TENTANG
TEITTANG
BT'PATI LAII,IANDAU,
MEMUTUSKANI
yenetapkan I PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI PENGEI{DAIIAN
MENARA TELEI(OMUNINASI.
BAB I
KETENTUAN TIMUM
pasal I
Dalam Peraturan Daerah ini vang dimaksud dengan
1. Pemenntah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang
memegang kekuasaan pemedntahan negara Republik
Indonesia l'ang dibantu oleh Wakil Presiden dar1 menteri
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Iildonesia Tahun 1945.
2. Daerah adalah Kabupaten Lamandau.
3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan Lrrusan
pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut
asas Otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undalg Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19+5.
-+. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur
penl'elenggara Pemedntahan Daerah yang memimpln
pelaksanaan urusan Pemerintahal yang menjadi ker.enan gan
Daerah Otonom.
5. Bupati adalah Bupati Lamandau.
6. Deu'an Perwakilan Ra-lq/at Daerah Kabupaten Lamandau _vang
selanjutnya disingkat DPRD adalah iembaga perwakilan ralqat
Kabupaten Lamar-rdau sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Kabupaten.
7. Anggaran Pendapatan dan Belar]ja Daerah Kabupaten
Lamandau yang selanjutnya disingkat APBD Kabupaten adalah
rencana keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
8. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan
atau penerimaan dari hasil informasi dalam bentuk tanda-
tanda, is)arat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui
sistem kalvat, optik, radio, atau sistem elekfomagnetik
lainnya.
9. Penyelenggaraan telekomunikasi adalah kegiatan penl,ediaan
dan peiayanan telekomunikasi sehingga memungkinkan
terselenggaranya telekomu nikasi.
10. Menara adalah bangunan khusus yarg bedungsi sebagai
sarana penunjalg untuk menempatkan peralatan
telekomunikasi yang desain atau bentuk konstruksinla
disesuaikan dengan keperluan penyelenggaraan
telekomunikasi.
11. Menara Bersama adalah Menara Telekomunikasi lang
digunakan secara bersama sama oleh Penyelenggara
Telekomunikasi.
1 2. Penl'elenggara Telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi,
Pasal 2
(1) Maksud disusunnya Peratuian Daerah ini adalah untuk
memberikan pedoman terhadap pelaksaiaan retribusi
pengendaljan menara telekomunikasi.
{2) Tujuan disusunnya Peraturan Daerah ini adalah:
a. agar ter$.ujudnya peningkatan pendapatan daerah yang
digunakan untuk kesejahteraan ralf,at; dan
b. agar tenvujudnya keseimbangar antara obyek dan ta f
retribusi daerah dengan pelayanan yang diberikan kepada
orang pribadi dan Badan.
Pasal 3
Ruang lingkup materi muatan Peraturan Daerah ini, meliputi:
a. nama, objek, dan subjek;
b. golongan;
( .ara mengukur lingkal penggunaan jasa:
d. prinsip dal sasaral dalam penetapan tarif;
e. struktur dan besarnya tarif;
I rvilayah pemungutan
alokasi pemanfaatan;
h. masa retribusi dan saat retribusi terutang;
i. penentuan pembayaran, tempat pembayaran, angsuran, dan
penundaan pembayaran;
j. tata cara penagihan;
k. keringanan, pengurangan, dan pembebasan;
l. kedaluwarsa;
m. pengembalian kelebihan pembayaran;
n. insentif pemungutan;
o. sanksi administrasi;
p. penvidikan; dan
q. ketentuan pidana.
BAB II
NAMA, OBJEK, DAN SUBJEK
Pasal 4
Dengan nama Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
dipungut Retribusi atas pela!anan pengendalian/pengau,asa:r
Nlenara Telekomunikasi.
Pasal 5
Oblek Rernbusr Pelgendaltar lleiala Telekomunikasi sebagaimana
dtmaksud dalarn Pasai -+. adalah pemanfaatan ruang untuk menara
:elekomunikasi dengan memperhatikan aspek tata ruang,
keamanan, dan kepentingan umum.
pasal 6
1l Subjek Retfibusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, adalah orang pribadi
atau Badan yang menggunakan/menikmati pelayanan
pengendalian/pengawasan Menara Telekomunikasi dari
Pemerintah Daerah.
2) Wajib Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi adalah
orang pribadi atau badan vang menurut ketentuan Peraturan
Perundang undangan diwajibkan untuk melatuka]1
pembayaran Retribusi termasuk Pemungut atau Pemotong
Retribusi.
BAB III
GOLONGA.!I
Pasal 7
Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi sebagaimana
dimal<sud dalam Pasal 4, digolongkan sebagai Ret busi Jasa
Umum.
BAB IV
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 8
(1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jumlah
kunjungan dalam rangka Pengau,'asan dan Pengendalian
Menara Telekomunikasi selama 1 {satul tahun.
12) Jumlah kunjungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan sebanyak 2 {dua) kali dalam 1 (satu) tahun.
BAB V
PRINSIP DAN SASARAN
DAIAM PENETAPAN TARIF
Pasal 9
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi
Pengendalian Menara Telekomunikasi ditetapkan dengan
memperhatikan biaya penyediaan jasa pengawasan dengan
mempertimbangkan efektivitas Pengendalian Menara
Telekomunikasi.
(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat {1) meliputi biaya
operasi dan pemeliharaan, biaya bunga, dan biaya rnodal.
(3) Dalam hal penetapan tadf sepenuhnva memperhatikan biaya
penl'ediaan jasa pengaEasan, penetapan tarif hanya untuk
menutup sebagian bial-a.
Pasal 10
(1) Tarif Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, ditinjau kembali palirlg
lama 3 (tiga) tahun sekali.
:earr'._a*a:: 'ia: -1e::_!ist sa:t:-aat::aaa ct=ais;c aa:a a,a-:
: c. a^-.o_ ce..g-. - :):::d. \ --
e:,,,,,,,,,,,,,,,,,,
.:c-: < -e-{ c..j-
pcrkernb. .e .- p--e^o:o.t.:. -
3l Pencr-pdn sFbagatmo.la o md"i5rd podo arar z
1.'R"r.b.,.,
dr-Frdpkan dengaa Peral.]ror B .pa.t.
.
BAB \II
STRI'I{TI'R DAN BESARNYA TARIF
_ Pasal 1l
Perhitungan tarif Retribusi didasarkan pada penyediaan jasa
meliputi belanja langsung terkait kegialan p.,.rg"."u"^., d"r,
pengendalian Menara Telekomunikasi U"."p^ belanla
perjalanan dinas dan belanja barang habis pakai.
2) Saruan Bia\a belanja pery'alaran dinas dan belania bararg
habis paj<ai sebagaimana djmaksud pada a;ar (l). drsesuaik.n
dengan standar biaya l,ang ditetapt an eupati. '
i3l Tarif Retribusi ditetapkan berdasarkan formulasi dengan
memperhitungkan variabel ketinggian menara dan ja-rak
tempuh.
(4) For-rnulasi perhitungan Retdbusi sebagai dimatsud pada al,at
(3), adalah sebagai berikut :
RPMT = Ii
Jumlah Variabel
is) Tanf Retribusi djlelapkan sebagaimana dimaksud pada alar
iJl drrelapkan sebesar Rp I l5.+.000._/ mena ra ohui
/
(6) Variabel sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan
dalam nilai jndeks sebagai berikut :
a_
Zona merafa
Bukan pemukiman
BIIB VII
ALOKASI PEMAITFAATAN
Pasal 12
Aiokasi pemadaataa penerimaaa Retoibusi Pengendalian MeBara
Telekomurrikasi sebagaimana rlirnaksud dalag Pasal 4, digunakan
untuk mendanai pengawasan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Daerah.
BA3 VIII
MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANC
Pasal 13
'.:asa Retribusi_Pengendaliar Menara Telekomunikasi sebagaimana
::tral<sud dalam Pasal .1, adalah dalam jangka u.altu yang lamanya
satu) tahun tak\\,im.
Pasal 14
Saat Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi sebagaimana
dimaksud daiam Pasal 4 terutang, adalah pada saat diterbitkanqva
SKRD,
BAB I)I
PENENTUAN PEMBAYARAN, TEMPAT PEMBAYARAN,
A]TGSURAI{, DAN PENUNDAAII PEMBAYARAN
Bagian Kesatu
Umuln
Pasal 15
11) Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4, dipungut dengan menggunakan
SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan;
12) Dokumen yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada
avat (1), dapat berupa karcis, kupon, dan kartu langganan.
(3) Ketentuan lebih laljut mengenai tata cara peiaksanaan
pemungutan retribusi, dan dokumen lain _vang dipersamakan
sebagaimana dimal<sud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur
dengan Peraturan Bupati.
Bagian Kedua
Penentuan Pembayaran dan Tempat Pembayaran
Pasal 16
Pembayaran Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal .+, harus dital<ukar
tunai/lunas.
2j Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibal'ar
dengan menggunakan SKRD atau dokumen iain 1-ang
dipersamakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1)
dan ayat (2).
3) Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terutang,
dilunasi paling lambat 15 (lima belas) hari sejak diterbitkan
SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan dan STRD.
i+) Pembayaran ietribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oteh
Bupati.
(s) Apabila pembalaran retribusi sebagaimana dimaksud pada
alat l1l dilakukan di tempat lain ]-ang ditunjuk, hasil
penerimaan rerribusi ha-rus ci;setor ke 1ras Daerah selambat-
.a:r-bainr a 1 :i 21 sa:-i ra.l: c-a :uluh empatl jam /,-l
Bagian Ketiga
Angsuian dan Penundaan Pembayaran
Pasal 17
(1) Bupati atas permohonan Wajib Retribusi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (21, serelah memenuhi
persyaratan l.ang ditentukan dapat memberikan persetujuan
kepada Wajib Retribusi untuk mengangsur atau menunda
pembayaran retribusi dengan dikenal<art bunga sebesar 2 yo
(dua persen) setiap bulan.
2) Pembayardn secara angsuran dan/atau penundaan
pembayaran dapat diberikan dengan melihat kemampuan
Wajib Retribusi.
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembalrarar
angsuran dan penundaan pembayaran retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur dengan Peraturan
Bupati.
BAB X
TATA CARA PENAGIIIAN
Pasal 18
(11 Penagihan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 terutang, yang tidak
atau kurang bayar dilakukan dengan menggunakan STRD
atau surat lain yang sejenis.
(2) Penagihan retribusi terutang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), didahului dengan surat teguran atau peringatan.
(3) Surat teguran atau peringatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), merupakan awal tindakan pelaksanaan penagihan
retribusi diterbitkan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk,
paling lama 7(tujuh) hari sejak jatuh tempo pembayaran.
(4) Dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat
teguran atau peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3), wajib retribusi harus melunasi retribusi vang terutang.
5i Surat teguran atau peringatan atau surat lain yarrg sejenis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1J, dikeluarkan oteh
pejabat yangdituduk.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan
penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada a_vat (1),
ayat l2), ayat (3), ayat (.1), dan ayat (5J, diatur dengan
Peraturan Bupati.
BAB XI
KERINGANAN, PENGURANGAN, DAN PEMBEBASAN
Pasal 19
(1) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan, dan
pembebasan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.
\.2) Pengurangan darr keringanan sebagaimana dimatsud pada
al at l1). diberikan dengan melihat kemampuan Wajib
Rerribusi.
l Pembebasan Retnbusi sellagaimana dimaksud pada a].at {1)
diberikan dengar melihar fungsi ob.;ek Retribusi.
(4) Ketentuan lebih l,njut meogenai tata cal-a peEberian
pengurangar, keringalan, da_l1 pembebasan Retribusi
sebagaiEana dirn2ksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan
ayat (4), diatur dengan Peraturan Bupati.
Pasal 2O
(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada
Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk atas SKRD atau
dokumen lain yang disamakan.
(2) Keberatan diajukan secaJa tertulis dalam Bahasa Indonesia
dengan disertai alasan-alasan yang jelas.
(3) Keberatan harus diajukan dalam jargka u'aktu paling lama 3
(tiga) bulan sejak tanggal SKRD ditertibkan, kecuaii jika
\r,ajib Retribusi dapat dipenuhi karena keadaan diluar
kekuasaannya.
(4) Keadaan diluar kekuasaannya sebagaimana dimaksud pada
ayat 3 (tiga) adalah suatu keadaan yang terjadi dituar
kehendak atau wajib Retribusi.
(s) Pengajuan keberatan tidak mengundang Kewajiban
membayar retribusi dan pelaksanaan penagihan Retribusi.
Pasal 21
(1) Xepala Daerah dalam jangka rvaktu paling lama 6 (enam)
bulan sejak tanggal surat keberatan diterima harus memberi
keputusan atas keberatan yang diajukan dengan
menerbitkan Surat l(eputusan Keberatan.
(.2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah
untuk memberikan kepastian hukum bagi $,ajib Retribusi
,bahwa keberatan yang diajukar harus diberi keputusan
oleh Kepala Daerah.
(3) Keputusan Kepala Daerah atas keberatan dapat berupa
menedma seluruhnya atau sebagian, menolak atau
menambah besarnya Retribusi yang terutang.
(4) Apabila jangka r,!,aktu sebagaimana dimaksud pada a,vat (1 )
telah leu'at dan Kepala Daerah tidak memberi suatu
keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap
dikabulkan.
BAB XII
KEDALI'WARSA
Pasal22
(1) Hak untuk melakukan penagihar Retribusi Pengendalian
Menara Telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4, menjadi kedaluwarsa setelah melampaui waktu 3 (tiga)
tahun terhitung sejak saat terutangnya Retribusi. kecuali
jika Wajib Retribusi melal<ukar tindak pidana di bidang
Retribusi.
(2) Kedalug,arsa penagihan Retribusj sebagaimana dimaksud
pada a,\'at (1 ) tertangguh jika:
a. diterbitkan Surat Teguran; atau
b. ada pengakuan urang Retribusi dari Wajib Retribusi,
baik langsung maupun tidak langsung.
Ia ::l :-:a:rr_ia:: S-::-: le3--:al: selagar:::a:a c::l:a-.lsud
-_--:
?.-ca at,a: 2 1-:ul a. iei- -,,,, aisa penaglhall dlhilune sejak
ieguian tersebut.
:a:'igga- ai-ei::a'1', a Surat
+l Pengakuan ularlg Rernbusi secara langsung sebagaimana
dimalsud pada atat (2) huruf b, adalah Wajib Retribusi
dengan kesadarannla menJ'atakan masih mempunyai utang
Retribusi dan belum melunasinya kepada Pemerintah
Daerah
(sl Pengakuan utang Retribusi secara tidak
langsung
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, dapat
djketahui dari pengajuan pernohonan angsuran atau
penundaan pembal-aran dan permohonan keberatan
olehwajib Retribusi.
pasal 23
(1) Piutang Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, yang tidak mungkin
ditagih lagi karena hak untuk melal<ukan penagihan sudah
kedalu$.arsa dapat dihapuskan.
{2) Bupati menetapkan Keputusan Penghapusan Retribusi yang
sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada a_vat (1).
(3) Tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudah
kedalunarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (11 dan ayat
{2), diatur dengan Peraturan Bupati.
BAB XIII
PENGEMBALIAN KELEBIIIAN PEMBAYARAN
Pasal 24
(11 Atas kelebihan pembayaran Retribusi Pengendalian Menara
Telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalan Pasal .+, Wajib
Retribusi dapat mengajukan permohonan pengembalian
secara tertulis kepada Bupati.
(2) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi
diajukan secara tertulis kepada Bupati dengan menyebutkan
paling kurang:
a. nama dan alamar \!ajib retribusi;
b. masa retribusi:
c. besarnya kelebihan pembayaran retribusi: dan
d. alasal yang singkat dan jelas.
(3) Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak diterimanya
permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retdbusi
sebagaimana dimaksud pada avat (1), Bupati atau pejabat
memberikan keputusan.
(41 Apabila jangka waiitu sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
telah dilampaui dan Bupati tidak memberikan keputusan,
permohonan pengembalian retribusi dianggap dikabulkan
dan SKRDLB diterbitkan dalam jangka u,aktu paling lama 1
(satu) bulan.
BAB XTV
, INSENTIF PEMUNGUTAN
Pasal 25
(1) Instansi yang melaksanakal pemungutan Retribusi dapat
diberi insentii atas dasar pencapaiar kineia tertentu.
(2j Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan melalui APBD Kabupaten.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian insentif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat {2), diatur
dengan Peraturan Bupati berpedoman pada Ketentuan
Peraruran Perundang U ndangan.
BAB XV
SANKSI ADMINISTRASI
pasal 26
Dalam hal Wajib Retribusi sebagaimana dimaksud dalam pasal 6
al'at (2), tidak membayar tepat pada \e.aktunya atau kurang
membayar, dikenakan sar-rksi administratif berupa bunga sebesar
2-96 (dua persen) setiap bulan dari Retribusi yang terutang
]ang
tidak atau kurang dibayar dan <iitagih dengan menggunakan
STRD,
BAB XVI
PENYIDIXAI{
pasal2T
1l I Pejabat Pega$ai Negeri Sipil tertentu di iingkungan
Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai
Penl,idik untuk meiakukan penyidikan tindak pidana di
bidang Rerribusi. sebagaimana drmaksud dalam Undang-
Undang Hukum Acara Pidana.
2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah
pejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan
Pemerintah Daeral yang diangkat oleh pejabat l.ang
benvenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
i3) We\r'enang Penyidik sebagaimara dimaksud pada ayat (1),
adalah:
a. menerima, mencari, mengumpulkan. dan meneliti
keterangan atau laporan berkenaan dengar tindak
pidar.ra di bidang perpajakan Daerah agar keterangan
atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;
b. meneliti, mencari. darl mengumpulkan keterangan
mengenai orang pnbadi atau Badan tentang kebenaran
perbuara1-1 rang clilakukar] sehubungan dengan tindak
pidana perpajalan Daerah:
c. Irl€Ininta keter]allgan.ra"l bahan bul<ti dari orang pribadi
atau Badan sehubungan dengaa tindak pidana di bidang
:e:_tra- aia-i laerah i
-ei.e-ksa buku. catatan. dan dokumen lain berkenaan
clengan tlnciak pidana di bidang perpajakan Daerah;
e. melal<ukan penggeledahar-r untuk mendapatkan bahan
bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain. serta
melakukan penl itaan terhadap baian bukti tersebut;
f. meminta bantuan tenaga al-rli dalam .angka pelaksanaan
tugas penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan
Daerah;
menl-uruh berhenti dan/atau melarang seseorang
atau tempat pada saat
meninggalkar-r ruangan
pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa
identitas orang, benda, dan/atau dokumen yang dibarva:
h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak
pidana perpajatan Daerah;
1. memanggil orang untuk didengar keterangennya dan
diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
J. menghentikan penyidikan; dan/atau
k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran
penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan-
(4) Penvidik sebagaimana dimaksud pada ayat (f),
memberiLah ukan dtmulainJ a penyidikan dan menl amparkan
hasil penyidikannya kepada penuntut Umum melalui
Penyidik pejabat Poiisi Negara Republik Indonesia, sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang
Hukum Acara Pidana.
BAB XVII
KETEI{TUAIT PIDAITA
Pasal 28
(U Wajib Retribusi sebagaimara dimaksud dalam pasal 6 ayat
12l. ]ang tidak melaksanalan ker,!ajibann\a sehingga
merugikan keuangan Daerah diancam pidala kurungan
paling lama 3 (tiga) bulan atau pidara denda paling banyat 3
(tigal kali jumlah Retribusi terutang yang tidik atau kurang
dibayar.
(2| Pengenaal pidana sebagaimala dima-ksud pada ayat (1),
tidak menghapuskar keu,ajiban Wajib Retribusi untui{
membayar retribusinya.
(3) Tidak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
adalah pelanggaran.
(4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan
penerimaan negara.
pasal 29
Bagi Pegarvai Nege Sipil yang ditunjuk sebagai petugas retribusi
oleh pejabat vang berwenang tidak melaksanakan ki.rvajibannva
sehingga merugikan Keuangan Daerah, diancam sesu.i deng.,
peratural-r perundangundangan dibidang Kepegau,aian dan
Retribusi Dae.ah.
BA3 )(!'III
KETENTUAN PENUTUP
pasal 3O
Pada saar: Peraiuran Daerahini mulai beriaku, semua peraturan
Bupati berkenaan Retribusi Daerah l-ang sudah ada sebelum
berlakunr a Peraruran Daerah, dinl,atakan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Perturan
Daerah inr
- pasal 31
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah
Kabupaten Lamandau Nomor 24 Tahun 2012 teniang Retribusi
Pengendalian Menara Telekomunikasi (Lembaran Daerah
Kabupaten Lamandau Tahun 2012 Nomor 99 Seri C, Tambahan
l,embarar Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2012 Nomor 87
Seri C), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 32
Peraturan Bupati sebagai peraturan pelaksanaan dari Peraturan
Daerah ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun terhitung
sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.
Pasal 33
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan
Agar setiap orang mengetahuinli-a, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatan dalam l,embaran
Daerah Kabupaten Lamandau.
BUPATI
XABUPATEN LAMANDAU
,. - r-: --! : C 19 NOM R 146
, :-!fltM
let busi Pengendalian Menara Telekomunikasi merupakal salai satu
yang
-r ietribusi jasa umum yartg menjadi sumber pendapatan daerah
'--r:1g, guna membia]'ai pelalsanaan otonomi daerah da]1 pencapaian
.-. aita*^,1 masyarakat Kabupaten Lamandau yang berkeadilan berdasarkan
asila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945'
Selama ini pungutan atas nama Retribusi Pengendalian Menara
- ...munikasi tel;h dilaksanakan dengan di dasarkan pada Peraturan Daerah
' . -:raten Lamandau Nomor 24 TaLIur, 2012 tentang Retribusi Pengendalian
-:-a Telekomunikasi, 1'ang tentunya telah memberikan kontribusi yang
--.. bagi peningkat pendapatan daerah selama ini. Namun, tentunya upa!'a
-- :-:kai t1u.r" t.t p dilakukan dan ditingkatkan. Salah satunya melalui
-'- :ahan rincian ob1'ek yang disertai dengan perubahan tarif retribusi
:-:,.:rdaLian menaia telekomunikasi. Hal ini dimaksudkan agar peningkatan
,- .i.."l, clan kemandirian Kabupaten Lamandau menjadi lebih terarah, tepat
,.. .-.:-r. sesuai dengan kemampuan masyarakat, aspek keadilan, dan
''::.ias pengendalial atas pelayanan tersebut. Dan, untuk melaksanakan
.. ::ajr Pasal 156 ayat (1) Undang-Undarg Nomor 28 Tahun 2009 tentang
r..-r laerah dan Retribusi Daerah, penjelasan Pasal 12'1 Undang-Undang
-r::28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah hasil
' : :-'-i.r Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-XLI12O14, dar, Pasal 286 ayat
-:arlg-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintehan Daerah serta
.jan Pemerintah Pusat berkenaan penghitungan tarif retribusi
..:calian menara telekomunikasi, maka sudah seharusnya pengaturan
-l- -:-? Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi perlu ditetapkan
-,: dengan Peraturan Daerah.
Cukup jelas.
2
Cukup jelas.
, - i up jelas.
Cukup jelas.
5
Cukup jelas.
-csal 6
Cukup jelas.
-.d 7
C-rl:up jelas.
-:?g 3
C--kup jelas.
11
=sai Cukup jelas.
-.sat 12
Cukup jelas.
?asal 13
Cukup jelas.
hsal 14
Cukup jelas.
15
=sal Cukup jelas.
16
==sal Cukup jelas.
Esal l7
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
hsat 19
Cukup jelas.
EEaI 20
Cukup jel,as.
kI21
Cukup jelas.
hsal 22
Cukup jelas.
hsal 23
Cukup jelas.
tul24
Cukup jelas.
iasa; 25
Cukup -telas.
?asal 26
Cukup jelas.
: asal 27
Cukup jelas.
lasa-l 28
Cukup jelas.
?asal 29
Cukup jelas.
lasal 30
Cukup jeias.
?asal 31
Cukup.jeias
?asal 32
Cukup jetas
?asal 33
Cukup jelas
,/^)
LA.}tPIRSI{
PERATURAI DA.ERAH KABUPATEN LAMANDAU
NOMOR 06 TAHUN 2019
TANGGAI 19 DESEMBER 2()19
TEIT?ANG RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARTq.
TELEKON4UNIKASI
BUPATI AU,