Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

ndidikan : SMK NEGERI 2 SRAGEN


Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
jaran : Instalasi Penerangan Listrik (IPL)
emester : XII / Genap
Waktu : 4 x 6 JP (Pertemuan 5 - 11) 

A. Kompetensi Inti  
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
3. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai  dengan bidang
kerja Teknik Instalasi Tenaga Listrik 
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. 
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung. 
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung

B. Kompetensi Dasar 
3.6. Mengkoordinasikan pemasangan Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) utama tegangan
rendah (Low Voltage Main Distribution Board)
4.6. Mengkonstruksikan pemasangan  papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low
Voltage Main Distribution Board).

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6.1 Memilih komponen PHB Utama 
3.6.2 Menjelaskan posisi pemasangan PHB utama
4.6.1 Menerapkan komponen PHB utama 
4.6.2 Melaksanakan pemilihan posisi pemasangan PHB utama

D. Tujuan Pembelajaran
3.6.1 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat memilih komponen PHB
Utama yang dipasang
3.6.2 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan posisi
pemasangan PHB utama 
4.6.1 Dengan disediakan komponen, peserta didik dapat menerapkan komponen PHB utama
yang dipas
4.6.2 Dengan disediakan komponen , peserta didik dapat melaksanakan pemilihan posisi
pemasangan PHB utama

E. Materi Ajar
Memasang PHB  Penerangan

 PHB adalah peralatan yang berfungsi menerima energil istrik dari APP dan selanjutnya
mendistribusikan dan sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui
sirkit cabang ke PHB cabang atau langsung melalui sirkit akhir ke beban yang berupa
beberapa titik lampu dan melalui kotak-kontak ke peralatan pemanfaat listrik yang
bearada dala ruangan 
PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan tratur, dan
harus ditempatkan dalam ruangan yang cukup leluasa sehingga pemeliharaan dan
pelayanan mudah, aman dan mudah dicapai dan beberapa PHB yang letaknya berdekatan
dan disuplai oleh sumber yang sama sedapat mungkin ditata dalam satu kelompok.
Komponen PHB harus ditata dengan memperhatikan keadaan di Indonesia dan dipasang
sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat   agar waktu kerja memerlukan pelayanan, seperti
instrumen ukur, tombol dan sakelar harus dapat dilayani dengan mudah dan aman dari
depan tanpa bantuan tangga, meja atau perkakas yang tidak lajim lainnya.
Penyambungan saluran masuk dan saluran keluar pada PHB harus menggunakan terminal
sehingga penyambungannya dengan komponen dapat dilakukan dengan mudah, teratur
dan aman dan terminal kabel kendali harus ditempatkan terpisah dengan terminal saluran
daya .
Semua mur baut dan komponen yang terbuat dari logam dan berfungsi sebagai penghantar
harus dilapisi logam pencegah karat untuk menjamin kontak listrik yang baik, rel dari
tembaga hanya memerlukan lapisan tersebut pada pemakaian arus 1000 A keatas. Dan
sambungan dua jenis logam yang berlaianan harus menggunakan konektor khusus
misalnya konektor bimetal.

Ruang Pelayanan dan ruang bebas sekitar PHB


Disekitar PHB harus terdapat ruang yang cukup luas dengan  ketinggian pintu dan lebar
sekurang kurangnya 0,75 m dan tingginya harus sekurang kurangnya 2 m  (PHB tegangan
rendah) dan 2,3 m (PHB tegangan rendah dengan rel telanjang melintang) jika terdapat
lorong yang sisi kiri dan kanan terdapat instalasi listrik tanpa dinding pemisah lebar ruang
bebas sekurang kurangnya  1,5 m, dilengkapi dengan tanda pengenal seperlunya, dinding
dan langit langit harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, penerangan yang
cukup, sehingga mudah terlihat dan mudah dicapai agar pada saat pemeliharaan,
pemeriksaan, perbaikan,pelayanan dan tidak boleh diletakkan barang yang mengganggu
kebebasan bergerak sehingga lalulintas dapat dilakukan dengan mudah dan aman 
Untuk PHB tegangan menengah lebar ruang pelayanan antara dua PHB jenis tertutup
dengan bahan yang tidak mudah terbakar yang berhadapan harus sekurang kurangnya 1,5
m dan antara PHB dengan dinding tembok  harus sekurang kurangnya 1 m, lebar ruang
bebas untuk pemeliharaan antar sisi belakang dua PHB harus sekurang kurangnya 1 m,
dan antara sisi belakang PHB  dengan dinding tembok harus sekurang kurangnya 0,8 m
yang diukur dari ujung tangkai (apabila PHB terpasang tangkai penggerak menonjol
keluar) 
Jarak minimum antar bagian yang telanjang untuk PHB yang ditata ditempat pemasangan,
jarak minimum antar setiap bagian bertegangan dan semua bagian konduktif terbuka
(BKT) yaitu bagian yang bersifat penghantar yang tidak termasuk sirkit arus, bagian
bertegangan lain dengan polaritas atau fase berbeda dan bagian bertegangan lain dengan
polaritas yang sama, yang dapat diputuskan hubungannya secara bebas harus sekurang
kurangnya 5 cm ditambah 2/3 cm untuk setiap kV tegangan nominalnya   

Pengelompokan Perlengkapan Sirkit


Pada PHB yang mempunyai banyak sirkit keluar fase tunggal, dan fase tiga, baik untuk
instalasi tenaga maupun instalasi penerangan, gawai proteksi, sakelar, dan terminal yang
serupa harus dikelompokan sehingga ;
a. Tiap kelompok melayani sebanyak banyaknya enam buah sirkit
b. Kelompok perlengkapan instalasi tenaga terpisah dari kelompok perlengkapan
instalasi penerangan.
c. Kelompok perlengkapan fase tunggal, fase dua dan fase tiga merupakan kelompok
sendiri sendiri yang terpisah.

Peralatan Yang Dipasang Pada PHB


Peraturan,  Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu tindakan untuk pencegahan
tidak terjadi kecelakaan pada waktu melakukan pekerjaan yang mungkin dapat terjadi pada
pekerja atau kepada orang lain.
Peralatan atau material PHB penerangan dipasang sesuai spesifikasi rancangan, standar dan
persyaratan yang berlaku. Peralatan atau material  PHB penerangan dipasang sedemikian
rupa dan tidak menurangi tingkat pengamanan (IP) yang telah ditetapkan.
Pemeriksaan kualitas mutu pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus menerus 
sesuai prosedur. Setiap titik pengukuran diuji untuk memastikan resistance isolasi
penghantar, pembumian dan polaritad sesuai persyaratan

Komponen – komponen  PHB


   a.  Sakelar, Pemisah, Pengaman Lebur dan Pemutus
Sakelar, pemisah dan pemutus yang dipasang pada PHB harus mempunyai kutub yang
jumlahnya sekurang kurangnya sama dengan banyaknya fase yang digunakan, semua kutub
harus dapat dibuka atau ditutup secara serentak. Dan dipasang sedemikian rupa sehingga
bagian yang bergerak tidak bertegangan dalam keadaan sakelar terbuka, dan tidak dapat
menutup sendiri oleh gaya berat bagian bergerak tersebut.
b.  Instrumen ukur dan Indikator
Instrumen ukur dan indikator yang dipasang pada PHB harus terlihat jelas dan harus ada
petunjuk tentang besaran apa yang dapat diukur dan gejala apa yang ditunjukan, terhindar
terhadap kemungkinan pengaruh induksi listrik sekitar, terlindung dari suhu yang
melampaui suhu kerja maksimum, bebas dari getaran mekanik atau pengaruh lain yang
dapat menurunkan mutu/akurasi instrumen ukur/indikator dan harus selalu terpelihara
kehandalannya secara berkesinambungan dapat menampilkan penunjukan yang benar
sesuai dengan peruntukannya
Pada pengawatan instrumen ukur dan indikator dalam PHB atau panel distribusi harus
menggunakan kabel fleksibel yang mempunyai pelindung elektrik yang dapat dihubungkan
dengan saluran pembumian.
c. Penghantar rel
Rel yang digunakan pada PHB harus terbuat dari tembaga atau logam lain yang memenuhi
persyaratan sebagai penghantar listrik dan besar arus yang mengalir dalam rel tersebut
harus diperhitungkan sesuai kemampuan rel sehingga tidak akan menyebabkan suhu lebih
dari 65 C (tabel ). 
0

Lapisan yang digunakan untuk memberi warna rel dan saluran harus dari jenis yang tahan
terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan

d.  Komponen gawai kendali


Komponen gawai kendali seperti tombol, sakelar, lampu, sinyal, sakelar magnet dan kawat
penghubung harus mempunyai kemampuan sesuai dengan penggunaannya dan harus
mempunyai tanda atau warna yang memudahkan operator untuk melayaninya, untuk
penghantar atau kabel yang digunakan pada gawai kendali harus sekurang kurangnya 1.0
mm kecuali penghantar atau kabel yang sudah terpasang dalam gawai kendali itu.
2

e.   Terminal dan sepatu kabel


Teminal harus terbuat dari paduan tembaga atau logam lain yang memenuhi persyaratan
yang berlaku,dudukan terminal tersebut harus terbuat dari bahan isolasi yang tidak mudah
pecah atau rusak oleh gaya mekanis dan termis dari penghantar yang disambung pada
terminal tersebut atau sekurang kurangnya harus sama kekuatannya dengan kemampuan
sakelar dari sirkit yang bersangkutan.
Sepatu kabel harus dibuat dari bahan yang sesuai dan kuat, dan ukurannya harus
sesuai dengan kabel yang akan dipasang, untuk sepatu kabel yang terbuat dari bahan
alumunium tidak boleh disambung dengan kabel tembaga atau sebaliknya kecuali dengan
menggunakan bimetal, dan pemegang kabel harus dapat memikul gaya berat, gaya tekan,
dan gaya tarik yang ditimbulkan oleh kabel yang akan dipasang sehinga gaya-gaya tersebut
tidak akan langsung dipikul oleh gawai listrik yang lain.
Dibawah ini contoh Instalasi sirkit, Pengawatan,Tabel Instalasi dan tabel perlengkapan dari
suatu PHB utama dan PHB cabang
            Contoh gambar alur Instalasi Sirkit PHB utama dan cabang
  Contoh gambar Instalasi Pengawatan Sirkit PHB utama dan cabang Bangunan 2 tingkat

TABEL PERLENGKAPAN INSTALASI GEDUNG 2 LANTAI

N NAMA JENIS  UKURAN MCB FASE BEBAN


O SIRKIT KABEL
KABEL (mm )2 (A) (TUNGGAL/3)

PHB UTAMA
1 Saluran NYY 4 x 4 mm 2
25 fase 3 total lantai
Utama 1&2
Pelanggan (masuk)

2 Sirkit NYM 4 x 2,5 mm 2


20 fase 3 Lantai 1,
cabang 1 tempat
(keluar) parkir, dan
taman

3 Sirkit NYM 4 x 2,5 mm 2


20 fase 3 Lantai 2
cabang 2
(keluar)

PHB CABANG 1
4 Sirkit NYM 4 x 2,5 mm 2
20 fase 3 total lantai 1
cabang 1
(masuk)

5 Sirkit akhir- NYM 3 x 1,5 mm 2


10 fase tunggal KK1
R (keluar)

6 Sirkit akhir- NYM 3 x 1,5 mm 2


10 fase tunggal KK2
S
(keluar)

7 Sirkit akhir- NYM 3 x 1,5 mm 2


10 fase tunggal Lampu 
T
(keluar)

PHB CABANG 2

8 Sirkit NYM 4 x 2,5 mm 2


20 fase 3 total lantai 2
cabang 2
(masuk)

9 Sirkit akhir- NYM 3 x 1,5 mm 2


10 fase tunggal KK1
R
(keluar)

10 Sirkit akhir- NYM 3 x 1,5 mm 2


10 fase tunggal KK2
S
(keluar)

11 Sirkit akhir- NYM 3 x 1,5 mm 2


10 fase tunggal Lampu
T
(keluar)

KABEL PERLENGKAPAN LISTRIK PHB

N PHB PERLENGKAPAN JML SAT SPESIFIKASI


O
1 utama MCB fase 3 utama 1 Buah 25 A

MCB fase 3 2 Buah 20 A

Busbar  tembaga

2 lantai 1 MCB fase 3 utama 1 Buah 20 A

MCB fase tunggal 3 Buah 10 A

Busbar  tembaga

3 lantai 2 MCB fase 3 utama 1 Buah 20 A

MCB fase tunggal 3 Buah 10 A

Busbar  tembaga
Gambar instalasi PHB gedung 3 lantai

Tabel Perlengkapan Instalasi Gedung 3 lantai

NO NAMA JENIS  UKURAN MCB FASE BEBAN


SIRKIT KABEL
KABEL (mm ) 2 (A) (TUNGGAL/3)

PHB UTAMA
1 Saluran NYY 4 x 4 mm 2
25 fase 3 total lantai
Utama 1,2&3
Pelanggan (masuk)

2 Sirkit NYM 4 x 2,5 mm 2


20 fase 3 Lantai 1,
cabang 1 tempat
(keluar) parkir, dan
taman

3 Sirkit NYM 4 x 2,5 mm 2


20 fase 3 Lantai 2
cabang 2
(keluar)

4 Sirkit NYM 4 x 2,5 mm 2


20 fase 3 Lantai 3
cabang 3
(keluar)

PHB CABANG 1
4 Sirkit NYM 4 x 2,5 mm 2
20 fase 3 total lantai 1
cabang 1
(masuk)

5 Sirkit akhir- NYM 3 x 1,5 mm 2


10 fase tunggal KK
R
(keluar)

6 Sirkit akhir- NYM 3 x 1,5 mm 2


10 fase tunggal Lampu lantai
S 1
(keluar)

7 Sirkit akhir- NYM 3 x 1,5 mm 2


10 fase tunggal Lampu
T parkir dan
(keluar) taman

PHB CABANG 2

8 Sirkit NYM 4 x 2,5 mm 2


20 fase 3 total lantai 2
cabang 2
(masuk)

9 Sirkit akhir- NYM 3 x 1,5 mm 2


10 fase tunggal Lampu
R bagian depan
(keluar)

10 Sirkit akhir- NYM 3 x 1,5 mm 2


10 fase tunggal Lampu
S bagian
(keluar) belakang

11 Sirkit akhir- NYM 3 x 1,5 mm 2


10 fase tunggal KK
T
(keluar)

PHB CABANG 3

12 Sirkit NYM 4 x 2,5 mm 2


20 fase 3 total lantai 3
cabang 3
(masuk)

13 Sirkit akhir- NYM 3 x 1,5 mm 2


10 fase tunggal Lampu
R bagian depan
(keluar)

14 Sirkit akhir- NYM 3 x 1,5 mm 2


10 fase tunggal Lampu
S bagian
(keluar) belakang

15 Sirkit akhir- NYM 3 x 1,5 mm 2


10 fase tunggal KK
T
(keluar)

Tabel Perlengkapan Listrik PHB

N PHB PERLENGKAPAN JML SAT SPESIFIKASI


O
1 utama MCB fase 3 utama 1 Buah 25A

MCB fase 3 3 Buah 20A

Busbar  4 tembaga

2 lantai 1 MCB fase 3 utama 1 Buah 20 A

MCB fase tunggal 3 Buah 10 A

Busbar  4 tembaga

3 lantai 2 MCB fase 3 utama 1 Buah 20 A

MCB fase tunggal 3 Buah 10 A

Busbar  4 tembaga

4 lantai 3 MCB fase 3 utama 1 Buah 20 A

MCB fase tunggal 3 Buah 10 A

Busbar  4 tembaga

F. Model/Metode Pembelajaran 
Pendekatan : saintifik (scientific). 
Model : Strategi Pembelajaran koperatif (cooperative learning) 
Metode : Diskusi kelompok, Praktek & demonstrasi

G. Kegiatan Pembelajaran 
Pertemuan 6 (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulua 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur kepada 15 menit
n Tuhan YME dan membaca ayat suci
2. Absensi
3. Guru sedikit mengulas pembelajaran yang lalu dan
memotivasi untuk melanjutkan pembelajaran
Inti 1. Guru menjelaskan proses pemasangan PHB instalasi 240 menit
penerangan
2. Guru memberi gambaran tentang ruangan bebas
disekitar PHB
3. Siswa berdiskusi tentang proses pemasangan PHB 
Penutup 1. Siswa dibantu guru menarik kesimpulan dari hasil 15 menit
pembelajaran kali ini
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.

Pertemuan 7  (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulua 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur kepada 15 menit
n Tuhan YME dan membaca ayat suci
2. Absensi
3. Guru sedikit mengulas pembelajaran yang lalu dan
memotivasi untuk melanjutkan pembelajaran
Inti 1. Guru menjelaskan cara pengelompokan perlengkapan 240 menit
sirkit pelayanan
2. Guru menjelaskan  peralatan yang dipakai pada
pemasangan PHB
3. Siswa menggambar contoh tentang penglompokan
dan peralatan PHB
Penutup 1. Siswa menunjukkan hasil pembelajaran untuk 15 menit
diperiksa guru 
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar.

Pertemuan 8  (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulua 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur kepada 15 menit
n Tuhan YME dan membaca ayat suci
2. Absensi
3. Guru sedikit mengulas pembelajaran yang lalu dan
memotivasi untuk melanjutkan pembelajaran
Inti 1. Guru menjelaskan cara menggambar alur PHB utama 240 menit
dan PHB cabang
2. Guru mendemonstrasikan gambar pengawatan PHB
utama dan cabang

3. Siswa menggambar contoh gambar alur PHB dan


gambar instalasi pengawatan 
Penutup 1. Siswa mengumpulkan gambar  hasil pelajaran hari ini 15 menit
untuk dinilai guru
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.
Pertemuan 9  (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulua 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur kepada 15 menit
n Tuhan YME dan membaca ayat suci
2. Absensi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai 
Inti 1. Guru menjelaskan cara menggambar instalasi 240 menit
pengawatan gedung 3 lantai
2. Guru mendemonstrasikan tabel perlengkapan PHB
gedung 3 lantai
3. Siswa menggambar  PHB dan tabel perlengkapan
yang diperlukan 
Penutup 1. Siswa mengumpulkan gambar  hasil pelajaran hari ini 15 menit
untuk dinilai guru
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.

H. Penilaian Pembelajaran, Remidial dan Pengayaan 


1. Teknik Penilaian: Penilaian Otentik meliputi sikap, pengetahuan & ketrampilan
2. Bentuk penilaian : pengamatan, tes tertulis, tugas
3. Prosedur Penilaian:
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian

1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran dan


saat diskusi 
a. Terlibat aktif dalam
pembelajaran 
b. Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.

2. Pengetahuan
  Tes dan Penyelesaian tugas individu
Memilih komponen PHB Utama  tugas dan kelompok
3. Keterampilan
Tugas Penyelesaian tugas (baik
a. Trampil Menerapkan individu maupun kelompok)
komponen PHB utama dan saat diskusi

Instrumen Penilaian Hasil belajar  


 Soal Essay:
1. Jelaskan hal hal yang harus diperhatikan pada pemasangan PHB instalasi penerangan
2. Jelaskan tentang ruang pelayanan disekitar PHB
3. Berapa sirkit maksimal yang dapat dilayani tiap kelompok PHB?
4. Gambarkan contoh alur instalasi PHB utama dan cabang diawali dari penghantar
sambungan rumah
5. Gambarkan Instalasi pengawatan PHB utama dengan 2 PHB cabang 
Kunci Jawaban
1. Pemasangan PHB :
 PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan tratur
 Ditempatkan dalam ruangan yang cukup leluasa sehingga pemeliharaan dan
pelayanan mudah, aman dan mudah dicapai  
 PHB yang letaknya berdekatan dan disuplai oleh sumber yang sama sedapat
mungkin ditata dalam satu kelompok.
 Komponen PHB harus ditata dengan memperhatikan keadaan di Indonesia dan
dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat    
 Instrumen ukur, tombol dan sakelar harus dapat dilayani dengan mudah dan aman
dari depan tanpa bantuan tangga, meja atau perkakas yang tidak lajim lainnya.
 Penyambungan saluran masuk dan saluran keluar pada PHB harus menggunakan
terminal sehingga penyambungannya dengan komponen dapat dilakukan dengan
mudah, teratur dan aman  .
 Semua mur baut dan komponen yang terbuat dari logam dan berfungsi sebagai
penghantar harus dilapisi logam pencegah karat untuk menjamin kontak listrik
yang baik
 Sambungan dua jenis logam yang berlaianan harus menggunakan konektor khusus
misalnya konektor bimetal.
2. Disekitar PHB harus terdapat ruang yang cukup luas dengan  ketinggian pintu dan
lebar sekurang kurangnya 0,75 m dan tingginya harus sekurang kurangnya 2 m  (PHB
tegangan rendah) dan 2,3 m (PHB tegangan rendah dengan rel telanjang melintang)
jika terdapat lorong yang sisi kiri dan kanan terdapat instalasi listrik tanpa dinding
pemisah lebar ruang bebas sekurang kurangnya  1,5 m, dilengkapi dengan tanda
pengenal seperlunya, dinding dan langit langit harus terbuat dari bahan yang tidak
mudah terbakar, penerangan yang cukup, sehingga mudah terlihat dan mudah dicapai
agar pada saat pemeliharaan, pemeriksaan, perbaikan,pelayanan dan tidak boleh
diletakkan barang yang mengganggu kebebasan bergerak sehingga lalulintas dapat
dilakukan dengan mudah dan aman 
2. 6 (enam sirkit)

2.
5.

Pedoman Penskoran Test / Praktek 


Skor maksimal untuk jawaban benar = 100

Nilai Akhir =  (Jumlah jawaban benar X 20)

Catatan: 
Pensekoran bersifat holistik dan komprehensif, tidak saja memberi skor untuk jawaban akhir,
tetapi juga proses pemecahan yang terutama meliputi pemahaman, komunikasi matematis
(ketepatan penggunaan simbol dan istilah), penalaran (logis), serta ketepatan strategi
memecahkan masalah. 

I. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Buku   Teknik Instalasi Listrik Armico
2. Buku BSE Kemdikbud “Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik” 1, 2, 3.
3. Laptop, LCD Projector

      Sragen, Januari 2020


             Mengetahui 
    a.n. Kepala SMK N 2 Sragen                                               Guru Mapel
          Wks. Kurikulum

             Suharno, S.Pd.                                             ......................


     NIP 196704192003121002             ...................................

Anda mungkin juga menyukai