Anda di halaman 1dari 19

BUPATI LAMANDAU

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU

NOMOR 06 TAHUN 2O].9

TENTANG

RETRIBUSI PENGENDALIAN M ENARA TELEKOMUNI KASI


BI'PATI IIIMANDAU
PRO\IINSI XAUMAIYTAN TENGAH

PERATI'RAN DAERAII KABT'PATEIT I,AIIANDAU


I{OMOR (b TAIII'N 2019

TEITTANG

RTIRIBT'SI PENGENDAIJAN MENARA TEI,EXIOMT'IIII{ASI

DBTGAIT RAHMAI TT'IIAN YAI{G MAHA ESA

BT'PATI LAII,IANDAU,

Msrimbang : a, bahrva retribusi pengendalian menara telekomunikasl


merupakan salah satu jenis rctribusi jasa umum yang menjadi
sumber pendapatan daerah yang penting, guna membiayai
pelaksanaan otonomi daerah dal pencapaian kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Lamandau yang berkeadilan berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
b. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
masyaiakat dan kemandirian Kabupaten Lamandau. perlu
dilakukan perubahan rincian obyek yalg disertai dengan
perubahan tarif retribusi pengendalian menara telekomunikasi;
c. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 156 ayat (1)
Undaig-Undalg Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerai
dan Retribusi Daerah, penjelasal Pasal 124 Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerall dan Retribusi
Daerah hasii Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU
XII/2O1-1, dan Pasal 286 a-vat (1) Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, serta kebijakan
Pemerintah Pusat berkenaan penghitungan tarif retribusi
pengendalian menara telekomunikasi;
d. bahrva berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b, dar1 huruf c, perlu menetapkan Peraturan
Daerah tentang Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi;

\lengingat : 1. Pasal 18 a)at (6) Undang Undang Dasar i9,15;


2. Undang Undalg Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999
tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 15.1, Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor: 388 1 I :
3- Undansu[dang NoEor 5 Ta]ruE 2OO2 tentaary Pembentukan
KabupateD Katinga!, I(abupaten Seruyan, Kabupaten l,amaldau,
Kabupaten S rkarnara, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten
Pulalg Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito
Timur (l€mbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor
18, Taabahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4180);
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2OOq tentang Pajak Daerah
Dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009-Nomor 130, Tambalian Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 5049);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 201,1 tentang Pemerintahan
Daerah (l€mbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan l,embaran Negara Republik indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 201.1
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan l,embaran Negara
Republik lndonesia Nomor 56 /9j:
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
80 Tahun 2015 Tentang Pembentuhan Produk Hukum Daeral]
{Bedta Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 105 Tahun 2016 tentang
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pajak Daerah
Dan Rancangan Peratu.an Daerah Tentang Retribusi Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2080);
8. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor
02/PER/M.KOMINFO /3 /2OO8 tentang Pedoman Pembangunan
Dan Penggunaan Menara Be.sama Telekomunikasi;
9. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan
Umum, Menteri Komunikasi Dan Informatika, Dan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Nomor 18 Tahun 20O9, Nomor
07 /PRTlMl2OO9, Nomor 19/PER/M.KOMINFO/ 03/2009, dan
Nomor 3/P/2OO9 tentang Pedoman Pembangunan Dan
Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi.

Dengan Percotujuan Bersama

DEWAIT PERWAI LAIT RAKYAT DAERAII


KABUPATEIT LAMANDAU
dan
BUPATI LAMANDAU

MEMUTUSKANI
yenetapkan I PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI PENGEI{DAIIAN
MENARA TELEI(OMUNINASI.
BAB I
KETENTUAN TIMUM
pasal I
Dalam Peraturan Daerah ini vang dimaksud dengan
1. Pemenntah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang
memegang kekuasaan pemedntahan negara Republik
Indonesia l'ang dibantu oleh Wakil Presiden dar1 menteri
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Iildonesia Tahun 1945.
2. Daerah adalah Kabupaten Lamandau.
3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan Lrrusan
pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut
asas Otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undalg Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19+5.
-+. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur
penl'elenggara Pemedntahan Daerah yang memimpln
pelaksanaan urusan Pemerintahal yang menjadi ker.enan gan
Daerah Otonom.
5. Bupati adalah Bupati Lamandau.
6. Deu'an Perwakilan Ra-lq/at Daerah Kabupaten Lamandau _vang
selanjutnya disingkat DPRD adalah iembaga perwakilan ralqat
Kabupaten Lamar-rdau sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Kabupaten.
7. Anggaran Pendapatan dan Belar]ja Daerah Kabupaten
Lamandau yang selanjutnya disingkat APBD Kabupaten adalah
rencana keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
8. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan
atau penerimaan dari hasil informasi dalam bentuk tanda-
tanda, is)arat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui
sistem kalvat, optik, radio, atau sistem elekfomagnetik
lainnya.
9. Penyelenggaraan telekomunikasi adalah kegiatan penl,ediaan
dan peiayanan telekomunikasi sehingga memungkinkan
terselenggaranya telekomu nikasi.
10. Menara adalah bangunan khusus yarg bedungsi sebagai
sarana penunjalg untuk menempatkan peralatan
telekomunikasi yang desain atau bentuk konstruksinla
disesuaikan dengan keperluan penyelenggaraan
telekomunikasi.
11. Menara Bersama adalah Menara Telekomunikasi lang
digunakan secara bersama sama oleh Penyelenggara
Telekomunikasi.
1 2. Penl'elenggara Telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi,

badan usaha milik daerah, badan usaha milik negara, badan


usaha s\l'asta. instansi pemerintah, dan instansi pertahanan
keamanan negara.
13. Penr-edia ]\'lenara adalah badan usaha ]'ang membanglrrr,
memiliki. menr edial<an sefta menr en-akan N{enara
Telekomunikasi untuk djgunatan bersama oleh Penr elenggara
-F -( ,l ds.
--
1-: ie_atr:-: aaaaa- aegai\a: .. a:-s crben iugas ienenru Cr biciaig
rei:ibusi daerah sesuat iengan peraturan perundang-
undangan.
15. Badar adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang
merupakan kesatuan. baik 1ang melakukan usaha maupun
tang tidak melakukan usaia J,ang meliputi perseroan terbatas,
perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha mitik
negara (BUMN). atau badan usaha milik daerah (BUMD)
dengan nama dal1 dalarn bentuk apa pun, firma, kongsr,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasanJ
organisasi massa,, organisasi sosial politik, atau organisasi
lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak
investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
16. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mul,ai dari
penghimpunan data objek dan subjek retribusi, penentuan
besarnya retribusi yang terutang sampai kegiatan penagihar]
pajak atau retribusi kepada Wajib Retribusi serta penga\r.asan
penyetorannya.
17. Retribusi Daerah yang selanjutnta disebut Retribusi, adalah
pungutan Daerah sebagai pemba,yaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang
pribadi atau Badan.
18. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan
pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas, atau
kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pdbadi
atau Badan.
19. Jasa Umum adalah jasa l.ang disediakan atau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan
kemanfaatan umum serla dapat dinikmati oleh orang pribadi
atau Badan.
20. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang
menurut peraturan perundang-undangan retribusi diu'ajibkan
untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut
atau pemotong retabusi tertentu.
21. Masa Retribusi adalah suatu jangka li-aktu tertentu yang
merupakan batas u,'aktu bagi Wajib Retribusi untuk
memanfaatkan iasa dan peizirlar, tertentu dari Pemerintah
Daerah yang bersangkutan.
22. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang seianjutnya disingkat
SSRD, adalah bukti pembayaran atau penyetoran .etrjbusi
yang telah dilakukan dengan menggunakan {ormulir atau telah
dilakukan dengan cara lain ke kas daerah melalui tempat
pembayaran yang ditunjuk oleh Bupati.
23. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnli-a disingkat
SKRD, adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan
besarnYa.jumlah pokok retribusi )rang terutang.
2.+. Suiat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Ba]ar, -vang
selanjutnt-a disingkat SKRDLB, adalah surat ketetapan
retribusi \-ang menentukan jumlah kelebihan pembayaran
retribusi karena jumlai kredit retribusi lebih besar dari pada
retribusi,rang terutang atau seharusnla tidak terutang.
25. Surat Tagihan Retnbusi Daerah. rang selanlu".nta disingkat
STRD. adalah surar unluk melakukan tagihan retribusl
dan ata:i sanksi aCrri:lrs::a::: berupa bunga dar aq@ienda.
25 ie::_-e:-isaa:- a.aaraa se::-ng-iarajl iegiaiF-j1 :rergh:mpti dan
ne.goia. cata. letera-i:gai. ia: aiau buku lang dilalsanaka:r
secara o'ojekiii dan proiesional berdasarkan suatu standar
pemenksaan unruk mengu,li keparuhan pemenuhan ker.ajiban
peryajakan daerah dan retribusi dan/atau untuk tujuan lain
dalam rargka meia1<salal<al ketentuan peraturan perundang-
undangan retribusi daerah.
27. Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah adalah
serangkaian tindakan ,vang dilakukan oleh Penyidik untuk
mencari sefta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu
membuat terang tindat pidana di bidang retribusi daerah yang
terl adi serta menemukan tersangkanya.

Pasal 2
(1) Maksud disusunnya Peratuian Daerah ini adalah untuk
memberikan pedoman terhadap pelaksaiaan retribusi
pengendaljan menara telekomunikasi.
{2) Tujuan disusunnya Peraturan Daerah ini adalah:
a. agar ter$.ujudnya peningkatan pendapatan daerah yang
digunakan untuk kesejahteraan ralf,at; dan
b. agar tenvujudnya keseimbangar antara obyek dan ta f
retribusi daerah dengan pelayanan yang diberikan kepada
orang pribadi dan Badan.

Pasal 3
Ruang lingkup materi muatan Peraturan Daerah ini, meliputi:
a. nama, objek, dan subjek;
b. golongan;
( .ara mengukur lingkal penggunaan jasa:
d. prinsip dal sasaral dalam penetapan tarif;
e. struktur dan besarnya tarif;
I rvilayah pemungutan
alokasi pemanfaatan;
h. masa retribusi dan saat retribusi terutang;
i. penentuan pembayaran, tempat pembayaran, angsuran, dan
penundaan pembayaran;
j. tata cara penagihan;
k. keringanan, pengurangan, dan pembebasan;
l. kedaluwarsa;
m. pengembalian kelebihan pembayaran;
n. insentif pemungutan;
o. sanksi administrasi;
p. penvidikan; dan
q. ketentuan pidana.

BAB II
NAMA, OBJEK, DAN SUBJEK
Pasal 4
Dengan nama Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
dipungut Retribusi atas pela!anan pengendalian/pengau,asa:r
Nlenara Telekomunikasi.
Pasal 5
Oblek Rernbusr Pelgendaltar lleiala Telekomunikasi sebagaimana
dtmaksud dalarn Pasai -+. adalah pemanfaatan ruang untuk menara
:elekomunikasi dengan memperhatikan aspek tata ruang,
keamanan, dan kepentingan umum.
pasal 6
1l Subjek Retfibusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, adalah orang pribadi
atau Badan yang menggunakan/menikmati pelayanan
pengendalian/pengawasan Menara Telekomunikasi dari
Pemerintah Daerah.
2) Wajib Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi adalah
orang pribadi atau badan vang menurut ketentuan Peraturan
Perundang undangan diwajibkan untuk melatuka]1
pembayaran Retribusi termasuk Pemungut atau Pemotong
Retribusi.

BAB III
GOLONGA.!I
Pasal 7
Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi sebagaimana
dimal<sud dalam Pasal 4, digolongkan sebagai Ret busi Jasa
Umum.

BAB IV
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 8
(1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jumlah
kunjungan dalam rangka Pengau,'asan dan Pengendalian
Menara Telekomunikasi selama 1 {satul tahun.
12) Jumlah kunjungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan sebanyak 2 {dua) kali dalam 1 (satu) tahun.

BAB V
PRINSIP DAN SASARAN
DAIAM PENETAPAN TARIF
Pasal 9
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi
Pengendalian Menara Telekomunikasi ditetapkan dengan
memperhatikan biaya penyediaan jasa pengawasan dengan
mempertimbangkan efektivitas Pengendalian Menara
Telekomunikasi.
(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat {1) meliputi biaya
operasi dan pemeliharaan, biaya bunga, dan biaya rnodal.
(3) Dalam hal penetapan tadf sepenuhnva memperhatikan biaya
penl'ediaan jasa pengaEasan, penetapan tarif hanya untuk
menutup sebagian bial-a.

Pasal 10
(1) Tarif Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, ditinjau kembali palirlg
lama 3 (tiga) tahun sekali.
:earr'._a*a:: 'ia: -1e::_!ist sa:t:-aat::aaa ct=ais;c aa:a a,a-:
: c. a^-.o_ ce..g-. - :):::d. \ --
e:,,,,,,,,,,,,,,,,,,
.:c-: < -e-{ c..j-
pcrkernb. .e .- p--e^o:o.t.:. -
3l Pencr-pdn sFbagatmo.la o md"i5rd podo arar z
1.'R"r.b.,.,
dr-Frdpkan dengaa Peral.]ror B .pa.t.
.

BAB \II
STRI'I{TI'R DAN BESARNYA TARIF
_ Pasal 1l
Perhitungan tarif Retribusi didasarkan pada penyediaan jasa
meliputi belanja langsung terkait kegialan p.,.rg"."u"^., d"r,
pengendalian Menara Telekomunikasi U"."p^ belanla
perjalanan dinas dan belanja barang habis pakai.
2) Saruan Bia\a belanja pery'alaran dinas dan belania bararg
habis paj<ai sebagaimana djmaksud pada a;ar (l). drsesuaik.n
dengan standar biaya l,ang ditetapt an eupati. '
i3l Tarif Retribusi ditetapkan berdasarkan formulasi dengan
memperhitungkan variabel ketinggian menara dan ja-rak
tempuh.
(4) For-rnulasi perhitungan Retdbusi sebagai dimatsud pada al,at
(3), adalah sebagai berikut :
RPMT = Ii
Jumlah Variabel
is) Tanf Retribusi djlelapkan sebagaimana dimaksud pada alar
iJl drrelapkan sebesar Rp I l5.+.000._/ mena ra ohui
/
(6) Variabel sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan
dalam nilai jndeks sebagai berikut :
a_
Zona merafa
Bukan pemukiman

No Lokasi Menara ITllai indeks


l )60m 1,4
2 16-60 1-2
3 31 - 45 1.0
4 16 30 0,8
5 -
0 15 0,6
(7) wilayah yang berada pada zona tnenata ditetapkan
f:l."tip1"
lebih lanjut dalam peraturan Bupati.
L8) Ta.if sebagimana dimaksud pada ayat (5),
. dapat ditinjau
kembali. paling lama 3 (tiga) tahun ali, d"r!a.,
memperhatikan indeks harga dan "etperkemban[an
perekonomian.
(e) Pene-apar lant Relribusi sebagajmana dtmaksud pada aval
{gl
. drrerapLan dengan Peraruran Bupati.

BIIB VII
ALOKASI PEMAITFAATAN
Pasal 12
Aiokasi pemadaataa penerimaaa Retoibusi Pengendalian MeBara
Telekomurrikasi sebagaimana rlirnaksud dalag Pasal 4, digunakan
untuk mendanai pengawasan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Daerah.

BA3 VIII
MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANC
Pasal 13
'.:asa Retribusi_Pengendaliar Menara Telekomunikasi sebagaimana
::tral<sud dalam Pasal .1, adalah dalam jangka u.altu yang lamanya
satu) tahun tak\\,im.

Pasal 14
Saat Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi sebagaimana
dimaksud daiam Pasal 4 terutang, adalah pada saat diterbitkanqva
SKRD,

BAB I)I
PENENTUAN PEMBAYARAN, TEMPAT PEMBAYARAN,
A]TGSURAI{, DAN PENUNDAAII PEMBAYARAN
Bagian Kesatu
Umuln
Pasal 15
11) Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4, dipungut dengan menggunakan
SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan;
12) Dokumen yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada
avat (1), dapat berupa karcis, kupon, dan kartu langganan.
(3) Ketentuan lebih laljut mengenai tata cara peiaksanaan
pemungutan retribusi, dan dokumen lain _vang dipersamakan
sebagaimana dimal<sud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur
dengan Peraturan Bupati.

Bagian Kedua
Penentuan Pembayaran dan Tempat Pembayaran
Pasal 16
Pembayaran Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal .+, harus dital<ukar
tunai/lunas.
2j Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibal'ar
dengan menggunakan SKRD atau dokumen iain 1-ang
dipersamakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1)
dan ayat (2).
3) Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terutang,
dilunasi paling lambat 15 (lima belas) hari sejak diterbitkan
SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan dan STRD.
i+) Pembayaran ietribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oteh
Bupati.
(s) Apabila pembalaran retribusi sebagaimana dimaksud pada
alat l1l dilakukan di tempat lain ]-ang ditunjuk, hasil
penerimaan rerribusi ha-rus ci;setor ke 1ras Daerah selambat-
.a:r-bainr a 1 :i 21 sa:-i ra.l: c-a :uluh empatl jam /,-l
Bagian Ketiga
Angsuian dan Penundaan Pembayaran
Pasal 17
(1) Bupati atas permohonan Wajib Retribusi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (21, serelah memenuhi
persyaratan l.ang ditentukan dapat memberikan persetujuan
kepada Wajib Retribusi untuk mengangsur atau menunda
pembayaran retribusi dengan dikenal<art bunga sebesar 2 yo
(dua persen) setiap bulan.
2) Pembayardn secara angsuran dan/atau penundaan
pembayaran dapat diberikan dengan melihat kemampuan
Wajib Retribusi.
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembalrarar
angsuran dan penundaan pembayaran retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur dengan Peraturan
Bupati.

BAB X
TATA CARA PENAGIIIAN
Pasal 18
(11 Penagihan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 terutang, yang tidak
atau kurang bayar dilakukan dengan menggunakan STRD
atau surat lain yang sejenis.
(2) Penagihan retribusi terutang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), didahului dengan surat teguran atau peringatan.
(3) Surat teguran atau peringatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), merupakan awal tindakan pelaksanaan penagihan
retribusi diterbitkan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk,
paling lama 7(tujuh) hari sejak jatuh tempo pembayaran.
(4) Dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat
teguran atau peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3), wajib retribusi harus melunasi retribusi vang terutang.
5i Surat teguran atau peringatan atau surat lain yarrg sejenis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1J, dikeluarkan oteh
pejabat yangdituduk.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan
penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada a_vat (1),
ayat l2), ayat (3), ayat (.1), dan ayat (5J, diatur dengan
Peraturan Bupati.

BAB XI
KERINGANAN, PENGURANGAN, DAN PEMBEBASAN
Pasal 19
(1) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan, dan
pembebasan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.
\.2) Pengurangan darr keringanan sebagaimana dimatsud pada
al at l1). diberikan dengan melihat kemampuan Wajib
Rerribusi.
l Pembebasan Retnbusi sellagaimana dimaksud pada a].at {1)
diberikan dengar melihar fungsi ob.;ek Retribusi.
(4) Ketentuan lebih l,njut meogenai tata cal-a peEberian
pengurangar, keringalan, da_l1 pembebasan Retribusi
sebagaiEana dirn2ksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan
ayat (4), diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 2O
(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada
Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk atas SKRD atau
dokumen lain yang disamakan.
(2) Keberatan diajukan secaJa tertulis dalam Bahasa Indonesia
dengan disertai alasan-alasan yang jelas.
(3) Keberatan harus diajukan dalam jargka u'aktu paling lama 3
(tiga) bulan sejak tanggal SKRD ditertibkan, kecuaii jika
\r,ajib Retribusi dapat dipenuhi karena keadaan diluar
kekuasaannya.
(4) Keadaan diluar kekuasaannya sebagaimana dimaksud pada
ayat 3 (tiga) adalah suatu keadaan yang terjadi dituar
kehendak atau wajib Retribusi.
(s) Pengajuan keberatan tidak mengundang Kewajiban
membayar retribusi dan pelaksanaan penagihan Retribusi.

Pasal 21
(1) Xepala Daerah dalam jangka rvaktu paling lama 6 (enam)
bulan sejak tanggal surat keberatan diterima harus memberi
keputusan atas keberatan yang diajukan dengan
menerbitkan Surat l(eputusan Keberatan.
(.2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah
untuk memberikan kepastian hukum bagi $,ajib Retribusi
,bahwa keberatan yang diajukar harus diberi keputusan
oleh Kepala Daerah.
(3) Keputusan Kepala Daerah atas keberatan dapat berupa
menedma seluruhnya atau sebagian, menolak atau
menambah besarnya Retribusi yang terutang.
(4) Apabila jangka r,!,aktu sebagaimana dimaksud pada a,vat (1 )
telah leu'at dan Kepala Daerah tidak memberi suatu
keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap
dikabulkan.

BAB XII
KEDALI'WARSA
Pasal22
(1) Hak untuk melakukan penagihar Retribusi Pengendalian
Menara Telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4, menjadi kedaluwarsa setelah melampaui waktu 3 (tiga)
tahun terhitung sejak saat terutangnya Retribusi. kecuali
jika Wajib Retribusi melal<ukar tindak pidana di bidang
Retribusi.
(2) Kedalug,arsa penagihan Retribusj sebagaimana dimaksud
pada a,\'at (1 ) tertangguh jika:
a. diterbitkan Surat Teguran; atau
b. ada pengakuan urang Retribusi dari Wajib Retribusi,
baik langsung maupun tidak langsung.
Ia ::l :-:a:rr_ia:: S-::-: le3--:al: selagar:::a:a c::l:a-.lsud
-_--:
?.-ca at,a: 2 1-:ul a. iei- -,,,, aisa penaglhall dlhilune sejak
ieguian tersebut.
:a:'igga- ai-ei::a'1', a Surat
+l Pengakuan ularlg Rernbusi secara langsung sebagaimana
dimalsud pada atat (2) huruf b, adalah Wajib Retribusi
dengan kesadarannla menJ'atakan masih mempunyai utang
Retribusi dan belum melunasinya kepada Pemerintah
Daerah
(sl Pengakuan utang Retribusi secara tidak
langsung
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, dapat
djketahui dari pengajuan pernohonan angsuran atau
penundaan pembal-aran dan permohonan keberatan
olehwajib Retribusi.
pasal 23
(1) Piutang Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, yang tidak mungkin
ditagih lagi karena hak untuk melal<ukan penagihan sudah
kedalu$.arsa dapat dihapuskan.
{2) Bupati menetapkan Keputusan Penghapusan Retribusi yang
sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada a_vat (1).
(3) Tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudah
kedalunarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (11 dan ayat
{2), diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XIII
PENGEMBALIAN KELEBIIIAN PEMBAYARAN
Pasal 24
(11 Atas kelebihan pembayaran Retribusi Pengendalian Menara
Telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalan Pasal .+, Wajib
Retribusi dapat mengajukan permohonan pengembalian
secara tertulis kepada Bupati.
(2) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi
diajukan secara tertulis kepada Bupati dengan menyebutkan
paling kurang:
a. nama dan alamar \!ajib retribusi;
b. masa retribusi:
c. besarnya kelebihan pembayaran retribusi: dan
d. alasal yang singkat dan jelas.
(3) Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak diterimanya
permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retdbusi
sebagaimana dimaksud pada avat (1), Bupati atau pejabat
memberikan keputusan.
(41 Apabila jangka waiitu sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
telah dilampaui dan Bupati tidak memberikan keputusan,
permohonan pengembalian retribusi dianggap dikabulkan
dan SKRDLB diterbitkan dalam jangka u,aktu paling lama 1
(satu) bulan.

(s) Apabila q'ajib retribusi mempunyai utang retdbusi lainn1.a


kelebihan pembal'aran sebagaimana dimaksud pada al-at (1),
langsung diperhitungkan untuk meiunasi terlebih dahulu
utang retribusi tersebut.
a :::: <:::: :lta:: :ie:e-r:-a at-- i:::: ta'! aJan IeI:l cust secaqalnana
c -. -r- . '.<c- i.dl c:.*l-\o- dal.,r langk" rrakru
Da-iig -aj--a- 2 dual bulan se-lak direrbitkan
SIiRDLB.
\71 .{pabrla pengembalian kelebihan pembar aran retribusi
dilal<ukan setelah ieuat;angka rvaktu 2 (dua) bulan, Bupati
membenkan imbalan bunga sebesar 27o (dua persenl sebulan
atas keterlambatan pembavaran retribusi.

BAB XTV
, INSENTIF PEMUNGUTAN
Pasal 25
(1) Instansi yang melaksanakal pemungutan Retribusi dapat
diberi insentii atas dasar pencapaiar kineia tertentu.
(2j Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan melalui APBD Kabupaten.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian insentif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat {2), diatur
dengan Peraturan Bupati berpedoman pada Ketentuan
Peraruran Perundang U ndangan.

BAB XV
SANKSI ADMINISTRASI
pasal 26
Dalam hal Wajib Retribusi sebagaimana dimaksud dalam pasal 6
al'at (2), tidak membayar tepat pada \e.aktunya atau kurang
membayar, dikenakan sar-rksi administratif berupa bunga sebesar
2-96 (dua persen) setiap bulan dari Retribusi yang terutang
]ang
tidak atau kurang dibayar dan <iitagih dengan menggunakan
STRD,

BAB XVI
PENYIDIXAI{
pasal2T
1l I Pejabat Pega$ai Negeri Sipil tertentu di iingkungan
Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai
Penl,idik untuk meiakukan penyidikan tindak pidana di
bidang Rerribusi. sebagaimana drmaksud dalam Undang-
Undang Hukum Acara Pidana.
2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah
pejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan
Pemerintah Daeral yang diangkat oleh pejabat l.ang
benvenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
i3) We\r'enang Penyidik sebagaimara dimaksud pada ayat (1),
adalah:
a. menerima, mencari, mengumpulkan. dan meneliti
keterangan atau laporan berkenaan dengar tindak
pidar.ra di bidang perpajakan Daerah agar keterangan
atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;
b. meneliti, mencari. darl mengumpulkan keterangan
mengenai orang pnbadi atau Badan tentang kebenaran
perbuara1-1 rang clilakukar] sehubungan dengan tindak
pidana perpajalan Daerah:
c. Irl€Ininta keter]allgan.ra"l bahan bul<ti dari orang pribadi
atau Badan sehubungan dengaa tindak pidana di bidang
:e:_tra- aia-i laerah i
-ei.e-ksa buku. catatan. dan dokumen lain berkenaan
clengan tlnciak pidana di bidang perpajakan Daerah;
e. melal<ukan penggeledahar-r untuk mendapatkan bahan
bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain. serta
melakukan penl itaan terhadap baian bukti tersebut;
f. meminta bantuan tenaga al-rli dalam .angka pelaksanaan
tugas penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan
Daerah;
menl-uruh berhenti dan/atau melarang seseorang
atau tempat pada saat
meninggalkar-r ruangan
pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa
identitas orang, benda, dan/atau dokumen yang dibarva:
h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak
pidana perpajatan Daerah;
1. memanggil orang untuk didengar keterangennya dan
diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
J. menghentikan penyidikan; dan/atau
k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran
penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan-
(4) Penvidik sebagaimana dimaksud pada ayat (f),
memberiLah ukan dtmulainJ a penyidikan dan menl amparkan
hasil penyidikannya kepada penuntut Umum melalui
Penyidik pejabat Poiisi Negara Republik Indonesia, sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang
Hukum Acara Pidana.

BAB XVII
KETEI{TUAIT PIDAITA
Pasal 28
(U Wajib Retribusi sebagaimara dimaksud dalam pasal 6 ayat
12l. ]ang tidak melaksanalan ker,!ajibann\a sehingga
merugikan keuangan Daerah diancam pidala kurungan
paling lama 3 (tiga) bulan atau pidara denda paling banyat 3
(tigal kali jumlah Retribusi terutang yang tidik atau kurang
dibayar.
(2| Pengenaal pidana sebagaimala dima-ksud pada ayat (1),
tidak menghapuskar keu,ajiban Wajib Retribusi untui{
membayar retribusinya.
(3) Tidak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
adalah pelanggaran.
(4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan
penerimaan negara.

pasal 29
Bagi Pegarvai Nege Sipil yang ditunjuk sebagai petugas retribusi
oleh pejabat vang berwenang tidak melaksanakan ki.rvajibannva
sehingga merugikan Keuangan Daerah, diancam sesu.i deng.,
peratural-r perundangundangan dibidang Kepegau,aian dan
Retribusi Dae.ah.
BA3 )(!'III
KETENTUAN PENUTUP
pasal 3O
Pada saar: Peraiuran Daerahini mulai beriaku, semua peraturan
Bupati berkenaan Retribusi Daerah l-ang sudah ada sebelum
berlakunr a Peraruran Daerah, dinl,atakan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Perturan
Daerah inr
- pasal 31
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah
Kabupaten Lamandau Nomor 24 Tahun 2012 teniang Retribusi
Pengendalian Menara Telekomunikasi (Lembaran Daerah
Kabupaten Lamandau Tahun 2012 Nomor 99 Seri C, Tambahan
l,embarar Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2012 Nomor 87
Seri C), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 32
Peraturan Bupati sebagai peraturan pelaksanaan dari Peraturan
Daerah ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun terhitung
sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.

Pasal 33
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan
Agar setiap orang mengetahuinli-a, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatan dalam l,embaran
Daerah Kabupaten Lamandau.

Ditetapkan dl Nanga Bulik


pada tatrggal 19 Desember 2Ol9

BUPATI

E&n6te! di Itanga Bultk


F-nggdt 19Desember 2019
- TE'EEfAIUS
T} DAERAH KABUPATEN LIIMANDAU,

XABUPATEN LAMANDAU
,. - r-: --! : C 19 NOM R 146

!: ij; PERATURAN DAERAII NABUPATEN LAMANDAU, PROVINSI


l1-:1-L\ TAI TENGAH t 06, L2O/2OL9
r - ?i3 I{-{SUPATEN LAMANDAU : 06|IIUI{|2O79
PENJELASAX
ATAS

PERATURA.!{ DA.ERAH KABUPATEN LA.II{ANDAU


NOMOR 06 TAHUN 2019
TENTAIG
RETRIBUSI PET{GENDAIJAN MEX{ARA TEI,EX(OMI'NIKASI

, :-!fltM
let busi Pengendalian Menara Telekomunikasi merupakal salai satu
yang
-r ietribusi jasa umum yartg menjadi sumber pendapatan daerah
'--r:1g, guna membia]'ai pelalsanaan otonomi daerah da]1 pencapaian
.-. aita*^,1 masyarakat Kabupaten Lamandau yang berkeadilan berdasarkan
asila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945'
Selama ini pungutan atas nama Retribusi Pengendalian Menara
- ...munikasi tel;h dilaksanakan dengan di dasarkan pada Peraturan Daerah
' . -:raten Lamandau Nomor 24 TaLIur, 2012 tentang Retribusi Pengendalian
-:-a Telekomunikasi, 1'ang tentunya telah memberikan kontribusi yang
--.. bagi peningkat pendapatan daerah selama ini. Namun, tentunya upa!'a
-- :-:kai t1u.r" t.t p dilakukan dan ditingkatkan. Salah satunya melalui
-'- :ahan rincian ob1'ek yang disertai dengan perubahan tarif retribusi
:-:,.:rdaLian menaia telekomunikasi. Hal ini dimaksudkan agar peningkatan
,- .i.."l, clan kemandirian Kabupaten Lamandau menjadi lebih terarah, tepat
,.. .-.:-r. sesuai dengan kemampuan masyarakat, aspek keadilan, dan
''::.ias pengendalial atas pelayanan tersebut. Dan, untuk melaksanakan
.. ::ajr Pasal 156 ayat (1) Undang-Undarg Nomor 28 Tahun 2009 tentang
r..-r laerah dan Retribusi Daerah, penjelasan Pasal 12'1 Undang-Undang
-r::28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah hasil
' : :-'-i.r Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-XLI12O14, dar, Pasal 286 ayat
-:arlg-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintehan Daerah serta
.jan Pemerintah Pusat berkenaan penghitungan tarif retribusi
..:calian menara telekomunikasi, maka sudah seharusnya pengaturan
-l- -:-? Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi perlu ditetapkan
-,: dengan Peraturan Daerah.

- : !-S.{I DEMI PASAL

Cukup jelas.

2
Cukup jelas.

, - i up jelas.

Cukup jelas.

5
Cukup jelas.
-csal 6
Cukup jelas.

-.d 7
C-rl:up jelas.
-:?g 3
C--kup jelas.

=d9 Cukup jelas.


H10
Cukupjelas.

11
=sai Cukup jelas.

-.sat 12
Cukup jelas.

?asal 13
Cukup jelas.

hsal 14
Cukup jelas.

15
=sal Cukup jelas.

16
==sal Cukup jelas.

Esal l7
Cukup jelas.

Pasal 18
Cukup jelas.

hsat 19
Cukup jelas.

EEaI 20
Cukup jel,as.

kI21
Cukup jelas.

hsal 22
Cukup jelas.

hsal 23
Cukup jelas.

tul24
Cukup jelas.
iasa; 25
Cukup -telas.

?asal 26
Cukup jelas.

: asal 27
Cukup jelas.

lasa-l 28
Cukup jelas.

?asal 29
Cukup jelas.

lasal 30
Cukup jeias.

?asal 31
Cukup.jeias

?asal 32
Cukup jetas

?asal 33
Cukup jelas

: UBAHAN LEMBARAN DAERAH XABUPATEIT LAMANDAU


:.lr{uN 2019 NOMOR 233

,/^)
LA.}tPIRSI{
PERATURAI DA.ERAH KABUPATEN LAMANDAU
NOMOR 06 TAHUN 2019
TANGGAI 19 DESEMBER 2()19
TEIT?ANG RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARTq.
TELEKON4UNIKASI

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIT


RE?RIBUSI PENGEfDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

.:abupaten Lamandau, berdiri 12O (seratus dua puluhl menara Telekomunikasi.


Selanja Pe.jalanan Dinas:
. Biaya transportasi sebesar @ Rp.3S0.000/tim/hari (merupakan biaya
transportasi rata-rata untuk mengunjungi menara menara yang terletak di
Kabupaten LamandauJ.
. Uang makan ha.ian pe{alanan Dinas @Rp 2|O.OOO /oranglhari sudah
ternasuk uang makan.
- Belanja Barang habis Pakai berupa AIat Tulis Kantor (ATK ) sebesar @ Rp
10.000.000 /tahun.
- Cara menghitung Tarif Retrbusi:
r Jumiah kunjungan ke menara pertalun= 120 x 2 kali = 24O kunjungan.
. Jika dalam 1 (satu) hari = 2 kunjungan, maka untuk 240 kunjungan
dibutuhkan = 24O | 2 = 12O hari keqa.
. Mal<a bia a ras1011 ional un adalah se berikut :
1. Transportasi 1 tim l2O hai 350.000 42.000.000
2. Uang Harian 3 oralg 120 hari 240.000 86.400.000
3. ATK 1 tahun 10.000.000 10.000.000
Total Biaya Operasional Per tahun 138.400 000
Biaya rata rata atau tarif retribusi per menara 1. 153.333
lqr tahun (120 menara)
Pembulatan 1.154.000
:oh perhitungan Retribusi :
..ara A berkonstruksi menara rangka 4 kaki dengal tinggi 45 meter berada di
: . .-natan X) Menara tersebut digunakan oleh 1(satu) provider.
- Penggunaan menara 50 meter = indeks O,g
Tinggi menara 50 meter = indeks 1.0
- Maka retribusi pengendalian Menara Telekomunikasi Menara A:
..^,- _ Q!eks zona menara + indeks ketinggian menara) x Tarif
Jumlah Variabel
=
gJ1J! x 1.1s4.000
= Rp 1 .096.300

BUPATI AU,

Anda mungkin juga menyukai