Jawaban :
Karena Anda tidak menjelaskan lebih jauh tower apa yang dimaksud, kami
beranggapan bahwa tower atau dalam bahasa Indonesia disebut menara
adalah menara telekomunikasi.
Selain itu juga diatur dalam Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri,
Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kepala
Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 18 Tahun 2009; Nomor:
07/Prt/M/2009; Nomor: 19/Per/M.Kominfo/03/2009; Nomor: 3 /P/2009 tentang
Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi
(Peraturan Bersama Menteri).
a. Penyelenggara telekomunikasi;
c. Kontraktor Menara.
b. ketinggian Menara;
c. struktur Menara;
f. kekuatan angin
a. pentanahan (grounding)
b. penangkal petir
c. catu daya
d. lampu Halangan Penerbangan (Aviation Obstruction Light)
lokasi Menara
tinggi Menara
Kontraktor Menara
Namun tergugat, dalam hal ini adalah Bupati Badung, menerbitkan Surat
Keputusan (SK) yang berisi perintah pembongkaran menara yang telah
dibangun oleh penggugat.Alasan tergugat adalah pendirian menara tersebut
tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (TUN) Denpasar dalam putusannya No.
03/G/2009/PTUN.DPS menyatakan bahwa SK Bupati Badung tersebut batal
atau tidak sah.Atas putusan pengadilan TUN Denpasar ini, Bupati Badung
mengajukan banding.Pengadilan Tinggi TUN Surabaya dalam putusannya No.
96/B/2009/PT.TUN.SBY tanggal 31 Agustus 2009 menyatakan menerima
permohonan banding Tergugat/Pembanding dan membatalkan Putusan
Pengadilan TUN Denpasar No. 03/G/2009/PTUN.DPS. Kemudian penggugat
mengajukan peninjauan kembali namun dinyatakan tidak dapat diterima oleh
Mahkamah Agung dengan alasan telah melampaui tenggang waktu.
Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.
Dasar Hukum:
Nomor: 07/Prt/M/2009;
Nomor: 19/Per/M.Kominfo/03/2009;
Nomor: 3 /P/2009
Putusan:
Pertanyaan :
Yth. Hukum Online, di daerah kami (Kelurahan Rangkapan Jaya Baru - Depok -
Jawa Barat) akan ada rencana pembangunan menara BTS. Pertanyaan saya
adalah: 1. Apakah persetujuan warga sebagai salah satu syarat mutlak
prosess referensi selanjutnya? Kalau ya, apakah persetujuan harus warga
seluruh RT atau hanya dalam radius tinggi BTS? 2. Jika terjadi menara roboh
atau sambaran petir sehingga alat elektronik warga radius tinggi BTS, rusak
apakah tuntutan hukum dapat diajukan ke pemilik lahan atau pemilik menara
BTS? Jika dapat, apa dasar hukumnya? 3. Ke mana kami bisa mendapatkan
bantuan hukum yang cuma-cuma (gratis) mengingat warga kami adalah
pensiunan? Demikian kami sampaikan, terima kasih atas tanggapan yang
diberikan - hanya doa yang bisa kami panjatkan untuk Anda - semoga selalu
sejahtera dan dalam Lindungan-NYA. Amien.
Jawaban :
Sebelum kami menjawab pertanyaan Anda, maka kami terlebih dahulu akan
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan BTS adalah Base Transceiver
Station (BTS). Pengaturan pendirian dan penggunaan BTS diatur dalam
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:
02/Per/M.Kominfo/03/2008 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan
Menara Bersama Telekomunikasi (Perkominfo No. 02/2008) dan Peraturan
Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri
Komunikasi dan Informatika dan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor 18 Tahun 2009; Nomor: 07/Prt/M/2009; Nomor:
19/Per/M.Kominfo/03/2009; Nomor: 3 /P/2009 tentang Pedoman
Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi (Peraturan
Bersama Menteri).
Berdasarkan Perkominfo No. 02/2008 dan Peraturan Bersama Menteri, maka
yang dimaksud dengan menara telekomunikasi adalah bangun-bangun untuk
kepentingan umum yang didirikan di atas tanah,atau bangunan yang
merupakan satu kesatuan konstruksi denganbangunan gedung yang
dipergunakan untuk kepentingan umum yang struktur fisiknya dapat berupa
rangka baja yang diikat oleh berbagai simpul atau berupa bentuk tunggal
tanpa simpul, di mana fungsi, desain dan konstruksinya disesuaikan sebagai
sarana penunjang menempatkan perangkat telekomunikasi (Menara).
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa BTS termasuk dalam kategori
Menara, sehingga Perkominfo No. 02/2008 dan Peraturan Bersama Menteri
merupakan lingkup peraturan yang mengatur mengenai pendirian dan
penggunaan BTS.
Demikian jawaban ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja samanya,
kami ucapkan terima kasih.
Dasar hukum:
Nomor: 07/Prt/M/2009;
Nomor: 19/Per/M.Kominfo/03/2009;
Nomor: 3 /P/2009
Blog ini dibuat sebagai ajang komunikasi, sharing data dan referensi
mengenai tata cara menolak BTS . Pembangunan BTS yang kebanyakan di
pemukiman padat selalu rawan terhadap penyimpangan. Blog ini
memerlukan sumbangan aneka peraturan pemerintah atau pemda mengenai
pembangunan BTS untuk mencegah aksi dirty tactic yang disinyalir terjadi
dan meresahkan masyarakat tidak terjadi lagi, seperti yang TENGAH terjadi di
kampung kami.
Beranda
PENGANTAR
Status terakhir, BTS itu tidak ada izin namun pemilik mengatakan izin akan
tetao diurus. Padahal Pemda DKI menyatakan SUDAH TIDAK ADA LAGI IZIN
BAGI PEMBANGUNAN MENARA BTS karena akan dibuat menara bersama.
Tujuan situs ini juga untuk membantu Pemkot Jakarta Utara serta Pemda Dki
secara keseluruhan karena dari perjuangan kami mempertahankan hak hidup
kami, kami menangkap ada dua kubu di Pemda DKI yang saling
bergesekan keras yakni Kelompok The Good Guys and The Bad Guys.
Perkembangan ini jelas menggembirakan karena bagaimanapun fenomena ini
menunjukkan bahwa Pemda DKI dan jajaran pemerintah lainnya sedang
menuju kepada perubahan kearah Good Governance yang transparan, adil
serta mengayomi warganya jauh dari segala bentuk Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme.
Tujuan lain dari situs ini adalah untuk memberi gambaran kepada kita semua
mengenai tingkah polah kontraktor, operator, aparat pemerintah dibawah
biasanya RT, RW dan Lurah yang cenderung TIDAK MEMIHAK WARGA. Mereka
menganggap praktek praktek lama KASIH UANG HABIS PERKARA berlaku
dimana mana ketika warga kerkeberatan dengan pembangunan BTS. Padahal
kami BERBEDA. Kami bertujuh yang menolak BTS di lingkungan kami SAMA
SEKALI TIDAK MENGINGINKAN KOMPENSASI UANG. Ini disebabkan karena
menara BTS tersebut sangat membahayakan keselamatan kami karena AKAN
DIPASANG di bangunan bertingkat tiga yang tidak laik bangun.
Situs ini sangat terbuka untuk dikomentari oleh siapapun yang ingin
menyaksikan KEBENARAN selalu muncul asalkan kita memperjuangkannya.
Masukan yang sangat diperlukan situs ini adalah terutama ANEKA
PERATURAN TATA CARA PERIZINAN PEMBANGUNAN BTS.
Harapan kami, situs ini juga menjadi ajang komunikasi bagi warga yang
keberatan dengan pembangunan BTS di daerahnya agar bisa dilakukan aksi
bersama yang berdasarkan hukum dan aturan yang berlaku.
TEGAR DAN TETAP KOMPAK.Anda dan rekan rekan akan mendapat tekanan
psikologis dari berbagai pihak, termasuk aneka gosip yang bertujuan
menggoyahkan kekompakan kelompok Anda. Pengalaman kami, rumor rumor
yang mengatakan si ini sudah dibayar dan dianu sudah setuju dengan
kompensasi, bisa menimbulkan kecurigaan diantara anggota kelompok yang
bisa mengarah pada perpecahan. Pastikan Anda dan teman teman tetap
pada satu tujuan dengan terus menerus melakukan rapat koordinasi. Pastikan
Anda dan teman teman melaporkan perkembangan dan merumuskan
langkah langkah selanjutnya. Kami mengalami kejadian ini namun berkat
ketegaran kami, gosip itu tidak mengendorkan semangat kami dalam
memperjuangkan hak hidup kami.
PASTIKAN RT TIDAK TANDATANGAN.Ketika Anda mendengar ada BTS akan
dibangun ditempat Anda, segera lapor ke RT dan pastikan RT TIDAK
menandatangani surat persetujuan warga. RT adalah ujung tombak bagi
penolakan atau persetujuan pembangunan manara BTS.
JANGAN PAKSA MEDIA. Media bukan milik Anda. namun pastikan rekan
rekan media memantau perkembangan tanpa memberitakannya di media
mereka dan memberikan informasi kepada Anda. Sebaliknya Anda juga
memberikan perkembangan dilapangan secara jujur dan tidak ditambah
tambahkan. Berikan data data tertulis termasuk surat pengaduan kepada
berbagai pihak. Untuk diperhatikan. Media hanya memberitakan yang layak
ditayangkan atau ditulis sesuai perintah Pemimpin Redaksi. Jadi penting bagi
Anda untuk mempunyai hubungan dengan Pemimpin Redaksi. Media pasti
akan memberitakan jika ada kejanggalan prosedural atau pejabat yang nakal.
Media juga paham posisi dirinya sebagai penyambung lidah masyarakat
sekaligus social control. Jadi tanpa ada minta, jika Anda laporkan
perkembangan yang terjadi berkenaan dengan BTS , media PASTI akan
memberitakannya.
ADA MASJID, GEREJA DENGAN MENARA ATAU ATAP TINGGI ATAU ADA
BANGUNAN MILIK YAYASAN KEAGAMAAN. Lihat sekitar Anda, apakah ada
menara masjid atau gereja atau rumah ibadah bertingkat tinggi. Para
operator telepon melihat bangunan ibadah ini sebagai sasaran empuk karena
sewanya jauh lebih murah. Bandingkan untuk perkantoran komersial, mereka
harus bayar 20 sampai 35 juta sebulan. Namun untuk masjid, gereja dan
yayasan keagamaan yang memang sangat membutuhkan dana segar mereka
bisa menyewanya dengan harga 20 sampai 30 juta SETAHUN. Untungkan ?
Mereka bisa memperdaya para pemuka agama untuk menerima uang panjer
yang nilainya bisa sampai 100 jutaan. Melalui mereka, warga diharapkan
sungkan jika menolak memberikan tanda tangan. Jika menolak, mereka
menuduh kita tidak agamis. BTS yang didirikan di lingkungan kami dan kami
tolak, berdiri dibangunan tingkat tiga yang kata pemilik akan dipergunakan
sebagai pesantren dan letaknya bersebelahan dengan masjid. Namun Demi
Allah, bukan maksud kami menghalangi kegiatan pesantren. Penolakan kami
hanya disebabkan karena bangunan tidak layak hingga kami takut jika
menara atau antena itu roboh.
Leave a Comment | DAERAH RAWAN BTS | Ditandai: DKI, MESJID,
TOLAK BTS | Permalink
Kami paham bahwa media bukanlah milik warga yang bisa terus menerus
memberikan perkembangan kasus BTS di Jalan. Sungai Bambu no.5 Rt.07/08.
Media mempunyai kepentingan yang lebih banyak untuk menurunkan berita
yang layak kepada pembacanya. Kami maklum tentang itu karena teman
teman media mengatakan jika menara itu jadi dibangun baru mereka akan
bertindak.
Ditengah perasaan maklum itu dan ditengah jaminan Pak RT bahwa tidak
akan ada pembangunan BTS dilingkungannya jika tidak ada izin, warga terus
menerus resah. Saya diberitahu oleh teman yang tahu benar seluk beluk BTS
bahwa IZIN PEMBANGUNAN MENARA ITU BISA MENYUSUL. Ini sesuai benar
dengan kenyataan dilapangan karena tentu saja Telkomsel berani menaruh
semua peralatan antenna untuk siap dibangun KARENA MEREKA YAKIN IZIN
AKAN TURUN.
Jika izin diberikan, apakah ini disebabkan karena kontraktor, Nokia Siemens
dan Telkomsel melihat ada celah dengan menggunakan alasan YANG
DIBANGUN BUKAN MENARA TETAPI ANTENA. Jadi dalam hal ini Pemda DKI
tidak bisa berbuat apapun.
Pertanyaan kami yang kedua adalah jika izin itu keluar MUNGKINKAH INI
KARENA HASIL PERTARUNGAN GOOD GUYS antara BAD GUYS akhirnya dalam
kasus kami dimenangkan oleh BAD GUYS yang rupanya punya pengaruh dan
jaringan yang kuat di lingkungan Pemda DKI hingga akhirnya izin itu akhirnya
keluar.
Inilah pertanyaan yang sekarang ini kami inginkan jawabannya. Bantuan dari
teman teman yang membaca situs ini sangat diperlukan agar KEBENARAN
TETAP DITEGAKKAN karena BANYAK WARGA DISELURUH INDONESIA YANG
MENGALAMI NASIB YANG SAMA DENGAN KAMI.
Dan alhamdulliah, berkat teman teman dari Poskota dan juga media media
lain, kasus kami terangkat ke media. Dari pemberitaan itu, terungkap bahwa
TIDAK ADA IZIN UNTUK BTS YANG BARU. Segenap aparat walikota Jakarta
Utara berjanji akan melakukan pembongkaran apabila menara atau antena
itu didirikan karena tidak mendapat izin.
Sinyalemen itu diperkuat oleh keterangan seorang teman yang tahu betul
perubahan yang saat ini terjadi di Pemda DKI. Yang Lurus melawan Yang
Korup. Yang korup kata sang teman tadi mohon Pemda DKI dan jajaran
menanggapinya selalu punya pintu darurat untuk menghindar ketika ada
warga yang protes atau wartawan yang minta konfirmasi tentang masalah
warga yang menyangkut kedinasan yang dia pimpin.
Kelompok Bad Guys ini juga punya orang orang khusus yang menurut istilah
teman saya tadi mempunyai tugas menenggelamkan berita. Mereka tahu
siapa saja kalangan media yang bisa dibayar untuk tidak memberitakan
kasus yang menimpa departemen atau dinasnya.
Ketika menyadari bahwa saya ditipu oleh oknum Nokia Siemens , Umri dan
Riri, saya diterima oleh Manajer Proyek Jabotabek Telkomsel, Muhammad
Tony. Dia mengatakan bahwa Telkomsel dalam membangun BTS ibarat orang
beli TV. Nokia Siemens adalah pihak yang mencarikan TV yang kemudian
memerintahkan kontraktornya untuk mencari TV dengan spesifikasi yang
diminta Telkomsel.
Jadi kata Tony, Telkomsel tidak akan menandatangani apapun jika masalah
dibawah belum beres. Bahkan didepan saya, dia menggambarkan istilah
radius dan soal perizinan. Dia akhirnya menjamin akan ada mediasi dan
mempertemukan saya dengan pihak Nokia-Siemens dan kontraktornya. Dia
juga menerima surat keberatan warga untuk yang kedua kalinya.
Namun janji itu tinggal janji. Seperti halnya Riri dan Samsir yang susah
dihubungi, yang bersangkutan juga menolak dihubungi dan minta komunikasi
dilakukan lewat SMS.
Dia mengirimkan SMS yang nadanya juga sama dengan SMS dari Yolanda
yang mengatakan telah terjadi beberapa kali pertemuan namun saya tidak
datang, ketika da pertemuan diam saja. SMS itu jelas fitnah karena tidak
pernah sekalipun ada undangan kepada warga. Lurah Sungai Bambupun
menyatakan tidak pernah ada pertemuan semacam itu.
Muhammad Tony baru menghubungi saya dan marah marah dengan memaki
saya sebagai KURANG AJAR mempergunakan profesi saya sebagai wartawan
karena melaporkan kasus ini kepada Dirut Telkomsel Bapak Kiskenda melalui
SMS atas saran rekan rekan pers yang juga memberi nomor HP. SMS itu saya
juga CC kesejumlah pejabat tinggi pemerintah, DPR, DPRD serta teman
teman media. Belakangan dia menelepon saya kembali meminta maaf atas
kata kata kasarnya. Dia mengatakan sekarang pembangunan BTS itu akan
tergantung dari keputusan direksi. Apalah saya ini. Saya Cuma orang kecil
sambungnya dengan nada sinis. DIA TIDAK TAHU BAHWA SAYA MEREKAM
SEMUA PEMBICARAAN TERSEBUT YANG SUATU SAAT AKAN SAYA
PERGUNAKAN UNTUK MEMBONGKAR PERLAKU ASAL BAPAK SENANG.
Pewarta: M Ghofar
"Empat syarat yang harus dilengkapi itu adalah izin mendirikan bangunan,
izin gangguan, melengkapi peralatan penangkal petir dan penyediaan genset
secara mandiri," ujar Kadiskominfo Provinsi Kaltim M Jauhar Efendi di
Samarinda, Minggu.
Terkait dengan itu, lanjut dia, ada pemerintah kabupaten dan kota yang
menerbitkan peraturan tentang tata cara pendirian menara telekomunikasi
selular. Tujuannya adalah untuk menata keindahan, keamanan dan untuk
meningkatkan pendapatan daerah melalui retribusi pajak atau yang dikenal
dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD).