Anda di halaman 1dari 35

Kode Etik Profesi Teknik Sipil

Setiap manusia diberkahi dengan otak yang dapat berpikir dan berpendapat sesuai dengan keadaan. Jika seseorang bertingkah
laku tidak selayaknya tempat dan waktu, maka bisa mempermalukan dirinya sendiri. Karena hal tersebut bisa dibilang tidak
sopan dan santun. Maka dari itu, terdapat kode etik yang harus diterapkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kode etik
ialah norma dan asas yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku. Tidak hanya yang masih duduk di
bangku pendidikan, yang sudah bekerja pun mempunyai kode etiknya masing-masing sesuai dengan profesinya.

Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyrakat jika ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi
dalam dirinya saat memberikan jasa keahlian profesi pada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa adanya etika profesi, yang
dikenal oleh masyrakat tentang sebuah profesi terhormat akan jatuh menjadi sekedar pekerjaan pencarian nafkah sederhana
sehingga tidak ada lagi kehormatan atau kepercayaan yang diberikan kepada para professional ini. Dalam artikel ini saya akan
menjelaskan tentang kode etik dalam profesi Teknik Sipil.

Berikut adalah tujuan dari adanya kode etik suatu profesi :


1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri.

Serta fungsi dari kode etik profesi ialah :


 Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
 Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
 Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

Terdapat juga hal-hal yang perlu ditanamkan pada etika dalam mempelajari ilmu teknik sipil, yaitu :

1. Kedisiplinan
Dalam melatih kedisiplinan dalam diri sendiri diperlukan ketekunan dalam menjalani peraturan yang kita buat sendiri. Membuat
sebuah jadwal kegiatan dalam kurun waktu tertentu akan membantu kita dalam kedisiplinan, karena dari jadwal tersebut kita
akan berusaha untuk memenuhi agar ada rasa kepuasan setelah melihat apa yang kita sudah capai. Dengan disiplin, kita akan
bisa menghargai waktu.

2. Kejujuran
Kejujuran sangatlah penting, karena dari itu kita bisa mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Maka kejujuran perlu
ditanamkan pada setiap profesi agar kelak bisa menjadi pemimpin bangsa. Hal ini dapat dimulai dari mengerjakan tugas dan
ulangan dengan kemampuan dirinya sendiri serta komunikasi antarsesama siswa atau dosen dengan jujur. Dimulai dari hal-hal
kecil seperti itulah dengan mudah akan menjunjung kejujuran di ruang lingkup profesi.

3. Kemandirian
Kemandirian bukan berarti melatih diri untuk menjadi individual atau egois, tetapi lebih menekankan pada penggalian potensi
yang dimiliki seorang individu. Mandiri dapat dimulai dari pengerjaan tugas di kampus dan pencarian sumber pelajaran agar kita
mendapat ilmu sebanyak-banyak.
4. Keberanian mengambil resiko
Segala hal yang dilakukan pasti ada resikonya, maka kita harus pintar dalam memilih dengan resiko yang lebih kecil. Orang
yang tidak pernah berhadapan dengan resiko berarti tidak bisa membuat dirinya keluar dari zona kenyamanannya. Walaupun
zona kenyamanan tersebut terlihat dan terasa lebih enak, kita harus tetap berpetualang agar mendapat pengalaman hidup. Dibalik
setiap resiko yang diambil, akan ada manfaat dan pelajaran yang bisa dipetik.

Adapun kode etik untuk profesi Teknik sipil berpacu pada Kode Etik Insinyur dari PII (Persatuan Insyinyur Indonesia), berikut
adalah isinya :

Prinsip-Prinsip Dasar, Catur Karsa :


1. Mengutamakan keluruhan budi.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.

Tujuh Tuntunan Sikap, Sapta Dharma :


1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya.
3. Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.

Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi-sanksi yang dikenakan pada pelanggar kode etik. Adapun sanksi dari
pelanggaran kode etik adalah sanksi moral dan sanksi dikeluarkan dari organisasi profesi. Terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi pelanggaran etika tersebut, seperti :
 Kebutuhan individu, contohnya alasan ekonomi dapat melakukan korupsi.
 Tidak ada pedoman, adanya area “abu-abu” yang tidak jelas dan tidak ada panduan.
 Perilaku dan kebiasaan individu, kebiasaan buruk terakumulasi dan tidak pernah dikoreksi.
 Lingkungan yang tidak etis yang terdapat di komunitas yang buruk.

Hal-hal diatas harus dihindari agar kita tidak merusak kode etik profesi Teknik Sipil. Sekian artikel saya tentang Kode Etik
Profesi Teknik Sipil.

Nama : Sri Hartati


NPM : 17316140
Kelas : 1TA04
Mata Kuliah : Etika Profesi dan Komunikasi
Dosen : Yuning Ika Rohmawati, SIKOM

ETIKA PROFESI BIDANG TEKNIK SIPIL


Tinggalkan Balasan

ETIKA PROFESI INSINYUR

Etika Profesi Seorang Insinyur


Sebagai insinyur untuk membantu pelaksana sebagai seseorang yang professional dibidang keteknikan supaya tidak dapat
merusak etika profesi diperlukan sarana untuk mengatur profesi sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode etik profesi. Ada
tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi tersebut.
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya
bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi
dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalanggan social).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti
tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik seorang professional diantaranya:
a. Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun produk hasil kerja profesional.
b. Menjaga kompetensi sebagai profesional.
c. Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan kerja yang profesional.
d. Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.

Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia
dalam “catur karsa sapta dharma insinyur Indonesia. Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu:
1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran

Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung tinggi kode etik seorang insinyur yang professional
yaitu:
1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.

Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) sendiri secara spesifik memberikan persyaratan akreditasi yang
menyatakan bahwa setiap mahasiswa teknik (engineering) harus mengerti betul karakteristik etika profesi keinsinyuran dan
penerapannya. Dengan persyaratan ini, ABET menghendaki setiap mahasiswa teknik harus betul-betul memahami etika profesi, kode
etik profesi dan permasalahan yang timbul diseputar profesi yang akan mereka tekuni nantinya; sebelum mereka nantinya terlanjur
melakukan kesalahan ataupun melanggar etika profesi-nya. Langkah ini akan menempatkan etika profesi sebagai “preventive ethics”
yang akan menghindarkan segala macam tindakan yang memiliki resiko dan konsekuensi yang serius dari penerapan keahlian
profesional.

Insinyur adalah sebuah profesi yang penting didalam pelaksanaan pembangunan industri nasional, karena banyak berhubungan dengan
aktivitas perancangan maupun perekayasaan yang ditujukan semata dan demi kemanfaatan bagi manusia. Dengan mengacu pada
pengertian dan pemahaman mengenai profesi, (sikap) professional dan (paham) profesionalisme; maka nampak jelas kalau ruang
lingkup keinsinyuran per definisi bisa disejajarkan dengan profesi- profesi yang lain seperti dokter, pengacara, psikolog, aristek dan
sebagainya. Acapkali pula dijumpai didalam proses penerapan kepakaran dan keahliannya, seorang insinyur (tanpa terkecuali insinyur
teknik industri) akan terlibat dalam berbagai aktivitas bisnis yang harus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip komersial dan mengarah
untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun demikian, sebagai sebuah profesi yang memiliki idealisme dan tanggung
jawab besar bagi kemaslahatan manusia; maka didalam penerapan kepakaran dan keahlian insinyur tersebut haruslah tetap
mengindahkan norma, budaya, adat, moral dan etika yang berlaku.

KODE ETIK ASOSIASI PROFESI TEKNIK SIPIL

1.KODE ETIK ASOSIASI MASYARAKAT BAJA INDONESIA (AMBI)

KODE ETIK AMBI :

Pada hakekatnya fungsi utama dari AMBI adalah sebagai organisasi masyarakat yang mengkhususkan diri dalam bidang besi/ baja. Ciri
pokok yang memberikan hak hidup pada AMBI ialah karena adanya pengakuan dari masyarakat bahwa asosiasi dalam bidang besi/ baja
mempunyai keahlian khusus dan integritas, kejujuran dan objektivitas dalam melakukan profesinya.
Oleh karena itu disamping syarat-syarat mengenai kemampuan teknis untuk melakukan profesinya, prinsip-prinsip etika adalah sendi-
sendi pokok dari profesi ini. Maka dengan ini para anggota dari AMBI mentaati kode etik sebagai berikut:

1. TANGGUNG JAWAB TERHADAP INTEGRITAS PRIBADI


1. Anggota AMBI harus yakin bahwa yang bersangkutan cukup mempunyai keahilan khusus dalam melakukan pekerjaan dibidang
besi/ baja seperti yang dikehendaki oleh masyarakat. Apabila anggota AMBI merasa bahwa keahliannya tidak mencukupi untuk
melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, seharusnya anggota AMBI tersebut melakukan peninjauan dan meminta
pertimbangan dari Dewan Pakar terhadap pekerjaan ini.
2. Anggota AMBI harus selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian dan ketrampilannya dalam pekerjaan bidang
besi/ baja.
3. Anggota AMBI harus mampu mengedalikan diri dan membatasi kegiatan-kegiatan yang bersifat menguntungkan pribadi
4. Anggota AMBI tidak menggunakan fasilitas organisasi untuk keperntingan pribadi.
2. TANGGUNG JAWAB TERHADAP MASYARAKAT PENGGUNA
1. Tanggung jawab utama dari anggota AMBI terhadap masyarakat pengguna ialah memberikan keahliaan dan keterampilan besi/
baja yang lengkap, teliti dan bertanggung jawab tanpa menghiraukan keinginan-keinginan dan instruksi-instruksi masyarakat
pengguna yang sifatnya mengubah hasil-hasil perhitungan atau kajian besi/ baja yang obyektif.
2. Hubungan antara anggota AMBI dan masyarakat pengguna bukanlah hubungan antara prinsipal dan agen, mengingat akan
tanggungjawab anggota AMBI yang lebih luas lagi terhadap masyarakat dan pihak ketiga.
3. Anggota AMBI harus mempertanggungjawabkan setiap kegiatan kepada pihak manapun, sedangkan laporan tentang perhitungan
dan hasil penelitian serta kajian tentang besi/ baja adalah hak milik masyarakat pengguna. OIeh karenanya anggota AMBI tidak
dapat menggunakan laporan ini sebagai referensi atas kemampuan pekerjaannya dan tidak dapat mengumumkannya tanpa
persetujuan dari masyarakat pengguna.
4. Apabila jasa anggota AMBI diperlukan dalam rangka suatu aktifitas penelitian, anggota AMBI tidak akan menyembunyikan
kenyataan-kenyataan, data dan pendapat-pendapat dengan maksud agar bermanfaat bagi masyarakat pengguna.
5. Apabila ada dua pihak minta bantuan jasa anggota AMBI untuk melakukan perhitungan, analisis, penelitian dan kajian bidang
besi/ baja pada obyek yang sama, anggota AMBI hanya diperkenankan menerima penugasan dari salah satu pihak saja, kecuali
kedua pihak menyetujui bahwa anggota AMBI bekerja untuk kedua belah pihak.
6. Bahwa hubungan penugasan dari penerimaan penugasan pekerjaan bidang besi/ baja dituangkan dalam perjanjian secara tertulis
dan jelas.
7. Anggota AMBI harus dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat pengguna, mengenai ruang lingkup pekerjaan yang akan
dilakukan sesuai dengan tujuan masyarakat pengguna.
3. TANGGUNG JAWAB TERHADAP MASYARAKAT UMUM
1. Anggota AMBI mempunyai tanggung jawab untuk memberikan angka hasil perhitungan, analisa, penelitian atau kajiaan yang
benar.
2. Anggota AMBI harus kompeten untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dibidang besi/ baja seperti yang diajukan oleh masyarakat
umum.
3. Anggota AMBI harus selalu sadar dan menjunjung tinggi tanggung jawab terhadap masyarakat yang telah memberikan
kepercayaan kepadanya.
4. Apabila masyarakat umum menggunakan laporan bidang besi/ baja sebagai alat untuk bertransaksi, dan laporan ini jatuh ke
tangan pihak ketiga, maka anggota AMBI tetap bertanggung jawab penuh atas kebenaran, kejujuran pihak ketiga yang bukan
masyarakat pengguna.
5. Kecuali tanggung jawabnya terhadap pihak ketiga seperti yang tercantum di atas, anggota AMBI juga bertanggung jawab atas
laporan bidang besi/ baja kepada masyarakat umum.
4. TANGGUNG JAWAB TERHADAP SESAMA ANGGOTA AMBI
1. Anggota AMBI tidak dibenarkan untuk mencemarkan nama baik sesama anggota AMBI.
2. Anggota AMBI tidak dibenarkan untuk mencoba mengganti penugasan anggota AMBI lain tanpa persetujuan dan sepengetahuan
pengurus.
3. Apabila anggota AMBI tertentu merasa bahwa angota AMBI lain telah melakukan hal-hal yang bertentangan atau melanggar kode
etik ini, adalah kewajiban dari anggota AMBI ini untuk melaporkannya kepada AMBI Pusat. Juga merupakan kewajibannya untuk
memberikan bantuan sepenuhnya kepada AMBI Pusat dalam usaha melakukan pengusutan terhadap praktek dan tindakan yang
menyimpan dan bertentangan dengan kode etik AMBI.

2. KODE ETIK IKATAN AHLI MANAJEMEN PROYEK INDONESIA (IAMPI)

KODE ETIK IAMPI :

Setiap Anggota IAMPI, wajib selalu bersikap, bertingkah laku dan bertindak berdasarkan etika umum seorang Ahli Profesional, yaitu:

1. Penuh perhatian terhadap sesama(Caring for Others)


2. Jujur terhadap diri sendiri dan lingkungannya (Honesty),
3. Bertanggungjawab atas semua pikiran, ucapan dan tindakan yang dilakukannya (Accountability),
4. Menepati janji (Promise Keeping),
5. Bekerja dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang baik dan sempurna (Pursuit of Excellence),
6. Bersikap setia dan taat asas (Loyalty)
7. Bersikap adil (Fairness),
8. Mempunyai integritas dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawabnya (Integrity and Commitment),
9. Dapat menghargai dan menerima pendapat orang lain (Respect for Others)
10. Bersikap, bertingkah laku dan bertindak sebagai warga Negara yang baik dengan penuh tanggung jawab (Responsible
Citizenship) atas semua akibat yang mungkin terjadi.

3. KODE ETIK IKATAN NASIONAL TENAGA AHLI KONSULTAN INDONESIA (INTANKINDO)

KODE ETIK INTANKINDO :

Konsultan adalah profesi yang penting dan terus berkembang. Sebagai anggota profesi ini, konsultan diharapkan untuk selalu
menunjukkan standar tertinggi kejujuran dan integritasnya. Konsultan (khususnya konsultan enjiniring) mempunyai impak yang langsung
dengan kualitas hidup umat manusia. Dengan demikian, layanan yang diberikan oleh konsultan memerlukan kejujuran. Imparsialitas,
keadilan, dan kesamaan, dan harus didedikasikan terhadap perlindungan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan publik. Konsultan
harus berunjuk kerja dalam standar tatalaku profesional yang memerlukan prinsip-prinsip disiplin tertinggi dalam tatalaku yang beretika.

Kode Etik Hukum yang Fundamental

Dalam memenuhi tugas-tugas profesionalnya, Konsultan akan :

1. Memegang teguh kepentingan akan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan publik.


2. Melaksanakan layanan hanya dalam bidang yang dikuasainya.
3. Mengeluarkan pernyataan umum hanya dengan cara obyektif dan benar.
4. Bertindak untuk setiap pemberi kerja atau klien sebagai agen yang setia dan terpercaya.
5. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang menipu.
6. Memperlakukan dirinya secara terhormat, bertanggung jawab, beretika dan mematuhi hukum untuk memperbaiki kehormatan,
reputasi, dan manfaat profesinya sebagai Konsultan.

4. KODE ETIK ASOSIASI AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI – INDONESIA (A2K4 –
INDONESIA)

KODE ETIK A2K4 INDONESIA :

1. Setiap Anggota A2K4-Indonesia Wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Kode Etik Profesi A2K4-Indonesia.
2. Setiap Anggota A2K4-Indonesia dalam melaksanakan tugas profesinya, harus berpedoman menurut Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku dengan sebaik-baiknya, Loyal dan bertanggung jawab
terhadap hasil pelaksanaan tugasnya.
3. Setiap Anggota A2K4-Indonesia dalam melaksanakan profesinya, tidak menjanjikan dan tidak terpengaruh terhadap janji-janji
ataupun hasil yang akan dan telah diberikan oleh pihak-pihak yang hendak melemahkan keutuhan kesatuan/solidaritas organisasi
A2K4-Indonesia atau, bahkan mengarah kepada ketidak kondusifnya situasi organisasi untuk mengambil keuntungan demi
kepentingan pribadi.
4. Setiap Anggota A2K4-Indonesia yang mengetahui dan mendapati keadaan seperti pada pasal 3 diatas, Wajib
melaporkan/menyampaikan kejadian dimana saja berada kepada pengurus Pusat/Wilayah/Cabang untuk diambil tindakan yang
sesuai dengan ketentuan organisasi yang berlaku.
5. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus senantiasa berhati-hati dalam menyebarluaskan dan menerapkan setiap penemuan teknik
dan teknologi baru dibidang K3 yang belum diuji kebenarannya.
6. Setiap Anggota A2K4-Indonesia hanya diperbolehkan memberi keterangan atau saran yang dapat dilaksanakan dan dapat
dibuktikan kebenarannya.
7. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus mengutamakan kepentingan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan orang lain
ditempat kegiatan kerja dimana yang bersangkutan berada dan bekerja.
8. Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia data organisasi yang menyangkut,
pengembangan usaha, detail bakuan kompetensi, modul dan lain sebagainya yang menjadi milik Anggota A2K4-Indonesia,
kecuali yang telah dipublikasikan dan/atau menjadi milik publik.
9. Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib memegang, menjaga kerahasiaan jabatan dan kerahasian hasil pemeriksaan/investigasi
sebagai Ahli K3 Konstruksi dalam menjalankan tugasnya, terkecuali atas permintaan dan ijin perusahaan yang menjadi obyek
pemeriksaannya.
10. Setiap Anggota A2K4-Indonesia berkewajiban memberikan pelayanan terbaik kepada pihak lain yang dianggap perlu dalam hal
pemeriksaan dan pengujian teknik demi kepentingan K3 secara nasional.
11. Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib saling menghormati dan menghargai sesama Anggota A2K4-Indonesia dan anggota
profesi K3 lainnya.
12. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus selalu mengikuti perkembangan hukum ketenagakerjaan, ilmu pengetahuan meliputi
sosiologi dan teknologi K3 yang terkait dengan profesinya.
13. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus mampu bersikap profesional dan mandiri pada setiap keadaan dalam menjalankan tugas
sebagai Ahli K3 Konstruksi.

5. KODE ETIK PERSATUAN INSINYUR INDONESIA (PII)


KODE ETIK PII :
Prinsip – Prinsip Dasar
1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.
Tuntutan Sikap
1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing- masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.

6. KODE ETIK HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA (HPJI)

KODE ETIK HPJI :

Sebagai standar moral bagi setiap anggota yang tergabung dalam organisasi profesi HPJI, disusunlah PRINSIP DASAR tentang norma
dan nilai luhur yang disepakati bersama untuk menjadi pegangan, dihayati, dan harus selalu dijunjung tinggi dalam melaksanakan
kegiatan profesi sebagaimana
berikut ini :

1. Prinsip Dasar.
1. Menjunjung tinggi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuan untuk kesejahteraan umat manusia secara berkelanjutan.
3. Bekerja secara profesional untuk kepentingan masyarakat, bangsa, negara dan organisasi.
4. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi serta menjunjung tinggi martabat profesinya.

Selanjutnya Prinsip Dasar di atas dijabarkan lebih lanjut dalam KODE ETIK berikut ini.

1. Kode Etik HPJI.


1. Anggota HPJI wajib bertindak konsekuen, jujur dan adil dalam menjalankan profesinya.
2. Anggota HPJI wajib menghormati profesi lain dan tidak boleh merugikan nama baik serta profesi orang lain.
3. Anggota HPJI wajib memperhatikan dengan sungguh-sungguh dan tidak merugikan kepentingan umum khususnya yang
menyangkut lingkungan.
4. Anggota HPJI setia dan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
5. Anggota HPJI harus bersedia memberi bimbingan dan pelatihan untuk peningkatan profesionalisme sesama anggota.
6. Anggota HPJI wajib memenuhi baku kinerja dan tanggung jawab profesi dengan integritas tinggi dan tidak akan menerima
pekerjaan di luar bidang keahlian teknisnya.
7. Anggota HPJI wajib menjunjung tinggi martabat profesi, bersikap terhormat, dapat dipercaya, dan bertanggung jawab secara
profesional berazaskan kaidah keilmuan, kepatutan dan kejujuran intelektual.
8. Anggota HPJI dengan menggunakan pengetahuan & keahlian yang dimilikinya wajib menyampaikan pendapat dan pernyataan
dengan jujur berdasarkan bukti dan tanpa membedakan.
2. Kaidah Umum Tata Laku.

Pedoman umum ini merupakan penjabaran Kode Etik yang dapat dipakai sebagai panduan secara umum untuk menghadapi situasi dan
kondisi beragam yang timbul disuatu saat dalam menjalankan tugas profesi.
Setiap anggota organisasi profesi harus tunduk dan menjunjung tinggi kode etik organisasi. Kode etik HPJI harus menjiwai setiap
langkah para anggota HPJI dalam mengemban tugas-tugas keprofesionalannya. Tindak keprofesionalannya bercirikan antara lain :

1. Kejujuran (honesty)
2. Keadilan (fairness)
3. Satunya pikiran, ucapan dan tindakan (integrity)
4. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability)
5. Kebertanggung-jawaban (responsibility)
6. Kesetiaan kepada bangsa dan negara (loyalty)
7. Tepat janji (committed)
8. Menghormati orang lain (respect to other)
9. Mengutamakan kepentingan masyarakat (community)
10. Menjanjikan karya terbaik (pursuit of excellence)
11. Mendukung perkembangan ilmu pengetahuan
12. Mengupayakan dan menjaga pelestarian lingkungan.
Pedoman umum ini memuat kaidah-kaidah dalam hubungan-hubungan pelaksanaan tugas anggota HPJI dengan masyarakat, rekan
seprofesi dan profesi lain yang terkait serta hubungan dengan pemberi tugas.

3.1. Hubungan Dengan Masyarakat

1. Anggota HPJI dalam melaksanakan tugas profesinya wajib melindungi kepentingan masyarakat luas di atas kepentingan pihak-
pihak lain.
2. Anggota HPJI memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi masyarakat.
3. Anggota HPJI harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi maupun golongan.
4. Anggota HPJI dalam menjalankan tugas dan kewajibannya harus menjaga/mempertahankan kemandirian berfikir dan kebebasan
bersikap.
5. Anggota HPJI harus bertekad untuk menghasilkan karya terbaiknya yang mampu disajikan.
6. Anggota HPJI wajib mempertanggungjawabkan karyanya secara moral kepada masyarakat dan diri pribadinya.
7. Anggota HPJI wajib memanfaatkan sumber daya secara optimal dengan sehemat mungkin menggunakan sumber daya alam.
8. Anggota HPJI wajib mendahulukan tanggung jawab dan kewajiban daripada hak dan kepentingan diri sendiri.
9. Anggota HPJI dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya wajib mengenal dan memperhatikan adat istiadat serta aspek-
aspek sosial masyarakat di daerah wilayah kerjanya.
10. Anggota HPJI wajib menghormati dan melindungi warisan budaya bangsa.
11. Anggota HPJI wajib menjunjung tinggi dan menjaga kehormatan, keahlian dan nama baik pribadinya dan organisasi.
12. Anggota HPJI wajib menjunjung tinggi hak azasi masyarakat, lingkungan kerjanya dan bawahan.

3.2. Hubungan dengan Rekan.

1. Anggota HPJI wajib menghormati undang-undang hak cipta (Intellectual Property Right).
2. Anggota HPJI wajib memberi kesempatan dan atau bimbingan untuk pengembangan ilmu pengetahuan rekan-rekan dan
bawahannya.
3. Anggota HPJI wajib mengikuti kemajuan, perkembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang profesinya.
4. Anggota HPJI tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) hasil karya orang lain sebagai hasil karyanya.
5. Anggota HPJI tidak akan melakukan persaingan yang tidak sehat dan tidak wajar dengan rekannya.
6. Anggota HPJI tidak akan turut dalam suatu pekerjaan atau usaha dengan rekan-rekan yang tidak mengindahkan kode etik.
7. Anggota HPJI wajib menyampaikan pengaduan terjadinya pelanggaran kode etik kepada Pengurus (DPP/DPD) ataupun Majelis
Kehormatan HPJI.
8. Anggota HPJI dapat melanjutkan pekerjaan sesama rekan setelah ada penyelesaian hubungan kerja antara pemberi tugas
dengan anggota HPJI yang bersangkutan.

3.3. Hubungan dengan Pemberi Tugas

1. Anggota HPJI wajib mencurahkan segala perhatian, kemampuan, pengetahuan, kepandaian dan pengalaman yang ada padanya
untuk penyelesaian tugas.
2. Anggota HPJI wajib bersifat jujur tentang keahlian dan kemampuannya dan tidak akan menerima tugas pekerjaan di luar keahlian
dan kemampuannya.
3. Anggota HPJI wajib memenuhi janjinya dalam menyelesaikan tugas yang dipercayakan dan menjadi tanggung jawabnya.
4. Anggota HPJI wajib menolak suatu penugasan yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan dengan pemberi tugas,
masyarakat dan lingkungan.
5. Anggota HPJI wajib menyampaikan laporan secara jujur dan obyektif berkaitan dengan tugasnya kepada pemberi tugas.
6. Anggota HPJI tidak boleh menerima imbalan atau honorarium di luar ketentuan atau perjanjian kontraktuil yang berlaku.
7. Anggota HPJI dalam proses pelaksanaan tugasnya harus mengacu pada prinsip pemilihan solusi konstruksi yang paling efektif
dan efisien setelah melalui penelaahan berbagai alternatif yang mungkin.
Kode Etik Dosen dan Mahasiswa
I. KODE ETIK DOSEN

1.1 Ketentuan Umum

1. Kode etik dosen adalah norma profesi dosen yang ditetapkan oleh Universitas Pembangunan Panca Budi sebagai pedoman berpikir, bersikap dan

berperilaku dalam kegiatan yang menuntut tanggung jawab profesi.


2. Dosen adalah pemangku jabatan fungsional di Universitas Pembangunan Panca Budi yang bertugas melakukan pendidikan dan pengajaran,

penelitian dan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan bidang keahliannya, serta memberikan bimbingan kepada mahasiswa dalam rangka

memenuhi kebutuhan dan minat mahasiswa dalam proses pendidikannya.

3. Mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar dan sedang mengikuti program pendidikan di Universitas Pembangunan Panca Budi

4. Sivitas Akademika adalah masyarakat Universitas Pembangunan Panca Budi yang melaksanakan kegiatan akademik yang terdiri atas dosen dan

mahasiswa.

5. Komisi Etika adalah organ dari sivitas akademik Universitas Pembangunan Panca Budi yang secara independen melaksanakan pemeriksaan atas

pelanggaran Kode Etik.

6. Plagiat atau penjiplakan adalah tindakan mengumumkan atau memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan atau gagasan orang lain dengan cara

mempublikasikan dan mengakuinya sebagai ciptaan sendiri.

1.2 Persyaratan, Tugas dan Fungsi

1.2.1 Persyaratan

1. Seseorang untuk dapat menjadi dosen di Universitas Pembangunan Panca Budi harus memenuhi syarat sebagai berikut:

2. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

3. Berwawasan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945

4. Memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar

5. Mempunyai modal dan integritas yang tinggi

6. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan Universitas Pembangunan Panca Budi
1.2.2 Tugas dan Fungsi

Dosen bertugas melakukan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan bidang keahliannya, serta memberikan

bimbingan kepada mahasiswa dalam rangka memenuhi kebutuhan dan minat mahasiswa dalam proses pendidikannya. Untuk melaksanakan tugasnya

setiap dosen mempunyai fungsi:

1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan dalam disiplin ilmu yang menjadi tanggungjawabnya.

2. Mengembangkan bidang keahlian atau ilmunya.

3. Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada mahasiswa dalam kegiatan proses belajar mengajar.

4. Merencanakan dan melaksanakan penelitian.

5. Menerapkan hasil-hasil penelitian untuk kepentingan masyarakat.

6. Memanfaatkan hasil-hasil pengabdian pada masyarakat sebagai umpan balik untuk mengembangkan tri dharma perguruan tinggi

1.3 Hak dan Kewajiban

1.3.1 Hak

Setiap dosen Universitas Pembangunan Panca Budi mempunyai hak:

1. Melaksanakan kegiatan akademik sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara bebas dan bertanggungjawab dengan mengingat norma-

norma kemanusiaan, martabat ilmuwan, fasilitas yang tersedia dan peraturan yang berlaku.

2. Memperoleh perlakuan yang adil sesuai dengan profesinya.


3. memperoleh penghargaan untuk mendorong dan meningkatkan prestasi atau kinerja sesuai dengan ketentuan di Universitas Pembangunan Panca

Budi

1.3.2 Kewajiban

Setiap dosen Universitas Pembangunan Panca Budi wajib:

1. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara, serta kewibawaan dan nama baik Universitas Pembangunan Panca Budi

2. Mengutamakan kepentingan Universitas Pembangunan Panca Budi dan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau golongan.

3. Berpikir, bersikap dan berperilaku sebagai anggota masyarakat ilmiah, berbudi luhur, jujur, bersemangat, bertanggungjawab dan menghindari

perbuatan tercela.

4. Bersikap terbuka dan menjunjung tinggi kejujuran akademik serta menjalankan tugas profesi dengan sebaik-baiknya.

5. Disiplin, bersikap rendah hati, peka, teliti, hati-hati dan menghargai pendapat orang lain.

6. Memegang teguh rahasia jabatan serta tidak menyalahgunakan jabatan.

7. Menolak dan tidak menerima sesuatu pemberian yang nyata diketahui dan patut diduga secara langsung atau tidak langsung berhubungan secara

tidak sah dengan profesinya.

8. Menghormati sesama dosen maupun tenaga kependidikan dan berusaha meluruskan perbuatan tercela dari teman sejawat.

9. Membimbing dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan

kesenian sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Pembangunan Panca Budi

10. Bersikap dan bertindak adil terhadap mahasiswa.

11. Mengikuti, mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi sesuai dengan bidangnya

12. Mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di Universitas Pembangunan Panca Budi
1.4. Etika Pergaulan dan Tanggung Jawab

1.4.1. Etika Pergaulan

Etika pergaulan di dalam lingkungan kampus Universitas Pembangunan Panca Budi didasarkan atas azas-azas kekeluargaan serta menjunjung tinggi

keselarasan dan keseimbangan sesuai dengan pandangan hidup Pancasila dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

1.4.2. Tanggung Jawab

Sivitas Akademika Universitas Pembangunan Panca Budi mempunyai tanggung jawab untuk menjaga nama baik almamater serta menyadari bahwa

perguruan tinggi harus benar - benar merupakan masyarakat ilmiah yang akan berkembang terus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh

karena itu, menjadi tanggung jawab bersama seluruh sivitas akademika untuk menjaga dan menciptakan suasana yang kondusif bagi terselenggaranya

proses belajar mengajar.

1.4.3. Etika Berpakaian

1. Pakaian dosen harus disesuaikan dengan peran yang disandang oleh dosen pada waktu pakaian tersebut dikenakan.

2. Pakaian formal bagi dosen pria yang mencerminkan citra profesional dan modern adalah celana panjang dan kemeja dan/atau hem dengan sepatu

formal. Pakaian formal bagi dosen wanita yang mencerminkan citra wanita profesional dan modern adalah rok panjang/celana panjang dan blouse

(ditambah bleser jika memungkinkan) atau busana muslimah dengan sepatu formal.

3. Pakaian dosen harus senantiasa dijaga kebersihan dankerapihannya selama dosen yang bersangkutan menjalankan tugas. Dosen harus senantiasa

menjaga kebersihan pribadi agar tidak mengganggu suasana kerja di kantor.


1.4.4. Etika Komitmen

1. Memiliki komitmen tinggi terhadap waktu dalam melaksanakan tugas.

2. Memulai tatap muka di kelas pada minggu pertama setiap semester dan mengakhiri tatap muka di kelas pada minggu terakhir setiap semester,

sesuai dengan karakter akademik yang ditetapkan Universitas Pembangunan Panca Budi

3. Memulai dan mengakhiri tatap muka di kelas tepat waktu.

4. Memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada mahasiswa, baik dalam memberikan pelayanan di luar acara tatap muka di kelas maupun

dalam pembimbingan Tugas Akhir

5. Menyediakan waktu diskusi di luar jam kuliah untuk membicarakan bahan pelajaran.

6. Memberitahukan mahasiswa sebelumnya jika ada pembatalan tatap muka di kelas atau komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada mahasiswa,

baik dalam memberikan pelayanan di luar acara tatap muka di kelas maupun dalam pembimbingan Tugas Akhir

7. Memberikan kuliah di luar jadwal resmi sesuai kalender akademik jika jumlah tatap muka kurang dari ketentuan yang telah ditetapkan.

1.5 Etika Melaksanakan Tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi

1.5.1. Pendidikan dan Pengajaran

1. Berkewajiban membuat soal ujian dan memberikan soal ujian kepada panitia ujian sebelum pelaksanaan ujian berlangsung serta mengawasi

pelaksanaan ujian atas mata kuliah yang diampu.

2. Berkewajiban untuk merencanakan materi kuliah dan penugasan kepada mahasiswa serta aturan bagi mahasiswa yang mengikuti kuliahnya

sebelum kuliah semester tertentu di mulai. Perencanaan tersebut dituangkan ke dalam silabus rinci yang disampaikan/dibagikan kepada mahasiswa

pada saat tatap muka di minggu pertama semester tertentu.


3. Bersikap adil, seimbang, tidak berat sebelah, empatik,bekerja lebih cepat dan bermutu sesuai standar yang berlaku.

4. Bersikap terbuka pada tanggapan dan pendapat sejawat.

5. Memperlakukan mahasiswa sebagai manusia dewasa, secara sama, tanpa memandang status sosial, agama dan ras.

6. Mempertimbangkan kesesuaian ilmunya dengan tanggungjawab, kewenangan dan kemampuannya.

7. Mempraktekkan dengan maksimal pengetahuan yang terbaik yang dimilikinya dan selalu berusaha untuk meningkatkan prestasi kerja atas dasar

keakraban, kejujuran, rasa keadilan dan menghargai hasil kerja sejawat.

8. Menempatkan kolega, tenaga kependidikan, mahasiswa pada posisi yang adil.

9. Menetapkan perencanaan hasil pekerjaan yang diinginkan, menyiapkan pikiran dan sumberdaya yang diperlukan.

10. Mengedepankan prinsip keadilan dan menjaga integritas dalam mengevaluasi hasil pekerjaan ujian dan bentuk penugasan lain sesuai dengan

komitmen yang telah disusun dalam silabus.

11. Mengembangkan kecakapan dan meningkatkan mutu keahliannya sesuai dengan bidang yang ditentukan dan diminatinya.

12. Mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan/atau golongan.

13. Menjelaskan tujuan pertemuan dan diskusi, menciptakan suasana pertemuan yang kondusif, menjelaskan bagaimana menggunakan informasi yang

dikumpulkan dan mengkonfirmasi bahwa semua pihak telah bertemu dengan orang yang tepat.

14. Menyediakan waktu konsultasi bagi mahasiswa di luar waktu tatap muka terjadwal di kelas. Di luar waktu yang telah disediakan, pertemuan antara

dosen dengan mahasiswa dilaksanakan terlebih dahulu dengan pembuatan janji. Tempat pertemuan hendaknya dilaksanakan di tempat yang tidak

menimbulkan efek negatif baik secara psikologis maupun sosial.

15. Menyerahkan nilai ujian ke bagian Administrasi Akademik paling lambat satu minggu setelah ujian dilaksanakan.

16. Merupakan panutan bagi mahasiswa sebagai figur yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan lingkungan

sekitar.
17. Saling membantu dalam menggali, mengembangkan, menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuninya dan menggalang kerjasama

yang sehat dengan sejawat.

18. Senantiasa berusaha meningkatkan mutu pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai perwujudan tanggungjawabnya untuk

membawa generasi muda memasuki peradaban yang lebih maju di masa yang akan datang.

19. Senantiasa memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk merangsangkan mahasiswa berprestasi setinggi-tingginya.

20. Senantiasa memperbaharui materi kuliah dan sumber acuan yang dipakai dalam pemberian kuliah di kelas sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

21. Setiap hasil yang dicapai dari upaya penunjangan kependidikan harus diketahui dan dimaklumi oleh dosen, tenaga kependidikan lain dan mahasiswa

sehingga hasil tersebut dapat dievaluasi oleh seseorang atau institusi.

22. Tanggap pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

23. Terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai mata kuliah yang diasuhnya dan bersedia menolong mahasiswa yang mengajukan pertanyaan di

kelas maupun di tempat lain.

24. Terbuka terhadap perbedaan pendapat dengan mahasiswa, mengingat ilmu pengetahuan senantiasa berubah dan berkembang.

25. Tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi mahasiswa dan proses pelaksanaan kuliah

26. Wajib mengembalikan semua tugas dan lembar jawaban ujian kepada mahasiswa setelah dievaluasi dan diberikan nilai

27. Wajib mengerahkan dan mengembangkan kemampuan dan sumberdaya yang berkaitan dengan tugas demi kebaikan bagi pengguna hasil kerja

dalam peningkatan good governance sebagai bagian pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa, kesejahteraan umat manusia dan kelestarian

lingkungan hidup.

28. Wajib menjaga independensi dan profesionalisme dalam kondisi apapun.


1.5.2. Penelitian

1. Bersifat terbuka, saling berbagi data, hasil, metode dan gagasan kecuali data yang dapat dipatenkan.

2. Bersikap jujur, obyektif dan berpegang teguh pada semua aspek proses penelitian serta tidak boleh memalsukan atau memanipulasi data maupun

hasil penelitian.

3. Hendaknya melaksanakan penelitian yang bermanfaat secara ilmiah dan finansial bagi diri dan lembaga.

4. Melaksanakan penelitian bersifat ilmiah, dimana fakta diperoleh secara obyektif melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian

sahih.

5. Menghormati dan menghargai obyek penelitian.

6. Sedapat mungkin melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk

menyelesaikan tugas akhir

7. Tidak dibenarkan untuk melakukan plagiat atas karya orang lain dan melakukan publikasi ulang karya sendiri di media lain.

1.5.3. Pengabdian pada Masyarakat

1. Harus menghargai partisipasi masyarakat dalam menerapkan program-program pengabdian.

2. Hendaknya memberikan pencerahan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bermanfaat bagi segenap sivitas akademika.

3. Hendaknya merujuk program yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga kegiatan tersebut memberi manfaat yang optimal.

4. Sedapat mungkin melibatkan mahasiswa sebagai proses pembelajaran kemasyarakatan.

5. Tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada masyarakat

1.6 Sanksi
Setiap dosen Universitas Pembangunan Panca Budi yang melanggar kode etik, disiplin, tata tertib dan peraturan yang berlaku, dikenai sanksi sesuai dengan

Panduan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia UNPAB berupa:

1. Teguran lisan

2. Teguran tertulis (P1, P2, P3)

3. Pemberhentian

1.7 Komisi Etika

1. Komisi Etika dibentuk oleh senat Universitas Pembangunan Panca Budi

2. Anggota Komisi Etika terdiri atas beberapa orang anggota senat Universitas Pembangunan Panca Budi

3. Komisi Etika bertugas menyelesaikan berbagai pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh dosen Universitas Pembangunan Panca Budi

4. Hasil pemeriksaan pelanggaran kode etik dilaporkan kepada Rektor Bidang 2 untuk diteruskan kepada Rektor untuk diambil keputusan.

1.8 Ketentuan Tambahan

Sivitas akademika Universitas Pembangunan Panca Budi yang melakukan pelanggaran kode etik diberikan hak untuk membela diri di Komisi Etika

Universitas Pembangunan Panca Budi, baik secara lisan maupun tertulis sebelum Rektor memberikan keputusan akhir.

II. KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN


2.1 Ketentuan Umum

1. Kode etik tenaga kependidikan adalah norma profesi tenaga kependidikan yang ditetapkan oleh Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi

sebagai pedoman berpikir, bersikap dan berperilaku dalam kegiatan yang menuntut tanggung jawab profesi.

2. Tenaga kependidikan adalah tenaga/pegawai yang bekerja pada Universitas Pembangunan Panca Budi selain tenaga pendidik.

3. Mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar dan sedang mengikuti program pendidikan di Universitas Pembangunan Panca Budi

4. Sivitas Akademika adalah masyarakat Universitas Pembangunan Panca Budi yang melaksanakan kegiatan akademik yang terdiri atas dosen, tenaga

kependidikan dan mahasiswa.

5. Komisi Etika adalah organ dari sivitas akademik Universitas Pembangunan Panca Budi yang secara independen melaksanakan pemeriksaan atas

pelanggaran Kode Etik.

2.2 Persyaratan, Tugas dan Fungsi Tenaga Kependidikan

2.2.1 Persyaratan

Seseorang untuk dapat menjadi tenaga kependidikan di Program Universitas Pembangunan Panca Budi harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Berwawasan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

3. Memiliki kualifikasi sebagai tenaga kependidikan.

4. Mempunyai moral dan integritas yang tinggi.

5. Memiliki rasa tanggungjawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara.
2.2.2 Tugas dan Fungsi

Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses

pendidikan pada Universitas Pembangunan Panca Budi . Untuk melaksanakan tugasnya setiap tenaga kependidikan mempunyai fungsi sebagai pelaksana

administrasi, pengelola, pengembang, pengawas dan pelayan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada Universitas Pembangunan Panca Budi

2.3. Hak dan Kewajiban

2.3.1 Hak

Setiap Tenaga Kependidikan memperoleh hak berupa gaji setiap bulannya dan fasilitas kesehatan sesuai dengan ketetapan dan peraturan yang berlaku di

Universitas Pembangunan Panca Budi,

2.3.2. Kewajiban

Setiap tenaga kependidikan Universitas Pembangunan Panca Budi wajib:

1. Disiplin, bersikap rendah hati, peka, teliti, hati-hati dan menghargai pendapat orang lain.

2. Jujur, objektif dan cermat dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawabnya.

3. Melaksanakan seluruh penugasan dengan menggunakan kompetensi profesional yang dimilikinya.

4. Mematuhi sepenuhnya standar profesi, kebijakan dan peraturan yang berlaku.

5. Memiliki integritas dan loyalitas terhadap Universitas Pembangunan Panca Budi.

6. Menahan diri dari kegiatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan atau kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka yang meragukan

kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara objektif.
7. Menghormati sesama tenaga kependidikan maupun dosen dan berusaha meluruskan perbuatan tercela dari teman sejawat.

8. Mengungkapkan semua praktik-praktik yang melanggar hukum.

9. Mengutamakan kepentingan Universitas Pembangunan Panca Budi dan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau golongan.

10. Menolak dan tidak menerima sesuatu pemberian yang nyata diketahui dan patut diduga secara langsung atau tidak langsung berhubungan secara

tidak sah dengan profesinya.

11. Senantiasa meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitas pelaksanaan nigasnya.

12. Tidak boleh terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi dan/atau Universitas Pembangunan Panca Budi

13. Tidak memanfaatkan sumberdaya yang diperoleh untuk mendapatkan keuntungan pribadi, melanggar hukum, dan/atau menimbulkan kerugian

terhadap Universitas Pembangunan Panca Budi

14. Tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun dari stakeholders, termasuk mahasiswa, orang tua mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen, mitra

dan/atau pihak manapun yang patut diduga dapat mempengaruhi pertimbangan profesionalnya.

15. Wajib mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan

2.4 Etika Pergaulan dan Tanggung Jawab

2.4.1 Etika Pergaulan

Etika pergaulan di dalam lingkungan kampus Universitas Pembangunan Panca Budi didasarkan atas azas-azas kekeluargaan serta menjunjung tinggi

keselarasan dan keseimbangan sesuai dengan pandangan hidup Pancasila dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

2.4.2 Tanggung Jawab


Sivitas Akademika Universitas Pembangunan Panca Budi mempunyai tanggung jawab untuk menjaga nama baikalmamater serta menyadari bahwa

Perguruan Tinggi harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah yang akan berkembang terus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh

karena itu, menjadi tanggung jawab bersama seluruh sivitas akademika untuk menjaga dan menciptakan suasana yang kondusif bagi terselenggaranya

proses belajar mengajar.

2.4.3 Etika Berpakaian

1. Pakaian tenaga kependidikan harus disesuaikan peran yang disandang oleh tenaga kependidikan pada waktu pakaian tersebut dikenakan.

2. Pakaian formal bagi tenaga kependidikan pria yang mencerminkan citra profesional dan modern adalah celana panjang dan kemeja dan/atau hem

dengan sepatu formal. Pakaian formal bagi tenaga kependidikan wanita yang mencerminkan citra wanita profesional dan modern adalah rok

panjang/celana panjang dan blouse (ditambah bleser jikamemungkinkan) atau busana muslimah dengan sepatu formal.

3. Pakaian tenaga kependidikan harus senantiasa dijaga kebersihan dan kerapiannya selama tenaga kependidikan yang bersangkutan menjalankan

tugas. Tenaga kependidikan harus senantiasa menjaga kebersihan pribadi agar tidak mengganggu suasana kerja di kantor.

2.4.4 Etika Komitmen

1. Memiliki komitmen tinggi terhadap waktu dalam melaksanakan tugas.

2. Memulai dan mengakhiri tugasnya di kantor tepat waktu.

3. Memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada dosen dan mahasiswa, dalam memberikan pelayanan teknis.

4. Tidak menikah antara sesama pegawai yang bekerja dilingkungan Universitas Pembangunan Panca Budi
2.5 Sanksi

Setiap tenaga kependidikan Universitas Pembangunan Panca Budi yang melanggar kode etik, disiplin, tata tertib dan peraturan yang berlaku, dikenai sanksi

sesuai dengan Panduan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia UNPAB berupa:

1. Teguran lisan

2. Teguran tertulis (P1, P2, P3)

3. Pemberhentian

2.6 Komisi Etika

1. Komisi Etika dibenuk oleh Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi

2. Anggota Komisi Etika terdiri atas beberapa orang sivitas akademik Universitas Pembangunan Panca Budi yang dipilih oleh Rektor Bidang 2.

3. Komisi Etika bertugas menyelesaikan berbagai pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh tenaga kependidikan Universitas Pembangunan Panca

Budi

4. Hasil pemeriksaan pelanggaran kode etik dilaporkan kepada Rektor Bidang 2 untuk diteruskan kepada Rektor untuk diambil keputusan.

2.7 Ketentuan Tambahan

Sivitas Akademika Universitas Pembangunan Panca Budi yang melakukan pelanggaran kode etik diberikan hak untuk membela diri di Komisi Etika

Universitas Pembangunan Panca Budi, baik secara lisan maupun tertulis sebelum Rektor memberikan keputusan akhir.
III. KODE ETIK MAHASISWA UNPAB

MUKADIMAH

Universitas Pembangunan Panca Budi didirikan untuk ikut berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang bertujuan untuk

memperoleh kenyataan dan kebenaran yang sesuai dengan etos ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu terbuka, universal, objektif, kritis, dan bermanfaat

untuk kepentingan masyarakat. Berkaitan dengan itu, sudah seharusnya Mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi mempunyai kebebasan dalam

melaksanakan bawaan kodrat akal manusia untuk mencapai kenyataan dan kebenaran, yaitu suatu kebebasan yang disebut kebebasan akademik. Agar

pelaksanaan kebebasan akademik dapat terselenggara dengan baik di Universitas Pembangunan Panca Budi, perlu dibuat ketentuan yang berdasarkan

nilai-nilai atau norma-norma sebagai suatu ketetapan mengikat yang disebut Kode Etik Mahasiswa UNPAB. Kode Etik Mahasiswa UNPAB diberlakukan

untuk mahasiswa dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya baik sebagai pribadi maupun sivitas akademika sesuai dengan sifat dan hakikatnya yang

semenjak dahulu seorang mahasiswa mempunyai tempat yang terhormat karena menjadi panutan dan teladan bagi anggota masyarakat dan menjadi

harapan bangsa untuk mengemban tugas dimasa yang akan datang. Untuk mewujudkan keluhuran mahasiswa, diperlukan suatu pedoman yang berupa

Kode Etik Mahasiswa UNPAB seperti dirumuskan berikut.

BAB I

HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 1

1. Mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi mempunyai hak antara lain :

1. mendapatkan pelayanan akademik yang memadai;

2. menggunakan fasilitas yang tersedia secara bertanggung jawab;


3. aktif dalam kegiatan kemahasiswaan;

4. menyampaikan pendapat secara santun dan bertanggungjawab;

1. Mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi mempunyai kewajiban antara lain:

1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi hukum berdasarkan Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945;

2. menjunjung tinggi tata susila dengan penuh tanggung jawab;

3. menjunjung tinggi etos ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu terbuka, universal, objektif, kritis, bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.

Pasal 2

Setiap mahasiswa wajib menjunjung tinggi kebebasan akademik, yaitu memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui kajian,

penelitian, pembahasan atau penyebarluasan secara bertanggung jawab sesuai aspirasi keilmuannya dengan dilandasi kaidah keilmuan, yaitu:

1. kejujuran, berwawasan luas, kebersamaan, dan cara berpikir ilmiah;

2. menghargai penemuan dan pendapat orang lain;

3. tidak semata-mata untuk kepentingan pribadi atau golongan.

Pasal 3

Setiap mahasiswa dalam menyampaikan pendapat harus menghormati hak-hak orang lain, secara santun, sesuai norma agama, mentaati hukum, serta

memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

BAB II

HUBUNGAN MAHASISWA - UNIVERSITAS

Pasal 4
Setiap Mahasiswa wajib :

1. menjunjung tinggi nama baik Universitas;

2. mematuhi segala peraturan yang ditetapkan Universitas dan Fakultas, baik yang menyangkut bidang akademik maupun non akademik, termasuk di

dalamnya kegiatan berorganisasi;

3. senantiasa memelihara fasilitas kampus, dan menjaga kebersihan, keamanan serta kerukunan antar sivitas akademika;

4. senantiasa menjaga prosesi upacara baik di Universitas maupun Fakultas dengan tidak membuat keributan yang dapat mengurangi kehidmatan upacara

tersebut;

5. apabila melakukan atau melibatkan diri dalam suatu kegiatan yang mengatasnamakan Universitas atau Fakultas harus dengan persetujuan Pimpinan

Universitas atau Fakultas.

BAB III

HUBUNGAN MAHASISWA - DOSEN

Pasal 5

Setiap mahasiswa wajib menghormati dosen baik di dalam maupun di luar perkuliahan yang diwujudkan dalam bentuk antara lain :

1. datang tepat waktu pada saat kuliah dan kegiatan akademik lainnya;

2. menghindarkan diri dari hal-hal dan perbuatan yang dapat merugikan derajat dan martabat dosen sebagai pengajar;

3. memberikan koreksi kepada dosen apabila pendapat dosen keliru dalam proses belajar mengajar secara santun.

Pasal 6

Setiap mahasiswa senantiasa dan wajib melaksanakan tugas yang diberikan dosen dalam rangka memperlancar penyelesaian studinya secara arif, jujur, dan

bertanggungjawab.
BAB IV

HUBUNGAN MAHASISWA - KARYAWAN

Pasal 7

Setiap mahasiswa wajib menghormati karyawan yang diwujudkan dalam bentuk antara lain :

1. meminta pelayanan dengan sopan santun;

2. bersikap sabar saat menunggu layanan.

BAB V

HUBUNGAN ANTAR MAHASISWA

Pasal 8

Setiap mahasiswa wajib menumbuh kembangkan masyarakat akademik di kalangan mahasiswa dengan cara :

1. memegang teguh dan menghormati hak kebebasan akademik;

2. menghayati dasar-dasar kemasyarakatan penyelenggaraan Universitas dalam bentuk tugas sosial dengan ikut serta menyelenggarakan usaha

membangun, memelihara, dan mengembangkan hidup kemasyarakatan serta kebudayaan;

3. menghayati dasar-dasar kekeluargaan dalam penyelenggaraan Universitas berdasarkan Anggaran Rumah Tangga Universitas Pembangunan Panca

Budi.

4. mematuhi dan menjalankan Organisasi Mahasiswa sesuai dengan Pedoman Organisasi Mahasiswa.
5. mematuhi Peraturan Disiplin Mahasiswa dalam menjalankan kehidupan kampus sebagai seorang mahasiswa.

BAB VI

KEWAJIBAN MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN KODE ETIK

Pasal 9

1. Setiap mahasiswa wajib mengindahkan dan melaksanakan Kode Etik Mahasiswa UNPAB.

2. Pelanggaran terhadap Kode Etik Mahasiswa ini dapat dikenakan sanksi moral dan sanksi akademik.

3. Penjabaran terkait kode etik mahasiswa diatur lebih rinci pada Peraturan Disiplin Mahasiswa.

BAB VII

PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN KODE ETIK MAHASISWA

Pasal 10

1. Penilaian terhadap pelaksanaan Kode Etik Mahasiswa UNPAB dilakukan oleh Komisi Disiplin Mahasiswa tingkat Fakultas dan Universitas.

2. Susunan dan Keanggotaan Komisi Disiplin Mahasiswa UNPAB ditetapkan oleh Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi yang terdiri atas unsur

struktural, dosen dan pegawai Unpab.

3. Komisi Disiplin Mahasiswa berwenang untuk menerima, memproses, dan memutuskan pengaduan pelanggaran Kode Etik Mahasiswa sesuai dengan

Peraturan Disiplin Mahasiswa.

BAB VIII

PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam Kode Etik Mahasiswa Unpab akan diatur dalam Peraturan Disiplin Mahasiswa.

Ditetapkan : Medan

Pada Tanggal : Mei 2015

Rektor

Dr. H. M. Isa Indrawan,SE.,MM

Anda mungkin juga menyukai