Anda di halaman 1dari 12

A.

PETA KONSEP

Aspek Sosial
Penggunaan TIK

Etika Penggunaan
DAMPAK SOSIAL Internet
PENGGUNAAN TIK
Etika Dalam Media
Sosial

Perbuatan yang
dilarang
Dalam UU ITE
B. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Umum
Dampak Sosial Informatika ini merupakan materi KD 3.10.1 dari mata pelajaran
Informatika. Dampak sosial informatika ini akan membahas tentang aspek sosial
penggunaan TIK, etika penggunaan internet, etika dalam media sosial, dan Perbuatan
yang dilarang dalam UU ITE.

2. Kompetensi Dasar
3.10.1. Mengenal Aspek sosial dari penggunaan komputer
4.10.1. Menunjukkan dan menjelaskan kasus-kasus sosial dari implementasi produk
TIK yang menimbulkan dampak positif dan/atau negatif
3. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10.1.1 Menjelaskan aspek sosial dari penggunaan komputer
4.10.1.1 Menunjukkan kasus-kasus sosial dari implementasi produk TIK yang
menimbulkan dampak positif dan/atau negatif

4. Petunjuk Penggunaan Modul


Agar peserta didik dalam memiliki kemampuan sesuai kompetensi yang
disyaratkan, maka materi dalam modul ini akan mempelajari materi tenang Aspek
Sosial Penggunaan TIK
Peserta didik diwajibkan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang
berurutan. Peserta didik diharapkan tidak memaksakan diri untuk mempelajari kegiatan
belajar selanjutnya sebelum kegiatan belajar di atasnya telah benar-benar dikuasa
minimal 75%. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan, tugas dan evaluasi.

1
Apabila peserta didik masih mengalami kesulitan memahami materi yang terdapat
dalam modul ini, silahkan diskusikan dengan teman atau bertanya kepada guru

5. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini, siswa diharapkan mampu untuk memahami dampak
sosial informatika

6. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan peserta didik mampu :
1. Menjelaskan perkembangan TIK di Indonesia
2. Menjelaskan dampak positif dan negatif penggunaan internet
3. Menjelaskan etika dalam bermedia sosial
4. Menyebutkan hal-hal yang dilarang terkait konten dalam UU ITE

C. MATERI
1. Aspek Sosial Penggunaan TIK
Perkembangan teknologi informasi di Indonesia meningkat pesat dari hari ke hari
dan dari tahun ke tahun. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor mulai dari
perluasan area cakupan internet, peningkatan bandwidth internet, penggunaan teknologi
internet dan komunikasi terbaru yang lebih cepat dan efisien, perkembangan ponsel
pintar, munculnya berbagai macam media sosial dan ecommerce, serta semakin
banyaknya masyarakat yang paham dan aktif menggunakan internet.
Dari survei asosiasi penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dirilis
tahun 2019, disebutkan bahwa pada tahun 2018 dari total populasi sebanyak 264 juta
jiwa penduduk Indonesia, ada sebanyak 171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8 persen yang
sudah terhubung ke internet. Angka ini meningkat dari tahun 2017 saat angka penetrasi
internet di Indonesia tercatat sebanyak 54,86 persen. "Dari tahun ke tahun angka terus
naik
Sedangkan berdasarkan sumber data dan informasi untuk analisis diambil dari situs
https://wearesocial.com/. Perkembangan teknologi informasi di Indonesia meningkat
pesat dari hari ke hari dan dari tahun ke tahun. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor mulai dari perluasan area cakupan internet, peningkatan bandwidth internet,
penggunaan teknologi internet dan komunikasi terbaru yang lebih cepat dan efisien,
perkembangan ponsel pintar, munculnya berbagai macam media sosial dan ecommerce,
serta semakin banyaknya masyarakat yang paham dan aktif menggunakan internet.

2
Dari infografis diatas terlihat total penduduk Indonesia mencapai 268,2 juta jiwa,
sementara diketahui pengguna mobile (ponsel pintar dan tablet) mencapai 355,5 juta.
Artinya peredaran ponsel pintar dan tablet lebih banyak dari jumlah penduduk di
seluruh Indonesia. Bisa terjadi jika satu orang memiliki 2 atau lebih gawai (gadget).
Beralih ke pengguna internet, tercatat ada 150 juta pengguna internet aktif, ini
berarti 56% dari total jumlah penduduk Indonesia sudah menggunakan internet.
Demikian pula dengan media sosial, rata-rata 50% lebih penduduk Indonesia aktif
menggunakan media sosial.
Sekarang mari kita lihat berapa besar pertumbuhannya dari tahun 2018 ke tahun
2019.

Di Infografis berikut ini terlihat pertumbuhan penduduk dari 2018 ke 2019 sebesar 1%,
tapi pertumbuhan internet tercatat 13%, media sosial 15% dan mobile media sosial
8,3%. Ini berarti pertumbuhan pengguna internet dan media sosial jauh lebih pesat
dibanding pertumbuhan penduduk, dan trend nya sejak tahun-tahun sebelumnya
memang menunjukkan peningkatan yang siginifikan.

3
Gawai apa yang sering digunakan orang Indonesia untuk berselancar di dunia maya
dan melakukan aktifitas media sosial serta e-commerce?
Cek di Infografis diatas ini. Terlihat paling besar adalah mobile phone mencapai
91%, laptop/PC hanya 22%. Televisi juga masih banyak ditonton oleh masyarakat.

Berapa banyak waktu yang dihabiskan oleh orang Indonesia dalam mengakses
media?
Juaranya adalah Internet, rata-rata orang berselancar menghabiskan waktu 8 jam 36
menit per harinya. Disusul oleh media sosial dengan 3 jam 26 menit. Televisi, seperti
yang sudah ditulis diatas, masih jadi favorit pemirsa dengan lama nonton mencapai 2
jam 52 menit. Terakhir streaming musik dengan ‘hanya’ 1 jam 22 menit.
Perkembangan dunia digital di Indonesia sangat menjanjikan, dari sisi pengguna
internet, pengguna media sosial, bahkan pengguna ponsel-ponsel pintar. Ini tentunya
menawarkan peluang-peluang usaha serta kemana arah tujuan bisnis kedepan.
Perusahaan yang hanya mengandalkan cara-cara konvensional dan tradisional bakal
tergilas oleh perusahaan-perusahaan yang sudah menerapkan teknologi informasi dalam
operasional bisnisnya.

4
2. Etika dan Hukum dalam Penggunaan Internet
a. Etika Penggunaan Media Sosial
Seiring dengan berjalannya waktu maka teknologi juga semakin berkembang
pesat. Saat ini hampir sebagian besar orang bisa saling berbagi informasi serta
berkomunikasi secara langsung dengan menggunakan media sosial sebab dengan
internet maka mereka lebih bisa menghemat waktu dan biaya.

Dalam penggunaannya, tentu kita diberikan kebebasan agar bisa berkomunikasi


dengan siapa saja. Namun yang sering disalah artikan disini adalah, bebas bukan
berarti tanpa etika. Alangkah baiknya apabila kita mengetahui etika apa saja yang
harus di perhatikan pada saat menggunakan jejaring sosial.
Tidak sedikit permasalahan sosial yang terjadi akibat kurangnya kesadaran
masyarakat dalam beretika dalam sosial media. Justru para pengguna terkadang
dibutakan oleh berita yang tidak benar akibat dari hasutan yang beredar pada media
sosial. Berikut beberapa hal penting mengenai etika dalam menggunakan media
sosial.
Dalam penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari kita perlu
memperhatikan beberapa aspek sebagai berikut:
a) Etika dalam berkomunikasi
b) Hindari penyebaran SARA, pornografi dan aksi kekerasan
c) Kroscek kebenaran berita
d) Menghargai hasil karya orang lain
e) Jangan terlalu mengumbar informasi pribadi

5
Secara umum terdapat berbagai macam aplikasi media sosial di internet, aplikasi
media sosial bisa dikelompokkan sebagai berikut :
a) Jejaring sosial, contohnya : facebook, linkedin, dll
b) Aplikasi berbagi gambar, contohnya : instagram, flickr, pinterest, picassa, dll
c) Blogging, contoh : blogspot, wordpress, tumblr, dll
d) Micro-blogging, contohnya : twitter
e) Aplikasi berbagi video, contohnya : Youtube, metube, vimeo, dll
f) Kolaborasi, contohnya : wikipedia, googledrive, slideshare, dll
Di era globalisasi sekarang ini banyak sekali bermunculan social media. Bukan
hanya orang dewasa saja yang menggunakan social media, bahkan pelajar sekolah
dan anak-anak yang belum cukup umur juga sudah akrab dengan social media yang
sekarang sedang berkembang. Berawal dari Friendster, kemudian Facebook, Twitter,
Skype, Foursquare, Line, WhatsApp, Path, Instagram, Snapchat dan masih banyak
lainnya. Banyak dampak yang dapat ditimbulkan dari pemakaian social media,
berikut ini merupakan dampak positif dan negatif sosial media :
a) Dampak positif :
 Untuk menghimpun keluarga, saudara, kerabat yang tersebar, dengan
jejaring sosial ini sangat bermanfaat dan berperan untuk mempertemukan
kembali keluarga atau kerabat yang jauh dan sudah lama tidak bertemu,
kemudian lewat dunia maya hal itu bisa dilakukan.
 Sebagai media penyebaran informasi. Informasi yang up to date sangat
mudah menyebar melalui situs jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa
menit setelah kejadian, kita telah bisa menikmati informasi tersebut.
 Memperluas jaringan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial,
kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang
belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia.

6
 Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat,
perhatian, dan empati.
 Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial. Pengguna
daapat belajar bagaimana cara beradaptasi, bersosialisai dengan publik dan
mengelola jaringan pertemanan.
 Internet sebagai media komunikasi, setiap pengguna internet dapat
berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
 Media pertukaran data. Dengan menggunakan jaringan situs-situs web para
pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan
cepat dan murah.
 Sebagai media promosi dalam bisnis. Hal ini memungkinkan para
pengusaha kecil dapat mempromosikan produk dan jasanya tanpa
mengeluarkan banyak biaya.
b) Dampak negatif :
 Susah bersosialisasi dengan orang sekitar. Ini disebabkan karena pengguna
sosial media menjadi malas belajar berkomunikasi secara nyata. Hal ini
memang benar sekali, karena saya mempunyai teman yang sangat aktif di
sosial media, dia selalu memposting apa saja yang sedang dia kerjakan,
namun keadaan yang berbeda 180 derajat jika bertemu secara nyata. Orang
yang aktif di soaial media, jika bertemu langsung nyatanya adalah orang
yang pendiam dan tidak banyak bergaul.
 Situs sosial media akan membuat seseorang lebih mementingkan diri
sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena
kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Pernahkah kalian jalan-jalan
atau bepergian dengan seseorang, tetapi orang yang kalian ajak jalan malah
asik dengan ponsel dan sosial medianya sendiri?
 Tertinggal dan terlupakannya bahasa formal. Karena pengguna sosial media
lebih sering menggunakan bahasa informal dalam kesehariannya, sehingga
aturan bahasa formal mereka menjadi terlupakan.
 Mengurangi kinerja. Karyawan perusahaan, pelajar, mahasiswa yang
bermain media sosial pada saat sedang mengerjakan pekerjaannya akan
mengurangi waktu kerja dan waktu belajar mereka.
 Berkurangnya privasi pribadi. Dalam sosial media kita bebas menuliskan
dan men-share apa saja, Sering kali tanpa sadar kita mempublish hal yang
seharusnya tidak perlu disampaikan ke lingkup sosial.

7
 Kejahatan dunia maya. Kejahatan dikenal dengan nama cyber crime.
Kejahatan dunia maya sangatlah beragam. Diantaranya : carding, hacking,
cracking, phising, dan spamming.
 Pornografi. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki
internet, pornografi pun merajalela. Terkadang seseorang memposting foto
yang seharusnya menjadi privasi dia sendiri di sosial media, hal ini sangat
berbahaya karena bisa jadi foto yang hanya di postingnya di sosial media
disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab

b. Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)

Pengaturan tentang penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)


diatur secara jelas paska diundangkannya Undang-undang No. 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, yang kemudian diubah menjadi Undang-
undang No. 19 Tahun 2016 (selanjutnya disingkat UU-ITE). Beberapa tahun sejak
diundangkannya UU-ITE, problematika pemanfaatan TIK tidak menjadi
perbincangan. Namun, seiring dengan meningkatnya penggunaa Internet di
masyarakat, khususnya penggunaan media sosial, maka mulai marak juga kasus-
kasus terkait informasi dan transaksi elektronik.
Secara struktur undang-undang, perbuatan yang dilarang dalam UU-ITE diatur
dalam pasal 27 sampai dengan pasal 37 UU-ITE. Namun demikian secara lebih
spesifik, ketentuan tentang larangan hanya diatur dari pasal 27 sampai dengan pasal
35 UU-ITE. Ada dua pasal yang berkedudukan sebagai operator norma, yaitu kondisi
ketika suatu tindak pidana dilakukan oleh orang asing terhadap sistem elektronik di
wilayah Republik Indonesia (pasal 37 UU-ITE) dan tindakan yang merugikan orang
lain (pasal 36 UU-ITE). Adapun ketentuan norma primer (larangan) yang diatur
dalam UU-ITE bisa dijelaskan sebagai berikut:

8
No. Pasal Norma Primer
1. Pasal 27 Larangan mendistribusikan, mentransmisikan, membuat dapat
diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik
bermuatan :
• Asusila (ayat (1));
• Perjudian (ayat(2));
• Pencemaran nama baik (ayat(3));
• Pemerasan dan/atau pengancaman (ayat(4)).
2. Pasal 28 Berita Bohong :
• Kepada konsumen (ayat(1))
• Terkait suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) (ayat(2))
3. Pasal 29 Ancaman kekerasan atau menakut-nakuti
4. Pasal 30 Mengakses sistem elektronik milik orang lain :
• Dengan cara apapun (ayat (1));
• Mengakses dan mengambil (ayat (2));
• Menerobos (ayat (3)).
5. Pasal 31 Melakukan intersepsi atau penyadapan :
• Sistem elektronik milik orang lain (ayat (1));
• Dari publik ke privat dan/atau sebaliknya (termasuk
mengubah dan/atau tidak mengubah (ayat (2)).
6. Pasal 32 Larangan perubahan informasi elektronik dan/atau dokumen
elektronik :
• Pengubahan, pengrusakan, memindahkan, menyembunyikan
(ayat (1));
• Memindahkan ke tempat yang tidak berhak (ayat (2));
• Membuka dokumen atau informasi rahasia (ayat (3)).
7. Pasal 33 Mengganggu sistem elektronik
8. Pasal 34 Larangan atau memfasilitasi :
• Perangkat keras atau perangkat lunak untuk memfasilitasi
pelanggaran pasal 27 sampai dengan pasal 33
• Sandi lewat komputer, kode akses atau sejenisnya untuk
memfasilitasi pelanggaran pasal 27 sampai dengan pasal 33
9. Pasal 35 Pemalsuan dokumen elektronik dengan cara : manipulasi,
penciptaaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan.
Mengacu pada rumusan norma primer di atas, hal yang perlu diperhatikan adalah
kedudukan operator norma pada pasal 36 UU-ITE, yang mengatur bahwa apabila
tindakan pelanggaran terkait pasal 27 sampai dengan pasal 34 UU-ITE

9
mengakibatkan kerugian bagi orang lain, maka pasal 36 bisa digunakan. Dengan
adanya ketentuan kondisi atau syarat norma pada pasal 36 UU-ITE, maka larangan
dalam UU-ITE bisa dibaca dengan dua bentuk, yaitu: pertama: larangan perbuatan
yang tidak mensyaratkan akibat kerugian (formil), dan kedua: larangan perbuatan
yang mensyaratkan akibat kerugian (materil) sebagaimana diatur dalam pasal 36 UU-
ITE.
Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat bahwa dalam penerapan UU-ITE
memiliki dua mekanisme dan bergantung pada peristiwa hukum yang terjadi. Hanya
saja perdebatan yang kerap kali terjadi adalah penentuan unsur kerugian, apakah
bentuk kerugian itu harus berupa materi atau bentuk kerugian bisa termasuk kerugian
imateril. Dalam hal ini saya berpendapat bahwa bentuk kerugian haruslah nyata,
namun demikian tidak harus material, bisa juga reputasi. Hal ini didasarkan pada
argumentasi bahwa aturan hukum bentuknya kongkret yang digunakan untuk
menjawab permasalahan kongkret. Oleh sebab itu ketika menentukan suatu jenis
kerugian, maka kerugian tersebut haruslah kongkret, bukan hanya berdasarkan pada
apa yang dirasakan olehnya secara subjektif.
Setiap orang yang melakukan perbuatan yang dilarang tersebut dapat dipidana
dengan pidana penjara maksimal 4-12 tahun dan denda paling banyak Rp.
750.000.000,- sampai dengan Rp. 2.000.000.000,- (pasal 45). Oleh karena itu, perlu
kehati-hatian para pengguna internet untuk dapat melakukan aktfitasnya di intenet
tanpa perlu melanggar aturan hukum yang berlaku di Indonesia.

D. LATIHAN
1. Jelaskan perkembangan TIK di Indonesia !
2. Sebutkan ciri-ciri dan contoh media sosial!
3. Sebutkan etika dalam penggunaan media Sosial

E. TUGAS
Buatlah sebuah video kampanye kreatif dengan tema ”Bijak Bermedia Sosial” berdurasi
paling lama 2 menit. Video tersebut di unggah melalui youtube dan guru akan memberikan
penilaian berdasarkan : isi, kesesuaian tema, keaslian, kreativitas.

F. RANGKUMAN
1. Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dalam dunia TIK dan produknya dapat
dinikmati seluruh masyarakat

10
2. Kita harus waspada dengan dampak negatif yang timbul dari internet sehingga harus
bijak dalam menggunakannya.
3. Berikut lima panduan dasar dalam menggunakan media sosial :
a. Menjaga Privasi. Tidak dengam mudah memberikan informasi data diri di media
sosial
b. Jaga Keamanan Akun. Membuat kata kunci yang cukup sulit untuk ditebak dan
mengubahnya secara berkala.
c. Menghindari Hoaks. Tidak mudah percaya dengan berita yang diterima sebelum
melakukan klarifikasi.
d. Menyebarkan Hal yang positif. Tetaplah menyebarkan informasi-informasi positif
sekalipun di media sosial yang sifatnya ekslusif.
e. Gunakan seperlunya. Tetap gunakan media sosial untuk membantu meningkatkan
produktifitas diri dan sadari diri jika telah mengalami ketergantungan.
4. Setiap media sosial memiliki panduan dan penting bagi kita untuk mengetahui panduan
yang berlaku pada tiap platform tersebut.
5. Terdapat UU ITE yang menjadi dasar hukum terkait aktivitas kita di internet.
6. Pemanfaatan produk TIK yang perlu diketahui adalah menggunakannya sebagai media
belajar dan menjalankan bisnis yang lebih dikenal dengan e-commerce

G. EVALUASI
Lakukan diskusi dengan teman sebangku dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai
di bawah ini :
1. Sebutkan jenis-jenis media sosial apa saja yang kamu miliki !
2. Menurut kamu, apa saja dampak positif dan negatif dari media sosial ?
3. Ceritakan pengalaman kamu tentang dampat positif dan negatif media sosial !
Hasil diskusi dicatat dan disampaikan di depan kelas

H. SENARAI/ GLOSARI
1. gawai = suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi
praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih
dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya.
2. cyber crime = Kejahatan dunia maya
3. carding = Berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang
lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data
di internet
4. hacking = kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak lain.
11
5. cracking = hacking untuk tujuan jahat
6. phising = suatu metode untuk melakukan penipuan dengan mengelabui
target dengan maksud untuk mencuri akun target
7. spamming = kegiatan mengirim email palsu
8. hoaks = Berita Bohong/ Palsu

I. DAFTAR PUSTAKA
1. Peby Pebriadi. dkk. 2019. Buku Ajar Informatika. Jogjakarta: Andi Offset

12

Anda mungkin juga menyukai