Why? Agenda
Key Objectives Speakers
Background Fast and Comply Inorganic to Acquire Capabilities
Pemahaman yang sama and Create Healthy Value
atas peningkatan value
Sesi 1
Telkom sebagai BUMN Mid November 2019
Kementerian JAMPIDSUS
Mengkaji proses inorganik BUMN
Telkom saat ini berdasarkan Jakarta
Sesi 2
Aktivitas inorganik Agar tetap relevan dan masukan dan pendapat dari
menjadi bagian penting kompetitif, Telkom dituntut stakeholders BPKP KPK
dalam penguatan untuk melaksanakan Praktisi Hukum (Tuti Hadiputranto)
kapabilitas digital Telkom aktivitas inorganik secara Mewujudkan proses
cepat, efektif dan efisien inorganik TELKOM yang
Sesi 3
untuk menciptakan nilai BoE, BoC, SID, Legal, FPPM & Internal Audit Telkom
tambah dan peningkatan namun tetap comply efektif namun tetap comply Dirut Metra, Dirut Mitratel, Dirut PINs, Dirut Telin
kapabilitas Telkom dengan peraturan atas peraturan yang berlaku BPK Kementerian JAMDATUN
BUMN
Topics Timeline
Mitigasi risiko M&A (divestasi & share swap) 1. Untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
dari aspek hukum 2. Untuk mengundang strategic partner (share swap) yang
BPK Anggota VII bertujuan creating value
BoC BoD
1.Approval terhadap Menugaskan EVP SI untuk penunjukan
Inisiatif/ project; konsultan dan comprehensive DD
2. Mengirim surat persetujuan
kepada BoD
Proses Pengadaan yang dilakukan di SID, sub unit Strategic Support diatur pada PR Pengadaan *(untuk Jasa Tertentu) – PR dalam proses sirkulir:
• Pendukung pengembangan bisnis non organik, meliputi konsultan keuangan, tax/accounting advisor, independent appraisal, konsultan teknis, konsultan bisnis/analis industri,
konsultan hukum, dan konsultan komunikasi;
Sesi 1 (Optimalisasi Proses Inorganic)
Aturan Terkait Direksi dan Dewan Komisaris
No Undang-Undang Pasal Catatan
• Pasal 1 angka 5
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan.
• Pasal 1 angka 6
UU Nomor 40 Tahun 2007 Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan
1
tentang Perseroan Terbatas secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat
kepada Direksi. 1. Direksi Telkom memiliki wewenang menetapkan kebijakan yang
dipandang tepat dalam kepengurusan Perseroan termasuk M &
• Pasal 114 A. Dalam Proses M & A dapat dilakukan melalui sekali
(2) Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian, dan persetujuan dari Dewan Komisaris dengan adanya penggabungan
bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat proses (Strategic Fit approval dengan Final Approval) di akhir
kepada Direksi.. project untuk mekanisme bidding sehingga perlu penyesuaian
• Pasal 12 internal pada peraturan terkait
Direksi mempunyai hak dan wewenang antara lain
PD PBNO dan Kakom yang memakan waktu.
2.a.1. menetapakan kebijakan yang dipandang tepat dalam kepengerusan
Perseroan
7. i. Perbuatan Direksi di bawah harus mendapatkan persetujuan tertulis dari 2. Strategic Fit Approval dapat digantikan dengan kewenangan
2 Anggaran Dasar Telkom Dewan Komisaris sesuai Anggaran Dasar Telkom pasal 15 yakni
Dewan Komisaris:
h) Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan dan meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya
pembubaran anak perusahaan dan perusahaan patungan dengan batasan nilai mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan
tertentu yang ditetapkan dengan memperhatikan peraturan perundangan di bidang Perseroan (M&A) sewaktu-waktu.
Pasar Modal
• Pasal 2
Peraturan Dewan Komisaris
Dalam hal permohonan atas usulan Direksi sebagaimana dimaksud Pasal 1 Keputusan ini
Nomor 02/KEP/DK/2017 berkaitan dengan program penyertaan modal (Investasi) atau pelepasan penyertaan
Tentang SOP Berkenaan modal (divestasi) yang wajib mendapatkan persetujuan tertulis Dewan Komisaris,
3
Dengan Proses Pemberian dalam permohonan Direksi terlebih dahulu wajib menyampaikan kepada Dewan
Persetujuan Dewan Komisaris Komisaris aspek strategic fit atas rencana program investasi dan divestasi tersebut
untuk mendapatkan persetujaun prinsip Dewan Komisaris.
GXC 190822 - PT Telkom - Ino ... 019 v4 5
Aturan Terkait Tujuan Aksi Korporasi Sesi 2 (Valuasi Perusahaan Digital)
• Pasal 6 ayat 1
BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang
dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya,
Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha
Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.
Perlu adanya kejelasan tentang kedudukan pendapat dari BPK
• Pasal 8 ayat 3
terkait aksi dan korporasi. Terdapat frasa “dapat” yang diartikan
Apabila dalam pemeriksaan ditemukan unsur pidana, BPK melaporkan hal tersebut
bukan merupakan kewajiban pemberian/permintaan pendapat
UU Nomor 15 Tahun 2006 kepada instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
tersebut. Serta dalam peraturan ini tidak ditemukan akibat hukum
4 Tentang Badan Pemeriksaan undangan paling lama 1 (satu) bulan sejak diketahui adanya unsur pidana tersebut.
jika tidak meminta pendapat terkait aksi korporasi ke BPK. Namun
Keuangan
Telkom dapat meminta pendapat (semacam LO pihak ketiga).
• Pasal 11
BPK dapat memberikan:
a. pendapat kepada DPR, DPD, DPRD, Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah,
Lembaga Negara Lain, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan
Umum, Badan Usaha Milik Daerah, Yayasan, dan lembaga atau badan lain, yang
diperlukan karena sifat pekerjaannya;
• Saat ini proses PBNO di Telkom • Proses bidding memiliki tenggat • Pemahaman yang sama atas
Group melalui beberapa tahap waktu yang telah ditetapkan oleh mekanisme bidding guna efisiensi
approval (Strategic Fit Approval seller dan efektivitas proses internal
dan Final Approval) Telkom sehingga bisa memenuhi
• Poin-poin peraturan eksternal yang
tenggat waktu dari seller.
• Proses yang dilalui membutuhkan mengatur mekanisme / proses
waktu cukup lama sehingga approval M&A di BUMN • Perlu adanya penggabungan
terdapat adanya peluang exposure proses (Strategic Fit approval
/ information leak. dengan Final Approval) di akhir
project untuk mekanisme bidding
• Mekanisme bidding membutuhkan
sehingga perlu penyesuaian
waktu yang cepat
internal pada peraturan terkait
PD PBNO dan Kakom
• Telkom Group, mengalami disrupsi • Perusahaan digital yang memiliki • Pemahaman yang sama atas
oleh digital company yang memiliki P&L negatif investasi pada digital company.
kapabilitas digital dan model bisnis
• Poin-poin peraturan eksternal yang • Penyesuaian aturan internal untuk
yang berbeda
mengatur investasi dalam persetujuan atas investasi sebuah
• Telkom Group perlu melakukan perusahaan digital digital company yang tidak
invest pada digital company untuk hanya dilihat dari analisis finansial
• Case study untuk valuasi
membangun kapabilitas digital. konvensional.
perusahaan bisnis digital
• Pada umumnya digital company • Telkom harus memastikan dalam
memiliki valuasi yang relatif aturan PBNO berkaitan dengan
tinggi namun belum akuisisi atas digital company
membukukan keuntungan untuk memenuhi memberikan
financial (P&L negative) sumbangan bagi perkembangan
perekonomian nasional, mengejar
• Selain itu, secara umum dan dilihat
keuntungan, menyelenggarakan
dari bisnis modelnya, investor pada
kemanfaatan umum berupa
digital company melakukan
penyediaan barang dan/atau jasa
minority investment. yang bermutu tinggi.
GXC 190822 - PT Telkom - Ino ... 019 v4 13
Sesi 3
• Telkom terus melakukan M&A • Peraturan terkait M&A (aksi • Pemahaman yang sama atas
sebagai key driver pertumbuhan korporasi) di BUMN optimalisasi peningkatan value
bisnis, diperlukan mitigasi resiko Telkom sebagai BUMN
• Case study BUMN yang tidak
untuk mendapatkan proses yang
comply dengan peraturan terkait • Telkom sebagai BUMN dapat
cepat dan comply.
mengoptimalkan value bisnis
• Kriteria divestasi/strategic
• Dalam portofolio bisnis Telkom dengan melakukan strategic
partnership
Group, terdapat beberapa lini bisnis partnership dalam bentuk share
yang dinilai tidak relevan swap atau membuka peluang
(menambah beban/biaya). Bisnis investasi bagi pihak eksternal.
tersebut dapat dioptimalkan
• Penyesuaian peraturan internal
dengan mengundang strategic
terkait strategic partnership (share
partner yang lebih capable.
swap) dan divestment
Criteria Description
i
Market Focus • Market attractiveness, competitive & regulatory forces, geographic and cultural considerations
ii
Scale realization potential
• Valuation and top-line relative size and feasibility threshold
(relative)
iii
Growth potential
• Growth expectations on valuation and top-line growth
(relative)
iv
Synergy capture • Topline, cost and capital efficiencies incremental impact expectations post acquisition on target and acquirer
v
Ownership condition • Desired and expected ownership level
vi
Political consideration • Political risks in context of acquisition both in the home and target market
vii
Socio-economic development
• Potential for acquisition to impact socio-economic development
impact
viii
Existing relationship
• Nature and condition of acquirer’s relationship with existing stakeholders of target
with Telkom
ix
Investment partner profile /
• Profile / track-record of investors existing (and to remain) and new (co-investing)
capability
17
BUSINESS ARCHETYPES
5 6 Disruptive
Opportunistic growth innovation
2
investment (Acquire (Long term bets in
Global core
digital centric plays with disruptive
(Grow footprint and Intl reach by acquiring
New
proven/existing innovation players
another operator, enterprise/wholesale
monetisation) in cybersecurity, AR
connectivity provider, e.g. Digi or TSGN)
tech, AI/ML etc)
4
Customers
Adjacent Expansion
3
(Intl. or domestic acquisition of tech/IP & best
practices in MUST HAVE portfolio/capabilities
1 e,g, Big data, FinTech, Cloud,
eCommerce/eLogistics)
In-market consolidation
Existing
Existing New
Capabilities
Note: 1At the time of investment
18
DETAIL BIDDING PROCESS: AKSELERASI COMPREHENSIVE DD
Direksi diberi kewenangan untuk melakukan comprehensive DD, proses persetujuan strategic fit digabung dengan persetujuan akhir Project
Persetujuan
Strategic Fit BoD
11
0
Menugaskan EVP SI
Melakukan
untuk melakukan
penunjukan konsultan 21 penunjukan konsultan
dan comprehensive 0
dan comprehensive
due diligence
due diligence
DD Final
Report
Melakukan rapat direksi
31 untuk final approval
0
Project
DROP
41
0 Tidak
Melakukan review BoC/Dwi
BoD 61
Ya terhadap Warna
menyetuj 51 0
0 permohonan Menyetuju
ui final
Surat approval Project i Final
approval Approval
Permohonan (Strategic & Final)
Tidak Final Surat
DRO Approval Persetujuan
P Ya Final Approval
SHA/SPA 71
0
DRAFT CHECKLIST PROJECT
Item Checklist Peraturan Perundangan Dokumem Pendukung
1. Tidak terdapat kesalahan atau kelalaian dalam
Desktop Analysis, Due Diligence Report,
pengambilan keputusan 1.UU Nomor 40 Tahun 2007
Business Judgement Justifikasi PBNO, Legal Opinion Pihak
2. Telah melakukan Itikad baik dan kehati-hatian tentang Perseroan Terbatas
Rule Ketiga (Jamdatun,BPKB), Pakta
3. Tidak adanya conflict of interest
Integritas dan Materi Radir
4. Melakukan pencegahan kerugian yang berlanjut
1. Memberikan Sumbangan bagi perkembangan
perekonomian nasional
1. UU Nomor 19 Tahun 2003
2. Mengejar keuntungan Materi Konsultasi Project, Corporate
tentang Badan Usaha Milik
Pengelolaan BUMN 3. Melaksanakan kebermanfaatan umum dengan Strategy Scenario (CSS)
Negara
jasa bermutu tinggi
4. Telah melakukan pengelolaan yang didasarkan
pada prinsip-prinsip perusahaan yang sehat
1. Tidak adanya perbuatan melawan hukum 1. UU Nomor 31 Tahun 1999 jo.
memperkaya diri sendiri atau orang lain yang Undang-Undang Nomor 20
Pemberantasan Tindak suatu korporasi Tahun 2001 tentang
Pakta Integritas Pribadi dan Pakta
Pidana Korupsi 2. Tidak adanya penyalahunaan wewenangan, Pemberantasan Tindak Pidana
Integritas sesuai dengan Project.
kesempatan, atau sarana yang ada padanya Korupsi
karena jabatan. 2. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
1. Adanya perencanaan, pelaksanaan, 1. UU Nomor 15 Tahun 2004
Pengelolaan Dan pengawasan, dan pertanggungjawaban dari Tentang Pemeriksaan Corporate Strategy Scenario (CSS),
Tanggung Jawab pengelolaan Keuangan Negara Pengelolaan Dan Tanggung RKAP dan Masterplan.
Keuangan Negara 2. Kewajiban menindaklanjuti rekomendasi BPK Jawab Keuangan Negara
dari hasil pemeriksaan (Jika Ada)
BUSINESS JUDGEMENT RULE
Hotasi Nababan Merpati Nusantara Airlines • Tahun 2013 Pengadilan Tipikor Jakarta menyatakan Bebas Murni
• Pasal 3
• Tahun 2006 PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) • Tahun 2014 Mahkamah Agung Tingkat kasasi, memutus 4 tahun penjara,
“Setiap orang yang dengan tujuan
menyewa pesat Boeing 737-400 dan 737-500 dari denda Rp 200 juta subsider 6 bulan kurungan
menguntungkan diri sendiri atau orang lain
Thirdstone Aircraft Leasing Group senilai US$ 1 juta • Proses penyewaan tidak sesuai prosedur yang berlaku di MNA, yakni
atau suatu korporasi, menyalahgunakan
dengan syarat refundable security deposit (RSD). melalui persetujuan pemegang saham melalui pengesahan RKAP, tidak
kewenangan, kesempatan, atau sarana
• Di tengah perjalanan, proses sewa-menyewa tersebut melalui letter of credit atau escrow account melainkan tunai ke rekening.
yang ada padanya karena jabatan atau
gagal. MNA pun menggugat TALG ke Pengadilan Distrik
kedudukan atau sarana yang ada padanya
Columbia, Washington DC, Amerika Serikat dan
karena jabatan atau kedudukan yang dapat
memenangkannya serta mempidanakan petinggi TALG.
merugikan keuangan negara atau
perekonomian Negara
21
Tindak Pidana Korupsi
22
Tindak Pidana Korupsi
23
Putusan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi
24