Anda di halaman 1dari 3

LITERASI MEDIA DIGITAL

Visi (prospek kedepannya)


Seperti yg kita ketahui bersama bahwa media digital zaman sekarang semakin
berkembang, yang mana hampir seluruh masyarakat menggunakan media sosial dan
internet sebagai sumber pencarian informasi dan bahkan kita dapat bersosialisasi
melalui media digital. Dengan maraknya media digital sehingga dimana berita-berita
maupun informasi dengan mudah didapatkan dan kita tidak bisa memilah mana
informasi yang benar dan mana informasi yang tidak benar adanya. Oleh karena itu,
Saya akan mengadakan sosialisasi mengenai literasi media digital.

Literasi media digital juga bisa dikatakan sebagai pengetahuan mengenai bagaimana
media berfungsi dalam masyarakat.

Sosialisasi juga sangat penting dalam hal edukasi dan menambah ilmu. Semakin
banyak ilmu yang didapat oleh masyarakat, semakin berhati-hatilah mereka dalam
membaca informasi dan berita yang mereka dapat, serta mereka menjadi lebih teliti
sebelum menyebarluaskan berita yang baru saja mereka dapatkan

Tahun ini sudah memasuki era digital, yang mana hampir seluruh masyarakat menggunakan
media sosial dan internet sebagai sumber pencarian informasi dan bersosialisasi. Sampai titik
dimana berita-berita maupun informasi yang didapat sangat banyak dan tidak bisa memilah mana
informasi yang benar dan mana informasi yang tidak benar adanya. Maka dari itu, disini saya
akan membahas topik mengenai literasi media digital dan apakah penting untuk masyarakat.

Masyarakat saat kini, baik anak-anak maupun orang dewasa, tumbuh dengan lebih banyak akses
ke media dan teknologi. Sebelum memasuki taman kanak-kanak pun, jika dilihat dari kebiasaan
sehari-hari, anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu mereka dengan media televisi. Sekitar
setengah dari semua bayi dan balita di bawah usia dua jam pun juga ikut menonton minimal 2
jam acara televis per hari.

Tak mau kalah lagi, saat ini juga sudah ada aplikasi Youtube dan online tv streaming lainnya
yang memudahkan akses masyarakat dalam mencari hiburan. Selain itu, informasi dan berita
juga mudah didapatkan di internet. Terutama kaum muda atau remaja yang bisa diketahui dan
dilihat di kehidupan sehari-harinya lebih banyak menggunakan internet dan media sosial.
Di zaman kini, masyarakat harus bisa "membaca" dan "menulis" pesan menggunakan simbol
dalam berbagai bentuk. Tentu hal tersebut harus menunjukkan bagaimana media massa, media
sosial, budaya populer, dan teks media digital dapat digunakan untuk mendukung pengembangan
keterampilan membaca, menulis, berbicara, mendengar, dan cara berkomunikasi seseorang.

Remaja berkomunikasi dan terlibat satu sama lain dengan dunia yang lebih luas melalui media
sosial. Kaum muda secara aktif memanipulasi media digital untuk berpartisipasi dalam
kehidupan sosial dan budaya, untuk mengejar minat mereka dan untuk mengekspresikan diri
mereka secara online.

Bagi masyarakat, khususnya remaja, mengunggah, menghubungkan, berbagi dan mencari adalah
salah satu cara bagaimana mereka bersosialisasi di lingkungan sekitar, seperti contoh sosial
media. Sosial media digunakan untuk mengeksplorasi dan menemukan informasi dan
pengetahuan yang dapat diakses secara online, memungkinkan mereka untuk mengejar minat
mereka, untuk mengekspresikan diri mereka kepada publik dan menyelesaikan masalah yang
relevan dengan kehidupan mereka.

Akan tetapi, semakin canggihnya teknologi sehingga pesan maupun berita yang didapat sangat
mudah dan cepat, tak lepas dari banyaknya informasi yang tidak benar atau hoaks. Seseorang
mampu menyebarluaskan berita yang tidak terbukti kebenarannya hanya dalam hitungan detik
dan tersebar luas di ranah publik. Hal ini bisa mengakibatkan penyebarluasan informasi hoaks
yang telah didapat, sehinggamasyarakat yang mengetahui bisa salah informasi.

Berita maupun informasi hoaks sangat penting untuk di cegah. Di Indonesia sendiri, media telah
berkembang sangat pesat sehingga hampir seluruh masyarakat di Indonesia menggunakan sosial
media. Otomatis, hampir semua berita hoaks telah menyebar di masyarakat luas. Jika masyarakat
mudah percaya tanpa adanya penelusuran lebih lanjut, ini akan membuat masyarakat hanya
tertuju kepada berita hoaks tersebut tanpa melihat berita yang benarnya seperti apa. Maka dari
itu, literasi media digital sangat penting.

Sebelum menjabarkan literasi media digital, literasi sendiri memiliki arti. Pengertian literasi
secara umum adalah kemampuan individu mengolah dan memahami informasi saat membaca
atau menulis. Literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis, oleh karena itu, literasi tidak
terlepas dari ketrampilan bahasa yaitu pengetahuan bahasa tulis dan lisan yang memerlukan
serangkaian kemampuan kognitif, pengetahuan tentang genre dan kultural.

Lalu, apa yang dimaksud dengan literasi media digital?

Literasi media berasal dari bahasa inggris yaitu media literacy. Literasi media merujuk kepada
kemampuan khalayak yang terbuka terhadap media dan pesan media massa dalam konteks
komunikasi massa. James W. Potter merupakan seorang penulis yang mendefinisikan literasi
media sebagai satu perangkat perspektif dimana kita secara aktif memberdayakan diri kita sendiri
dalam menafsirkan pesan-pesan yang kita terima dan bagaimana cara mengantisipasinya. Selain
itu, ahli lainnya yaitu McCannon mengartikan literasi media sebagai kemampuan secara efektif
dan secara efesien memahami dan menggunakan komunikasi massa. Jika disimpulkan, literasi
media digital merupakan kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan
mengkomunikasikan isi pesan media. Dari definisi itu dipahami bahwa fokus utamanya berkaitan
dengan isi pesan media. Literasi media digital juga bisa dikatakan sebagai pengetahuan
mengenai bagaimana media berfungsi dalam masyarakat.

Dalam mempelajari media digital, masyarakat belajar menggunakan teknologi digital, alat
komunikasi, dan internet. Ketika seseorang mengembangkan keterampilan literasi digital
mereka, mereka juga berusaha untuk meningkatkan kapasitas dalam diri mereka untuk
mengetahui apa yang mereka cari, informasi apa yang harus diabaikan atau dibuang, dan
bagaimana mereka mengidentifikasi terkait apa saja informasi yang dapat berguna bagi
sekitarnya. Mereka juga belajar cara membuat, berkolaborasi, dan berkomunikasi secara efektif
serta memahami bagaimana dan kapan teknologi digital paling tepat digunakan.

Literasi media digital juga bisa dilakukan dengan adanya sosialisasi terkait media digital. Hal ini
akan lebih mudah jika dilihat dari persentase minat masyarakat terhadap seminar yang menarik.
Mahasiswa biasanya, menyukai seminar dan lebih banyak hadir dalam bebagai seminar menarik.
Dari hal tersebut, sosialisasi bisa dilakukan dengan targetnya mahasiswa sehingga mahasiswa
bisa berperan sebagai agen perubahan dengan menyebarkan ilmu yang telah didapat pada saat
seminar. Selain mahasiswa, masyarakat juga bisa diajak untuk turut serta menjadi peserta dalam
seminar sosialisasi tersebut. Jika sosialisasi dilakukan dengan benar, masyarakat akan mengubah
pola pikirnya dalam menggunakan media dan menyebarkan berita.

Sosialisasi juga sangat penting dalam hal edukasi dan menambah ilmu. Semakin banyak ilmu
yang didapat oleh masyarakat, semakin berhati-hatilah mereka dalam membaca informasi dan
berita yang mereka dapat, serta mereka menjadi lebih teliti sebelum menyebarluaskan berita
yang baru saja mereka dapatkan. Edukasi media digital sangat penting terutama di negara
Indonesia yang menduduki peringkat ke tiga pengguna media sosial terbanyak di dunia. Hal ini
tentu mencemaskan jika masyarakat belum mendapat edukasi yang benar terkait penyebarluasan
berita yang belum tentu benar faktanya.

Dari paparan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa literasi media digital sangat penting. Hal ini
dikarenakan masih banyak pengguna internet yang belum mendapatkan ilmu dan edukasi terkait
penyaringan berita dan informasi. Dengan adanya beberapa sosisalisasi ke berbagai daerah ranah
masyarakat ini diharapkan mampu memperluas pola pikir masyarakat Indonesia dalam
memperoleh dan menyebarluaskan informasi.

Anda mungkin juga menyukai