PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN
PIHAK PERTAMA bersedia menjual dan
menyerahkan Bahan Bakar Minyak Solar (HSD),
kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
bersedia membeli dan menerima penyerahan dari
PIHAK PERTAMA sesuai dengan syarat-syarat dan
ketentuan dalam perjanjian ini berupa Bahan Bakar
Minyak Solar sesuai dengan mutu dan standard
Migas.
PASAL 2
TENTANG WAKTU PERJANJIAN
Perjanjian ini mulai berlaku selama 6 (enam) bulan
terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan
dapat di perpanjang sesuai kesepakatan para pihak
dengan ketentuan adanya pemberitahuan secara
tertulis terlebih dahulu selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sebelum perjanjian ini berakhir.
PASAL 3
JUMLAH DAN JENIS BAHAN BAKAR YANG
DIPERLUKAN
PIHAK KEDUA memesan Bahan Bakar Minyak
(HSD) kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan
Harga Solar Industri yang berlaku sesuai ketetapan
pemerintah
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Page | 2
selama masa Kontrak Jual Beli ini sebagaimana
Pasal 6.
PIHAK PERTAMA bersedia dan sanggup untuk
memenuhi pesanan PIHAK KEDUA yaitu :
PASAL 4
PROSEDUR PEMESANAN
4.1. Penyerahan BBM disesuaikan dengan
Purchase Order (PO) yang diterbitkan oleh
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
4.2. PIHAK KEDUA menerbitkan Purchase Order
(Jumlah, Jenis, harga,) kepada PIHAK
PERTAMA 3 (tiga) hari sebelum tanggal
pengambilan/pengiriman HSD.
4.3. Dokumen pengiriman HSD akan diserahkan
oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA pada saat HSD telah diterima oleh
PIHAK KEDUA di lokasi
PASAL 5
KETENTUAN PENYERAHAN DAN PENGIRIMAN
BARANG
5.1. PIHAK PERTAMA wajib menjual dan
menyerahkan HSD kepada Pihak Kedua
sesuai dengan jadwal dan lokasi sesuai
dengan Pasal 4, baik tentang jenis dan jumlah
HSD yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
5.2. Kualitas PRODUK ditentukan berdasarkan
pengukuran dari kualitas sample yang telah
diambil pada saat sebelum pengisian.
5.3. PARA PIHAK dapat menunjuk perusahaan
surveyor Independent bila diperlukan dengan
biaya ditanggung pembeli untuk menguji nilai
mutu kualitas dan kuantitas PRODUK dengan
syarat dan kondisi yang telah disetujui oleh
PIHAK KEDUA dan memenuhi metoda serta prosedur yang digunakan dalam praktek
industry Perminyakan oleh Dirjen Migas
5.4. Pihak Kedua bertanggung jawab didalam
teknis penerimaan barang sesuai dengan
Procedure yang ada.
PASAL 7
SISTEM PENYERAHAN HSD DAN
PEMBONGKARAN PRODUK
7.1 PIHAK KEDUA Menjamin bahwa pelabuhan
untuk bongkar muat Produk dalam kondisi
aman dan PIHAK KEDUA wajib menyediakan
perlengkapan yang diperlukan untuk system
penerimaan HSD (Hose size, Hose length,
Coupling Size dan type yang akan digunakan)
untuk kegiatan unloading dari kapal ke tempat
penyimpanan HSD yang telah ditentukan oleh
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Page | 4
PIHAK KEDUA dengan beban biaya
ditanggung PIHAK KEDUA.
7.2 Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat
menyediakan perlengkapan dan berakibat
terhambatnya kegiatan unloading HSD
sehingga menimbulkan biaya tambahan atau
biaya-biaya lain maka segala biaya yang
timbul menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA.
7.3 PIHAK KEDUA menjamin bahwa PIHAK
PERTAMA dapat melakukan tindakan bongkar
muat HSD dalam waktu selambat - lambatnya
1 X 24 jam setelah kapal tiba di perairan atau
pelabuhan yang ditunjuk PIHAK KEDUA.
7.4 Apabila kegiatan bongkar muat melebihi waktu
sebagaimana yang telah ditetapkan diatas dan
merupakan kesalahan PIHAK KEDUA maka
PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap
seluruh biaya demurrage.
PASAL 8
SEBAB KAHAR / FORCE MAJEUR
Para Pihak tidak dapat menuntut ganti rugi dan atau
bertanggungjawab atas kegagalan atau
keterlambatan dalam melaksanakan kewajibannya
yang disebabkan oleh hal-hal diluar kekuasaan atau
kelalaian kedua belah pihak yang di sebabkan oleh
sebab kahar / Force Majeur seperti halnya adanya
peraturan pemerintah, gempa bumi, badai, ombak
besar, sengatan petir, tsunami, tanah longsor, banjir,
topan, kebakaran, pemogokan PPLal, epidemic,
perang, huru-hara dan lain-lainnya yang diakui
secara notoire feiten atau berdasarkan penetapan
pemerintah;
Dalam hal terjadi keadaan Force Majeur maka para
pihak wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak lainnya dalam waktu 3 (tiga) hari sejak saat
mulainya kejadian Force Majeur tersebut ;
PASAL 9
PERSELISIHAN
Semua sengketa / permasalahan yang timbul akibat
dengan pelaksanaan perjanjian jual beli ini, PARA
PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara
musyawarah dan mufakat, apabila tidak tercapai
kata mufakat dalam penyelesaian perselisihan,
maka PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikannya di Badan Arbitrase Negara
Indonesia (BANI) di Jakarta.
PIHAK PERTAMA
Perusahaan : PT. KARYA ENERGI
MANDIRI
Alamat kantor : Jl. Juanda Ruko Plaza Blok
B No.33
Samarinda 75124
Kalimantan Timur -
Indonesia
Email : ngadini_a@yahoo.co.id
Kontak Person : NGADINI ACHMAD
PIHAK KEDUA
Perusahaan : PT. MUTIARA JAWA
Alamat Kantor :Graha Surveyor Indonesia
Lt.16 Suite 1601, Jl. Gatot
Subroto Kav. 56, Jakarta
Selatan 12950.
Email :
Kontak Person :
PASAL 11
LAIN-LAIN
Apabila terjadi perubahan (amandement) dan atau penambahan (addendum) terhadap isi dari
perjanjian ini maka para pihak sepakat akan
melakukannya dengan merundingkannya secara
musyawarah mufakat dan hasilnya dituangkan
dalam suatu perjanjian tersendiri dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian
ini ;