Anda di halaman 1dari 8

Nama : - Rona Miannasari (1804016018)

- Haidar Sanditia Rahma Nurissada (1804016021)

Etika komunikasi di media digital

Abstrak:

Media sosial semakin menjadi daya tarikan kepada semua individu seluruh dunia dan
membantu berkongsi maklumat penting dan berguna kepada masyarakat. Di sebalik kemajuan
internet dan, media sosial mampu memberi impak negatif kepada semua penggunanya. Pada era
milenial ini banyak sekali yang pengguna media sosial yang kurang bijak dalam
menggunakannya. Artikel ini akan membahas tentang Etika komunikasi di media digital. Media
digital ini sangat mudah mempengaruhi penggunanya dan semakin menjadi daya tarikan kepada
semua individu seluruh dunia dan membantu berkongsi maklumat penting dan berguna kepada
masyarakat. Perkembangan teknologi pada masa kini menyumbang kemudahan dalam
penggunaan saluran Internet dan menjurus dalam bidang komunikasi seharian. Antara contoh
aplikasi yang melibatkan komunikasi secara talian adalah seperti Facebook, Blog, Twitter, dan
Whatsapp. Secara umumnya, penglibatan penggunaan media sosial pada masa kini ingin melihat
apakah implikasi yang berlaku terhadap proses komunikasi dan interaksi yang mampu
mewujudkan kemudahan antara masyarakat.

- Alasan mengapa masalah itu penting

Media sosial bisa membawa dampak negatif dan positif. Alangkah baiknya apabila sedang
melakukan komunikasi pada jaringan internet menggunakan Bahasa yang sopan dan layak.
Biasakanlah untuk menggunakan Bahasa yang tepat dengan siapapun pada saat kita berinteraksi,
termasuk saat berinteraksi melalui media sosial.

Hindari Penyebaran SARA, Pornografi dan Aksi Kekerasan. Ada baiknya tidak menyebarkan
informasi yang berhubungan dengan SARA (Suku, Agama dan Ras) dan pornografi di jejaring
sosial. Sebarkanlah hal-hal yang berguna yang tidak menyebabkan konflik antar sesama pada
situs jejaring tersebut. Hindari mengupload foto – foto kekerasan seperti Foto korban kekerasan,
korban kecelakaan lalu lintas maupun fhoto kekerasan lainnya.

Periksa Kebenaran Berita, Berita yang menjelekkan orang lain sangat sering kita jumpai di
jejaring sosial. Hal tersebut kadang bertujuan untuk menjatuhkan nama pesaing dengan berita-
berita yang direkayasa. Oleh karena itu pengguna jejaring sosial dituntut untuk cerdas dalam
menangkap sebuah informasi, bila ingin ikut menyebarkan informasi tersebut, ada baiknya kita
melakukan kroscek akan kebenaran informasi terlebih dahulu.

Menghargai Hasil Karya Orang Lain, Saat menyebarkan informasi baik itu berupa tulisan, foto
atau video milik orang lain, ada baiknya kita mencantumkan sumber informasi sebagai bentuk
penghargaan untuk hasil karya seseorang.

Jangan Terlalu Mengumbar Informasi Pribadi, Dalam menggunakan jejaring sosial ada baiknya
kita sebagai pengguna harus bijak dalam menginformasikan privasi / kehidupan pribadi. Jangan
terlalu mengumbar hal-hal pribadi di jejaring sosial, apalagi sesuatu yang sensitif dan sangat
pribadi. Berawal dari media sosial sering terjadi tindak kejahatan seperti penipuan, pembunuhan,
pemerkosaan, penculikan dll.

Dampak negatifnya Susah bersosialisasi dengan orang sekitar. Karna penggunaan media sosial
membuat malas para user untuk berkomunikasi dengan dunia nyata. Hal ini memang benar
sekali, mempunya teman yang sangat aktif dalam bersosial media, dia selalu memposting apa
saja yang ia kerjakan. Namun berbeda jauh dengan kenyataan. Ornag yang aktif di sosial media
nyatanya adalah orang pendiam dan tidak banyak bergaul.

- Tujuan pembahasan

Untuk mengoptimalkan etika berkomunikasi dalam media sosial, dianjurkan agar setiap
lembaga juga dapat meberikan pengajaran bagaimana berkomunikasi dalam media sosial yang
baik dan benar melihat kemajuan jaman yang mana setiap anak sekarang menggunakan media
sosial dalam berkomunikasi dengan siapa saja dimanapun mereka berada dan kapan pun mereka
ingin berkomunikasi. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai etika berkomunikasi menjadi
sangat penting.
Menyikapi begitu banyak informasi yang masuk di halaman media sosial, harus tetap dilakukan
saring informasi. Upaya ini dapat dilakukan dengan membaca dan memahami secara utuh
informasi tersebut. Selain itu harus dilakukan kroscek informasi dengan rekan sekitar atau cari
pembanding degan media massa yang kridibel. Penting pula dipastikan manfaat informasi
tersebut, dengan catat tidak mengandung unsur sara, pornografi atau menyinggung orang lain.
Bila ingin menerima informasi di medis sosial jangan mngasu pada emosi, sebab bila hal itu
dilakukan tanpa proses filterisasi informasi justru akan dapat menjadi bomerang.

- Metode

Menggunakan Analisis data sekunder

- Temuan

Banyak masyarakat pengguna media sosial yang hanya menerima informasi secara intans,
hanya berpatokan pada informasi yang dilihat sepintas dan sudah dianggap benar, tanpa
melakukan croscek, atau pembanding dengan media resmi yang lain. Sehingga tidak cukup
hanya dengan menganggap informasi di media sosial itu menarik langsung dibagikan, tanpa
disadari bahan konten tersebut juga harus diuji ulang atau difalidasi ulang sebelum dibagikan.
Jadi hal ini sangat berkaitan dengan kemalasan melakukan cek dan ricek. Untuk itulah
pentingnya cek dan cek lagi, koreksi hingga meningkatkan kecermatan dalam penggunaan
bahasa. Sekali lagi, indikator akurasi yang pokok adalah sumber berita yang jelas dan adanya
data-data yang mendukung.

Tidak hanya oleh pengguna media sosial, bahkan kasus akurasi yang muncul pada sejumlah
media konvensional saat ini, disebabkan karena minimnya cek-ricek, hingga kelalaian
pencantuman sumber berita. Kelalaian pencantuman sumber berita dapat mengakibatkan berita
yang disajikan tidak dapat diverifikasi di lapangan.

Masyarakat harus bisa memahami konten terkait informasi yang tersebar di media sosial. dalam
memahami konten ini juga butuh banyak informasi pembanding, walau tidak dipungkiri saat ini
masih banyak masyarakat yang rendah dalam hal literasi, bahkan kadang ada masyarakat yang
hanya memahami konten secara sepintas.
- Kesimpulan

Masyarakat harus bijak menggunakan media sosial. Namun relitas saat ini masih banyak
masyarakat yang kurang jeli dalam menerima informasi. Hal ini tentu membahayakan, terlebihs
aat ini sudah ada UU ITE yang mengatur terkait permasalahan di media sosial.Perlunya
pengetahuan yang lebih aplikatif tentang etika komunikasi dalam media sosial lainnya yang terus
berkelanjutan melihat kemajuan teknologi dan informasi sangat pesat. Untuk mengoptimalkan
etika berkomunikasi dalam media sosial, dianjurkan agar setiap lembaga juga dapat meberikan
pengajaran bagaimana berkomunikasi dalam media sosial yang baik dan benar melihat kemajuan
jaman yang mana setiap anak sekarang menggunakan media sosial dalam berkomunikasi dengan
siapa saja dimanapun mereka berada dan kapan pun mereka ingin berkomunikasi. Oleh karena
itu, pengetahuan mengenai etika berkomunikasi menjadi sangat penting.

Pengantar

Penyebaran berita palsu membuat benalisasi kebohongan, viral lebih penting daripada kualitas
informasi dan etika ,karena pada era zaman sekarang ini dan stigma dari masyarakat umum
media sosial sudah menjadi tempat mengungkapkan amarah, kebencian, caci maki, penghinaan,
cyber bullying, dan proses komunikasi dalam kategori anti komunikasi lainnya. Tidak terbatas
pada masalah politik dan sosial, juga pada masalah agama, SARA, bahkan masalah pribadi
sekalipun turut meramaikan ruang di media sosial.

Padahal, media sosial sejatinya dapat menjadi wahana untuk mendudukkan proses dialog yang
sehat dalam berkomunikasi agar terwujud harmonisasi. Media sosial sejatinya menempatkan
proses dialog dalam berkomunikasi dan menciptakan ruang untuk menciptakan diseminasi
gagasan secara rasional dan menyejukkan. Dengan demikian, diperlukan kajian etika komunikasi
untuk mencari standar etika apa yang harus digunakan oleh komunikator dan komunikan dalam
menilai di antara teknik, isi dan tujuan komunikasi di media sosial.

- Fakta Literatur

Komunikasi di media sosial sering dilakukan dengan menggunakan bahasa tidak baku. Salah
satu penyebabnya yakni di dunia maya sering tidak jelas siapa lawan komunikasi kita dan di
mana posisinya walaupun banyak juga orang yang sudah berinteraksi dan bertemu di dunia
nyata, dan berlanjut komunikasi ke dunia maya (media sosial). Bahasa di media sosial bukanlah
bahasa resmi sebagaimana menulis artikel karya ilmiah, makalah, jurnal, skripsi dan tesis. Sangat
sedikit dan hampir tidak pernah ada pengguna media sosial menulis status sesuai dengan Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD) padahal penulisan yang baku sangat penting dilakukan karena
terkait dengan etika dalam berkomunikasi sesama pengguna media sosial.
Media sosial tampil menjadi media baru yang melahirkan berbagai konsekuensi kehidupan. Pada
dasarnya, media sosial bukanlah media baru bagi proses interaksi dan komunikasi dalam
masyarakat. Yang membuat media sosial seakan menjadi media baru yakni saat kita meninjau
media sosial masa lalu dan masa kini dari aspek orientasi penggunaan dan aspek kelas sosial
penggunanya.

- Tujuan penulisan

Pada saat melakukan komunikasi dengan memanfaatkan media sosial, biasanya banyak yang
cenderung melupakan etika dalam berkomunikasi. Hal ini di buktikan dengan banyaknya kata-
kata kasar yang kerap kali muncul pada saat melakukan percakapan melalui jejaring sosial, baik
yang sengaja dan tidak sengaja.

Alangkah baiknya apabila sedang melakukan komunikasi pada jaringan internet menggunakan
Bahasa yang sopan dan layak. Biasakanlah untuk menggunakan Bahasa yang tepat dengan
siapapun pada saat kita berinteraksi, termasuk saat berinteraksi melalui media sosial.

- Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan saat menggunakan media sosial

2. Untuk mengetahui jenis media sosial yang digunakan anak milenial

3. Literatur review

Kencenderungan dalam studi ini merujuk pada praktik etika di masyarakat yang berkaitan
dengan komunikasi, interaksi sosial, perilaku media massa, dan opini publik diharapkan dapat
mencerminkan ikatan normatif religius. Untuk menghadapi era yang penuh dengan tantangan
kompleks seperti saat ini karena majunya dunia teknologi, informasi, dan komunikasi, sudah
seyogyanya sendi-sendi etika harus dijaga dan terus diupayakan eksistensinya. Hal ini terkait
dengan pemahaman pengguna media digital tentang penggunaan media digital tersebut secara
positif dan bertanggung jawab, disertai dengan cara berkomunikasi secara daring dengan aman.

Etika berkenaan dengan kebiasaan hidup yang baik dan dapat menjadi alat kontrol di dalam
melakukan suatu tindakan. Etika saat penggunaan diksi yang tepat saat berkomunikasi, tidak
menyinggung orang lain, dan tidak memberikan informasi bersifat rahasia. Implikasi yang
dimaksud bertujuan tidak hanya pengembangan keilmuan, tetapi juga pembentukan kepribadian,
kemandirian, keterampilan sosial, dan karakter.

4. Metode

Kemajuan teknologi yang pesat di bidang komunikasi telah melahirkan banyak inovasi dan
gagasan baru, ide yang bertujuan untuk memudahkkan proses komunikasi, manusia menjadi
lebih efektif. Komunikasi melalui media sosial mempermudah proses komunikasi. Maka dari itu
gunakan medsos dengan baik agar tidak terjadi seperti berikut :
1. Pergunakan bahasa yang tepat dengan siapa kita berinteraksi.Perlu kiranya kita memahami
dengan siapa kita berinteraksi
2. Hargai privasi atau rahasia-rahasia orang lain dengan tidak mengumbarnya di media sosial,
sekalipun dengan tujuan bergurau atau bercanda.

3. Memperhatikan “waktu” ketika akan mengirim pesan.

4 .Tidak berbicara dan membagi konten yang memiliki unsur SARA dan PornografiHindari
berbicara ataupun menuliskan kalimat bercandaan yang memiliki unsur SARA ( Suku, Agama
dan Ras ) serta pornografi.

- Proses pengumpulan data dengan menggunakan analisis data sekunder

5. Hasil/result

- Tampilkan semua data-data/informasi yang menjadi fokus penelitian :


Komunikasi merupakan keterampilan paling penting dalam hidup kita. Seperti halnya
bernafas, banyak orang beranggapan bahwa Komunikasi sebagai sesuatu yang otomatis terjadi,
sehingga orang tidak tertantang untuk belajar berkomunikasi secara efektif dan beretika. Hal
yang paling penting dalam komunikasi, bukan sekadar pada apa yang dikatakan, tetapi pada
karakter kita dan bagaimana kita mentransfer pesan serta menerima pesan. Komunikasi harus
dibangun dari diri kita yang paling dalam sebagai fondasi integritas yang kuat. Komunikasi
merupakan suatu hal yang amat penting dalam kehidupan manusia. Kita tidak bisa, tidak
berkomunikasi. Kita belajar menjadi manusia melalui komunikasi. Komunikasi sudah
merupakan kebutuhan manusia, bahkan kesuksesan seseorang sekarang ini, lebih banyak
ditentukan pada kemampuan dia berkomunikasi.
Komunikasi melibatkan interaksi antar anggota masyarakat. Dalam interaksi diperlukan norma-
norma atau aturan-aturan yang berfungsi untuk pengendalian yang tujuannya adalah untuk
tercapainya Ketertiban dalam masyarakat. Salah satu, upaya mewujudkan tertibnya masyarakat
adalah adanya etika komunikasi yakni kajian tentang baik buruknya suatu tindakan komunikasi
yang dilakukan manusia, suatu pengetahuan rasional yang mengajak manusia agar dapat
berkomunikasi dengan baik. Komunikasi menandakan pula adanya interaksi antar -anggota
masyarakat, karena komunikasi selalu melibatkan setidaknya dua orang. Dalam interaksi selalu
diperlukan norma-norma atau aturan-aturan yang berfungsi untuk pengendalian atau social
control. tujuannya untuk menciptakan masyarakat yang tertib. Salah satu bentuk untuk
mewujudkan tertibnya masyarakat adalah adanya etika, yakni filsafat yang mengkaji baik-
buruknya suatu tindakan yang dilakukan manusia.

7. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas, adapun kesimpulan yang ada bahwasanya etika komunikasi
dalam menggunakan media sosial, khususnya Instagram sangatlah diperlukan. Hal ini dapat
meminimalkan sesuatu negatif dari tanggapan dan cara pandang seseorang pembaca atau
masyaratat. Selain itu, setiap gambar atau foto yang diupload haruslah dipilih yang dapat
dipublikasikan dan yang menjadi koleksi pribadi. Etika komunikasi dalam media sosial memang
sangat diperlukan, baik tuk mengupload gambar, menuliskan status ataupun memberikan
komentar. Hal yang anda lakukan di ranah publik itu bersifat sosial. Semua khalayak masyarakat
terbuka dan berhak memberi komentar ataupun hal positif atau negatif lain tanpa ada batasnya.
Perlunya pengetahuan yang lebih aplikatif tentang etika komunikasi dalam media sosial
lainnya yang terus berkelanjutan melihat kemajuan teknologi dan informasi sangat pesat. Untuk
mengoptimalkan etika berkomunikasi dalam media sosial, dianjurkan agar setiap lembaga juga
dapat meberikan pengajaran bagaimana berkomunikasi dalam media sosial yang baik dan benar
melihat kemajuan jaman yang mana setiap anak sekarang menggunakan media sosial dalam
berkomunikasi dengan siapa saja dimanapun mereka berada dan kapan pun mereka ingin
berkomunikasi. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai etika berkomunikasi menjadi sangat
penting.

Anda mungkin juga menyukai