Disusun Oleh :
Muh Nur Rachman Ramadhan
NIM : 18102022
A. Latar Belakang
Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa
yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar
professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya.
Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.
Kata etika berasal dari bahasa Yunani dari kata “ethos” yang berarti
kebiasaan atau sifat sedangkan yang kedua dari kata ethos, yang artinya peasant
batin atau ke1enderungan batin yang mendorong manusia dalam perilakunya.
a. lmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak).
b. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
c. Nilai mengenai benar dan salah dianut suatu golongan masyarakat.
Atau etika merupakan refleksi atau apa yang disebut dengan self kontrol,
karena segala seseuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan
kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai
prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau
developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi
profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan
seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah
program aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada
beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya
digunakan oleh kliennya atau user dapat menjamin keamanan (security) sistem
kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem
kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll).
H. Etika Komputer
Etika komputer adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan
penggunaan komputer. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus
meningkat dari waktu ke waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan
dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas.
Profesi IT juga bisa dianggap sebagai j mata pisau, bagaimana yang tajam
bisa menjadikan IT lebih berguna untuk kemaslahatan umat dan mata lainya bisa
menjadikan IT ini menjadi bencana sosial, bencana ekonomi maupun krisis
kebudayaan yang saat ini sering terjadi yaitu Pembuatan website porno, seorang
hacker melakukan pengacakan rekening sebuah bank dan melakukan kebohongan
dengan content-content tertentu, dan lain-lain. Kita juga harus bisa menyikapi
dengan keadaan teknologi, informasi dan komunikasi saat ini dengan arus besar
data yang bisa kita dapat dengan hitungan per detik ataupun dengan kesederhanaan
teknologi kita bisa melakukan pekerjaan kita menjadi praktis, tapi kita harus
melakukan pembenahan terhadap teknologi sebagai inovasi untuk meringankan
maupun memberantas resiko kejamnya teknologi itu sendiri.
Dengan membangun semangat kemoralan dan sadar akan etika sebagai
orang yang ahli di bidang IT . Tentu saja diharapkan etika profesi semakin dijunjung
ketika jenjang pendidikan kita berlatar IT makin tinggi. Sedangkan keahlian
dilapangan meningkat seiring banyaknya latihan dan pengalaman. Pada
kesempatan saat ini, bagaimana kita bisa menegakan etika profesi seorang
teknokrat(sebutan bagi orang yang bekerja di bidang IT) dan bagaimana kita bisa
menjadi seorang teknokrat yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Kita harus bisa
memberikan inovasi-inovasi pemikiran, gagasan produktif dan aksi nyata untuk
perkembangan IT kedepan . Bukan tak mungkin IT akan menjadi hal yang
sistematis dalam perkembanagan bangsa kedepan dalam memajukan kegidupan
berbangsa maupun bernegara.
System analyst membutuhkan sebuah kode etik. Kode etik System analyst
sebenarnya hampir sama dengan kode etik yang dimiliki oleh programmer.
a. Seorang sistem analis tidak boleh membuat sistem yang sulit dengan
sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat.
b. Seorang sistem analis tidak boleh menggunakan sistem yang telah ada
sebelumnya dengan hak cipta kecuali telah membeli atau telah meminta
izin.
c. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai
oleh pihak kedua tanpa izin.
d. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
e. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal
dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapatkan izin.
f. Tidak boleh membuat sistem yang dengan sengaja menjatuhkan sistem
lain untuk mengambil keuntungan dalam menaikkan status.
g. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam
perusahaan.
h. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
i. Tidak boleh mempermalukan profesinya.
j. Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari gambaran penjelasan diatas penulis dapat mengambil sebuah konklusi
bahwa :
Etika Profesi Di Bidang Teknologi Informasi sudah ditetapkan, pelanggaran
pelanggaran tentang HAKI (HAK CIPTA) akan dikenakan hukuman sesuai dengan
undang undang yang berlaku, bentuk profesi dalam Teknologi Informasi sangat
beragam, dari dua garis besar profesinya yaitu Software dan Hardware.
SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa pada umumnya. Dan pada
mahasiswa semester tiga pada khususnya. Agar lebih belajar dengan giat Etika
Profesi karena dalam dunia profesi hal ini sangatlah dibutuhkan.
Makalah ini tujukan untuk para pembaca sebagi tambahan wawasan tentang
Etika Profesi, makalah ini juga sebagai bahan referensi untuk guru dalam mengajar
Etika Profesi, slain itu penulis berharap para pembaca menjadikan makalah ini
sebagai bahan referensi.
DAFTAR PUSTAKA