Anda di halaman 1dari 6

PARAF

PIHAKI PIHAKII

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA


TENTANG PENGANGKUTAN DAN PENGELOLAAN (JUAL – BELI) LIMBAH NON B3 DAN B3
antara
PT. MEILOON TECHNOLOGY INDONESIA
dengan
PT. MENEMBUS BATAS LANGIT

Perjanjian Pelaksanaan Pengangkutan dan Pengelolaan (Jual – Beli) Limbah Non B3 dan B3 (untuk
selanjutnya disebut dengan ”perjanjian pelaksanaan) Pada hari ini tanggal bulan
tahun ( , , , ), kami yang bertandatangan dibawah ini :

1. PT. MEILOON TECHNOLOGY INDONESIA


Alamat :Jl Raya Sembung Pagadeng,Kawasan Industry Taifa, Kabupaten Subang. .
Bahwa dalam surat perjanjian kerjasama ini diwakili secara sah oleh Mr. Lin Hua Chungselaku Direktur
OperasionalPT. MEILOON TECHNOLOGY INDONESIA yang berkedudukan di Subang sebagai
Penghasil Limbah Non B3 dan B3, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. PT. MENEMBUS BATAS LANGIT


Alamat : Kantor Pusat : Jl. Pagadungan RT. 001/ RW. 006 Kelurahan Sertajaya, Kecamatan
Cikarang
Kabupaten Bekasi.
Kantor Cabang : Dusun Ciherang RT 001 RW 006 Kel/ Desa Wadas Kec Teluk Jambe Timur
Kab Karawang
Bahwa dalam surat perjanjian kerjasama ini diwakili secara sah oleh Bapak Syafi’un Rezy Ghozaly
selaku Direktur PT. MENEMBUS BATAS LANGIT yang berkedudukan di Bekasi untuk selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.

Untuk selanjutnyaPihak Pertama, Pihak Kedua secara sendiri – sendiri disebut PIHAK dan secara bersama –
sama disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK dengan terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal yang mendasari dibuatnya Perjanjian ini,
adalah sebagai berikut :
1. PIHAK PERTAMAadalah perusahaan yang bergerak dibidang Produksi Manufacture Barang
Electronic.
2. PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang bergerakdibidang pengangkutan limbah Non B3 & B3
sesuai dengan Rekomendasi Angkutan dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan ijin angkutan
dari Dirjen Perhubungan Darat dengan surat ijin Nomor : S.823/VPLB3/PLB.3/08/2018 &
S.1411/VPLB3/PPLB3/PLB3/12/2019.

PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian pengangkutan limbah Non B3 dan B3 (selanjutnya
disebut PERJANJIAN), sebagaimana diatur berdasarkan ketentuan berikut :

Page 1 of 6
PARAF

PIHAKI PIHAKII

Pasal 1
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. PIHAK PERTAMA menjual limbah sisa produksi yang berupa metal/steel scrap,tembaga,
alumunium,timah,plastik,kardus dll kepada PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA membeli limbah tersebut yang dilakukan dengan pengangkatan atau pengambilan
limbah dari pabrik / tempat Pihak Pertama
3. PIHAK KEDUA wajib menyediakan kendaraan pengangkut yang laik jalan dan memiliki izin
pengangkutan dan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
4. PIHAK KEDUA wajib memberikan surat keterangan Limbah dari pihak pengelohan/pemanfaatan
setelah selesai pengelohan disertai dengan berita acara pengelohan yang ditandatangani oleh pihak
pengolahan/pemanfaatan setelah sampai pada proses pengolahan kepada Pihak Pertama.
5. Pihak Kedua wajib menyediakan petugas yang cukup untuk melakukan pengangkutan dilokasi Pihak
Pertama,berseragam ,memakai tanda pengenal (ID Card), serta mengunakan APD yang sesuai dan
benar.
6. Pengangkutan Limbah sesuai dengan jadwal pengumpulan limbah yang telah disepakati dan di
persiapkan oleh Pihak Pertama dan dikonfirmasikan paling lambat 1x24 jam sebelum dilakukan
pengangkutan.
7. Lingkup pekerjaan sebagaimana telah disebutkan di atas dilaksanakan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan tidak melanggar hukum yang dapat menimbulkan masalah hukum bagi
Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
8. Pihak Kedua wajib melaksanakan penanganan limbah secara bertanggung jawab di lingkungan
maupun area tempat pekerjaan tersebut dilakukan dari segala resiko / cedera yang mungkin timbul
selama melakukan pekerjaan di area Pihak Pertama atau area tempat pekerjaan tersebut yang
berkaitan dengan perjanjian.

Pasal 2
MASA PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 (Lima) tahun, terhitung sejak tanggal .
bulan tahun sampai dengan tanggal bulan tahun .
dan otomatis dapat diperpanjang kembali selama pabrik masih berproduksi.
2. Pengakhiran perjanjian ini tidak membebaskan kedua belah pihak dalam hal penyelesaian hak dan
kewajiban masing – masing kepada pihak lainnya, yang belum dilaksanakan pada saat pengakhiran
perjanjian ini.

Pasal 3
HARGA dan PEMBAYARAN

1. Harga yang disepakati oleh Para Pihak untuk Pengangkutan dan pengelolaan Limbah Non B3 dan B3
sesuai harga yang disetujui Para Pihak adalah sebagai berikut :
a. Limbah No B3 :

Page 2 of 6
PARAF

PIHAKI PIHAKII

1. Plastik : Rp. 500/ kg


2. Kardus : Rp. 500/ kg
3. Besi : Rp. 1.500 / kg
4. Timah : Rp. 18.000/ kg
5. Tembaga : Rp. 18.000/ kg
6. Kuningan : Rp. 18.000/ kg
7. Aumunium : Rp. 5.000 /kg
8. Palet Kayu dan Sampah Area : Free of Charge

b. Limbah B3
Untuk Limbah B3 harga akan dibuatkan penawaran dikemudian, sesuai dengan waktu dan item limbah
b3 yang akan dihasikan.

2. Melakukan pembayaran secara Cash/ Transfer paling lambat 1 minggu setelah melakukan pengangkutan
limbah Non B3 dan B3 nya.
Pasal 4
PERIJINAN

1. Pihak Kedua harus menaati perijinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Pemerintah Republik
Indonesia yang menyangkut Pelaksanaan Perjanjian ini.

2. Pihak Kedua harus memperbarui perjanjian – perjanjian teknis yang mengikuti perjanjian ini dan
mengirim Salinan ke Pihak Pertama.

Pasal 5
TANGGUNG JAWAB MASING – MASING PIHAK

1. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab atas penanganan Limbah Padat Non B3 dan B3 sepanjang
berada di dalam lokasi PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas pengangkutan Limbah Non B3 dan B3 sejak Limbah tersebut
dibawa keluar dari area/lingkungan PIHAK PERTAMA sampai dilokasi Pengelohan/ Pemanfaatan.

3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk menjaga keamanan pabrik dan disekitar pabrik serta menjaga
iklim usaha yang kondusif.

4. Segala kerugian yang timbul, menjadi tanggung jawab masing – masing pihak, sesuai ketentuan ayat (1),
(2) dan (3).

PASAL 6

Page 3 of 6
PARAF

PIHAKI PIHAKII

JAMINAN

1. PIHAK KEDUA dengan ini memberikan jaminan kepada Pihak Pertama bahwa Pihak Kedua merupakan
badan hukum yang telah memenuhi seluruh persyaratan yang disyaratkan peraturan perundang-undangan
Indonesia termasuk tetapi tidak terbatas pada persyaratan sebagai badan hukum Indonesia dan kegiatan
usaha yang telah sesuai peraturan perundang-undangan Indonesia.

2. Para Pihak menjamin bahwa pihak yang mewakili dan menandatangani adalah pihak yang berhak dan
berwenang sesuai ketentuan Anggaran Dasarnya untuk menandatangani perjanjian serta melaksanakan hak
dan kewajiban-kewajiban berdasarkan perjanjian ini.

Pasal 7
PEMUTUSAN/PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Salah satu PIHAK berhak melakukan pemutusan/pengakhiran terhadap Perjanjian ini dalam hal tidak
dilaksanakannya kewajiban – kewajiban yang timbul dan/atau pelanggaran terhadap ketentuan dalam
Perjanjian ini oleh PIHAK lainnya.
2. PIHAK yang ingin melakukan pemutusan/pengakhiran ini diwajibkan untuk memberikan pemberitahuan
secara tertulis terhadap PIHAK lainnya selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sebelum tanggal
pemutusan/pengakhiran Perjanjian.
3. Perjanjian ini akan berakhir dengan sendirinya terhitung sejak tanggal efektif apabila terjadi salah satu
keadaan dibawah ini yaitu :
a. Surat pemberitahuan bahwa Ijin Usaha atau Operasional salah satu PIHAK dicabut oleh Pemerintah;
atau
b. Pernyataan Pailit oleh Pengadilan kepada salah satu PIHAK; atau
c. Surat pemberitahuan dari salah satu PIHAK yang melakukan merger, konsolidasi atau akuisisi oleh
perusahaan lain dan perusahaan hasil merger, konsolidasi atau akuisis terkait tidak berniat
melanjutkan Perjanjian ini.
d. Salah satu Pihak atau Para Pihak melakukan Pelanggaran hukum yang berhubungan dengan Perjanjian
ini
4. Bilamana terjadi pemutusan/pengakhiran perjanjian diatas, maka PARA PIHAK harus menyelesaikan
kewajiban – kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya seperti hutang piutangnya.

Pasal 8
FORCE MAJEURE

1. Dalam hal terjadi Force Majeure, maka PARA PIHAK yang mengalami force majeure wajib untuk
memberitahukan secara tertulis kepada pihak lain dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kalender.
2. Dalam hal pemberitahuan tertulis telah diberikan pada ayat (1), maka segala kerugian yang timbul atas
kegagalan pemenuhan kewajiban PERJANJIAN, tidak dianggap sebagai wanprestasi.
3. Atas terjadinya force majeure, maka PARA PIHAK akan mengadakan musyawarah untuk menentukan
kewajiban – kewajiban masing – masing pihak, pada saat dan/atau setelah terjadinya force majeure.

Pasal 9
PERUBAHAN DAN PENAMBAHAN

Page 4 of 6
PARAF

PIHAKI PIHAKII

Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini atau sesuatu perubahan maupun tambahan atas
perjanjian ini, bila dianggap perlu oleh kedua belah pihak akan diatur dalam addendum atau amandemen dari
perjanjian ini secara jelas dan tertulis yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan perjanjian
ini serta mengikat para pihak.
Pasal 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Segala perselisihan yang timbul berkaitan dengan PERJANJIAN ini, akan diselesaikan terlebih dahulu
secara musyawarah oleh PARA PIHAK.
2. Dalam hal perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dalam waktu 30 (tiga puluh) hari,
maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui Pengadilan Negeri
Cikarang.

Pasal 11
PENUTUP
1. Perjanjian kerja sama ini bersifat tidak mengikat, PIHAK PERTAMA dapat melakukan
kerjasama dengan pihak lain pada saat yang bersamaan bila diperlukan atau dalam kondisi
tertentu bilamana PIHAK KEDUA yang ditunjuk PIHAK PERTAMA tidak bisa melaksanakan
pengambilan atau pengelolaan pada saat diperlukan, atau ada perubahan Undang-Undang atau
Peraturan Pemerintah, atau ada Perubahan Kebijakan Perusahaan atau Corporat (Pemilik
Perusahaan).
2. PERJANJIAN ini dibuat dalam rangkap 2 (Dua) masing – masing ditandatangani oleh PARA PIHAK
dengan meterai yang cukup, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan tiap rangkap disimpan oleh
masing – masing pihak sejumlah 1 (satu) rangkap.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,


PT. MEILOON TECHNOLOGY INDONESIA PT. MENEMBUS BATAS LANGIT
Penghasil Limbah Non B3 dan B3

Lin Hua Chung H. Syafi’un Rezy Ghozaly


Direktur Operasional Direktur Utama

Page 5 of 6
PARAF

PIHAKI PIHAKII

Page 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai