Anda di halaman 1dari 22

Inorganic Summit 2019 Follow-up

STRATEGIC GOVERNANCE & COMPLIANCE FORUM 2019


For Telkom Group Inorganic Activities

Why? Agenda
Key Objectives Speakers
Background Fast and Comply Inorganic to Acquire Capabilities
Pemahaman yang sama and Create Healthy Value
atas peningkatan value

Sesi 1
Telkom sebagai BUMN Mid November 2019
Kementerian JAMPIDSUS
Mengkaji proses inorganik BUMN
Telkom saat ini berdasarkan Jakarta

Sesi 2
Aktivitas inorganik Agar tetap relevan dan masukan dan pendapat dari
menjadi bagian penting kompetitif, Telkom dituntut stakeholders BPKP KPK
dalam penguatan untuk melaksanakan Praktisi Hukum (Tuti Hadiputranto)
kapabilitas digital Telkom aktivitas inorganik secara Mewujudkan proses
cepat, efektif dan efisien inorganik TELKOM yang

Sesi 3
untuk menciptakan nilai BoE, BoC, SID, Legal, FPPM & Internal Audit Telkom
tambah dan peningkatan namun tetap comply efektif namun tetap comply Dirut Metra, Dirut Mitratel, Dirut PINs, Dirut Telin
kapabilitas Telkom dengan peraturan atas peraturan yang berlaku BPK Kementerian JAMDATUN
BUMN

Topics Timeline

22 Ags’19 11 13 16 Mid Oct Mid Mid Oct’19 End Oct’19 W1-2


Sep’19 Sep’19 Sep’19 ‘19 Oct’19 Nov’19

Inorganic 1-on-1 1-on-1 1-on-1 1-on-1 1-on-1 Konsolidasi Interview Proses


Summit Discuss Discuss Discuss Discussio Discussion dengan ahli mengenai Inorganic
2019 ion ion ion n dengan dengan hukum aspirasi Workshop
dengan dengan dengan K.BUMN Jamdatun terkait BoE & BoC dengan
KPK Ahli BPKP & konten Telkom related
Hukum Jampidsus stakeholders

GXC 190822 - PT Telkom - Ino ... 019 v4 2


Detail Topics

Jabatan/Unit Topics Description


1. Perlunya kepastian waktu dalam proses approval inisiatif
Sesi 1

Kementerian Deputi Bidang Infrastruktur


inorganik di tingkat Kementerian BUMN.
BUMN Bisnis (Bpk. Hambra)
2. Perlunya peraturan divestasi oleh BUMN.
Optimalisasi proses inorganik
Ibu Loeke Larasati A, Untuk proses bidding, Telkom harus mengikuti timeline dari seller,
Jamdatun
SH.,MM sehingga dibutuhkan percepatan proses namun tetap comply.
Umumnya, perusahaan memiliki EV & Net Income positif, sedangkan
BPKP Deputi Bidang Akuntan perusahaan digital mempunyai EV positif namun belum profit, tetapi
Sesi 2

akan memberikan future value.


Valuasi perusahaan digital
Valuasi perusahaan digital sangat challenging, harus disertai
Deputi Pencegahan (Bpk.
KPK strategic reasons dan benefit bagi perusahaan serta identifikasi
Pahala)
risiko & mitigasi.

Jampidsus Bpk. Adi Toegarisman Telkom melakukan divestasi dengan tujuan:


Sesi 3

Mitigasi risiko M&A (divestasi & share swap) 1. Untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
dari aspek hukum 2. Untuk mengundang strategic partner (share swap) yang
BPK Anggota VII bertujuan creating value

1. M&A Telkom dilakukan sesuai dengan business judgment


(sebagai Perseroan Terbatas) oleh pengurus korporasi, dan juga
Fasilitator

1. Business Judgment Rule tetap memperhatikan Telkom sebagai BUMN.


(ex HHP, holdingisasi
2. Expert involvement dalam proses M&A 2. Proses valuasi dengan bantuan top-tier consultant yang memiliki
Ahli Hukum BUMN)
3. Threshold transaksi material/non material. kompetensi pada bisnis digital.
Ibu Tuti Hadiputranto
4. Evaluasi AD, KAKOM dan PD/PR 3. Threshold sesuai dengan Peraturan OJK.
4. Optimalisasi durasi proses approval inisiatif inorganik di tingkat
Kementerian BUMN berdasarkan lesson learned yang telah ada.

GXC 190822 - PT Telkom - Ino ... 019 v4 3


Usulan Proses Persetujuan (Mekanisme Bidding) Sesi 1 (Optimalisasi Proses Inorganic)

BoC BoD
1.Approval terhadap Menugaskan EVP SI untuk penunjukan
Inisiatif/ project; konsultan dan comprehensive DD
2. Mengirim surat persetujuan
kepada BoD

Proses SID, PnS, CFU/FU


Proses
Berdasarkan Kriteria Strategic Fit Comprehensive Final Approval Melakukan eksekusi atas
Pengadaan
& Business Approval BoC Due Diligence BoC / Dwi- rencana integrasi
Archetypes Advisor
Warna
NON -BIDDING
Strategic Desktop Strategic Fit SHA / Integration Integration
Planning Analysis Approval BoD SPA Process Closing
BoD
SID BIDDING
SID, CFU/FU Approval Proses Strategic Fit
Analisis Comprehensive
Menyusun terhadap Pengadaan & Final Approval
inisiatif/ Due Diligence
master plan inisiatif/ Advisor BoC / Dwiwarna
project
project
BoC / Dwiwarna
Approval terhadap
inisiatif/ project

Proses Pengadaan yang dilakukan di SID, sub unit Strategic Support diatur pada PR Pengadaan *(untuk Jasa Tertentu) – PR dalam proses sirkulir:
• Pendukung pengembangan bisnis non organik, meliputi konsultan keuangan, tax/accounting advisor, independent appraisal, konsultan teknis, konsultan bisnis/analis industri,
konsultan hukum, dan konsultan komunikasi;
Sesi 1 (Optimalisasi Proses Inorganic)
Aturan Terkait Direksi dan Dewan Komisaris
No Undang-Undang Pasal Catatan
• Pasal 1 angka 5
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan.

• Pasal 1 angka 6
UU Nomor 40 Tahun 2007 Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan
1
tentang Perseroan Terbatas secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat
kepada Direksi. 1. Direksi Telkom memiliki wewenang menetapkan kebijakan yang
dipandang tepat dalam kepengurusan Perseroan termasuk M &
• Pasal 114 A. Dalam Proses M & A dapat dilakukan melalui sekali
(2) Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian, dan persetujuan dari Dewan Komisaris dengan adanya penggabungan
bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat proses (Strategic Fit approval dengan Final Approval) di akhir
kepada Direksi.. project untuk mekanisme bidding sehingga perlu penyesuaian
• Pasal 12 internal pada peraturan terkait
Direksi mempunyai hak dan wewenang antara lain
PD PBNO dan Kakom yang memakan waktu.
2.a.1. menetapakan kebijakan yang dipandang tepat dalam kepengerusan
Perseroan
7. i. Perbuatan Direksi di bawah harus mendapatkan persetujuan tertulis dari 2. Strategic Fit Approval dapat digantikan dengan kewenangan
2 Anggaran Dasar Telkom Dewan Komisaris sesuai Anggaran Dasar Telkom pasal 15 yakni
Dewan Komisaris:
h) Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan dan meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya
pembubaran anak perusahaan dan perusahaan patungan dengan batasan nilai mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan
tertentu yang ditetapkan dengan memperhatikan peraturan perundangan di bidang Perseroan (M&A) sewaktu-waktu.
Pasar Modal
• Pasal 2
Peraturan Dewan Komisaris
Dalam hal permohonan atas usulan Direksi sebagaimana dimaksud Pasal 1 Keputusan ini
Nomor 02/KEP/DK/2017 berkaitan dengan program penyertaan modal (Investasi) atau pelepasan penyertaan
Tentang SOP Berkenaan modal (divestasi) yang wajib mendapatkan persetujuan tertulis Dewan Komisaris,
3
Dengan Proses Pemberian dalam permohonan Direksi terlebih dahulu wajib menyampaikan kepada Dewan
Persetujuan Dewan Komisaris Komisaris aspek strategic fit atas rencana program investasi dan divestasi tersebut
untuk mendapatkan persetujaun prinsip Dewan Komisaris.
GXC 190822 - PT Telkom - Ino ... 019 v4 5
Aturan Terkait Tujuan Aksi Korporasi Sesi 2 (Valuasi Perusahaan Digital)

No Undang-Undang Pasal Catatan


• Pasal 2: Maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah:
a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional
UU Nomor 19 Tahun 2003 pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya; Telkom dalam mengakuisisi perusahaan digital yang belum profit
1 tentang Badan Usaha Milik b. Mengejar keuntungan; namun memberikan manfaat bagi perekonomian nasional dan jasa
Negara c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang yang bermutu tinggi serta kedepannya akan memberikan value.
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat
hidup orang banyak;
• Pasal 92: Inisiatif inorganik telah dilakukan sesuai dengan AD Telkom pasal 3:
1. Direksi menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan
UU Nomor 40 Tahun 2007 dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. “….menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan
2
tentang Perseroan Terbatas 2. Direksi berwenang menjalankan pengurusan sebagaimana dimaksud berdaya saing kuat sehingga Telkom mendapat keuntungan guna
pada ayat (1) sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat, dalam meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip
batas yang ditentukan dalam undang-undang ini dan/ atau anggaran dasar. Perseroan Terbatas.”

GXC 190822 - PT Telkom - Ino ... 019 v4 6


Aturan Terkait Keuangan Negara Sesi 2 (Valuasi Perusahaan Digital) Sesi 3 (Aspek Hukum M&A)

No Undang-Undang Pasal Catatan


• Pasal 1: 1. UU Keuangan Negara dan UU Perbendaharaan Negara
1. Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat menetapkan bahwa kekayaan negara yang berada pada BUMN
dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa atau perseroan terbatas merupakan bagian dari keuangan
barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan negara.
hak dan kewajiban tersebut.
• Pasal 2: 2. UU BUMN dan UUPT menganut konsep pemisahan kekayaan
UU Nomor 17 Tahun 2003
1 g. kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain antara pemilik modal dengan perseroan terbatas, sehingga
tentang Keuangan Negara
berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat kekayaan negara yang dipisahkan tersebut menjadi kekayaan
dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan badan hukum (BUMN) setelah disetorkan oleh Negara sebagai
negara/ perusahaan daerah; pemegang saham.
• Pasal 35:
4. Ketentuan mengenai penyelesaian kerugian negara diatur di dalam undang- 3. Putusan Mahkamah Konstitusi No 48 dan 62/PUU-XI/2013
undang mengenai perbendaharaan negara telah mengukuhkan status BUMN tetap menjadi bagian dari
• Pasal 4: rezim keuangan negara yang pengelolaan dan
1. Modal BUMN merupakan dan berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. pertanggungjawabannya dilakukan berdasarkan business
Penjelasan : judgement.
UU Nomor 19 Tahun 2003
Yang dimaksud dengan dipisahkan adalah pemisahan kekayaan negara dari
2 tentang Badan Usaha Milik
APBN untuk dijadikan penyertaan modal negara pada BUMN untuk selanjutnya 4. Telkom bagian keuangan negara dengan tujuan memberi
Negara
pembinaan dan pengelolaannya tidak lagi didasarkan pada sistem APBN, namun sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional,
pembinaan dan pengelolaannya didasarkan pada prinsip-prinsip perusahaan mengejar keuntungan, menyelenggarakan kemanfaatan umum
yang sehat. berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi
• Penjelasan Umum: yang melakukan divestasi dengan tujuan :
“Yang dimaksud dengan Keuangan Negara adalah seluruh kekayaan negara a. Untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
dalam bentuk apapun, yang dipisahkan atau yang tidak dipisahkan, termasuk di b. Untuk mengundang strategic partner (share swap) yang
UU Nomor 31 Tahun 1999 jo.
dalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala hak dan kewajiban yang bertujuan creating value.
UU Nomor 20 Tahun 2001
3 timbul karena : Sehingga diperlukan compliance terhadap regulasi yang ada
tentang Pemberantasan
1. berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggungjawaban dan business judgment rule sehingga tidak terjadi kerugian
Tindak Pidana Korupsi
BUMN/BUMD, yayasan, badan hukum, dan perusahaan yang menyertakan Negara saat melakukan divestasi.
modal negara, atau perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga
berdasarkan perjanjian dengan Negara.” GXC 190822 - PT Telkom - Ino ... 019 v4 7
Aturan Terkait Keuangan Negara Sesi 2 (Valuasi Perusahaan Digital) Sesi 3 (Aspek Hukum M&A)

No Undang-Undang Pasal Catatan


• Pasal 1 angka 1
Badan Pemeriksa Keuangan, yang selanjutnya disingkat BPK, adalah lembaga negara
yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
Negara

• Pasal 6 ayat 1
BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang
dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya,
Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha
Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.
Perlu adanya kejelasan tentang kedudukan pendapat dari BPK
• Pasal 8 ayat 3
terkait aksi dan korporasi. Terdapat frasa “dapat” yang diartikan
Apabila dalam pemeriksaan ditemukan unsur pidana, BPK melaporkan hal tersebut
bukan merupakan kewajiban pemberian/permintaan pendapat
UU Nomor 15 Tahun 2006 kepada instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
tersebut. Serta dalam peraturan ini tidak ditemukan akibat hukum
4 Tentang Badan Pemeriksaan undangan paling lama 1 (satu) bulan sejak diketahui adanya unsur pidana tersebut.
jika tidak meminta pendapat terkait aksi korporasi ke BPK. Namun
Keuangan
Telkom dapat meminta pendapat (semacam LO pihak ketiga).
• Pasal 11
BPK dapat memberikan:
a. pendapat kepada DPR, DPD, DPRD, Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah,
Lembaga Negara Lain, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan
Umum, Badan Usaha Milik Daerah, Yayasan, dan lembaga atau badan lain, yang
diperlukan karena sifat pekerjaannya;

Penjelasan Pasal 11 Huruf a


Pendapat yang diberikan BPK termasuk perbaikan di bidang pendapatan,
pengeluaran, pinjaman, privatisasi, likuidasi,merger, akuisisi, penyertaan modal
pemerintah, penjaminan pemerintah, dan bidang lain yang berkaitan dengan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

GXC 190822 - PT Telkom - Ino ... 019 v4 8


Sesi 2 (Valuasi Perusahaan
Aturan Terkait Tipikor & Business Judgement Rule Digital)
Sesi 3 (Aspek Hukum M&A)

No Undang-Undang Pasal Catatan


BAB II Tindak Pidana Korupsi
• Pasal 2
“Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain yang suatu korporasi yang dapat
UU Nomor 31 Tahun 1999 jo.
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara..” Dalam melakukan inisiatif inorganik, Telkom telah melakukan
Undang-Undang Nomor 20
Desktop Analysis, Due Diligence, Justifikasi PBNO, Legal Opinion
1 Tahun 2001 tentang
• Pasal 3 Pihak Ketiga (Jamdatun,BPKB) dan memastikan kepatuhan kepada
Pemberantasan Tindak
“Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain aturan hukum yang berlaku (identifikasi resiko dan mitigasi).
Pidana Korupsi
atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau
sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan atau sarana yang
ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara..”
 Pasal 97: 1. Business Judgement Rule
5. Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Doktrin Business Judgement Rule dijumpai pada pasal 97 UU PT.
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) apabila dapat membuktikan: UU PT no.40 th 2007 pasal 97 ayat 5 poin b bahwa anggota direksi
a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; tidak dapat mempertanggungjawabkan kerugian negara apabila
UU Nomor 40 Tahun 2007
b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian
2 tentang Perseroan Terbatas
kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak Perseroan.
langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan
d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya 2. Pasal 155 UU PT
kerugian tersebut. Ketentuan mengenai tanggung jawab Direksi dan/atau Dewan
Komisaris atas kesalahan dan kelalaiannya yang diatur dalam
Undang-Undang ini tidak mengurangi ketentuan yang diatur dalam
Undang-Undang tentang Hukum Pidana.
• Pasal 1:
UU Nomor 1 Tahun 2004
1. Kerugian Negara/Daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, dan
3 tentang Perbendaharaan 3. Telkom memastikan bahwa pelaksanaan Business Judgement Rule
barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan
Negara dijalankan tanpa ada unsur kesalahan dan kelalaian sehingga tidak
melawan hukum baik sengaja maupun lalai.
terjadi unsur-unsur kerugian negara. Untuk mendukung hal ini perlu
GXC perlu penyesuaian internal
190822 - PT Telkom - Ino ... 019 v4 pada peraturan terkait9
Aturan Terkait Keuangan Negara Sesi 3 (Aspek Hukum M&A)

No Undang-Undang Pasal Catatan


• Pasal 1 angka 6 1. Direksi Telkom berada dalam posisi pejabat
Pengelolaan Keuangan Negara adalah keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara yang diserahi tugas untuk mengelola
sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, keuangan Negara sehingga terikat dalam
pengawasan, dan pertanggungjawaban. peraturan ini.

• Pasal 1 angka 12 2. Pemeriksa dalam peraturan ini adalah


Rekomendasi adalah saran dari pemeriksa berdasarkan hasil pemeriksaannya, yang ditujukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
kepada orang dan/atau badan yang berwenang untuk melakukan tindakan dan/atau perbaikan. Telkom perlu mendapat penjelasan tentang
indikasi kerugian Negara (Kriteria) dalam
• Pasal 13 aksi korporasi yang dilakukan
Pemeriksa dapat melaksanakan pemeriksaan investigatif guna mengungkap adanya indikasi
kerugian negara/daerah dan/atau unsur pidana 3. Telkom wajib menindaklanjuti
rekomendasi dalam laporan hasil
UU Nomor 15 Tahun 2004 pemeriksaan yang disampaikan oleh BPK.
Tentang Pemeriksaan • Pasal 20
1 1. Pejabat wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan.
Pengelolaan Dan Tanggung 4. Terdapat Putusan Mahkamah Konstitusi
Jawab Keuangan Negara 2. Pejabat wajib memberikan jawaban atau penjelasan kepada BPK tentang tindak lanjut atas
Nomor 62/PUU-X1/2013 “…..Paradigma
rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan.
pengawasan negara dimaksud harus
3. Jawaban atau penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada BPK
berubah, yaitu tidak lagi berdasarkan
selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah laporan hasil pemeriksaan diterima.
paradigma pengawasan pengelolaan
kekayaan negara dalam penyelenggaraan
• Pasal 26 ayat 2
pemerintah (government judgement
Setiap orang yang tidak memenuhi kewajiban untuk menindaklanjuti rekomendasi yang
rules), melainkan berdasarkan paradigma
disampaikan dalam laporan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dipidana
usaha (business judgment rules). Dengan
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak
demikian harus dibedakan antara kerugian
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
bisnis (corporate loss) dan kerugian
negara (state loss).

GXC 190822 - PT Telkom - Ino ... 019 v4 10


TERIMA KASIH
Sesi I

Optimalisasi Proses Terkait Approval PBNO di Telkom

Current Situation Key Issue Deliverables

• Saat ini proses PBNO di Telkom • Proses bidding memiliki tenggat • Pemahaman yang sama atas
Group melalui beberapa tahap waktu yang telah ditetapkan oleh mekanisme bidding guna efisiensi
approval (Strategic Fit Approval seller dan efektivitas proses internal
dan Final Approval) Telkom sehingga bisa memenuhi
• Poin-poin peraturan eksternal yang
tenggat waktu dari seller.
• Proses yang dilalui membutuhkan mengatur mekanisme / proses
waktu cukup lama sehingga approval M&A di BUMN • Perlu adanya penggabungan
terdapat adanya peluang exposure proses (Strategic Fit approval
/ information leak. dengan Final Approval) di akhir
project untuk mekanisme bidding
• Mekanisme bidding membutuhkan
sehingga perlu penyesuaian
waktu yang cepat
internal pada peraturan terkait
PD PBNO dan Kakom

• Perlunya kepastian waktu dalam


proses approval inisiatif inorganik
di tingkat Kementerian BUMN
untuk menghindari adanya peluang
exposure / information leak.
GXC 190822 - PT Telkom - Ino ... 019 v4 12
Sesi 2

Future Value terkait valuasi digital company

Current Situation Key Issue Deliverables

• Telkom Group, mengalami disrupsi • Perusahaan digital yang memiliki • Pemahaman yang sama atas
oleh digital company yang memiliki P&L negatif investasi pada digital company.
kapabilitas digital dan model bisnis
• Poin-poin peraturan eksternal yang • Penyesuaian aturan internal untuk
yang berbeda
mengatur investasi dalam persetujuan atas investasi sebuah
• Telkom Group perlu melakukan perusahaan digital digital company yang tidak
invest pada digital company untuk hanya dilihat dari analisis finansial
• Case study untuk valuasi
membangun kapabilitas digital. konvensional.
perusahaan bisnis digital
• Pada umumnya digital company • Telkom harus memastikan dalam
memiliki valuasi yang relatif aturan PBNO berkaitan dengan
tinggi namun belum akuisisi atas digital company
membukukan keuntungan untuk memenuhi memberikan
financial (P&L negative) sumbangan bagi perkembangan
perekonomian nasional, mengejar
• Selain itu, secara umum dan dilihat
keuntungan, menyelenggarakan
dari bisnis modelnya, investor pada
kemanfaatan umum berupa
digital company melakukan
penyediaan barang dan/atau jasa
minority investment. yang bermutu tinggi.
GXC 190822 - PT Telkom - Ino ... 019 v4 13
Sesi 3

Aspek Hukum M&A (termasuk Divestasi)

Current Situation Proposal Deliverables

• Telkom terus melakukan M&A • Peraturan terkait M&A (aksi • Pemahaman yang sama atas
sebagai key driver pertumbuhan korporasi) di BUMN optimalisasi peningkatan value
bisnis, diperlukan mitigasi resiko Telkom sebagai BUMN
• Case study BUMN yang tidak
untuk mendapatkan proses yang
comply dengan peraturan terkait • Telkom sebagai BUMN dapat
cepat dan comply.
mengoptimalkan value bisnis
• Kriteria divestasi/strategic
• Dalam portofolio bisnis Telkom dengan melakukan strategic
partnership
Group, terdapat beberapa lini bisnis partnership dalam bentuk share
yang dinilai tidak relevan swap atau membuka peluang
(menambah beban/biaya). Bisnis investasi bagi pihak eksternal.
tersebut dapat dioptimalkan
• Penyesuaian peraturan internal
dengan mengundang strategic
terkait strategic partnership (share
partner yang lebih capable.
swap) dan divestment

GXC 190822 - PT Telkom - Ino ... 019 v4 14


KRITERIA DESKTOP ANALYSIS

Criteria Description

i
Market Focus • Market attractiveness, competitive & regulatory forces, geographic and cultural considerations

ii
Scale realization potential
• Valuation and top-line relative size and feasibility threshold
(relative)
iii
Growth potential
• Growth expectations on valuation and top-line growth
(relative)
iv
Synergy capture • Topline, cost and capital efficiencies incremental impact expectations post acquisition on target and acquirer

v
Ownership condition • Desired and expected ownership level

vi
Political consideration • Political risks in context of acquisition both in the home and target market

vii
Socio-economic development
• Potential for acquisition to impact socio-economic development
impact
viii
Existing relationship
• Nature and condition of acquirer’s relationship with existing stakeholders of target
with Telkom
ix
Investment partner profile /
• Profile / track-record of investors existing (and to remain) and new (co-investing)
capability

17
BUSINESS ARCHETYPES

5 6 Disruptive
Opportunistic growth innovation
2
investment (Acquire (Long term bets in
Global core
digital centric plays with disruptive
(Grow footprint and Intl reach by acquiring

New
proven/existing innovation players
another operator, enterprise/wholesale
monetisation) in cybersecurity, AR
connectivity provider, e.g. Digi or TSGN)
tech, AI/ML etc)
4
Customers

Adjacent Expansion
3
(Intl. or domestic acquisition of tech/IP & best
practices in MUST HAVE portfolio/capabilities
1 e,g, Big data, FinTech, Cloud,
eCommerce/eLogistics)

In-market consolidation
Existing

(Continue building domestic scale by Capability acquisition


acquiring small OLOs, domestic (Acquisition of capabilities and assets allowing
infrastructure / connectivity assets) expanding core offer along value chain. E.g.,
Data center, managed services, ICT outsourcing)

Existing New

Capabilities
Note: 1At the time of investment

18
DETAIL BIDDING PROCESS: AKSELERASI COMPREHENSIVE DD
Direksi diberi kewenangan untuk melakukan comprehensive DD, proses persetujuan strategic fit digabung dengan persetujuan akhir Project

EVP SI Direksi Telkom KEMPR BoC / Dwi Warna

Persetujuan
Strategic Fit BoD

11
0
Menugaskan EVP SI
Melakukan
untuk melakukan
penunjukan konsultan 21 penunjukan konsultan
dan comprehensive 0
dan comprehensive
due diligence
due diligence

DD Final
Report
Melakukan rapat direksi
31 untuk final approval
0
Project
DROP
41
0 Tidak
Melakukan review BoC/Dwi
BoD 61
Ya terhadap Warna
menyetuj 51 0
0 permohonan Menyetuju
ui final
Surat approval Project i Final
approval Approval
Permohonan (Strategic & Final)
Tidak Final Surat
DRO Approval Persetujuan
P Ya Final Approval

SHA/SPA 71
0
DRAFT CHECKLIST PROJECT
Item Checklist Peraturan Perundangan Dokumem Pendukung
1. Tidak terdapat kesalahan atau kelalaian dalam
Desktop Analysis, Due Diligence Report,
pengambilan keputusan 1.UU Nomor 40 Tahun 2007
Business Judgement Justifikasi PBNO, Legal Opinion Pihak
2. Telah melakukan Itikad baik dan kehati-hatian tentang Perseroan Terbatas
Rule Ketiga (Jamdatun,BPKB), Pakta
3. Tidak adanya conflict of interest
Integritas dan Materi Radir
4. Melakukan pencegahan kerugian yang berlanjut
1. Memberikan Sumbangan bagi perkembangan
perekonomian nasional
1. UU Nomor 19 Tahun 2003
2. Mengejar keuntungan Materi Konsultasi Project, Corporate
tentang Badan Usaha Milik
Pengelolaan BUMN 3. Melaksanakan kebermanfaatan umum dengan Strategy Scenario (CSS)
Negara
jasa bermutu tinggi
4. Telah melakukan pengelolaan yang didasarkan
pada prinsip-prinsip perusahaan yang sehat
1. Tidak adanya perbuatan melawan hukum 1. UU Nomor 31 Tahun 1999 jo.
memperkaya diri sendiri atau orang lain yang Undang-Undang Nomor 20
Pemberantasan Tindak suatu korporasi Tahun 2001 tentang
Pakta Integritas Pribadi dan Pakta
Pidana Korupsi 2. Tidak adanya penyalahunaan wewenangan, Pemberantasan Tindak Pidana
Integritas sesuai dengan Project.
kesempatan, atau sarana yang ada padanya Korupsi
karena jabatan. 2. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
1. Adanya perencanaan, pelaksanaan, 1. UU Nomor 15 Tahun 2004
Pengelolaan Dan pengawasan, dan pertanggungjawaban dari Tentang Pemeriksaan Corporate Strategy Scenario (CSS),
Tanggung Jawab pengelolaan Keuangan Negara Pengelolaan Dan Tanggung RKAP dan Masterplan.
Keuangan Negara 2. Kewajiban menindaklanjuti rekomendasi BPK Jawab Keuangan Negara
dari hasil pemeriksaan (Jika Ada)
BUSINESS JUDGEMENT RULE

Kasus Pasal Putusan dan Catatan


Karen Agustiawan Pertamina UU Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 • Putusan Hakim 8 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 4 bulan
Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
• Tahun 2009 PT Pertamina melakukan kegiatan akuisis Pidana Korupsi kurungan
pembelian sebagian aset Roc Oil Company Ltd di ladang • Terdapat Dissenting Opinion yang menyatakan keputusan sudah dibuat
minyak Basker Manta Gummy (BMG) Australia. • Pasal 2 ayat 1 secara hati-hati serta diambil kolektif kolegial oleh direksi dan tidak terbukti
• Tahun 2010 Pertamina tidak memperoleh keuntungan “Setiap orang yang secara melawan hukum menguntungkan pihak lain. Tidak ada kepastian cadangan minyak di bawah
secara ekonomis lewat investasi di Blok BMG melakukan perbuatan memperkaya diri laut dan kemungkinan kegagalan tetap ada (berisko tinggi).
dikarenakan berhenti produksi alasan lapangan tersebut sendiri atau orang lain atau suatu korporasi

tidak ekonomis lagi. yang dapat merugikan keuangan negara


atau perekonomian negara..”

Hotasi Nababan Merpati Nusantara Airlines • Tahun 2013 Pengadilan Tipikor Jakarta menyatakan Bebas Murni
• Pasal 3
• Tahun 2006 PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) • Tahun 2014 Mahkamah Agung Tingkat kasasi, memutus 4 tahun penjara,
“Setiap orang yang dengan tujuan
menyewa pesat Boeing 737-400 dan 737-500 dari denda Rp 200 juta subsider 6 bulan kurungan
menguntungkan diri sendiri atau orang lain
Thirdstone Aircraft Leasing Group senilai US$ 1 juta • Proses penyewaan tidak sesuai prosedur yang berlaku di MNA, yakni
atau suatu korporasi, menyalahgunakan
dengan syarat refundable security deposit (RSD). melalui persetujuan pemegang saham melalui pengesahan RKAP, tidak
kewenangan, kesempatan, atau sarana
• Di tengah perjalanan, proses sewa-menyewa tersebut melalui letter of credit atau escrow account melainkan tunai ke rekening.
yang ada padanya karena jabatan atau
gagal. MNA pun menggugat TALG ke Pengadilan Distrik
kedudukan atau sarana yang ada padanya
Columbia, Washington DC, Amerika Serikat dan
karena jabatan atau kedudukan yang dapat
memenangkannya serta mempidanakan petinggi TALG.
merugikan keuangan negara atau
perekonomian Negara
21
Tindak Pidana Korupsi

01 Putusan Mahkamah Konstitusi 25/PUU-XIV/2016


Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 UU Tipikor tentang unsur merugikan keuangan negara harus dipahami benar-
benar sudah terjadi atau nyata/actual loss tidak lagi dipahami sebagai perkiraan/potential loss.
.

02 Prof. Dr. Edward OS Hiariej, SH M.Hum


Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum UGM
Penyalahgunaan kewenangan bisa disebabkan dua kemungkinan, yakni melakukan sesuatu di
luar kewenangan, atau melaksanakan kewenangan tapi disalahgunakan.

Prof. Hikmahanto Juwana, S.H, LL.M, Ph.D


Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum UI
Perbuatan yang menimbulkan kerugian negara tidak bisa serta-merta dianggap korupsi.
Harus dilihat kerugian negara itu disebabkan oleh apa, masalah administratif, perdata
atau pidana.

22
Tindak Pidana Korupsi

01 Putusan Mahkamah Konstitusi 25/PUU-XIV/2016


Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 UU Tipikor tentang unsur merugikan keuangan negara harus dipahami benar-
benar sudah terjadi atau nyata/actual loss tidak lagi dipahami sebagai perkiraan/potential loss.
.

02 Prof. Dr. Edward OS Hiariej, SH M.Hum


Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum UGM
Penyalahgunaan kewenangan bisa disebabkan dua kemungkinan, yakni melakukan sesuatu di
luar kewenangan, atau melaksanakan kewenangan tapi disalahgunakan.

Prof. Hikmahanto Juwana, S.H, LL.M, Ph.D


Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum UI
Perbuatan yang menimbulkan kerugian negara tidak bisa serta-merta dianggap korupsi.
Harus dilihat kerugian negara itu disebabkan oleh apa, masalah administratif, perdata
atau pidana.

23
Putusan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

Putusan MK No.62/PUU-XI/2013 Putusan MK Nomor 12/PUU-XVI/2018


BUMN/BUMD merupakan kepanjangan tangan Tidak ada relevansinya melibatkan DPR dalam aksi
pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahan korporasi BUMN Persero sebab DPR bukanlah bagian
di bidang perekonomian yang modal dari RUPS maupun Dewan Komisaris.
saham/sahamnya berasal dari keuangan negara yang
Dalam hubungannya dengan BUMN, pengawasan DPR
dipisahkan. PUTUSAN harus diletakkan konteksnya dalam kerangka fungsi
Kekayaan negara yang dipisahkan tersebut masih MK pengawasan politik terhadap pelaksaan pemerintah
tetap menjadi kekayaan negara sehingga BPK yang dilakukan oleh Presiden sebagai pemegang
berwenang untuk memeriksa BUMN/BUMD kekuasaan pemerintah (Pasal 4 UUD 1945).
Kewenangan negara di bidang pengawasan tetap Contoh: saat Presiden mengajukan RUU APBN, DPR
berlaku, namun paradigmanya tidak lagi berdasarkan dapat mempertanyakan alokasi keuangan tersebut.
kekayaan negara dalam penyelenggaraan
Tindakan pembentukan anak perusahaan atau
pemerintahan (governement judgement rule),
melainkan paradigma usaha (business judgement penyertaan yang dirujuk oleh Pasal 14 ayat (3) huruf g
UU BUMN, adalah bagian dari aksi korporasi yang baru
rule).
ada setelah BUMN terbentuk (berkenaan dengan
Putusan MA Nomor 21 P/HUM/2017 pengurusan Perseroan). Oleh karena itu, sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 31 UU BUMN juncto Pasal 108
Penyertaan Modal Negara (PMN) saham negara di BUMN ayat (1) UU 40/2007, pengawasannya dilakukan oleh
kepada BUMN atau Perseroan Terbatas lain tidak Komisaris, bukan oleh DPR.
bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi dan bentuk BUMN yang menjadi anak usaha
BUMN tidak berubah menjadi Perseroan Terbatas biasa
sehingga berdasarkan hal tersebut, anak usaha BUMN dapat
memperoleh penugasan khusus

24

Anda mungkin juga menyukai