Kata media sosial seolah tak terpisahkan dari warga yang hidup di era milenial ini. Media
sosial (medsos) adalah sebuah media daring. Para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia
virtual. penggunaan media komunikasi merupakan bagian dari kehidupan kita. Macam-macam
media komunikasi kini digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan seperti
pendidikan, kesehatan, politik, ekonomi, dan lain-lain. Penggunan media komunikasi umumnya
dimaksudkan agar komunikasi yang dilakukan antara pengirim pesan dan penerima pesan dapat
berjalan secara efektif. Media yang digunakan untuk berkomunikasi umumnya meliputi tatap
muka, berbagai macam media komunikasi tradisional, dan media komunikasi modern. Pemilihan
media komunikasi yang tepat merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
komunikasi.
Selain itu, keberhasilan komunikasi juga ditentukan oleh etika karena komunikasi yang
kita lakukan melibatkan berbagai pilihan, merefleksikan nilai dan memiliki konsekuensi
tersendiri. Sebelum kita mengulas tentang etika dalam penggunaan media komunikasi, ada
baiknya kita memahami terlebih dahulu yang dimaksud dengan etika dan media komunikasi.
A. Etika
Etika adalah studi tentang nilai, apa yang lebih penting atau apa yang tidak penting, apa
yang baik atau apa yang buruk. Etika merupakan panduan atau pedoman perilaku dan norma-
norma. Prinsip-prinsip etika inilah yang menjadi dasar dalam etika komunikasi interpersonal atau
etika komunikasi antar pribadi, etika public relations, etika komunikasi bisnis, etika komunikasi
antar budaya, etika komunikasi organisasi, etika komunikasi massa, dan lain-lain.
B. Media Komunikasi
Sementara itu, yang dimaksud dengan media komunikasi adalah media yang digunakan
untuk mengirimkan pesan. Dengan kata lain, media merupakan tempat berjalannya sebuah pesan
antara komunikator dan komunikate. Fungsi utama media komunikasi adalah untuk
menyampaikan pesan. Selain itu media sosial saat ini juga telah di jadikan sebagai tempat untuk
saling mendapatkan dan menyebarkan informasi.
Namun, sayangnya akibat dari penyalahgunaan sosial media dalam menyebarkan
informasi juga berdampak pada banyaknya para pengguna yang masuk ke ranah hukum akibat
dari penyebaran informasi pada sosial media yang tidak menggunakan etika.
Namun, banyak pengguna yang ‘terperosok’ dalam memanfaatkan media sosial karena
berita yang belum terverifikasi kebenarannya. Oleh karenanya, pengguna diimbau
memperhatikan etika dalam bermedia sosial agar tidak tersandung masalah hukum karena ikut-
ikutan menyebarkan informasi.
"Ada lima pasal yang mengatur etika bermedia sosial, pasal 27 sampai pasal 30 UU ITE," ujar
Slamet, dalam seminar "Cerdas Ber-Media Sosial" di kantor Kementerian Komunikasi dan
Informatika, seperti dilansir Antara di Jakarta, Rabu (17/10).
Pasal 27:
1. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.
2. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan perjudian.
3. Setiap Orang dengan sengaja, dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
4. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman.
Pasal 28:
1. Setiap Orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan
yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.
2. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk
menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
Pasal 29:
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara
pribadi.
Pasal 30:
1. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer
dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara apapun.
2. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer
dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apapun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik.
3. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer
dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apapun dengan melanggar, menerobos, melampaui,
atau menjebol sistem pengamanan.
Tidak sedikit permasalahan sosial yang terjadi akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam
beretika dalam sosial media. Justru para pengguna terkadang dibutakan oleh berita yang tidak
benar akibat dari hasutan yang beredar pada media sosial.Dalam penggunaannya, tentu kita di
berikan kebebasan agar bisa berkomunikasi dengan siapa saja. Namun yang sering di salah
artikan disini adalah, bebas bukan berarti tanpa etika. Berikut beberapa hal penting mengenai
etika dalam menggunakan media sosial.
Mempelajari etika dalam penggunaan media komunikasi dapat memberikan beberapa manfaat,
diantaranya :