Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat mempengaruhi generasi saat ini
kepada era literasi digital. Literasi digital telah umum, baik dalam bidang akademik atau
nonakademik. Salah satu perubahan yang menimbulkan literasi digital adalah peralihan dari
bahan bacaan fisik menuju bahan bacaan digital. Prinsip literasi digital adalah untuk
memberikan kemudahan pada pembaca untuk mengakses informasi dimanapun serta
kapanpun, memanfaatkan perangkat terhubung internet. Berdasarkan hasil survei Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Tahun 2022-2023, jumlah pengguna
internet di Indonesia sebesar 215,63 juta orang.Angka tersebut mengalami peningkatan
2,67% jika dibandingkan periode sebelumnya, di mana terdapat 210,03 juta pengguna
internet. Jumlah total pengguna internet ini setara dengan 78,19% dari total populasi
Indonesia sebesar 275,77 juta jiwa.
Literasi digital tidak terbatas pada penggunaan internet untuk hiburan atau mencari
informasi semata. Sebaliknya, literasi digital berfungsi sebagai alat untuk mengembangkan
keterampilan berfikir kritis, analitis, dan kreatif bagi siswa. Implementasi literasi digital di
lingkungan sekolah menjadi sangat penting karena dapat membantu mencapai kesadaran
akan indikator kemajuan bangsa. Literasi digital berperan sebagai panduan dalam
memfasilitasi pembelajaran dengan menggunakan media digital. Melalui sumber-sumber
digital, siswa tidak hanya dapat memahami materi pelajaran, tetapi juga dapat mengasah
kreativitas mereka dalam memanfaatkan teknologi.
Dengan menggunakan literasi digital, siswa dapat memperoleh manfaat lebih dari
sekadar mengakses informasi. Mereka dapat belajar berpikir kritis dan analitis saat menilai
kebenaran dan kredibilitas informasi yang mereka temukan di internet. Selain itu, literasi
digital juga mengajarkan siswa untuk berfikir secara kreatif dalam menggunakan berbagai
alat dan sumber daya digital untuk memecahkan masalah atau menyampaikan ide-ide
mereka dengan cara yang baru dan inovatif.
Selain manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan media digital, terdapat pula
aspek negatif terkait penggunaannya, termasuk informasi yang tersebar di dunia internet.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memiliki kemampuan dan pengetahuan
tentang media digital, sehingga mereka dapat memilih dan memilah informasi yang
bermanfaat dan dapat dipercaya. Perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang ada di
internet memiliki nilai kebenaran atau kebaikan.
Dalam konteks ini, literasi digital menjadi keterampilan kunci yang membantu
individu dalam menilai kebenaran, kredibilitas, dan relevansi informasi yang mereka temui
secara online. Kemampuan untuk memahami dan menggunakan teknologi secara bijaksana
akan membantu mengurangi risiko menerima informasi palsu, berita hoaks, atau konten
yang tidak bermanfaat.
Dengan memiliki kemampuan literasi digital yang baik, seseorang dapat lebih kritis
dalam mengevaluasi sumber informasi, memverifikasi kebenaran informasi, dan
menghindari menyebarkan informasi yang tidak valid. Oleh karena itu, literasi digital
bukan hanya tentang bagaimana menggunakan media digital dengan efektif, tetapi juga
tentang menjadi pengguna yang cerdas dan bertanggung jawab dalam menghadapi dunia
informasi yang kompleks dan dinamis di internet.
Pengajaran literasi digital akan selalu "up to date" dan dapat mengikuti
perkembangan teknologi dan seni dalam masyarakat yang semakin global. Melalui
penerapan literasi digital di sekolah, siswa dapat mengakses berbagai informasi dengan
lebih luas dan mendalam, sehingga wawasan mereka meningkat dan membantu mereka
menyelesaikan tugas dengan lebih efisien dalam mencari informasi dari konten digital yang
tepat, akurat, dan dalam waktu yang relatif singkat. Penerapan literasi digital melibatkan
pengembangan keterampilan siswa dalam mengggunakan media baru dan menghadapi
pengalaman dari internet.
Peran siswa dalam literasi digital sangat penting dalam era digital saat ini. Literasi
digital mengacu pada kemampuan individu untuk menggunakan teknologi digital dengan
efektif dan bertanggung jawab. Siswa perlu mengembangkan literasi digital untuk dapat
berpartisipasi secara aktif dan bijaksana dalam masyarakat yang semakin terhubung melalui
teknologi digital. Berikut adalah beberapa peran penting siswa dalam literasi digital:
Di era informasi digital yang begitu melimpah, siswa harus memiliki kemampuan
untuk menilai kebenaran dan keandalan informasi yang mereka temui di internet. Mereka
perlu mengidentifikasi sumber-sumber yang kredibel dan berbasis fakta serta belajar untuk
menghindari penyebaran berita palsu (hoaks) atau informasi yang tidak diverifikasi.
Literasi digital juga membuka peluang untuk ekspresi kreatif dan inovatif. Siswa
dapat menggunakan berbagai alat digital untuk menciptakan karya seni, proyek multimedia,
atau solusi inovatif untuk masalah tertentu.
Siswa dapat memahami dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari teknologi
digital. Mereka harus diajarkan tentang isu-isu seperti kecanduan media sosial, penggunaan
berlebihan teknologi, dan peningkatan limbah elektronik, sehingga dapat menjadi
konsumen teknologi yang bertanggung jawab.
Melalui peran mereka dalam literasi digital, siswa dapat menjadi bagian dari
masyarakat yang cerdas secara teknologi, berkontribusi secara positif, dan mampu
mengatasi tantangan yang mungkin timbul dalam era digital ini. Penting bagi lembaga
pendidikan dan keluarga untuk bekerja sama dalam memastikan siswa mendapatkan
pendidikan literasi digital yang memadai.
Apjii,(2023) Survei APJII Pengguna Internet di Indonesia Tembus 215 Juta Orang, Diakses
melalui https://apjii.or.id/berita/d/survei-apjii-pengguna-internet-di-indonesia-
tembus-215-juta-orang
Fitriyadi, H. (2013). Integrasi teknologi informasi komunikasi dalam pendidikan: potensi
manfaat, masyarakat berbasis pengetahuan, pendidikan nilai, strategi implementasi
dan pengembangan profesional. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 21(3).
Kusumawati, H., Wachidah, L. R., & Cindi, D. T. (2022). Dampak Literasi Digital
Terhadap Peningkatan Keprofesionalan Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar.
In Seminar Nasional Pendidikan Sultan Agung IV (Vol. 3, No. 1).
Malik, I., Khaerah, N., Prianto, A. L., & Hamrun, H. (2020). Edukasi politik virtual era
demokrasi digital pada sekolah menengah kejuruan. Masyarakat Berdaya dan
Inovasi, 1(1), 39-47.
Meinawati, E. (2021). TANTANGAN KOMPETENSI DIGITAL BAGI PENGAJAR DI
ERA PANDEMIC COVID-19 TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN ABAD-21.
In PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
PGRI PALEMBANG.
Puspito, D. W. (2017, October). Implementasi literasi digital dalam gerakan literasi
sekolah. In Konferensi Bahasa Dan Sastra (International Conference on Language,
Literature, and Teaching) II (Vol. 3, No. 2, pp. 304-399).
Restianty, A. (2018). Literasi Digital, Sebuah Tantangan Baru Dalam Literasi
Media. Gunahumas, 1(1), 72-87.
Rusman, D. K., & Riyana, C. (2011). Konsep Dasar Teknologi Informasi Dan
Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.