Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

ndidikan : SMK NEGERI 2 SRAGEN


Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
jaran : Instalasi Penerangan Listrik ( IPL )
emester : XII / Gasal
Waktu : 4 x 6 JP (Pertemuan 1 s.d  4 ) 

A. Kompetensi Inti  
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
3. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai  dengan bidang kerja Teknik
Instalasi Tenaga Listrik 
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja. 
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung. 
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar 
3.1.  Mengimplementasi pemasangan komponen dan sirkit instalasi penerangan tegangan
rendah 3 fasa yang digunakan untuk bangunan industri
4.1.  Menggabungkan pemasangan komponen dan sirkit instalasi penerangan tegangan rendah
3 fasa yang digunakan untuk bangunan industri

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1 Menjelaskan instalasi penerangan tegangan 3 fasa 
3.1.2 Menjelaskan komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa
4.1.1 Menerapkan sistem tegangan 3 fasa pada instalasi penerangan
4.1.2 Menerapkan komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa

D. Tujuan Pembelajaran
3.1.1 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan instalasi
penerangan 3 fasa 
3.1.2 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan komponen
instalasi penerangan tegangan 3 fasa 
4.1.1 Dengan disediakan peralatan gambar, peserta didik dapat menerapkan sistem tegangan 3
fasa pada instalasi penerangan
4.1.2 Dengan disediakan peralatan gambar, peserta didik dapat menerapkan komponen
instalasi penerangan tegangan 3 fasa

E. Materi Ajar
Memahami Instalasi Penerangan 3 fasa
Sebelum kita mempelajari PHB 3 Fasa terlebih dahulu kita mengetahui jaringan tiga fasa
dikarenakan pemasangan jaringan tiga fasa lain halnya dengan jaringan satu fasa. Kelainan
tersebut terletak pada :
Untuk jaringan 1 fasa cukup pemasangannya dengan fasa dan nol (0) atau P dan N dan dibedakan
dengan warna kawat berlainan yang biasanya warna merah dan hitam diperlengkapi kawat
massa warna hijau setrip kuning
Untuk jaringan tiga fasa di bedakan dengan dengan huruf :
       Fasa R, kawat hantarannya warna merah
       Fasa S, kawat hantarannya warna kuning
       Fasa T, kawat hantarannya warna biru
       Kawat nol warna hitam, kawat massa warna hijau setrip kuning.
Pemakaian listrik 3 fasa untuk perumahan biasa jarang ditemukan kecuali perumahan-perumahan,
pabrik-pabrik, serta bengkel-bengkel industry. Untuk  pemakaian arusnya menggunakan PHB
tiga fasa( papan hubung bagi tiga fasa ) yang terdiri dari satu grup atau lebih. Skema PHB 3
fasa dapat dilihat pada gambar :

Adapun aturan aturan pembagian beban sebagai berikut :


1. Untuk instalasi tiga fasa, bebannya harus dibagi serata mungkin atas fasanya.
2. Instalasi ruangan yang memerlukan aliran listrik dengan ganggun sekecil
mungkin, harus dihubungkan dengan lebih dari satu rangkaian titik akhir dan
sedapat mungkin dengan fasa yang berbeda. 
3. Penerangan ruangan dengan lebih dari 6 titik lampu, penerangan harus dibagi sekurang-
kurangnya dua kelompok dan sedapat mungkin dengan fasa yang berbeda.
Grup atau golongan-golongan adalah campuran golongan-golongan titik titik lampu dan
golongan-golongan kontak-kontak. Cara ini umumnya adalah cara yang paling murah dan
selain dari itu mempunyai keuntungan, bahwa kotak kotak itu dapat dihubungkan bersamaan
suatu alat pemakai yang lebih besar, seperti dapur-dapur pemanas berpancar kecil.
Cara menentukan keseimbangan beban dilakukan dengan menghitung jumlah beban tiap
kelompok kemudian dimasukkan ketiap fasenya sehingga diperoleh keseimbangan, sebisa
mungkin dibuat tiap fasenya menggunakan daya yang sama / hampir sama.
Pada jaringan tiga fasa, untuk pendistribusian beban harus dibuat seimbang mungkin antara fasa
dengan fasa. Dasarnya dalam setiap pembangkitan tenaga listrik tiga fasa, dalam
generatornya terdapat kumparan fasa R, fasa S dan fasa T. kumparan – kumparan tersebut
mempunyai kapasitas beban yang sama atau kuat arus yang ditimbulkan oleh tiap fasa sama
besarnya.

Perlengkapan Perangkat Hubung Bagi (PHB) 3 Fasa


Untuk pemakaian tenaga listrik system pembagianya arusnya berbeda dengan pembagian arus
pada rumah biasa untuk  itu dipergunakan PHB 3 Fasa yang terdiri dari satu grup atau lebih.
Perelngkapan PHB 3 Fasa terdiri dari.
1)    Rumah PHB
2)    Sakelar penghubung Utama
3)    Sekering utama
4)    Rel pembagi
5)    Sakelar pembagi
6)    Sekering pembagi
7)    Sambungan tanah ( grounding)
8)    Perlengkapan alat ukur listrik.
  Perangkat hubung bagi menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk
mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit
dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya dapat berupa box,  panel, atau lemari.
  Perangkat hubung bagi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu
sendiri pada umumnya terdiir atas : pembangkitan (generator), transmisi (penghantar),
pemindahan daya (transformator). Sebelum tenaga listrik sampai ke peralatan konsumen
seperti motor-motor, katup solenoid, pemanas, lampu-lampu penerangan, AC dan sebagainya,
biasanya melalui PHB terlebih dahulu. Di dalam pembahasan selanjutnya pada modul ini
hanya akan dibahas tentang PHB tegangan rendah.

1)    MCB(Miniature Circuit Breaker) 


Alat pengaman arus lebih adalah pemutus sirkit mini yang selanjutnya disebut MCB. MCB ini
memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya
hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan
hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan
electromagnet.
2)    GFitting lampu 
merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menempatkan lampu dengan kawat hantaran
instlasi secara aman.
3)    Stop kontak
adalah suatu piranti dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung beban dengan sumber listrik.
Macam dan jenis stop kontak di pasaran ada 2 jenis, yaitu stop kontak 1 fasa dan  stop 
kontak 3 fasa.
4)    Sakelar
berfungsi sebagai piranti untuk menghubung atau memutuskan arus listrik dari sumber ke
pemakai(beban).
5)    Steker atau staker atau sering disebut juga colokan listrik/tusuk kontak,      karena
memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang berfungsi
untuk menghubung alat listrik dengan aliran listrik,ditancap pada kenal stp kontak  sehingga
alat listrik itu dapat digunakan
6.    Kotak sekering 
 Fungsi kotak sekering adalah sebagai tempat pembagi listrik disamping sebagai pengaman dalam
instalasi rumah/banguna

F. Model/Metode Pembelajaran 
Pendekatan : saintifik (scientific). 
Model : Strategi Pembelajaran koperatif (cooperative learning) 
Metode : Diskusi kelompok, Praktek & demonstrasi

G. Kegiatan Pembelajaran 
Pertemuan ke : 1  (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulua 1. Menyampaikan salam, membaca ayat suci, berdoa 25 menit
n 2. Absensi
3. Perencanaan KBM selama satu semester
4. Perencanaan penilaian dan ulangan serta KKM
5. Tindak lanjut jika tidak tercapai KKM tiap KD
6. Menyampaikan tujuan IPK
7. Pendidikan Budaya dan karekter bangsa
Inti 1. Guru menjelaskan Instalasi penerangan secara umum 230 menit
2. Guru menjelaskan instalasi penerangan 3 fasa untuk
bangunan industri
3. Siswa menggambar alur PHB 3 fasa
Penutup 1. Siswa menunjukkan gambar  hasil pelajaran hari ini 15 menit
untuk dinilai guru
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.

Pertemuan 2  (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulua 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur kepada 15 menit
n Tuhan YME dan membaca ayat suci
2. Absensi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai 
Inti 1. Guru memberi gambaran tentang standart IEC dan 240 menit
PUIL untuk instalasi penerangan 3 fasa
2. Guru menjelaskan komponen instalasi penerangan 
fasa
3. Siswa menggambar skema komponen dan cara
bekerjanya
Penutup 1. Siswa menunjukkan gambar  hasil pelajaran hari ini 15 menit
untuk dinilai guru
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.

Pertemuan 3  (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulua 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur kepada 15 menit
n Tuhan YME dan membaca ayat suci
2. Absensi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai 
Inti 1. Guru menjelaskan cara menggambar PHB 240 menit
penerangan 3 fasa
2. Guru mendemonstrasikan menggambar PHB
penerangan 3 fasa
3. Siswa menggambar PHB penerangan 3 fasa
Penutup 1. Siswa menunjukkan gambar  hasil pelajaran hari ini 15 menit
untuk dinilai guru
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.

Pertemuan 4  (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulua 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur kepada 15 menit
n Tuhan YME dan membaca ayat suci
2. Absensi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai 
Inti 1. Guru menjelaskan cara menentukan komponen yang 240 menit
dipakai pada instalasi penerangan 3 fasa
2. Guru mendemonstrasikan pemasangan komponen
pada PHB penerangan 3 fasa
3. Guru menjelaskan ukuran komponen yang dipakai
4. Guru memberi tanya jawab tentang komponen
instalasi penerangan 3 fasa
Penutup 1. Siswa dibantu guru mengambil kesimpulan   pelajaran 15 menit
hari ini 
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.

H. Penilaian Pembelajaran, Remidial dan Pengayaan 


1. Teknik Penilaian: Penilaian Otentik meliputi sikap, pengetahuan & ketrampilan
2. Bentuk penilaian : pengamatan, tes tertulis, tugas
3. Prosedur Penilaian:
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian

1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran dan


saat diskusi 
a. Terlibat aktif dalam
pembelajaran 
b. Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda
dan kreatif.

2. Pengetahuan
tugas dan tes Penyelesaian tugas individu
a. Menjelaskan sistem instalasi dan kelompok
penerangan tegangan 3 fasa 

3. Keterampilan
Tugas Penyelesaian tugas (baik
a. Trampil menerapkan individu maupun kelompok)
komponen pada instalasi dan saat diskusi
penerangan tegangan 3 fasa

Instrumen Penilaian Hasil belajar  


Soal Essay :
1. Jelaskan macam macam saluran (line) yang ada pada instalasi 3 fasa dan jelaskan
warna kabel yang dipakai !
2. Jelaskan besarnya tegangan pada masing masing saluran yang ada pada instalsi 3 fasa
3. Sebutkan dan Jelaskan  komponen yang dipakai pada instalasi penerangan 3 fasa
4. Jelaskan aturan pembagian beban pada instalasi penerangan 3 fasa
5. Gambarkan contoh PHB 3 fasa berupa gabungan MDP dan SDP
Kunci Jawaban :
1. Untuk jaringan tiga fasa di bedakan dengan dengan huruf :
       Fasa R, kawat hantarannya warna merah
       Fasa S, kawat hantarannya warna kuning
       Fasa T, kawat hantarannya warna biru
       Kawat nol warna hitam, kawat massa warna hijau setrip kuning.
2. Tegangan antara saluran :
R – S = 380 V
R – T = 380 V 
S – T = 380 V
R – N = 220 V
S – N = 220 V
T – N = 220 V
3. Komponen :
a)    MCB(Miniature Circuit Breaker) 
 MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus
lebih karena adanya hubungan pendek 
b)    GFitting lampu 
merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menempatkan lampu dengan kawat
hantaran instlasi secara aman.

c)    Stop kontak


adalah suatu piranti dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung beban dengan
sumber listrik. Macam dan jenis stop kontak di pasaran ada 2 jenis, yaitu stop kontak
1 fasa dan  stop  kontak 3 fasa.
d)    Sakelar
berfungsi sebagai piranti untuk menghubung atau memutuskan arus listrik dari sumber
ke pemakai(beban).
e)    Steker atau staker atau sering disebut juga colokan listrik/tusuk kontak,     
karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik
yang berfungsi untuk menghubung alat listrik dengan aliran listrik,ditancap pada
kenal stp kontak  sehingga alat listrik itu dapat digunakan
f)    Kotak sekering 
 Fungsi kotak sekering adalah sebagai tempat pembagi listrik disamping sebagai
pengaman dalam instalasi rumah/banguna
4.  Adapun aturan aturan pembagian beban sebagai berikut :
1. Untuk instalasi tiga fasa, bebannya harus dibagi serata mungkin atas fasanya.
2. Instalasi ruangan yang memerlukan aliran listrik dengan ganggun sekecil
mungkin, harus dihubungkan dengan lebih dari satu rangkaian titik akhir dan
sedapat mungkin dengan fasa yang berbeda. 
3. Penerangan ruangan dengan lebih dari 6 titik lampu, penerangan harus dibagi
sekurang-kurangnya dua kelompok dan sedapat mungkin dengan fasa yang berbeda.
Grup atau golongan-golongan adalah campuran golongan-golongan titik titik lampu
dan golongan-golongan kontak-kontak. Cara ini umumnya adalah cara yang paling
murah dan selain dari itu mempunyai keuntungan, bahwa kotak kotak itu dapat
dihubungkan bersamaan suatu alat pemakai yang lebih besar, seperti dapur-dapur
pemanas berpancar kecil. Cara menentukan keseimbangan beban dilakukan dengan
menghitung jumlah beban tiap kelompok kemudian dimasukkan ketiap fasenya
sehingga diperoleh keseimbangan, sebisa mungkin dibuat tiap fasenya menggunakan
daya yang sama / hampir sama.
5. 
  
 Pedoman Penskoran Test  
Skor maksimal untuk jawaban benar = 100

Nilai Akhir =  (Jumlah jawaban benar X 20)

Catatan: 
Penyekoran bersifat holistik dan komprehensif, tidak saja memberi skor untuk jawaban akhir,
tetapi juga proses pemecahan yang terutama meliputi pemahaman, komunikasi matematis
(ketepatan penggunaan simbol dan istilah), penalaran (logis), serta ketepatan strategi
memecahkan masalah. 

I. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Buku Teknik Instalasi Listrik Armico
2. Buku BSE Kemdikbud “Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik” 1, 2, 3.
3. Laptop, LCD Projector

      Sragen,  Juli 2019


             Mengetahui 
    a.n. Kepala SMK N 2 Sragen                                               Guru Mapel
          Wks. Kurikulum

             Suharno, S.Pd.                                           Drs.Daryanto


     NIP 196704192003121002             ....................................

Anda mungkin juga menyukai