Anda di halaman 1dari 24

Pertanyaan :

Syarat dan Prosedur Pembangunan Menara Telekomunikasi

Apa saja persyaratan pembangunan tower? Dan kemana tempat mengadu


apabila berdirinya tower tidak melalui prosedur?

Jawaban :

Terima kasih atas pertanyaan Anda.

Karena Anda tidak menjelaskan lebih jauh tower apa yang dimaksud, kami
beranggapan bahwa tower atau dalam bahasa Indonesia disebut menara
adalah menara telekomunikasi.

Pengaturan pembangunan menara telekomunikasi terdapat dalam Peraturan


Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 02/Per/M.Kominfo/03/2008
tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara Bersama
Telekomunikasi (Permenkominfo02/2008).

Selain itu juga diatur dalam Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri,
Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kepala
Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 18 Tahun 2009; Nomor:
07/Prt/M/2009; Nomor: 19/Per/M.Kominfo/03/2009; Nomor: 3 /P/2009 tentang
Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi
(Peraturan Bersama Menteri).

Mengenai contoh penerapan pasal dalam Peraturan Bersama Menteri ini


dapat Anda simak dalam artikel Pertanggungjawaban Hukum Jika Menara BTS
Roboh.
Selanjutnya kami fokus pada pengaturan dalam Permenkominfo
02/2008.Menurut Pasal 1 angka 3 Permenkominfo 02/2008, menara adalah
bangunan khusus yang berfungsi sebagai sarana penunjang untuk
menempatkan peralatan telekomunikasi yang desain atau bentuk
konstruksinya disesuaikan dengan keperluan penyelenggaraan
telekomunikasi.Sedangkan menara bersama menurut Pasal 1 angka 4
Permenkominfo 02/2008adalah menara telekomunikasi yang digunakan
secara bersama-sama oleh Penyelenggara Telekomunikasi.

Pengaturan khusus mengenai syarat pembangunan menara terdapat dalam


Pasal 2 s.d Pasal 7 Permenkominfo 02/2008sebagaimana yang kami sarikan
sebagai berikut:

1. Menara harus digunakan secara bersama dengan tetap memperhatikan


kesinambungan pertumbuhan industri telekomunikasi demi efisiensi dan
efektifitas penggunaan ruang

2. Pembangunan menara dapat dilaksanakan oleh:

a. Penyelenggara telekomunikasi;

b. Penyedia menara; dan/atau

c. Kontraktor Menara.

3. Pembangunan tersebut harus memiliki Izin Mendirikan Menara dari


instansi yang berwenang

Yang dimaksud dengan Izin Mendirikan Menara menurut Pasal 1 angka 10


Permenkominfo 02/2008adalah izin mendirikan bangunan sesuai dengan
peraturanperundang-undangan yang berlaku.

4. Pembangunan menara harus sesuai dengan standar baku tertentu untuk


menjamin keamanan lingkungan dengan memperhitungkan faktor-faktor
yang menentukan kekuatan dan kestabilan konstruksi menara, antara lain:

a. tempat/space penempatan antena dan perangkat telekomunikasi untuk


penggunaan bersama;

b. ketinggian Menara;

c. struktur Menara;

d. rangka struktur Menara;

e. pondasi Menara; dan

f. kekuatan angin

Menara harus dilengkapi dengan sarana pendukung dan identitas hukum


yang jelas.

Sarana pendukung harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan


yang berlaku, antara lain:

a. pentanahan (grounding)

b. penangkal petir

c. catu daya
d. lampu Halangan Penerbangan (Aviation Obstruction Light)

e. marka Halangan Penerbangan (Aviation Obstruction Marking)

Identitas hukum terhadap Menara antara lain:

nama pemilik Menara

lokasi Menara

tinggi Menara

tahun pembuatan/pemasangan Menara

Kontraktor Menara

beban maksimum Menara

Apabila pembangunan menara tidak sesuai prosedur, yakni tidak memilikiizin


mendirikan menara dan syarat-syarat lainnya, maka berdasarkan Pasal 21
Permenkominfo 02/2008, Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dapat
memberikan sanksi administratif berupa teguran, peringatan, pengenaan
denda, atau pencabutan izin sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan.

Jadi, menjawab pertanyaan Anda, tempat mengadu apabila didapati ada


penyelenggara telekomunikasi, penyedia menara, atau kontraktor menara
yang membangun menara tidak sesuai aturan adalah pemerintah dan/atau
pemerintah daerah.
Perlu Anda ketahui, pembangunan menara ini juga melibatkan pemerintah
daerah, yakni misalnya pengaturan penempatan lokasi menara [Pasal 4 ayat
(1) Permenkominfo 02/2008] atau keterlibatan dalam hal memperhatikan
ketentuan hukum tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha
tidak sehat dalam pembangunan Menara pada wilayahnya (Pasal 15
Permenkominfo 02/2008). Ketentuan tersebut diatur lebih khusus dalam
suatu peraturan daerah.

Anda tidak menyebutkan di mana lokasi pembangunan tower yang Anda


tanyakan.Sekedar mencontohkan, salah satu peraturan tingkat daerah yang
mengatur mengenai pembangunan menara adalah Peraturan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta Nomor 89 Tahun 2006 tentang Pembangunan dan
Penataan Menara Telekomunikasi di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
(Pergub DKI Jakarta 89/2006). Secara umum, pengaturan dalam pergub ini
sama dengan yang terdapat dalam Permenkominfo 02/2008. Adapun hal-hal
yang diatur lebih khusus adalah persebaran menara telekomunikasi yang
dibagi dalam zona-zona dan harus memperhatikan potensi ruang kota yang
tersedia.

Hal lain yang diatur adalah mengenai perizinan pembangunan menara


telekomunikasi. Berdasarkan Pasal 12 ayat (1) Pergub DKI Jakarta 89/2006,
setiap pembangunan menara telekomunikasi wajib memiliki:

a. Surat Keterangan Penempatan Titik Lokasi Rencana Pembangunan


Menara Telekomunikasi dari Kepala Dinas Tata Kota Provinsi DKI Jakarta.

b. Surat Keterangan Membangun yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas


Penataan dan Pengawasan Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

c. Izin Penempatan Jaringan Utilitas dan Bangunan Pelengkap yang


dikeluarkan oleh Kepala Dinas Penerangan Jalan Umum dan Sarana Jaringan
Utilitas Provinsi DKI Jakarta, apabila jaringan instalasi yang berada pada
menara terhubung dengan jaringan utilitas pada ruang publik.
Contoh kasus diterapkannya prosedur pembangunan menara telekomunikasi
yang terdapat dalam Permenkominfo 02/2008 ini dapat kita temui dalam
Putusan Mahkamah Agung No. 98 PK/TUN/2010.Pada pengadilan tingkat
pertama, penggugat yakni perusahaan penyedia fasilitas infrastruktur berikut
bangunan (tower komunikasi) untuk sistem telekomunikasi, dalam
gugatannya menyatakan bahwa menara telekomunikasi yang ia bangun pada
hakikatnya telah sesuai dengan Konsep Menara Bersama yang sedang
dilaksanakan oleh Pemda Badung melalui Peraturan Daerah Kabupaten
Badung No. 6 Tahun 2008 tanggal 23 Mei 2008 Tentang Penataan,
Pembangunan dan Pengoperasian Menara Telekomunikasi Terpadu di
Kabupaten Badung dan Pasal 10 Permenkominfo 02/2008.

Namun tergugat, dalam hal ini adalah Bupati Badung, menerbitkan Surat
Keputusan (SK) yang berisi perintah pembongkaran menara yang telah
dibangun oleh penggugat.Alasan tergugat adalah pendirian menara tersebut
tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Dengan tidak ada kelengkapan IMB, sebelum SK pembongkaran tersebut


diterbitkan, tergugat telah memberikan sanksi kepada penggugat berupa
teguran tertulis sebanyak tiga kali.

Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (TUN) Denpasar dalam putusannya No.
03/G/2009/PTUN.DPS menyatakan bahwa SK Bupati Badung tersebut batal
atau tidak sah.Atas putusan pengadilan TUN Denpasar ini, Bupati Badung
mengajukan banding.Pengadilan Tinggi TUN Surabaya dalam putusannya No.
96/B/2009/PT.TUN.SBY tanggal 31 Agustus 2009 menyatakan menerima
permohonan banding Tergugat/Pembanding dan membatalkan Putusan
Pengadilan TUN Denpasar No. 03/G/2009/PTUN.DPS. Kemudian penggugat
mengajukan peninjauan kembali namun dinyatakan tidak dapat diterima oleh
Mahkamah Agung dengan alasan telah melampaui tenggang waktu.
Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.

Dasar Hukum:

1. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:


02/Per/M.Kominfo/03/2008 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan
Menara Bersama Telekomunikasi

2. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum,


Menteri Komunikasi dan Informatika dan kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal:

Nomor 18 Tahun 2009;

Nomor: 07/Prt/M/2009;

Nomor: 19/Per/M.Kominfo/03/2009;

Nomor: 3 /P/2009

tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara


Telekomunikasi

3. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 89 Tahun 2006 tentang


Pembangunan dan Penataan Menara Telekomunikasi di Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta

Putusan:

1. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Denpasar No.


03/G/2009/PTUN.DPS
2. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya No.
96/B/2009/PT.TUN.SBY tanggal 31 Agustus 2009

3. Putusan Mahkamah Agung No. 98 PK/TUN/2010.

Pertanyaan :

Pertanggungjawaban Hukum Jika Menara BTS Roboh

Yth. Hukum Online, di daerah kami (Kelurahan Rangkapan Jaya Baru - Depok -
Jawa Barat) akan ada rencana pembangunan menara BTS. Pertanyaan saya
adalah: 1. Apakah persetujuan warga sebagai salah satu syarat mutlak
prosess referensi selanjutnya? Kalau ya, apakah persetujuan harus warga
seluruh RT atau hanya dalam radius tinggi BTS? 2. Jika terjadi menara roboh
atau sambaran petir sehingga alat elektronik warga radius tinggi BTS, rusak
apakah tuntutan hukum dapat diajukan ke pemilik lahan atau pemilik menara
BTS? Jika dapat, apa dasar hukumnya? 3. Ke mana kami bisa mendapatkan
bantuan hukum yang cuma-cuma (gratis) mengingat warga kami adalah
pensiunan? Demikian kami sampaikan, terima kasih atas tanggapan yang
diberikan - hanya doa yang bisa kami panjatkan untuk Anda - semoga selalu
sejahtera dan dalam Lindungan-NYA. Amien.

Jawaban :

Sebelum kami menjawab pertanyaan Anda, maka kami terlebih dahulu akan
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan BTS adalah Base Transceiver
Station (BTS). Pengaturan pendirian dan penggunaan BTS diatur dalam
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:
02/Per/M.Kominfo/03/2008 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan
Menara Bersama Telekomunikasi (Perkominfo No. 02/2008) dan Peraturan
Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri
Komunikasi dan Informatika dan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor 18 Tahun 2009; Nomor: 07/Prt/M/2009; Nomor:
19/Per/M.Kominfo/03/2009; Nomor: 3 /P/2009 tentang Pedoman
Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi (Peraturan
Bersama Menteri).
Berdasarkan Perkominfo No. 02/2008 dan Peraturan Bersama Menteri, maka
yang dimaksud dengan menara telekomunikasi adalah bangun-bangun untuk
kepentingan umum yang didirikan di atas tanah,atau bangunan yang
merupakan satu kesatuan konstruksi denganbangunan gedung yang
dipergunakan untuk kepentingan umum yang struktur fisiknya dapat berupa
rangka baja yang diikat oleh berbagai simpul atau berupa bentuk tunggal
tanpa simpul, di mana fungsi, desain dan konstruksinya disesuaikan sebagai
sarana penunjang menempatkan perangkat telekomunikasi (Menara).
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa BTS termasuk dalam kategori
Menara, sehingga Perkominfo No. 02/2008 dan Peraturan Bersama Menteri
merupakan lingkup peraturan yang mengatur mengenai pendirian dan
penggunaan BTS.

Pembangunan Menara wajib memiliki Izin Mendirikan Bangunan Menara


(IMB-M). Permohonan IMB-M diajukan oleh penyedia menara kepada
Bupati/Walikota, dan terkecuali untuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
maka permohonan IMB-M diajukan kepada Gubernur. Terkait dengan
pendirian BTS, maka yang harus diperhatikan adalah, bahwa permohonan
IMB-M melampirkan (i) persyaratan administratif, dan (ii) persyaratan teknis.
Persetujuan warga sebagaimana yang Anda tanyakan merupakan salah satu
persyaratan administratif yang harus dilengkapi oleh pemohon, sebagaimana
diatur dalam Peraturan Bersama Menteri. Namun, persetujuan tersebut bukan
melingkupi persetujuan dari seluruh Rukun Tetangga (RT), melainkan hanya
persetujuan dari warga sekitar dalam radius sesuai dengan ketinggian
Menara.

Pada dasarnya, kekhawatiran atas sambaran petir atau kegagalan bangunan


Menara telah diakomodir dalam Perkominfo No. 02/2008 dan Peraturan
Bersama Menteri. Menara wajib dilengkapi dengan sarana pendukung, yang
salah satunya adalah penangkal petir. Selain itu, terdapat pula suatu
pengaturan mengenai spesifikasi struktur Menara, yaitu spesifikasi struktur
menara harus dibuat berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Berdasarkan Pasal 5 Peraturan Bersama Menteri, Menara disediakan oleh


Penyedia Menara, dan pembangunannya dilakukan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi. Lebih lanjut, berdasarkan Pasal 25 Undang-Undang Nomor Nomor
18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, pemilik dan penyedia jasa konstruksi
bertanggung jawab dalam hal terdapatnya kegagalan dari bangunan. Dengan
demikian, apabila terdapat kegagalan bangunan atas Menara, maka pemilik
dan penyedia jasa konstruksilah yang bertanggung jawab terhadap peristiwa
kegagalan tersebut. Namun, apabila kegagalan bangunan tersebut
disebabkan oleh kesalahan perencana atau pengawas konstruksi dari
pembangunan Menara, dan kemudian menimbulkan kerugian bagi pihak lain,
maka perencana atau pengawas konstruksi yang bertanggung jawab sesuai
dengan bidang profesi, dengan dikenakan ganti rugi. Apabila kegagalan
bangunan disebabkan karena kesalahan pelaksana konstruksi dan merugikan
pihak lain, maka pelaksana konstruksi bertanggung jawab sesuai dengan
bidang usaha dengan dikenakan ganti rugi.

Lebih lanjut, jika kegagalan bangunan disebabkan karena kesalahan pemilik


bangunan dalam pengelolaan bangunan, dan merugikan pihak lain, maka
pemilik bangunanlah yang bertanggung jawab. Untuk bantuan hukum secara
cuma-cuma, maka Anda dapat menghubungi Lembaga Bantuan Hukum
setempat.

Demikian jawaban ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja samanya,
kami ucapkan terima kasih.

Dasar hukum:

1. Undang-Undang Nomor Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

2. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:


02/Per/M.Kominfo/03/2008 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan
Menara Bersama Telekomunikasi
3. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum,
Menteri Komunikasi dan Informatika dan kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal:

Nomor 18 Tahun 2009;

Nomor: 07/Prt/M/2009;

Nomor: 19/Per/M.Kominfo/03/2009;

Nomor: 3 /P/2009

tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara


Telekomunikasi

REFERENSI TOLAK BTS

Blog ini dibuat sebagai ajang komunikasi, sharing data dan referensi
mengenai tata cara menolak BTS . Pembangunan BTS yang kebanyakan di
pemukiman padat selalu rawan terhadap penyimpangan. Blog ini
memerlukan sumbangan aneka peraturan pemerintah atau pemda mengenai
pembangunan BTS untuk mencegah aksi dirty tactic yang disinyalir terjadi
dan meresahkan masyarakat tidak terjadi lagi, seperti yang TENGAH terjadi di
kampung kami.

Beranda

SANGAT PENTING UNTUK DIBACA

PENGANTAR

Juli 29, 2008


Situs ini sengaja dibuat untuk menjadi referensi bagi siapa yang keberatan
dengan pembangunan BTS wilayahnya, khususnya di DKI Jakarta. Sampai
dengan situs ini dibuat, kami, tujuh warga RT. 07/08 kelurahan Sungai
Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, masih was was kalau kalau
BTS itu akhirnya didirikan. Meskipun tidak ada izin, seluruh PERALATAN DAN
ANTENA BTS SUDAH ADA DI LOKASI hingga memicu keributan warga dengan
pemilik.

Berbagai cara telah ditempuh, termasuk mengirimkan surat keberatan


kepada Pemkot. Jakarta Utara dan terakhir dinas P2B DKI Jakarta, termasuk
Telkomsel. Hanya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang bisa menghentikan
pembangunan BTS tersebut karena kami percaya KEBENARANLAH YANG
BERBICARA.

Status terakhir, BTS itu tidak ada izin namun pemilik mengatakan izin akan
tetao diurus. Padahal Pemda DKI menyatakan SUDAH TIDAK ADA LAGI IZIN
BAGI PEMBANGUNAN MENARA BTS karena akan dibuat menara bersama.

Tujuan situs ini juga untuk membantu Pemkot Jakarta Utara serta Pemda Dki
secara keseluruhan karena dari perjuangan kami mempertahankan hak hidup
kami, kami menangkap ada dua kubu di Pemda DKI yang saling
bergesekan keras yakni Kelompok The Good Guys and The Bad Guys.
Perkembangan ini jelas menggembirakan karena bagaimanapun fenomena ini
menunjukkan bahwa Pemda DKI dan jajaran pemerintah lainnya sedang
menuju kepada perubahan kearah Good Governance yang transparan, adil
serta mengayomi warganya jauh dari segala bentuk Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme.

Tujuan lain dari situs ini adalah untuk memberi gambaran kepada kita semua
mengenai tingkah polah kontraktor, operator, aparat pemerintah dibawah
biasanya RT, RW dan Lurah yang cenderung TIDAK MEMIHAK WARGA. Mereka
menganggap praktek praktek lama KASIH UANG HABIS PERKARA berlaku
dimana mana ketika warga kerkeberatan dengan pembangunan BTS. Padahal
kami BERBEDA. Kami bertujuh yang menolak BTS di lingkungan kami SAMA
SEKALI TIDAK MENGINGINKAN KOMPENSASI UANG. Ini disebabkan karena
menara BTS tersebut sangat membahayakan keselamatan kami karena AKAN
DIPASANG di bangunan bertingkat tiga yang tidak laik bangun.
Situs ini sangat terbuka untuk dikomentari oleh siapapun yang ingin
menyaksikan KEBENARAN selalu muncul asalkan kita memperjuangkannya.
Masukan yang sangat diperlukan situs ini adalah terutama ANEKA
PERATURAN TATA CARA PERIZINAN PEMBANGUNAN BTS.

Harapan kami, situs ini juga menjadi ajang komunikasi bagi warga yang
keberatan dengan pembangunan BTS di daerahnya agar bisa dilakukan aksi
bersama yang berdasarkan hukum dan aturan yang berlaku.

Leave a Comment | Uncategorized | Ditandai: nsn, SUNGAI BAMBU,


TANJUNG PRIOK, TELKOMSEL, TOLAK BTS | Permalink

Ditulis oleh tolakbts

TIPS TOLAK BTS

Juli 29, 2008

BENTUK KELOMPOK. Membentuk kelompok sangat penting. Untuk itu Anda


harus nencari tahu. Kelompok harus diketuai oleh orang yang benar benar
integritas yang tinggi, jujur semangat tinggi, tahu prosedur serta punya
jaringan ke media. Media sangat penting agar suara anda dan rekan rekan
sudah perjuangkan. Pejabat pemerintah biasanya berhati hati dengan
langkahnya jika perjuangan Anda sudah diekspose rekan rekan media. Harap
Anda ketahui, persetujuan warga disekitar BTS adalah ujung tombak penting
bagi operator untuk melaksanakan niatnya.

TEGAR DAN TETAP KOMPAK.Anda dan rekan rekan akan mendapat tekanan
psikologis dari berbagai pihak, termasuk aneka gosip yang bertujuan
menggoyahkan kekompakan kelompok Anda. Pengalaman kami, rumor rumor
yang mengatakan si ini sudah dibayar dan dianu sudah setuju dengan
kompensasi, bisa menimbulkan kecurigaan diantara anggota kelompok yang
bisa mengarah pada perpecahan. Pastikan Anda dan teman teman tetap
pada satu tujuan dengan terus menerus melakukan rapat koordinasi. Pastikan
Anda dan teman teman melaporkan perkembangan dan merumuskan
langkah langkah selanjutnya. Kami mengalami kejadian ini namun berkat
ketegaran kami, gosip itu tidak mengendorkan semangat kami dalam
memperjuangkan hak hidup kami.
PASTIKAN RT TIDAK TANDATANGAN.Ketika Anda mendengar ada BTS akan
dibangun ditempat Anda, segera lapor ke RT dan pastikan RT TIDAK
menandatangani surat persetujuan warga. RT adalah ujung tombak bagi
penolakan atau persetujuan pembangunan manara BTS.

BUAT SURAT KEBERATAN KE PEMERINTAH SETEMPAT. .Jika RT, RW dan Lurah


ternyata sudah tanda tangan, Anda harus mau berjuang dengan membentuk
kelompok yang anggotanya adalah mereka yang tidak setuju dengan
pembangunan BTS tersebut. Buat surat keberatan ke camat, walikota dengan
tembusan ke Lurah tempat Anda tinggal. Semua surat keberatan mesti
ditandatangani diatas meterai. Anda harus yakin bahwa pemerintah daerah
tengah berubah lebih baik. Prosesnya menciptakan dua kubu Good Guys
and Bad Guys . Pastikan laporan Anda dibaca oleh kelompok Good Guys
untuk menahan aksi kelompok Bad Guys melakukan kolusi dan perbuatan
merugikan lainnya.

BUAT SURAT KEBERATAN KEPADA OPERATOR. Surat keberatan Anda ke


pemerintah setempat harus juga ditembuskan ke operator telepon selular. Ini
penting untuk memperingatkan operator bahwa ada keberatan di kalangan
warga. Anda dan teman teman harus terus menerus memberikan update
kepada mereka. Namun waspadai perilaku mereka yang biasanya berbuat
seada upaya agar BTS itu berdiri karena ini bisnis yang menghasilkan
keuntungan milyaran setahun. Seorang teman yang bekerja di operator
telepon seular pernah mengatakan biaya pembangunan BTS lengkap
dengan bayaran kontraknya termasuk biaya kompensasi dan uang terima
kasih kepada aparat HANYA SETARA DENGAN DUA MENIT PEMBICARAAN

WASPADAI PENGHIANAT DISEKITAR ANDA. Dalam perjalanan perjuangan


Anda dan rekan rekan, selalu saja ada orang orang yang dilingkungan Anda
yang kelihatannya manis dan mendukung Anda, tetapi belakangan mereka
atau dia dan biasanya punya hubungan dekat dengan RT, RW atau Lurah
menikam Anda dari belakang. Mereka memihak pemilik karena
mengharapkan imbalan uang. Kejadian ini kami alami dan kami terperosok
setelah yang bersangkutan menyatakan bahwa status bangunan tempat
akan didirikan BTS itu bermasalah karena status tanahnya adalah tanah
wakaf. Yang bersangkutan bahkan bisa bersaksi namun belakangan ia justru
menjadi corong pemilik dan bertindak sebagai broker untuk mempengaruhi
bahkan mengintimidasi warga yang menolak agar setuju dengan kompensasi
yang diajukan pemilik.

GUNAKAN SEMUA SALURAN KOMUNIKASI MEDIA MASYARAKAT. Anda harus


menggandeng media untuk menyuarakan perjuangan Anda. Peran
pemberitaan media yang kami alami sangat efektif hingga kelompok Good
Guys dalam pemerintahan mendapatkan dukungan dalam memperjuangkan
terbentuknya Good Governance serta menahan aksi Bad Guys paling tidak
untuk sementara. Pastikan Anda memperoleh dukungan dari rekan rekan
media. Anda juga bisa menulis keberatan Anda langsung ke situs pemerintah
daerah tempat Anda tinggal. Ini penting untuk melengkapi perjuangan Anda.
Anda bisa juga menginformasikan kejadian ini pada milis milis yang ada di
internet. Namun sekali lagi, Anda harus jujur dan tidak mengada-ada.

JANGAN PAKSA MEDIA. Media bukan milik Anda. namun pastikan rekan
rekan media memantau perkembangan tanpa memberitakannya di media
mereka dan memberikan informasi kepada Anda. Sebaliknya Anda juga
memberikan perkembangan dilapangan secara jujur dan tidak ditambah
tambahkan. Berikan data data tertulis termasuk surat pengaduan kepada
berbagai pihak. Untuk diperhatikan. Media hanya memberitakan yang layak
ditayangkan atau ditulis sesuai perintah Pemimpin Redaksi. Jadi penting bagi
Anda untuk mempunyai hubungan dengan Pemimpin Redaksi. Media pasti
akan memberitakan jika ada kejanggalan prosedural atau pejabat yang nakal.
Media juga paham posisi dirinya sebagai penyambung lidah masyarakat
sekaligus social control. Jadi tanpa ada minta, jika Anda laporkan
perkembangan yang terjadi berkenaan dengan BTS , media PASTI akan
memberitakannya.

GUNAKAN SITUS INI UNTUK MENGINFORMASIKAN KEPADA MASYARAKAT


APA SAJA YANG SUDAH ADA LAKUKAN. KIRIMKAN ATURAN ATURAN
PEMERINTAH DAERAH MENGENAI TATA CARA PENDIRIAN BTS UNTUK DISHARE
KEPADA REKAN REKAN KITA YANG MUNGKIN SEDANG BERJUANG MENOLAK
BTS.

Leave a Comment | tips tolak BTS | Ditandai: SUNGAI BAMBU,


TANJUNG PRIOK, tips, TOLAK BTS | Permalink

Ditulis oleh tolakbts

AWAS, LINGKUNGAN ANDA RAWAN PEMBANGUNAN BTS APABILA :


Juli 29, 2008

TINGGAL DIPERKAMPUNGAN PADAT.Anda tinggal di perkampungan padat


penduduk. Jarang sekali ada menara BTS yang dibangun di kompleks
perumahan mewah atau komplek tentara atau polisi ( Coba kalau mereka
berani, ingin tahu.. )

ADA BANGUNAN BERTINGAT TIGA ATAU LEBIH.Di kampung Anda yang


padat penduduk itu berdiri bangunan bertingkat, entah itu pertokoan atau
bangunan biasa. Operator telepon, kontraktor dan pemborongnya ngiler
melihat gedung bertingkat yang PASTINYA DIMILIKI oleh tokoh masyarakat
atau orang berpunya. Kelompok ini punya pengaruh yang besar di lingkungan
Anda yang sebagian besar adalah mereka yang mempunyai kemampuan
ekonomi menengah kebawah. Tokoh masyarakat dan pemilik yang punya
pengaruh ini akan akan mengajak aparat pemerintah setempat RT, RW dan
Lurah untuk mendukung dengan janji janji tertentu. Anda yang menolak akan
mati sendiri karena mereka dengan segala upaya mempengaruhi warga
dan tetangga Anda yang tadinya menolak. Tapi jika dan kelompok Anda tegar
dalam mengadukan persoalan Anda ke aparat pemerintahan yang lebih
tinggi biasanya mereka gentar apalagi jika persoalan Anda sudah diexpose
media.

ADA MASJID, GEREJA DENGAN MENARA ATAU ATAP TINGGI ATAU ADA
BANGUNAN MILIK YAYASAN KEAGAMAAN. Lihat sekitar Anda, apakah ada
menara masjid atau gereja atau rumah ibadah bertingkat tinggi. Para
operator telepon melihat bangunan ibadah ini sebagai sasaran empuk karena
sewanya jauh lebih murah. Bandingkan untuk perkantoran komersial, mereka
harus bayar 20 sampai 35 juta sebulan. Namun untuk masjid, gereja dan
yayasan keagamaan yang memang sangat membutuhkan dana segar mereka
bisa menyewanya dengan harga 20 sampai 30 juta SETAHUN. Untungkan ?
Mereka bisa memperdaya para pemuka agama untuk menerima uang panjer
yang nilainya bisa sampai 100 jutaan. Melalui mereka, warga diharapkan
sungkan jika menolak memberikan tanda tangan. Jika menolak, mereka
menuduh kita tidak agamis. BTS yang didirikan di lingkungan kami dan kami
tolak, berdiri dibangunan tingkat tiga yang kata pemilik akan dipergunakan
sebagai pesantren dan letaknya bersebelahan dengan masjid. Namun Demi
Allah, bukan maksud kami menghalangi kegiatan pesantren. Penolakan kami
hanya disebabkan karena bangunan tidak layak hingga kami takut jika
menara atau antena itu roboh.
Leave a Comment | DAERAH RAWAN BTS | Ditandai: DKI, MESJID,
TOLAK BTS | Permalink

Ditulis oleh tolakbts

PENANTIAN KAMI KINI

Juli 29, 2008

Kami paham bahwa media bukanlah milik warga yang bisa terus menerus
memberikan perkembangan kasus BTS di Jalan. Sungai Bambu no.5 Rt.07/08.
Media mempunyai kepentingan yang lebih banyak untuk menurunkan berita
yang layak kepada pembacanya. Kami maklum tentang itu karena teman
teman media mengatakan jika menara itu jadi dibangun baru mereka akan
bertindak.

Ditengah perasaan maklum itu dan ditengah jaminan Pak RT bahwa tidak
akan ada pembangunan BTS dilingkungannya jika tidak ada izin, warga terus
menerus resah. Saya diberitahu oleh teman yang tahu benar seluk beluk BTS
bahwa IZIN PEMBANGUNAN MENARA ITU BISA MENYUSUL. Ini sesuai benar
dengan kenyataan dilapangan karena tentu saja Telkomsel berani menaruh
semua peralatan antenna untuk siap dibangun KARENA MEREKA YAKIN IZIN
AKAN TURUN.

Pertanyaan yang kini mengelayuti kemi, apakah Pemda DKI akan


mengeluarkan izin padahal jelas jelas berbagai pejabat di media pekabaran
menegaskan TIDAK ADA IZIN BARU PEMBANGUNAN BTS karena PEMDA DKI
TENGAH MENYIAPKAN MENARA BARU.

Jika izin diberikan, apakah ini disebabkan karena kontraktor, Nokia Siemens
dan Telkomsel melihat ada celah dengan menggunakan alasan YANG
DIBANGUN BUKAN MENARA TETAPI ANTENA. Jadi dalam hal ini Pemda DKI
tidak bisa berbuat apapun.

Pertanyaan kami yang kedua adalah jika izin itu keluar MUNGKINKAH INI
KARENA HASIL PERTARUNGAN GOOD GUYS antara BAD GUYS akhirnya dalam
kasus kami dimenangkan oleh BAD GUYS yang rupanya punya pengaruh dan
jaringan yang kuat di lingkungan Pemda DKI hingga akhirnya izin itu akhirnya
keluar.

Inilah pertanyaan yang sekarang ini kami inginkan jawabannya. Bantuan dari
teman teman yang membaca situs ini sangat diperlukan agar KEBENARAN
TETAP DITEGAKKAN karena BANYAK WARGA DISELURUH INDONESIA YANG
MENGALAMI NASIB YANG SAMA DENGAN KAMI.

Leave a Comment | BTS DILINGKUNGAN KAMI | Ditandai: DKI,


nsn, SUNGAI BAMBU, TANJUNG PRIOK, TELKOMSEL, TOLAK BTS | Permalink

Ditulis oleh tolakbts

MEMINTA BANTUAN MEDIA

Juli 29, 2008

Memperjuangkan hak hidup yang terancam akibat pembangunan BTS, kami


tidak bisa bekerja sendirian.

Memang benar, kami telah mengirimkan surat keberatan kepada pihak


pemerintah kota Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok serta Lurah Sungai
Bambu. Namun birokrasi sedemikian rumitnya, hingga surat itu tidak
mendapat tanggapan yang serius. Bahkan Sekertaris Camat Tanjung Priok
selalu mengembalikan penyelesaian masalah ini kepada Lurah Sungai
Bambu. Secara prosedur sikap itu tidak salah. Bagaimanapun atasan harus
menyerahkan masalah ini kepada bawahannya.

Namun sang bawahan, yakni lurah Sungai Bambu, justru menyerahkan


segenap permasalahan soal rencana pembangunan BTS itu ditingkat bawah.
Artinya warga diminta menyelesaikan masalahnya sendiri seraya
mengatakan dia sudah kerepotan dengan tugas tugasnya. Jadilah kami
kehilangan pegangan. RW tidak mau tandatangan dan meminta saya untuk
mencari format surat yang benar di buku surat menyurat SMEA dan lepas
tangan. Kini Lurahpun berbuat sama.
Akhirnya, karena kehilangan pegangan dan kontak mediasi, warga
mengadukannya ke media. Kebetulan karena profesi saya adalah pemimpin
redaksi SMARTFM NETWORK saya mempunyai banyak kenalan di media.
Sebelumnya saya tidak ingin menggunakan profesi saya namun karena
terpaksa akhirnya kewenangan itu saya pergunakan. Keputusan saya ini
didasarkan pada keyakinan bahwa KAMI BERADA DIJALAN YANG BENAR.

Dan alhamdulliah, berkat teman teman dari Poskota dan juga media media
lain, kasus kami terangkat ke media. Dari pemberitaan itu, terungkap bahwa
TIDAK ADA IZIN UNTUK BTS YANG BARU. Segenap aparat walikota Jakarta
Utara berjanji akan melakukan pembongkaran apabila menara atau antena
itu didirikan karena tidak mendapat izin.

Leave a Comment | BTS DILINGKUNGAN KAMI | Ditandai: BTS,


LURAH, SUNGAI BAMBU, TANJUNG PRIOK, TELKOMSEL | Permalink

Ditulis oleh tolakbts

GOOD GUYS VS BAD GUYS DI PEMDA DKI

Juli 29, 2008

Menyimak penjelasan pemilik yang saudaranya memang punya koneksi kuat


di kelurahan, kecamatan dan walikota, barulah saya menyadari bahwa
tengah ada pertarungan di lingkungan Pemda DKI termasuk ditingkat
walikota antara The Good Guys dan The Bad Guys. Ada pejabat yang ketika
saya minta bantuan langsung menyatakan bantuan dan bersikap proaktif.
Sebaliknya ada pejabat yang berkali kali dihubungi tidak memberikan
jawaban. Bahkan rekan wartawan yang berusaha meminta konfirmasi namun
pejabat yang bersangkutan tutup mulut.

Sinyalemen itu diperkuat oleh keterangan seorang teman yang tahu betul
perubahan yang saat ini terjadi di Pemda DKI. Yang Lurus melawan Yang
Korup. Yang korup kata sang teman tadi mohon Pemda DKI dan jajaran
menanggapinya selalu punya pintu darurat untuk menghindar ketika ada
warga yang protes atau wartawan yang minta konfirmasi tentang masalah
warga yang menyangkut kedinasan yang dia pimpin.
Kelompok Bad Guys ini juga punya orang orang khusus yang menurut istilah
teman saya tadi mempunyai tugas menenggelamkan berita. Mereka tahu
siapa saja kalangan media yang bisa dibayar untuk tidak memberitakan
kasus yang menimpa departemen atau dinasnya.

Teman saya mengatakan jalan terus karena pengaduan yang warga


sampaikan bukanlah mengada ada. Jadilah saya melaporkan kepada Kepala
Dinas P2B Pemda DKI Jakarta, Bapak. Hari Sasongko sebagai SATU SATUNYA
HARAPAN WARGA AGAR IZIN ITU TIDAK DITURUNKAN.

Leave a Comment | BTS DILINGKUNGAN KAMI | Ditandai: BTS,


DKI, PEMDA, TELKOMSEL | Permalink

Ditulis oleh tolakbts

JANJI MANIS TELKOMSEL

Juli 29, 2008

Ketika menyadari bahwa saya ditipu oleh oknum Nokia Siemens , Umri dan
Riri, saya diterima oleh Manajer Proyek Jabotabek Telkomsel, Muhammad
Tony. Dia mengatakan bahwa Telkomsel dalam membangun BTS ibarat orang
beli TV. Nokia Siemens adalah pihak yang mencarikan TV yang kemudian
memerintahkan kontraktornya untuk mencari TV dengan spesifikasi yang
diminta Telkomsel.

Jadi kata Tony, Telkomsel tidak akan menandatangani apapun jika masalah
dibawah belum beres. Bahkan didepan saya, dia menggambarkan istilah
radius dan soal perizinan. Dia akhirnya menjamin akan ada mediasi dan
mempertemukan saya dengan pihak Nokia-Siemens dan kontraktornya. Dia
juga menerima surat keberatan warga untuk yang kedua kalinya.

Namun janji itu tinggal janji. Seperti halnya Riri dan Samsir yang susah
dihubungi, yang bersangkutan juga menolak dihubungi dan minta komunikasi
dilakukan lewat SMS.

Dia mengirimkan SMS yang nadanya juga sama dengan SMS dari Yolanda
yang mengatakan telah terjadi beberapa kali pertemuan namun saya tidak
datang, ketika da pertemuan diam saja. SMS itu jelas fitnah karena tidak
pernah sekalipun ada undangan kepada warga. Lurah Sungai Bambupun
menyatakan tidak pernah ada pertemuan semacam itu.

Waktu berjalan terus. Komunikasi saya dengan Muhammad Tony terputus


seiring dengan provokasi pemilik yang melakukan pengecoran pada
bangunan untuk persiapan. Saya melaporkan aktivitas itu kepada Asisten
Sarana Perkotaan Pemkot Jakarta Utara, Heru Budi Hartono. Beliau kemudian
bertindak pro aktif secara mengatakan bahwa BTS itu ILLEGAL

Muhammad Tony baru menghubungi saya dan marah marah dengan memaki
saya sebagai KURANG AJAR mempergunakan profesi saya sebagai wartawan
karena melaporkan kasus ini kepada Dirut Telkomsel Bapak Kiskenda melalui
SMS atas saran rekan rekan pers yang juga memberi nomor HP. SMS itu saya
juga CC kesejumlah pejabat tinggi pemerintah, DPR, DPRD serta teman
teman media. Belakangan dia menelepon saya kembali meminta maaf atas
kata kata kasarnya. Dia mengatakan sekarang pembangunan BTS itu akan
tergantung dari keputusan direksi. Apalah saya ini. Saya Cuma orang kecil
sambungnya dengan nada sinis. DIA TIDAK TAHU BAHWA SAYA MEREKAM
SEMUA PEMBICARAAN TERSEBUT YANG SUATU SAAT AKAN SAYA
PERGUNAKAN UNTUK MEMBONGKAR PERLAKU ASAL BAPAK SENANG.

SMS ke Dirut Telkomsel itu TERPAKSA SAYA LAKUKAN karena bawahannya


jalan terus meskipun pembangunan BTS itu jelas jelas tidak ada izin. Ini juga
merupakan buntut ketegangan warga dengan pemilik. Pada hari Selasa, 23
Juli, seluruh perlengkapan antena datang ke lokasi. Keributan terjadi antara
warga dan pemilik. Warga mengatakan langkah ini sebagai upaya provokasi
pemilik, kontraktor, Nokia Siemens dan Telkomsel kepada warga. Pemilik
mengatakan dia sudah teken kontrak hingga barang barang tersebut harus
diamankan supaya tidak dicuri.

Pak RT kemudian menengahi dengan mengatakan tanpa izin dari pemerintah,


pemilik harus menjamin tidak ada pembangunan sedikitpun. Pemilik
mengatakan izin sedang dibuat. Ini yang membuat warga bingun. Informasi
rekan rekan media yang nge pos di Walikota Jakarta Utara mengatakan
Asisten Sarana Perkotaan dan Dinas P2B tidak akan memberi izin. Namun
pemilik mengatakan izin sedang diurus karena yang dibangun bukan menara
tetapi antena. Warga mencium ada usaha main belakang karena pemilik
yang bersilaturahmi kepada saya mengatakan kenal dekat orang walikota
yang bisa memberi izin.

Leave a Comment | BTS DILINGKUNGAN KAMI | Ditandai:


TELKOMSEL, TOLAK BTS | Permalink

Ditulis oleh tolakbts

Kadiskominfo: Pembangunan Menara Harus Penuhi Empat Syarat

Minggu, 29 April 2012 14:14 WIB

Pewarta: M Ghofar

Kadiskominfo: Pembangunan Menara Harus Penuhi Empat Syarat

Kepala Dinas Komunikasi dan Infromatika (Kadiskominfo) Provinsi Kaltim M


Jauhar Effendi (ANTARA News Kaltim)

Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika


Provinsi Kalimantan Timur M Jauhar Efendi menyatakan penyedia jasa
telekomunikasi dan operator seluler harus melengkapi empat syarat untuk
mendirikan menara telekomunikasi seluler sesuai peraturan yang berlaku.

"Empat syarat yang harus dilengkapi itu adalah izin mendirikan bangunan,
izin gangguan, melengkapi peralatan penangkal petir dan penyediaan genset
secara mandiri," ujar Kadiskominfo Provinsi Kaltim M Jauhar Efendi di
Samarinda, Minggu.

Sedangkan untuk kekuatan menara, kata dia, harus mampu menahan


terpaan angin hingga 120 kilometer (km) per jam, sementara rata-rata
kekuatan angin yang terjadi di Indonesia termasuk di Kaltim berkisar 60
kilometer per jam.

Kekuatan menara juga harus tahan terhadap gempa dengan kekuatan


tertentu, namun rata-rata di Kalimantan tidak ada gempa. Meski demikian
kemungkinan itu harus tetap dipertimbangkan.
Jauhar juga mengatakan, saat ini sejumlah daerah di Kaltim khususnya di
kawasan perkotaan banyak berdiri menara telekomunikasi seluler.

Menara tersebut di satu sisi menunjukkan pelayanan operator seluler kepada


pelanggan yang semakin meningkat karena sesuai dengan kebutuhan.
Namun di sisi lain, ada juga yang tidak indah dalam estetika tata kota, sisi
keamanan perhubungan serta lingkungan sekitar.

Terkait dengan itu, lanjut dia, ada pemerintah kabupaten dan kota yang
menerbitkan peraturan tentang tata cara pendirian menara telekomunikasi
selular. Tujuannya adalah untuk menata keindahan, keamanan dan untuk
meningkatkan pendapatan daerah melalui retribusi pajak atau yang dikenal
dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Secara terpisah, Ketua Kelompok Kerja Asosiasi Telekomunikasi Seluler


Indonesia (Atisi) Maruli Simamora mengatakan, layanan telekomunikasi
merupakan salah satu sektor pembangunan yang dicanangkan pemerintah
pusat.

Menurut dia, pencanangan oleh pemerintah mengacu dalam Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN), termasuk bertumpu pada
Masterplan Percepatan, Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI).

Ia menambahkan, telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan


mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat dengan peningkatan ekonomi serta meningkatkan
hubungan antarbangsa.

Pembangunan tiap menara telekomunikasi saat ini telah digunakan oleh


beberapa operator seluler sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk
pembangunan menara telekomunikasi dapat dihemat.
Keberadaan radiasi menara komunikasi juga tidak membahayakan bagi
kesehatan, sehingga semua pihak diminta agar tidak apriori terhadap
keberadaan menara. Apalagi menara tekomunikasi justru berdampak positif
bagi masyarakat dan pemerintah. (*)

Anda mungkin juga menyukai