Anda di halaman 1dari 8

PERAN HUKUM PIDANA DALAM MENCEGAH EKSPLOITASI

ANAK DI ERA DIGITAL

Disusun Oleh:

SARI PUSPITA RINI

NIM:0920202102011

PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN BISNIS ANDI SAPADA


PAREPARE 2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan tugas ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
[PERAN HUKUM PIDANA DALAM MENCEGAH EKSPLOITASI
ANAK DI ERA DIGITAL] tepat waktu.

Tugas ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah kapital
selecta hukum. Selain itu, penulis juga berharap agar tugas ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak


selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan tugas ini.Penulis menyadari tugas ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima demi kesempurnaan tugas ini.

Parepare,17 November 2023

penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dan internet telah membawah


dampak besara bagi kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-
anak. Di era digital seperti sekarang, anak-anak lebih rentan
terhadap eksploitasi dan kejahatan, seperti kekerasan seksual,
perdagangan anak, dan penyebaran konten pornografi anak.
Dalam upaya melindungi anak-anak dari eksploitasi di era
digital, peran hukum pidana sangat penting. Hukum pidana
berfungsi sebagai instrumen untuk menetapkan aturan dan sanksi
bagi pelaku kejahatan terhadap anak. Dengan adanya undang-
undang yang kuat dan tegas, diharapkan dapat memberikan efek
jera dan meminimalisir tindakan eksploitasi anak. Peran hukum
pidana dalam mencegah eksploitasi anak di era digital adalah
melalui undang-undang yang mengatur tentang pornografi anak.
Di indonesia, terdapat undang-undang Nomor 17 Tahun 2016
tentang perlindungan anak yang melarang keras penyerbaran,
produksi, dan pemilikatan konten pornografi anak. Pelanggar
undang-undang ini dapat dikenai sanksi pidana berupa hukuman
penjara dan denda yang cukup berat.
Selain itu, hukum pidana juga dapat digunakan untuk
menjerat pelaku perdagangan anak di era digital. Undang-undang
yang mengatur tentang perlindungan anak dan perdagangan
manusia dapat menjadi landasan hukum untuk menangani kasus-
kasus eksploitasi anak di dunia maya. Dengan adanya sanksi
pidana yang tegas bagi pelaku perdagangan anak, diharapkan dapat
memberikan efek pencegahan dan memberikan kedilan bagi
korban. Namun, hukum pidana saja tidak cukup dalam mencegah
eksploitasi anak di era digital. Prean orang tua, pendidikan, dan
kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam melindungi
anak-anak dari bahaya di dunia maya. Oleh karena itu, upaya
pencegahan dan edukasi juga perlu ditingkatkan secara bersama-
sama.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana efektivitas hukum pidana dalam menangani kasus


eksploitasi anak di era digital?
2. Apa saja tindakan pidana yang dapat dikenakan kepada pelaku
eksploitasi anak di dunia digital?
3. Bagaimana peran teknologi dalam mendukung penegakan
hukum pidana terkait eksploitasi anak diera digital?
4. Apa saja hambatan yang dihadapi dalam penegakan hukum
pidana terkait ekploitasi anak di era digital?
5. Bagaimana upaya kolaborasi antara pihak berwenang,
masyarakat, dan lembaga terkait dalam mencegah eksploitasi
anak di era digital?

C. Tujuan Peneliti

1. Untuk mengetahui efektivitas hukum pidana dalam menangani


kasus eksploitasi anak di era digital.
2. Untuk mengetahui apa saja tindakan pidana yang dapat
dikenakan kepada pelaku eksploitasi anak di dunia digital.
3. Untuk mengetahui peran teknologi dalam mendukung
penegakan hukum pidana terkait eksploitasi anak di era digital.
4. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam penegakan
hukum pidana terkait eksploitasi anak di era digital.
5. Untuk mengetahui upaya kolaborasi anatara pihak berwenang,
masyarakat, dan lembaga terkait dalam mencegah eksploitasi
anak di era digital.

D. Manfaat Penelitian

1. Mengetahui hasil penelitian dapat membantu pemerintah dan


lembaga terkait untuk memperbaiki hukum dan kebijakan yang
mengatur tindakan pidana terhadap eksploitasi anak di dunia
maya.
2. Mengetahui bahwa hasil penelitian dapat digunakan untuk
memberdayakan masyarakat, orang tua, dan pengasuh dengan
pengetahuan yang lebih baik tentang hukum dan langkah-
langkah yang dapat diambil untuk b
3. melindungi anak-anak dari eksploitasi di dunia digital.
4. Mengetahui bagaimana penelitian dapat mengungkap cara-cara
di mana hukum pidana dapat diterapkan untuk melindungi
anak-anak dari berbagai bentuk eksploitasi di ruang digital.
5. Mengetahui bahwa melalui penelitian, kolaborasi antara
akademis, praktis hukum, pemerintah, dan lembaga non-
pemerintah dapat ditingkatkan untuk mengembangkan
pendekatan dalam mencegah eksploitasi anak di era digital.
Bab II
Tinjauan pustaka

A.PENCEGAHAN EKPOLITASI ANAK DI ERA DIGITAL

, peran hukum pidana itu penting banget dalam melindungi anak-anak dari
eksploitasi di era digital. Hukum pidana ini punya peran untuk menentukan tindakan
apa yang dianggap melanggar hukum dan memberikan sanksi tegas buat pelaku
eksploitasi anak.

bahwa hukum pidana punya beberapa peran penting dalam mencegah eksploitasi
anak di era digital. Pertama, hukum pidana bisa mengatur dan melarang segala bentuk
eksploitasi anak, seperti perdagangan anak, pornografi anak, atau penipuan online
yang melibatkan anak.

Kedua, hukum pidana bisa memberikan hukuman yang tegas dan memadai buat
pelaku eksploitasi anak. Dengan adanya hukuman yang berat, diharapkan bisa
menjadi efek jera dan memberikan efek pencegahan bagi para pelaku eksploitasi anak
di era digital.

Selain itu, hukum pidana juga bisa memberikan perlindungan hukum bagi korban
eksploitasi anak. Korban bisa mendapatkan bantuan dan dukungan dari lembaga yang
berwenang, seperti kepolisian atau lembaga perlindungan anak, serta mendapatkan
keadilan melalui proses hukum yang adil.

2.1 Pengaturan Hukum Terkait Eksploitasi Anak di Era Digital bisa


membahas tentang undang-undang yang mengatur perlindungan anak,
seperti UU Perlindungan Anak, UU Informasi dan Transaksi Elektronik,
dan UU Pornografi.

2.2 Bentuk Eksploitasi Anak di Era Digital


Pada sub bab ini, kamu bisa menguraikan berbagai bentuk eksploitasi anak
yang sering terjadi di era digital. Misalnya, perdagangan anak, pornografi
anak, penipuan online yang melibatkan anak, atau bahkan kekerasan dan
pelecehan seksual yang terjadi melalui media digital. Jelaskan juga
mengapa bentuk-bentuk eksploitasi ini sangat merugikan dan
membahayakan anak-anak.

2.3 Hukuman bagi Pelaku Eksploitasi Anak di Era Digital

Dalam sub bab ini, kamu bisa menjelaskan mengenai hukuman yang
diberikan kepada pelaku eksploitasi anak di era digital. Jelaskan mengenai
jenis-jenis hukuman yang dapat diberikan, seperti pidana penjara, denda,
atau sanksi lainnya. Sertakan juga informasi mengenai upaya pencegahan
dan penindakan yang dilakukan oleh pihak berwenang terhadap pelaku
eksploitasi anak.

2.4 Perlindungan Hukum bagi Korban Eksploitasi Anak di Era Digital

Pada sub bab terakhir, kamu bisa membahas mengenai perlindungan hukum
yang diberikan kepada korban eksploitasi anak di era digital. Jelaskan
mengenai upaya yang dilakukan oleh lembaga perlindungan anak,
kepolisian, atau lembaga lainnya dalam memberikan bantuan dan dukungan
kepada korban. Jelaskan juga mengenai proses hukum yang harus dilalui
oleh korban untuk mendapatkan keadilan.

BABIII

METODE PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai