Anda di halaman 1dari 7

AKI

Aki (Battery) adalah alat penyimpan energi yang diisi oleh aliran DC dari
panel surya. Disamping menyimpan tenaga DC, aki juga berfungsi
mengubah energi kimia menjadi aliran listrik. Pada dasarnya, orang
mengetahui dua jenis aki, yaitu, aki primer (primary battery) dan aki
sekunder (secondary battery). Baterai ABC adalah salah contoh alat
penyimpan energi primer. Baterai primer ini biasanya tidak bisa dicas
ulang. Aki sekunder adalah baterai yang bisa diisi kembali, contohnya aki
merek Yuasa yang terpasang pada kenderaan bermotor. Untuk sistem
PLTS, hanya aki sekunderlah yang kita minati.

Tanpa menggunakan aki, suplai aliran listrik sumber surya ke alat-alat


pemakaian listrik akan berhenti pada malam hari atau ketika sinar matahari
itu lenyap karena ditutupi oleh awan dsb. Supaya bisa tahan lama dari
pengisian dan pengeluaran arus listrik yang tak terputus, umumnya
Aki deep-cycle yang dipakai pada system surya. Aki biasa dan aki mobil
tidak cocok untuk dipakai pada sistem bertenaga sinar matahari.
1. Aki deep-cycle jenis Marine pada dasarnya digunakan untuk aplikasi
yang kecil dan sederhana di kapal layar dan perkemahan. Selain aki
Marine ini, aki Kenderaan Golf juga sering dipakai untuk aplikasi
sederhana.

2. Aki deep-cycle jenis Lead Acid adalah aki yang berkepingan


internal yang tebal dan banyak digunakan oleh industri-industri
berat. Yang paling diminati termasuk Aki Trojan, Surrette dan Deka.
Aki-aki ini bisa tahan lama sampai bertahun-tahun. Aki Lead
Acid mengeluarkan gas sewaktu pengisian arus DC berlaku. Demi
keselamatan, aki-aki ini harus ditempatkan diluar bangunan dan
dipasang oleh ahli yang berketrampilan.

3. Aki Sealed Gel adalah aki deep-cycle yang tidak menguapkan gas
ketika proses pengisian berlangsung. Aki ini cocok dipakai di dalam
bangunan.

4. Aki Absorbed Glass Mat (AGM) adalah aki anti bocor dan
mempunyai kinerja yang sangat tinggi. Jenis aki ini boleh dikatakan
adalah yang terbaik untuk diterapkan pada sistem surya industri-
industri berat. Misalnya, aki AGM terdapat di dalam pesawat terbang,
rumah sakit dsb. Kualitas aki AGM juga sangat bagus dan bisa tahan
lama. Aki Sun Xtender adalah contoh jenis AGM.
Kapasitas aki ditentukan dengan satuan Amper-jam (Ampere-hours atau
disingkat dengan satuan Ah), yaitu ukuran besarnya daya simpan aki.
Tegangan DC aki berstandar 6V, 9V, 12V, 24V dan 48V adalah sangat
umum sekali di pasaran. Sebuah aki 12V biasanya berkapasitas 100Ah.

Ilmuwan Perancis Charles-Augustin de Coulomb memutuskan bahwa aki


yang menerima arus satu Amper (1A) mengeluarkan muatan daya satu
coulomb (1C) setiap detik. Dalam 10 detik, daya 10 coulomb akan
masuk ke dalam aki, dan seterusnya. Proses sebaliknya juga terjadi
pada saat daya aki dikonsumsi. Saat ini, industri aki menggunakan C-
rate untuk mengukur skala waktu pengisian dan pengosongan arus
baterai.

Kebanyakan baterai portabel yang berdaya waktu pengeluaran


(discharge rating) 1C, menunjukan bahwa baterai berkapasitas 1000
mAh dengan daya pengeluaran 1C harus dalam kondisi ideal
memberikan arus sebesar 1000 mA selama satu jam. Demikian juga
baterai yang sama dengan daya pengeluaran 0.5C akan memberikan
500mA selama dua jam, dan pada 2C, baterai 1000 mAh akan
memberikan 2000 mA selama 30 menit. Istilah 1C juga dikenal sebagai
waktu daya pengeluaran satu jam, 0.5C adalah waktu pengeluaran dua
jam, dan 2C adalah waktu pengeluaran setengah jam.

Depth of Discharge (DoD) adalah suatu definisi yang menentukan batas


kedalaman pengeluaran daya (discharge) yang terdapat pada aki
tersebut. Daripada kedalaman pengeluaran DoD 100%, pabrik baterai
selalu memberi rating DoD baterai 80%, yang berarti bahwa hanya
80% dari energi yang tersedia yang terkeluarkan dan 20% tetap di
cadangan. Aki yang tidak dikuras habis-habisan sampai 100% kosong
akan mencegah pengerusakan dan memperpanjang usia aki. Dari
pengalaman di lapangan, pabrik aki berpendapat bahwa baterai yang
sudah dipakai akan diisi ulang sebelum dayanya habis dikonsumsi.

Untuk menentukan berapa buah aki yang dibutuhkan untuk menyimpan


arus yang disalurkan dari panel-panel surya, perlu kita ketahui besarnya
beban dan jenis aki yang dipilih. Untuk tujuan perhitungan, kita kembali
lagi ke contoh gedung walet di atas :

Solar panel mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon


(disebut juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon
yang menghasilkan arus listrik. Sebuahsolar cells menghasilkan kurang
lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari
kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimun)
Apa arti Solar Cell 50 WP ?
Solar cell 50 wp artinya solar cell tersebut mempunyai 50 watt peak (
pada saat matahari terik )
Peak 1 hari di asumsikan 4,5 jam (hitungan aman adalah 4 jam)
sehingga 50 x 4,5 = 225 watt hour / day
itu kapasitas maksimal untuk pemakaian 1 hari.
Contoh
Total penggunaan daya per day adalah 225 watt hour
Lampu teras 5 watt x 12 jam = 60 watt hour/ day
Lampu kamar tidur 11 watt x 5 jam = 55 watt hour hour / day
Lampu ruang tamu 11 watt x 5 jam = 65 watt hour / day
Lampu kamar mandi 5 watt x 4 jam = 20 watt hour / day

total = 200 watt / day


masih ada sisa 225 200 = 25 watt / day

2. Charge Control

Cara kerja charger controller


Pada waktu solar panel mendapatkan energy dari cahaya matahari di
siang hari, rangkaian charger controller ini otomatis bekerja dan mengisi
(charge ) battery dan menjaga tegangan battery agar tetap stabil .
Contoh.
Bila kita menggunakan battery 12V, maka rangkaian ini akan menjaga
agar tegangan charger 12 10% , tegangan charger yang di butuhkan
antara 13,2 13,4 Volt.
dan bila sudah mencapai tegangan tersebut, rangkaian ini otomatis akan
menghentikan proses pengisian battery tersebut.
Sebaliknya apabila tegangan battery turun / drop hingga 11 Volt , maka
controller akan memutus tegangan sehingga battery tidak sampai habis.
Secara keseluruhan Fungsi dari Controller ini yaitu dapat menjaga agar
battery tidak kelebihan (over charger) dan kehabisan tegangan (under
charger) dengan begitu maka umur dari battery bertambah lama.

3. Battery
Fungsi battery adalah sebagai tempat untuk menyimpan daya (power
storage).
Untuk battery yang digunakan sebaiknya menggunakan battery gel atau
yang selama ini kita kenal dengan istilah battery kering.
Battery gel ini adalah yang paling direkomendasikan untuk digunakan
pada applikasi solar system. Kelemahannya adalah harganya yang
mahal.
3. Inverter / Converter (Optional)

adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC -


direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC - alternating current).
Alat ini tidak diperlukan untuk beban yang hanya membutuhkan
tegangan searah.

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya


Karena pembangkit listrik tenaga surya sangat tergantung kepada sinar
matahari, maka perencanaan yang baik sangat diperlukan. Perencanaan
terdiri dari:

Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt).


Berapa besar arus yang dihasilkan solar cells panel (dalam Ampere
hour), dalam hal ini memperhitungkan berapa jumlah panel surya
yang harus dipasang.
Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan
dan pertimbangan penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere
hour).
Dalam nilai ke-ekonomian, pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai
yang lebih tinggi, dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan,
ataupun instalasi generator listrik bensin ataupun solar. Misalnya daerah
terpencil: pertambangan, perkebunan, perikanan, desa terpencil, dll.
Dari segi jangka panjang, nilai ke-ekonomian juga tinggi, karena dengan
perencanaan yang baik, pembangkit listrik tenaga surya dengan panel
surya memiliki daya tahan 20 - 25 tahun. Baterai dan beberapa komponen
lainnya dengan daya tahan 3 - 5 tahun.

Dari diagram pembangkit listrik tenaga surya diatas: beberapa solar panel
di paralel untuk menghasilkan arus yang lebih besar. Combiner pada
gambar diatas menghubungkan kaki positif panel surya satu dengan panel
surya lainnya. Kaki/ kutub negatif panel satu dan lainnya juga
dihubungkan. Ujung kaki positif panel surya dihubungkan ke kaki positif
charge controller, dan kaki negatif panel surya dihubungkan ke kaki
negatif charge controller. Tegangan panel surya yang dihasilkan akan
digunakan oleh charge controller untuk mengisi baterai. Untuk
menghidupkan beban perangkat AC (alternating current) seperti Televisi,
Radio, komputer, dll, arus baterai disupply oleh inverter.
Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga surya membutuhkan
perencanaan mengenai kebutuhan daya:

Jumlah pemakaian
Jumlah solar panel
Jumlah baterai
Contoh Perhitungan Sederhana Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Perhitungan keperluan daya (perhitungan daya listrik perangkat dapat
dilihat pada label di belakang perangkat, ataupun dibaca dari manual):
Penerangan rumah : 10 lampu CFL @ 15 Watt x 4 jam sehari = 600
Watt hour.
Televisi 21" : @ 100 Watt x 5 jam sehari = 500 Watt hour
Kulkas 360 liter : @ 135 Watt x 24 jam x 1/3 (karena
compressor kulkas tidak selalu hidup, umumnya mereka bekerja lebih
sering apabila kulkas lebih sering dibuka pintu) = 1080 Watt hour
Komputer : @ 150 Watt x 6 jam = 900 Watt hour
Perangkat lainnya : 400 Watt hour
Total kebutuhan daya : 3480 Watt hour
Jumlah solar cells panel yang dibutuhkan, satu panel kita hitung 100 Watt
(perhitungan adalah 5 jam maksimun tenaga surya):

Kebutuhan solar cells panel : (3480 / 100 x 5) = 7 panel surya.


Jumlah kebutuhan batere 12 Volt dengan masing-masing 100 Ah:

Kebutuhan batere minimun (batere hanya digunakan 50% untuk


pemenuhan kebutuhan listrik), dengan demikian kebutuhan daya
kita kalikan 2 x lipat : 3480 x 2 = 6960 Watt hour = 6960 / 12 Volt /
100 Amp = 6 batere 100 Ah.
Kebutuhan batere (dengan pertimbangan dapat melayani kebutuhan
3 hari tanpa sinar matahari) : 3480 x 3 x 2 = 20880 Watt hour
=20880 / 12 Volt / 100 Amp = 17 batere 100 Ah.

Anda mungkin juga menyukai