JAWABAN
1.Penyebab utama meningkatnya kejahatan di dunia maya adalah akses yang lebih mudah ke
teknologi dan internet, kurangnya kesadaran tentang risiko digital, serta anonimitas yang
memungkinkan pelaku kejahatan untuk bersembunyi.
2.Sebagai duta pelajar sadar hukum, upaya yang akan kami lakukan termasuk mengedukasi teman-
teman sebaya tentang pentingnya memahami UU ITE, mengadakan seminar atau workshop tentang
kesadaran digital, dan mempromosikan perilaku online yang etis.
3.Harapan kami adalah menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan bertanggung jawab bagi
generasi muda. Mimpi besar kami adalah mengurangi kasus pelanggaran UU ITE dan memastikan
pemahaman yang lebih baik tentang hukum dan etika digital.
4.Survei yang kami buat dilakukan di berbagai sekolah dan lingkungan masyarakat di Penajam.
Tujuannya adalah untuk memahami sejauh mana pemahaman tentang UU ITE dan masalah
cybercrime di kalangan pelajar.
6.Pelajar kesulitan memahami isi UU ITE karena bahasa hukum yang kompleks dan sulit dipahami,
serta kurangnya edukasi formal tentang hukum digital di lingkungan pendidikan.
7.Dari temuan kami, kami akan berusaha untuk melaporkan berita bohong atau kasus kekerasan
kepada pihak berwenang atau sekolah dan melakukan advokasi untuk tindakan yang sesuai.
8.Kami akan mencari data terkait kasus penyalahgunaan ITE di Penajam dalam rangka memahami
tingkat masalah ini dan membantu dalam penanggulangannya.
9.Cybercrime adalah tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer
atau jaringan internet, seperti penipuan online, peretasan, penyebaran informasi palsu, dan lain
sebagainya.
10.Indonesia perlu membuat Undang-Undang ITE untuk mengatur aktivitas digital dan melindungi
masyarakat dari kejahatan online. Keuntungan utamanya adalah memberikan landasan hukum untuk
menindak pelaku cybercrime dan mempromosikan perilaku digital yang bertanggung jawab.
11.Manfaat UU ITE termasuk memberikan kerangka hukum untuk mengatur aktivitas di dunia maya,
melindungi hak-hak individu, mengatur keamanan siber, dan memitigasi risiko cybercrime.
12.UU ITE melarang perbuatan seperti penyebaran informasi palsu, peretasan, penipuan online,
penghinaan, dan ancaman melalui media elektronik.
13.UU ITE juga melarang perbuatan seperti pencemaran nama baik, penyebaran data pribadi tanpa
izin, dan penyalahgunaan teknologi untuk tujuan ilegal.