I. PT. NINDYA KARYA (PERSERO), suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan
dijalankan berdasarkan Hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di
______________, beralamat di _____________________________, _______________ dalam hal ini
diwakili oleh ___________________ selaku ______________, selanjutnya dalam surat
perjanjian ini disebut “PIHAK PERTAMA”.
II. PT. PRIMA ABADI JAYA, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan dijalankan
berdasarkan Hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Samarinda dan
beralamat di Jl. Cendana No.: 01 RT. 24, Samarinda, dalam hal ini diwakili oleh
FITRIAN NUR selaku Direktur Utama, selanjutnya dalam surat perjanjian ini
disebut ”PIHAK KEDUA”.
BAHWA, PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA untuk PEKERJAAN SUPPLY DAN
PENGANGKUTAN dan PIHAK KEDUA bersedia melaksanakan semua pekerjaan sesuai
permintaan PIHAK PERTAMA dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan bersama.
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN
PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
tugas tersebut dan bertanggung jawab sepenuhnya untuk melaksanakan suplai Bahan
Bakar Minyak (Solar) Pertamina Patraniaga untuk memenuhi permintaan dari PIHAK
PERTAMA.
PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK KEDUA setuju melaksanakan perjanjian suplai Bahan Bakar Minyak (Solar)
Pertamina Patraniaga milik PIHAK PERTAMA dari Depot Pertamina _________ menuju
lokasi yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA dengan volume pengangkutan sesuai
dengan Surat Permintaan yang diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 3
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK PERTAMA
3.4. PIHAK PERTAMA berkewajiban merawat armada Truk Tangki milik PIHAK
KEDUA guna fasilitas penyaluran Bahan Bakar Minyak (Delivery Point/titik serah
PASAL 4
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK KEDUA
4.1. PIHAK KEDUA menjamin bahwa BBM Industri yang disuplai kepada PIHAK
PERTAMA telah memenuhi segala perijinan yang dibutuhkan dalam hal
penyaluran BBM Industri.
4.4. PIHAK KEDUA wajib menyiapkan kendaraan Truk Tangki kapasitas 5.000 liter
dan atau 10.000 liter atau sesuai kebutuhan PIHAK PERTAMA dan dilengkapi
dengan surat-surat/ ijin transportir sesuai peraturan yang berlaku.
4.5. PIHAK KEDUA wajib menyiapkan tenaga supir, pemondokan dan safety standar
sesuai prosedur yang berlaku di PIHAK PERTAMA.
4.6. PIHAK KEDUA berkewajiban menanggung semua biaya operasional yang timbul
akibat pekerjaan tersebut di atas termasuk asuransi Jamsostek dan atau jika
terjadi kecelakaan kerja dan lalu lintas.
4.7. PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan alat angkut berupa truk sebagai
pengganti bila truk tersebut mengalami kerusakan dan tidak dapat beroperasi
dalam waktu 1 x 24 jam.
4.8. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas Kehilangan Bahan Bakar Minyak yang
disebabkan oleh :
4.9. PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran atas BBM dan biaya pengangkutan
Bahan Bakar Minyak .
PASAL 6
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN
6.1. Jangka waktu perjanjian adalah selama 1 (Satu) Tahun terhitung sejak tanggal
____________________ 2017 sampai dengan __________________ 2018 tanpa mengurangi
keberlakuan ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Pasal 10 Perjanjian ini.
6.2 Perjanjian ini dapat ditinjau kembali dan atau diperpanjang atas kesepakatan
Para Pihak dengan mengajukan pemberitahuan secara tertulis dalam jangka
waktu 30 (tigapuluh) Hari Kalender sebelum berakhir perjanjian.
PASAL 7
HARGA
7.1. Harga BBM sesuai dengan ketentuan Harga Dasar BBM yang diterbitkan dari
PERTAMINA PATRANIAGA per periode (periode I tanggal 1-14 dan periode II
tanggal 15-30 atau 31) dengan diskon 5% (lima persen) yang telah disetujui oleh
kedua belah pihak dari harga dasar BBM yang dikeluarkan PERTAMINA
PATRANIAGA diluar PPN 10%; Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 7,5%;
dan biaya transportasi.
7.2. Besarnya biaya transportasi dan fasilitas penyaluran Bahan Bakar Minyak ke
Delivery Point (Entikong – Kalimantan Barat) adalah sebesar Rp. 1.250,-/Liter
(belum termasuk PPN).
PASAL 8
CARA PEMBAYARAN DAN PENAGIHAN
8.1. PIHAK PERTAMA melakukan pembayaran BBM sesuai dengan Surat Permintaan
yang diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA ke rekening PIHAK KEDUA :
8.2. PIHAK PERTAMA melakukan pembayaran Bahan Bakar Minyak dan biaya
pengangkutan sesuai dengan Surat Permintaan yang diterbitkan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan sistem pembayaran BBM 30 Hari
Setelah BBM Diterima.
8.3. Apabila pada saat pembongkaran BBM terjadi kekurangan (setelah dipotong
tolerancy losses 0,5%) maka untuk pembayaran biaya pengangkutan akan
dipotong oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan kekurangan setelah dipotong
toleransi 0,5% tersebut.
PASAL 9
SANKSI-SANKSI / DENDA
Apabila dalam jangka waktu 7 (Tujuh) hari kalender sejak tanggal jatuh tempo penagihan
PIHAK KEDUA dalam keadaan lengkap dan benar diterima PIHAK PERTAMA dan
PIHAK PERTAMA tidak melakukan kewajiban pembayaran, maka PIHAK KEDUA
berhak untuk menangguhkan kegiatan pengangkutan Bahan Bakar Minyak .
PASAL 10
JAM KERJA
Para pihak sepakat jam kerja yang dimaksud untuk melaksanakan perjanjian ini adalah 7
(tujuh) hari seminggu dan atau disesuaikan dengan kebutuhan PIHAK PERTAMA.
PASAL 11
KEADAAN KAHAR
11.2. Dalam hal Keadaan Kahar sebagaimana tersebut diatas, sehingga menyebabkan
penghentian sementara semua pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam
Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat bahwa setelah Keadaan Kahar berakhir, akan
mengadakan penyesuaian yang diperlukan untuk meneruskan berlangsungnya
kembali pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian ini.
PASAL 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
12.1. Bila dalam pelaksanaan Surat Perjanjian ini terdapat perbedaan pendapat, maka
perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat diantara kedua
belah pihak.
12.2. Apabila tidak tercapai kata sepakat, mengenai perselisihan menurut ayat 1 pasal
ini, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyerahkan perselisihan tersebut
kepada Pengadilan Negeri Samarinda, propinsi Kalimantan Timur sebagai
domisili penyelesaian masalah.
PASAL 13
KOMUNIKASI
Semua pemberitahuan dan surat menyurat antara Para Pihak dilakukan dalam bahasa
Indonesia secara tertulis yang dikirimkan secara langsung atau melalui pos atau faksimili
yang dialamatkan sebagai berikut :
PASAL 13
PENUTUP
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini akan diatur tersendiri dalam
suatu ADDENDUM yang ditanda tangani oleh PARA PIHAK, yang menjadi satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dengan Surat Perjanjian ini.