Disusun oleh:
D310004
PURWOKERTO
2014
PERENCANAAN DAN DESIGN SURVEY FTTH DI WILAYAH STO
KARANGMULYA DENGAN MENGGUNAKAN GOOGLE EARTH PADA AREA
KERJA TELKOM AKSES CIREBON
ABSTRAK
Teknologi fiber optik merupakan media yang tidak diragukan untuk menyediakan bandwidth yang besar, tidak
dipengaruhi interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan rugi-rugi minimal untuk
transportasi data. Sekarang ini kebanyakan dari backbone jaringan telah dikonstruksikan dengan fiber optik
tetapi hubungan terakhir ke rumah tangga kelihatannya tidak mungkin bagi fiber optik. Alasan utama untuk ini
adalah usaha multimedia belum matang untuk menjamin bahwa kenyataan yang ada membutuhkan hubungan
yang haus akan bandwidth. Alasan lain adalah bahwa instalasi fiber optik sebagai usaha yang mahal yang tidak
dapat digantikan. Keterbatasan jaringan akses tembaga yang di nilai belum cukup dan belum dapat menampung
kapasitas bandwidth yang besar serta kecepatan tinggi, maka. Jaringan akses serat optik merupakan solusi untuk
meningkatkan kualitas. Survey berguna untuk mendapatkan sebuah data valid dan informasi tentang area yang
akan membantu dalam melakukan perencanaan design FTTH. Dengan melakukan perencanaan design maka kita
akan dapat mengetahui Bill Of Quantity (BOQ) dan juga link budget agar mengetahui apakah perencanaan
design ini berhasil atau tidak. Hasil perencanaan design dilakukan dengan menggunakan metode two stage 1:2
pada ODC dan 1:16 pada ODP, dengan metode ini hasil perhitungan link budget memiliki nilai redaman rata-rata
19,19 sampai 20,01 dB dan nilai ini dikatakan baik karena tidak melibihi batas maksimal redaman yaitu 28 dB,
pada BOQ sendiri tidak terlalu banyak perangkat yang dipakai pada jaringan FTTH di STO Karangmulya daerah
Cirebon.
Kata kunci: GPON, FTTH, Fiber Optik, Google earth, ODP, ODC, Passive Splitter, BoQ, Link Budget
ABSTRACT
Fiber optic technology is a medium that is undoubtedly to provide a large bandwidth, not influenced
electromagnetic wave interference, corrosion free and provide a minimal loss for data transport. Currently most
of the backbone network has been constructed with fiber optics but the last connection to the household seems
impossible for fiber optics. The main reason for this is not yet ripe multimedia effort to ensure that the fact that
there is a relationship that requires a thirst for bandwidth. Another reason is that the installation of fiber optics
as an expensive venture that can not be replaced. Limitations of the copper access network are not enough in
value and can not accommodate large bandwidth capacity and high speed, then. Optical fiber access network is
a solution to improve the quality. Surveys are useful for getting a valid data and information about the area that
will assist in planning the design of FTTH. By planning the design then we will be able to know Bill Of Quantity
(BOQ) and also the link budget in order to determine whether the design plan is successful or not. Results of
design planning is done by using a two-stage method 1: 2 to 1:16 in the ODC and ODP, with this method the
results of the link budget calculation has an average attenuation value 19.19 to 20.01 dB and this value is quite
good because it does not exceed limit on attenuation of 28 dB, the BOQ was not too many devices used in FTTH
networks in STO Karangmulya Cirebon area. Keywords: GPON, FTTH, Fiber Optics, Google earth,
ODP, ODC, Passive Splitter, BOQ, Link Budget
tangga kelihatannya tidak mungkin bagi fiber
PENDAHULUAN optik. Alasan utama untuk ini adalah usaha
Teknologi fiber optik merupakan media yang multimedia belum matang untuk menjamin
tidak diragukan untuk menyediakan bandwidth bahwa kenyataan yang ada membutuhkan
yang besar, tidak dipengaruhi interferensi hubungan yang haus akan bandwidth. Alasan
gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan lain adalah bahwa instalasi fiber optik sebagai
menyediakan rugi-rugi minimal untuk usaha yang mahal yang tidak dapat digantikan.
transportasi data. Sekarang ini kebanyakan dari Keterbatasan jaringan akses tembaga yang di
backbone jaringan telah dikonstruksikan dengan nilai belum cukup dan belum dapat menampung
fiber optik tetapi hubungan terakhir ke rumah kapasitas bandwidth yang besar serta kecepatan
tinggi, maka. Jaringan akses serat optik telah dilakukan kegiatan survey.
merupakan solusi untuk meningkatkan kualitas. Melakukan input data hasil kegiatan survey
PT. Telkom sendiri sedang melakukan kedalam Google Earth, selanjutnya
perubahan dari jaringan tembaga menjadi melakukan perencanaan jaringan FTTH
jaringan serat optik. Sesuai visi misi nya dengan menentukan titik penempatan
meningkatan kualitas layanan untuk masarakat. ODC, ODP berdasarkan parameter batasan
PT. Telkom Aksess merupakan salah satu anak boundary berupa jalan raya, sungai, rel
perusahaan dari Telkom Indonesia, yang mana kereta api, melakukan perhitungan BOQ
semua kegiatan merancang di serahkan kepada material yang dibutuhkan dalam
Telkom Aksess. Ada 4 jenis modul aplikasi perencanaan yang mencakup 1883
yaitu : (fiber to the home) FTTH, (fiber to the pelanggan di daerah STO Karangmulya
zone) FTTZ, (fiber to the curb) FTTC, (fiber to area Cirebon. Kemudian melakukan
the building) FTTB. Dalam pelaksanaan FTTH analisa hasil perencanaan dan hasil
tersebut, PT.Telkom merekomendasikan dan perhitungan BOQ
menggunakan teknologi GPON untuk jaringan material.
FTTH. Gigabit Passive Optical Network
(GPON) adalah adalah salah satu teknologi dari
beberapa teknologi sistem komunikasi serat
optik. GPON bermula dari passive optical
network (PON) yang kemudian berevolusi dan
berkembang hingga sampai tahap sekarang.
Pergantian jaringan akses tembaga menjadi
jaringan akses serat optik ini dilaksanakan di
seluruh Indonesia namun masih belum selesai
karena masih banyak area yang belum berjalan
dikarenakan masih kurangnya sumber daya
manusia untuk melakukan kegiatan survey dan
perencanaan design FTTH menggunakan google
earth agar didapatkan sebuah data valid dan
informasi tentang area yang akan dilakukan
pergantian jaringan akses tembaga menjadi
jaringan akses serat optik.
METODOLOGI PENELITIAN
1. Metodologi Penelitian
a. Metode literatur
Metode ini merupakan metode
pengumpulan data dan referensi yang
dapat membantu pengerjaan tugas
akhir.
b. Metode Observasi
Metode ini merupakan metode Gambar 1.1Flowchart Rencana Jurnal.
pengumpulan data dengan cara
pengamatan terhadap hasil survey II. DASAR TEORI
yang dilakukan di area kerja PT.
Telkom Akses. 2.1 Fiber Optik[1]
2. Instrumen Penelitian Serat optik adalah sebuah kaca
Dalam analisa perancangan FTTH di area murni yang panjang dan tipis serta
kerja Telkom akses Cirebon diperlukan berdiameter sangat kecil. Serat
seperangkat personal computer, aplikasi optik menggunakan prinsip
Google Earth yang membantu desain pemantulan sempurna dengan
FTTH pada area kerja Cirebon, data hasil membuat kedua indeks bias dari
survey wilayah yang berupa jumlah core dan cladding berbeda,
homepass. sehingga cahaya dapat memantul
3. Rencana Kerja dan merambat didalamnya.
Melakukan kegiatan survey di area kerja Dibawah ini merupakan gambar 2.1
Telkom akses Cirebon dan kemudian struktur dari kabel serat optic.
membuat tabel kriteria hasil survey yang
berupa rumah, ruko, gedung bertingkat,
pabrik dan disertakan alamat juga
dokumentasi beberapa tipe rumah yang
Biaya rendah, karena tidak
Gambar 2.1 Struktur dari kabel serat optik menggunakan RK.
1. Core merupakan bagian inti dari serat Administrasi kabel tidak rumit
optik, tempat cahaya dilewatkan. Dibagian dan lebih sederhana.
ini mengalir informasi yang akan Titik rawan gangguan kecil.
disampaikan dari pengirim ke penerima, b. Kerugian
bisa berupa data maupun suara dengan Tidak fleksibel.
berbagai aplikasi dan konten didalamnya. Sulit melokalisir gangguan.
2. Cladding mengelilingi inti yang berfungsi Area cakupannya kecil.
memantulkan cahaya kembali ke dalam
Sulit untuk omzeting.
core.
1. Jaringan catu tidak langsung
3. Buffer coating adalah pelapis pelindung Pelanggan di catu melalui
pertama serat optik. distribution point (DP) terdekat yang
dihubungkan dengan rumah kabel (RK),
lalu dihubungkan ke MDF. Jaringan ini
2.2 Jaringan Lokal Akses Tembaga digunakan oleh pelanggan yang berjarak
(Jarlokat) cukup jauh dari sentral (lebih dari 500
jaringan akses tembaga merupakan salah satu meter).
jaringan kabel yang yang menghubungkan
antara sentral telepon dengan pesawat telepon
pengguna. Berdasarkan pencatuan saluran dari
STO MDF RK DP KTB Soket Pesawat
sentral telepon ke pesawat pengguna, bentuk
atau struktur jaringan lokal akses tembaga ada Gambar 2.3 Jaringan Catu Tidak Langsung
tiga macam, yaitu[2] :
Jaringan catu tidak langsung memiliki
a. Jaringan catu langsung beberapa keuntungan dan kerugian seperti
Pesawat pelanggan dicatu dari kotak yang ada dibawah ini :
pembagi (KP) terdekat yang langsung a. Keuntungan
dihubungkan dengan main distribution Fleksibel.
frame (MDF) tanpa melalui rumah kabel Mudah melokalisir gangguan.
(RK). Jadi kabel yang digunakan dari Dapat mencatu pelanggan yang
MDF sampai DP adalah kabel primer. terletak menyebar dan jauh dari
sentral.
Mudah untuk omzeting.
b. Kerugian
STO MDF DP KTB Soket Pesawat Biaya lebih besar, karena
menggunakan RK.
Gambar 2.2 Jaringan Catu Langsung Sumber gangguan banyak.
Terkadang sulit mencari tempat
Jaringan catu langsung ini biasanya aman untuk menempatkan RK.
1. Jaringan catu kombinasi
digunakan oleh :
Jaringan kombinasi biasanya hanya
a. Pelanggan yang berada di daerah digunakan dikota-kota besar dan biasanya
sekitar sentral telepon (dengan radius letak sentral berada di pusat kota. Pada
300 sampai dengan 500m). jaringan catu ini ada sebagian besar
b. Daerah-daerah yang sempit namun pelanggan yang di catu secara langsung
mempunyai kepadatan demand dan sebagian pelanggan yang lain di catu
(permintaan pemasangan sambungan secara tidak langsung.
telepon) tinggi.
c. Untuk daerah yang tidak
memungkinkan dipasang rumah
kabel (RK).
d. Khusus untuk pelanggan VIP yang STO MDF RK DP KTB Soket Pesawat
memerlukan keamanan dalam
Gambar 2.4 jaringan catu kombinasi
berkomunikasi.
Jaringan catu langsung memiliki beberapa Jaringan catu kombinasi adalah jaringan kabel lokal
keuntungan dan kerugian seperti yang ada dimana catuan pesawat pelanggan dilakukan
dibawah ini : melalui dua cara yaitu sebagian melalui jaringan
a. Keuntungan catu langsung dan sebagian lagi menggunakan
jaringan catu tidak langsung. Jaringan catu
kombinasi ini hampir digunakan pada semua kota
sedang dan kota besar, karena letak sentral telepon
biasanya dipusat kota (pusat kepadatan penduduk)
sedang lokasi telepon pengguna banyak juga yang
[2]
berada jauh dari letak sentral telepon tersebut.