Anda di halaman 1dari 13

TUGAS ETIKA PROFESI

Cybertechnology

Disusun Oleh :

Kadek Ari Wijaya (18101056)


I Gede Aksel Pratama (18101057)
Putu Satya Wahyu Utama (18101173)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM KOMPUTER


STMIK STIKOM INDONESIA
2019/2020
CYBERTECHNOLOGY

1. Pengertian Cybertechnology
Era cyber atau cyberspace atau dunia maya merupakan suatu era teknologi
yang sangat cepat bergulir. Apabila suatu negara ketinggalan atau tidak mempunyai
pertahanan dalam bidang cyber, maka hal tersebut menjadikan ancaman khusus
bagi negara yang bersangkutan.

Dalam dunia militer, penggunaan teknologi terutama internet juga berperan penting
dan hal tersebut merupakan suatu hal yang harus diwaspadai oleh setiap negara.
Karena serangan dalam dunia cyber tidak kalah hebat dibanding dengan serangan
fisik. Serangan cyber dapat langsung melumpuhkan pusat data serta pencurian
dokumen penting negara.

Cyberspace (Dunia Maya) adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang
banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik
secara online (terhubung langsung). Dunia maya ini merupakan integrasi dari
berbagai peralatan teknologi komunikasi dan jaringan komputer (sensor, tranduser,
koneksi, transmisi, prosesor, signal, pengontrol) yang dapat menghubungkan
peralatan komunikasi (komputer, telepon genggam, instrumentasi elektronik, dan
lain-lain) yang tersebar di seluruh penjuru dunia secara interaktif.

Sedangkan teknologi adalah semua sarana dan prasarana yang diciptakan oleh
manusia untuk menyediakan berbagai barang yang dibutuhkan bagi
keberlangsungan dan kenyamanan hidup manusia itu sendiri. Secara etimologis,
kata “teknologi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “technologia” dimana
kata tech berarti keahlian dan logia berarti pengetahuan.

Jadi, Cybertechnology mengacu pada mengacu pada berbagai macam komputasi


dan perangkat/alat komunikasi, dari komputer yang terhubung jaringan atau tidak,
teknologi komputasi dan komunikasi. Teknologi ini termasuk, tetapi tidak harus
terbatas pada, perangkat seperti ponsel, iPod, tablet, personal komputer (desktop
dan laptop), dan komputer mainframe besar. Perangkat jaringan dapat dihubungkan
langsung ke Internet, atau mereka dapat dihubungkan ke perangkat lain melalui satu
atau lebih jaringan komputer milik pribadi.
2. Cyberethics dan Cybercrime

Didasari dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan didorong


dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat dengan keterbatasan ruang
dan waktu maka terbentuklah sebuah media yang dapat mempermudah masyarakat
untuk menjalin komunikasi dan berinteraksi, yaitu media Internet yang sering
disebut dengan dunia maya. Dunia firtual ini atau dunia maya merupakan dunia
kedua setelah dunia nyata.untuk melakukan segala rutinitas dan aktifitas yang tidak
memungkinkan kita berada di dua tempat sekaligus.

Dunia maya merupakan salah satu fasilitas yang digunakan untuk berbagai kegiatan
atau aktifitas seperti yang di lakukan di dunia nyata, oleh sebab itu dikarenakan
banyak kesamaan antara dunia nyata dengan dunia maya maka perlu adanya etika
dalam berkehidupan didalam kedua dunia tersebut.

a. Pengertian Cyberethics

Cyberethics adalah suatu aturan tak tertulis yang dikenal di dunia IT.
Suatu nilai-nilai yang disepakati bersama untuk dipatuhi dalam interaksi
antar pengguna teknologi khususnya teknologi informasi. Tidak adanya
batas yang jelas secara fisik serta luasnya penggunaan IT di berbagai bidang
membuat setiap orang yang menggunakan teknologi informasi diharapkan
mau mematuhi cyber ethics yang ada.

Cyber ethics memunculkan peluang baru dalam bidang pendidikan,


bisnis, layanan pemerintahan dengan adanya kehadiran internet. Sehingga
memunculkan netiket/nettiquette yaitu salah satu etika acuan dalam
berkomunikasi menggunakan internet,berpedoman pada IETF (the internet
engineering task force), yang menetapkan RFC (netiquette guidelies dalam
request for comments).

Pentingnya Etika di Dunia Maya

Hadirnya internet dalam kehidupan manusia telah membentuk


komunitas masyarakat tersendiri. Surat menyurat yang dulu dilakukan
secara tradisional (merpati pos atau kantor pos) sekarang bisa dilakukan
hanya dengan duduk dan mengetik surat tersebut di depan computer.
Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia maya adalah
sebagai berikut:

1. Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang


mungkin memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang
berbeda-beda.
2. Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam
dunia anonymouse, yang tidak mengharuskan pernyataan
identitas asli dalam berinteraksi.
3. Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet
memungkinkan seseorang untuk bertindak etis seperti misalnya
ada juga penghuni yang suka iseng dengan melakukan hal-hal
yang tidak seharusnya dilakukan.
4. Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu
bertambah setiap saat dan memungkinkan masuknya “penghuni”
baru didunia maya tersebut.

Netiket : Contoh Etika Berinternet


Netiket atau Nettiquette, adalah etika dalam berkomunikasi menggunakan
internet.

a. Netiket pada one to one communications

Adalah kondisi di mana komunikasi terjadi antarindividu “face to


facae” dalam sebuah dialog. Beberapa hal tentang netiket pada komunikasi
dengan email.

1. Jangan terlalu banyak mengutip : jika harus mengutip pesan


seseorang dalam jawaban e-mail, usahakan menghapus bagian
yang tidak perlu, dan hanya menjawab bagian-bagian yang relevan
saja.
2. Perlakukan e-mail secara pribadi : jika seseorang mengirim
informasi kepada anda secara pribadi, anda tidak sepatutnya
mengirimnya ke forum umum.
3. Hati-hati dalam menggunakan huruf kapital : mungkin saja
tujuannya hanya untuk memberi tekanan pada maksud anda.
4. Jangan membicarakan orang lain.
5. Jangan gunakan CC : jangan cantumkan nama-nama pada kolom
CC. Jika Anda melakukan hal itu, semua orang yang menerima e-
mail anda, akan bisa melihat alamat-alamat e-mail orang lain.
6. Jangan gunakan format HTML : pesan anda sama sekali tidak
terbaca atau kosong.
7. Jawablah secara masuk akal : jangan menjawab dua tiga
pertanyaan dalam satu jawaban

b. Netiket pada one to many communications.

One to many communications adalah bahwa satu orang bisa


berkomunikasi kepada beberapa orang sekaligus. Beberapa hal dibawah ini
adalah netiket untuk berkomunikasi bagi pengguna (user) mailing
list atau netnews.

1. Baca terlebih dahulu mailing list atau netnews, sebelum


memutuskan untuk melakukan posting surat yang pertama kali
kepada mailing iist.
2. Tidak menyalahkan moderator atau pengurus sistem
3. Berhati-hatilah terhadap kata-kata yang ditulis.
4. Perhatikan dengan benar aturan-aturan yang ditetapkan oleh
pengelola sistem.
5. Artikel atau tulisan yang akan di-posting haruslah ringkas dan to
the point.
6. Buatlah subject line
7. Tidak boleh mengirimkan artikel yang berbau spoorfing
(pemalsuan).
8. Pahami terlebih dahulu karakter audiens sebelum melakukan
posting iklan pada mailing list.
9. Usahakan meletakkan signature atau tanda tangan disetiap teks
yang di posting.
10. Jika terjadi perdebatan sebaiknya dilanjutkan melalui jalur pribadi
(email to email).
11. Tidak etis dan tidak diperbolehkan mengirimkan teks yang berbau
seksual.

Khusus untuk pengguna mailing list, terdapat beberapa netiket tambahan


sebagai berikut :

1. Setiap individu bertanggung jawab untuk


melakukan subscribe dan usubscribe pada setiap mailing list.
2. Jika melakukan pendaftaran pada mailing list, biasanya akan
mendapatkan balasan yang berupa subscribe message.
3. Tidak mungkin kita mengambil kembali pesan yang sudah
dikirimkan.
4. Jangan mengirim file yang berukuran besar karena dapat
menganggu sistem.

c. Information services

Pada dokumen IEFT menyatakan beberapa hal tentang layanan


information service antara lain adalah :

1. Bahwa semua jasa tersebut adalah kepunyaan orang.


2. Jika mendapatkan kesalahan terhadap layanan tersebut, lakukan
pengecekan pertama kali terhadap kondisi lokal sistem tersebut.
3. Pemakai perlu mengetahui bagaimana file layanan tersebut bekerja
pada sistem lokal yang dimilikinya.
4. Pemakai information service harus menggunakan pikiran yang
terbuka.
5. Tidak menggunakan FTP (File Transfer Protocol) orang lain untuk
menyimpan materi kita.
Pelanggaran Etika

Seperti halnya etika dalam kehidupan bermasyarakat, sanksi yang


diperoleh terhadap suatu pelanggaran adalah sanksi social. Sanksi social
bisa saja berupa teguran atau bahkan dikucilkan dari kehidupan
bermasyarakat.
Demikian juga dengan pelanggaran etika berinternet. Sanksi yang akan
diterima jika melanggar etika atau norma-norma yang berlaku adalah
dikucilkan dari kehidupan berkomunikasi berinternet.

Computer ethics

Etika komputer adalah sebuah frase yang sering digunakan namun


sulit untuk didefinisikan akan tetapi secara umum etika komputer dapat
didefinisikan sebagai seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan
penggunaan komputer. Untuk menanamkan kebiasaan komputer yang
sesuai, etika harus dijadikan kebijakan organsasi etis. Sejumlah organisasi
mengalamatkan isu mengenai etika komputer dan telah menghasilkan
guideline etika komputer , kode etik.

Sepuluh perintah etika komputer Pada tahun 1992, koalisi etika


komputer yang tergabung dalam lembaga etika komputer (CEI)
memfokuskan pada kemajuan teknologi informasi, atik dan korporasi serta
kebijakan publik. CEI mengalamatkannya pada kebijakan organsasi,
publik,indutrial, dan akademis. Lembaga ini memperhatik perlunya isu
mengenai etika berkaitan degan kemajuan teknologi informasi dalam
masyarakat dan telah menciptakan sepuluh perintah etika computer.

Hukum Etika Komputer

1. Jangan menggunakan komputer untuk menyakiti orang lain.


2. Jangan mengganggu pekerjaan komputer orang lain.
3. Jangan mengintip file komputer orang lain.
4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri.
5. Jangan menggunakan komputer untuk memberikan saksi dusta.
6. Jangan menggunakan software sebelum anda membayar
copyrightnya.
7. Jangan menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa
otorisasi atau kompensasi yang wajar.
8. Jangan membajak hasil kerja intelek orang lain.
9. Pikirkan konsekuensi sosial dari program atau sistem yang sedang
anda buat atau rancang.
10. Gunakan komputer dengan pertimbangan penuh tanggungjawab dan
rasa hormat kepada sesama manusia.

Contoh Kasus Cyberethics

1. Penipuan Online Shop

Kasus penipuan Online Shop Pada Mei 2011 Ehan dan Januari 2012
Bella telah ditipu oleh sebuah toko online Yang beratasnamakan “anak
agung bagus”, mereka memesan barang dan telah mentransfer sejumlah
uang namun barang tak kunjung datang (barang tidak ada). Berikut
kutipan rasa kekecewaan Ehan yang tertuang pada sebuah blog “mf saya
bru saja di tipu, penjualan online. yg bnjualan lwat fb, yg atas nama anak
agung bagus. saya di krimin no resi JNE, tp saya cek ko ga bsa, trus saya
tlpon kntor JNE pusat, trnyata data pengiriman tdak ada. no hp penipu.
085780250051 no rek penipu 5255134792, bankBCA
010700020009330, ATASA NAMA IR.RONI PUTRA, KODE
BANK.426, BANK MEGA, bgi yg pernah mnerima no rek nya tlong
hubungi saya..di gb dngn nama ehan han cuan”

2. Penghinaan Seorang Siswa

Kasus penghinaan yang dilakukan oleh Rana dan Marsha Kasus


penghinaan yang dilakukan oleh Rana dan marsha yang terjadi pada hari
Rabu 17 Febuari 2010.Kedua gadis tersebut menjadi terkenal sejak
mem-posting penghinaannya.Rana menghina pengguna blackberry
adalah anak "alay" atau anak layangan.Sementara Marsha menjadi
pembicaraan hangat di jejaring sosial Twitter karena menghina sekolah
lain. Gadis yang baru duduk dibangku SMA melontarkan pernyataan
bahwa sekolah swasta jauh lebih baik dibandingkan dengan sekolah
negri.

b. Pengertian Cybercrime

Adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan


komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat
terjadinya kejahatan. Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara lain
adalah penipuan lelang secara daring, pemalsuan cek, penipuan kartu
kredit/carding, confidence fraud, penipuan identitas, pornografi anak,
violence, dan lain-lain.

Walaupun kejahatan dunia maya atau cybercrime umumnya


mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan
komputer sebagai unsur utamanya, istilah ini juga digunakan untuk kegiatan
kejahatan tradisional di mana komputer atau jaringan komputer digunakan
untuk mempermudah atau memungkinkan kejahatan itu terjadi.

Cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum


yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada
kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi. The Prevention of
Crime and The Treatment of Offlenderes di Havana, Cuba pada tahun 1999
dan di Wina, Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah yang dikenal :

1. Cybercrime dalam arti sempit disebut computer crime, yaitu prilaku


ilegal/ melanggar yang secara langsung menyerang sistem
keamanan komputer dan/atau data yang diproses oleh komputer.
2. Cybercrime dalam arti luas disebut computer related crime, yaitu
prilaku ilegal/ melanggar yang berkaitan dengan sistem komputer
atau jaringan. Dari beberapa pengertian di atas, cybercrime
dirumuskan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan
dengan memakai jaringan komputer sebagai sarana/ alat atau
komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan
ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.

3. Fase Perkembangan Cybertechnology Terhadap Perubahan Cyberethics

Pada Fase 1 (1950-1960), teknologi komputasi terutama terdiri dari


komputer mainframe besar, seperti itu sebagai ENIAC, yang "tidak terhubung" dan
dengan demikian ada sebagai mesin yang berdiri sendiri. Satu set pertanyaan etis
dan sosial yang diajukan selama fase ini berkaitan dengan dampak mesin komputasi
sebagai "otak raksasa." Hari ini, kita mungkin mengasosiasikan ini pertanyaan
dengan bidang kecerdasan buatan (atau AI). Berikut jenis pertanyaannya
diperkenalkan di Fase 1: Bisakah mesin berpikir? Jika demikian, haruskah kita
menciptakan pemikiran 6 c mesin? Jika mesin bisa menjadi entitas yang cerdas, apa
artinya ini bagi kita diri? Apa artinya menjadi manusia?

Satu set masalah etis dan sosial yang muncul selama Fase 1 bisa jadi katalog di
bawah judul ancaman privasi dan rasa takut Big Brother. Untuk Sebagai contoh,
beberapa orang di Amerika Serikat takut bahwa pemerintah federal akan
melakukannya membuat basis data nasional di mana sejumlah besar informasi
pribadi tentangnya warga akan disimpan sebagai catatan elektronik. Pemerintah
terpusat yang kuat bisa kemudian gunakan informasi itu untuk memantau dan
mengontrol tindakan warga negara biasa. Meskipun komputer jaringan belum
datang ke tempat kejadian, bekerja di Internet ARPANET — pendahulu Internet,
yang didanai oleh sebuah agen di Amerika Departemen Pertahanan Negara Bagian
- dimulai selama fase ini, pada 1960-an.

Pada Fase 2 (1970-1980), mesin komputasi dan perangkat komunikasi di


sektor komersial mulai menyatu. Konvergensi ini, pada gilirannya,
memperkenalkan era jaringan komputer / komunikasi. Mainframe komputer,
minicomputer, mikrokomputer, dan komputer pribadi sekarang dapat dihubungkan
bersama melalui satu atau lebih secara pribadi jaringan komputer yang dimiliki
seperti LAN dan WAN, dan informasi dapat dengan mudah dipertukarkan antara
dan di antara basis data yang dapat diakses oleh komputer berjaringan.
Masalah etika yang terkait dengan fase komputasi ini termasuk
kekhawatiran tentang privasi pribadi, kekayaan intelektual, dan kejahatan
komputer. Kekhawatiran privasi, yang dimiliki muncul selama Fase 1 karena
kekhawatiran tentang jumlah informasi pribadi yang dapat dikumpulkan oleh
lembaga pemerintah dan disimpan dalam database milik pemerintah yang terpusat,
diperburuk karena catatan elektronik yang mengandung data pribadi dan informasi
rahasia sekarang juga dapat dengan mudah dipertukarkan antara dua atau lebih
database komersial di sektor swasta. Kekhawatiran yang mempengaruhi kekayaan
intelektual dan informasi hak milik juga muncul selama fase ini karena personal
(desktop) komputer dapat digunakan untuk menduplikasi program perangkat lunak
berpemilik. Dan kekhawatiran terkait dengan kejahatan komputer muncul selama
fase ini karena individu bisa sekarang menggunakan perangkat komputasi,
termasuk terminal komputer jarak jauh, untuk masuk dan mengganggu sistem
komputer organisasi besar.

Pada Fase 3 (1990-Sekarang), era Internet, ketersediaan akses Internet ke


masyarakat umum telah meningkat secara signifikan. Ini difasilitasi, tidak sedikit,
oleh pengembangan dan pertumbuhan fenomenal dari World Wide Web pada 1990-
an. Proliferasi Internet dan teknologi berbasis web telah berkontribusi pada
beberapa masalah etika tambahan melibatkan teknologi komputasi; misalnya,
masalah kebebasan berbicara, anonimitas, yurisdiksi, dan kepercayaan telah
diperdebatkan dengan panas selama fase ini.

Dan ketika e-commerce muncul selama fase ini, potensial konsumen awalnya
memiliki kekhawatiran tentang mempercayai bisnis online dengan keuangan
mereka dan informasi pribadi. Masalah etis dan sosial lainnya yang muncul selama
Fase 3 termasuk perselisihan tentang aspek publik vs pribadi dari informasi pribadi
yang dimiliki menjadi semakin tersedia di Internet. Kekhawatiran dari tipe ini
adalah diperburuk dengan jumlah informasi pribadi yang termasuk dalam jejaring
sosial situs, seperti Facebook dan Twitter, dan jenis lain berbasis web interaktif
forum (dimungkinkan oleh teknologi "Web 2.0").
Pada Fase 4 (Masa Depan), Konvergensi teknologi informasi dan
bioteknologi di Indonesia beberapa tahun terakhir telah menghasilkan bidang
bioinformatika dan komputasi genomik; ini juga menyebabkan beberapa analis
mempertanyakan apakah komputer masa depan akan tetap berbasis silikon atau
apakah beberapa juga mungkin dibuat dari biologis bahan. Selain itu, teknologi
implan biochip, yang telah ditingkatkan oleh perkembangan dalam penelitian AI,
telah menyebabkan beberapa orang memprediksi itu di masa depan yang tidak
terlalu jauh mungkin menjadi sulit bagi kita untuk memisahkan aspek-aspek
tertentu biologi kita dari teknologi kita.

Saat ini, komputer juga menjadi mana-mana atau meresap; yaitu, mereka “di mana-
mana” dan mereka meresapi tempat kerja kita dan lingkungan rekreasi kita. Banyak
dari benda-benda yang kita temui di lingkungan ini juga mulai menunjukkan apa
Philip Brey (2005) dan lainnya menyebut "ambient intelligence," yang
memungkinkan "objek pintar" untuk terhubung satu sama lain melalui teknologi
nirkabel. Beberapa mempertimbangkan frekuensi radio teknologi identifikasi
(RFID) untuk menjadi langkah pertama dalam apa yang sekarang disebut sebagai
pervasif atau komputasi di mana-mana

Jenis perubahan teknologi apa lagi yang harus kita antisipasi sebagai riset dan
pengembangan berlanjut di Fase 4? Untuk satu hal, perangkat komputasi
kemungkinan akan berlanjut untuk menjadi lebih dan lebih dibedakan dari berbagai
jenis perangkat nonkomputer.
Daftar Pustaka

1. Wikipedia. (Juni 19, 2019). “Dunia Maya”. [Online]. Tersedia :


https://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_maya. 16 September 2019.
2. Ms. Schancya. (Agustus 8, 2015). “Teknologi Cyber di Indonesia”. Tersedia:
https://schancyagillian.wordpress.com/2015/08/15/teknologi-cyber-di-indonesia/. 16
September 2019.
3. Maxmanroe. “Pengertian Teknologi: Arti, Manfaat dan Jenis-Jenis Teknologi”.
Tersedia : https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/pengertian-teknologi.html. 17
September 2019.
4. Dinaoctavia. (Desember 14, 2016). “Tugas Makalah Cyber Ethics”. Tersedia :
https://kuliahdanuri.com/news.php?readmore=26. 18 September 2019.
5. Herman T. Tavani (Oktober, 2012). “Ethics and Technology: Controversies,
Questions, and Strategies for Ethical Computing, 4th Edition”. Tersedia :
https://www.chinhnghia.com/Ethics_and_%20Technology.pdf. 18 September 2019.
6. Jastro. (April 3, 2013). “Cyber Ethics dan Contoh Kasus”. Tersedia :
http://jastroklasik.blogspot.com/2013/04/cyber-ethic-dan-contoh-kasus.html. 19
September 2019.

Anda mungkin juga menyukai