Tentang
PANCASILA SEBAGAI LANDASAN NASIONALISME
(disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Umum PANCASILA)
KELOMPOK 8
Oleh :
Rastra Ardani I/FAKULTAS HUKUM (Ketua )
(120710101324)
(120710101300)
(120810301108)
(120810301130)
(120210102103)
(120210204014)
(120210204044)
Yonika/FKIP PGSD
(120210204093)
UNIVERSITAS JEMBER
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, atas segala karunia yang
dilimpahkan kepada kami,sehingga atas ijin dan kekuatan-NYA kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang diberikan oleh Dosen pembimbing kami.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan
kepada Dosen Pembimbing MKU kita Bpk.Kasim Sembiring,dan juga rekanrekan kami yang telah membantu kami demi terselesaikannya makalah ini.
Kami sangat berharap,semoga dengan adanya makalah ini dapat
membantu sang pembaca untuk lebih memahami dan menambah wawasan tentang
mata kuliah umum khususnya Pancasila yang salah satu materinya yakni
Pancasila sebagai landasan Nasionalisme.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna,oleh karena itu kritik,saran,masukan yang bersifat membangun akan
diterima dengan senang hati.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
ii
BAB I PANDAHULUAN.............................................................................
1.1
Latar belakang.......................................................................................
1.2
1.3
Rumusan masalah.................................................................................
Tujuan...................................................................................................
1
2
BAB II ISI.....................................................................................................
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
2.10
3
4
11
16
18
20
21
22
25
27
Kesimpulan........................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 30
LAMPIRAN 1............................................................................................... 31
LAMPIRAN 2............................................................................................... 36
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara yang terbentang luas dari sabang sampai
merauke dimana didalamnya terdiri dari beribu- ribu macam pulau, suku,
budaya, etnis, dan bahasa. Kini telah ada 360 etnis, 450 bahasa daerah, 6
agama besar, 300 agama lokal, dan ratusan aliran/ kepercayaan yang tersebar
di 13.000 pulau. Bisa dibayangkan betapa beragammnya bangsa kita.
Begitu indahnya keanekaragaman yang kita miliki.Namun apalah arti semua
itu jika kita saling terpecah belah satu sama lain. Maka dari itu, kita perlu
mengikat tali persaudaraan dengan rasa nasionalisme yang tinggi, guna
hari ?
Apa pengaruh globalisasi terhadap Nasionalisme?
Apa pengertian dari nasionalisme?
Makna apa yang terkandung dalam Pancasila sebagai landasan
6.
7.
8.
9.
nasionalisme?
Bagaimana prinsip nasionalisme Pancasila?
Bagaimana munculnya nasionalisme di Indonesia?
Mengapa harus ada landasan nasionalime?
Bagaimana peranan generasi muda dalam membina persatuan dan
kesatuan bangsa?
10. Bagaimana sila sila Pancasila saling mengkualifikasi ?
11. Apa bentuk bentuk nasionalisme ?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui makna dari Pancasila sebagai landasan nasionalisme
2. Mengetahui tentang peraanan generasi muda dimasa sekarang
3. Menambah wawasan lebih tentang pancasila sebagai landasan
nasionalisme
BAB II
ISI
2.1 Sejarah Lahirnya Pancasila
Istilah Pancasila pertama kali dapat ditemukan dalam buku Sutasoma
karya empu tantular yang ditulis pada jaman Majapahit (abad 14). Dalam
buku itu istilah Pancasila diartikan sebagai perintah kesusilaan yang
jumlahnya lima (Pancasila Karma) dan berisi lima larangan untuk:(1)
(1) Melakukan kekerasan
1()
(2)
(3)
(4)
(5)
Mencuri
Berjiwa dengki
Berbohong
Mabuk akibat minuman keras
Selanjutka istilah sila dapat
diartikan
sebagai
aturan
yang
hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan perwakilan
(5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (2)
Panitia sembilan tersebut adalah :
Ir. Soekarno
Drs. Moh. Hatta
Mr. A.A. Maramis
Abi Koesno Tjokrosoejoso
Abdoel Kaharmudzakar
Hj. Agus Salim
2()
dapat
bekerja
sama
untuk
urusan
sosial
dan
sesama manusia
Saling mencintai sesama manusia
Mengembangkan sikap tenggang rasa
Tidak semena mena terhadap orang lain
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
Gemar melakukan kegiatam kemanusiaan seperti donor darah dan
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang berBhineka Tunggal Ika. Butir ini menghendaki adanya pergaulan.
Hubungan baik ekonomi, politi, dan budaya antar suku, pulau dan
agama, sehingga terjalin masyarakat yang rukun damai dan makmur.
Kemakmuran terjadi karena pada dasarnya setiap suku, agama, adan
pulau mempunyai kekhususan yang bernilai tinggi, dan hal ini juga
bermanfaat bagi yang lain, sehingga tukat menukar ini akan
meningkatkan nilai kesejarhteraan bagi manusia. (7)
Implementasi Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila keempat ini mepmpunyaimakna bahwa kekuasaan ada di tangan
rakyat dan dalam melaksanakan kekuasaannya, rakyat menjalankan
sistem perwakilan (rakyat memilih wakil wakilnya melalui pemilihan
umum) dan keputusan keputusan yang diambil dilakukan dengan jalan
musyawarah yang dikendalikan dengan pikiran yang sehat, jernih, logis,
serta penuh tanggung jawab baik kepada Tuhan maupun rakyat yang
diwakilinya. Butir butir implementasi sila keempat adalah sebagai
berikut: (7)
a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Butir ini
menghendaki bahwa masyarakat harus mengawal wakil rakyat yanh
dipilih lewat pemilu, agar setiap keputusan
wakil rakyat
Butir ini
perbuatansikap
dan
perbuatan
suasana
yang
luhur
yang
kekeluargaan
dan
kegotongroyonyan.
Bersikap adil
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghormati hak- hak orang lain.
Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
Tidak bersikap boros
Tidak bergaya hidup mewah.
Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan orang
umum. (8)
j. Suka bekerja keras.
k. Menghargai karya orang lain.
8()
1.
NILAI NASIONALISME
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa
liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga
tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke
ideologi liberalisme. Jika hal tersebut terjadi akibatnya rasa
2.
10()
3.
4.
5.
bangsa.
Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antar perilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka
PENGARUH
GLOBALISASI
TERHADAP
NILAI
memberikan
informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi
anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari hari. Jika
diguanakan secra semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang
berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang
ini, banyak pelajar dan dan mahasiswa yang menggunakannya tidak
semestinya. Misal untuk membuka situs situs porno. Bukan hanya nternet
saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial
terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih
sibuk dengan menggunakan handphone.(12)
Dilihat dari sikap banya anak muda yang tingkah lakunya tidak
kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap
lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan
sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka.(12)
ANTISIPASI
PENGARUH
NEGATIF
GLOBALISASI
12()
3.
4.
baiknya.
Mewujudkan supermasi hukum, menerapkan dan menegakkan
5.
satu
paham
yang
menciptakan
dan
yaitu
identitas
budaya,
debat
liberalisme
yang
mempertahankan
negerinya,
tempatnya
hidup
dan
menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tumbuhnya ikatan ini, yang
notabene lemah dan bermutu rendah. Ikatan ini pun tampak pula dalam
dunia hewan saat ada ancaman pihak asing yang hendak menyerang atau
menakhlukan suatu negeri. Namun, bila suasananya aman dari serangan
musuh dan musuh itu terusir dari negeri itu, sirnalah kekuatan ini.
Dalam zaman modern ini, nasioanlisme merujuk kepada amalan
politik dan ketentaraan yang berladasan nasionalisme secara etnik serta
keagamaan.
2.4 Makna Nasionalisme
13()
terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih
unggul daripada bangsa dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat
nasionalisme
yang
berlebihan
(chauvinisme)
tetapi
kita
harus
Maswin (2011)
16()
Saat ini nasionalisme sudah menjadi rapuh, tentu kita harus mulai
menghidupkan kembali spirit dan etika nasionalisme sebagai sebuah praktek
politik negara dan masyarakat dalam konteks Indonesia kekinian di tengahtengah arus milenium ke-3. Memang saat ini sumber dari kekuatan ideologi
nasionalis belum ditemukan oleh banyak orang Indonesia sehingga kita
mencari arus apa yang seharusnya berada di depan kita sebagai energi yang
bisa menuntun kemajuan nasional negara dan masyarakat kita yang seringkali
bimbang dan gelap. Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan ini, sebuah
organisasi politik harus mampu menemukan sumber ideologi nasionalisme.(17)
Namun sungguh ironis sekali ketika melihat para generasi muda saat ini
yang saling terpecah belah satu sama lain. Seperti tawuran antar pelajar
hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Memang sungguh sedih dan
memalukan sekali jika hal itu terus berlanjut. Didalam Pancasila tertuang
sila- sila yang mana bisa dijadikan sebagai landasan untuk mewujudkan
persatuan guna mencapai perdamaian. Dengan adanya Pancasila sebagai
landasan nasional, maka kita sebagai warga negara yang baik janganlah saling
terpecah belai karena hal- hal yang tidak berguna.
2.6 PRINSIP NASIONALISME PANCASILA
Pada prinsipnya nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia selalu:
a. menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
b. menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;
c. bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri;
d. mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa;
e. menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
17()
j.
pada
masa
Mahapahit.
Kejayaan
harga
sehingga
diri
Sriwijaya,
menimbulkan
mereka
akan
b.
akibatnya
timbul
perlawanan.
c.
Contoh
cendekiawan
munculnya
sehingga
golongan
timbul
d.
e.
Kekuasaan
terkungkung
pribumi
pada
saat
oleh
pengaruh
itu
politik
sehingga
penyalahgunaan
terjadi
kekuasaan
praktek
dan
dalam
bidang
budaya
terjadi
memperjuangkan
aspirasi
f.
Mayoritas
rakyat
Indonesia
adalah
besar,
ternyata
Islam
Para
pedagang
pribumi
yang
adil
Indonesia,
dan
yang
beradab,
yang
beradab,
yang
oleh
hikmah
kebijaksanaan
dalam
adalah
yang
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan
perwakilan
adalah
yang
adil
dan
beradab,
yang
yang
adil
dan
beradab,
yang
oleh
hikmat
kebikajaksanaan
dalam
permusyawaratan perwakilan.
Dengan adanya rumusan Pancasila yang saling mengkualifikasikan ini.
Jelaslah bahwa tiap sila tidak dapat dipisahkan denga sila yang lain, selalu
berkait- kaitan, merupakan satu kesatuan yang utuh, yang biasa disebut
dengan istilah Majemuk Tunggal ( menurut Notonagoro ).(19)
Rumusan tiap sila yang berkaitan itu dapat dicontohkan faedah
praktisnya, bagaimana seharusnya menggunakan Pancasila itu sebagai dasar
negara untuk dilaksanakan dalam segala sesuatunya mengenai hidup
kenegeraan dalam rangka sebagi fundamen politik negara, yaitu khusus sila
ketiga sebagai dasar negara, sila keempat sebagai sistem negara, sila kelima
sebagai tujuan negara.
Faedah praktis rumusan berkaitan sebagai contoh pertama tentang
Nasionalisme Indonesia yang merupakan penjelmaan perwujudan dari sila
Persatuan Indonesia, Nasionalisme Indonesia ini adalah salah satu bentuk
nasionalisme
dengan
ciri
khusus
berketuhanan
Yang
Maha
Esa,
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan ciri khusus yang demikian ini,
maka Nasionalisme Indonesia adalah Nasionalisme yang menerima bangsa
lain menjadi rakyat Indonesia sebagai kesatuan dan menghargai bangsa lain
sebagai sesama makhluk Tuhan, serta menghargai karya bangsa lain.
Nasionalisme ini disebut juga dengan Nasionalisme Pancasila. (20)
Mengenai kesatuan Pancasila ini, selain ditinjau dari sudut bentuk susunan
maupun hubungannya yang saling mengkualifikasi, dapat juga ditinjau dari
segi manusianya yang ber- Pancasila, karena yang menjadi titik- pangkal
Pancasila baik sudut filsafat maupun sudut kenegaran ialah manusia, khusus
manusia Indonesia. Manusia yang berkelompok menjadi satu kesatuan dan
mempunyai kehendak yang satu di dalam manifestasinya merupakan satu
kesatuan bangsa yaitu bangsa Indonesia yang berideologi Pancasila.
Jadi, kita sebagai penerus bangsa jika ingin melihat bangsa ini terus maju
dan modern, hendaknya sejak dimulai dari sekarang, mulai memperkenalkan
anak cucu kita pada budaya- budaya yang dimiliki bangsa ini, sehingga
mereka tidak akan kehilangan identitas dirinya sebagai warga Indonesia yang
mencintai bangsanya karena telah tertanan rasa nasionalisme dalam dirinya
sejak kecil. Jadi betapa tergantungnya bangsa ini kepada kita. Kitalah yang
akan menentukan bagaimana bangsa ini kedepannya karena semua itu
tergantung pada kita sebagai penerus bangsa ini.(20)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah membuat makalah ini kami dapat menarik kesimpulan bahwa
Pancasila sebagai landasan nasional berperan penting dalam menghadapi
tantangan global yang terus meningkat di Era Globalisasi seperti saat ini guna
menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia. Sehingga dengan adanya
Pancasila sebagai landasan nasional menunjukkan bahwa Pancasila sebagai
Azas Tunggal yang menunjukkan Identitas sendiri bagi bangsa Indonesia
dalam percaturan dunia. Oleh karena itu,kita sebagai warga negara Indonesia
yang baik hendaknya tetap berpegang teguh pada Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Maswins,2011.Pengertian Nasionalisme
Http://www.maswins.com/2011/03/pengertian-nasionalisme- dan.html
(diakses tanggal 28 Oktober 2012)
Miftahudin,2012.System Penelitian.
Http://staff.uny.ac.id/
system/files/penelitian/Miftahudin,%20M.Hum.