Anda di halaman 1dari 18

POLA DAKWAH DI ASIA BARAT DAN AFRIKA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Sejarah Dakwah

Dosen Pengampu : Aliyudin, S.Ag., M.Ag.

Disusun Oleh :

Almira Jannah Widiawati (1194040014)


Candra Irawan (1194040025)
Dikha Alhafiz (1194040033)
Donna Zahrah Humaira (1194040035)
Firman Maulana Sidik (1194040044)
Hamdhan Arif Trimahturi (1194040048)

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021 M / 1442 H
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Rasulullah Sallallahu `alaihi wasallam,
keluarga, para sahabat, tabi’in tabi’atnya dan seluruh umatnya sampai akhir zaman yang
patuh dan taat kepada ajarannya. Ᾱmīn.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Dakwah,
yaitu membahas tentang Pola Dakwah Islam di Asia dan Afrika

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Aliyudin, S.Ag., M.Ag. selaku
dosen pengampu, serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang dapat membangun sebagai bahan masukan untuk penulis di masa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat umumnya bagi pembaca dan
khususnya bagi kami sebagai penulis. Ᾱamiīn

Bogor, 01 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dakwah Islam di Asia
1. Proses Islamisasi......................................................................................5
2. Khulafaur Rasyiddin................................................................................6
3. Dinasti Umayyah dan Dinasti Abasiyyah................................................7
4. Kawasan Asia Barat.................................................................................9
B. Dakwah Islam di Afrika
1. Proses Islam Masuk Afrika....................................................................12
2. Perkembangan Islam di Afrika...............................................................13
3. Kelebihan dan Tantangan Dakwah di Afrika.........................................16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang menjadi rahmatan lil‘alamin. Kemunculannya pada
sekitar abad ke-6 Masehi telah membawa perubahan besar pada masyarakat di sekitarnya.
Bangsa Arab yang semula bodoh dan terbelakang berubah menjadi bangsa yang kuat dan
maju.
Hanya berselang seabad setelah kemunculannya, wilayah Islam telah
membentang dari India sampai ke Spanyol. Islam membawa kebudayaan serta peradaban.
Bahkan, kemajuan yang dicapai negara-negara Barat saat ini merupakan hasil rintisan
ilmuwan-ilmuwan Islam pada masa itu.
Islam merupakan agama yang tersebar dipertengahan bumi ini yang terbentang
dari tepi laut Afrika sampai laut pasifik selatan, dari padang rumput siberia sampai ke
pelosok Asia Tenggara, bangsa Barbar di Afrika Barat, Sudan, Afrika Timur yang
berbahasa Swahili, bangsa Arab Timur Tengah bangsa Turki, Irania, bangsa Turki dan
Persia yang tinggal di Asia Tengah .dari sisi latar etnis, bahasa, adat, organisasi politik,
dan pola kebudayaan dan teknologi mereka menampilkan keragaman kemanusiaan,
namun Islam menyatukan meraka. Meskipun seringkali tidak menjadi totalitas kehidupan
meraka, namun Islam terserap dalam konsep, aturan keseharian, memberikan tata ikatan
kemasyarakatan, dan memenuhi hasrat mereka meraih kebahagiaan hidup. lantaran
keragaman tersebut, Islam berkembang menjadi keluarga terbesar ummat manusia .
Dalam kajian makalah kali ini kami akan memfokuskan pembahasan tentang
sejarah masuknya Islam di Afrika dan Asia, yang di dalamnya terdapat beberapa
kawasasan atau wilayah jajahan/dakwah Islam ke berbagai kerajaan di wilayah-wilayah
Afrika dan Asia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perkembangan Pola Dakwah Islam di Asia?

2. Bagaimana Perkembangan Pola Dakwah Islam di Afrika?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Perkembangan Pola Dakwah Islam di Asia

2. Untuk Mengetahui Perkembangan Pola Dakwah Islam di Afrika


BAB II
PEMBAHASAN

A. DAKWAH ISLAM DI ASIA

1. PROSES ISLAMISASI

Proses islamisasi kawasan Asia Barat dimulai sejak abad ke-7. Proses ini terdiri dari
tiga fase Khalifah (kahalifahurrasidyn), Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah. Berangkat
dari ketiga fase ini islam dikenal sampai saat ini.

Negara-negara yang termasuk wilayah Asia Barat adalah Arab Saudi, Kuwait, Yaman,
Afganistan, Oman, Qatar, Aden, Irak, Iran, Yordania, Uni emirat arab, Bahrain, Libanon,
Israel, semua Negara tersebut beragam Islam kecuali (Israel, Libanon Dan. Kekuasaan Asia
Barat adalah merupakan bagian integral dari kekuasaan Turki Usmani sebelum datang bangsa
Eropa, yaitu Inggris dan Prancis. Sebenarnya system perekonomian Asia Barat sangatlah
beragam seperti kulit, sutra,  sulaman buat perak dan emas, padi-padian, kapas, buah-buahan,
zaitun, dan yang paling mendominasi adalah minyak bumi. Proses Islamisasi kawasan Asia
Barat untuk masa modern sebenarnya dilakukan oleh Muhammad Ibn Su’ud yang terikat
dengan gerakan Wahabinya. Berkat jasanya kawasan Asia Barat dapat diintegrasikan padahal
pada awalnya secara politik wilayah ini tercerai berai, merupakan wilayah pinggiran
(terpencil) dalam posisinya sebagai poeradaban kuno, masyarakat penggembala, sebagai
negeri perkemahan dan oasis (kabilah-kabilah).

Mazhab yang dianut kebanyakan mazhab hambali, namun secara otoritatif dinyatakan
bahwa tidak berkeberatan terhadap aliran dan mazhab Sunni selama cocok dengan keadaan
dan atas perintah raja yang otoritas. Dan selain itu juga ada mazhab syi’ah. Mengapa
dikatakan Muhammad Ibn Su’udlah yang menyatukan jazirah arab, karena Arab Saudi tidak
pernah dijajah oleh Inggris dan Prancis, walaupun pada akhirnya secara de facto sudah dalam
bayang-bayang bangsa barat.
2. KHULAFAUR RASYIDDIN

 Abu Bakar Ash Sidiq (632-634 M)

Dalam pemerintahan Abu Bakar hanya dua tahun lamanya itu Islam sangat diperkuat
kedudukannya. Pertama-tama Abu Bakar berusaha untuk mengumpulkan semua wahyu
Tuhan, yang selama nabi Muhammad SAW hidup hanya berupa hafalan dan tulisan ayat-
ayat yang lepas saja dan tersebar letaknya. Usaha pengumpulan ini ditugaskan kepada
Zaid bin Tsabit. Dalam pemerintahan Abu Bakar ada beberapa yang dikerjakan antara
lain:
a.    Riddat atau menaklukan orang yang murtad.
b.    Pemberantasan nabi-nabi palsu.
c.    Perluasan daerah sampai ke Mesopotamia dan Persia.

 Umar Bin Khattab (634-644 M)

Pemerintahan Umar menambah perkembangan baru di dalam kedudukan agama Islam.


Tindakan-tindakan Umar antara lain :

a. Mengadakan tarikh atau tahun Islam. Agama Islam tadinya belum mempunyai atau
tahun sendiri. Maka tindakan Umar sangtlah bermafaat bagi umatnya.

b. Perlusan daerah. Usaha Umar memperluas daerahnya antara lain : Siria, Palestina,
Armenia, Daerah Laut Kaspia, Mesir dan sebagian besar pantai Utara Afrika.

 Utsman Bin Affan (644-656 M)

Ustman terpilih oleh dewan khalifah karena ia adalah salah seorang dari orang-orang
pertama masuk Islam. Adapun peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama
pemerintahan Ustman adalah:

a. Membukukan Al-Qur’an. Dalam membukukan Al-Qur’an ini Zaid bin Tsabit yang
memegang peranan penting.

b. Perluasan daerah. Dari Persia ke utara dan ke Timur sampai ke batas India dan dari
Mesir ke Barat untuk merebut berbagai daerah di sekitar Laut Tengah.

c. Mesir memberontak terhadap khalifah Ustman karena tidak puas terhadap


pemerintahannya.
 Ali Bin Abi Thalib (656-661 M)

Ali di angkat sebagai khalifah karena terbunuhnya Ustman. Pada pemerintahan Ali ibu
kota di pindah ke Kufa. Pada khalifah Ali banyak mendapatkan perlawanan dari antara
lain dari Aisyah dan perlawanan dari kaum Umayyah. Sewaktu Ali mendengar bahwa
Muawiyyah akan berontak ia segera membawa laskarnya ke Syria. Pada tahun 657 M
terjadilah pertempuran di Siffin selama tujuh hari. Adapun akibat dari perang tersebut
adalah :

a. Ada dua khalifah yaitu khalifah Ali bin Abithalib dan khalifah Muawiyyah.

b. Timbul golongan Kharijiyah.

c. Ali terbunuh dalam peperangan.

3. DINASTI UMAYYAH DAN DINASTI ABASIYYAH

 Pemerntahan Bani Umayyah (661-750 M)

Dengan meninggalnya Ali maka dapat dikatakan kekuasaan berada dalam tangan
Muawiyyah sepenuhnya, dan mulailah pemerintahan Umayyah. Pemerintahan
Muawiyyah berjalan lancar, memang Muawiyyah terkenal sebagai orang yang sungguh-
sungguh cakap memerintah dari keadaan yang kacau terbentuklah masyarakat Islam yang
teratur, tentram. Ia dapat menanam disiplin yang keras. Pemerintahan Umayyah
berlangsung sampai tahun 750 M. Di dalam masa ini timbullah kebudayaan Islam yang
sebenarnya. Para khalifah beserta pegawai dan keluarganya tetap terdiri atas orang-orang
Arab. Bahasa tetap bahasa Arab, tetapi kebudayaannya tidak lagi kebudayaan Arab.

Sejak perluasan daerah di luar jazirah Arab maka orang-orang berkenalan dengan
berbagai macam kebudayaan yang jauh lebih tinggi dari pada kebudayaannya,
diantaranya ada kebudayaan yang telah lebih tua (di Syria, Mesopotamia, Persia, Mesir ).
Dalam menghadapi kebudayaan-kebudayaan ini Islam bersikap sangat lapang, sehingga
dapat menerima sebanyak-banyaknya. Dengan demikian maka timbullah kebudayaan
Islam yang tinggi sekali tingkatnya dan kemudian berkembang menjadi kebudayaan
dunia. Dalam pemerintahan Umayyah terdapat peristiwa-peristiwa penting antara lain:
a. Kedudukan Khalifah menjadi turun temurun.

b. Perluasan daerah kekuasaan. Daerah Islam di perluas, di timur sampai ke


Afghanistan dan Punjab, di utara sampai ke Turkestan dan Asia Kecil, di barat
sampai ke Spanyol.

c. Terkumpulnya kitab-kitab Hadits.

 Pemerintahan Bani Abbasiyyah (750-1258 M)


Pemerintahan Abbasiyyah berpusat di Baghdad dan pada pemerintahan ini merupakan
zaman emas di dalam sejarah Islam, Islam berkembang menjadi kebudayaan dunia. Seni,
ilmu dan filsafat dari Iran, India dan Yunani di selidiki dan diterjemahkan dan diolah
untuk kemudian di kembangkan sebagai hasil peradaban Islam. Di dalam lapangan agama
telah masuk ajaran atau sitem fisafat dan tasawwuf, sehingga cara-cara untuk meluaskan
ajaran agama telah brtambah luas juga. Waktu kekuasaan Abasiyyah terbagi menjadi 4
masa, yaitu :

a. 750-861 M : Para khalifah adalah tokoh-tokoh yang kuat dan cakap. Diantaranya
yang sangat terkenal adalah Khalifah Harun Al-Rasyid, yang dihubungkan dengan
cerita Alflaila wa laila (1001 malam),dan anaknya Khalifah Al-Ma’mun.

b. 861-945 M : Khalifah-khlifah lemah dan kurang cakap. Mereka tenggelam di dalam


kemewahan. Mereka memerlukan tangan besi yaitu dari orang-orang Turki. Khalifah
ini tidak berbuat apa-apa, maka dalam prakteknya kekuasaan sepenuhnya jatuh pada
tangan kepala-kepala barisan pengwal itu, yang kemudian menamakan diri Amir Al-
Umara atau amir dari para amir.

c. 945-1055 M : Timbulnya suku Buyia yang berasal dari Persia, menjadi kepala
pemerintahan. Khalifah hanya dalam nama saja masih memerintah.

d. 1055-1258 M : Timbulnya bangsa Seldsyuk, campuran Turki dan Mongol sebagai


pemegang kekuasaan. Dengan gelar sultan mereka mengepalai pemerintahan. Masa
menghadapi keruntuhan ini mengalami segi kejayaan terutama dalam ilmu dan
tasawwuf. Seorang wasir, Nizam al-Mulk mendirikan perguruan tinggi di Baghdad
yang menjadi pusat ilmu pengetahuan. Salah satu guru besarnya ialah Imam al
Ghazali, salah seorang penegak tasawwuf dalam Islam yang mashur di timur dan di
barat sampai sekarang.

4. KAWASAN ASIA BARAT

 Arab Saudi

Kerajaan Arab Saudi diproklamasikan secara resmi oleh Abdul Aziz bin Abdurrahman
as-Sa’ud pada tahun 1932. Kerajaan ini meliputi 80% wilayah Jazirah Arab yang terdiri
dari empat wilayah geografis dan budaya. Sebagai tempat lahirnya agama Islam, Arab
Saudi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan agama Islam,
yaitu :

a. Sebagai tempat lahirnya Islam, khususnya Mekah dan Madinah;

b. Sebagai pusat ilmu pemngetahuan Islam sejak zaman klasik samapi zaman modern;

c. Sebagai tempat lahirnya konstitusi Negara Islam yang dikenal dengan Misaq
Madinah (Piagam Madinah) di Madinah;

d. Sebagai tempat lahirnya seorang tokoh pembaru yang sangat berjasa terhadap umat
Islam di seluruh dunia, yaitu Muhammad bin Abdul Wahab;

e. Banyak membantu dunia Islam dalam bidang perekonomian.


Arab Saudi mempunyai sumbangan yang penting dalam bidang pendidikan. Pada periode
wal Islam, Kota Mekah dan madinah merupakan pusat ilmu agama Islam. Umat Islam
dari seluruh dunia mempelajari agama Islam di kota ini. Lebih dari itu, Arab saudi
memiliki peranan penting dalam menyulut kebangkitan negara-negara muslim yang
terjajah untuk melepskan diri dari penjajahan, termasuk Indonesia. Dewasa ini, Arab
saudi telah berdiri beberapa universitas yang besar, yaitu Universitas King Sa’ud di
Riyadh, Universitas Perminyakan dan Mineral di Zahran yang merupakan perguruan
tinggi perminyakan paling modern dan lengkap di seluruh dunia, Universitas King Abdul
Aziz di Jedah, Universitas Ummul-Qura di Mekah dan universitas Madinah di Madinah.
Penduduk Arab Saudi kesemuanya muslim. Berdasarkan data pada tahun 2001 jumlah
penduduk Arab Saudi adalah 21.500.000 jiwa.

 Irak
Irak ditaklukkan oleh tentara Arab Islam pada tahun 633-637 dengan membawa bahasa
Arab dan ajaran Islam. Penyebaran agama islam dipusatkan di kota kembar Basrah Kufah
yang dibangun pada masa Khalifah Umar bin Khottab. Khlaifah Umar bin Khattab
mengirim Abu Musa al-Asy’ari ke Basrah dan Abdullah bin mas’ud ke Kufah. Ulama-
ulama dari Madinah juga berdatangan ke kota ini. Pada masa bani Abbasiyah, pusat
pemerintahan Islam berada di Bagdad, yaitu sejak tahun 750-1258.Kota ini dibangun oleh
Abu Ja’far al-Mansur.Kerajaan bani Abbasiyah berakhir setelah Bagdad dihancurkan
Hulagu Khan.Pada tahun 1258.pada tahun 1401, Irak dikuasai Timur Lenk. Pada tahun
1508, Irak dikuasai oleh Kerajaan Safawi Persia di bawah pimpinan Isma’il Safawi dan
pada tahun 1683 dikuasai oleh Kerajaan Turki Usmani.

 Iran
Sejarah Iran dimulai pada tahun 637, pada waktu invasi Arab menggantikan agama
Zoroaster dengan Islam. Meskipun memeluk Islam, bangsa Iran tetap mempraktikkan
tradisi mereka. Selama seribu tahun, Iran menjadi wilayah kekhalifahan. Selama itu pula,
Iran memberikan andil yang luar biasa pada perkembangan sastra, seni, arsitektur,filsafat,
matematika, astronomi, kedokteran, dan ilmu-ilmu Islam lainnya. Setelah revolusi Iran
berubah dari sistem kerajaan menjadi sistem republik Islam. Sistem republik Islam iran
berlandaskan konsep wilayah al-faqih, yaitu kekuasaan tertinggi di tangan ulama yang
mampu memimpin sertta disetujui mayoritas umat. Pemegang kekuasaan ini disebut wali
faqih atau rahbar. Wali faqih yang pertama adalah Ayatullah Khoeini. Untuk jajaran
eksekutif, kekuasaan tertinggi dipegang oleh residen yang dipilih langsung oleh rakyat.
Dalam bidang ilmu pengetahuan, Iran melahirkan banyak tokoh besar. Tokoh-tokoh itu
adalah al-Biruni, Umar Khayyam, Abu Bakar al-Juwaini, Ibnu Sina, Gazali, Bukhari,
Muslim dan Abu Hanifah. Jumlah penduduk Iran pada tahun 2001 adalah 64.650.00
jiwa.Dari jumlah itu 95% adalah penganut Syiah.Sisanya menganut Sunni dan agama
minoritas lainya.

 India

Sebelum meraih kemerdekaanya dari Inggris pada tahun 1947, wilayah India meliputi
wilayah-wilayah yang kita kenal sebagai Pakistan, India, dan bangladesh saat ini.
Masuknya Islam ke India terjadi dalam tiga gelombang yang terpisah.Orang Arab masuk
pada abad ke-8, orang Turki pada awal abad ke-12, dan orang Afgan pada abad ke-16.

 Pakistan

Keunikan Pakistan dibandingkan negara-negara muslim lainnya adalah dalam hal


hubungannya dengan Islam. Pakistan satu-satunya negara muslim yang didirikan atas
nama Islam. Munculnya negara Pakistan berawal dari gerakan Aligarh yang dipimpin
Sayyid Khan untuk memperjuangkan identitas politik yang terpisah bagi kaum muslim di
India. Budaya keilmuwan di Pakistan telah melahirkan sejumlah ilmuwan muslim
berkaliber internasional. Beberapa ilmuwan tersebut adalah Muhammad Iqbal, Abu A’la
al–Maududi, Dr. Abdus Salam (pemenang nobel fisika tahun1979), dan Fazlurrahamn
(guru besar agama Islam universitas Chicago Amerika Serikat). Berdasarkan data pada
tahun 2001, jumlah penduduk Pakistan adalah 141.450.000 jiwa.Mayoritas, atau sekita
97% dari jumlah tersebut beragama Silam. Minoritas nonmuslim adalah kristen, Hindu,
dan Parsi. Di antara penduduk yang beraga Islam, 10 – 15 % penganut Syiah. Bangsa
Pakistan terdiri lima kelompok etnis utama, yaitu Pinjabi, Sindhi, Pathan, Baluch, dan
Muhajir.

B. DAKWAH ISLAM DI AFRIKA

1. PROSES ISLAM MASUK AFRIKA


Agama Islam masuk ke daratan Afrika pada masa Khalifah Umar bin Khattab, waktu
Amru bin Ash memohon kepada Khalifah untuk memperluas penyebaran Islam ke Mesir
lantaran dia melihat bahwa rakyat Mesir telah lama menderita akibat ditindas oleh penguasa
Romawi dibawah Raja Muqauqis. Sehingga mereka sangat memerlukan uluran tangan untuk
membebaskannya dari ketertindasan itu. Muqauqis sesungguhnya tertarik hendak masuk Islam
setelah menerima surat dari Rasulullah SAW. Namun, karena lebih mencintai tahtanya maka
sebagai tanda simpatinya beliau kirimkan hadiah kepada Rasulullah SAW.
Selain alasan diatas Amru bin Ash memandang bahwa Mesir dilihat dari kacamata militer
maupun perdagangan letaknya sangat strategis, tanahnya subur karena terdapat sungai Nil
sebagai sumber makanan. Maka dengan restu Khalifah Umar bin Khattab dia membebaskan
Mesir dari kekuasaan Romawi pada tahun 19 H (640 M) hingga sekarang.
Dia hanya membawa 400 orang pasukan karena sebagian besar diantaranya tersebar di
Persia dan Syria. Berkat siasat yang baik serta dukungan masyarakat yang dibebaskannya maka
ia berhasil memenangkan berbagai peperangan. Mula-mula memasuki kota Al-Arisy dan dikota
ini tidak ada perlawanan, baru setelah memasuki Al-Farma yang merupakan pintu gerbang
memasuki Mesir mendapat perlawanan, oleh Amru bin Ash kota itu dikepung selama 1 bulan.
Setelah Al-Farma jatuh, menyusul pula kota Bilbis, Tendonius, Ainu Syam hingga benteng Babil
(istana lilin) yang merupakan pusat pemerintahan Muqauqis. Pada saat hendak menyerbu Babil
yang dipertahankan mati-matian oleh pasukan Muqauqis itu, datang bala bantuan 4.000 orang
pasukan lagi dipimpin empat panglima kenamaan, yaitu Zubair bin Awwam, Mekdad bin
Aswad, Ubadah bin Samit dan Mukhollad sehingga menambah kekuatan pasukan muslim yang
merasa cukup kesulitan untuk menyerbu karena benteng itu dikelilingi sungai. Akhirnya, pada
tahun 22 H (642 M) pasukan Muqauqis bersedia mengadakan perdamaian dengan Amru bi Ash
yang menandai berakhirnya kekuasaan Romawi di Mesir.

2. PERKEMBANGAN ISLAM DI AFRIKA


Pemabahasan mengenai masuk dan berkembangnya Islam di Afrika mencakup beberapa
wilayah negara yaitu Mesir, Libia, Tunisia, Aljazair, Maroko, Mauritania, Nigeria, Mali, Pantai
Gading, Sudan, Ethiopia, Kenya, Zambia dan lain-laannya. Namun yang akan dibahas kali ini
hanya sebagiannya saja.

 Mesir

Mesir adalah kawasan Afrika pertama yang menerima masuknya Islam di benua ini,
penduduknya lebih kurang 42 juta jiwa, dimana sekitar tigs jutanya beragama Kristen
selebihnya beragama Islam. Di Mesir terdapat delapan universitas diantara yang
termashyur ke seluruh dunia ialah Al-Azhar di Kairo yang didirikan oleh Bani
Fathimiyah pada tahun 972 M. Disana banyak mahasiswa-mahasiswa yang belajar dari
seluruh dunia termasuk dari Indonesia yang kebanyakan mendapat beasiswa untuk belajar
ilmu agama maupun pendidikan umum seperti kedokteran, tekhnik dan lain-lainnya.

 Maroko
Maroko adalah sebuah negara yang merdeka yang mempunyai kemampuan bertahan
sebagai sebuah rezim otoritasnya didasarkan kombinasi antara symbol khilafah dan sufi,
meskipu Negara ini sangat kesulitan dalam mempertokoh otoritasnya di wilyah pedesaan
atau pedalaman. Adapun kelas politik menengah, Maroko seperti kebanggaan tuan tanah
bangsawan, yang mana pada masyarakat timur tengah lainnya mereka menghendaki
kekuasan yang memusat. Adapun posisi bangsa Maroko pertama berlangsung dalam
bentik pemberontakan Abdullah Karim di wilayah penduduk Spanyo. Abdullah Karim
adalah seorang intelektual, smua memiii karir sebagai Qodi, guru besar dan sebagai editor
surat kabar telegram, ia mengetahui benar kultur bangsa Spanyol dan memiliki banyak
koneksi dengan pihak Eropa.

 Nigeria
Nigeria terletak di sebelah barat Afrika termasuk negara yang kaya minyak yang diekspor
ke Amerika Serikat terbesar kedua setelah Saudi Arabia. Penduduknya terdiri atas
macam-macam suku bangsa berjumlah ± 90 juta dan 75 % beragama Islam selebihnya
Kristen maupun Animisme. Negeri-negeri yang menikmati pengaruh Islam di kawasan
Afrika dan hingga kini penduduknya mayoritas beragama Islam antara lain Maroko,
Sudan, Al-Jazair, dan Ethiopia.

 Libya
Negeri Mouamar Ghadafi ini merupakan kawasan terpanas di Timur Tengah, dengan luas
1.795.540 km berpenduduk ± 3 juta jiwa terdiri dari bangsa Arab, Barbar serta Palestina
hampir seluruhnya beragama Islam. Rakyat hidup dari sektor pertanian, dan setelah
ditemukan sumur-sumur minyak berkualitas tinggi sebagian penduduknya menjadi tenaga
kerja dalam industri ini, selebihnya mengandalkan tenaga-tenaga asing. Yang menarik,
geliat dan semarak dakwah di Libya, menular ke sejumlah negara berpendudkan asli
Afrika lainnya.

 Al-Jazair
Pada abad 16, Abdul Qadir yang ayahya pemimpin thariqat berusaha mendirikan sebuah
Negara muslim, pada tahun 1832 ia memproklamirkan sebagai amir al mukmin dan
sebagai sultan bangsa arab mengklaim dirinya bertanggung jawab dalam menerapkan
hukum Islam di wilayah kekuasaannya. Abdul qadir mengembangkan sebuah
administrasi hirarkis bagi negaranya dan ia mengangkat sejumlah khalifah, pejabat
militer financial dan pejabat peradaban.

 Tunisia
Pada abad ke 8 pembentukan organisasi muslim di negara Tunisia mempunyai problem
yang sama seperti yang di alami oleh imerpremium Usmani dan Mesir, menghadapi
ekonomi eropa yang sedang sedang berkembang psat dan kemunduran kemunduran
internal dari Negara Tunisia. Program program reformasi keseluruhan di dasarkan pada
prinsip bahwasanya pemerintah yang baik merupakan landasan bagi vitalitas social dan
ekonomi dan secara politk upaya reformasi ini bergantung kepada dukungan pihak ulama
yang mana khyar al din berusaha mempengaruhi mereka agar menerima tehnik tehnik
pemerintah. Eropa walaupun secara politk relatif tenang, para pejabat dan para ulama
Tunisia bangkit untuk menentang pemerintah prancis, dan munculah generasi generasi
baru dari para pemuka nasional dari kalangan birokratik yang terdidik secara moderen,
sbagaimana yangterjadi di dalam masyarakat Utsmani.

3. KELEBIHAN DAN TANTANGAN DAKWAH DI AFRIKA

 Kelebihan Dakwah di Afrika

- Politik: Dalam bidang politik tersebut, di Afrika banyk juga tokoh muslim yang
menduduki jabatan tetinggi di negaranya. Sebut saja seperti Muammar Khadafi,
yakni beliau sebagai pemimpin muslim konteporer Libya banyak berubah setelah
Muammar Khadafi menguasai politik libya. Dimana sistem monarik di ganti menjadi
anakronisme politik. Revolusi Khadfi dianggap sebagai salah satu conyoh paling
awal dalam pembaharuan politik Islam, sejak Libya merdeka pada tahun 1960 selain
dari Khadafi juga ada. Pemimpin negara Ghabon serta negara lainnya di Afrik,
sehingga hal tersebut smakin memudahkan penyebaran ajaran Islam di benua Afrika.
Keputusan paling awal rezim ini menyangkut masalah  referensi nasionalis dan isam,
serta aturan aturan subtansi. Diantaranya diberlakukan kembali hukum pidaa atas Al
qur'an serta pelanggaran alkohol dan klub malam mengindikasikan pengakuan
terbuka terhadap islam sebagai kekuatan pembimbing dalam kekuatan politik negara.
- Ekonomi: Afrika selatan adalah sebuah negara maju dengan [enduduk yang
berpendapatan sederhana. Negara ini kaya dengan bahan bahan tambang, terutama
yang bernilai tinggi sperti, emas, platinum dan berlian. Ia juga mempunyai sistem
keuangan, perundangan, telkomunisasi, energi infrastruktur yang maju dan moderen.
Dengan kekayaan yang di miliki Afrika tersebut, semakin membuat hubungan antara
Afrika dengan negara negara islam di luar benua Afrika lebih dekat untuk
mejalankan dakwah di Afrika tersebut.

 Tantangan  Dakwah di Afrika.

Berbagai negara di Afrika pun menyampaikan kondisi dan tantanga dakwah yang mereka
hadapi di benua itu. Negara negara di Afrika umumnya menghadapi tantangan dalam
pengembangan pendidikan Islam dan membutuhkan bantuan kemanusiaan. Para
misionaris islam ketika memasuki benua Afrika menemukan fakta yang mengejutkan
yaitu sedemikian luasnya Islam di benua ini. Di Afrika terdapat banyak tantangan
dakwah, yakni banyak misionaris dibawah yayasan Kristen, yang setiap tahun membagi
bagi ratusan ribu Injil, buku buku, dan majalah secarah gratis untuk menyebarkan
pemikiran Kristendi tengah pemuda dan remaja dan berbagai lapisan masyarakat lainya.
Yayasan Emier merupakan salah satu contoh dari yayasan misionaris yang bertujuan
untuk memukul Islam, dan juga yayasan ini melakukan mata mata dan melakukan
campur tangan dalam urusan pemerintah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Agama Islam pertama kali masuk ke Afrika pada tahun 640 M di bawah pimpinan Amr bin
Ash atas restu Khalifah Umar bin Khatab dengan hanya membawa 400 pasukan. Awal mula
penyerangan di Kota Mesir, yang saat itu dikuasai oleh kerajaan Bizantium. Amru bin Ash
memandang bahwa Mesir dilihat dari kacamata militer maupun perdagangan letaknya sangat
strategis, tanahnya subur karena terdapat sungai Nil sebagai sumber makanan. Akhirnya, pada
tahun 22 H (642 M) pasukan Muqauqis bersedia mengadakan perdamaian dengan Amru bi Ash
yang menandai berakhirnya kekuasaan Romawi di Mesir.
Benua Asia merupakan tempat Islam pertama kali memancarkan sinarnya sejak masa
kerasulan nabi Muhammad Saw. Semula Islam hanya berkembang di Jazirah Arab dan
sekitarnya. Namun, Islam menjadi rahmatan lil-‘alamin mampu menyinari segenap umat
manusia di seluruh dunia. Kerajaan Arab Saudi diproklamasikan secara resmi oleh Abdul Aziz
bin Abdurrahman as-Sa’ud pada tahun 1932.
Setelah masuknya Islam di Afrika, kota Kairo di Mesir berkembang menjadi pusat
kebudayaan dan ilmu pengetahuan di Afrika. Di Kairo, Universitas Al-Azhar didirikan pada
tahun 972 oleh Jauhar al-Katib as-Siqqili. Universitas Ali menerbitkan surat kabar al-Waqa’ al-
Misriyah. Di samping itu, Islam juga meninggalkan monumen-monumen besar seperti al-Qasr
al-Garby, al-Qasr asy al-Syarqiy, Baba an-Naqi, dan Bab al-Fath.
DAFTAR PUSTAKA
References

Munir Amin, Syamsul. 2009.  Sejarah peradaban Islam. Jakarta: Amzah Indonesia. Hal 22,
23, 24, 25, 26
Suwito, Fauzan. 2008. Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Perdana Media
Indonesia. Hal 15, 16, 18, 19
Harun Nasution. 2003. Pembaharuan dalam Islam (sejarah pemikiran dan gerakan).
Jakarta: Bulan Bintang.
Ira, M. Lapidus. 2000. Sejarah Sosial Umat Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sumber Internet:
http://en.wikipedia.org/wiki/Afrika_Islam, diakses pada tanggal 01 Mei 2021.
https://yuliasitia.blogspot.com/2018/03/perkembangan-islam-di-asia-barat.html?m=1 , diakses pada
tanggal 01 Mei 2021.
http://wartasejarah.blogspot.com/2015/06/dakwah-islam-di-afrika.html?m=1 ,
diakses pada tanggal 01 Mei 2021.

Anda mungkin juga menyukai