BUPATI BADUNG
PROVINSI BALI
TENTANG
BUPATI BADUNG,
dan
BUPATI BADUNG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
KETENTUAN PEMBANGUNAN MENARA
Bagian Kesatu
Rencana Induk Menara Telekomunikasi Terpadu
Pasal 2
6
Bagian Kedua
Penetapan Zona Menara Telekomunikasi Terpadu
Pasal 3
Bagian Ketiga
Review Zona Pembangunan Menara Telekomunikasi Terpadu
Pasal 4
Bagian Keempat
TP3MT
Pasal 5
Bagian Kelima
Pembangunan dan Pengoperasian Menara Telekomunikasi Terpadu
Pasal 6
Pasal 7
(1) Pembangunan Menara Telekomunikasi Terpadu
dilaksanakan oleh Penyedia Menara .
(2) Penyedia Menara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
a. Perseorangan;
b. Koperasi;
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Bagian Keenam
Pembangunan dan Pengoperasian
Menara Telekomunikasi Khusus
Pasal 11
Bagian Ketujuh
Ketentuan Pembangunan Menara di Kawasan Tertentu
Pasal 12
Pasal 13
Bagian Kedelapan
Pembangunan dan Pengoperasian Menara Tambahan Penghubung
Pasal 14
Pasal 15
BAB III
PENGGUNAAN MENARA TELEKOMUNIKASI TERPADU
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
BAB IV
PRINSIP – PRINSIP PENGGUNAAN
MENARA TELEKOMUNIKASI TERPADU
Pasal 19
BAB V
KETENTUAN PERIZINAN
Bagian Kesatu
Perizinan
Pasal 20
Bagian Kedua
Izin Mendirikan Bangunan Menara Telekomunikasi
Pasal 21
Bagian Ketiga
Sertifikat Laik Fungsi Menara Telekomunikasi
Pasal 22
Bagian Keempat
Izin Penempatan BTS
Pasal 23
Bagian Kelima
Hak dan Kewajiban
Pasal 24
14
BAB VI
RETRIBUSI
Pasal 25
Pemerintah Daerah melaksanakan pemungutan Retribusi
Pengendalian Menara Telekomunikasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VII
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 26
(1) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
terhadap pelaksanaan Penataan Pembangunan dan
Pengoperasian Menara Telekomunikasi di Daerah
dilakukan oleh TP3MT.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan, pengawasan
dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dalam Peraturan Bupati.
BAB VIII
SANKSI ADMINISTRATIF
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 27
(1) Bupati memberikan sanksi administratif terhadap
pelanggaran Peraturan Daerah ini.
15
Bagian Kedua
Sanksi Bagi yang Telah Memiliki Perizinan
Pasal 28
Pasal 29
Pasal 30
Bagian Ketiga
Sanksi Bagi Yang Tidak Berizin
Pasal 31
(1) Setiap Penyedia Menara dan/atau Pengelola Menara
yang membangun dan mengoperasikan Menara
Telekomunikasi tanpa mengacu pada Rencana Induk
Menara Telekomunikasi Terpadu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (2) dan/atau tanpa izin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf a wajib
dibongkar.
Pasal 32
17
Pasal 33
Pelaksanaan Sanksi administratif pembongkaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dan Pasal 32 yang
tidak memiliki izin ditetapkan dengan Surat Perintah Bupati
setelah mendapat rekomendasi dari TP3MT yang
berkedudukan pada Perangkat Daerah.
Bagian Keempat
Pembongkaran Menara Telekomunikasi
Pasal 34
(1) Pembongkaran bangunan Menara Telekomunikasi atau
BTS dapat menggunakan jasa pembongkaran bangunan
yang memiliki sertifikat keahlian yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Penyedia Menara atau Penyelenggara Telekomunikasi
yang tidak melaksanakan pembongkaran dalam batas
waktu yang ditetapkan dalam surat perintah
pembongkaran, pelaksanaan pembongkaran dilakukan
oleh Pemerintah Daerah atas biaya Penyedia Menara atau
Penyelenggara Telekomunikasi.
(3) Terhadap Pembongkaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) Pemerintah Daerah dapat menganggarkan biaya
pembongkaran dimaksud.
BAB IX
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 35
(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan
Pemerintah Daerah di beri wewenang khusus sebagai
penyidik untuk melakukan penyidikan atas pelanggaran
ketentuan dalam Peraturan Daerah ini sebagaimana
dimaksud dalam Undang – Undang Hukum Acara Pidana
yang berlaku.
BAB X
KETENTUAN PIDANA
Pasal 36
(1) Setiap orang/Badan Usaha yang melanggar ketentuan
Pasal 2 ayat (2), Pasal 20 ayat (1) dan ayat (3) dan Pasal
24 ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak
Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah pelanggaran.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 37
(1) Menara Telekomunikasi yang telah memiliki perizinan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf a
dan telah selesai atau sedang dibangun sebelum
Peraturan Daerah ini berlaku, wajib menyesuaikan
dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini paling
lama 6 (enam) bulan terhitung sejak Peraturan Daerah
ini mulai berlaku.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 38
Pasal 39
Ditetapkan di Mangupura
pada tanggal 13 Desember 2016
BUPATI BADUNG,
TTD
Diundangkan di Mangupura
pada tanggal 13 Desember 2016
TTD
KOMPYANG R. SWANDIKA
PENJELASAN
ATAS
TENTANG
I. UMUM
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2.
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
22
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksuddengan “selubung bangunan gedung” adalah
bidang maya batas terluar bangunan secara tiga dimensi yang
membatasi besaran maksimum massa bangunan menara yang
diizinkan.
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksuddengan “Menara Telekomunikasi
Tunggal” adalah menara telekomunikasi yang
bangunannya berbentuk tunggal tanpa adanya
simpul-simpul rangka yang mengikatsatusama lain.
Huruf b
Yang dimaksuddengan “Menara Telekomunikasi
Kamuflase” adalah menara telekomunikasi yang
desain dan bantuknya diselaraskan dengan
lingkungan dimana menara tersebut berada.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
23
Pasal 18
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “Interferensi” adalah interaksi antar
gelombang di dalam suatu daerah.
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukupjelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas.
Pasal 36
Cukup jelas.
Pasal 37
Cukup jelas.
24
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.