Anda di halaman 1dari 19

Disusun Oleh

IZZA ALIANSYAH
3.10.1. Mengenal Aspek sosial dari penggunaan komputer
3.10.2. Mengetahui bahwa rancangan dan penggunaan teknologi dapat memperbaiki kualitas hidup atau
memperburuk, bahkan memperlebar kesenjangan untuk mengakses informasi.
4.10.1. Menunjukkan dan menjelaskan kasus-kasus sosial dari implementasi produk TIK yang menimbulkan
dampak positif dan/atau negatif

3.10.1.1 Menjelaskan aspek sosial dari penggunaan komputer


3.10.2.1 Menjelaskan rancangan dan penggunaan teknologi dapat memperbaiki kualitas hidup atau
memperburuk, bahkan memperlebar kesenjangan untuk mengakses informasi
4.10.1.1 Menunjukkan kasus-kasus sosial dari implementasi produk TIK yang menimbulkan dampak positif
dan/atau negatif

1. Peserta didik mampu menjelaskan aspek sosial dari penggunaan komputer dengan baik dan jelas
2. Peserta didik mampu menjelaskan rancangan dan penggunaan teknologi dapat memperbaiki kualitas hidup
atau memperburuk, bahkan memperlebar kesenjangan untuk mengakses informasi dengan baik dan jelas
3. Peserta didik mampu menunjukkan kasus-kasus sosial dari implementasi produk TIK yang menimbulkan dampak
positif dan/atau negatif dengan baik dan jelas
DAMPAK SOSIAL
PENGGUNAAN TIK

Aspek Sosial Rancangan


Kasus Sosial
Penggunaan Teknologi dan
Damapak TIK
Komputer Kualitas Hidup
1. Etika Penggunaan Internet

2. Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik


1. Etika Penggunaan Internet
Dalam penggunaan media sosial dalam kehidupan
sehari-hari kita perlu memperhatikan beberapa aspek
sebagai berikut:
1. Etika dalam berkomunikasi
2. Hindari penyebaran SARA, pornografi dan aksi
kekerasan
3. Kroscek kebenaran berita
4. Menghargai hasil karya orang lain
5. Jangan terlalu mengumbar informasi pribadi
2. Undang-Undang Informasi dan
Transaksi Elektronik (ITE)
Secara struktur undang-undang, perbuatan yang
dilarang dalam UU-ITE diatur dalam pasal 27 sampai
dengan pasal 37 UU-ITE. Namun demikian secara lebih
spesifik, ketentuan tentang larangan hanya diatur dari pasal
27 sampai dengan pasal 35 UU-ITE. Ada dua pasal yang
berkedudukan sebagai operator norma, yaitu kondisi ketika
suatu tindak pidana dilakukan oleh orang asing terhadap
sistem elektronik di wilayah Republik Indonesia (pasal 37
UU-ITE) dan tindakan yang merugikan orang lain (pasal 36
UU-ITE)
Setiap orang yang melakukan perbuatan yang
dilarang tersebut dapat dipidana dengan pidana penjara
maksimal 4-12 tahun dan denda paling banyak Rp.
750.000.000,- sampai dengan Rp. 2.000.000.000,- (pasal
45)
Rancangan Teknologi dan
Kualitas Hidup

1. Belajar Sepanjang Hayat

2. E-Commerce
3. Komponen yang Dipersiapkan Usaha Online
Rancangan Teknologi dan Kualitas Hidup

1. Belajar Sepanjang Hayat Melalui Internet


Selain mendapatkan informasi melalui mesin pencarian
google atau yahoo, kini segala aplikasi bertebaran di dunia
maya. Cukup dengan mengunduh dan menginstal maka aplikasi
sudah hadir di gawai. Dengan aplikasi segala aktivitas dalam
jaringan (online) dapat lebih mudah dijalankan sebab lebih
ringan dan tidak perlu repot-repot membuka browser
Rancangan Teknologi dan Kualitas Hidup
2. E - Commerce
Perdagangan elektronik (electronic commerce
atau e-commerce) adalah penyebaran, penjualan,
pembelian, pemasaran barang dan jasa yang
mengandalkan sistem elektronik, seperti internet,
televisi, atau jaringan komputer lainnya.
E-commerce melibatkan transfer dana dan
pertukaran data elektronik, sistem manajemen dan
pengumpulan data secara otomatis. E-commerce
adalah salah satu bisnis yang paling sering digeluti
oleh masyarakat di Indonesia karena memberikan
keuntungan yang menjanjikan
Rancangan Teknologi dan Kualitas Hidup
3. Faktor Pendukung Usaha Dalam Jaringan
(Online)
a. Tentukan Barang atau Layanan yang mau dijual
b. Segmentasi Pasar
c. Klasifikasi Model Bisnisnya
d. Memilih Platform Jualan online yang sesuai
e. Tantangan Berbisnis Online
Kasus-Kasus Sosial Dunia Cyber
1. Hoaks/ Berita Palsu
2. Perundungan Siber (Cyberbully)

3. Pelanggaran Privasi
Hoaks/ Berita Palsu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
hoaks atau hoax adalah berita bohong atau berita
tidak bersumber. Hoax adalah informasi yang
sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah
benar adanya
Menurut Silverman (2015), hoax adalah sebagai
rangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan,
namun 'dijual sebagai kebenaran.
Menurut Werme (2016), hoax adalah berita palsu
yang mengandung informasi yang sengaja
menyesatkan orang dan memiliki agenda politik
tertentu. Hoaks bukan sekedar misleading alias
menyesatkan, informasi dalam fake news juga tidak
memiliki landasan faktual, namun disajikan seolah-olah
sebagai serangkaian fakta.
Jenis- Jenis Hoaks/ Berita Palsu

1. Hoaks Virus
2. Hoaks Kirim Pesan Berantai
3. Hoaks Urban Legend
4. Hoaks dapat Hadiah Gratis
5. Hoaks tentang Kisah Menyedihkan
6. Hoaks Pencemaran Nama
Ciri – Ciri Hoaks/ Berita Palsu

1. Hati-hati dengan judul yang Provokatif


2. Cermati Alamat Situs
3. Periksa Fakta
4. Cek Keaslian Foto
5. Ikut Serta ke Dalam Grup Diskusi Anti
Hoaks
Dampak Hoaks/ Berita Palsu

1. Buang-buang Waktu dan Uang


2. Pengalihan Isu
3. Penipuan Publik
4. Pemicu Kepanikan Publik
2. Perundungan Siber (Cyberbully)
Bullying jika diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia berarti intimidasi,
pelecehan, ancaman yang dilangsungkan baik
secara verbal maupun
fisik. Cyberbullying diartikan sebagai
pelecehan dan penghinaan yang dilakukan
pelaku (bully) kepada korban di dunia maya
(internet) berikut pirantinya
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan cyberbullying adalah intimidasi,
pelecehan atau perlakuan kasar secara
verbal secara terus menerus yang dilakukan
di dunia maya
Karakteristik Perundungan Siber (Cyberbully)
1. Persistent
Perangkat digital menawarkan kemampuan
untuk berkomunikasi secara langsung dan
terus menerus 24 jam sehari sehingga
tekanan dapat dilakukan terus menerus
2. Permanen
Sebagian besar informasi yang
dikomunikasikan secara elektronik bersifat
permanen dan publik
3. Sulit Diketahui
Karena guru dan orang tua mungkin tidak
mendengar atau melihat cyberbully yang
terjadi
Pencegahan Perundungan Siber (Cyberbully)
1. Selalu berperilaku sopan di dunia cyber
2. Apa yang dilakukan di internet dapat
tersimpan selamanya
3. Pikirkan dampak dari cyberbully
4. Jangan membalas aksi pelaku
5. Adukan pada orang yang dipercaya
6. Jadilah teman, jangan hanya diam
UU ITE memang belum memuat aturan perlindungan data pribadi
secara khusus. Tetapi, secara implisit UU ini mengatur pemahaman baru
mengenai perlindungan terhadap keberadaan suatu data atau
informasi elektronik baik yang bersifat umum maupun pribadi
1. Pasal 26 UU ITE
1) Penggunaan setiap informasi melalui media elektronik yang
menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas
persetujuan Orang yang bersangkutan.
2) Setiap Orang yang dilanggar haknya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat mengajukan gugatan atas kerugian yang
ditimbulkan berdasarkan Undang-Undang ini
2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang
Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3. Bunyi Pasal 15 ayat (2) PP PSTE:
“Jika terjadi kegagalan dalam perlindungan data pribadi yang
dikelola, Penyelenggara Sistem Elektronik wajib memberitahukan secara
tertulis kepada Pemilik Data Pribadi”

Anda mungkin juga menyukai