Anda di halaman 1dari 8

Cara Memilih Aki Untuk Penggunaan Sistem Energi Surya

 Solar Energy Batteries

Aki atau baterai merupakan salah satu komponen penting untuk sistem


energi surya. Walaupun tidak semua sistem energi surya mengharuskan
penggunaan aki, namun aki dapat membantu memberikan dukungan
penyediaan energi listrik hingga 24 jam perharinya. Berikut adalah 5 Cara
Memilih Aki Untuk Penggunaan Sistem Energi Surya.

5 Cara Memilih Aki Untuk Penggunaan Sistem Energi


Surya
Ada beragam jenis aki di pasaran, berikut 5 Cara Memilih Aki Untuk
Penggunaan Sistem Energi Suryaagar fungsi aki lebih maksimal dalam
mendukung kinerja sistem dalam penyediaan daya:
Tips #1 Gunakan aki dengan tipe sekunder
Cara memilih aki untuk penggunaan sistem energi surya yang pertama
adalah dengan menggunakan tipe baterai sekunder. Baterai sekunder
merupakan jenis baterai yang bisa diisi ulang. Artinya jika energi listrik
sudah habis, baterai ini dapat diisi kembali dengan dicatu (charging). Hal
ini dikarenakan komposisi awal elektroda dapat dikembalikan dengan arus
berkebalikan.
Pada saat baterai digunakan dengan menghubungkan beban pada
terminal baterai (discharge), elektron akan mengalir dari Negatif ke Positif.
Sedangkan pada saat sumber energi luar (Charger) dihubungkan ke
Baterai Sekunder, elektron akan mengalir dari Positif ke Negatif sehingga
terjadi pengisian muatan pada baterai.
Jenis-jenis Baterai yang tergolong dalam kategori baterai sekunder
diantaranya adalah: Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium), baterai Ni-MH
(Nickel-Metal Hydride), baterai Li-Ion (Lithium-Ion), baterai Li-Po (Lithium-
Polymer), dan baterai Lead Acid.

Iklan

Namun khusus untuk tipe baterai Lead Acid, tipe aki otomotif tidak cocok
digunakan pada sistem energi surya.
Tips #2 Aki mobil tidak sesuai untuk penggunaan sistem energi
surya
Cara memilih aki untuk penggunaan sistem energi surya yang kedua
adalah hindari menggunakan jenis aki lead aciduntuk otomotif atau aki
untuk kendaraan bermotor.
ARTIKEL TERKAIT

1.
Solusi Bank Daya dari Sonnen
Sonnenbatterie GmbH adalah salah satu perusahaan Jerman yang fokus pada
penyediaan solusi bank daya, sebuah…

2.
Baterai Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Kayu
Saat mencari inspirasi untuk menciptakan baterai yang ramah lingkungan, para
peneliti dari University of Maryland, Liangbing…
3.
Pengaruh suhu operasional pada panel surya
Sebuah modul PV bekerja secara maksimal untuk merubah energi surya menjadi
energi matahari pada suhu…

Aki otomotif atau dikenal sebagai starting battery, merupakan jenis baterai


yang dirancang mampu menghasilkan energi (arus listrik) yang tinggi
dalam waktu singkat, sehingga dapat menyalakan mesin, seperti mesin
kendaraan. Idealnya baterai ini dapat digunakan (atau disebut
kemampuan Deep of Discharge – DOD) hingga 10-20% dari kapasitas
nominalnya.
Setelah mesin hidup, baterai akan diisi (charge) kembali oleh dinamo
(alternator). Jadi baterai akan selalu terisi penuh, dan arus listrik tidak
pernah digunakan sampai habis. Jika aki otomotif ini sering terpakai
sampai habis, maka baterai akan cepat rusak.
Konstruksi aki mobil menggunakan banyak pelat tipis secara paralel, agar
resistansinya rendah. Dan memiliki permukaan yang lebih luas, agar dapat
melepas arus listrik yang tinggi saat dibutuhkan.

Namun Starting Battery/Aki otomotif tidak cocok untuk digunakan


dalam sistem energi surya. Hal ini dikarenakan sistem energi surya
membutuhkan ruang kapasitas yang cukup besar untuk dapat menyimpan
energi listrik, dan agar dapat digunakan kembali kemudian. Dengan ruang
kapasitas penggunaan yang hanya 10-20% kapasitas nominal baterai,
menyebabkan tipe baterai ini kurang ideal untuk digunakan menyimpan
energi.
Selain itu, penggunaan yang tidak standar (dimana kebutuhan pemakaian
sistem energi surya yang mengeksploitasi kapasitas hingga maksimal)
dapat menyebabkan umur penggunaan akan lebih pendek dan baterai
lebih cepat rusak. Hal ini juga akan mempengaruhi biaya investasi dan
perawatan.

Tips #3 Tipe aki industri lebih aman untuk digunakan


Cara memilih aki untuk penggunaan sistem energi surya yang ketiga
adalah gunakan tipe aki industri. Tipe aki industri atau dikenal juga
sebagai Deep Cycle battery, merupakan jenis baterai yang dirancang
untuk menghasilkan energi (arus listrik) yang stabil dan dalam waktu yang
lama. Aki jenis ini memiliki ketahanan terhadap siklus, atau sering
disebut cycle, pengisian (charge) dan pelepasan (discharge) yang
berulang-ulang juga konstan.
Idealnya, baterai jenis ini dapat digunakan hingga 80% dari kapasitas
nominalnya. Sehingga kapasitas energi yang dapat digunakan lebih besar,
tanpa harus merusak dan mengurangi umur kerja baterai.

Tipe Aki industri atau Deep cycle battery merupakan salah satu tipe


baterai yang sesuai untuk sistem panel surya. Hal ini dikarenakan
sistem energi surya dapat memanfaatkan hampir 80% kapasitas nominal
baterai sebagai tempat penyimpanan.
Secara ideal, semakin kecil penggunaan kapasitas nominal baterai, maka
umur penggunaan baterai akan semakin lama. Misalnya sebuah pabrikan
baterai menjamin masa penggunaan hingga 2 tahun untuk pemakaian
pada 80%. Maka jika pemakaian 60%, umum baterai akan lebih panjang
menjadi 3 tahun. Dan begitu seterusnya.

Baca lebih lanjut mengenai aki diBaterai Untuk Sistem Panel Surya:
Lead Acid
Tips #4 Selalu gunakan rumus DoD <80%
Cara memilih aki untuk penggunaan sistem energi surya yang keempat
adalah dengan mengetahui rumus perhitungan DoD <80%. Depth of
Discharge (DoD) adalah nilai yang menunjukkan besarnya arus listrik yang
telah digunakan, dihitung dalam persen. Kebalikan dari D0D adalah SoC
(State of Charge), besarnya arus listrik yang tersisa setelah dipakai.
DOD menentukan batas kedalaman pengeluaran daya (discharge) yang
terdapat pada aki tersebut. Untuk pemakaian, pabrik baterai selalu
memberi rating DoD baterai 80%. Hal ini berarti bahwa hanya 80% dari
energi yang tersedia yang terkeluarkan dan 20% tetap di
cadangan. Penggunaan Aki yang tidak sampai 100%, akan mencegah
pengerusakan dan memperpanjang usia aki.
Oleh karena itu dengan rumus Dod <80%, pengguna dapat menghitung
ideal baterai yang akan digunakan dan dapat memaksimalkan
penyimpanan daya mereka. Sehingga hal ini dapat menjaga aki agar lebih
awet.

Cara perhitungannya adalah:


1. Ketahui berapa kapasitas penggunaan harian sistem energi surya;
Misalkan dari seluruh jumlah unit beban dikali daya beban dikali lama
waktu pemakaian didapat total kebutuhan daya beban adalah 800
Wh per hari.
2. Dengan standar DoD 80%, maka bagi D0D 80% dengan kapasitas
penggunaan harian sistem energi surya tersebut. Dengan kapasitas
diatas akan didapat 80% / 800 Wh adalah 1000 Ah atau setara 12V
83Ah. Standar DoD diatas dapat diturunkan dan menyesuaikan
dengan kebutuhan pengguna, misalnya menjadi 60% atau 50%.
3. Nilai daya baterai diatas adalah nilai ideal. Sehingga kapasitas
baterai yang dijual di pasaran belum tentu sama dengan nilai daya
baterai yang keluar dari perhitungan. Oleh karena itu gunakan
baterai dengan kapasitas yang melebihi nilai baterai kebutuhan
anda. Hal ini dikarenakan:
o Semakin besar kapasitas daya baterai yang akan digunakan,
maka akan memperkecil DoD. Sehingga akan membantu
memperpanjang umur baterai.
o Dengan menyediakan kapasitas lebih, maka pengguna dapat
memanfaatkan nilai lebih tersebut sebagai cadangan
tambahan (dengan catatan total kebutuhan daya beban tidak
sama dan melebihi kapasitas produksi panel surya per
harinya).
o Untuk beberapa aplikasi, pengguna dapat menggunakan
rumus “n x total kebutuhan daya beban” untuk menyediakan
cadangan daya. Jikalau pada hari-hari tertentu matahari tidak
bersinar secara optimal dan produksi daya panel surya kurang
dari  total kebutuhan daya beban. Perhitungannya sama
dengan diatas, namun berbeda pada total kebutuhan daya
beban yang telah dikali asumsi hari tanpa sinar matahari ideal.
o Hitungan diatas sebagai panduan bukan standar baku, jadi
bijaklah dalam melakukan perhitungan dan pembelian.
Tips #5 Angka terbaik adalah 12+
Cara memilih aki untuk penggunaan sistem energi surya yang kelima
adalah pastikan nilai tegangan aki anda lebih dari 14V saat melakukan
pembelian aki.

Pengguna disarankan meminta penjual untuk melakukan pengecekan


ulang terhadap tegangan aki yang akan dibeli secara langsung. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisir membeli aki dalam kondisi tidak ideal.

Tidak berarti aki dengan tegangan kurang dari 12 V adalah buruk. Namun
dengan mendapatkan aki dengan tegangan lebih dari 12 V, maka
pengguna dapat secara ideal langsung menggunakan aki tersebut dalam
sistem mereka.

Kebanyakan aki industri adalah aki kering yang tidak memerlukan


penambahan air aki saat akan digunakan. Hal ini memudahkan untuk
penggunaan dan perawatan. Namun menyebabkan umur pakai aki telah
berjalan lebih dahulu ketika keluar dari pabrik dan sebelum pembelian oleh
pengguna.

Dengan kata lain, lama waktu aki dikirim dan didistribusikan setelah dari
pabrikan, lama waktu proses penyimpanan oleh penjual, hingga akhirnya
aki dibeli dan dibawa pulang oleh pengguna, akan mempengaruhi
kapasitas aki.

Karena selama masa tersebut, aki akan mengalami penurunan tegangan


akibat proses electrolysis dan pengaruh suhu saat penyimpanan. Sehingga
kapasitas aki memiliki potensi untuk turun, dan perlu perawatan lanjutan
sebelum digunakan.

Oleh karena itu, mengetahui tegangan aki masih diatas 12 V akan


mempermudah pengguna dalam mengetahui kondisi aki masih prima dan
mempermudah dalam pemanfaatan.
Mengenai 5 Cara Memilih Aki Untuk Penggunaan
Sistem Energi Surya
Dengan mengetahui dan memahami 5 Cara Memilih Aki Untuk
Penggunaan Sistem Energi Surya diatas, diharapkan pengguna awam
sekalipun dapat dengan mudah melakukan identifikasi terhadap produk
yang akan mereka beli.

Hal ini akan membantu dalam sisi pengguna untuk mendapatkan produk
yang sesuai, juga menjaga penjual agar selalu menjaga kualitas produk
yang mereka tawarkan.

Aplikasi energi surya di Indonesiatumbuh secara positif, walaupun sangat


lambat. Sehingga masing-masing stakeholder harus menjaga iklim positif
ini, untuk mendorong penggunaan secara lebih luas lagi dan akhirnya
dapat diterima semua kalangan.
SELANJUTNYAPeta Potensi Energi Angin Di Indonesia »

SEBELUMNYA« India Memasang 1396 MW Solar Panel Rooftop Hingga 2017

APA KOMENTAR ANDA?


Kami melindungi privasi Email Anda! Isi kolom yang diminta*

Komentar 

Nama * 
Email * 

Website 

Please enter an answer in digits:

eighteen − seventeen = 

LABEL:AC Coupling aplikasi bateraibusiness cara kerja PLTS DC


coupling design development Financinggrid tie Inoovation Inverterjanaloka.com memilih
baterai Panel surya Pemerintah penyimpananphotovoltaik PLTS renewable energysolar
system startup storage Surya tips tips memilih baterai
ARTIKEL TERKAIT


Apa perbedaan Panel Surya dan Sel Surya?
Banyak Kamu temui istilah panel surya dan sel surya ketika mencari tahu mengenai listrik surya,…
 Keuntungan Memasang Panel Surya Untuk Rumah 2200 VA
Janaloka.com - Apa keuntungan memasang panel surya untuk rumah 2200 VA? Apakah investasi
yang dilakukan…
 Listrik Tenaga Surya, Solusi Energi Saat Pandemi Covid-19
Listrik Tenaga Surya, Solusi Energi Saat Pandemi Covid-19. The new normal sudah dilakukan,
bagaimana kesiapan…
 Perkembangan Teknologi Panel Surya Dari Masa Ke Masa
Sebelum panel surya seperti saat ini, bagaimana ya perkembangan teknologi panel surya dari masa
ke…

ARTIKEL TERBARU

 Highlight

Energy Harvester Mendukung Pencegahan Penyebaran Covid-19


Sylendra Power mendukung pencegahan penyebaran covid-19 di daerah Sleman-DIY dengan penggunaan
Energy Harvester di Posko… Baca Selanjutnya
2 hari lalu

 Application

Kerusakan Yang Mungkin Terjadi Pada Panel Surya


Semakin banyak tantangan yang dihadapi pengguna sistem listrik surya, salah satunya adalah kerusakan yang
mungkin… Baca Selanjutnya
1 bulan lalu

 Initiatives
 Report

Listrik Surya: Investasi Jangka Panjang Untuk Industri


Listrik Surya: Pilihan tepat investasi jangka panjang untuk industri, karena ada banyak manfaat yang
didapat… Baca Selanjutnya
2 bulan lalu

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang © janaloka.comLihat Versi Non-AMP

 t



Anda mungkin juga menyukai