Anda di halaman 1dari 51

Modul 1

Over View FTTH


Tujuan Modul

Peserta pelatihan dapat mengetahui spesifikasi Teknik dan


Instalasi OSP FTTH sehingga dapat melakukan pekerjaan
pengawasan sesuai spesifikasi yang di inginkan PT.TELKOM
Topik bahasan

• Konfigurasi FTTH
• Spesifikasi FTTH
• Critical point dalam penggelaran OSP FTTH
Konfigurasi OSP FTTH

Source Lampiran Kontrak


GPON FTTH CONFIGURATION

Source Fujikura FTTH configuration


Perangkat Passive FTTH

ISP OSP

1. Optical Terminal Box (OTB) berada diruang Perangkat aktif penghubung antara
OLT dan E-ODF
2. ODF-FTM ada diruang ada di ruang FTMS penghubung antara Out Site Plant
(OSP) dan In Site Plant (ISP)
3. ODC merupakan perangkat yang dipasang di OSP
4. ODP merupakan interface ke pelanggan
Konfigurasi OSP FTTH

Central Office

HAS
Customer
ODF ODC
ODP OTP Optical
Roset

O-ODF
E-ODF

Feeder Distribusi Optical Drop Optical Indoor

Optical
ODP OTP
Roset

Feeder Catu Langsung (FCL) Optical Drop Optical Indoor

Konfigurasi OSP FTTH ada 2


1. Dengan menggunakan Feeder = ODF-FTM  Kabel Feeder - ODC  Kabel
Distribusi  ODP  Kabel Drop  OTP  Kabel Indoor  Optical Roset
2. Dengan menggunakan Feeder Catu Langsung (FCL) = ODF-FTM - Kabel Feeder
Catu Langsung  ODP  Kabel Drop  OTP  Kabel Indoor  Optical Roset
Kebutuhan Material Per segmen OSP FTTH
ODF FTM dan OLT

1. Pada ruang STO terdapat Perangkat


Aktif dan Perangkat Pasif
2. Terdapat space room untuk coupler
(bisa digunakan untuk pengukuran)
3. Perangkat Passive berupa ODF-FTM
(Optical Distribution Frame- Fiber
Termination Management)
EQUIPMENT FTMS
4. Perangkat Aktif berupa OLT (Optical
ROOM ROOM
Line Termination)
5. Ruang perangkat aktif dan perangkat
passive dipisahkan
Optical Distribution Cabinet (ODC)

FEEDER

1. Pada ODC dibagi dua sisi ada Sisi Feeder dan


Sisi Dstribusi
PASSIVE
SPLITTER 2. Terdapat passive splitter 1:8 atau 1:32 yang
OPTICAL
DISTRIBUTION
akan membagi core feeder manjadi 8 core atau
MODULE
32 core distribusi
3. Kabel feeder disambung dengan pigtail pada
Parking Lot
base tray feeder
4. Kabel distribusi disambung dengan pigtail pada
base tray distribusi
Grounding bar 5. Perbandingan port feeder dan distribusi adalah
DISTRIBUSI
In/out cable way
20% : 80%
Optical Distribution Point (ODP)

Passive
Splitter

1. ODP merupakan titik distribusi ke arah


pelanggan
2. Terdapat Passive Splitter 1x8 yang displice
Distribusi Drop Cable
langsung dengan core distribusi
3. Jika menggunakan ODP 16 port maka
ODP Pole/wall , pedestal diperlukan 2 Passive Splitter 1x8 dan dua
core distribusi

ODP Closure
SPESIFIKASI TEKNIK OSP FTTH
From Lampiran Contract Induk

Umum
Dokumen spesifikasi teknik merupakan aturan teknik yang harus dipenuhi oleh peserta
pengadaan dalam rangka melaksanakan pekerjaan pemasangan OSP FTTH.
Dokumen spesifikasi teknik mencakup spesifikasi dan persyaratan teknis perangkat serta
elemen jaringan optik mengacu pada referensi sistem OSP FTTH assembly unit untuk
jaringan akses meliputi :
a. Spesifikasi dan persyaratan teknik kabel Fiber Optik (Duct, Aerial, drop kabel, Micro
Duct)
b. Spesifikasi dan persyaratan teknik perangkat terminal (ODF, ODC, ODP, ROSET)
c. Sistem pendukung OSP kabel FO termasuk didalamnya saluran kabel (Duct,
Subduct, HDPE, Micro Duct), spesifikasi pendukung (Tiang Beton, Tiang Besi, Pigtail,
Patch cord, Joint Closure, Splitter), termasuk spesifikasi pekerjaan sipil beserta
aksesorisnya (MH, HH, Pondasi,Tiang)
Standarisasi Internasional

Semua persyaratan teknik dari elemen jaringan OSP FTTH yang digunakan secara end-
to-end dalam pengadaan ini mengacu pada dokumen standard dan spesifikasi teknik
internasional yang berlaku seperti Rekomendasi ITU-T, standar IEC, standar ETSI/EN,
ataupun standar Telcordia.

Elemen jaringan OSP FTTH yang menggunakan komponen lokal harus mengacu pada
dokumen standar dan spesifikasi teknik TELKOM

Peserta pengadaan wajib memberikan check list compliance untuk setiap elemen jaringan
terhadap standar dan spesifikasi teknik yang menjadi acuan secara detail

Semua perangkat dan elemen jaringan OSP FTTH harus sudah terbukti
diimplementasikan secara komersial denagan kualitas baik operator TIER-1

Sebanyak minimal 200.000 Hope Pass yang dibuktikan dengan dokumen BAST-! dari
operator TIER-1 tersebut.
Quality Assurance

Semua perangkat dan elemen jaringan yang digunakan dalam pengadaan ini harus
menyertakan sertifikasi Quality Assurance dari lembaga Sertifikasi penjamin
kualitas bertaraf internasional atau lembaga sertifikasi yang berada di negara dimana
implementasi OSP FTTH menjadi referensi (contoh untuk implementasi di Telkom
Malaysia mendapatkan sertifikasi dari SIRIM) dan masih berlaku saat pengadaan ini
berlangsung

Untuk perangkat dan elemen jaringan OSP FTTH yang menggunakan komponen lokal
harus menyertakan sertifikasi QA dari TELKOM

Peserta pengadaan wajib menyertakan test report dari sertifikat QA yang didapatkan
dan harus dilengkapi dengan brosur perangkat dan elemen jaringan yang asli.

Peserta pengadaan wajib menyertakan pula Compliance Standard kualitas industri


dari ISO/ETSI yang relevan (contoh ISO 9000/9001), yang mendefinisikan persyaratan
kualitas sistem untuk desain pengembangan instalasi dan maintenance dari produk
dan layanan
Spesifikasi Teknik Kabel Fiber Optik

Persyaratan umum untuk komponen kabel fiber optik :


1. Menggunakan core fiber optik single mode sesuai standard G.652D
652D untuk
kabel FO Feeder dan distribusi sedangkan standard G.657A 657A untuk kabel
FO drop dan Patch cord/ pigtai
pigtai..
2. Redaman per kilometer maksimum 0.35 dB/km pada panjang gelombang
1310 nm
3. Standarisasi untuk identifikasi kabel menggunakan format sebagai berikut:
• KABEL OPTIK / Fibre Type Application mark – General Construction
Total Fibre number / Loose Tubes number Quard number Q (only if
available)

Gambar 1. Penandaan Identifikasi kabel


d. Standar untuk pewarnaan di Fiber menggunakan format
No Fiber 1 2 3 4 5 6
Warna Biru Orange Hijau Coklat Abu-abu Putih

No Fiber 7 8 9 10 11 12
Warna Merah Hitam Kuning Ungu Pink Toska

e. Kabel tergulung dalam drum haspel yang dilengkapi dengan keterangan yang lengkap
perihal jenis kabel dan panjang per haspelnya sesuai kebutuhan tanpa cacat phisik
(seusai hasil test pabrik)
f. Dalam satu drum fiber optik yang akan digunakan pada proyek ini tidak dibenarkan
adanya sambungan
g. Tahun produksi kabel fiber optik adalah sesuai tahun penerbitan surat pesanan
dikurangi maksimal 1 tahun
h. Melampirkan surat keterangan keaslian dari pabrikan tentang core optik (Certificate of
origin) dan Hasil test pabrik.
Kabel FO Feeder adalah kabel FO yang diinstalasi dari STO (ODF-FTM) sampai dengan
ODC menggunakan kabel duct, kabel Aerial dan Air Blown Fiber :
a. Kapasitas maksimum 288 core dengan model konstruksi sesuai dengan referensi
yang diimplementasikan di operator TIER-1 (loose tube, ribbon, air blown dll)
b. Untuk kapasitas kabel yang diusulkan lebih dari 288 core, dimensi kabel harus
tidak boleh lebih besar dari dimensi sub duct/pipa HDPE eksisting.
c. Spesifikasi referensi yang diacu untuk kabel FO Feeder
015--2009 ver 2.2 untuk aplikasi duct dan STEL K-017
1) STEL K-015 017--2009 ver 2.1
untuk aplikasi aeria
aerial atau
2) Rekomendasi ITUITU--T L.10 Optical Fiber Cable for duct and tunnel application
atau
3) IEC 60794-
60794-3 Ed
Ed..3 series Optical Fiber Cables – Part 3 sectional specifikation –
outdoor cables atau
4) EN 187000 series General Specification Optical Fibre Cables;
Cables atau
5) Rekomendasi ITU-T L.79 Optical Fibre Cables elements for microduct blowing
– installation application atau
6) IEC 60794-5 series Optical Fibre cables – Part 5; Section Specification for
microduct cabling for installation by blowing
7) Spesifikasi dari badan standarisasi internasional lain yang harus mendapatkan
persetujuan

Kabel Distribusi
Adalah kabel FO yang diinstalasi dari ODC sampai dengan ODP menggunakan type
(ABF). Spesifikasi kabel ini mengacu
kabel Aerial, kabel duct dan Air Blown Fiber (ABF).
kepada standard yang berlaku secara Internasional yang memungkinkan hanya
mengambil core optik yang dibutuhkan saja, sedangkan sisa core yang lain tidak
terputus
Kabel Drop digunakan untuk instalasi kabel dari ODP ke roset dengan type aerial,
kabel duct dan indoor cable. Spesifikasi kabel ini mengacu kepada standard yang
berlaku secara internasional atau TELKOM yaitu :

a. Menggunakan core fiber optik sesuai dengan standard G.657A 657A aplikasi
duct;; atau
duct
b. IEC STEL K-033033--2009 untuk kabel drop aplikasi aerial dan STEL K-
034--2009 untuk 60794-3-21 Ed1 series untuk optical fibre cables – part
034
3-21; outdoor cables – detailled specification for optical self – supporting
aerial telecomunication cables for use in premises cabling; atau
c. IEC 60794-3-21 Ed3 series untuk optical fibre cables – part 2 ; indoor
cables – sectional specification;
d. Spesifikasi dari badan standarisasi internasional lain yang harus
mendapatkan persetujuan
Spesifikasi Perangkat Terminal
Persyaratan umum untuk perangkat terminal
a. Menggunakan material khusus sesuai environment indonesia yang berfungsi sebagai
tempat instalasi dan terminasi sambungan jaringan fiber optik baik untuk cross
connect maupun through connect
b. Menggunakan model konektor terminasi berbasis SC-UPC
c. Spesifikasi untuk kualitas sambungan/ splicing konektor dan splitter mengacu pada
standard kualitas implementasi di operator TIER-1 dengan referensi secara umum
sebagai berikut:
Network Elemen batasan Ukuran
Splicing Max 0.1 dB
Connector loss Max 0,25 dB
Splitter 1:2 dan 2:2 Max 3,70 dB
Splitter 1:4 dan 2:4 Max 7,25 dB
Splitter 1:8 dan 2:8 Max 10,35 dB
Splitter 1:16 dan 2:16 Max 14,10 dB
Splitter 1:32 dan 2:32 Max 17,45 dB
Spesifikasi Teknik ODC dengan Splitter

a. Optical Distribution Cabinet (ODC) dengan splitter adalah suatu


kompartemen/ ruang yang berbentuk kotak atau kubah (dome) yang tebuat
dari material khusus yang berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan
jaringan optik single mode untuk keperluan cross connect maupun
through connect sesuai FTTH sedemikian rupa sehingga didalamnya
harus dilengkapi dengan ruang splitter
b. Spesifikasi ODC ini mengacu kepada standard yang berlaku secara
internasional atau TELKOM seperti standard IEC (Iternational
Electrotechnical Commision Standard), standar EN (European standard),
standard ITU-T
1) STEL L-056-2012 ver 2.0 untuk spesifikasi teknik ODC dengan splitter
atau
2) Standart Telcodia GR-3123 Generic Requirements for indoor Fiber
Distribution Hubs (FDHs); atau
3) Spesifikasi dari badan standarisasi internasional lain yang harus
mendapatkan persetujuan
c. Type dan kapasitas
1) Type ODC adalah ODC yang diinstall Pedestal, Indoor dan di Pole
2) Kapasitas ODC dan kapasitas Splitter yang dipasang sesuai dengan tabel
sebagai berikut

Type ODC Kapasitas


ODC Pole 48
ODC Pedestal/Indoor 144
ODC Pedestal/Indoor 288
ODC Pedestal 576
Spesifikasi Optical Distribution Point (ODP)

Optical Distibution Point (ODP) adalah perangkat terminal sebagai titik distribusi kabel
optik ke pelanggan yang harus dilengkapi dengan splitter dengan jenis ODP Wall
mounted, ODP Pedestal, dan ODP Closure (type aerial dan underground). Spesifikasi
ODP ini mengacu kepada standard yang berlaku secara internasional, seperti standard
IEC (International Electrotechnical Comission Standard), standard EN (European
Standard) standard ITU-T
SPESIFIKASI TEKNIS
source : lampiran-2 kontrak induk

Spesifikasi High Capacity Optical Distribution Frame


Setiap elemen dan komponen ODF (Frame ODF, Patch cord connector, pigtail, cabinet,
coupler dan komponen pasif lain) harus memenuhi persyaratan yang berlaku sesuai
STEL L-055-2011 ver 1.0 standard IEC, Standard EN, standard ITU-T
Spesifikasi perangkat pendukung
No Perangkat Kapasitas Spesifikasi
1 Konektor SC-UPC Standar internasional
2 Splitter Modular 1:2 s/d 1:32 dan 2:2 s/d 2:32 Standar internasional
3 Splitter PLC 1:2 s/d 1:32 dan 2:2 s/d 2:32 Standar internasional
4 Micro Duct 1 s/d 24 way Standar internasional

5 Closure Standar internasional


6 Roset 1 s/d 2 port Standar internasional
7 Patch cord G.657 2 s/d 40m Standar internasional
8 Duct bahan PVC STEL-L 008-2001 ver.2
9 Sub Duct STEL-L 038-1997 ver.1.0
10 HDPE Warna orange STEL-L 039-2001 ver 2.2
11 Tiang besi 7 meter dan 9 meter STEL-L 003-2004 ver.2.0
12 Tiang beton 7 meter dan 9 meter STEL-L 008-2001 ver.2.0
Spesifikasi pekerjaan sipil

Spesifikasi Manhole / Handhole


a. Setiap Manhole/ Handhole harus dilengkapi dengan Joint Bracket
(berbentuk U) yang terbuat dari besi plat (tebal 4 mm) tahan karat yang
digalvanis untuk menyanggah Joint Closure dan kabel pada kedua sisi
dinding Manhole/Handhole yang sejajar dengan arah lubang masuk kabel
dengan dimensi : 600 cm (P) x 260 cm (D) x 160 cm (L)
b. Handhole yang dibangun untuk tempat splice joint adalah type HH2 dengan
dimensi 130 cm x 110 cm x 165 cm (pxlxd) dengan tutup handhole 2 (dua)
pintu dengan komposisi cor 1:2:3 dan bertulang dimana posisi HDPE atau
COD berada pada kedalaman 150 cm dan didalam handhole harus
dilengkapi hanger untuk joint closure dan slak cable
c. Cable Fiber optik yang melintasi atau yang disambung di tiap manhole/
handhole harus diatur rapih dan diberi klem yang terbuat dari PVC yang
dipasang pada dinding manhole/ handhole dengan posisi gulungan sejajar
Joint Bracket
Spesifikasi Lubang Sambung Tanam Langsung

Dimensi dari lubang sambung tanam langsung adalah 100 cm (P) x 80 cm(L) x 160 cm
(T) sehingga posisi kedalaman titik sambung sejajar dengan kedalaman galian kabel
fiber optik tanam langsung yang digelar. Dimensi penampang atas (P x L) merupakan
dimensi dari diameter bending kabel fiber optik untuk slack ditiap titik sambung.
Lubang sambung dilengkapi dengan aksesoris berupa tempat penempatan closure,
penempatan slack dan tutup

Spesifikasi Handhole pit


a. Type 1 ; bahan beton, dimensi max 60 cm (P) x 60 cm (L) x 60 cm (T)
b. Type 2 ; bahan beton dimensi 40 cm (P) x 40 cm (L) x 40 cm (T)
c. Type 3 ; portable handhole pit dengan dimensi sesuai kebutuhan yang disetujui
telkom
d. Rangka tebuat dari bahan yang tahan karat
e. Mempunyai penutup
f. Terdapat hanger untuk meletakan joint closure dan slack cable terbuat dari
material tahan karat
Spesifikasi warning tape, label dan patok (marking Post)

Sebagai penanda rute kabel dan sambungan kabel maka berikut ini dipersyaratkan
spesifikasi terhadap Warning Tape, Label dan Patok yang digunakan dalam proyek ini
a.Warning Tape
1) Pita pengaman yang dipasang di sepanjang jalur galian, yang berfungsi untuk
informasi bahwa dibawah tanah tersebut terdapat kabel fiber optik
2) Penempatan:
 Warning tape dipasang pada galian 30 cm diatas pasir atau 40 cm dari
permukaan
 Lebar warning tape 15 cm
 Warna dasar kuning dengan text hitam
b. Label kabel fiber optik di manhole dan handhole
1) Terbuat dari mika bewarna kuning ukuran 7 x 14 cm
2) Tukisan warna gitam di emboss / dengan dobel mika dengan format tulisan “PT
TELKOM : Nama Proyek : Tahun : Ruas : Kapasitas kabel fiber optik “
3) Diikat dengan kabel ties pada slack kabel
c. Label Joint Kabel Fiber Optik di manhole dan handhole
1) Terbuat dari mika bewrana kuning ukuran 7 x 14 cm
2) Tulisan warna gitam di emboss / dengan dobel mika dengan format tulisan “PT
TELKOM : Nama Proyek : Tahun : Ruas : Kapasitas kabel fiber optik : Nomer
Joint ( F1 : F2 : F3 dst) “
3) Diikat dengan kabel ties ke kabel fiber optik ditepi closure kiri / kanan.
d. Patok (Concrete Marking Post)
1) Dimensi Patok
 Terbuat dari pipa PVC 4 inchi dengan ketebalan 5,5 mm yang didalamnya diisi
beton cor dan diberi angkur berupa besi beton 16 mm panjang 20 cm
dipasang bersilang 2 buah
 Tinggi 100 cm diameter 4 inchi bertuliskan “TEL”
 Diameter bawah 4 inchi
2) Dipasang 40 cm dari permukaan tanah dan diatas route kabel fiber optik pada saat
crossing jalan : pindah jalur, sambungan dan setiap span 500 meter
3) Tinggi marking post 100 cm dengan ditanam 60cm dan diatas tanah 40cm serta
tanda alur kabel dan nomor titik joint
4) Untuk diatas gelaran kabel lurus ditandai dengan “ ↔ “ sedangkan untuk diatas
titik sambung ditandai dengan “ X ” : sedangkan tikungan ditandai dengan “ L”
5) Setiap patok dicat dengan cat spotlight warna orange
6) Untuk patok titik sambung selain diberi tanda “ X ” juga diberi indikasi nomor titik
sambung
Brosur Material dan Aksesoris

Semua material dan aksesorie Fiber Optik serta kebutuhan civil work
yang akan dipasang / dibangun di proyek ini harus dilengkapi dengan
brosur serta dilampiri dengan surat dukungan dari pabrikan maupun
supplier
Spesifikasi Instalasi

1. Umum
Secara umum spesifikasi instalasi mengacu pada PPJAFO tahun
2011 atau standard Internasional yang berlaku. Peserta pengadaan
menyertakan dokumen standar pemasangan dan instalasi untuk
seluruh network elemen yang digunakan
2. Instalasi kabel distribusi ditiap ODP dan ODC dilakukan hanya
mengambil core optik yang dibutuhkan saja, sedangkan sisa core
yang lain tidak terputus
3. Spesifikasi ukuran grounding

Lokasi Metode Ukuran


ODP ujung 1 titik Max 3 ohm
ODC 3 titik Max 1 ohm
gedung Integrasi ke eksisting Sesuai eksisting
Critical Point dalam penggelaran FTTH

1. Perizinan
2. Kedalaman galian
3. Material terpasang
4. Titik sambung
5. Lintasan pada Jalan, Parit/Sungai dan Rel Kereta Api
Kedalam Galian

Kedalaman Galian pada OSP FTTH minimal 150 cm, atau menurut peraturan yang berlaku
Material Terpasang Harus Sesuai List Of Material

Contoh LOM
Perizinan

• Ijin Galian dari instalasi terkait


• Ijin mendirikan bangunan jika diperlukan
• Ijin SITAC dari Pemilik Lahan
• Ijin kerja masuk ruangan TELKOM
• Ijin lain yang diperlukan

SUP-20 Rev.00 Check list kesiapan pelaksanaan


Titik Sambung kabel

1. Pada instalasi kabel bawah tanah dengan sistim duct, untuk setiap 1000
(seribu) meter harus disediakan slack kabel yang ditempatkan di
Mandhole.
2. Panjang slack spare disediakan sepanjang 10 (sepuluh) meter atau
masing-masing sepanjang 5 meter pada setiap ujung kabel di lokasi
penyambungan, sedangkanslack spare pada ujung kabel yang akan
diterminasi pada Node disediakansepanjang 10 meter.
Titik sambung HDPE dan PVC

1. Pada umumnya produksi pipa PVC dari pabrik mempunyai standar ukuran
panjang 4 meter sedang panjang alur dari Mahole/ Handhole ke Mandhole/
Handhole atau sambungan lainnya lebih dari 4 meter, maka pipa PVC yang
dimaksud perlu disambung dengan mempergunakan soket penyambung
yang khusus, tidak diperbolehkan menggunakan sambungan yang bukan
peruntukannya.
2. Cara penyambungan tersebut dapat dilakukan juga saat melakukan
penyambungan di HDPE (jika ada penyambungan di HDPE).
Penyambungan PVC Sistem Boring

Untuk penyambungan PVC sistem boring PVC bisa dipotong sepanjang 1 s/d 2
meter lalu disambung menggunakan soket
Lintasan pada Jalan, Parit/Sungai dan Rel Kereta Api
a. Menggunakan pelindung pipa galvanis ± 5 inch untuk jalan dengan lalu lintas
padat dan pipa PVC ± 4 inch tebal 2,2 mm dan dilengkapi 3 sub-duct 32/26 mm
dengan kedalaman galian ± 1,50 meter sampai 2,50 meter atau sesuai peraturan
PEMPROP/ PEMKOT/ PEMKAB atau Instansi terkait setempat.
b. Menggunakan pelindung pipa PVC ± 4 inch tebal 5,5 mm dan dilengkapi 3 sub-
duct 32/26 mm untuk jalan dengan lalu lintas sedang kedalaman galian ± 1,50
meter sampai dengan 2,50 meter atau sesuai peraturan PEMPROP/PEMKOT
/PEMKAB atau Instansi terkait setempat.
c. Menggunakan pelindung pipa HDPE 40/33 mm tanpa cadangan dengan
kedalaman galian ± 1,50 – 2,50 m atau sesuai peraturan PEMPROP/PEMKOT/
PEMKAB/Instansi terkait setempat.
d. Untuk pipa pelindung crossing harus terpasang secara utuh, apabila tidak
dimungkinkan maka pipa dipotong-potong sesuai kondisi (panjang PIT) dan harus
disambung menggunakan soket.
Menempel di Atas Jembatan

Menempel pada atas jembatan:


a. Menggunakan pelindung pipa galvanis dengan diameter sesuai dengan
kebutuhan
b. Dilengkapi HDPE 40/32 mm
c. Dipasang pada pondasi pagar jembatan, dengan mempertimbangkan faktor
keamanan atau sesuai peraturan PEMPROP/PEMKOT/ PEMKAB/Instansi
terkait.
Pada Polongan Jembatan

Dipasang pada polongan jembatan:


a. Memanfaatkan polongan yang telah tersedia pada konstruksi
jembatan
b. Dilengkapi HDPE 40/32 mm
Kontruksi Menyeberang Sungai Menempel pada Jembatan

Menempel pada sisi jembatan:


a. Mengg pelindung pipa galvanis ± 4 inch tebal 3,3 mm
b. Dilengkapi 3 sub-duct 32/26 mm.
Jembatan Kabel dengan Konstruksi Terpisah

Jembatan kabel dengan konstruksi terpisah:


a. Mengg pelindung pipa galvanis ± 4 inch tebal 3,3 mm
b. Konstruksi jembatan dibuat terpisah dengan jembatan PU/eksisting
c. Dilengkapi 3 sub-duct 32/26 mm.
Konstruksi Lintasan Sungai Sistem Jembatan TiangTunggal

Jembatan kabel dengan tiang tunggal:


a. Menggunakan tiang beton/tiang besi
minimal tiang 9 meter
b. Menggunakan tali baja/slink untuk
penggantung
c. Dilengkapi dengan pipa HDPE 40/33 mm
yang diklem pada slink penggantung.

Konstruksi ini dipergunakan untuk panjang


litasan sungai ≤ 40 meter dan untuk lintasan
Rel Kereta Api (dengan ketinggian minimum
pada tengah lintasan ≥ 9 meter).
Tambatan Lintasan Sungai Sistem Jembatan Tiang Tunggal/Ganda

Pemasangan HDPE pada Slink/Kawat Baja Menggunakan Clamp


Pemasangan HDPE pada Slink/Kawat Baja Menggunakan Double Clamp
TENG KI YU

Anda mungkin juga menyukai