Anda di halaman 1dari 32

Infrastruktur JIGN

1 Salatiga, 24 April 2022


KOMPONEN JIGN
Komponen IDS Deskripsi
Peraturan & • Kebijakan akses terhadap data (publik, terbatas, berbayar)
Perundangan • Rencana detail pembangunan simpul jaringan (blue print) dan road map
(Policies) • Standard Operating Procedures (SOP)
• Wali data (custodianship)
Kelembagaan • Penetapan unit kliring,
(Institutional • Penetapan Governance Team
Arrangement)
Sumber Daya • Pengguna data (Analis SIG, pembuat peta, dsb)
Manusia (People) • Pembuat data (Operator, tim QC/QA)
• Pengelola infrastruktur TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi)
• Pengelola data spasial dan metadata
• Tim Pengatur (Governance Team)
• Service & Application Developers

Data Spasial • Informasi geospasial dasar (garis pantai, hipsografi, perairan, batas wilayah,
(Data) nama rupabumi (toponim), transportasi dan utilitas, bangunan dan fasilitas
umum, penutup lahan)
• Informasi geospasial tematik (selain IGD)
• Metadata
Teknologi • Perangkat keras (server, storage, switch, router, dsb)
(Technology) • Perangkat lunak (OS, DBMS, GIS Server, Geoportal, dsb)
• Jaringan komputer (LAN, WAN, Internet, keamanan jaringan, bandwidth, dsb),
• Aplikasi pemanfaatan IDS (web based, desktop GIS, mobile GIS dsb)
Prinsip-prinsip Perancangan Infrastruktur TI

Beberapa prinsip sebagai landasan dalam melakukan


perancangan infrastruktur Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK).

Prinsip-prinsip tersebut dijabarkan sebagai berikut:


Scalability

Scalability dapat dibagi menjadi dua prinsip utama, yaitu:


Terdiri atas :
1. Prinsip scale up yang dicapai melalui penambahan
kapasitas dari suatu komponen infrastruktur untuk
memenuhi kebutuhan komunikasi data yang cenderung
meningkat (bisa ditingkatkan kapasitasnya).
2. Prinsip scale out yang dicapai melalui penambahan
ataupun penggandaan komponen, melalui mekanisme
cloning maupun partisi untuk menjamin ketersediaan
layanan dan data.
Security (keamanan)

Perlindungan atas ancaman bagi asset informasi dan


keberlanjutan kegiatan operasional melalui penyediaan
fasilitas untuk mendeteksi, memonitor, mematikan dan
mengkoreksi ancaman-ancaman terhadap integritas,
kerahasiaan, dan ketersediaan data.
Menerapkan strategi defense in depth yang
mendefinisikan beberapa lapis pengamanan, sehingga
keamanan infrastruktur tidak tergantung pada salah satu
teknik maupun teknologi saja, namun saling dukung antara
satu lapisan dengan lapisan lainnya.
Availability (ketersediaan)

Kunci utama prinsip availability terletak pada pengisolasian


fungsi layanan dari kegagalan komponen melalui
peniadaan ketergantungan pada suatu komponen tunggal.
Hal ini juga dapat dicapai melalui penggandaan
komponen-komponen kritis, dimana kerusakan pada
komponen-komponen tersebut tidak akan berdampak
terhentinya layanan-layanan utama.
Manageability (kemudahan pengelolaan)

Kemudahaan pengelolaan melalui pemantauan dan


pengendalian infrastruktur secara terpadu akan
memungkinkan standarisasi atas kualitas delivery dari
suatu layanan, yang mengacu pada service level
agreement tertentu.
Standar Pembangunan Pusat Data
Data Center

◻ Beberapa standar yang banyak digunakan adalah TIA-942 dan Uptime Institute
namun sekarang sudah ada SNI Indonesia Pusat Data.

◻ The Telecommunications Industry Association's TIA-942 Telecommunications


Infrastructure Standard for Data Centers adalah suatu American National Standard
yang mejabarkan spesifikasi kebutuhan minimum untuk infrastruktur telekomunikasi
dari Data Center dan computer room, termasuk untuk single tenant enterprise data
centers dan multi-tenant Internet hosting data centers.

◻ Uptime Institute is the IT industry’s most trusted and adopted global standard for the
proper design, build and operation of data centers – the backbone of the digital
economy.

◻ Topologi yang diusulkan di dalam standar ini dimaksudkan untuk dapat diterapkan
kepada ukuran apapun data center tersebut.
Model-model Data Center tier secara spesifik karakteristik
dari masing-masing tier tersebut adalah:
Standard Pusat Data di Dunia Internasional

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN


Satu-satunya
PENILAIANSNI WAJIB dengan Peraturan Presiden, bukan Peraturan Menteri
KESESUAIAN
11
PERATURAN PRESIDEN TERKAIT PUSAT DATA (DATA
CENTER)
PERPRES 95 tahun 2018 berlaku tgl 05 Oktober 2018 Tentang SISTEM PEMERINTAHAN
BERBASIS ELEKTRONIK (SPBE)

Pasal30 ayat 2
Pusat Data nasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus:
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20
a. memenuhi Standar Nasional TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN
Indonesia terkait Desain Pusat KESESUAIAN
SNI WAJIB pertama dengan Peraturan Presiden,
bukan Peraturan Menteri
Data dan Manajemen Pusat
Data;
Pasal 30 ayat 6
b. Menyediakan fasilitas bagi pakai dengan Dalam hal Standar Nasional Indonesia
Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah lain; sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
c. Mendapatkan pertimbangan kelaikan operasi belum tersedia, Instansi Pusat dan Pemerintah
dari menteri yang menyelenggarakan urusan Daerah yang telah memiliki Pusat Data harus
pemerintahan di bidang komunikasi dan menggunakan standar internasional terkait
informatika.. desain Pusat Data dan manajemen Pusat Data.
d. Mendapatkan pertimbangan kelaikan
keamanan dari kepala lembaga yang
menyelenggarakan tugas pemerintahan di
bidang keamanan siber.
Agar System Pusat Data
Bisa Diakses 24 Jam x 7 Hari...?

DATA CENTER FACILITY 24x7 (TIA-942 / Uptime)

• Electrical: Genset, UPS


• Coolant : HVAC or Precision Air Conditiong (PAC)
• Fire Security: Fire Supression System (FSS)
• Dinding Kedap udara + Anti Api (Fire Damper)
• Raised Floor
• Access Control: Biometric Access
• CCTV
Standar dan Best Practice
◆ ISO 9000 Standar Manajemen Mutu
◆ ISO 20000-1 Sistem Manajemen TI
◆ ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi

◆ IT Project Management
◆ COBIT
◆ IT Infrastructure Library (ITIL)
◆ TOGAF
◆ CMMI
◆ dll
Arsitektur Infrastruktur TI
Simpul JIGN
JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL
NASIONAL

KL/Provinsi/Kab/ BI
Kota G
UNIT METADATA
KLIRING KATALOG
WALI DATA PORTAL
METADATA
KATALOG
PORTAL
WALI DATA
DATA DATA
CENTER CENTER
UNIT
KLIRING

GEOPORTAL
NASIONAL

PUSAT PUSAT

BADAN BADAN

BALAI
BALAI
DIRJEN
DIRJEN
17
Topologi Ina-SDI
Data Publik

intern
Ina-Geoportal et

External Producers/Users
Data Internal Internal Producers/Users
Penghubung
Simpul Jaringan

Ina-SDI Network
WAN

Unit Kliring Unit Kliring Unit Kliring


Data Konfidensial SJ SJ SJ
(K/L) (Prov) (Kab/Kota)
LAN/WAN LAN/WAN LAN/WAN

Unit Unit Unit


OP OP OP OP OP OP
Prod Prod Prod
D D D D D D
Data Data Data
Rekomendasi Solusi Aplikasi Simpul Jaringan Daerah
19

❑Memanfaatkan infrastruktur cloud (Hosting/Colocation) di BIG yang


mencakup server,storage,network,bundling (system operasi,aplikasi
palapa).

Permohonan penggunaan temporary infrastruktur cloud bisa dengan


cara bersurat (template surat sudah ada di lampiran undangan)
🞑 Menggunakan geoportal palapa ,di install dan konfigurasi di
perangkat simpul daerah/pemda
🞑 Menggunakan infrastruktur geoportal mandiri di simpul jaringan
daerah/pemda
Infrastruktur Simpul Jaringan
20

WAN\ Bandwidth Investasi Maintenance Sistem


 Kelas Server Listrik
LAN (dedicated) Awal & Operation Pendingin

2 mesin FO 2 Sistem 2 jalur


 
server (atau antar 3 >1M > 100 jt Pedingin independen +
A lebih) OPD Independen backup power

1 mesin 1 jalur
  500 jt – 2 Sistem
server Fix Line 2 50 - 100 jt independen +
B (dedicated)
1M Pendingin
backup power

1 mesin 1 jalur
Antar 200 jt - 500 1 Sistem
server 1 25 - 50 jt independen +
Net jt Pendingin
 C (sharing) backup power

Antar 1 Sistem 1 jalur


PC <1 < 200 jt < 25 jt
Net Pendingin independen
SISTEM PENYEBARLUASAN TIPE C

Unit
Produksi

Geoportal

Unit Basis Basis


Data Data GIS Server
Produksi
Produksi Publikasi
WebGIS
WebGIS
WebGIS
Unit
Produksi
SISTEM PENYEBARLUASAN TIPE C
SISTEM PENYEBARLUASAN TIPE B

Unit
Produksi

Geoportal

Unit Basis Basis


Data Data GIS Server
Produksi
Produksi Publikasi
WebGIS
WebGIS
WebGIS
Unit
Produksi
SISTEM PENYEBARLUASAN TIPE B
SISTEM PENYEBARLUASAN TIPE A

Unit
Produksi

Geoportal

Unit Basis Basis


Data Data GIS Server
Produksi
Produksi Publikasi
WebGIS
WebGIS
WebGIS
Unit
Produksi
SISTEM PENYEBARLUASAN TIPE A
Rekomendasi Infrastruktur JIGD
27

Minimal Spesifikasi Server & storage


❑ Perangkat 64-bit
❑ 2 GHz quad-core CPU
❑ 8 GB RAM
❑ Minimum Storage 500 GB
❑ Ruang tambahan untuk data dan informasi
geospasial: (raster, vector, cache, produksi, final,
dll)
Rekomendasi Infrastruktur Palapa
28

Sistem Operasi
❑ Linux:
❑ CentOS 7.x atau Debian/Ubuntu
❑ dengan dukungan koneksi internet u/ menarik library
dan tools perangkat lunak pendukung lainnya

Jaringan Komputer
❑ IP publik/live dedicated
❑ Min 5 Mbps Upstream/Downstream terdedikasi
Penyiapan Infrastruktur TI
Pemerintah Daerah
◻ Diperlukan Kerjasama Lintas Sektoral

Penyiapan infrastruktur oleh Pemerintah Daerah yang melibatkan


Sektor terkait, misal:
• Bappeda sebagai perencana dan evaluator
• Dinas Kominfo, sebagai implementator
• Dinas Perencanaan Keuangan Daerah, sebagai dukungan finansial
• Dinas Pekerjaan Umum, terkait perizinan dan akses lokasi dalam
menyiapkan Legalitas/ Perijinan
• Badan Kepegawaian Daerah, sebagai penyuplai Sumber Daya
Manusia yang kompeten dalam membangun dan memelihara
Infrastruktur Simpul Jaringan
• Keterlibatan pihak swasta, sebagai reviewer dan kritikus serta eksternal
auditor.
Infrastruktur Pusat Data Terpusat

◻ Keuntungan:

🞑 Penghematan

• Penganggaran IT lintas OPD


• Listrik 24 Jam Terpusat
• Cooling facility Terpusat dan Maksimal
• Fasilitas Pengamanan (Pemadam Kebakaran
Terpusat)
• SDM Pengelola lebih fokus
Layanan BIG Terkait Teknologi JIGN
31

Layanan:
❑ Pendidikan dan Pelatihan Surta, SIG (basic, advanced, custom).
www.big.go.id/jasa-diklat/ | www.diklatgeospasial.net

❑ Cloud Simpul Jaringan - Membantu Pemda yang belum siap


infrastrukturnya (Listrik, Internet, Server, Storage, SDM, dll)

❑ Buku Panduan Pembangunan Simpul Jaringan Geospasial.


https://portal.ina-sdi.or.id/home/node/127

❑ Konsultansi terkait pembangunan dan operasionalisasi JIGD ke


PSKIG dan PPPIG.
www.big.go.id/site/contact
Terimakasih …
6.490°S
106.849°E

32

Anda mungkin juga menyukai