TENTANG
PEDOMAN PENATAAN, PEMBANGUNAN, PENGENDALIAN DAN
PENGGUNAAN BERSAMA MENARA TELEKOMUNIKASI, DAN PETUNJUK
PELAKSANAAN PENGELOLAAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA
TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN BARITO TIMUR
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
PRINSIP, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Bagian Kesatu
Pembangunan Menara Baru
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Bagian Kedua
Penempatan Lokasi Menara Bersama
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Bagian Ketiga
Penggunaan Bersama Menara
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Bagian Keempat
Perizinan Pembangunan Menara
Pasal 18
(1) Untuk pembangunan menara dan penambahan BTS baru wajib terlebih
dahulu memiliki Rekomendasi Cell Plan dari Kepala Dinas, sebagai
persyaratan untuk mengurus perizinan lainnya dari Pemerintah Daerah.
(2) Untuk memperoleh rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus sesuai dengan penataan ruang yang ditetapkan dalam Dokumen
Cell Plan Menara Telekomunikasi dan kajian teknis tentang KKOP yang
akan diatur dalam Peraturan Bupati secara tersendiri.
(3) Syarat administrasi permohonan Rekomendasi adalah :
a. permohonan tertulis yang ditujukan kepada Bupati melalui Kepala
Dinas;
b. akte pendirian perusahaan dan dokumen lainnya;
c. koordinat dan lokasi rencana pembangunan;
d. rencana ketinggian menara;
e. Dokumen teknis pendukung seperti:
1. gambar teknis rencana bangunan menara meliputi: situasi,
denah, tampak, potongan dan detail serta perhitungan struktur;
2. spesifikasi teknis pondasi menara meliputi data penyelidikan
tanah, jenis pondasi, jumlah titik pondasi, termasuk geoteknik
tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d Peraturan
Daerah ini;
3. spesifikasi teknis struktur atas menara, meliputi beban tetap
(beban sendiri dan beban tambahan) beban sementara (angin
dan gempa), beban khusus, beban maksimum menara yang
diizinkan; dan
4. sistem konstruksi, ketinggian menara, dan proteksi terhadap
petir pernyataan persetuan warga sekitar dalam jangkauan
radius ketinggian menara;
f. pernyataan kesediaan untuk penggunaan bersama; dan
g. pernyataan kesanggupan untuk membayar retribusi pengendalian
menara telekomunikasi sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
(4) Jenis perizinan lainnya sebagaimana dimaksud ayat (1) yang harus
dipenuhi dalam rangka pendirian menara telekomunikasi di Kabupaten
Barito Timur adalah :
a. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Menara.
b. Izin Gangguan (HO).
c. Izin Genset dalam hal menggunakan genset sebagai catu daya
permanen.
(5) Persyaratan perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disesuaikan
dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
(6) Penyedia Menara dapat memulai kegiatan pembangunan setelah
memperoleh IMB.
Bagian Kelima
Pemeliharaan Menara Telekomunikasi
Pasal 19
Bagian Keenam
Pengawasan dan Pengendalian
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
BAB III
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN RETRIBUSI
PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI
Bagian Kesatu
Retribusi
Pasal 24
Pasal 25
Bagian Kedua
Prinsip Dalam Penetapan Struktur dan
Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 26
(1) Tarif retribusi ditetapkan paling tinggi sebesar 2 % (dua perseratus) dari
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) berdasarkan parameter sebagai berikut :
a. berdasarkan ketinggian bangunan menara telekomunikasi yang
diberi nama variabel KM.
Parameter Nilai ( % )
0 - 25 M 1
26 - 50 M 1,5
51 M keatas. 2
Parameter Nilai ( % )
Kawasan non permukiman (hutan, 1
pertanian, perkebunan, perikanan,
pertambangan, industri, pariwisata).
Kawasan permukiman :
1. Perdesaan 1,5
2. perkotaan 2
Parameter Nilai ( % )
Menara dengan 1 operator 1
Menara dengan 2 operator 1,5
Menara dengan 3 operator atau lebih 2
(2) Besarnya Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dihitung berdasarkan ketetapan dari Kantor Pajak Pratama atau
Institusi/lembaga yang membidangi. Namun apabila belum ada
penetapannya maka mengacu kepada Surat Edaran Direktur Jendral
Pajak Nomor SE-17/PJ-6/2003 dengan analisis Cost Reproduktion New
(CRN) yang dimuktahirkan sesuai ketentuan perkembangan ruang/
wilayah, indek harga dan tahun tertentu.
(3) Cost Reproduktion New (CRN) sebagaimana dimaksud ayat (2) tercantum
dalam Lampiran III yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketiga
Tata Cara Perhitungan Retribusi
Pasal 28
KM+LM+PM
Retribusi = × NJOP
3
Bagian Keempat
Tata Cara Peninjauan Tarif Retribusi
Pasal 29
(1) Tarif Retribusi paling lama ditinjau setiap 3 (tiga) tahun sekali.
(2) Peninjauan tarif Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan audit menara telekomunikasi yang ada dengan
memperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian serta
peningkatan penggunaan jasa.
(3) Penetapan tarif Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan SKRD.
Bagian Kelima
Tata Cara Pemungutan Retribusi
Pasal 30
Bagian Keenam
Tata Cara Pembayaran
Pasal 31
Pasal 32
Bagian Ketujuh
Tata Cara Mengajukan Keberatan
Pasal 33
(1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal
surat keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan
yang diajukan dengan menerbitkan surat keputusan keberatan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk
memberikan kepastian hukum bagi wajib Retribusi, bahwa keberatan
yang diajukan harus diberi keputusan oleh Bupati.
(3) Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya
atau sebagian, menolak, atau menambah besarnya Retribusi yang
terutang.
(4) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat
dan Bupati tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan
tersebut dianggap dikabulkan.
Pasal 35
Bagian Kedelapan
Tata Cara Pemberian Pengurangan, Keringanan dan
Pembebasan Retribusi
Pasal 36
Pasal 37
Pasal 38
Pasal 39
Pasal 40
Bagian Kesembilan
Tata Cara Pengembalian Kelebihan Pembayaran Retribusi
Pasal 41
Pasal 42
Bagian Kesepuluh
Tata Cara Penagihan
Pasal 43
Bagian Kesebelas
Tata Cara Penghapusan Piutang Retribusi yang
Kedaluwarsa
Pasal 44
(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk
melakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.
(2) Hak untuk melakukan penagihan sudah kedaluwarsa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) apabila Retribusi yang terutang telah
melampaui waktu 3 (tiga ) tahun terhitung sejak terutangnya Retribusi
kecuali jika Wajib Retribusi melakukan tindak pidana di bidang
Retribusi.
(3) Kedaluwarsa penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tertangguh jika:
a. diterbitkan surat teguran; atau
b. ada pengakuan utang Retribusi dari Wajib Retribusi, baik langsung
maupun tidak langsung.
(4) Dalam hal diterbitkan surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf a, kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya
surat teguran tersebut.
(5) Pengakuan utang Retribusi secara langsung sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf b adalah Wajib Retribusi dengan kesadarannya
menyatakan masih mempunyai utang Retribusi dan belum melunasinya
kepada Pemerintah Daerah.
(6) Pengakuan utang Retribusi secara tidak langsung sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf b dapat diketahui dari pengajuan
permohonan angsuran atau penundaan pembayaran dan permohonan
keberatan oleh Wajib Retribusi.
(7) Bupati menetapkan keputusan penghapusan piutang Retribusi daerah
yang sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Bagian Keduabelas
Insentif Pemungutan
Pasal 45
Bagian Ketigabelas
Tata Cara Pemeriksaan Retribusi
Pasal 46
Pasal 48
Pasal 49
Pasal 50
BAB IV
PENYIDIKAN
Pasal 51
Pasal 52
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 53
AMPERA A. Y. MEBAS
Diundangkan di Tamiang Layang
Pada Tanggal .. Desember 20....
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BARITO TIMUR
E. Pondasi Dalam
a) Pondasi dalam pada umumnya digunakan dalam hal lapisan tanah
dengan daya dukung yang cukup terletak jauh di bawah permukaan
tanah, sehingga penggunaan pondasi langsung dapat menyebabkan
penurunan yang berlebihan atau ketidakstabilan konstruksi.
b) Perhitungan daya dukung dan penurunan pondasi dilakukan sesuai
teori mekanika tanah yang baku dan lazim dalam praktek,
berdasarkan parameter tanah yang ditemukan dari penyelidikan
tanah dengan memperhatikan nilai tipikal dan korelasi tipikal
dengan parameter tanah yang lain.
c) Umumnya daya dukung rencana pondasi dalam harus diverifikasi
dengan percobaan pembebanan, kecuali jika jumlah pondasi dalam
direncanakan dengan faktor keamanan yang jauh lebih besar dari
faktor keamanan yang lazim.
d) Percobaan pembebanan pada pondasi dalam harus dilakukan
dengan berdasarkan tata cara yang lazim dan hasilnya harus
dievaluasi oleh perencana ahli yang memiliki sertifikat.
e) Jumlah percobaan pembebanan pada pondasi dalam adalah 1 %
(satu perseratus) dari jumlah titik pondasi yang akan dilaksanakan
dengan penentuan titik secara random, kecuali ditentukan lain oleh
perencana ahli serta disetujui oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU)
Kabupaten Barito Timur.
f) Pelaksanaan konstruksi bangunan menara harus memperhatikan
gangguan yang mungkin ditimbulkan terhadap lingkungan pada
masa pelaksanaan konstruksi.
g) Dalam hal lokasi pemasangan tiang pancang terletak di daerah tepi
laut yang dapat mengakibatkan korosif harus memperhatikan
pengamanan baja terhadap korosi.
h) Dalam hal perencanaan atau metode pelaksanaan menggunakan
pondasi yang belum diatur dalam SNI dan/atau mempunyai paten
dengan metode konstruksi yang belum dikenal, harus mempunyai
sertifikat yang dikeluarkan instansi yang berwenang.
i) Apabila perhitungan struktur menggunakan perangkat lunak, harus
menggunakan perangkat lunak yang diakui oleh asosiasi terkait
yang sah menurut hukum. Dalam hal masih ada persyaratan
lainnya yang belum tertampung, atau yang belum mempunyai SNI,
digunakan standar baku dan/atau pedoman teknis.
AMPERA A. Y. MEBAS
LAMPIRAN II
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO TIMUR
NOMOR : ... Tahun 20…
TANGGAL : … Desember 20…
PETA PERSEBARAN
72 TITIK LOKASI MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA
DI KABUPATEN BARITO TIMUR
T25
T24
T16
T23
T17
T15 T22
T21
T20 T21 T14 T28
T71
T18 T26 T27
T72
T18 T70
T29
T30
T31
T19 T39 T13 T37 T32
T36 T33
T12 T35
T69
T38
T40 T11 T34
T47 T66 T68
T41 T42
T43 T45
T65 T44
T67
T48 T9
T49 T10
T64 T46 T6
T51 T8
T50
T7 T55 T5
T63
T52 T54
T56
T53
T2
T58
T1
T4 T57
T3
T59
T62
T60
T61
Titik Koordinat
Zona Lokasi Eksisting Baru
Cell Plan Longitude Latitude
1 2 3 4 5 6
T1 √
T2 √
T3 √
T4 √
T5 √
T6 √
T7 √
T8 √
T9 √
T10 √
T11 √
T12 √
T13 √
T14 √
T15 √
T16 √
T17 √
T18 √
T19 √
T20 √
T21 √
T22 √
1 2 3 4 5 6
T23 √
T24 √
T25 √
T26 √
T27 √
T28 √
T29 √
T30 √
T31 √
T32 √
T33 √
T34 √
T35 √
T36 √
T37 √
T38 √
T39 √
T40 √
T41 √
T42 √
T43 √
T44 √
T45 √
T46 √
T47 √
T48 √
T49 √
T50 √
T51 √
T52 √
T53 √
T54 √
T55 √
T56 √
T57 √
T58 √
T59 √
T60 √
T61 √
T62 √
T63 √
T64 √
T65 √
T66 √
T67 √
T68 √
T69 √
T70 √
T71 √
T72 √
AMPERA A. Y. MEBAS
LAMPIRAN III
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO TIMUR
NOMOR : ... Tahun 20…
TANGGAL : … Desember 20…
TAKSIRAN NILAI
NO. KETINGGIAN MENARA
BANGUNAN MENARA
1. Sampai dengan 10 meter Rp. 49.204.223,-
2. 11 meter sampai dengan 20 meter Rp. 67.073.214,-
3. 21 meter sampai dengan 30 meter Rp. 108.980.233,-
4. 31 meter sampai dengan 40 meter Rp. 148.181.573,-
5. 41 meter sampai dengan 50 meter Rp. 187.382.912,-
6. 51 meter sampai dengan 60 meter Rp. 257.070.704,-
7. 61 meter sampai dengan 70 meter Rp. 351.012.147,-
8. 71 meter sampai dengan 80 meter Rp. 364.213.236,-
9. 81 meter sampai dengan 90 meter Rp. 445.654.482,-
10. 91 meter sampai dengan 100 meter Rp. 666.228.868,-
11. 101 meter sampai dengan 110 meter Rp. 1.613.407.557,-
12. 111 meter sampai dengan 120 meter Rp. 1.943.507.700,-
AMPERA A. Y. MEBAS
LAMPIRAN IV
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO TIMUR
NOMOR : ... Tahun 20…
TANGGAL : … Desember 20…
Catatan :
Karena belum ada penetapan NJOP dari Kantor Pajak Pratama Maupun
Institusi yang membidangi NJOP yang digunakan masih mengacu kepada
SE Dirjen Pajak Nomor SE – 17/PJ-6/2003 dengan análisis CRN (Cost
Reproduktion New) sebagaimana dalam Lampiran III.
AMPERA A. Y. MEBAS
LAMPIRAN V
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO TIMUR
NOMOR : … Tahun 20…
TANGGAL : … Desember 20…
Jumlah Keseluruhan
Terbilang:
PERHATIAN
1. Harap penyetoran dilakukan melalui Bank Pembangunan Kalimantan Tengah
Cabang Tamiang Layang atau kas Daerah melalui Bendahara Penerimaan
dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD).
2. Apabila Wajib Retribusi tidak membayar tepat pada waktu tanggal jatuh tempo
atau kurang membayar maka dikenakan sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari Retribusi yang terutang yang tidak
atau kurang dibayar.
………………..,………., tahun ………….
a.n. BUPATI BARITO TIMUR,
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN,
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN BARITO TIMUR
…………………………………
…………………………………..
NIP. …………………………….
AMPERA A. Y. MEBAS
LAMPIRAN VI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO TIMUR
NOMOR : ... Tahun 20…
TANGGAL : … Desember 20…
PERHATIAN
1. Harap penyetoran dilakukan melalui Bank Pembangunan Kalimantan Tengah
Cabang Tamiang Layang atau Kas Daerah melalui Bendahara Penerimaan.
2. Apabila STRD ini tidak atau kurang dibayar setelah lewat tanggal jatuh tempo
maka dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan.
………………..,………., tahun ………….
a.n. BUPATI BARITO TIMUR,
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN,
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN BARITO TIMUR
…………………………………
…………………………………..
NIP. …………………………….
AMPERA A. Y. MEBAS
LAMPIRAN VII
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO TIMUR
NOMOR : ... Tahun 20…
TANGGAL : … Desember 20…
Kepada
Yth. ……………………………………………
……………………………………………
di -
……………………………
SURAT TEGURAN
Nomor :……………………….
Jumlah
Terbilang :
…………………………………
…………………………………..
NIP. …………………………….
AMPERA A. Y. MEBAS
LAMPIRAN VIII
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO TIMUR
NOMOR : ... Tahun 20…
TANGGAL : … Desember 20…
…………………………… ………………………..
…………………………… ……………………….. (……………………)
NIP. ………………………….. NIP. …………………..
AMPERA A. Y. MEBAS
LAMPIRAN IX
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO TIMUR
NOMOR : ... Tahun 20…
TANGGAL : … Desember 20…
PERHATIAN
1. Pengembalian uang Retribusi yang lebih bayar diberikan dengan tanda bukti
Surat Tanda Pengembalian Retribusi Lebih Bayar (STPRLB).
2. Apabila pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi dilakukan setelah lewat
waktu 60 (enam puluh) hari kerja sejak diterbitkannya SKRDLB, maka
diberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua perseratus) per bulan (Pasal 42 Ayat
(5)).
………………..,………., tahun ………….
a.n. BUPATI BARITO TIMUR,
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN,
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN BARITO TIMUR
…………………………………
…………………………………..
NIP. …………………………….
AMPERA A. Y. MEBAS
LAMPIRAN X
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO TIMUR
NOMOR : ... Tahun 20…
TANGGAL : … Desember 20…
STPRLB Pengembalian
(Surat Tanda Pengembalian Retribusi Lebih Bayar) pembayaran dilakukan
Nomor : …………………… pada tanggal ...............
Sudah dilakukan pengembalian uang Retribusi lebih bayar kepada:
Wajib Retribusi : ………………………………………...............................
NPWRD : ………………………………………...
dari Bendahara Penerimaan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Barito Timur,
Uang sebesar : Rp ……………………………(6 + 7)
Terbilang : ………………………………………............................................
Dengan rincian Retribusi sebagai berikut:
Nomor Kode Uraian Jumlah Jumlah Jumlah
SKRDLB Rekening Rincian yang telah seharusnya Kelebihan
Retribusi dibayar dibayar Bayar
(Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 = (4 – 5)
…………………………… ………………………..
…………………………… ……………………….. (……………………)
NIP. ………………………….. NIP. …………………..
Lembar I Dishubkominfo
Lembar II Wajib Retribusi
AMPERA A. Y. MEBAS
LAMPIRAN XI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO TIMUR
NOMOR : ... Tahun 20…
TANGGAL : … Desember 20…
Kepada
Yth. ……………………………………………
……………………………………………
di -
……………………………
…………………………………
…………………………………..
NIP. …………………………….
AMPERA A. Y. MEBAS
LAMPIRAN XII
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO TIMUR
NOMOR : … Tahun 20…
TANGGAL : … Desember 20…
Kepada
Yth. ……………………………………………
……………………………………………
di -
……………………………
SURAT PANGGILAN
Nomor :……………………….
…………………………………
…………………………………..
NIP. …………………………….
AMPERA A. Y. MEBAS
LAMPIRAN XIII
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO TIMUR
NOMOR : … Tahun 20…
TANGGAL : … Desember 20…
Terbilang:
PERHATIAN
1. Harap penyetoran dilakukan melalui Bank Pembangunan Kalimantan Tengah
Cabang Tamiang Layang atau Kas Daerah melalui Bendahara Penerimaan.
2. Apabila STRD ini tidak atau kurang dibayar setelah lewat tanggal jatuh tempo
maka dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan.
………………..,………., tahun ………….
a.n. BUPATI BARITO TIMUR,
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN,
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN BARITO TIMUR
…………………………………
…………………………………..
NIP. …………………………….
AMPERA A. Y. MEBAS
LAMPIRAN XIV
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO TIMUR
NOMOR : … Tahun 20…
TANGGAL : … Desember 20…
Kepada
Nomor : Yth. ………………………………………..
Lampiran : ………………………………………...
Perihal : Laporan Pemeriksaan di -
……………………………
……………………….. ………………………..
……………………….. ……………………….. (………………………..)
NIP. ………………….. NIP. …………………..
Mengetahui,
Kepala Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Barito Timur
……………………………
……………………………
NIP. …………………………..
AMPERA A. Y. MEBAS