan di dalam panel yang bersifat menampung tenaga
listrik guna menyalurkannya ke komponen lainnya. Pada penggunaanya busbar dipasang
untuk keperluan fasa, netral, dan pembumian. Untuk membedakan antara fasa dan
netral, busbar diberi cat dengan warna yang berbeda yakni:
1) Fasa R (LI) dicat dengan warna merah
2) Fasa S (L2) dicat dengan warna kuning
3) Fasa T (L3) dicat dengan warna hitam
4) Netral (N) dicat dengan warna biru
Busbar yang digunakan pada PHB harus terbuat dari tembaga atau logam yang
memenuhi persyaratan sebagai penghantar listrik. Besar arus yang mengalir dalam rel
tersebut harus diperhitungkan sesuai kemampuan rel sehingga tidak akan menyebabkan
suhu rel lebih dari 65° C. Sedangkan untuk memberi warna rel dan saluran harus dari
jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan (PU1L: 2000: 6.6.4.1 -
6.6.4.3).
Pemasangan busbar untuk keperluan fasa dan netral di dalam sebuah panel listrik
dipasang dengan menggunakan penyangga dari bahan isolasi, sedangkan untuk
arde/pembumian langsung dihubungkan dengan bodi panel tersebut.
d. Terminal Blok
Terminal blok merupakan sederetan terminal yang berguna untuk penyambungan dari
rangkaian panel ke pemakaian. Terminal blok ini dapat dikategorikan sebagai pelengkap
dan merupakan tempat penampungan. ”Terminal ini harus terbuat dari paduan tembaga
atau logam lain yang memenuhi persyaratan yang berlaku serta mempunyai kemampuan
sekurang-kurangnya sama dengan kemampuan saklar dari sirkit yang bersangkutan.
Dudukan terminal harus terbuat dari bahan isolator yang tidak mudah pecah,rusak oleh
gaya mekanis dan termis dari penghantar yang disambung pada terminal tersebut” (PUIL
2000 : 6.6.6 – 6.6.6.3 )

E. PERENCANAAN PANEL HUBUNG BAGI

Melihat dari kondisi yang ada pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah,
jenis PHB yang akan digunakan adalah PHB jenis tertutup pasang dalam.
Dalam pembuatan panel listrik perlu diperhatikan beberapa faktor yakni mengetahui
berapa banyak rangkaian akhir yang akan dilayaninya, besar rating pengaman yang akan
digunakan, besar box panel yang akan dirancang disesuaikan dengan dimensi dari
komponen-komponen yang akan dipasang pada panel dan penempatan panel yang
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pada Gedung Convention Central Graha Serambi
Mekkah Padang Panjang.
Adapun tahap-tahap dalam perencanaan sebuah panel listrik, yaitu:
1. Menentukan Jumlah Rangkaian Akhir
Jumlah maksimum titik beban yang boleh dihubungkan paralel pada sebuah rangkaian
akhir dengan pengaman pemutus daya atau pengaman lebur harus seperti pada tabel di
bawah ini:

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 12/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

Tabel 2. Jumlah Titik Sambung untuk Satu Akhir untuk


Penggunaan Tunggal dalam Instalasi Bukan Rumah (PUIL 2000:
4.4.2)

1 2 3 4 5

Jenis Sirkit Diamankan dengan pe- Diamankan dengan


mutus sirkit atau penga- pengaman lebur yang
man lebur kemampuan dapat dikawati kembali
tinggi

Nilai pen- Jumlah titik Nilai pen- Jumlah titik


genal dari sambung genal dari sambung
gawai pro- maksimum gawai pro- maksimum
teksi (a) teksi (a)
A A

Jenis Penerangan (c) 10 20 8 20


16 25 12 20
20 40 16 25
>25 20 40
Tidak >25 Tidak
terbatas terbatas

KKB atau KK Tanpa pen- 16 8 16 3


fase tunggal gasut udara 20 10 20 4
atau fase permanen 25 12 25 6
banyak (b) 10A 32 16

Dengan 16 15 16 3
pengasut ua- 20 20 20 4
dara 25 25 25 6
permanen 32 35
(f)

16 1 16 1
KK fase tunggal atau fase ban- 20 1 20 1
yak 15A 25 2 25 2
32 4 32 4

20 1 20 1
KK fase tunggal atau fase ban- 25 1 25 1
yak 20A 32 2 32 2

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 13/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

Jumlah maksimum titik beban yang dapat dihubungkan paralel pada suatu sirkit akhir
harus sesuai dengan tabel 2, dan jumlah titik beban yang dapat dihubungkan pada suatu
sirkit akhir tergantung pada nilai pengenal gawai proteksi, yang nilai maksimumnya tidak
boleh melebihi KHA penghantar sirkit (PUIL: 2000: 4.4.1.1).
2. Menghitung Arus Nominal Beban
Untuk menentukan arus nominal beban digunakan rumus sebagai berikut:

…………………………………………………..( 1 )

Dimana:
In : arus yang mengalir pada rangkaian (A)
P : daya pada beban (W)
V : tegangan beban (V)
Cos j : faktor daya (0.8)
3. Menentukan KHA Penghantar
Kemampuan Hantar Arus (KHA) sirkit akhir yang menyuplai beban tunggal tidak boleh
mempunyai KHA kurang dari 125 % arus pengenal beban penuh. Di samping itu, untuk
jarak jauh perlu digunakan penghantar yang cukup ukurannya hingga tidak terjadi susut
tegangan yang berlebihan. Sedangkan untuk penghantar sirkit akhir yang menyuplai dua
buah beban atau lebih, tidak boleh mempunyai KHA kurang dari jumlah arus beban
penuh semua beban itu ditambah 125 % dari arus dari arus beban yang terbesar dalam
kelompok tersebut.
Setelah dapat besar kemampuan hantar arus penghantar, maka kita dapat menentukan
kabel jenis apa yang akan dipakai dan berapa besar penampang kabel tersebut.
KHA penghantar utama dan busber ditentukan dengan rumus:
KHA = KHA panghantar cabang dengan rangting arus beban tertiggi + In beban pada
cabang lainnnya…………………………………( 2 )
4. Menentukan KHA Pengaman MCB / MCCB
Pengaman beban lebih yang akan digunakan pada tiap beban direncanakan
menggunakan MCB. Penentuan rating MCB untuk satu beban pada satu rangkaian akhir
dihitung menggunakan rumus:
Rating MCB = 1,25 x In beban………………………( 3 )
(PUIL 2000:180)
Untuk rating MCB pada penghantar cabang dilakukakan dengan metode yang sama
dengan penentuan KHA. Untuk pengaman beban beban lebih dan arus hubung singkat
pada panel direncanakan menggunakan MCCB yang pemakaiannya disesuaikan besar
arus yang mengalir ke beban.

5. Menentukan KHA Saklar Masuk

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 14/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

Cara menentukan kemampuan arus saklar yang digunakan adalah 1,15% dikali arus
nominal yang mengalir yaitu dengan rumus:
In Saklar = 1,15 % x In beban atau
= 1,15 x In beban……………………………….( 4 ).
(PUIL 2000:182).
6. Menentukan Drop Tegangan
Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya drop tegangan adalah:
a. Pemakaian penghantar yang terlalu panjang dari jarak pusat beban yang
sebenarnya.
b. Kecilnya luas penampang kabel yang digunakan.
Drop tegangan yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
tahun 2000 yaitu untuk penerangan sebesar 2 % sedangkan untuk tenaga sebesar 5 %.
Jadi drop tegangan yang diizmkan sebesar 2 % x 220 V = 4,4 Volt dan untuk tenaga
sebesar 5 % x 220 V - 11 Volt.
7. Menentukan Jenis Pengaman Arus Bocor (Pembumian)
Untuk pengaman arus bocor (pembumian) digunakan elektroda pentanahan dengan
besar tahanannya ditentukan dengan formula berikut:
………………………………………………….......( 5 )
1a = K x ln…………………………………………………....( 6 )
Dimana:
Rp : tahanan pentanahan badan peralatan/instalasi (W)
Ia : nilai nominal arus yang menyebabkan bekerjanya pengaman arus lebih pada
waktu 5 detik (A)
In : arus nominal pengaman arus lebih (A)
K : faktor yang nilainya tergantung pada karakteristik pengaman arus lebih. Untuk
pengaman arus lebih nilai K berkisar antara 2,5 dan 5, sedangkan untuk pengaman
lainnya antara 1,25 dan 3,5.
Untuk menentukan besar tahanan pentanahan yang diinginkan, dapat ditentukan dengan
cara sebagai berikut:

Dimana:
ρ1 : tahanan jenis tanah ( Ω )
ρ : tahanan jenis pembumian ( Ω-m ).
Tabel 3. Tahanan Pembumian pada Tahanan Jenis ρ1 = 100 -m
(PUIL: 2000: 81)

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 15/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

Pita atau Pelat vertical dengan sisi atas


Jenis penghantar Batang atau +/- 1 m
elektroda pilin pipa di bawah
permukaan tanah

Panjang (m) Panjang (m) Ukuran (m2)

10 25 50 100 1 2 3 5 0,5x1 1x1

Tahanan 20 10 5 3 70 40 20 35 25
pembu-
mian

Sedangkan resistansi jenis tanah mempunyai nilai yang berbeda-bada seperti terliat pada
tabel:
Tabel 4. resistansi Jenis Tanah
( Ija Darman : 2007 : 4.5.1 )

No Klasifikasi / Jenis Tanah Resistansi Jenis ( Ohm-m)

1 Tanah Rawa 30
2 Tanah Liat dan tanah Ladang 100
3 Tanah Basah 200
4 Kerikil Basah 500
5 Pasar dan Kerikil Kering 1.000
6 Tanah Berbatu 3.000

Seperti contoh : Utama Mencapai resitansi pembumian sebesar 5 Ohm pada tanah liat
atau tanah ladang dengan resistansi jinis 100 Ohm- meter, diperlukan sebuah elektroda
pita yang panjangnya 50 atau 4 buah elektroda batang yang panjangnya masing-masing
5 M. Dan jarak elektroda-elektroda tersebut menimum harus dua kali panjangnya
elektroda.
Semua BKT PHB harus dibumikan ( bodi PHB, pintu PHB, rel netral yang tidak dilengkapi
dengan gawai arus sita – GPAS, rel proteksi yang terpisah dari rel netral ). Rel
pembumian harus di beri tanda jelas seperti; 1/- atau warna hijau-kuming.

8. Merencanakan Konstruksi Panel Hubung Bagi


Konstruksi panel listrik ini dibuat sesuai dengan dengan cuaca dan lingkungan setempat
dan dengan ketebalan dindingnya tertentu, hingga ketahanannya terhadap gaya mekanis
memenuhi persyaratan (E. Setiawan: 1991: 52). Selain itu panel ini dibuat sedemikian
rupa, artinya panjang, lebar, dan tingginya agar semua komponen yang diperlukan dapat
terpasang dengan sempurna sebagaimana fungsi dan keguanaannya. Lemari hubung

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 16/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

bagi juga harus di pasang pada tempat yang sesuai , kering dan berventilasi cukup.
Sebagai finising tentunya dilakukan pengecatan untuk menambah keindahan sehingga
tidak merusak suasana ruangan tempat pemasang.
Panel Hubung Bagi (PHB) pada gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah
Padang Panjang, dibuat 4 buat dan di pasng pada tiap lantai. pada lantai 1 dipasang
panel utama dan panel cabang. Pada lantai 2 dan lantai 3 dipasang panel cabang.

BAB III
METODE PERENCANAAN

Proyek akhir ini bersumber dari pengumpulan data-data yang bersifat analisis, dimana
hasilnya berupa perencanaan panel instalasi listrik untuk gedung Convention Central
Graha Serambi Mekkah Padang Panjang yang sesuai dan ideal serta memenuhi standar
yang berlaku dalam PUIL 2000. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam analisis
penulis terlebih dahulu melakukan survey ke Gedung Convention Central Graha Serambi
Mekkah Padang Panjang.

A. PROSEDUR
Dalam pengumpulan data-data diatas penulis melalui beberapa prosedur diantaranya:
1. Mengurus surat izin untuk melakukan penelitian mulai dari jurusan, fakultas, sampai
ke gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Panjang.
2. Mengambil data yang diperlukan berupa gambar denah bangunan dan beban
terpasang pada gedung Convention Gentral Graha Serambi Mekkah Padang Panjang.
3. Membuat rancangan panel instalasi listrik untuk gedung Convention Central Graha
Serambi Mekkah Padang Panjang.
4. Text Box: 33 Membuat rancangan tata letak panel instalasi listrik gedung
Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Panjang .

B. DATA YANG DIPERLUKAN


Untuk memudahkan penulis dalam perancangan panel instalasi listrik pada gedung
Convention Central Graha Serambi Mekkah ini, maka diperlukan beberapa data yang
mendukung penulisan proyek akhir ini diantaranya:
1. Data gambar situasi dan gambar denah bangunan beserta rancangan instalasi
penerangan gedung convention central graha Serambi Mekkah Padang Panjang
lengkap.
2. Data total beban terpasang pada Gedung Convention Central Graha Serambi
Mekkah Padang Panjang.
3. Data gambar rekapitulasi daya pada Gedung Convention Central Graha Serambi
Mekkah Padang Panjang.

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 17/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

C. TEKNIS ANALISA DATA


Data yang diperoleh dari hasil survey lapangan di analisis menurut ketentuan-ketentuan
dan standar yang berlaku, sehingga panel listrik yang direncanakan dapat difungsikan
sebagaimana mestinya dan memenuhi standar yang berlaku di Indonesia.
Adapun pengolahan data sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah rangkaian akhir.
2. Menghitung arus nominal beban.

3. Menentukan KHA penghantar pengaman cabang.


KHA utama = 1,25 x arus beban terbesar + arus beban lainnya.
4. Menentukan KHA pengaman MCB / MCCB.
Rating MCB = 1,25 x In beban terbesar + In lainnya.
Rating MCCB = 1,25 x In beban terbesar + In lainnya.
5. Menentukan jenis pengaman arus bocor (pembumian).
IA = K x ln
6. Merencanakan konstruksi Panel Hubung Bagi.
7. Merencanakan konstruksi Panel Hubung Bagi

BAB IV
ANALISIS DATA
DAN PERENCANAAN PANEL HUBUNG BAGI

A. DESKRIPSI DATA
Deskripsi data yang dilakukan adalah dengan pengumpulan data yang dapat mendukung
penulis dalam merencanakan panel listrik pada Gedung Convention Central Graha
Serambi Mekkah Padang Panjang. Adapun data yang dimbil yaitu denah ruangan, daftar
beban terpasang, rekapitulasi daya listrik yang akan dibangun pada Gedung Convention
Central Graha Serambi Mekkah Padang Panjang.
Survey yang penulis lakukan untuk mengetahui beban-beban apa saja yang akan
dipasang atau digunkan dapat dilihat pada table di bawah ini:

Table 5. Data Hasil Perancangan Instalasi Beban Terpasang pada lantai satu
Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Panjang.

No Jenis Ruangan Jenis Daya Jumlah


Beban (W) Titik

1 R. Lobby Penerangan lampu 36 4


TL-C 200 1
Stop Kontak

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 18/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

R. Selasar 1 Penerangan lampu 36 6


TL-C

R. Selasar 2 Penerangan lampu 36 8


TL-C

R. Tamu + Kamar Mandi Penerangan lampu 36 4


TL-C 200
Stop Kontak

R. Pantry 36 1

36

Penerangan lampu
TL-C

R. Pelayan Penerangan lampu 36 1


TL-C 200 1
Stop Kontak

R. Shalat Penerangan lampu 36 1


TL-C 200 1
Stop Kontak

R. Service + Kamar Mandi Penerangan lampu 36 4


TL-C 200 1
Stop Kontak

R. Tidur Tamu + Kamar Mandi Penerangan lampu 36 2


TL-C 200 1
Stop Kontak

R. Tadur + Kamar Mandi 1 - 19 Penerangan lampu 36 38


Ruangan TL-C 200 19
Stop Kontak

R. Keluarga Penerangan lampu 36 8


TL-C 200 2
Stop Kontak

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 19/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

R. Makan Penerangan lampu 36 4


TL-C 200 2
Stop Kontak

Teras 1 Penerangan lampu 36 6


TL-C

Teras 2 Penerangan lampu 36 2


TL-C

Teras 3 Penerangan lampu 36 2


TL-C

Dapur Penerangan lampu 36 4


TL-C

Gudang Penerangan lampu 36 1


TL-C

Lorang Tangga 1 Penerangan lampu 36 2


TL-C

Lorang Tangga 2 Penerangan lampu 36 2


TL-C

Table 6. Data Hasil Perancangan Instalasi Beban Terpasang pada lantai dua
Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Panjang.

No Jenis Ruangan Jenis Daya Jumlah


Beban (W) Titik

1 R. Serbaguna Penerangan lampu 116 40


TLD 200 10
Stop Kontak

2 R. Persiapan Penerangan lampu 36 4


TL-C 200 2
Stop Kontak

3 R. Rias Penerangan lampu 36 1


TL-C 200 1
Stop Kontak

4 R. Shalat Penerangan lampu 36 1


TL-C

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 20/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

5 R. Tidur + Kamar Mandi 1-9 Penerangan lampu 36 18


Ruangan TL-C 200 9
Stop Kontak

6 Pentas Penerangan lampu 36 10


TL-C 200 6
Stop Kontak

7 Gudang Penerangan lampu 36 1


TL-C 200 I
Stop Kontak

8 Balkon Penerangan lampu 36 1


TL-C

9 Salasar 1 Penerangan lampu 36 6


TL-C

10 Salasar 2 Penerangan lampu 36 4


TL-C

11 Lorong Tangga 1 Penerangan lampu 36 4


TL-C

12 Lorong Tangga 2 Penerangan lampu 36 2


TL-C

13 Tempat Wudhu Pria 2 Penerangan lampu 36 2


TL-C

14 Tempat Wudhu Wanita 2 Penerangan lampu 36 2


TL-C

15 Toilet Pria 2 Penerangan lampu 36 2


TL-C

16 Toilet Wanita 2 Penerangan lampu 36 2


TL-C

Table 7. Data Hasil Perancangan Instalasi Beban Terpasang pada lantai tiga
Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Panjang.

No Jenis Ruangan Jenis Daya Jumlah


Beban (W) Titik

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 21/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

1 R. Tidur + Kamar Mandi 1-9 Penerangan lampu 36 18


Ruangan TL-C 200 9
Stop Kontak

2 Salasar 1 Penerangan lampu 36 6


TL-C

3 Salasar 2 Penerangan lampu 36 3


TL-C

4 Lorong Tangga 1 Penerangan lampu 36 2


TL-C

5 Lorong Tangga 2 Penerangan lampu 36 1


TL-C

6 Balkon Penerangan lampu 36 2


TL-C

Dari table-tabel di atas dapat di hitung total beban terpasang pada Gedung Convention
Central Graha Serambi Mekkah Padang Panjang untuk beban penerangan dan beban
tenaga lantai satu, lantai dua, laintai tiga 24.608 kW.

B. MENGHITUNG KEMAMPUAN HANTAR ARUS (KHA) PADA SETIAP


RANGKAIAN AKHIR DAN CABANG PANEL HUBUNG BAGI
Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) ini dirancanakan untuk dapat menampung,
mengamankan dan melayani kebutuhan listrik tiap ruang yang ada di tiap lantai Gedung
Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Panjang. Berdaasarkan teori yang
telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus
pada tiap lantai.
Dalam menentukan jumlah maksimum titik sambung tiap rangkaian akhir beban penulis
merujuk pada tabel 3, sedangkan untuk menentukan jumlah rangkaian akhir intalasi
penerangan disesuaikanmenurut kelompok beban penerangan masing-masing ruangan.
Panel yang akan direncanakan terdiri dari satu panel utama yng terletak pada lantai satu,
serta tiga panel cabang yaitu terdiri dari panel cabang tiap-tiap lantai (lantai 1, lantai 2,
lantai 3), maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap lantai,
seperti penguraian di bawah ini :
1. Pengaman Panel Hubung Bagi (PHB) Cabang Lantai I
Fassa R

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 22/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

No. Group R Jumlah Titik Jumlah Daya (W)

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 23/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

Lampu PL-C 36W S. Kontak 200 W

1. R1 11 396

2. R2 11 396

3. R3 10 360

4. R4 4 800

5. R5 3 600

6 R6 3 600

Talal Daya Kuseluruhan 3.152

Dari data table atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada
setiap rangkaian akhir pada fasa R lantai 1, seperti penguraian di bawah ini :

1) Group R1

In MCB = 1,25 x 2,11A


= 2,63 A
KHA kabel NYM 2 x 2,5 mm2 =4A
2) Group R2

In MCB = 1,25 x 2,11A


= 2,63 A
KHA kabel NYM 2 x 2,5 mm2 =4A
3) Group R3

In MCB = 1,25 x 1,92A


= 2,4 A
KHA kabel NYM 2 x 2,5 mm2 re =4A
4) Group R4

In MCB = 1,25 x 4,27A


= 5,33 A

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 24/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 = 10 A

5) Group R5

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
2
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm =6A
6) Group R5

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
2
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm = 6A

b. Fassa S

No. Group R Jumlah Titik Jumlah Daya (W)

Lampu PL-C 36W S. Kontak 200 W

1. R1 11 396

2. R2 11 396

3. R3 11 396

4. R4 3 600

5. R5 3 600

6 R6 3 600

Talal Daya Kuseluruhan 2.988

Dari data di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap
rangkaian akhir pada fasa S, seperti penguraian di bawah ini :

1) Group S1

In MCB = 1,25 x 2,11A

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 25/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

= 2,63 A
KHA kabel NYM 2 x 2,5 mm2 =A
2) Group S2

In MCB = 1,25 x2,11A


= 2,63 A
KHA kabel NYM 2 x 2,5 mm2 =4A
3) Group S3

In MCB = 1,25 x 2,11 A


= 2,63 A
KHA kabel NYM 2 x 2,5 mm2 =4A
4) Group S4

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =6A
5) Group S5

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm 2 =6A
6) Group S4

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =6A

c. Fassa T

No. Group R Jumlah Titik Jumlah Daya (W)

Lampu PL-C 36W S. Kontak 200 W

1. R1 11 396

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 26/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

2. R2 11 396

3. R3 11 396

4. R4 3 600

5. R5 3 600

6 R6 3 600

Talal Daya Kuseluruhan 2.988

Dari data di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap
rangkaian akhir pada fasa T, seperti penguraian di bawah ini :
1) Group T1

In MCB = 1,25 x 2,11A


= 2,63 A
KHA kabel NYM 2 x 2,5 mm2 =4A
2) Group T2

In MCB = 1,25 x 2,11 A


= 2,63 A
KHA kabel NYM 2 x 2,5 mm2 =4A
3) Group T3

In MCB = 1,25 x 2,11 A


= 2,63 A
KHA kabel NYM 2 x 2,5 mm2 =4A
4) Group T4

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =6A
5) Group T5

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 27/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
2
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm =6A
6) Group S4

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =6A

Berdasarkan rincian diatas yang mana semua pengaman pada masing-masing fassa
yang dibagi pada bagian rangkaian akhir, maka dapat dihitung pengaman cabang pada
setiap fassa lantai 1 seperti berikut :
Fassa R = 1,25 x 2,63 + 2,63 + 2,4 + 5,33 + 4+4
= 26,23 A
= 36 A
KHA kabel NYM 3 x 10 mm2
Fassa S = 1,25 x 2,63 + 2,63 + 2,63 + 4 + 4 +4
= 24,86 A
= 36 A
KHA kabel NYM 3 x 10 mm2
Fassa T = 1,25 x 2,63 + 2,63 + 2,63 + 4 + 4 +4
= 24,86 A
= 36 A
KHA kabel NYM 3 x 10 mm2
Penghantar / kabel yang digunakan pada panel lantai 1 ini adalah KHA kabel jinis NYM 2
x 2,5 mm² untuk beban penerangan dan NYM 3 x 2,5 mm² untuk beban tenaga atau
kontak-kontak..

1. Pengaman Panel Hubung Bagi (PHB) Cabang Lantai II


a. Fassa R

No. Group Jumlah Titik Jumlah Daya


R (W)
Lampu TLD 40 Lampu PL-C 20 S. Kontak 100
W W W

1. R1 5 580

2. R2 4 464

3. R3 5 580

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 28/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

4 R4 12 432

5 R5 10 360

6 R6 3 600

7 R7 3 600

8 R8 3 600

Talal Daya Kuseluruhan 4.216

Dari data tabek di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada
setiap rangkaian akhir pada fasa R lantai 1 seperti penguraian di bawah ini :
1) Fassa R1

In MCB = 1,25 x 3,10A


= 3,87 A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =6A

2) Passa R2

In MCB = 1,25 x 2,48 A


= 3,1 A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =6A
3) Fassa R3

In MCB = 1,25 x 3,10 A


= 3,87 A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =4A
4) Group R4

In MCB = 1,25 x 2,31A


= 2,88 A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =4A
5) Group R5

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 29/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

In MCB = 1,25 x 1,92 A


= 2,4 A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm 2 =6A
6) Group R6

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 = 6A
7) Group R7

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 = 6A
8) Group R8

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 = 6A

b. Fassa S

No. Group Jumlah Titik Jumlah Daya


R (W)
Lampu TLD 40 Lampu PL-C 20 S. Kontak 100
W W W

1. R1 4 464

2. R2 5 580

3. R3 4 464

4 R4 10 360

5 R5 9 324

6 R6 4 800

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 30/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

7 R7 3 600

8 R8 3 600

Talal Daya Kuseluruhan 4.192

Dari data di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap
rangkaian akhir pada fasa S, seperti penguraian di bawah ini :
1) Group S1

In MCB = 1,25 x 3,10A


= 3,87 A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =6A
2) Group S2

In MCB = 1,25 x 2,48 A


= 3,1A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =6A
3) Group S3

In MCB = 1,25 x 3,10 A


= 3,87 A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =6A
4) Group S4

In MCB = 1,25 x 2,31A


= 2,88 A
KHA kabel NYM 2 x 2,5 mm2 = 6A
5) Group S5

In MCB = 1,25 x 1,92A


= 2,4 A
KHA kabel NYM 2 x 2,5 mm2 =4A
6) Group S3

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 31/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

In MCB = 1,25 x 3,20 A


= 4A
KHA kabel NYM 2 x 2,5 mm2 =4A
7) Group S4

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =6A
8) Group S5

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm 2 =6A

c. Fassa T

No. Group Jumlah Titik Jumlah Daya


R (W)
Lampu TLD 40 Lampu PL-C 20 S. Kontak 100
W W W

1. R1 5 580

2. R2 4 580

3. R3 5 464

4 R4 8 288

5 R5 9 324

6 R6 4 800

7 R7 3 600

8 R8 3 600

Talal Daya Kuseluruhan 4.236

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 32/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

Dari data di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap
rangkaian akhir pada fasa T, seperti penguraian di bawah ini :
1) Group T1

In MCB = 1,25 x 3,10A


= 3,87 A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 re =6A
2) Group T2

In MCB = 1,25 x 3,10 A


= 3,87 A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =6A

3) Group T3

In MCB = 1,25 x 2,84 A


= 3,1 A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =6A
4) Group T2

In MCB = 1,25 x 1,54 A


= 1,92A
KHA kabel NYM 2 x 2,5 mm2 =4A
5) Group T3

In MCB = 1,25 x 1,73 A


= 2,16 A
KHA kabel NYM 2 x 2,5 mm2 =4A
6) Group T4

In MCB = 1,25 x 4,27 A


= 5,33 A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 = 10 A
7) Group T5

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 33/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm 2 =6A
8) Group S4

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =6A
Berdasarkan data di atas yang mana pengaman pada masing fassa yang dibagi ditiap
rangkaian akhir, maka dapat di hitung pengaman cabang pada setiap fassa seperti
penguraian di bawah ini :
Fassa R = 1,25 x 3,87 + 3,1 + 3,87 + 2,88 + 2,4 + 4 + 4 + 4
= 35,15 A
= 50 A
KHA kabel NYM 3 x 10 mm2
Fassa S = 1,25 x 3,1 + 3,87 + 3,1 + 2,4 + 2,16 + 5,33 + 4 + 4
= 34,45 A
= 50 A
KHA kabel NYM 3 x 10 mm2
Fassa T = 1,25 x 3,87 + 3,97 + 3,1 + 1,92 + 2,16 + 5,33 + 4 + 4
= 35,27 A
= 50 A
KHA kabel NYM 3 x 10 mm2

2. Pengaman Panel Hubung Bagi (PHB) Cabang Lantai III


a. Fassa R

No. Group R Jumlah Titik Jumlah Daya (W)

Lampu PL-C 36W S. Kontak 200 W

1. R1 11 396

2. R2 3 600

Talal Daya Kuseluruhan 996

Dari data di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap
rangkaian akhir pada fasa R, seperti penguraian di bawah ini :
1) Group R1

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 34/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

In MCB = 1,25 x 211 A


= 2,63 A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =4A
2) Group R2

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
2
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm =6A

b. Fassa S

No. Group R Jumlah Titik Jumlah Daya (W)

Lampu PL-C 36W S. Kontak 200 W

1. R1 11 396

2. R2 3 600

Talal Daya Kuseluruhan 996

Dari data di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap
rangkaian akhir pada fasa S, seperti penguraian di bawah ini :
a. Group S1

In MCB = 1,25 x 211 A


= 2,63 A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =4A
2) Group S2

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
2
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm =6A
c. Fassa T

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 35/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

No. Group R Jumlah Titik Jumlah Daya (W)

Lampu PL-C 36W S. Kontak 200 W

1. R1 11 396

2. R2 3 600

Talal Daya Kuseluruhan 690

Dari data di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap
rangkaian akhir pada fasa T, seperti penguraian di bawah ini :
1) Group T1

In MCB = 1,25 x 1,92A


= 2,4 A
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm2 =4A
2) Group S2

In MCB = 1,25 x 3,20 A


=4A
2
KHA kabel NYM 3 x 2,5 mm =6A
Berdasarkan data di atas yang mana pengaman pada masing fassa yang dibagi ditiap
rangkaian akhir, maka dapat di hitung pengaman cabang pada setiap fassa seperti
penguraian di bawah ini :
Fassa R = 1,25 x 2,63 + 4
= 8,28 A
= 12 A
KHA kabel NYM 3 x 10 mm2

Fassa S = 1,25 x 2,63 + 4


= 8,28 A
= 12 A
KHA kabel NYM 3 x 10 mm2
Fassa T = 1,25 x 2,4 + 4
= 8A
= 12 A
KHA kabel NYM 3 x 10 mm2

C. MENGHITUNG KEMAMPUAN HANTAR ARUS PENGAMAN UTAMA

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 36/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

Menhitung pengaman panel cabang dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
In MCB = 1.25 x In terbesar + In lainnya.
1. Pengaman Panel Hubung Bagi (PHB) Cabang Lantai I
In MCB = 1,25 x 26,23 + 24,86 + 24,86
= 94,93 A
= 120 A
KHA kabel NYFGbY 5 x 25 mm2

2. Pengaman Panel Hubung Bagi (PHB) Cabang Lantai II


In MCB = 1,25 x 35,15 + 34,45 + 35,27
= 131,08 A
= 160 A
KHA kabel NYFGbY 5 x 25 mm2
3. Pengaman Panel Hubung Bagi (PHB) Cabang Lantai III
In MCB = 1,25 x 8,28 + 8,28 + 8
= 30,7 A
= 36A
KHA kabel NYFGbY 5 x 25 mm2
Pengantar / kabel yang digunakan pada Panek Hubung Bagi (PHB) cabang adalah KHA
kabel jenis NYFGbY 4 x 10 mm2
Dari data di atas, dapat dihitung pengaman Panel Hubung Bagi (PHB) MCCB Utama
dengan rumus yang sama dengan penghiyungan pengaman Panel Hubung Babi (PHB)
cabang yaitu 1.25 x In arus yang mengalir pada rangkai. Jadi utama sebagai berikut:
In MCCB = 1,25 x 94,93 + 131,08 + 30,7
= 3,20,88 A
= 500 A
KHA kabel NYFGbY 5 x 25 mm2

D. MENGHITUNG DROP TEGANGAN ANTARA PANEL KE PANEL


Drop tegangan yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
tahun 2000 yaitu untuk penerangan sebesar 2 % sedangkan untuk tenaga sebesar 5 %.
Dalam proyek akhir ini penulis menghitung drop tegangan dari panel utama ke panel
cabang digunakan persamaan:

atau
(E. Setiawan: 1992:145)
Dimana:
A : luas penampang kabel (mm2)
L : panjang penghantar (M)
I : besar arus yang mengalir pada penghantar (A)
ρ : tahanan jenis kabel (Q)

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 37/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

COS j : faktor daya (0.8)


Jadi drop tegangan yang diizmkan sebesar 2 % x 220 V = 4,4 Volt dan untuk tenaga
sebesar 5 % x 220 V = 11 Volt.
Maka Drop Tegangan dapat ditentukan yaitu :

1. Drop Tegangan Pada Panel Utama Dengan Panel I

Diketahui jarak antara keduanya adalah 2 m dengan penghantar yang digunakan adalah
jenis NYFGbY dengan ukuran 5 x 25 mm2 sedangkan arus yang akan mengalir sebesar
94,93 A, maka drop tegangannya adalah:

= 0,32 Vollt.
2. Drop Tegangan Pada Panel Utama Dengan Panel II

Diketahui jarak antara keduanya adalah 6 m dengan penghantar yang digunakan adalah
jenis NYFGbY dengan ukuran 5 x 25 mm2 sedangkan arus yang akan mengalir sebesar
131,08 A, maka drop tegangannya adalah

= 2,52 Vollt.

3. Drop Tegangan Pada Panel Utama Dengan Panel III

Diketahui jarak antara keduanya adalah 10 m dengan penghantar yang digunakan


adalah jenis NYFGbY dengan ukuran 5 x 25 mm2 sedangkan arus yang akan mengalir
sebesar 108,60 A, maka drop tegangannya adalah:

= 0,98 Vollt

E. MENENTUKAN JENIS PENGAMAN ARUS BOCOR (PEMBUMIAN)


Untuk pengaman arus bocor (pembumian) digunakan elektroda pentanahan dengan
besar tahanannya ditentukan dengan formula berikut:
1a = K x ln
(E. Setiawan, 2002:236)
Dimana:
Rp :tahanan pentanahan badan peralatan/instalasi (W)

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 38/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

Ia :nilai nominal arus yang menyebabkan bekerjanya pengaman arus lebih pada
waktu 5 detik (A)
In :arus nominal pengaman arus lebih (A)
K :faktor yang nilainya tergantung pada karakteristik pengaman arus lebih. Untuk
pengaman arus lebih nilai K berkisar antara 2,5 dan 5, sedangkan untuk pengaman
lainnya antara 1,25 dan 3,5.
Maka dapat ditentukan tahanan pembumian seperti dibawah ini :

Dari hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan elektroda jenis stingrod
dengan panjang 1.25 m didapat tahanan pentanahannya (Rg) 2.25 maka untuk
penambahan panjang 5 m elektroda didapatberkurangnya tahanan pentanahan sebesar :

Ini berarti dengan panjang elektroda 6.25 m akan mendapatkan tahanan pentanahan
sebesar: 2.25-0.25 = 1.8 Ω
Jika untuk mendapatkan tahanan pentanahan yang mendekati hasil perhitungan maka
elektroda tersebut diparalelkan sebanyak 8 buah maka dapat dihitung besar tahanan
pentanahan menjadi:

Rp = 0,2225

F. DIMENSI KOMPONEN-KOMPONEN PANEL HUBUNG BAGI


Komponen pengaman yang digunakan harus jelas dan dapat bekerja sebagaimana
fungsi dan kegunaannya. Pengaman yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :
1. Dimensi MCCB / MCB 500 A
- Merk : Merlin Gerin
- Tegangan Kerja : 380 / 600 Volt 3 fase
- Dimensi : P : 120 mm L : 75 mm
T : 95 mm
2. Dimensi MCB 3 f
- Merk : Merlin Gerin
- Tegangan Kerja : 220 - 250 Volt 1 fase
- Dimensi : P : 95 mm L : 70 mm
T : 80 mm
3. Dimensi MCB 1f
- Merk : Merlin Gerin
- Tegangan Kerja : 220 - 250 Volt 1 fase
- Dimensi : P : 80 mm L : 18 mm
T : 70 mm
4. Dimensi Kontaktor
- Merk : Merlin Gerin

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 39/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

- Tegangan Kerja : 380 Volt 3 fase


- Teganagan Coil : 380 Volt
- Dimensi : P : 10 cm L : 10 cm
T : 15 cm

5. Dimensi Puss Botton


- Merk : National
- Tegangan Kerja : 220 - 250 Volt 1 fase
- Dimensi : D : 9,5 cm T : 5,5 cm
6. Dimensi Lampu Indikator
- Tegangan Kerja : 220 - 250 Volt 1 fase
- Arus Nominal :5A
- Dimensi : D : 2 cm T : 5 mm
7. Dimensi Alat Ukur Ampermeter dan Voltmeter
- Tegangan Kerja : 220 - 250 Volt 1 fase
- Arus Nominal : Untuk Ampere Meter : 50 A
Untuk Voltmeter : 220 – 400 V
- Dimensi : P : 5 cm L : 5 cm T : 6,5 cm
8. Dimensi Saklar Rotasi Switch
- Tegangan Kerja : 220 - 250 Volt 1 fase
- Dimensi : P : 6,5cm L : 5,5 cm T : 6,5 cm
9. Dimensi Rel / Bustbar
- Tegangan Kerja : 220 - 250 Volt 1 fase
- Dimensi : P : 30 cm L : 3 cm T : 150 mm
10. Dimensi Saklar Masuk TPST
- Tegangan Kerja : 220 - 250 Volt 1 fase
- Arus Perbandingan : 1 : 50 A
- Dimensi : P : 7 cm L : 3 cm T : 9 cm

G. PERENCANAAN KONSTRUKSI PANEL HUBUNG BAGI


Konstruksi panel listrik ini penulis rencanakan menggunakan plat baja dengan ketebalan
3 mm, karena panel tersebut harus kuat dan kokoh serta tahan terhadap perubahan
cuaca dan tahan terhadap gaya mekanis. Panel yang dibuat harus disesuaikan dengan
dimensi komponen-komponen kelengkapan dalam panel sehingga dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
Semua komponen yang akan ditempatkan dalam panel maupun yang akan dipasang
pada pintu panel diatur sedemikian rupa sehingga aman dari terganggunya komponen
yang sedang beroperasi dan persinggungan antar komponen. Selain itu sedapat mungkin
panel mudah dalam pengoperasian dan pemasangan.
a. Konstruksi panel utama
a. Konstruksi kotak panel
Panel utama ini terbuat dari bahan plat baja dengan ketebalan 3 mm, komponen yang
dipasang pada panel ini adalah komponen utama saja, diantaranya TPST, TPDT, rotari
switch, kontaktor, MCCB 3φ, MCB 3 φ dan busbar. Maka penulis merencanakan dimensi

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 40/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

panel ini dengan ukuran lebar 80 cm, panjang 60 cm, dengan ketebalan 20 cm seperti
pada gambar terlampir pada lampiran.
b. Konstruksi pintu dan tutup panel
Tutup panel dimaksudkan adalah menutup bagian yang bertegangan, agar tidak
membahayakan. Selain itu tutup panel ini juga berfungsi untuk menutup komponen-
komponen yang ada didalam panel agar panel terlihat rapi. Penutup panel ini memiliki
ukuran panjang 79 cm. lebar 59 cm, dan pada penutup ini dibuat lubang-lubang yang
ukurannya disesuaikan dengan komponen yang akan dipasang pada panel tersebut agar
memudahkan dalam pemeliharaan dan pemeriksaan apabila terjadi gangguan.
Pada penutup ini juga dipasang alat ukur, saklar tegangan, dan lampu indikator sehingga
dengan melihat penutup saja operator dapat mengetahui kondisi panel tersebut.
Pintu panel dibuat selayaknya pintu yang bisa dibuka dan ditutup, dan harus dapat
dibuka secara bebas tanpa ada halangan sehingga dapat dibuka secara penuh. Pintu ini
berfungsi sebagai pengaman terhadap gangguan lingkungan sekitar ataupun untuk
menghindari bahaya. Pintu panel ini memiliki ukuran panjang 58,5 cm, lebar 38,5 cm.
b. Konstruksi panel cabang lantai 1, 2, 3
Konstruksi panel cabang lantai 1, 2 dan 3 ini dibuat dan direncanakan berdasarkan
banyaknya kelompok atau rangkaian akhir, panel ini memiliki masing-masing 12
rangkaian akhir. Kotak panel untuk panel yang berada pada lantai 1, 2, dan 3 ini memiliki
ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dengan ketebalan 20 cm, tutup panel memiliki ukuran
panjang 59 cm, lebar 39 cm, dan pintu panel memiliki ukuran panjang 58.5 cm, lebar 38.5
cm, dapat dilihat pada gambar terlampir. Komponen-komponen yang terdapat pada panel
cabang lantai 1, 2 dan 3 ini diantaranya rotari switch, kontaktor, MCB 3 φ, MCB 1 φ,
busbar, alat ukur, saklar tegangan, dan lampu indikator.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Didalam membuat perencanaan panel hubung bagi Gedung Convention Central Graha
Serambi Mekkah Padang Panjang yang bergerak di bidang jasa pelayanan pendidikan ini
penulis dapat menarik beberapa kesimpulan tentang hasil rancangan yang penulis
rencanakan yaitu :
a. Perencanaan untuk total daya yang terpasang pada Gedung Convention Central
Graha Serambi Mekkah Padang Panjang adalah sebesar 24.608 kW yang merupakan
penjumlahan dari beban penerangan dan beban peralatan yang akan di pasang dari
lantai satu,dua dan tiga.
b. Pengamanan yang di pakai adalah MCB 1 fasa untuk rating pengaman 4-10 A pada
pengaman rangkaian akhir pada masing-masing panel,MCB 3 fasa 36-150 A untuk
pengaman pada masing-masing panel,sedangkan pengaman panel utama adalah MCCB
3fasa 500 A.
c. Sistem pengaman panel yang di harapkan pada Gedung Convention Central
Graha Serambi Mekkah Padang Panjang adalah pengaman panel yang memenuhi

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 41/42
9/10/23, 5:43 PM Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Pa…

standarisasi yang berlaku di Indonesia.


d. Dalam perencanaan sebuah panel aspek yang perlu di perhatikan adalah bahan-
bahan yang akan di gunakan untuk komponen, kontruksi rangka supaya ketahanan panel
sesuai dengan yang di rencanakan.

B. SARAN
Berdasarkan hasil perencanan panel hubung bagi Gedung Convention Central Graha
Serambi Mekkah Padang Panjang terdapat beberapa kendala yang penulis temui, maka
penulis menyarankan:
a. Perencanaan yang telah panulis lakukan hanya sebatas perencanaan panel
hubung bagi selanjutnya dapat di kembangkan dengan perencanaan system pentahanan
dan penangkal petir dari gedung tersebut.
b. Dari perencanaan yang penulis lakukan hasil rancangan masih bersifat semi
otomatis,selanjutnya dapat di kembangkan dengan perencanaan menggunakan program
MC atau PLC.
c. Dalam merencanakan panel hubung bagi suatu gedung sebaiknya harus di
perhitungkan ketersediaan daya cadangan,hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
perluasan pemakaian beban atau adanya perubahan dan perbaikan.
d. Untuk meningkatkan keterandalan sistem sebaiknya panel hubung bagi untuk
penerangan di pisah dengan tenaga,hal ini di maksudkan apabila terjadi kerusakan pada
salah satu rangkaian tidak mengganggu pada rangkaian lain.
e. Untuk terjaminnya kelancaran pasokan listrik dari sumber ke beban peranan panel
hubung bagi sangat penting di perhatikan.

https://www.printfriendly.com/p/g/Dsu7eM 42/42

Anda mungkin juga menyukai