Anda di halaman 1dari 3

NOTULENSI DISKUSI KELOMPOK 6

MATA KULIAH ETIKA PROFESI


TEKOM B 2020
MATERI CYBER ETHICS : ETIKA MENGGUNAKAN INTERNET

NOTULEN : MUHAMMAD RYAN ILHAM, 200210502049


MODERATOR : AZIR ZULDANI PRATAMA, 200210502034
ANGGOTA :
1. MUHAMMAD ARDIANSYAH, 200210502040

1 Pertanyaan:
(Rezky Padila Kelompok 5)
Salah satu karakteristik cyberspace adalah beroperasi secara virtual dan tidak mengenal
batas-batas teritorial. jelaskan maksud karakteristik tersebut dan pengaruhnya terhadap
arti penting kode etik dalam dunia tersebut.

Jawaban:
(Azir Zuldani Kelompok 6)
Salah satu karakteristik Cyberspace adalah beroperasi secara virtual dan tidak
mengenal batas-batas teritorial. Maksud karakteristik tersebut adalah interaksi antar
penghuni dunia maya yang berada di seluruh dunia terjadi tanpa harus melakukan
pertemuan secara fisik. Pengaruhnya pada arti penting kode etik dalam dunia tersebut
adalah internet dapat menghubungkan semua orang tanpa mengenal batas ruang,
dengan perbedaan budaya dimanapun mereka berada, setiap orang yang terlibat dalam
interaksi di dunia maya tidak mengharuskan pernyataan identitas asli, dan dengan
berbagai fasilitas yang ada memungkinkan seseorang untuk bertindak tidak etis seperti
penghuni yang iseng yang dapat melakukan sesuatu yang tidak seharusnya, sehingga
setiap orang yang bergabung harus bisa memahami budaya internet.

2 Pertanyaan:
(Muh Risaldi Kelompok 10)
bagaimana cara kita menentukan etika dalam menggunakan internet sedangkan
pengguna internet memiliki budaya yang berbeda-beda

Jawaban:
(Muhammad Ardiansyah Kelompok 6)
Ada beberapa yaitu :
1. interaksi seperti dengan manusia pada umumnya, seperti dengan manusia dengan
dunia nyata.
2. gunakan kata-kata yang sopan
3. jangan memberikan info yang belum valid
4. perhatikan kata-kata yang ditulis
5. jangan menggunkan kata-kata yang mengandung sara
6. berhati-hati ketika memberikan data-data privasi
7. jangan memberi hal-hal pribadi
8. hindari perselisihan
9. hati-hati ketika menggunakan huruf kapital atau kata kapital.

3 Pertanyaan:
(Nurul Azizah kelompok 1)
Mengapa diperlukan etika dalam menggunakan internet?

Jawaban:
(Muhammad Ryan Ilham Kelompok 6)
Pengetahuan etika dalam menggunakan internet akan meminimalisir adanya dampak
negatif dari penggunaan internet, dimana ketika anda menggunakan internet maka
sebagian besar komunikasi yang anda lakukan dalam bentuk teks dan gambar.

4 (Asnidar Kelompok 9)
apa dampak jika kita tidak beretika dalam berinternet dan apakah ada sanksi yang
berikan jika kita tidak beretika atau melanggar etika berinternet?

Jawaban
(Muhammad Ardiansyah Kelompok 6)
Pengguna tidak mematuhi etika penggunaan internet yang berdampak adanya kerugian
untuk orang lain atau kelompok orang. Adanya kecemburuan sosial yang diakibatkan
oleh informasi yang di unggah ke internet. Pengguna terlalu larut dalam kesenangan
berkomunikasi dengan pengguna lain yang berujung berlanjut ke dunia nyata. sanksi
yang paling berat yaitu sanksi sosial, yaitu tidak percaya kepada kita jika kita mengirim
berita lagi. Serta Sanksi menurut UU ITE.

5 (Riny Hairunnisa kelompok 8)


sebutkan beberapa organisasi yang mendiskusikan tentang cyberethics

Jawaban :
(Azir zuldani kelompok 6)
Beberapa organisasi yang mendiskusikan tentang Cyberethics adalah beberapa
organisasi berikut :
 International Federation for Information Processing (IFIP)
 Association for Computing Machinery, Special Interest Group:
Computers and Society (SIGCAS)
 Electronic Privacy Information Center (EPIC)
 Electronic Frontier Foundation (EFF)
 International Center for Information Ethics (ICIE)
 Directions and Implications in Advanced Computing (DIAC)
 The Centre for Computing and Social Responsibility (CCSR)
 Cyber-Rights and Cyber-liberties
 International Journal of Cyber Ethics in Education (IJCEE)
6. (Amin Farid Dirgantara SR Kelompok 4)
Menurut anda, bagaimana penerapan cyber ethic di Indonesia? dan Bagaimana cara
atau langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan penerapan cyber ethic?
Jawaban :
(Azir Zuldani Kelompok 6)
penerapan cyber ethics di indonesia masih sangat sedikit, banyak dari masyarakat kita
masih sering melanggarnya seperti menyebarkan hoax tentang covid-19 hingga negara
kita terkenal di dunia sebagai cyberbullying dunia.

Tanggapan :
Ibu Ainun Nida
Coba berikan contoh case pelanggaran cyber ethics di indonesia, dan cara
penyelesaiannya

Jawaban :
(Azir Zuldani Kelompok 6)
pelanggaran Cyber Ethics di Indonesia, contohnya yaitu penyebaran berita hoax. Dari
artikel yang berjudul “Polri Tangkap Pemilik Akun @videlyae Diduga Sebar Hoax
Omnibus Law” dapat disimpulkan jika penyebaran berita hoax ini sangat merugikan
banyak pihak. Banyak pihak yang dibuat kebingungan akibat berita hoax dan
menyebabkan kekacauan di dunia nyata. Hukuman yang mengatur penyebaran berita
hoax atau berita bohong sudah diatur dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1946 tentang
peraturan hukum pidana dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara, serta
diatur juga dalam Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi
elektronik (“UU ITE”). Untuk menangani berita hoax ini diperlukan tindakan yang
bijak dari setiap penggunan teknologi informasi khususnya sosial media dalam
bersosial media. Selain itu sebagai pengguna kita diharuskan jangan mudah terpercaya
dan menyebarkan berita yang tidak mempunyai sumber yang valid agar tidak terkena
ancaman hukuman.

Anda mungkin juga menyukai