Anda di halaman 1dari 11

BY KELOMPOK 1

Pemanfaatan
TIK Dalam
Pendidikam
- Abdul Hamid
- Ananda Zulkifli
- Eka bima
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Etika (ethic) bermakna sekumpulan asas atau nilai yang berkaitan engan akhlak dan
tata cara (sopan santun) mengenai benar dan salah tentang hak dan kewajiban
yang dianut dalam suatu golongan atau masyarakat.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah salah satu sarana yang dapat
memudahkan dalam pencarian informasi serta memudahkan pula dalam
berkomunikasi. TIK merangkum semua aspek yang berhubungan dengan teknologi
Informasi dan Komunikasi. Perkembangan pesat internet telah menimbulkan
berbagai sengketa dan konflik hukum yang cukup serius bagi pemakainya,
perkembangan teknologi informasi telah menjadikan masyarakat lebih cenderung
terjadi perubahan yang cepat di masyarakat. Dalam penggunaan TIK, harus
memperhatikan beberapa etika, karena mengunakan TIK pada dasarnya adalah
kita yang dimana akan berinteraksi langsung dengan orang lain. Berinteraksi
dengan orang lain sangat membutuhkan kode etik tertentu. Contoh yang
sederhana adalah etika mengucapkan salam saat bertemu teman, Etika pengucapan
salam juga diterapkan pada saat mengirim Email atau berkomunikasi dalam forum
chating.
B.Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa hal :

• Apa pengertian Etika dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi ?


• Bagaimana Etika dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi ?
• Bagaimana Etika Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia Pendidikan?
• apa saja Pengaruh TIK bagi para pengguna?

C . Tujuan
1.Dapat mengetahui dan memahami pengertian etika dalam TIK.
2. Dapat mengetahui cara penggunaan Teknologi informasi dengan baik dan benar
3. Sebagai salah satu wadah untuk saling mengenal walau via handphone, dengan
adanya kemajuan teknologi komunikasi ini, orang orang sudah tidak perlu repot lagi
mengirim surat lewat pos.
4. Sebagai alat bantu dalam mencari informasi maupun berita tentang dunia
BAB 11
PEMBAHASAN

1.pemanfaatan Tik Dalam Dunia Pendidikan


Dunia pendidikan tidak terlepas dari imbasnya etika dalam penggunaan TIK karena dalam
dunia pendidikan sebagai lembaga kedua terbesar dalam penggunaan aplikasi TIK sesudah
dunia bisnis dan hiburan. Dunia pendidikan sebagai sumber etika dan penjaga moral isu pokok
etika dan moral dalam dunia pendidikan dititik beratkan karena fungsi dan tujuan pendidikan
adalah untuk mengantarkan manusia menuju peradaban yang lebih baik dan maju. Peradaban
informasi yang sekarang begitu pesat memerlukan sentuhan etika dan moral karena penyalah
gunaan teknologi informasi akan mengakibatkan kerugian yang besar bahkan lebih besar
dibandingkan kerugian materi. Dunia pendidikan harus memberi contoh yang baik dalam
mendidik dan mensosialisasikan penggunaan hukum dan aturan yang telah ditetapkan serta
menghormati HAK seseorang. Dalam menghadapi akses informasi tantangan yang dihadapi
dunia pendidikan perlu pandai menyaring (memfilter) agar mampu menjamin dan
mendapatkan informasi yan berkualitas. Ada sebuah pemikiran bahwa sebuah
penanggulangan dalam isu ini bahwa dunia pendidikan harus mengemas suatu etika dan moral
dalam pembelajaran TIK. Bagaimana kurikulumdikembangkan agar pelajar dapat menyadari
bahwa penggunaan TIK dapat memiliki etika dan moral sehingga tidak terjadi penyalah
gunaan TIK.
Pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan bagi pelajar antara lain
1. Pemanfaatan mengakses informasi-informasi hasil penelitian
orang lain
2 .Memperoleh sumber ilmu pengetahuan dengan mudah
3.ebagai wadah untuk saling sharing antara sesama.
4.ebagai Infrastruktur Pembelajaran.
5. bagai Alat Bantu dan Fasilitas Pembelajaran.
6.sebagai Media Belajar Online.
7.siswa dapat mengenal luas tentang dunia luar

TIK sangat berperan penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Dari


semakin majunya Negara, membuat teknologi kita juga harus semakin
berkembang. Tekonologi ini sangat di butuhkan dalam dunia pendidikan
juga, kita dapat mengetahui segala aspek dan masalah dunia, tentang
kemajuan zaman sehingga kita dapat mengendalikan dengan semaksimal
mungkin teknologi ini.
2. Pelanggaran di dunia maya dan hukum yang menjerat
Kejahatan dalam dunia maya atau dapat di sebut dengan Istilah “cybercrime”
merujuk pada suatu tindakan kejahatan yang berhubungan dengan dunia maya
(cyberspace) dan tindakan kejahatan yang menggunakan komputer. Secara umum
yang dimaksud kejahatan dunia maya atau kejahatan di dunia cyber (cybercrime)
adalah upaya memasuki atau menggunakan fasilitas komputer atau jaringan
komputer tanpa ijin dan dengan melawan hukum tanpa menyebabkan perubahan
dan atau kerusakan pada fasilitas komputer yang dimasuki atau digunakan
tersebut. Kejahatan dalam dunia maya (cybercrime) secara sederhana dapat
diartikan sebagai jenis kejahatan yang dilakukan dengan mempergunakan media
internet sebagai alat bantu. Kemajuan teknologi yang dipergunakan oleh pelaku
kejahatan dalam cybercrime mengakibatkan timbulnya berbagai masalah hukum
tersendiri.
Salah satu contohnya yaitu kasus yang dialami oleh Wakil Ketua MPR, Lukman
Hakim Saifuddin yang e-mail nya telah dibajak penipu untuk mendapatkan
kepentingan dengan sejumlah uang dengan mengirimkan surat kepada kontak-
kontak yang ada di e-mail milik Lukman Hakim Saifuddin.
Berdasarkan pasal 26 ayat 2 Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 yang
berbunyi “setiap orang yang dilanggar haknya sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (1) dapat mengajukan atas kerugian yang ditimbulkan berdasarkan
Undang-Undang ini,” dalam hal ini, Lukman Hakim Saifuddin mempunyai hak
untuk mendapatkan keadilan, dengan penerapan Pasal 28 ayat 1 Undang-
Undang nomor 11 tahun 2008 tentang perbuatan yang dilarang, yang berbunyi :
”Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi
elektronik.” Dalam pasal ini pelaku yang membajak e-mail Wakil Ketua MPR,
Lukman Hakim Saifuddin telah menyebarkan berita bohong dengan unsur
penipuan untuk mendapatkan kepentingan dengan sejumlah uang dengan
mengirimkan surat kepada kontak-kontak yang ada di e-mail milik
Lukman Hakim Saifuddin, sehingga pelaku dapat dikenakan pidana
sebagaimana tertera dalam pasal 45 ayat 2 tentang ketentuan pidana Undang-
Undang nomor 11 tahun 2008 yang berbunyi “Setiap orang yang memenuhi
unsur
sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (1) atau ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyard
rupiah).”

Dalam kasus yang menimpa Wakil Ketua MPR Lukman Hakim


Saifuddin tersebut, pelaku kejahatan dunia maya yang
membajak e-mail Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin juga
dapat diterapkan dengan pelanggaran pasal 378 KUHP tentang
penipuan yang berbunyi “Barang siapa dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan
hukum dengan memakai nama palsu, dengan tipu muslihat,
ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk
menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi
utang maupun menghapuskan piutang, diancam karena
penipuan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun.”
Jenis–Jenis Cyber Crime :
Pencurian Data
Aktivitas cyber crime yang satu ini biasanya dilakukan untuk memenuhi kepentingan
komersil karena ada pihak lain yang menginginkan data rahasia pihak lain. Tindakan ini
tentu bersifat ilegal masuk ke dalam aktifitas kriminal karena bisa menimbulkan
kerugian materil yang berujung pada kebangkrutan suatu lembaga atau perusahaan.
Carding
Carding adalah istilah yang digunakan untuk menyebut penyalahgunaan informasi kartu
kredit milik orang lain. Para carder (pelaku carding) biasanya menggunakan akses cartu
credit orang lain untuk membeli barang belanjaan secara online. Kemudian, barang
igratisan tersebut dijual kembali dengan harga murah untuk mendapatkan uang.

Hacking
Jenis cyber crime berikutnya adalah Hacking. Tindakan berbahaya yang kerap kali
dilakukan oleh para programer profesional ini biasanya secara khusus mengincar
kelemahan atau celah dari sistem keamanan untuk mendapatkan keuntungan berupa
materi atau kepuasan pribadi.

A.kESIMPULAN
Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini membawa banyak
perubahan dalam hidup manusia, tidak terkecuali dalam berinteraksi antara sesama.
Kemajuan teknologi membuat komunikasi semakin mudah, saat kita tidak dapat
bertemu secara langsung, kita tetap dapat menjalin komunikasi melalui via telpon
ataupun chatingan. Adanya fasilitas- Fasilitas untuk berkomunikasi seperti media
social yang dapat digunakan untuk saling berkomunikasi.
Kemajuan teknologi membuat berkomunikasi antar manusia semakin lebih menarik

dan beragam.melalui media social orang orang dapat mengekspresikan perasaan


maupun menambah banyak teman. Namun dibalik manfaat dan kemudahan TIK, ada
dampak negative yang muncul terutama para remaja yang sangat aktif dalam
menggunakan teknologi informasi (media social ). Terlalu focus dalam menggunakan
media social membuat remaja semakin malas dan lupa waktu. Interaksi secara tatap
muka berkurang karena remaja lebih memilih berkomunikasi dengan teman
temannya melalui smartphone. Selain itu juga, akibat adanya TIK ini dapat
menimbulkan berbagai ide kejahatan dalam dunia maya, misalnya ;penipuan,
pembuatan data palsu yang beratas nama kita, terjadi pembobolan (hack) di akun
kita.
SARAN
• Sebagai pengguna, kita harus lebih waspada
dalam menggunakan teknologi ini.
• Menggunakan teknologi sebutuhnya
saja,terutama media social.
• Untuk anak di bawah umur,harus dibatasi dan
slalu dalam kawalan orang dewasa
• Tidak menggunakan teknologi untuk hal yang
tidak berguna

Anda mungkin juga menyukai