Setiap manusia diberkahi dengan otak yang dapat berpikir dan berpendapat sesuai dengan keadaan. Jika seseorang bertingkah
laku tidak selayaknya tempat dan waktu, maka bisa mempermalukan dirinya sendiri. Karena hal tersebut bisa dibilang tidak
sopan dan santun. Maka dari itu, terdapat kode etik yang harus diterapkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kode etik
ialah norma dan asas yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku. Tidak hanya yang masih duduk di
bangku pendidikan, yang sudah bekerja pun mempunyai kode etiknya masing-masing sesuai dengan profesinya.
Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyrakat jika ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi
dalam dirinya saat memberikan jasa keahlian profesi pada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa adanya etika profesi, yang
dikenal oleh masyrakat tentang sebuah profesi terhormat akan jatuh menjadi sekedar pekerjaan pencarian nafkah sederhana
sehingga tidak ada lagi kehormatan atau kepercayaan yang diberikan kepada para professional ini. Dalam artikel ini saya akan
menjelaskan tentang kode etik dalam profesi Teknik Sipil.
Terdapat juga hal-hal yang perlu ditanamkan pada etika dalam mempelajari ilmu teknik sipil, yaitu :
1. Kedisiplinan
Dalam melatih kedisiplinan dalam diri sendiri diperlukan ketekunan dalam menjalani peraturan yang kita buat sendiri. Membuat
sebuah jadwal kegiatan dalam kurun waktu tertentu akan membantu kita dalam kedisiplinan, karena dari jadwal tersebut kita
akan berusaha untuk memenuhi agar ada rasa kepuasan setelah melihat apa yang kita sudah capai. Dengan disiplin, kita akan
bisa menghargai waktu.
2. Kejujuran
Kejujuran sangatlah penting, karena dari itu kita bisa mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Maka kejujuran perlu
ditanamkan pada setiap profesi agar kelak bisa menjadi pemimpin bangsa. Hal ini dapat dimulai dari mengerjakan tugas dan
ulangan dengan kemampuan dirinya sendiri serta komunikasi antarsesama siswa atau dosen dengan jujur. Dimulai dari hal-hal
kecil seperti itulah dengan mudah akan menjunjung kejujuran di ruang lingkup profesi.
3. Kemandirian
Kemandirian bukan berarti melatih diri untuk menjadi individual atau egois, tetapi lebih menekankan pada penggalian potensi
yang dimiliki seorang individu. Mandiri dapat dimulai dari pengerjaan tugas di kampus dan pencarian sumber pelajaran agar kita
mendapat ilmu sebanyak-banyak.
4. Keberanian mengambil resiko
Segala hal yang dilakukan pasti ada resikonya, maka kita harus pintar dalam memilih dengan resiko yang lebih kecil. Orang
yang tidak pernah berhadapan dengan resiko berarti tidak bisa membuat dirinya keluar dari zona kenyamanannya. Walaupun
zona kenyamanan tersebut terlihat dan terasa lebih enak, kita harus tetap berpetualang agar mendapat pengalaman hidup. Dibalik
setiap resiko yang diambil, akan ada manfaat dan pelajaran yang bisa dipetik.
Adapun kode etik untuk profesi Teknik sipil berpacu pada Kode Etik Insinyur dari PII (Persatuan Insyinyur Indonesia), berikut
adalah isinya :
Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi-sanksi yang dikenakan pada pelanggar kode etik. Adapun sanksi dari
pelanggaran kode etik adalah sanksi moral dan sanksi dikeluarkan dari organisasi profesi. Terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi pelanggaran etika tersebut, seperti :
Kebutuhan individu, contohnya alasan ekonomi dapat melakukan korupsi.
Tidak ada pedoman, adanya area “abu-abu” yang tidak jelas dan tidak ada panduan.
Perilaku dan kebiasaan individu, kebiasaan buruk terakumulasi dan tidak pernah dikoreksi.
Lingkungan yang tidak etis yang terdapat di komunitas yang buruk.
Hal-hal diatas harus dihindari agar kita tidak merusak kode etik profesi Teknik Sipil. Sekian artikel saya tentang Kode Etik
Profesi Teknik Sipil.
Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia
dalam “catur karsa sapta dharma insinyur Indonesia. Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu:
1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran
Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung tinggi kode etik seorang insinyur yang professional
yaitu:
1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.
Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) sendiri secara spesifik memberikan persyaratan akreditasi yang
menyatakan bahwa setiap mahasiswa teknik (engineering) harus mengerti betul karakteristik etika profesi keinsinyuran dan
penerapannya. Dengan persyaratan ini, ABET menghendaki setiap mahasiswa teknik harus betul-betul memahami etika profesi, kode
etik profesi dan permasalahan yang timbul diseputar profesi yang akan mereka tekuni nantinya; sebelum mereka nantinya terlanjur
melakukan kesalahan ataupun melanggar etika profesi-nya. Langkah ini akan menempatkan etika profesi sebagai “preventive ethics”
yang akan menghindarkan segala macam tindakan yang memiliki resiko dan konsekuensi yang serius dari penerapan keahlian
profesional.
Insinyur adalah sebuah profesi yang penting didalam pelaksanaan pembangunan industri nasional, karena banyak berhubungan dengan
aktivitas perancangan maupun perekayasaan yang ditujukan semata dan demi kemanfaatan bagi manusia. Dengan mengacu pada
pengertian dan pemahaman mengenai profesi, (sikap) professional dan (paham) profesionalisme; maka nampak jelas kalau ruang
lingkup keinsinyuran per definisi bisa disejajarkan dengan profesi- profesi yang lain seperti dokter, pengacara, psikolog, aristek dan
sebagainya. Acapkali pula dijumpai didalam proses penerapan kepakaran dan keahliannya, seorang insinyur (tanpa terkecuali insinyur
teknik industri) akan terlibat dalam berbagai aktivitas bisnis yang harus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip komersial dan mengarah
untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun demikian, sebagai sebuah profesi yang memiliki idealisme dan tanggung
jawab besar bagi kemaslahatan manusia; maka didalam penerapan kepakaran dan keahlian insinyur tersebut haruslah tetap
mengindahkan norma, budaya, adat, moral dan etika yang berlaku.
Pada hakekatnya fungsi utama dari AMBI adalah sebagai organisasi masyarakat yang mengkhususkan diri dalam bidang besi/ baja. Ciri
pokok yang memberikan hak hidup pada AMBI ialah karena adanya pengakuan dari masyarakat bahwa asosiasi dalam bidang besi/ baja
mempunyai keahlian khusus dan integritas, kejujuran dan objektivitas dalam melakukan profesinya.
Oleh karena itu disamping syarat-syarat mengenai kemampuan teknis untuk melakukan profesinya, prinsip-prinsip etika adalah sendi-
sendi pokok dari profesi ini. Maka dengan ini para anggota dari AMBI mentaati kode etik sebagai berikut:
Setiap Anggota IAMPI, wajib selalu bersikap, bertingkah laku dan bertindak berdasarkan etika umum seorang Ahli Profesional, yaitu:
Konsultan adalah profesi yang penting dan terus berkembang. Sebagai anggota profesi ini, konsultan diharapkan untuk selalu
menunjukkan standar tertinggi kejujuran dan integritasnya. Konsultan (khususnya konsultan enjiniring) mempunyai impak yang langsung
dengan kualitas hidup umat manusia. Dengan demikian, layanan yang diberikan oleh konsultan memerlukan kejujuran. Imparsialitas,
keadilan, dan kesamaan, dan harus didedikasikan terhadap perlindungan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan publik. Konsultan
harus berunjuk kerja dalam standar tatalaku profesional yang memerlukan prinsip-prinsip disiplin tertinggi dalam tatalaku yang beretika.
4. KODE ETIK ASOSIASI AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI – INDONESIA (A2K4 –
INDONESIA)
1. Setiap Anggota A2K4-Indonesia Wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Kode Etik Profesi A2K4-Indonesia.
2. Setiap Anggota A2K4-Indonesia dalam melaksanakan tugas profesinya, harus berpedoman menurut Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku dengan sebaik-baiknya, Loyal dan bertanggung jawab
terhadap hasil pelaksanaan tugasnya.
3. Setiap Anggota A2K4-Indonesia dalam melaksanakan profesinya, tidak menjanjikan dan tidak terpengaruh terhadap janji-janji
ataupun hasil yang akan dan telah diberikan oleh pihak-pihak yang hendak melemahkan keutuhan kesatuan/solidaritas organisasi
A2K4-Indonesia atau, bahkan mengarah kepada ketidak kondusifnya situasi organisasi untuk mengambil keuntungan demi
kepentingan pribadi.
4. Setiap Anggota A2K4-Indonesia yang mengetahui dan mendapati keadaan seperti pada pasal 3 diatas, Wajib
melaporkan/menyampaikan kejadian dimana saja berada kepada pengurus Pusat/Wilayah/Cabang untuk diambil tindakan yang
sesuai dengan ketentuan organisasi yang berlaku.
5. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus senantiasa berhati-hati dalam menyebarluaskan dan menerapkan setiap penemuan teknik
dan teknologi baru dibidang K3 yang belum diuji kebenarannya.
6. Setiap Anggota A2K4-Indonesia hanya diperbolehkan memberi keterangan atau saran yang dapat dilaksanakan dan dapat
dibuktikan kebenarannya.
7. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus mengutamakan kepentingan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan orang lain
ditempat kegiatan kerja dimana yang bersangkutan berada dan bekerja.
8. Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia data organisasi yang menyangkut,
pengembangan usaha, detail bakuan kompetensi, modul dan lain sebagainya yang menjadi milik Anggota A2K4-Indonesia,
kecuali yang telah dipublikasikan dan/atau menjadi milik publik.
9. Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib memegang, menjaga kerahasiaan jabatan dan kerahasian hasil pemeriksaan/investigasi
sebagai Ahli K3 Konstruksi dalam menjalankan tugasnya, terkecuali atas permintaan dan ijin perusahaan yang menjadi obyek
pemeriksaannya.
10. Setiap Anggota A2K4-Indonesia berkewajiban memberikan pelayanan terbaik kepada pihak lain yang dianggap perlu dalam hal
pemeriksaan dan pengujian teknik demi kepentingan K3 secara nasional.
11. Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib saling menghormati dan menghargai sesama Anggota A2K4-Indonesia dan anggota
profesi K3 lainnya.
12. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus selalu mengikuti perkembangan hukum ketenagakerjaan, ilmu pengetahuan meliputi
sosiologi dan teknologi K3 yang terkait dengan profesinya.
13. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus mampu bersikap profesional dan mandiri pada setiap keadaan dalam menjalankan tugas
sebagai Ahli K3 Konstruksi.
Sebagai standar moral bagi setiap anggota yang tergabung dalam organisasi profesi HPJI, disusunlah PRINSIP DASAR tentang norma
dan nilai luhur yang disepakati bersama untuk menjadi pegangan, dihayati, dan harus selalu dijunjung tinggi dalam melaksanakan
kegiatan profesi sebagaimana
berikut ini :
1. Prinsip Dasar.
1. Menjunjung tinggi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuan untuk kesejahteraan umat manusia secara berkelanjutan.
3. Bekerja secara profesional untuk kepentingan masyarakat, bangsa, negara dan organisasi.
4. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi serta menjunjung tinggi martabat profesinya.
Selanjutnya Prinsip Dasar di atas dijabarkan lebih lanjut dalam KODE ETIK berikut ini.
Pedoman umum ini merupakan penjabaran Kode Etik yang dapat dipakai sebagai panduan secara umum untuk menghadapi situasi dan
kondisi beragam yang timbul disuatu saat dalam menjalankan tugas profesi.
Setiap anggota organisasi profesi harus tunduk dan menjunjung tinggi kode etik organisasi. Kode etik HPJI harus menjiwai setiap
langkah para anggota HPJI dalam mengemban tugas-tugas keprofesionalannya. Tindak keprofesionalannya bercirikan antara lain :
1. Kejujuran (honesty)
2. Keadilan (fairness)
3. Satunya pikiran, ucapan dan tindakan (integrity)
4. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability)
5. Kebertanggung-jawaban (responsibility)
6. Kesetiaan kepada bangsa dan negara (loyalty)
7. Tepat janji (committed)
8. Menghormati orang lain (respect to other)
9. Mengutamakan kepentingan masyarakat (community)
10. Menjanjikan karya terbaik (pursuit of excellence)
11. Mendukung perkembangan ilmu pengetahuan
12. Mengupayakan dan menjaga pelestarian lingkungan.
Pedoman umum ini memuat kaidah-kaidah dalam hubungan-hubungan pelaksanaan tugas anggota HPJI dengan masyarakat, rekan
seprofesi dan profesi lain yang terkait serta hubungan dengan pemberi tugas.
1. Anggota HPJI dalam melaksanakan tugas profesinya wajib melindungi kepentingan masyarakat luas di atas kepentingan pihak-
pihak lain.
2. Anggota HPJI memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi masyarakat.
3. Anggota HPJI harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi maupun golongan.
4. Anggota HPJI dalam menjalankan tugas dan kewajibannya harus menjaga/mempertahankan kemandirian berfikir dan kebebasan
bersikap.
5. Anggota HPJI harus bertekad untuk menghasilkan karya terbaiknya yang mampu disajikan.
6. Anggota HPJI wajib mempertanggungjawabkan karyanya secara moral kepada masyarakat dan diri pribadinya.
7. Anggota HPJI wajib memanfaatkan sumber daya secara optimal dengan sehemat mungkin menggunakan sumber daya alam.
8. Anggota HPJI wajib mendahulukan tanggung jawab dan kewajiban daripada hak dan kepentingan diri sendiri.
9. Anggota HPJI dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya wajib mengenal dan memperhatikan adat istiadat serta aspek-
aspek sosial masyarakat di daerah wilayah kerjanya.
10. Anggota HPJI wajib menghormati dan melindungi warisan budaya bangsa.
11. Anggota HPJI wajib menjunjung tinggi dan menjaga kehormatan, keahlian dan nama baik pribadinya dan organisasi.
12. Anggota HPJI wajib menjunjung tinggi hak azasi masyarakat, lingkungan kerjanya dan bawahan.
1. Anggota HPJI wajib menghormati undang-undang hak cipta (Intellectual Property Right).
2. Anggota HPJI wajib memberi kesempatan dan atau bimbingan untuk pengembangan ilmu pengetahuan rekan-rekan dan
bawahannya.
3. Anggota HPJI wajib mengikuti kemajuan, perkembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang profesinya.
4. Anggota HPJI tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) hasil karya orang lain sebagai hasil karyanya.
5. Anggota HPJI tidak akan melakukan persaingan yang tidak sehat dan tidak wajar dengan rekannya.
6. Anggota HPJI tidak akan turut dalam suatu pekerjaan atau usaha dengan rekan-rekan yang tidak mengindahkan kode etik.
7. Anggota HPJI wajib menyampaikan pengaduan terjadinya pelanggaran kode etik kepada Pengurus (DPP/DPD) ataupun Majelis
Kehormatan HPJI.
8. Anggota HPJI dapat melanjutkan pekerjaan sesama rekan setelah ada penyelesaian hubungan kerja antara pemberi tugas
dengan anggota HPJI yang bersangkutan.
1. Anggota HPJI wajib mencurahkan segala perhatian, kemampuan, pengetahuan, kepandaian dan pengalaman yang ada padanya
untuk penyelesaian tugas.
2. Anggota HPJI wajib bersifat jujur tentang keahlian dan kemampuannya dan tidak akan menerima tugas pekerjaan di luar keahlian
dan kemampuannya.
3. Anggota HPJI wajib memenuhi janjinya dalam menyelesaikan tugas yang dipercayakan dan menjadi tanggung jawabnya.
4. Anggota HPJI wajib menolak suatu penugasan yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan dengan pemberi tugas,
masyarakat dan lingkungan.
5. Anggota HPJI wajib menyampaikan laporan secara jujur dan obyektif berkaitan dengan tugasnya kepada pemberi tugas.
6. Anggota HPJI tidak boleh menerima imbalan atau honorarium di luar ketentuan atau perjanjian kontraktuil yang berlaku.
7. Anggota HPJI dalam proses pelaksanaan tugasnya harus mengacu pada prinsip pemilihan solusi konstruksi yang paling efektif
dan efisien setelah melalui penelaahan berbagai alternatif yang mungkin.
Kode Etik Dosen dan Mahasiswa
I. KODE ETIK DOSEN
1. Kode etik dosen adalah norma profesi dosen yang ditetapkan oleh Universitas Pembangunan Panca Budi sebagai pedoman berpikir, bersikap dan
penelitian dan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan bidang keahliannya, serta memberikan bimbingan kepada mahasiswa dalam rangka
3. Mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar dan sedang mengikuti program pendidikan di Universitas Pembangunan Panca Budi
4. Sivitas Akademika adalah masyarakat Universitas Pembangunan Panca Budi yang melaksanakan kegiatan akademik yang terdiri atas dosen dan
mahasiswa.
5. Komisi Etika adalah organ dari sivitas akademik Universitas Pembangunan Panca Budi yang secara independen melaksanakan pemeriksaan atas
6. Plagiat atau penjiplakan adalah tindakan mengumumkan atau memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan atau gagasan orang lain dengan cara
1.2.1 Persyaratan
1. Seseorang untuk dapat menjadi dosen di Universitas Pembangunan Panca Budi harus memenuhi syarat sebagai berikut:
6. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan Universitas Pembangunan Panca Budi
1.2.2 Tugas dan Fungsi
Dosen bertugas melakukan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan bidang keahliannya, serta memberikan
bimbingan kepada mahasiswa dalam rangka memenuhi kebutuhan dan minat mahasiswa dalam proses pendidikannya. Untuk melaksanakan tugasnya
1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan dalam disiplin ilmu yang menjadi tanggungjawabnya.
3. Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada mahasiswa dalam kegiatan proses belajar mengajar.
6. Memanfaatkan hasil-hasil pengabdian pada masyarakat sebagai umpan balik untuk mengembangkan tri dharma perguruan tinggi
1.3.1 Hak
1. Melaksanakan kegiatan akademik sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara bebas dan bertanggungjawab dengan mengingat norma-
norma kemanusiaan, martabat ilmuwan, fasilitas yang tersedia dan peraturan yang berlaku.
Budi
1.3.2 Kewajiban
1. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara, serta kewibawaan dan nama baik Universitas Pembangunan Panca Budi
2. Mengutamakan kepentingan Universitas Pembangunan Panca Budi dan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau golongan.
3. Berpikir, bersikap dan berperilaku sebagai anggota masyarakat ilmiah, berbudi luhur, jujur, bersemangat, bertanggungjawab dan menghindari
perbuatan tercela.
4. Bersikap terbuka dan menjunjung tinggi kejujuran akademik serta menjalankan tugas profesi dengan sebaik-baiknya.
5. Disiplin, bersikap rendah hati, peka, teliti, hati-hati dan menghargai pendapat orang lain.
7. Menolak dan tidak menerima sesuatu pemberian yang nyata diketahui dan patut diduga secara langsung atau tidak langsung berhubungan secara
8. Menghormati sesama dosen maupun tenaga kependidikan dan berusaha meluruskan perbuatan tercela dari teman sejawat.
9. Membimbing dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Pembangunan Panca Budi
11. Mengikuti, mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi sesuai dengan bidangnya
12. Mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di Universitas Pembangunan Panca Budi
1.4. Etika Pergaulan dan Tanggung Jawab
Etika pergaulan di dalam lingkungan kampus Universitas Pembangunan Panca Budi didasarkan atas azas-azas kekeluargaan serta menjunjung tinggi
keselarasan dan keseimbangan sesuai dengan pandangan hidup Pancasila dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Sivitas Akademika Universitas Pembangunan Panca Budi mempunyai tanggung jawab untuk menjaga nama baik almamater serta menyadari bahwa
perguruan tinggi harus benar - benar merupakan masyarakat ilmiah yang akan berkembang terus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu, menjadi tanggung jawab bersama seluruh sivitas akademika untuk menjaga dan menciptakan suasana yang kondusif bagi terselenggaranya
1. Pakaian dosen harus disesuaikan dengan peran yang disandang oleh dosen pada waktu pakaian tersebut dikenakan.
2. Pakaian formal bagi dosen pria yang mencerminkan citra profesional dan modern adalah celana panjang dan kemeja dan/atau hem dengan sepatu
formal. Pakaian formal bagi dosen wanita yang mencerminkan citra wanita profesional dan modern adalah rok panjang/celana panjang dan blouse
(ditambah bleser jika memungkinkan) atau busana muslimah dengan sepatu formal.
3. Pakaian dosen harus senantiasa dijaga kebersihan dankerapihannya selama dosen yang bersangkutan menjalankan tugas. Dosen harus senantiasa
2. Memulai tatap muka di kelas pada minggu pertama setiap semester dan mengakhiri tatap muka di kelas pada minggu terakhir setiap semester,
sesuai dengan karakter akademik yang ditetapkan Universitas Pembangunan Panca Budi
4. Memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada mahasiswa, baik dalam memberikan pelayanan di luar acara tatap muka di kelas maupun
5. Menyediakan waktu diskusi di luar jam kuliah untuk membicarakan bahan pelajaran.
6. Memberitahukan mahasiswa sebelumnya jika ada pembatalan tatap muka di kelas atau komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada mahasiswa,
baik dalam memberikan pelayanan di luar acara tatap muka di kelas maupun dalam pembimbingan Tugas Akhir
7. Memberikan kuliah di luar jadwal resmi sesuai kalender akademik jika jumlah tatap muka kurang dari ketentuan yang telah ditetapkan.
1. Berkewajiban membuat soal ujian dan memberikan soal ujian kepada panitia ujian sebelum pelaksanaan ujian berlangsung serta mengawasi
2. Berkewajiban untuk merencanakan materi kuliah dan penugasan kepada mahasiswa serta aturan bagi mahasiswa yang mengikuti kuliahnya
sebelum kuliah semester tertentu di mulai. Perencanaan tersebut dituangkan ke dalam silabus rinci yang disampaikan/dibagikan kepada mahasiswa
5. Memperlakukan mahasiswa sebagai manusia dewasa, secara sama, tanpa memandang status sosial, agama dan ras.
7. Mempraktekkan dengan maksimal pengetahuan yang terbaik yang dimilikinya dan selalu berusaha untuk meningkatkan prestasi kerja atas dasar
9. Menetapkan perencanaan hasil pekerjaan yang diinginkan, menyiapkan pikiran dan sumberdaya yang diperlukan.
10. Mengedepankan prinsip keadilan dan menjaga integritas dalam mengevaluasi hasil pekerjaan ujian dan bentuk penugasan lain sesuai dengan
11. Mengembangkan kecakapan dan meningkatkan mutu keahliannya sesuai dengan bidang yang ditentukan dan diminatinya.
13. Menjelaskan tujuan pertemuan dan diskusi, menciptakan suasana pertemuan yang kondusif, menjelaskan bagaimana menggunakan informasi yang
dikumpulkan dan mengkonfirmasi bahwa semua pihak telah bertemu dengan orang yang tepat.
14. Menyediakan waktu konsultasi bagi mahasiswa di luar waktu tatap muka terjadwal di kelas. Di luar waktu yang telah disediakan, pertemuan antara
dosen dengan mahasiswa dilaksanakan terlebih dahulu dengan pembuatan janji. Tempat pertemuan hendaknya dilaksanakan di tempat yang tidak
15. Menyerahkan nilai ujian ke bagian Administrasi Akademik paling lambat satu minggu setelah ujian dilaksanakan.
16. Merupakan panutan bagi mahasiswa sebagai figur yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan lingkungan
sekitar.
17. Saling membantu dalam menggali, mengembangkan, menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuninya dan menggalang kerjasama
18. Senantiasa berusaha meningkatkan mutu pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai perwujudan tanggungjawabnya untuk
membawa generasi muda memasuki peradaban yang lebih maju di masa yang akan datang.
19. Senantiasa memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk merangsangkan mahasiswa berprestasi setinggi-tingginya.
20. Senantiasa memperbaharui materi kuliah dan sumber acuan yang dipakai dalam pemberian kuliah di kelas sesuai dengan perkembangan ilmu
21. Setiap hasil yang dicapai dari upaya penunjangan kependidikan harus diketahui dan dimaklumi oleh dosen, tenaga kependidikan lain dan mahasiswa
23. Terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai mata kuliah yang diasuhnya dan bersedia menolong mahasiswa yang mengajukan pertanyaan di
24. Terbuka terhadap perbedaan pendapat dengan mahasiswa, mengingat ilmu pengetahuan senantiasa berubah dan berkembang.
25. Tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi mahasiswa dan proses pelaksanaan kuliah
26. Wajib mengembalikan semua tugas dan lembar jawaban ujian kepada mahasiswa setelah dievaluasi dan diberikan nilai
27. Wajib mengerahkan dan mengembangkan kemampuan dan sumberdaya yang berkaitan dengan tugas demi kebaikan bagi pengguna hasil kerja
dalam peningkatan good governance sebagai bagian pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa, kesejahteraan umat manusia dan kelestarian
lingkungan hidup.
1. Bersifat terbuka, saling berbagi data, hasil, metode dan gagasan kecuali data yang dapat dipatenkan.
2. Bersikap jujur, obyektif dan berpegang teguh pada semua aspek proses penelitian serta tidak boleh memalsukan atau memanipulasi data maupun
hasil penelitian.
3. Hendaknya melaksanakan penelitian yang bermanfaat secara ilmiah dan finansial bagi diri dan lembaga.
4. Melaksanakan penelitian bersifat ilmiah, dimana fakta diperoleh secara obyektif melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian
sahih.
6. Sedapat mungkin melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk
7. Tidak dibenarkan untuk melakukan plagiat atas karya orang lain dan melakukan publikasi ulang karya sendiri di media lain.
2. Hendaknya memberikan pencerahan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bermanfaat bagi segenap sivitas akademika.
3. Hendaknya merujuk program yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga kegiatan tersebut memberi manfaat yang optimal.
1.6 Sanksi
Setiap dosen Universitas Pembangunan Panca Budi yang melanggar kode etik, disiplin, tata tertib dan peraturan yang berlaku, dikenai sanksi sesuai dengan
1. Teguran lisan
3. Pemberhentian
2. Anggota Komisi Etika terdiri atas beberapa orang anggota senat Universitas Pembangunan Panca Budi
3. Komisi Etika bertugas menyelesaikan berbagai pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh dosen Universitas Pembangunan Panca Budi
4. Hasil pemeriksaan pelanggaran kode etik dilaporkan kepada Rektor Bidang 2 untuk diteruskan kepada Rektor untuk diambil keputusan.
Sivitas akademika Universitas Pembangunan Panca Budi yang melakukan pelanggaran kode etik diberikan hak untuk membela diri di Komisi Etika
Universitas Pembangunan Panca Budi, baik secara lisan maupun tertulis sebelum Rektor memberikan keputusan akhir.
1. Kode etik tenaga kependidikan adalah norma profesi tenaga kependidikan yang ditetapkan oleh Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi
sebagai pedoman berpikir, bersikap dan berperilaku dalam kegiatan yang menuntut tanggung jawab profesi.
2. Tenaga kependidikan adalah tenaga/pegawai yang bekerja pada Universitas Pembangunan Panca Budi selain tenaga pendidik.
3. Mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar dan sedang mengikuti program pendidikan di Universitas Pembangunan Panca Budi
4. Sivitas Akademika adalah masyarakat Universitas Pembangunan Panca Budi yang melaksanakan kegiatan akademik yang terdiri atas dosen, tenaga
5. Komisi Etika adalah organ dari sivitas akademik Universitas Pembangunan Panca Budi yang secara independen melaksanakan pemeriksaan atas
2.2.1 Persyaratan
Seseorang untuk dapat menjadi tenaga kependidikan di Program Universitas Pembangunan Panca Budi harus memenuhi syarat sebagai berikut:
5. Memiliki rasa tanggungjawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara.
2.2.2 Tugas dan Fungsi
Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada Universitas Pembangunan Panca Budi . Untuk melaksanakan tugasnya setiap tenaga kependidikan mempunyai fungsi sebagai pelaksana
administrasi, pengelola, pengembang, pengawas dan pelayan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada Universitas Pembangunan Panca Budi
2.3.1 Hak
Setiap Tenaga Kependidikan memperoleh hak berupa gaji setiap bulannya dan fasilitas kesehatan sesuai dengan ketetapan dan peraturan yang berlaku di
2.3.2. Kewajiban
1. Disiplin, bersikap rendah hati, peka, teliti, hati-hati dan menghargai pendapat orang lain.
2. Jujur, objektif dan cermat dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawabnya.
6. Menahan diri dari kegiatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan atau kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka yang meragukan
kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara objektif.
7. Menghormati sesama tenaga kependidikan maupun dosen dan berusaha meluruskan perbuatan tercela dari teman sejawat.
9. Mengutamakan kepentingan Universitas Pembangunan Panca Budi dan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau golongan.
10. Menolak dan tidak menerima sesuatu pemberian yang nyata diketahui dan patut diduga secara langsung atau tidak langsung berhubungan secara
11. Senantiasa meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitas pelaksanaan nigasnya.
12. Tidak boleh terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi dan/atau Universitas Pembangunan Panca Budi
13. Tidak memanfaatkan sumberdaya yang diperoleh untuk mendapatkan keuntungan pribadi, melanggar hukum, dan/atau menimbulkan kerugian
14. Tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun dari stakeholders, termasuk mahasiswa, orang tua mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen, mitra
dan/atau pihak manapun yang patut diduga dapat mempengaruhi pertimbangan profesionalnya.
Etika pergaulan di dalam lingkungan kampus Universitas Pembangunan Panca Budi didasarkan atas azas-azas kekeluargaan serta menjunjung tinggi
keselarasan dan keseimbangan sesuai dengan pandangan hidup Pancasila dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Perguruan Tinggi harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah yang akan berkembang terus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu, menjadi tanggung jawab bersama seluruh sivitas akademika untuk menjaga dan menciptakan suasana yang kondusif bagi terselenggaranya
1. Pakaian tenaga kependidikan harus disesuaikan peran yang disandang oleh tenaga kependidikan pada waktu pakaian tersebut dikenakan.
2. Pakaian formal bagi tenaga kependidikan pria yang mencerminkan citra profesional dan modern adalah celana panjang dan kemeja dan/atau hem
dengan sepatu formal. Pakaian formal bagi tenaga kependidikan wanita yang mencerminkan citra wanita profesional dan modern adalah rok
panjang/celana panjang dan blouse (ditambah bleser jikamemungkinkan) atau busana muslimah dengan sepatu formal.
3. Pakaian tenaga kependidikan harus senantiasa dijaga kebersihan dan kerapiannya selama tenaga kependidikan yang bersangkutan menjalankan
tugas. Tenaga kependidikan harus senantiasa menjaga kebersihan pribadi agar tidak mengganggu suasana kerja di kantor.
3. Memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada dosen dan mahasiswa, dalam memberikan pelayanan teknis.
4. Tidak menikah antara sesama pegawai yang bekerja dilingkungan Universitas Pembangunan Panca Budi
2.5 Sanksi
Setiap tenaga kependidikan Universitas Pembangunan Panca Budi yang melanggar kode etik, disiplin, tata tertib dan peraturan yang berlaku, dikenai sanksi
sesuai dengan Panduan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia UNPAB berupa:
1. Teguran lisan
3. Pemberhentian
2. Anggota Komisi Etika terdiri atas beberapa orang sivitas akademik Universitas Pembangunan Panca Budi yang dipilih oleh Rektor Bidang 2.
3. Komisi Etika bertugas menyelesaikan berbagai pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh tenaga kependidikan Universitas Pembangunan Panca
Budi
4. Hasil pemeriksaan pelanggaran kode etik dilaporkan kepada Rektor Bidang 2 untuk diteruskan kepada Rektor untuk diambil keputusan.
Sivitas Akademika Universitas Pembangunan Panca Budi yang melakukan pelanggaran kode etik diberikan hak untuk membela diri di Komisi Etika
Universitas Pembangunan Panca Budi, baik secara lisan maupun tertulis sebelum Rektor memberikan keputusan akhir.
III. KODE ETIK MAHASISWA UNPAB
MUKADIMAH
Universitas Pembangunan Panca Budi didirikan untuk ikut berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang bertujuan untuk
memperoleh kenyataan dan kebenaran yang sesuai dengan etos ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu terbuka, universal, objektif, kritis, dan bermanfaat
untuk kepentingan masyarakat. Berkaitan dengan itu, sudah seharusnya Mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi mempunyai kebebasan dalam
melaksanakan bawaan kodrat akal manusia untuk mencapai kenyataan dan kebenaran, yaitu suatu kebebasan yang disebut kebebasan akademik. Agar
pelaksanaan kebebasan akademik dapat terselenggara dengan baik di Universitas Pembangunan Panca Budi, perlu dibuat ketentuan yang berdasarkan
nilai-nilai atau norma-norma sebagai suatu ketetapan mengikat yang disebut Kode Etik Mahasiswa UNPAB. Kode Etik Mahasiswa UNPAB diberlakukan
untuk mahasiswa dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya baik sebagai pribadi maupun sivitas akademika sesuai dengan sifat dan hakikatnya yang
semenjak dahulu seorang mahasiswa mempunyai tempat yang terhormat karena menjadi panutan dan teladan bagi anggota masyarakat dan menjadi
harapan bangsa untuk mengemban tugas dimasa yang akan datang. Untuk mewujudkan keluhuran mahasiswa, diperlukan suatu pedoman yang berupa
BAB I
Pasal 1
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi hukum berdasarkan Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945;
3. menjunjung tinggi etos ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu terbuka, universal, objektif, kritis, bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.
Pasal 2
Setiap mahasiswa wajib menjunjung tinggi kebebasan akademik, yaitu memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui kajian,
penelitian, pembahasan atau penyebarluasan secara bertanggung jawab sesuai aspirasi keilmuannya dengan dilandasi kaidah keilmuan, yaitu:
Pasal 3
Setiap mahasiswa dalam menyampaikan pendapat harus menghormati hak-hak orang lain, secara santun, sesuai norma agama, mentaati hukum, serta
BAB II
Pasal 4
Setiap Mahasiswa wajib :
2. mematuhi segala peraturan yang ditetapkan Universitas dan Fakultas, baik yang menyangkut bidang akademik maupun non akademik, termasuk di
3. senantiasa memelihara fasilitas kampus, dan menjaga kebersihan, keamanan serta kerukunan antar sivitas akademika;
4. senantiasa menjaga prosesi upacara baik di Universitas maupun Fakultas dengan tidak membuat keributan yang dapat mengurangi kehidmatan upacara
tersebut;
5. apabila melakukan atau melibatkan diri dalam suatu kegiatan yang mengatasnamakan Universitas atau Fakultas harus dengan persetujuan Pimpinan
BAB III
Pasal 5
Setiap mahasiswa wajib menghormati dosen baik di dalam maupun di luar perkuliahan yang diwujudkan dalam bentuk antara lain :
1. datang tepat waktu pada saat kuliah dan kegiatan akademik lainnya;
2. menghindarkan diri dari hal-hal dan perbuatan yang dapat merugikan derajat dan martabat dosen sebagai pengajar;
3. memberikan koreksi kepada dosen apabila pendapat dosen keliru dalam proses belajar mengajar secara santun.
Pasal 6
Setiap mahasiswa senantiasa dan wajib melaksanakan tugas yang diberikan dosen dalam rangka memperlancar penyelesaian studinya secara arif, jujur, dan
bertanggungjawab.
BAB IV
Pasal 7
Setiap mahasiswa wajib menghormati karyawan yang diwujudkan dalam bentuk antara lain :
BAB V
Pasal 8
Setiap mahasiswa wajib menumbuh kembangkan masyarakat akademik di kalangan mahasiswa dengan cara :
2. menghayati dasar-dasar kemasyarakatan penyelenggaraan Universitas dalam bentuk tugas sosial dengan ikut serta menyelenggarakan usaha
3. menghayati dasar-dasar kekeluargaan dalam penyelenggaraan Universitas berdasarkan Anggaran Rumah Tangga Universitas Pembangunan Panca
Budi.
4. mematuhi dan menjalankan Organisasi Mahasiswa sesuai dengan Pedoman Organisasi Mahasiswa.
5. mematuhi Peraturan Disiplin Mahasiswa dalam menjalankan kehidupan kampus sebagai seorang mahasiswa.
BAB VI
Pasal 9
1. Setiap mahasiswa wajib mengindahkan dan melaksanakan Kode Etik Mahasiswa UNPAB.
2. Pelanggaran terhadap Kode Etik Mahasiswa ini dapat dikenakan sanksi moral dan sanksi akademik.
3. Penjabaran terkait kode etik mahasiswa diatur lebih rinci pada Peraturan Disiplin Mahasiswa.
BAB VII
Pasal 10
1. Penilaian terhadap pelaksanaan Kode Etik Mahasiswa UNPAB dilakukan oleh Komisi Disiplin Mahasiswa tingkat Fakultas dan Universitas.
2. Susunan dan Keanggotaan Komisi Disiplin Mahasiswa UNPAB ditetapkan oleh Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi yang terdiri atas unsur
3. Komisi Disiplin Mahasiswa berwenang untuk menerima, memproses, dan memutuskan pengaduan pelanggaran Kode Etik Mahasiswa sesuai dengan
BAB VIII
PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam Kode Etik Mahasiswa Unpab akan diatur dalam Peraturan Disiplin Mahasiswa.
Ditetapkan : Medan
Rektor