Anda di halaman 1dari 17

ETIKA

MENGGUNAKAN
INTERNET
( CYBER ETHIC )
Nama Kelompok :
1. Moch. Fandi
2. Yuyun Novianti
3. Imam Nawawi
4. Fabbio Egi Iswahyudi
5. M.Syaiful Muttaqin
Internet
 Internet adalah sistem pada jaringan komputer
yang saling berhubungan (terhubung).
 Dengan internet kita dapat mengetahui seluruh
informasi di seluruh dunia.
 Kita dapat secara bebas melakukan apa saja di
internet, namun bukan berarti bebas sebebas
bebasnya, namun tetap ada peraturan peraturan
walaupun jarang disebutkan.
 Peraturan tersebut biasa disebut sebagai cyber
ethic.
Apa itu cyber ethic ?
 Cyber ethic (etika berinternet) adalah Suatu nilai-
nilai yang disepakati bersama untuk dipatuhi
dalam interaksi antar pengguna teknologi
khususnya teknologi informasi.

 Cyber ethic diperlukan untuk membatasi


pengguna internet yang sering kali posting apa
saja semaunya, berkomentar kasar dan SARA.
Pentingnya Etika Dalam menggunakan
Internet :
1. Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin
memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda.

2. Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia


anonymouse, yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli
dalam berinteraksi.

3. Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet


memungkinkan seseorang untuk bertindak etis.
seperti misalnya ada juga penghuni yang suka iseng dengan
melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan.

4. Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah


setiap saat dan memungkinkan masuknya penghuni baru didunia
maya tersebut.
Apa saja etika berinternet ?
1. Remember the human.
Jangan lupa, orang yang membaca email atau posting
adalah manusia yang punya perasaan, bisa tersinggung/sakit
hati. Jadi, jangan menyakiti hati orang lain. Jangan kirim email
atau posting yang mempermalukan orang lain.

2. Adhere to the same standards of behavior online that you


follow in real life.
Standar etika komunikasi internet sama saja dengan etika
komunikasi di dunia nyata, seperti etis, menghargai pendapat
orang lain, dan jangan dan melanggar hukum.

3. Know where you are in cyberspace.


Setiap situs atau forum online biasanya punya aturan main.
Maka, taati aturan itu. Baca dulu aturan sebelum gabung.
Sadari kita ada di forum apa dan bagaimana.
4. Respect other people’s time and bandwidth.
Posting pesan yang sesuai dengan grup diskusi. Jangan ajukan
pertanyaan bodoh. Jangan posting hal yang sekiranya sudah
diketahui anggota grup.

5. Make yourself look good online.


Cek grammar dan ejaan (tata bahasa) sebelum posting.
Pahami yang kita katakan dan pastikan itu masuk akal.

6. Share expert knowledge.


Bagi pengetahuan dan wawasan kita. Sedekah ilmu! Jawab
pertanyaan yang ada jika kita tahu jawabanya.

7. Help keep flame wars under control.


Kendalikan emosi kita! Jangan posting apa pun dalam
keadaan marah! Jangan posting atau kirim komentar yang
bernada amarah tinggi! Jangan ragu minta maaf jika kita keliru
atau menyinggung perasaan orang lain.
8. Respect other people’s privacy.
Hargai privasi orang. Jangan baca email, pesan atau inbox
pribadi orang lain.

9. Don’t abuse your power.


Jangan menyalahgunakan kekuasaan. Makin besar kekuasaan
yang kita miliki, kian penting bagaimana menggunakannya.

10. Be forgiving of other people’s mistakes.


Jika orang lain salah, maafkan saja….!
PELANGGARAN KODE ETIK DAN
PENYEBABNYA (DALAM DUNIA MAYA) :
1. Aspek Teknologi

Semua teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat digunakan


untuk tujuan baik dan jahat. Contoh teknologi nuklir dapat
memberikan sumber energi tetapi nuklir juga bisa menghancurkan
kota hirosima.Seperti halnya juga teknologi komputer, orang yang
sudah memiliki keahlian dibidang komputer bisa membuat teknologi
yang bermanfaat tetapi tidak jarang yang melakukan “kejahatan”
2. Aspek Hukum

Hukum untuk mengatur aktivitas di internet terutama yang


berhubungan dengan kejahatan maya, masih menjadi perdebatan.
Ada dua pandangan mengenai hal tersebut :
 Karakteristik aktivitas di Internet yang bersifat lintas-batas, sehingga
tidak lagi tunduk pada batasan-batasan teritorial.
 Sistem hukum tradisional (the existing law) yang justru bertumpu
pada batasan-batasan teritorial dianggap tidak cukup memadai
untuk menjawab persoalan-persoalan Hukum yang muncul akibat
aktivitas di Internet. Dilema yang dihadapi oleh Hukum
tradisional dalam menghadapi fenomena cyberspace ini
merupakan alasan utama perlunya membentuk satu regulasi yang
cukup akomodatif terhadap fenomena-fenomena baru yang
muncul akibat pemanfaatan Internet. Aturan Hukum yang akan
dibentuk itu harus diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
hukum(the legal needs) para pihak yang terlibat didalam traksaksi-
transaksi lewat Internet.
3. Aspek Pendidikan

Dalam kode etik hacker ada Kepercayaan bahwa berbagi informasi


adalah suatu hal yang sangat baik dan berguna,dan sudah
merupakan kewajiban (kode etik) bagi seorang hacker untuk membagi
hasil penelitiannya dengan cara menulis kode yang “open-source” dan
memberikan fasilitas untuk mengakses informasi tersebut dan
menggunakan peralatan pendukung apabila memungkinkan. Disini kita
bisa melihat adanya proses pembelajaran.
Yang menarik, ternyata dalam dunia hacker terjadi strata-strata
(tingkatan) yang diberikan oleh komunitas hacker kepada seseorang
karena kepiawaiannya, bukan karena umur atau senioritasnya.
Untuk memperoleh pengakuan/derajat, seorang hacker harus mampu
membuat program untuk eksploit kelemahan sistem, menulis tutorial
(artikel), aktif diskusi di mailing list, membuat situs web dsb.
4. Aspek Ekonomi

Hadirnya masyarakat informasi (information society) yang diyakini


sebagai salah satu agenda penting masyarakat dunia di milenium
ketiga antara lain ditandai dengan pemanfaatan Internet yang
semakin meluas dalam berbagai akitivitas kehidupan manusia,
bukan saja di negara-negara maju tapi juga di negara-negara
berkembang termasuk Indonesia.

Fenomena ini pada gilirannya telah menempatkan ”informasi”


sebagai komoditas ekonomi yang sangat penting dan
menguntungkan. Akan tetapi pemanfaatan teknologi yang tidak
baik (adanya kejahatan dunia maya) bisa mengakibatkan kerugian
ekonomi yang tidak sedikit, di Indonesia tercatat ada 109 kasus yang
merupakan Credit Card Fraud (penipuan dengan kartu kredit),
5. Aspek Sosial Budaya

Akibat yang sangat nyata dari adanya Cyber Crime terhadap


kehidupan sosial dan budaya di Indonesia adalah ditolaknya setiap
transaksi di internet dengan menggunakan kartu kredit yang dikeluarkan
oleh perbankan Indonesia, masyarakat dunia tidak percaya lagi, hal
ini dikarenakan banyak kasus Credit Card Fraud yang dilakukan oleh
netter asal Indonesia.
Apa yang dilakukan masyarakat akan berpengaruh besar terhadap
potret penegakan Hukum. Ketika ada seseorang yang melanggar
Hukum, sama artinya dengan memaksa aparat
untuk mengimplementasikan law in books menjadi law in action. Dalam
implementasi ini akan banyak ragam prilaku masyarakat, diantaranya
ada yang mencoba mempengaruhi aparat agar tidak bekerja sesuai
dengan kode etik profesinya, kalau sudah begitu,maka prospek
law enforcement menjadi berat.
Sanksi Pelanggaran Etika
Berinternet :
Sanksi yang akan diterima jika melanggar etika atau norma-norma
yang berlaku adalah dikucilkan dari kehidupan berkomunikasi
berinternet, bahkan dapat berurusan dengan pihak hukum.

Contoh :
Apabila kita memiliki akun di sebuah forum,
ketika kita melakukan pelanggaran baik menerbitkan tulisan yang
berbau SARA, pornografi, ataupun menjelek-jelekan orang
atau kelompok lain maka akun kita dapat di nonaktifkan dari forum
tersebut.
Solusi
Pelanggaran
Dibuat UU ITE

Karena sifatnya yang berisi aturan main di dunia maya, UU ITE ini juga
dikenal sebagai Cyber Law.
Sebagaimana layaknya Cyber Law di negara-negara lain, UU ITE ini juga
bersifat ekstraterritorial, jadi tidak hanya mengatur perbuatan orang yang
berdomisili di Indonesia tapi juga berlaku untuk setiap orang yang berada
di wilayah hukum di luar Indonesia, yang perbuatannya memiliki akibat
hukum di Indonesia atau di luar wilayah Indonesia dan merugikan
kepentingan Indonesia.
Kesimpulan :
Banyak hal yang perlu diperhatikan sebagai bagian dari etika
menggunakan internet.

Yang menjadi intinya adalah walaupun internet ini dunia maya,


akan tetapi karena interaksi yang terjadi di dalamnya tetap
melibatkan manusia dengan berbagai jenis dan karakter tak
ubahnya di dunia nyata sehari-hari, maka etika keseharian tetap
harus diterapkan. Bagaimanapun pelanggaran terhadap etika
tersebut bisa berdampak kurang baik bahkan bisa menjadi
sesuatu yang buruk bagi kita semua.

Konsekuensinya sendiri bisa terjadi dalam bentuk ringan seperti


pengucilan, pemblokiran, dan hal sejenis lainnya, hingga dalam
bentuk yang cukup berat yang bisa membawa kita berurusan
dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai